Jurnal Nanda
Jurnal Nanda
Jurnal Nanda
Abstrak
This study aims to determine the application of the honey board-assisted
PBL learning model to improve critical thinking skills in mathematics of
fourth grade students of Medini 2 Public Elementary School. This class
research was conducted in fifth grade of Boloagung 02 Public Elementary
School with 20 students and teachers as test subjects, who lasted for 2
cycles. Each cycle consists of two meetings. The dependent variable is
students' critical thinking skills and the independent variable is the
Problem Based Learning model assisted by Honey Boards. Data
collection methods used include interviews, observation, tests and
documentation with quantitative and qualitative analysis techniques. The
results of the study showed that students' critical thinking skills after
applying the Problem Based Learning model assisted by the Honey Board
in Cycle I obtained a score of 76.67 with a percentage of 71%, and
student completeness reached 65%. The increase in the results of critical
thinking skills in cycle II was 78.67 with a percentage of 79% and the
percentage of students' completeness was 90%. So, the application of the
PBL learning model assisted by the honey board can improve the
mathematical critical thinking skills of fourth grade students at SD Negeri
Medini 2.
Kata kunci: Problem Based Learning; Honey Board; Critical thinking
Pada Tabel 1, dapat ditemukan siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM
65 sebanyak 13 siswa (65%) dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
kurang dari 65 sebanyak 7 siswa (35%). Hasil yang diperoleh masih belum
mencapai hasil yang maksimal dengan penerapan model PBL berbantu media
Papan Madu yaitu ≥ 77 pada kategori baik, dengan ketuntasan klasikal tinggi
minimal persentase yang didapatkan ≥ 77% pada kategori peningkatan tinggi. Hal
ini memerlukan tindakan lebih lanjut pada Siklus II untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Pada Tabel 2, dapat ditemukan siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM
65 sebanyak 18 siswa (90%) dan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
kurang dari 65 sebanyak 2 siswa (10%). Hasil tersebut menunjukan bahwa
kemampuan berpikir kritis matematis siswa sudah mencapai batas minimal yang
ditentukan yaitu ≥ 77 pada kategori baik, dengan ketuntasan klasikal tinggi minimal
persentase yang didapatkan ≥ 77% pada kategori peningkatan tinggi.
Pembahasan
Penelitianini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
berbantu media Papan Madu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa telah dilaksanakan selama 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Dengan menerapkan
model Problem Based Learning berbantu media Papan Madu ini diperoleh hasil bahwa
terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi
pengukuran sudut. Siswa dapat memperoleh nilai diatas ketuntasan KKM 65 dan
mengalami perkembangan dalam setiap proses.
Pada setiap pertemuan, peneliti menyajikan tugas kepada siswa secara kelompok
hingga pada tahap akhir yaitu mempresentasikannya didepan kelas. Dan pada akhir
pembelajaran dilaksanakan evaluasi pembelajaran dengan mengerjakan test akhir siklus
pada setiap siklus pada pertemuan ke-2. Dalam pelaksanaanya siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik saat menerapkan model Problem Based Learning berbantu
media Papan Madu dengan baik.
Berdasarkan analisis hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa
diperoleh hasil pada Siklus I memperoleh rata-rata 71 dengan kategori cukup
mengalami peningkatan pada Siklus II dengan perolehan rata-rata 79 pada katergori
baik. Berikut peneliti sajikan hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam
bentuk diagaram sebagai berikut.
B e r p i k ir i K r iti s
Ma t ema ti s
79
71
Si klus I Si klus II
Gambar 1 Diagram Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Pada Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa hasil tes kemampuan berpikir kritis
matematis siswa mengalami peningkatan pada Siklus I memperoleh rata-rata sebesar 71
dengan kategori cukup dan mengalami peningkatan pada Siklus II dengan rata-rata
sebesar 79 dengan kategori baik.
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan menerapkan model Problem
Based Learning berbantu media Papan Madu dinyatakan berhasil dan meningkat sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil test
akhir Siklus I dan hasil test akhir Siklus II yang telah dilaksanakan. Hasil peningkatan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa, peneliti sajikan pada tabel berikut.
Tabel 3 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Kategori
Siklus I Siklus II
Keberhasilan
Hasil Ketuntasan Klasikal
65% 90% Meningkat
Akhir Siklus
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. H. (2018). Berpikir Kritis Matematik. Jurnal Matematika Dan Pendidikan
Matematika, 2(1), 66–75.
Amalia, N., Ermawati, D., & Kuryanti, M. S. (2022). Pengaruh Penggunaan Metode
Hypnoteaching terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. JIIP
(Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) , 5(7).
Cahyani, H. D., Hadiyanti, A. H. D., & Suptoro, Al. (2021). Peningkatan Sikap Kedisiplinan
dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 919–927.
Fathurrohman, M. (2015). Model- model pembelajaran inovatif. Alfabeta.
Fristadi, R., & Bharata, H. (2015). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan
Problem Based Learning. Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 3(2), 86–93.
Lilisari. (2013). Peningkatan Mutu Guru dalam Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
melalui Model Pembelajaran Kapita Selekta Kimia Sekolah Lannjutan. Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Sains, 3(8), 175.
Miftah. (2015). Fungsi, Dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatkan
Kemampuan Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, 2(1), 23–34.
Mukrimati, N. A., Murtono, & Wanabuliandari, S. (2018). Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Kelas V SD Negeri RAU Kedubf Jepara Pada Materi Perkalian Pecahan.
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(1).
Pujiati, Kanzunnudin, M., & Wanabuliandari, S. (2018). Analisis Pemahaman Konsep
Matematis Siswa Kelas IV SDN 3 Gemulung Pada Materi Pecahan. ANARGYA: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(1).
Riswari, L. A., & Ermawati, D. (2020). Pengaruh Problem Based Learning Dengan Metode
Demonstrasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Prosiding Seminar Dan
Diskusi Nasional .
Rochaminah, S. (2015). Pengaruh Pembelajaran Penemuan terhadap Kemampuan Berfikir
Kritis Matematis [Disertasi pada PPs UPI tidak dipublikasikan].
Rusmono. (2017). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning. Ghalia
Indonesia.
Sabekti, A. W., Dinda, S. A., & Juniar. (2016). Contextual Teaching And Learning (CTL)
Untuk Membangun Pembelajaran Bermakna Pada Kimia. Jurnal Zarah, 4(1), 25–33.
Salbiah, S. (2017). Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa menggunakan Pembelajaran
Discovery Inquiry pada Konsep Koloid. JIK (Jurnal Tadris Kimiya), 2(1), 109–115.
Saputra, H. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. Jurnal IAI Agus Salim, 2(1), 1–
7.
Setyawati, D. H. L., Fakhiriyah, F., & Khamdun. (2020). Peningkatan Berpikir Kritis Siswa
Sekolah Dasar dengan Menerapkan Model Contextual Teaching and Learning
Berbantuan Lempar Karet Pengetahuan. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(2),
130–139.
Suantini, N. K. A. (2019). Langkah-Langkah Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
pada Siswa. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 2(1), 41–50.
Sulistiani, E., & Masrukan, M. (217 C.E.). Pentingnya Berpikir Kritis dalam Pembelajaran
Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA. PRISMA, 2(3).
Suparmi, S. (2017). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
Menggunakan Bahan Ajar Berbasis Integrasi Interkoneksi. Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 3(2).
Sutiman. (2017). Media Pembelajaran Berbasis Android Untuk Mata Pelajaran
Korespondensi Di SMK Paket Keahlian Administrasi Perkantoran. Jurnar Pustaka
Universitas Negeri Yogyakarta, 2(3).