Jurnal KB Suntik
Jurnal KB Suntik
3, Desember Nurhidayah
2016 © Hubungan
dan Ismiaty, 2016 Jurnal Ners dan... Kebidanan
Kepuasan 193
DOI: 10.26699/jnk.v3i3.ART.p193-197
This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
Abstract: The cause of drop out in using injection contraceptionn caused by the couple factor, want to
have more children, health factor and method of contraception that is the side effectand the cost.
Besides, another factors that influence the choosing of contraception variation is education level know-
ledge, family prosperity, religion and support of husband and wife. Those factors will be influenced with
the success of birth control program. The goal of this research was to identify the correlation of
satificationof birth controlprogram by injection with the enthusiasm to be acceptor in BPM Mustardiyah
Manyaran, Banyakan Kabupaten Kediri. The research was correlational and used crossectional ap-
proach. The variable of this research was the satification as independent variable and prosperity as
dependent variable. The population were all of Birth control acceptor as much as 108 respondents. The
sample 52 respondents by simple random sampling. The data analysis used chi quadrat. The result
showed that 34 mothers (65,4%) in category of satisfy, and 35 mothers (67,3 %) was enthusiasm to be
acceptor from. The analysis of the two variables showed that value < = 0,000 < 0,05 H¹ accepted,
means that there was correlation between birth controlsatisficationand enthusiasm to be acceptor in
BPM MustardiyahManyaran, Banyakan Kabupaten Kediri. It was suggested for midwife to increase
their knowledge to make their service better.
Abstrak: Penyebab droup out menggunakan KB suntik disebabkan antara lain karena ingin memiliki anak,
faktor kesehatan dan faktor metode kontrasepsi yaitu efektivitas, efek samping, faktor pelayanan dan
biaya. Selain faktor-faktor tersebut masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi
seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, kesejahteraan keluarga, agama, dan dukungan suami dari istri.
Faktor-faktor ini nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB. Tujuan penelitian ini adalah
mencari hubungan kepuasan pelayanan KB Suntik dengan minat menjadi akseptor tetap di BPM
Mustardiyah, Manyaran Banyakan Kabupaten Kediri. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dan
berdasarkan waktunya dikategorikan crossectional. Variable penelitiannya adalah kepuasan variable
bebas dan minat variable tergantung. Populasi seluruh akseptor KB Suntik sebanyak 108 akseptor dengan
menggunakan simple random sampling maka besar sampel sebanyak 52 akseptor. Uji statistik yang
digunakan adalah chi quadrat. Penelitian ini dilakukan pada 52 responden dengan hasil sebagian besar
yaitu 34 ibu (65,4%) menyatakan puas, bahwa sebagian besar yaitu 35 ibu (67,3%) berminat. Analisis
hubungan kedua variable menyatakan value < = 0,000 < 0,05 bermakna H¹ diterima, yang berarti ada
hubungan kepuasan pelayanan KB Suntik dengan minat menjadi akseptor tetap di BPM Mustardiyah
Manyaran Bayakan Kabupaten Kediri.
Dalam tiga dasawarsa terakhir Kontrasepsi di faktor pasangan, faktor kesehatan dan faktor
Indonesia ditunjukkan dengan 95% menggunakan metode kontrasepsi yaitu efektivitas, efek samping,
cara kontrasepsi modern, yaitu terdiri dari pil KB faktor pelayanan dan biaya. Selain faktor-faktor ter-
atau kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, sebut masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, pemilihan jenis kontrasepsi seperti tingkat pendi-
AKDR, Implan), operasi tubektomi ataupun vasek- dikan, pengetahuan, kesejahteraan keluarga, agama,
tomi, dengan obat topikal vaginal yang bersifat sper- dan dukungan dari suami atau istri. Faktor-faktor
micid. Dari sekian banyak alat tersebut penggunaan ini nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan
suntikan merupakan cara yang paling banyak digu- program KB. Hal ini dikarenakan setiap metode atau
nakan karena sudah lama dikenal dan efektifitasnya alat kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang
sebagai alat kontrasepsi cukup tinggi KB suntik berbeda-bedadan faktor kualitas pelayanan. Ke-
mempunyai efektifitas 99% bila digunakan secara puasan pelayanan tentang KB suntik merupakan
tepat dan teratur (Surinah, 2007). penampilan yang pantas atau sesuai dari suatu inter-
Survey angka kegagalan penggunaan kontra- vensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan
sepsi di 15 Negara berkembang menunjukkan bahwa hasil kepada masyarakat yang terdiri dari 5 dimensi
di negara-negara berkembang angka kegagalan yaitu kehandalan (reability), bukti fisik (tangibles),
tahun pertama untuk kontrasepsi suntik (7,2%) lebih daya tanggap (responsiveness), jaminan (asurance),
tinggi daripada untuk AKDR (4,3%) (Hartanto, empaty (Kotler, 2009). Akibat yang ditimbulkan dari
2010). Di Indonesia setiap tahun ada 2,3 juta kegu- droup out antara lain target KB suntik kurang,
guran di mana 700 ribu disebabkan kehamilan yang timbul kehamilan sehingga meningkatkan jumlah
tidak diinginkan, sedangkan 600 ribu disebabkan ke- penduduk.
gagalan KB (Syarif, 2008. kompas.com). Sedang- Pelayanan yang di harapkan oleh masyarakat
kan angka kegagalan secara pridiksi KB suntik adalah pelayanan KB yang cepat, pelayanan yang
adalah 1%, tetapi dalam kenyataannya angka kega- ramah dan dengan teknologi keilmuan yang baru,
galan tersebut mencapai 4%-6% dari jumlah peng- oleh karena itu mutu pelayanan sangatlah penting
guna suntik (Hanafi, 2007). untuk dikaji. Pengkajian mutu pelayanan KB suntik
Data Nasional berdasarkan SDKI tahun 2013 dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemam-
pengguna kontrasepsi suntik mencapai 42% dari puan di bidang kesehatan, sehingga profesionalisme-
pengguna KB lainnya (SDKI BKKBN, 2013) nya tidak diragukan. Dari hal diatas maka peneliti
Sedangkan di Jawa Timur angka pengguna KB ingin melakukan penelitian dengan judul hubungan
suntik mencapai 39% dari total akseptor KB (peme- kepuasan pelayanan KB suntik dengan minat men-
rintah Propinsi Jatim, 2013). Di Kabupaten Kediri jadi akseptor tetap di BPM Mustardiyah Manyaran,
Tahun 2013 pengguna KB suntik mencapai 35% Banyakan Kabupaten Kediri.
dari seluruh akseptor (SBKKBN Kabupaten Kediri,
2013). Sedangkan di data di UPTD Puskesmas BAHAN DAN METODE
Tiron pengguna KB suntik mencapai 2542 aksep- Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan
tor (56%) dari seluruh akseptor KB. Sedangkan data crossecsional. Sampel dalam penelitian ini adalah
droup out pengguna KB suntik untuk wilayah Keca- 52 akseptor kb suntik dari total populasi 108 akseptor
matan Banyakan sebanyak 423 akseptor. Sedang- kb suntik yang ada di bpm mustardiyah manyaran
kan jumlah akseptor KB suntik di BPM Mustardiyah banyakan kabupaten Kediri yang diambil secara
sebanyak 108 akseptor dan pada tahun 2014 sampai simple random sampling.
bulan September terdapat 32 akseptor (32%) yang Variable independen dalam penelitian ini adalah
droup out. Dari 32 ibu yang droup out disebabkan kepuasan pelayanan kb suntikdan variable
karena 17 akseptor (53,2%) kurang puas dengan dependennya minat menjadi akseptor kb suntik
alat kontrasepsi tersebut, 2 akseptor (6,25%) ibu tetap. Sedangkan instrumen yang digunakan berupa
mengalami hipertensi, 5 akseptor (15,6%) ingin kuesioner skala linkert untuk mengetahui kepuasan
memiliki anak lagi, 8 akseptor (25%) karena timbul pelayanan kb suntik dan minat menjadi akseptor kb
hiperpigmentasi atau flek pada wajah. tetap. Analisa data menggunakan chi square dengan
Penyebab droup out menggunakan KB suntik tingkat kemaknaan < 0,05.
disebabkan antara lain karena ingin memiliki anak,
Nurhidayah dan Ismiaty, Hubungan Kepuasan ... 195
yang diberikan, selain itu subjektifitas penilaian tumbuh motivasi serta minat untuk menetapkan
pelayanan juga dapat dinilai oleh responden yang pilihan menggunakan kontrasepsi yang aman dan
didasarkan atas standart yang responden ketahui. nyaman di gunakan dan kontrsepsi tersebut sudah
Penilaian responden terhadap kepuasan pelayanan pernah dipakai dan ibu juga berpengalaman meng-
dipengaruhi oleh aspek pendidikan responden.Hal gunakannya sehingga ibu akan tetap menggunakan
ini dapat dilihat bahwa yang berpendidikan SD kontrasepsi tersebut.
merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya
sehingga merasakan juga kepuasan yang sesuai Hubungan kepuasan pelayanan KB Suntik
dengan pelayanan yang diterimanya, hal tersebut dengan minat menjadi akseptor tetap di BPM
dapat disimpulkan bahwa pendidikan dapat mempe- Mustardiyah Manyaran, Banyakan Kabupaten
ngaruhi penilaian responden dalam menilai berkua- Kediri
litas pelayanan. Semakin tinggi pendidikan respon- Berdasarkan hasil tabulasi silang kepuasan pe-
den semakin lebih sensitif dalam menilai kualitas layanan KB Suntik dengan minat menjadi akseptor
pelayanan sehingga berdampak pada kepuasan yang tetap di BPM Mustardiyah Manyaran, Banyakan
dirasakannya. Pada dasarnya responden yang ber- Kabupaten Kediri dapat diintepretasikan bahwa
pendidikan tinggi lebih bisa menilai berkualitas pela- sebagian besar yaitu 32 ibu (61,5%) menyatakan
yanan yang dibandingkan dengan standart yang kepuasan pada kategori puas dan berminat menjadi
berlaku akan tetapi responden yang berpendidikan akseptor KB suntik tetap. Berdasarkan analisis
rendah akan lebih sulit untuk menilai objektifitas hubungan yang menggunakan uji chi quadrat dengan
pelayanan yang diberikan. Selain itu cara pemberi teknik penghitungan menggunakan program SPSS
pelayanan dan kemampuan dari pemberi pelayanan di dapatkan p value =0,000 < = 0,05, yang berarti
juga baik, hal ini karena petugas kesehatan Ho ditolak sehingga dapat di baca ada hubungan
melakukan posyandu tergesa gesa dan beralasan kepuasan pelayanan KB Suntik dengan minat men-
bahwa petugas kesehatan segera mau rapat sehingga jadi akseptor tetap di BPM Mustardiyah Manyaran,
pelayanan tidak maksimal. Banyakan Kabupaten Kediri, keeratan hubungan
dalam anilisis tersebut mendapat hasil 0,660 yang
Minat menjadi akseptor KB tetap dapat diartikan terdapat keeratan kuat. Sehingga
Hasil penelitian minat menjadi akseptor KB dapat disimpulkan semakin puas ibu maka semakin
tetap menyatakan bahwa sebagian besar yaitu 35 berminat menggunakan KB suntik tetap.
ibu (67,3%) berminat menjadi akseptor KB tetap. Dimensi kepuasan yang disusun tergantung
Minat adalah suatu yang pribadi dan berhubungan pada jenis produk yang dikutip Pohan (2007) men-
erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar jelaskan ada dimensi Berkualitas pelayanan kese-
dari prasangka, dan minat juga penting dalam meng- hatan yakni kompetensi teknis, keterjangkauan atau
ambil keputusan. Minat dapat menyebabkan sese- akses, efektifitas, efisiensi, kesinambungan, ke-
orang giat melakukan sesuatu kegiatan yang telah amanan, kenyamanan, informasi dan ketepatan
menarik minatnya. Beberapa Kondisi Yang Mempe- waktu pelayanan. Menurut Tjiptono (2010) menge-
ngaruhi Minat salah satunya adalah pendidikan. Se- mukakan 5 (lima) dimensi yang digunakan untuk
makin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan mengukur Berkualitas pelayanan yaitu kehandalan
yang dimiliki seseorang maka semakin besar minat- (reliability), Daya tanggap (responsivines), jaminan
nya untuk menjadi akseptor KB tetap (Gunarsa, (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik
2008). (tangible)
Pendidikan salah satu faktor yang mempe- Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa ke-
ngaruhi minat ibu dalam menjadi akseptor KB suntik puasan responden secara objektif dipengaruhi oleh
tetap, hal ini dapat dibuktikan dengan tabulasi silang faktor Berkualitas produk, Berkualitas pelayanan,
antara pendidikan dengan minat ibu menjadi aksep- emosional, harga dan biaya. Sehingga responden
tor KB tetap bahwa dari 28 ibu yang berpendidikan bisa dikatakan puas bila mereka memikirkan lima
SD 53,8% berminat menggunakan KB suntik tetap, penilaian tersebut. Kepuasan pelayanan sendiri ter-
hal ini disebabkan karena pendidikan SD lebih nurut bagi menjadi lima dimensi yang semuanya jadi bahan
kepada provider untuk menjalankan apa yang di pertimbangan responden untuk menilai kualitas pe-
berikan oleh bidan. Selain itu kepuasan ibu dalam layanan tersebut. Jadi responden yang menyatakan
merasakan pelayanan yang diberikan akan menjadi puas pasti akan menilai faktor faktor diatas sebagai
Nurhidayah dan Ismiaty, Hubungan Kepuasan ... 197
alat ukur penilaian mereka. Akan tetapi secara Kediri. Sebagian besar akseptor menyatakan bermi-
dasar responden hanya bisa membandingkan antara nat menjadi akseptor KB tetap di BPM Mustardiyah
harapan dia tentang kualitas dan kenyataan yang Manyaran,Banyakan Kabupaten Kediri.
dirasakannya. Bila responden merasakan bahwa
harapan akan kualitas itu didapatkannya maka res- Saran
ponden akan menilainya dengan perasaan puas, Bagi perawat, diharapkan perawat dapat mem-
akan tetapi bila harapannya tidak tercapai maka berikan pelayanan yang baik terhadap akseptor
akan menyatakan tidak puas. Kepuasan tersebut sehingga minat akseptor dalam mengikuti KB suntik
akan berpengaruh pada minat dalam menentukan lebih yakin sehingga akseptor yang mengikuti
pilihan dan ketetapan yang diingininya sebagai ke- program KB suntik lebih banyak yang mengikuti.
inginan menjadi akseptor KB suntik tetap. Penen-
tuan menjadi akseptor KB suntik tetap maka angka DAFTAR RUJUKAN
kehamilan menjadi rendah, yang berarti dapat disim-
Gunarsa. 2008. Keaktifan dan Minat serta Motivasi.
pulkan bahwa semakin puas akseptor maka semakin
Jakarta: EGC.
berminat menggunakan KB suntik tetap sehingga Hanafi, H. 2007. Keluarga berencana dan Kontrasepsi.
angka kehamilan menurun. Jakarta: EGC.
Hartanto, H. 2007. Keluarga Berencana Dan
SIMPULAN DAN SARAN Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Simpulan Saifuddin, A., dkk. 2006. Buku Paduan Paktis Pelayanan
Kontrasepsi Cetakan 2. Jakarta: Yayasan Bina
Sebagian besar akseptor yaitu 65,4% menyata- Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
kan puas dengan pelayanan KB Suntik di BPM Tjiptono, Fandy. 2010. Strategi Pemasaran: Ed Revisi.
Mustardiyah Manyaran,Banyakan Kabupaten Yogyakarta: ANDI.