Mubaroksomantri,+995 Article+Text 3422 1 4 20210403+

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 17

Jurnal Educatio P-ISSN 2459-9522

Volume 7, No. 2, 2021, pp. 300-308


E-ISSN 2548-6756
DOI: 10.31949/educatio.v7i2.995

Model Pembelajaran Olahraga Renang Anak Usia Dini:


Literature Review

Asrori Yudha Prawira, Eko Prabowo, Fajar Febrianto


Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
[email protected]

ABSTRACT
The purpose of this research is to acquire new knowledge and discoveries. The second is to prove or
test the correctness of existing knowledge and the third to find out the development of swimming
sports models in early childhood. This research is library research. The data in this study are
secondary data. The data collection method used in this research is the documentation method. The
method of analysis used is article content analysis. Research articles that match the criteria are then
collected and a journal summary is made including the name of the researcher, the year of
publication of the journal, study design, research objectives, samples, instruments (measuring
instruments) and a summary of the results or findings. There are 10 literature that discusses the
swimming learning model in early childhood, all of these journals are national journals that do a
google scholar diportal search by typing the keyword "swimming learning model" which is then
analyzed using critical appraisal analysis to analyze from the core of the journal, the results of the
study. so that you know the similarities and differences of these journals. Of the 10 journals, there
were 5 journals where swimming games were not examined directly, some discussed gross motor
skills, game modification and abilities. Several important things were obtained from several journals,
including the identification of early childhood swimming sports learning methods by describing the
effective methods of several related studies in order so that they can be used as a reference for
learning sports early childhood swimming sports. Second, the renang sports learning model in early
childhood can increase enthusiasm and prevent boredom in early childhood. Third, it has a positive
effect on gross motor skills and cognitive abilities in early childhood and the learning process is more
enjoyable and participatory.
Keywords: Literature Research, Swimming Learning Models, Early Childhood

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pengetahuan dan penemuan baru. Kedua sebagai
pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada dan yang ketiga
untuk mengetahui pengembangan model Olahraga renang pada anak usia dini. Penelitian ini
merupakan penelitan kepustakaan (library research). Data dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode
analisis yang digunakan menggunakan analisis isi artikel. Artikel penelitian yang sesuai dengan
kriteria kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal,
rancangan studi, tujuan penelitian, sampel, instrument (alat ukur) dan ringkasan hasil atau temuan.
Terdapat 10 literatur yang membahas tentang model pembelajaran renang pada anak usia dini, semua
jurnal tersebut adalah jurnal nasional yang dilakukan pencarian diportal google scholar dengan
mengetik kata kunci “model pembelajaran renang” yang kemudian dianalisis menggunakan analisis
critical appraisal untuk menganalisis dari inti jurnal, hasil studi sehingga mengetahui persamaan dan
perbedaan dari jurnal-jurnal tersebut. Dari 10 jurnal tersebut ada 5 jurnal tidak dilakukan pemeriksaan
permainan renang secara langsung ada yang membahas motoric kasar , permainan modifikasi dan
kemampuan. Beberapa hal penting yang didapat dari beberapa jurnal diantaranya identifikasi metode
pembelajaran Olahraga renang anak usia dini dengan menjabarkan metode yang efektif dari beberapa
penelitian terkait secara runtut agat dapat dijadikan sebagai sebuah acuan pembelajaran olahraga
Olahraga renang anak usia dini. Kedua, model pembelajaran Olahraga renang pada anak usia dini
dapat meningkatkan semangat dan mencegah kebosanan pada anak usia dini. Ketiga, memberikan
pengaruh yang positif terhadap kemampuan motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses
pembelajaran lebih menyenangkan dan partisipatif.
Kata Kunci: Penelitan Kepustakaan, Model Pembelajaran Renang, Anak Usia Dini

Submitted Apr 3, 2021 | Revised Apr 25, 2021 | Accepted Apr 27, 2021
300
Jurnal Educatio, Volume 7, No. 2, 2021, pp. 300-308

301

Pendahuluan
Pendidikan menjadi salah satu proses penting dalam kehidupan setiap individu dan memiliki
fungsi serta peran penting bagi pembentukan karakter bangsa suatu negara. Pendidikan jasmani
adalah salah bagian dari pendidikan tersebut, maka dari itu proses pendidikan jasmani sangat
diperlukan bagi para siswa sebagai generasi penerus bangsa (Mikarsa, , 2007). Pendidikan yang
utama dan yang pertama harus diberikan sejak dini adalah pendidikan jasmani dan kesehatan.
Pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) adalah bagian terintegrasi dari pendidikan
secaara keseluruhan bertujuan untuuk mengembangkan kebugaran jasmani, berpikir kritis,
keterampilan gerak, stabilitas emosional, keterampilan sosial, tindakan moral, dan pengenalan
lingkungan bersih aspek pola hidup sehat (Erfayliana, 2015; Herdiyana & Prakoso, 2016; Sulastri,
2019). Pendidikan dilakukan lewat sebuah kegiatan jasmani dan olahraga kesehatan yang dipilih
dan telah di rencanakan dengan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan
pendidikan jasmani adalah untuk merangsang perkembangan dan pertumubuhan organik,
keterampilan neuromuskuler motorik, perkembangan intelektual, dan Perkembangan emosional
(Ateng, 2003).
Pakar penjaskes dari Amerika, Siedentop (1991), menjelaskan bahwa penjas diterima dengan
luas sebagai sebuah model pendidikan lewat aktivitas jasmani yang berkembang dari merebaknya
telaah pendidikangerak pada perkiraan akhir abad ke-20 ini dan memberi penekanan pada
kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan sosial.
Proses pembelajaran pendidikan jasmani baik guru maupun pelatih juga harus mempertimbangkan
keseluruhan aspek kepribadian anak sehingga pengukuran proses serta produk memiliki kedudukan
yang sama pentingnya (Pane & Saragih, 2018). Kegiatan sebagai proses jasmani dimaksudkan sebagai
kegiatan anak didik dalam meningkatkan keterampilan motoriik dan nilai fungsional meliputi aspek
kognitif, afektif dan sosial. Sehingga dengan kegiatan penjas diharapkan peserta didik dapat
menumbuhkembangkan jasmani maupun perkembangan pribadi anak secara harmonis.
Aktivitas pendidikan fisik merupakan pendidikan jasmani yang tujuannya menlingkupi segala
aspek perkembangan kependidiikan, termasuk pertumbuhan sosial dan mental anak. Melalui
pendidikan jasmani aspek psikomotor, afektif dan kognitif siswa dapat berkembang dengan baik.
Aspek kognitif mencakup perkembangan intelektual, aspek afektif mencakup perkembangan
personal, sosial dan emosional serta aspek psikomotorik yang mencakup tentang syaraf otot mulai
dari kegiatan reflek yang tanpa disengaja sampai penampilan aspek keterampilan olahraga.
Aktivitas jasmani yang diberikan dalam pendidikan jasmani adalah berupa aktivitas bermain dan
olahraga. Pendidikan jasmani berpusa pada segala bentuk kegiatan aktivitas jasmani dalam
mengaktifkan otot besar (gross motorik). Juga memusatkan pada gerakan fisik dalam permainan,
olahraga.
Majunya pendidikan suatu bangsa salah satunya faktornya merupakan tanggungjawab seorang
pendidik. Pendidik bertugas sebagai pengajar dan mendidik anak dalam hal ini siswa agar mampu
berrprestasi. Oleh karena itu, pendidik harus memiliki kemampuan mumpuni dengan memberikan
pendekatan yang terbaik kepada anak. Pendidik dalam hal ini guru hendaknya menggunakan
pendekatan yang diharapkan mampu memberikan hal baik kepada siswa baik psikis maupun fisik.
Dengan demikian, apabila metode yang dipilih cocok atau tepat maka akan tercipta proses
pembelajran yang produktif dan efektif untuk anak.
Selain metode pembelajaran yang tepat, faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam
proses pembelajaran keterampilan teknik dasar renang adalah kelompok umur. Penampilan seorang
anak juga dipengaruhi oleh faktor umur. Faktor umur memiliki tingkat perkembangan yang
berbeda secara kapasitas. Setiap kelompok umur memiliki perbedaan kapasitas fisik, mental dan
sosial yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Perbedaan ini berimplikasi terhadap proses
pembelajaran. Anak yang memiliki tahapan umur lebih tinggi memiliki aspek kognisi yang lebih
tinggi pula.
Pada aspek kognisi mempengaruhi penerimaan informasi; makin tinggi tingkat kognisi makin
mudah menerima informasi. Aktifitas fisik anak disesuaikan dengan pertumbuhan fisik dan
302 Prawira, Prabowo, Febrianto, Model pembelajaran olahraga renang…

perkembangan emosionalnya. Bentuk-aktifitas fisikal disesuaikan berdasarkan jenjang umurnya:


pada periode usia 7-8 tahun (SD kelas 1 dan 2), pada periode usia 9 tahun (SD kelas 3), pada
periode usia 10-11 tahun (kelas 4 dan 5), dan pada periode usia 12-13 tahun (kelas 6).
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran khususnya olahraga kurang
memperhatikan karakteristik siswa yang didasarkan pada perkembangan usia. Cara memberikan
pembelajaran olahraga di sekolah dasar disamaratakan, siswa kelas III diberikan pembelajaran yang
sama dengan siswa kelas VI. Karakteristik mental, fisik dan sosial dipastikan memiliki perbedaan,
oleh karena itu semestinya diberikan model pendekatan pembelajaran yang berbeda. Usia anak
Sekolah Dasar diperkirakan antara 7 – 12 tahun, berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan
mengambil sampel siswa pada kelompok umur 8-11 tahun yang diperkirakan duduk dikelas III –
VI. Uraian diatas menimbulkan permasalahan apakah ada perbedaan hasil pembelajaran yang
diberikan kepada anak yang memiliki perbedaan usia. Padahal dalam teori, renang dapat
diprkenalkan pada anak sejak usia dini berkisar pada umur 3-7 tahun, umur spesialisasi pada usia
10-12 tahun (Bompa, 1994).
Kurikulum pendidikan sekolah dasar dalam hal ini pada periode usia dini mencantumkan
salahsatu cabang olahraga aquatik yaitu cabang olahraga renang. Renang adalah cabang olahraga
yang populer di kalangan siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Olahraga renang di
Indonesia sendiri telah dikenal akrab oleh masyarakat bahkan sudah tidak memandang jenis
kelamin maupun usia. Tak heran, bahwa semakin banyak pula pengusaha maupun masyarakat luas
yang menyediakan sarana prasarana kolam renang. Hal tersebut akan semakin memudahkan dalam
pengenalan olahraga renang serta pembibitan atlit dan pembinaan prestasi mulai sejak dini.
Olahraga renang juga dikenal sebagai salah satu olahraga air yang menyenangkan serta menarik
minat masyarakat
Renang adalah salah satu media bergaul dan bersantai. Olahraga renang adalah aktivitas air
dengan banyak macam gaya yang sudah dikenalkan sejak lama dan banyak memberi manfaat
kepada manusia. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai hal tersebut antara lain
memperhatikan peningkatan pengadaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana olahraga
sangatlah penting dalam proses kegiatan pembelajaran ataupun peningkatan presetasi
altet/mahasiswa karena sarana dan prasarana menjadi pilar utama dalam mendukung setiap
kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas olahraga (Irawan, 2017).
Menurut (Arhesa, et.al , 2020), faktor-faktor penghambat belajar renang terdiri dari sarana dan
prasarana sebanyak 62.5%, resiko belajar renang sebanyak 69.6%, rasa cemas pada saat belajar
renang sebanyak 64.7%, rasa takut pada saat belajar renang sebanyak 73%, dan pengaruh
lingkungan sebanyak 45%. Sehingga dari hasil tersebut diketahui bahwa faktor resiko, cemas, dan
takut lebih menghambat dibandingkan dengan faktor belajar renang lainnya seperti sarana dan
prasarana serta lingkungan
Selain sarana dan prasarana olahraga juga harus memperhatikan panduan bakat, peningkatan
kualitas pembinaan dan pelatihan. Sehingga dalam mengupayakan itu semua perlu dimulai dengan
melakukan pembinaan secara berkelanjutan yang dimulai sejak usia dini. Dalam menentukan
perenang yang berbakat yang masih relatif muda hanya dapat ditemukan di sekolah-sekolah.
Pemahaman akan kemampuan teknik dasar sangatlah penting dalam olahraga renang. Hal itu sangat
penting untuk menunjang dalam keberhasilan berenang.
Pemahaman teknik dasar sangat diutamakan untuk mencapai prestasi yang maksimal. Agar
siswa dapat berenang dengan benar, mereka di tuntut untuk mampu melakukan unsur gerak dari
teknik dasar olahraga renang sehingga penguasaaan teknik dasar harus dikedepankan dalam proses
pembelajaran. Agar teknik dapat maksimal perlu dilatih secara sistematis dan berkesinambungan.
Menurut, (Schmidt, 1991), untuk menguasai suatuketerampilan gerak perlu di lakukan dalam
latihan secara berkesinambungan sebagai sebuah proses dari fase Short-Term Memory (STM) ke
fase Long-Term Memory (LTM) sehingga menjadi keterampilan yang menetap, seperti pada waktu
belajar mengendarai sepeda dan belajar berenang.
Jurnal Educatio, Volume 7, No. 2, 2021, pp. 300-308

303

Pemberian metode yang tepat dalam olahraga renang untuk anak usia dini tentu harus
mendapat perhatian. Akan tetapi masih ditemukan berbagai macam kendala di lapangan dalam
metodenya. Kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa guru pendidikan jasmani telah
mengalami kesulitan atau kendala dalam mengajarkan pokok bahasan renang. Mereka hanya
memberikan pelajaran renang hanya dengan teori saja, sehingga praktik para siswa sekolah dasar
umumnya tidak memiliki keterampilan renang secara praktik. Olehhnya itu, perlu ada kajian
menyeluruh berupa informasi terkait identifikasi metode pembelajaran yang efektif dalam olahraga
renang khususnya untuk anak usia dini. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian bertujuan
melakukan kajian literature sebagai sebuah studi kepustakaan sebagai identifikasi metode
pembelajaran olahraga renang anak usia dini dengan menjabarkan metode yang efektif dari
beberapa penelitian terkait secara runtut agat dapat dijadikan sebagai sebuah acuan pembelajaran
olahraga renang anak usia dini di kemudian hari.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitan kepustakaan (library research), yakni serangkaian
penelitian yang berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang objek
penelitiannya ditelusuri dan digali melalui berbagai informasi kepustakaan melalui (buku,
ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen (Syaodih N, 2009). Kajian literature atau
penelitian kepustaan (literature review) adalah penelitian yang meninjau dan mengkaji secara kritis
gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam literature yang berorientasi akademik serta
merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu (Imam M, 2010).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data
yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung. melainkan data tersebut didapat dari hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksudkan
berupa laporan ilmiah primer yang terdapat di dalam artikel atau jurnal berkaitan dengan metode
pembelajaran olahraga renang untuk anak usia dini, serta buku-buku terkait.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menggali dan mencari data dari
literatur yang terkait dengan apa yang ada dalam rumusan masalah (Arikunto, 2010). Data yang
telah di dapatkan dari berbaagai literature kemudian dikumpulkan sebagai kesatuan dokumen yang
digunakan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
Strategi penelusuran artikel publikasi dengan menggunakan kata kunci di google scholar,
EBSCO, dan Proquest maupun akses pencarian jurnal berputasi lainnya menggunakan kata kunci
yang dipilih yakni: Model Pembelajaran, Renang dan anak usia dini. Artikel atau jurnal yang sesuai
dengan kriteria di diambil untuk selanjutnya dianalisis. Literature Review ini menggunakan
literatur yang dapat diakses fulltext dalam format pdf dan scholarly (peer reviewed journals).
Kriteria jurnal yang direview adalah artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan Inggris
dengan subjek renang anak usia dini, jenis jurnal artikel penelitian bukan literature review dengan
tema renang anak usia dini. Jurnal yang sesuai dengan kriteria kemudian dilakukan review.
Artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan
jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal, rancangan studi, tujuan penelitian, sampel,
instrument (alat ukur) dan ringkasan hasil atau temuan. Ringkasan jurnal penelitian tersebut
dimasukan ke dalam tabel diurutkan sesuai alfabel dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan format
tersebut di atas. Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan dicermati.
Ringkasan jurnal tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan
penelitian dan hasil/temuan penelitian. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis isi
jurnal.
304 Prawira, Prabowo, Febrianto, Model pembelajaran olahraga renang…

Hasil dan Pembahasan


Literature review ini dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran olahraga renang pada
anak usia dini dengan teknik pengumpulan literatur yang sudah ada mengenai model pembelajaran
olahraga renang. Literatur yang terkumpul dianalisis dengan tabel Critical Appraisal untuk
menjawab tujuan dari pengukuran dan dibandingkan dengan hasil pengukuran sederhana. Terdapat
10 literatur yang membahas tentang model pembelajaran Olahraga renang pada anak usia dini
semua jurnal tersebut adalah jurnal nasional yang dilakukan pencarian diportal google scholar
dengan mengetik kata kunci “model pembelajaran renang” yang kemudian dianalisis menggunakan
analisis critical appraisal untuk menganalisis dari inti jurnal, hasil studi sehingga mengetahui
persamaan dan perbedaan dari jurnal-jurnal tersebut. Berikut ini adalah tabel analisis critical
appraisal dari 10 jurnal:
Tabel 1. Review 10 Jurnal
No Penulis Jurnal (Tahun) dan Inti Jurnal Hasil Persamaan dan perbedaan
Judul Studi dengan peneliti skripsi
Lutfi nur, anne hafnia, Membahas Hasil studi berfokus Persamaan: sama-sama
nandang rusmana, 2020. mengenai pada kemampuan membahas akuatik/renang
“kemampuan kognitif anak kemampuan kognitif anak usia pada anak usia dini.
1 usia dini dalam kognitif anak usia dini belumPerbedaan: tidak
pembelajaran akuatik”. dini pada berkembang dengan membahas model
pembelajara optimal, sehinggapembelajara renang pada
n n
akuatik. perlu upaya untuk anak usia dini.
mengatasi.
Ermawan susanto, 2012. Membahas Hasil studi berfokus Persamaan: sama-sama
“model pembelajaran mengenai model pada produk model membahas model
akuatik siswa prasekolah”. pembelajara pembelajaran akuatik pembelajara akuatik pada
n n
akuatik siswa prasekolah anak usia dini.
2 prasekolah memberikan Perbedaan: tidak ada uji
pengaruh yang baik sampel
terhadap aspek fisik,
psikomotor, kognitif
dan afektif
6

5
Sartono, firman adityatama,
2018. “pengaruh
pembelajaran

terhadap kondisi fisik pada


anak usia 8 tahun

Tri Alim Saputra Hidayat,


2019.

pembelajaran keterampilan
renang gaya bebas (TriAs)
untuk anak
dasar.

Hernawan,
apprillia

karisdha

2018.
model
untuk anak usia dini”.

Lutfi nur,
nandang
rafdlal,

“Kemampuanmotorik
Jurnal Educatio, Volume 7, No. 2, 2021, pp. 300- 305
308

dasar anak usia dini dalam anak usia dini Perbedaan: membahas
dalam pembelajaran pembelajaran dalam kemampuan motoric
akuatik”. akuatik pembelajaran dasarnya
saja.
akuati berada
k
pada kategori
mulai berkembang
Yusrifar mujibuddin, Membahas Hasil studi Persamaan: sama-sama
oman unju subandi, andri model berfokus model membahas model
irawan 2018, “model pembelajaran pembelajaran pembelajaran renang.
,
pembelajaran pernapasan pernapasan pernapasa Perbedaan; tidak ada
n
7 renang melalui renang melalui renang melalui membahas permainan
permainan di air untuk permainan di air. permainan di air. Olahraga renang pada
siswa prasekola dan dapat digunakan anak usia dini
h
taman kanak-kanak”. dalam proses
kegiatan belajar
mengajar.
Hariadi, suryansah, M. Membahas Hasil studi Persamaan: sama-sama
sururuddin, yu alfian model Latihan menunjukkan membahas akuatik pada
l
hadi, suhirman 2020. motorik halus bahwa ada anak usia dini.
,
“model Latihan motoric pada anak usia hubungan Latihan Perbedaan; membahas
8 halus melalui akuatik dini. motoric halus model Latihan motoric
introduction to melalu akuatik pada anak usia
i dini
cooperative game anak introduction to
usia dini”. cooperative dan
game anak usia
dini.
Anik lestariningrum, Membahas Hasil studi Persamaan; sama-sama
2019. “pengaruh senam pengaruh senam terdapat pengaruh membahas permainan
bebek berenang terhadap bebek dari signifikan dari Olahraga renang.
9 kemampuan motori kasar kegiatan senam kegiatan senam Perbedaan; tidak ada
anak usia 3- bebek bebek berenang membahas model
4tahun
pada anak usia pembelajara Olahraga
n
dini. renang pada anak usia
dini.
Rico mahendra dinata, Membahas Hasil studi Persamaan; sama-sama
siti nurrochmah, tatok pengembangan pengembangan membahas permainan
sugiarto, 2016. variasi model variasi model Olahraga renang.
10 “pengembangan variasi Latihan renang Latihan Teknik Perbedaan; tidak ada
model Latihan renang gaya bebas renang gaya bebas membahas model
gaya bebas untuk pemula untuk pemula layak digunakan. pembelajara Olahraga
n
diperkumpulan renang renang pada anak usia
taman harapan malang dini.

Berdasarkan critical appraisal, dari 10 jurnal terdapat 5 jurnal yang membahas mengenai
permainan
Olahraga renang pada anak usia dini. Penjelasan tersebut diinterprestasikan dalam table berikut:
Tabel 2. 5 Jurnal yang Berkaitan dengan Permainan Olahraga Renang pada Anak Usia Dini
No Penulis Jurnal Tahun Pemeriksaan Permainan
Publikasi Renang
1 Lutfi nur, anne hafnia, nandang 2020 Tidak dilakukan pemeriksaan
rusmana secara langsung
2 Hariadi, suryansah, M. Tidak dilakukan pemeriksaan
sururuddin, yu alfian hadi, 2020 secara langsung
l
suhirman
3 Lutfi nur, anne hafina, nandang 2019 Tidak dilakukan pemeriksaan
rusmana, rafdlal secara langsung
4 Hernawan, widiastuti, apprillia 2018 Tidak dilakukan pemeriksaan
intan timur, karisdha pradityana. secara langsung
5 Yusrifar mujibuddin, unju 2018 Tidak dilakukan pemeriksaan
oman
subandi, andri irawan secara langsung
306 Prawira, Prabowo, Febrianto, Model pembelajaran olahraga renang…

Lutfi Nur, Anne Hafina, Nandang Rusmana (2020) dalam artikelnya yang berjudul
“Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Dalam Pembelajaran Akuatik”. Menjelaskan bahwa Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK Laboratorium
Percontohan UPI Kampus Tasikmalaya secara keseluruhan pada persentase 20% (2 anak) yang
masuk kedalam kategori berkembang sangat baik,20% (2 anak) yang masuk pada
kategoriberkembang sesuai harapan, dan 20% (2 anak) pada kategori mulai berkembang.
Sedangkan 40% (4 anak) sisanya pada kategori belum berkembang. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut menandakan bahwa kemampuan kognitif anak usia dini belum berkembang dengan
optimal, sehingga perlu adanya berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut.
Hariadi, suryansah, M. sururuddin, yul alfian hadi, suhirman (2020) dalam artikelnya yan
berjudul “Model Latihan Motorik Halus Melalui Aquatic Introduction to Cooperative Game Anak
Usia Dini”. Menjelaskan bahwa ada hubungan Latihan Motorik Halus Melalui Akuatik
Introduction to Cooperative dan Game Anak Usia Dini. Hasil pada saat lemparan pertama
kelompok A hanya mampu memmasukkan bola plastic ke dalam keranjang sebanyak 5 % dan
kelompok B sebanyak 4. 5%. Kemudian pada lemparan ke dua kelompok A sebanyak 7 % dan
Kelompok B sebanyak 10 %. Pada kesempatan kedua kelompok A disuruh untuk mengangkat dan
menyebut huruf yang dipegang, semua peserta mengenal huruf dan bisa menyebut huruf yang
dipegang hal yang sama juga dilakukan pada kelompok B. Namun pada kelompok B hanya satu
peserta yang belum bisa menyebut huruf namun sudah mengenal huruf yang ditunjukkan. Kalau
dipersentasekan dari kesempatan pertama kelompok A yang sudah mengenal huruf sebanyak 20%
dan kelompok B sebanyak 10% sedangkan yang belum bisa mengenal huruf dari kelompok A
sebanyak 30% dan kelompok B sebanyak 40%. Setelah diberikan kesempatan kedua kelompok A
yang sudah bisa menyebut dan mengenal angka sebanyak 100% dan pada kelompok B Sebanyak
90%.
Lutfi nur, anne hafina, nandang rusmana, rafdlal (2019) dalam artikelnya yan berjudul
“Kemampuan Motorik Dasar Anak Usia Dini Dalam Pembelajaran Akuatik”. Hasil penelitian
menunjukkan kemampuan motorik dasar anak usia dini dalam pembelajaran akuatik berada pada
kategori mulai berkembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa taman kanak-kanak di kelas B yang berusia 5-6 tahun sebanyak delapan
orang (laki-laki 5 dan perempuan 3). Instrumen dalam penelitian ini menggunakan observasi
terstruktur, catatan lapangan, dan dokumentasi mengenai motorik dasar anak yang meliputi
pengenalan air, masuk ke kolam renang, kontrol napas, posisi tubuh, mengapung, dorongan lengan,
istirahat lengan, gerakan tungkai dan gerakan kombinasi.
Hernawan, widiastuti, apprillia intan timur, karisdha pradityana (2018) dalam artikelnya yang
berjudul “Pengembangan Model Pengenalan Air Untuk Anak Usia Dini”. Hasil penelitian dan
pengembangan model pengenalan air untuk anak usia dini menunjukkan bahwa (1) model
peneganalan air untuk anak usia dini signifikan meningkatkan kemampuan awal anak dalam
berenang, (2) hasil uji validasi oleh ahli renang menunjukan bahwa 25 item model layak untuk
diterapkan dalam proses pengenalan air untuk anak usia dini, (3) keefektifan model pengenalan
airditunjukkan dengan hasil pre-test dan post-test anak diperoleh hasil t-hitung 21.67 lebih besar
dari t-tabel, serta Sig(2-tailed) < 0.05
(α). Artinya terdapat peningkatan antara sebelum dan sesudah adanya treatment.
Yusrifar mujibuddin, oman unju subandi, andri irawan (2018) dalam artikel nya yang berjudul
“Model Pembelajaran Pernapasan Renangmelalui Permainan Di Air Untuk Siswa Prasekolah Dan
Taman Kanak-Kanak”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran pernafasan
menggunakan alat dan tanpa alat melalui permainan di air dapat digunakan dalam proses kegiatan
belajar mengajar, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk menigkatkan teknik dan
ketrampilan bernapas.
Jurnal Educatio, Volume 7, No. 2, 2021, pp. 300-308

307

Kesimpulan
Melihat dari penelitian diatas tentang model pembelajaran Olahraga renang pada anak usia
dini (literatur review) yang telah dijabarkan dalam beberapa hal penting maka dapat disimpulkan
bahwa: pertama sebagai identifikasi metode pembelajaran Olahraga renang anak usia dini dengan
menjabarkan metode yang efektif dari beberapa penelitian terkait secara runtut agat dapat dijadikan
sebagai sebuah acuan pembelajaran olahraga Olahraga renang anak usia dini. Kedua, model
pembelajaran Olahraga renang pada anak usia dini dapat meningkatkan semangat dan mencegah
kebosanan pada anak usia dini. Ketiga, memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan
motorik kasar dan kognitif anak usia dini serta proses pembelajaran lebih menyenangkan dan
partisipatif.

Daftar Pustaka
Ateng, A. 2003. Olahraga di sekolah. Dalam perkembangan Olahraga Terkini, Kajian Para
Pakar. Jakarta: PT.
Raja Garfindo Persada.
Arhesa, S., Sofyan, D., & Ramadhan, M. F. (2020). Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat Belajar
Renang. Jurnal Respecs, 2(2).
Arikunto, S. (2010). Metode Peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bandara, W., Miskon, S., & Fielt, E. (2011). A systematic, tool-supported method for conducting
literature reviews in information systems. In 19th European Conference on Information
Systems, ECIS 2011. Helsinki, Finland.
Bompa, T. O. (1994). Theory and methodology of training: the key to athletic performance.
Kendall hunt publishing company.
Burhaein, E. (2017). Aktivitas fisik olahraga untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa SD.
Indonesian Journal of Primary Education, 1(1), 51-58.
Cholik dan Lutan. 1998. Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta :
Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Darmawan, A., & Destiasari, C. (2019). Pengembangan Model Latihan Renang Gaya Dolphin
Untuk Pemula. In Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga (SENALOG) (Vol. 2, No. 1).
Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2013). How to write a literature review. Journal of criminal
justice education, 24(2), 218-234.
Erfayliana, Y. (2015). Pendidikan Jasmani Dalam Membentuk Etika, Moral, dan Karakter.
TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 2(2), 302-315.
Mikarsa, H. L. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Herdiyana, A., & Prakoso, G. P. W. (2016). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Yang Mengacu
Pada Pembiasaan Sikap Fair Play Dan Kepercayaan Pada Peserta Didik. Jorpres (Jurnal
Olahraga Prestasi), 12(1).
Hernawan, H., Widiastuti, W., Timur, A. I., & Pradityana, K. (2018). Pengembangan Model
Pengenalan Air untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 12(2), 251-260.
Irawan, R. (2017). Studi Kelayakan Fasilitas Sarpras Olahraga Indoor Di FIK UNNES. Jurnal
Penjakora, 4(1), 90-102.
Mohammad, I. F. (2010). Pengembangan Asesmen Diri Siswa (Student Self-Assessment) sebagai
Model Penilaian dan Pengembangan Karakter. Prosiding Konferensi Ilmiah Nasional
“Asesmen dan Pembangunan Karakter Bangsa” HEPI UNESA 2012.
Mujibuddin, Y., Subandi, O. U., & Irawan, A. (2018). Model Pembelajaran Pernapasan Renang
Melalui Permainan di Air untuk Siswa Prasekolah dan Taman Kanak-Kanak. Jurnal
Pendidikan Jasmani dan Adaptif, 1(02), 40-45.
308 Prawira, Prabowo, Febrianto, Model pembelajaran olahraga renang…

Nan, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. h.52
Novita. L., (2009). Pengaruh Latihan Lari Aerobic dan Renang Terhadap Peningkatan Kebugaran.
Skripsi. UNES: Semarang
Pane, B. S., & Saragih, A. H. (2018). Pengaruh Gaya Mengajar Dan Motor Educability Terhadap
Passing Atas Bolavoli Pada Siswa Putra Smp Gajah Mada Medan. Jurnal Teknologi
Pendidikan (JTP), 9(1), 1-13.
Ramdhani, M. A. (2017). Lingkungan pendidikan dalam implementasi pendidikan karakter. Jurnal
Pendidikan UNIGA, 8(1), 28-37.
Randolph, J. (2009). A guide to writing the dissertation literature review. Practical Assessment,
Research, and Evaluation, 14(1), 13.
Schmidt, F., Zimmermann, F., & Willeke, F. (1991). Comparison of methods to determine long-
term stability in proton storage rings. Part. Accel., 35(CERN-SL-91-14-AP), 249-256.
Siedentop, D. (1994). Sport education: Quality PE through positive sport experiences. Human
Kinetics Publishers.

Sulastri, S. (2019). Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Melakukan Passing Bawah
dengan Modifikasi Pembelajaran Permainan Bola Voli dengan Menggunakan Bola Gantung
untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN 2 Ketandan Kecamatan Klaten Utara
Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan Dasar, 7(2).
Suryobroto, A. S. (2004). Diktat mata kuliah Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. FIK
UNY
Susanto, E. (2010). Olahraga Renang Sebagai Hidrotherapy Dalam Mengatasi Masalah-masalah
Kesehatan. Jurnal. Bandung: FIK UPI
Widiastuti, W & Hamamah, F. (2017). Model Pembelajaran Renang (Fh) Bagi Siswa Prasekolah.
Jurnal Pendidikan Usia Dini, 11(2), 358-368.

You might also like