Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Penanganan Awal Gigitan Binatang
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Penanganan Awal Gigitan Binatang
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Penanganan Awal Gigitan Binatang
ABSTRACT
Animal bite victims in 2017 in the Baso Puskesmas workforce experienced a fairly high increase. In
view of the dangers of animal bites containing viruses and toxins, to the health and peace of the
people due to their adverse impacts, according to Thygerson, 2009 requires sufficient knowledge and
attitudes from various parties including the community to rapidly handle early bites of animals, thus
preventing death and Disabled to the victim, to be able to live and function again in society. The
purpose of this study was to determine the relationship of knowledge level and attitude of the
community with the initial handling of animal bites.This method of research using the method
Descriptive analytic with the design of corelation study approach, then data is processed by using Chi
Square test. Samples in this research are 100 respondents. The test results obtained p value = 0,000
(p <α), it can be concluded that there is a relationship of knowledge level with the initial handling of
animal bites in Jorong Baso Nagari Tabek Panjang Kec.Baso Kab.Agam Year 2017. The results of
statistical tests obtained p value = 0,000 (p <α). Conclusion of this study the relationship level
knowledge and attitude of society with the initial handling of animal bites. Suggestions In this study is
the results of this study can be used as additional material knowledge for the community in the initial
treatment of animal bites.
2
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
pembengkakan, gigitan binatang walaupun Pemberian vaksin dan serum anti rabies,
tidak selalu membahayakan jiwa dapat pemberianATS/toksoid, analgesik/antibiotic
menimbulkan reaksi alergi yang hebat dan Gigitan Ular
bahkan dapat berakibat fatal. Menurut
Hanya empat spesies ular asli dari
Ermawati (2015) Kasus yang banyak
amerika serikat yang beracun : rattlesnake
ditaanggulangi adalah gigitan anjing, yang
(yang menyebabkan 65% gigitan ular beracun
menyebabkan penyakit rabies, gigitan ular dan
dan hampir semua kematian akibat gigitan
sengatan serangga.
ular di amerika serikat), copperhead,water
B. Gigitan Anjing Moccasin (dikenal juga sebagai cottonmouth),
Menurut andi (2011) Gigtan anjing dan koral snake. Ular derik (rattlesnake),
(anjing gila ) menyebabkan penyakit rabies copperhead, dan water moccasin, semuanya
yang disebabkan oleh suatu virus yang adalah ular beracun yang hidup didalam
ditemukan dalam air liur hewan berdarah lubang. Coral snake berukuran kecil dan
panas yang menyebar dari satu hewan ke berwarna warni, dengan moncong hitam dan
hewan lain, biasanya melalui gigitan atau serangkaian pita merah terang, kuning, dan
jilatan. Menurut Thygerson (2009) Anjing hitam di sekitar tubuhnya. Ular beracun dari
yang dianggap harus dianggap negara lain juga menimbulkan masalah gigitan
(kemungkinan) gila bila :Hewan menyerang ular.
tanpa propokasi. Hewan bertindak aneh atau
Manifestasi klinik
berbeda dari karakternya (misalnya anjing
yang biasanya bersahabat menjadi akresif Tanda dan gejala yang umum di temukan
atau srigala liar tanpak jinak dan pada pasien bekas gigitan ular adalah : Lokasi
“bersahabat”), Hewan merupakan spisies sakit bukan gambaran umum, Tanda- tanda
berisiko tinggi bekas taring, laserasi, Bengkak dan
kemerahan, kadang –kadang bulae/ vasikular,
Penatalaksanaan Sakit kepala, mual muntah, Rasa sakit pada
a) Penatalaksanaan di lapangan otot- otot , dinding perut, Demam, keringat
Menurut Thygerson (2006) dingin, Untuk bisa neurotoksik : Kelumpuhan
Penatalaksanaanya meliputi : Jika luka tidak otot pernafasan, Kardiovaskuler terganggu,
berdarah hebat, cuci dengan sabun dan air. Kesadaran menurun menurun sampai koma.
Hindari menggosok yang dapat Untuk bisa haemolitik, Luka bekas patukan
menyebabkan jaringan menjadi memar.Cuci yang terus berdarah, Haematoma pada tiap
luka seluruhnya dengan air yang menguncur suntikan IM,
deras. Kontrol pendarahan dan tutup luka Hematuria , Haemoptisis/ atau haematimisi,
dengan kasa steril atau bersih. Cari Kegagalan ginjal (HTN), Ular yang hidup di
pertolongan medis untuk pembersihan dan dalam lubang , Nyeri terbakar hebat, Satu atau
penutup luka, dan dapat juga diberikan dua luka tusuk kecil berjarak sekitar satu cm ,
perawatan untuk tetanus atau rabies. b) Bengkak, Lepuh berisi darah dan berubah
Penatalaksanaan di rumah sakit warna kemungkinan terjadi beberapa jam
Binatang diserahkan kepada dinas setelah gigitan, Mual muntah, berkeringat dan
perternakan atau dokter hewan untuk lemah
observasi. Sedangkan untuk penderita
tersebut: Debridement luka sesuai dengan Penatalaksanaan
cara mengatasi luka, membuang jaringan Penatalaksanaan di lapangan : Secara umum :
nekrosis dan yang akan nekrosis. Cuci Mintak korban dan orang orang di sekitarnya
dengan benzalkonium chloride atau air untuk menjauhi ular, Tenangkan korban dan
deterjen/sabun, H2O2. Jangan dijahit. batasi gerakan, Cuci area yang tergigit secara
3
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
lembut dengan sabun dan air, Stabilkan (RIGHT : reassure victim, imobilize
ekstermitas yang tergigit seperti halnya saat ektremity, get the hospital, inform physician
menangani fraktur, Cari pertolongan medis of tale signs and symptoms.
dengan segera.
Penatalaksanaan di rumah sakit
Jenis gigitan ular berbisa 1. Monitor tanda vital, irama
Mintak korban dan orang orang di sekitarnya jantung,saturasi o2 secara ketat, dan
untuk menjauhi ular, Tenangkan korban dan awasi adanya tanda-tanda kesulitan
batasi gerakan, Cuci area yang tergigit secara menelan atau insuvisiensi pernafasan
lembut dengan sabun dan air, Berikan tekanan 2. Perhatian tingkat eritema dan
ringan dengan melilitkan perban elastik di atas pembengkakan dan lingkar ekstremitas
tempat gigitan dan di seluruh panjang lengan setiap 15 menit sampai pembengkakan
atau tungkai, Cari pertolongan medis dengan telah stabil.
segera. 3. Mula-mula obati syok dengan resusitasi
cairan kristaloid menggunakan cairan
Jenis gigitan ular tidak berbisa isotonis. Jika hipotensi masih menetap,
Minta korban dan orang orang di sekitarnaya coba berikan albumin 5% dan
menjauhi ular, Cuci area yang tergigit secara fasofresor.
lembut dengan sabun dan air.Jika lukanya 4. Mulailah pencarian anti bisa ular
kecil, oleskan salep antibiotik dan tutupi spesifik yang sesuai, untuk semua kasus
lukanya.Cari pertolongan medis, gigitan ular berbisa yang diketahui
( Thygerson,2009) jenisnya. Di amerika serikat, tersedia
bantuan 24 jam dari pusat pengendalian
Penatalaksanaan dilapangan menurut Harrison racun regional.
tahun 2013 : Bawa korban ketempat 5. Adanya bukti keracunan bisa ular secara
perawatan yang memadai sesegera mungkin, sistematik ( gejala sistemik adnormalitas
Jaga agar korban tidak bergerak untuk laboratorium) dan (kemungkinan) tanda
meminimalisir penyebaran bisa secara lokal progresif yang signifikan adalah
sitemik, Pasang belat pada ekstremitas yang indikasi untuk pemberian bisa ular.
tergigit, dan dijaga ekstremitas itu dalam 6. Pemberian anti bisa ular sebaiknya
posisis setinggi jantung, Lalu lakukan dilanjutkan sampai korban
imobilisasi dengan tekanan ( pembebatan memperlihatkan perbaikan yang pasti.
seluruh ekstremitas dengan perban dengan Tetapi neurotoksisitas akibat gigitan
tekanan 40-70 mmHg dan pemasangan seekor ular (misalnya kobra) lebih sulit
belat)dapat dilakukan bisa itu terutama disembuhkan dengan menggunakan anti
bersifat neurotoksid tanpa adanya pengaruh bisa ular. Diperlukan intubasi,
lokal pada jaringan,jika penyelamat terampil pemberian lebih banyak anti bisa ular
melakukan teknik ini dan jika korban dapat biasanya tidak dapat membantu.
dibawa ketempat, perawatan kesehatan. 7. Crofab, yaitu antibisa ular yang
Hindari menyayat kedalam luka gigitan, digunakan di amerika serikat untuk
dinginkan, mengkonsumsi minuman spesies pit viver (ular ekor mira atau
berakohol oleh korban, dan kejut listrik. ular bangkai laut) berbisa di amerika
Pertolongan pertama yang terbaik adalah : utara, mempunyai resiko yang cukup
melakukan dengan benar (RIGHT) rendah umtuk menimbulkan alergi.
=Reassure (tenangkan) korban, imobilisasi 8. Jika terdapat resiko alergi yang
ekstremitas, ggettodhe hospital (=bawa sinifikan, pasien sebaiknya diberikan
kerumah sakit), berikan keterangan kepada terapi antihistamin IV (misalnya
dokter tentang tanda dan gejala yang timbul. difenhidramin, 1 mg/kg sampai dosis
4
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
maksimal sebesar 100 mg; ditambah predisposisi untuk berbuat terhadap objek dan
dengan simetidin,5-10 mg/kg sampai predisposisi dengan cara-cara tertentu).
dosis maksimal sebesar 300 mg) dan Definisi lain tentang sikap dikemukan oleh
diberikan cairan kristaloid IV untuk
mengembangkan volume intravaskular. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
9. Penhambat asetilkolinesterase mungkin
menyebabkan perbaikan neurorogis a. Tingkat Pengetahuan
pada penderita yang digigit ular yang Myers (1996) yang menyatakan sikap adalah
mengandung neurotoksin pasca sinaps. reaksi menyenangkan atau tidak
Setelah dilakukan pemberian anti bisa menyenangkan terhadap suatu objek berupa
ular naikan ekstremitas yang tergigit. keyakinan-keyakinan, perasaan-perasaan atau
Perbarui imunisasi tetanus, Observasi perilaku yang diharapkan (Depkes,
apakah ada sindroma kompartemen- 2010).Sikap merupakan reaksi terhadap objek
otot. observasi pasien yang dilingkungan tertentu sebagai suatu
memperlihatkan penghayatan terhadap objek (Nurhuda, 2013).
tanda keracunan. (Harrison,2013)
METODE PENELITIAN
C. Pengetahuan Penelitian ini menggunakan desain
deskiptif analitik dan metode cross secsional
Pengetahuan adalah hasil “tahu’ dan ini
study yaitu mengetahui hubungan tingkat
terjadi setelah orang melakukan pengindraan
pengetahuan dan sikap masyarakat dengan
terjadi melalui terhadap suatu objek tertentu,
penanganan awal gigitan binatang di Jorong
pengindraan terjadi melalui panca indra
Baso Nagari Tabek Panjang Kec.Baso
manusia yakni indera penglihatan,
Kab.Agam Tahun 2017. Tempat penelitian
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
ini dilakukan di Jorong Baso Nagari Tabek
Sebagian besar pengetahuan manusia
Panjang Kec.Baso Kab.Agam Tahun 2017.
diperoleh dari mata dan telinga.
Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 16
(Notoatmodjo,2011
sampai 23 Juni 2017. Populasi dalam
D. Konsep Sikap penelitian ini adalah 109 orang KK. Sampel
dalam penelitian ini adalah 109 orang
Sikap dalam bahasa Inggris disebut responden. Teknik yang digunakan dalam
attitude. Menurut Calhoun dan Acocella penentuan sampel untuk penelitian ini total
1990), an attiitude is a cluster of ingrained sampling. Alat yang digunakan dalam
beliefs and feelings about a certain object and penelitian ini menggunakan: kuesioner dan
a predispotion to act toward that object in angket, dengan pengolahan data dengan chai
certain way (sikap adalah sesuatu yang square dengan sistem komputerisasi
melekat pada keyakinan-keyakinan dan
perasaan-perasaan terhadap suatu objek dan
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Baik 55 55
Cukup 12 12
Kurang Baik 33 33
5
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan baik.(12%) pengetahuan lebih
dari separoh (55 % )responden dengan cukup, dan (33%) pengetahuan kurang baik.
Negatif 34 34
Tidak Sesuai 38 38
6
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa sebanyak 66 binatang. Hasil uji statistik diperoleh nilai p
orang responden memiliki sikap masyarakat value = 0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan
positif, diantaranya terdapat 51 orang adanya hubungan sikap masyarakat dengan
(77,3%) sesuai dengan penanganan awal penanganan awal gigitan binatang di Jorong
gigitan binatang, dan 15 orang (22,7%) tidak Baso Nagari Tabek Panjang Kec.Baso
sesuai dengan penanganan awal gigitan Kab.Agam Tahun 2017. Dari hasil analisis
binatang. Terdapat sebanyak 34 orang diperoleh OR= 0,141 artinya responden yang
7
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
8
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.2.3 dapat dijelaskan jangan panik, cuci luka gigitan, balut dengan
bahwa lebih dari separoh 62 orang (62%) kain, segra datang ke pelayanan kesehatan
sesuai dengan penanganan awal gigitan setempat. Pada penelitian ini pendidikan
binatang 38 orang (38%) orang responden mempunyai hubungan dengan penanganan
tidak sesuai dengan penanganan awal gigitan awal gigitan binatang karena orang yang
binatang. Penanganan awal gigitan binatang mempunyai pendidikan tinggi otomatis
harus di ketahui oleh setiap orang yang mempunyai pengetahuan yang tinggi pula,
berada di lingkungan yang rawan terdapat sedangkan orang yang mempunyai
binatang seperti anjing gila, ular berbisa, pendidikan rendah otomatis membunyai
serangga dan binatang berbisa hubungan pengetahuan yang cukup rendah kecuali,
tingkat pengetahuan dengan penanganan pengetahuan itu didapatkan melalui media
awal gigitan binatang di Jorong Baso Nagari masa, penyuluhan kesehatan dan lain-lainnya.
Tabek Panjang Kec.Baso Kab.Agam Tahun Sehingga orang yang berpendidikan tinggi
2017, dari 33 orang responden tingkat akan mengetahui bagaimana cara penanganan
pengetahuan kurang baik, diantaranya awal gigitan binatang yang tidak
terdapat sebanyak 22 orang (66,7%) tidak membahayakan jiwa, dan mencegah
sesuai dengan penanganan awal gigitan penyebaran bisa gigitan binatang tersebut.
binatang, dan 11 orang (33,3%) sesuai dengan
penanganan awal gigitan binatang. Terdapat f. Hubungan Sikap Masyarakat dengan
Sebanyak 12 orang tingkat pengetahuan penanganan awal gigitan binatang
cukup, diantaranya sebanyak 7 orang (58,3%) Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa hubungan
responden tidak sesuai dengan penanganan sikap masyarakat dengan penanganan awal
awal gigitan binatang, dan sebanyak 5 orang gigitan binatang di Jorong Baso Nagari
(41,7%) sesuai dengan penanganan awal Tabek Panjang Kec.Baso Kab.Agam Tahun
gigitan binatang. Terdapat sebanyak 55 orang 2017. Terdapat sebanyak 66 orang
responden tingkat pengetahuan baik, responden memiliki sikap masyarakat
diantaranya terdapat sebanyak 9 orang positif, diantaranya terdapat 51 orang
(16,4%) tidak sesuai dengan penanganan awal (77,3%) sesuai dengan penanganan awal
gigitan binatang, dan 46 orang (83,6%) sesuai gigitan binatang, dan 15 orang (22,7%) tidak
dengan penanganan awal gigitan binatang. sesuai dengan penanganan awal gigitan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = binatang. Terdapat sebanyak 34 orang
0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya responden memiliki sikap masyarakat
hubungan tingkat pengetahuan dengan negatif, diantaranya terdapat 11 orang
penanganan awal gigitan binatang di Jorong (32,4%) sesuai dengan penanganan awal
Baso Nagari Tabek Panjang Kec.Baso gigitan binatang, dan 23 orang (67,6%) tidak
Kab.Agam Tahun 2017. sesuai dengan penanganan awal gigitan
binatang. Hasil uji statistik diperoleh nilai p
Pengetahuan yang tinggi perlu dibutuhkan value = 0,000 (p<α) maka dapat
pada saat kita mengalami kesulitan seperti disimpulkan adanya hubungan sikap
kita mengalami gigitan binatang yang berbisa masyarakat dengan penanganan awal gigitan
karena dengan pendidikan dan pengetahuan binatang di Jorong Baso Nagari Tabek
yang tinggi, responden bisa mengambil Panjang Kec.Baso Kab.Agam Tahun 2017.
penanganan sendiri seperti penanganan awal Dari hasil analisis diperoleh OR= 0,141
gigitan binatang sebagaimana biasanya. artinya responden yang memiliki sikap
Contohnya saja pada saat di gigit binatang msyarakat positif memiliki peluang 0,141
yang berbisa maka orang yang kali untuk penanganan awal gigitan binatang
berpengetahuan dan pendidikan tinggi sesuai dibandingkan dengan sikap
otomatis mengetahui seperti apa penanganan masyarakat negatif. Sikap yang baik akan
awal gigitan binatang yang berbisa seperti
9
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
membuat seseorang bertindak dengan baik dari separoh 66 orang (66%) sikap
juga. sikap yang positif akan membantu masyarakat positif, 34 orang (34%) responden
seseorang dalam menentukan arah dantujuan sikap masyarakat negatif. Lebih dari separoh
yang akan mau dicapai. Pada penelitian ini 62 orang (62%) sesuai dengan penanganan
sikap yang positif bisa membuat seseorang awal gigitan binatang. Hasil uji statistik
itu dapat bertindak dengan baik. Contohnya diperoleh nilai p value = 0,000 (p<α) maka
saja pada responden yang mengalami gigitan dapat disimpulkan adanya hubungan tingkat
binatang berbisa yang bisa mengancam pengetahuan dan sikap masyarakat Moningka,
jiwanya, akan mengambil sikap positifnya Kapantow, Sondakh, (2013). Hubungan
untuk penanganan pertama gigitan binatang, Antara Pengetahuan Dan Sikap Pemilik
pada umumnya orang yang bersikap positif Anjing Dengan
tidak akan panik dengan keadaannya, dia Tindakan Pencegahan Rabies
selalu berusaha untuk tetap tegar, dan Diwilayah Kerja Puskesmas
melakukan tindakan yang baik seperti Ongkaw Kabupaten Minahasa
mencuci luka, membalut luka yang terkena Selatan. Jurnal Keperawatan.
gigitan binatang berbisa sehingga bisa
mengurangi penyebaran bisa binatang Notoatmodjo soedkidjo, 2002. Metode
tersebut. Pada penelitian ini adanya penelitian. Penerbit buku
hubungan antara sikap masyarakat dengan kedokteran EGC: Jakarta
dengan penanganan awal gigitan binatang di Parwis muhammad, dkk. (2016). Kajian
penanganan awal gigitan binatang pada Notoatmodjo soedkidjo, 2007. Pendidikan
mastarakat. Pada umumnya sikap positif dan perilaku kesehatan.PT Rineke
sangat berpengaruh pada tindakan yang akan Cipta . Jakarta
dilakukan oleh seseorang. Tindakan yang
baik sangat diperlukan pada masyarakat Notoatmodjo soedkidjo, 2005. Metodelogi
yang mengalami gigitan binatang yang dan perilaku kesehatan.PT Rineke
berbisa, tindakan yang dimaksud disini Cipta . Jakarta
adalah tindakan awal yang bisa mencegah
Notoatmodjo soedkidjo, 2003. Pendidikan
penyebaran racun gigitan binatang tersebut.
dan perilaku kesehatan.PT Rineke
Cipta . Jakarta.
Kesimpulan
Lebih dari separoh sebanyak 55 orang (55%) Nursalam, 2013. Metode Penelitian Ilmu
responden dengan tingkat pengetahuan baik. Keperawatan, Edisi 3.
12 orang (12%) pengetahuan cukup, dan 33 Jakarta: salemba medika.
orang (33%) pengetahuan kurang baik. Lebih
Jorong Baso Nagari Tabek Panjang Penelitian .Jakarta : Rineke Cipta
Kec.Baso Kab.Agam Tahun 2017. Dari hasil
analisis diperoleh OR= 0,141 artinya Dempsey Patricia ann, 2002. Riset
responden yang memiliki sikap msyarakat Keperawatan. EGC. Jakarta
positif memiliki peluang 0,141 kali untuk Mubin halim,2009. Buku Panduan Praktis
penanganan awal gigitan binatang sesuai Kedaruratan Penyakit Dalam:
dibandingkan dengan sikap masyarakat Diagnosis Dan Terapi. Editor dan
negatif. penyelaras: dr. Y.Joko Suryono
Diterbitkan Pertamakali Oleh
Daftar Pustaka
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Arikunto Suharsimi,2002. Prosedur 2009.
10
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
pengetahuan, sikap dan tindakan Wibowo, AE. 2012. Aplikasi Praktis SPSS
masyarakat dalam mewaspadai dalam penelitian. Yogyakarta : Gava
gigitan anjing sebagai hewan Medika
penular rabies (HDR) dikota banda
aceh. Jurnal medika veterinaria.
Pebrianti,dkk. 2011. Pemetaan Korban
Gigitan Anjing Rabies Di Kabupaten
Tona Toraja. Jurnal keperawatan.
Putra , Putu Agus (2016) tatalaksana gigitan
ular yang disertai sindrom
kompartemen di ruang
terapi
intensif . Jurnal Keperawatan
Purwadianto agus,Sampurna Budi,2013. Buku
Ajar Kedaruratan Medik.
BINARUPA AKSARA Gudung
Karisma,Jl. Moh. Toha No.2
Pondokcabe Pamulang Tanggerang
Selatan
Rianto A.2011. Aplikasi
metodologi penelitian
kesehatan. Bantul : mulia medika.
Rianto A.2011. Aplikasi metodologi
penelitian kesehatan. Bantul : mulia medika.
Risqan anugrah, 2013. Buku Saku Harrison
Kedaruratan Medik.
Diterbitkan
Karisma Publishing Groupgedung
Karisma, Jl, Moh. Toha Pondok
Cabe Pamulang Tanggerang Selatan
15418.
11