1 PB
1 PB
1 PB
ARTIKEL PENELITIAN
OLEH:
ELDA VERONICA
NIM F1082141024
1
LEMBAR PERSETUJUAN
ARTIKEL PENELITIAN
ELDA VERONICA
NIM F1082141024
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Abstract
The problem in this research is "How is the effect of using the serial image to the writing
skill description in class III State Elementary School 35 South Pontianak?". This study
aims to analyze the effect of the use of serial images on the skill of writing descriptions in
class III State Elementary School 35 Pontianak Selatan. This research uses experimental
method, with Quasi Experimental Design form. Population and sample in this research is
all student of class III State Elementary School 35 Pontianak Selatan which amounts to
65 people. Techniques used in data collection is a measurement technique with the tool
used is essay-shaped written test and documentary / bibliographic study technique that is
collecting photographs of research conducted. Based on the data analysis, the average of
the result of the final test (post-test) of the experimental class is 80,91 and the mean of the
final test result (post-test) of control class student is 75,72. After t test is obtained t count
of 2.0513 while ttable (= 5% of 1.6749, it turns thitung ≥ ttable or 2.0513 ≥ 1.6749 which
means there is a significant effect on the use of serial image media From the calculation
of effect size obtained by 0.388 with criteria classified moderate.This means the use of
media drawing series to give a moderate effect on the skill of writing a description in the
class III State Elementary School 35 Pontianak Selatan.
1
sehingga orang lain dapat membaca lambang- dengan citra penulisnya”. Menulis karangan
lambang grafis tersebut dan dapat memahami deskripsi pada khususnya dapat dilakukan
bahasa dan grafis itu. berdasarkan pengalaman langsung melihat
Program pembelajaran mata pelajaran gambar yang kemudian dideskripsikan
Bahasa Indonesia di kelas III Sekolah Dasar, berdasarkan hasil pengamatan gambar yang
yang sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan tersedia.
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Berdasarkan hasil wawancara dengan
Indonesia berkenaan dengan keterampilan wali kelas III di Sekolah Dasar Negeri 35
menulis adalah menulis karangan sederhana Pontianak Selatan diperoleh keterangan
berdasarkan gambar seri. Hal ini sesuai bahwa kegiatan pembelajaran menulis yang
dengan kompetensi dasar yang harus terjadi selama ini kurang berjalan dengan
diajarkan dikelas III Sekolah Dasar yaitu lancar dan masih mengalami hambatan.
menulis karangan sederhana berdasarkan Rendahnya kemampuan menulis siswa,
gambar seri menggunakan pilihan kata dan terutama dalam kemampuan menulis karangan
kalimat yang tepat dengan memperhatikan yaitu ditandai rendahnya kemampuan siswa
penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda menyusun paragraf secara kronologis
titik. sehingga menjadi karangan yang utuh, serta
Mengarang pada hakikatnya adalah kurangnya kemampuan memadukan
mengungkapkan atau menyampaikan gagasan hubungan antar kalimat, dan rendahnya
dengan menggunakan bahasa tulis. Dilihat kemampuan penggunaan ejaan maupun tanda
dari keluasan dan keterinciannya, gagasan itu baca dalam karangan. Siswa masih kurang
dapat diungkapkan dengan berbagai unsur mampu dalam memilih kata dan menuangkan
bahasa. Dalam hal ini, gagasan dapat pikirannya kedalam suatu paragraf. Masih
diungkapkan dalam bentuk kalimat dan banyak kalimat yang satu dengan kalimat
paragraf, serta dapat pula diungkapkan dalam yang lainnya tidak berkesinambungan.
bentuk karangan yang utuh menurut Suparno Masalah pengajaran bahasa Indonesia
dan Yunus (dalam Dalman, 2016: 86). terutama dalam hal keterampilan menulis
Seperti dikutip dari penulis (Dalman perlu mendapatkan penekanan maupun
2016: 5) bahwa menulis dalam prosesnya perhatian yang intensif dari guru bahasa
akan menggunakan kedua belahan otak. Indonesia secara langsung, karena menulis
Menulis adalah sebuah proses mengaitkan merupakan salah satu subpokok bahasan yang
antara kata, kalimat, paragraf maupun antara penting dalam pengajaran bahasa Indonesia di
bab secara logis agar dapat dipahami. Proses Sekolah Dasar. Tetapi kenyataan di lapangan,
ini mendorong seorang penulis harus berpikir para siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 35
secara sistematis dan logis sekaligus kreatif. Pontianak Selatan masih kurang mengerti dan
Pada jenjang sekolah dasar, berdasarkan menguasai secara maksimal. Secara
buku panduan yang digunakan, terdapat lima keseluruhan mereka masih tampak sulit dalam
jenis karangan yang dipelajari, yaitu karangan menulis karangan deskripsi, masih belum
eksposisi, karangan deskripsi, karangan dapat mengeluarkan ide dan gagasan
argumentasi, karangan narasi, dan karangan penulisan yang akan ditulis. Kemampuan
persuasi. Namun dalam penelitian ini, peneliti siswa dalam menulis masih kurang
hanya mengambil satu jenis karangan yaitu dikarenakan penggunaan media yang masih
karangan deskripsi. Menurut Suparno dan tidak diterapkan dengan maksimal sehingga
Yunus (2008) dalam buku keterampilan kurang melibatkan partisipasi aktif siswa
menulis yang ditulis H. Dalman (2016: 94), proses pembelajaran.
“Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang Hal ini yang menyebabkan siswa kurang
melukiskan sesuatu dengan keadaan dapat memahami materi yang disampaikan
sebenarnya, sehingga pembaca dapat khususnya materi menulis karangan deskripsi.
mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan Oleh karena itu, perlu dicari salah satu solusi
merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai alternatif pembelajaran yang dapat
2
memudahkan siswa untuk belajar. Salah satu Negeri 03 Melayang Kabupaten
upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru Bengkayang”. Pada penelitian ini bahwa
dalam proses pembelajaran agar siswa lebih penerapan media gambar seri merupakan
aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa salah satu alternatif yang tepat digunakan
Indonesia khususnya dalam meningkatkan dalam proses pembelajaran khususnya
keterampilan menulis karangan yaitu dengan keterampilan berbicara.
menggunakan media gambar berseri. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti
Melalui penggunaan media gambar tertarik untuk meneliti hasil belajar siswa
berseri siswa diajak untuk memperoleh dalam keterampilan menulis karangan
pengalaman terlebih dahulu dari gambar yang deskripsi melalui penelitian dengan judul
sudah tersedia yang akan dijadikan objek skripsi: “Pengaruh Penggunaan Media
tulisan, kemudian hasilnya ditulis dalam Gambar Berseri terhadap Keterampilan
bentuk karangan deskripsi. Karena dengan Menulis Karangan Deskripsi di Kelas III
menggunakan media gambar berseri, siswa Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak Selatan”.
dapat melihat hubungan antara konsep, Berdasarkan uraian yang telah
peristiwa, dan tokoh yang ada dalam pelajaran dipaparkan pada bagian latar belakang, maka
serta siswa dapat melihat hubungan antara masalah umum dalam penelitian ini adalah
komponen-komponen materi atau isi pelajaran “Bagaimana pengaruh penggunaan media
yang diajarkan. Kegiatan ini akan gambar berseri terhadap keterampilan menulis
memudahkan siswa untuk memperoleh karangan deskripsi di kelas III Sekolah Dasar
gagasan atau ide tulisan dari gambar yang Negeri 35 Pontianak Selatan?”
dilihat secara langsung. Agar pembahasan penelitian ini lebih
Media gambar seri dapat mengurangi terfokus, untuk mempermudah peneliti dalam
kejenuhan siswa pada pelajaran keterampilan membahas penelitian ini, masalah umum
menulis, khususnya menulis karangan tersebut dibagi menjadi sub-sub masalah
deskripsi yang pada akhirnya siswa akan sebagai berikut: (1) Apakah terdapat pengaruh
terbiasa untuk mengungkapkan isi pikiran dan penggunaan media gambar berseri pada
menggambarkan sesuatu secara runtut dan keterampilan karangan deskripsi di kelas III
sistematis. Media ini juga dapat membantu Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak Selatan?
guru untuk lebih mudah mengatasi gangguan (2) Berapa besar pengaruh penggunaan media
yang akan menghambat proses pembelajaran gambar terhadap keterampilan menulis
dan mengambil alih perhatian siswa di kelas. karangan deskripsi di kelas III Sekolah Dasar
Penelitian tentang penggunaan media Negeri 35 Pontianak Selatan?
gambar berseri ini sudah pernah dilakukan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan bertujuan untuk menganalisis pengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Thomas (2014: penggunaan media gambar berseri terhadap
53) mengenai “Pengaruh Media Gambar hasil karangan deskripsi siswa di kelas III
Berseri Terhadap Perolehan Belajar Karangan Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak Selatan.
Narasi Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar Berdasarkan sub-sub masalah tersebut, maka
Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu dijabarkan menjadi beberapa tujuan khusus
Raya” menyatakan bahwa secara keseluruhan sebagai berikut: (1) Untuk analisis pengaruh
perolehan belajar karangan narasi peserta penggunaan media gambar berseri terhadap
didik dengan menggunakan media gambar keterampilan menulis karangan deskripsi di
berseri lebih tinggi dari perolehan belajar kelas III Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak
peserta didik dengan tanpa menggunakan Selatan. (2) Untuk mendeskripsikan seberapa
media gambar berseri. Peneliti juga mengutip besar pengaruh penggunaan media gambar
penelitian yang relevan hasil penelitian oleh berseri terhadap keterampilan menulis
Faridah (2018) tentang “Peningkatan karangan deskripsi di kelas III Sekolah Dasar
Keterampilan Berbicara Menggunakan Media Negeri 35 Pontianak Selatan.
Gambar Seri di Kelas III Sekolah Dasar
3
Tujuan utama dari mata pelajaran bahasa pendapat/gagasan ataupun perasaan
Indonesia adalah mengajarkan keterampilan seseorang. (6) Karangan campuran adalah
berbahasa serta memberikan arah pada setiap karangan yang isinya merupakan gabungan
aktifitas pembelajaran agar tujuan dapat eksposisi dengan deskripsi, atau eksposisi
tercapai. Seperti terdapat pada Kurikulum dengan argumentasi.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Indonesia, gambar adalah tiruan barang
(2006: 317-318) yang bertujuan untuk dapat (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya).
memiliki kemampuan, sebagai berikut: (1) Menurut Subana dan Sunarti (2011: 322)
Berkomunikasi secara efektif dan efisien “Gambar merupakan media visual dua
sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara dimensi di atas bidang yang tidak transparan”.
lisan maupun tulis. (2) Menghargai dan Seperti diungkapkan oleh Sharon E.
bangga menggunakan bahasa Indonesia Smaldino, dkk (2012: 325) bahwa “Gambar
sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara. diam merupakan dua dimensi. Anda bisa
(3) Memahami bahasa Indonesia dan menutupi kekurangan tiga dimensinya dengan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif menyediakan sekelompok gambar yang
untuk berbagai tujuan. (4) Menggunakan menampilkan objek atau pemandangan yang
bahasa Indonesia untuk meningkatkan sama dari beberapa posisi atau sudut. Selain
kemampuan intelektual, serta kematangan itu, serangkaian gambar diam berurutan bisa
emosional dan sosial. (5) Menikmati dan memperlihatkan pergerakan”. “Gambar
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas berseri merupakan sejumlah gambar yang
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta menggambarkan suasana yang sedang
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diceritakan dan menunjukkan adanya
berbahasa. (6) Menghargai dan kesinambungan antara gambar yang satu
membanggakan sastra Indonesia sebagai dengan lainnya”. (Tim Redaksi Cara
khazanah budaya dan intelektual manusia Mengajar Efektif, 2016)
Indonesia. Berdasarkan berbagai pendapat di atas,
Menurut Lamuddin Finoza (2013: 255) maka media gambar berseri merupakan media
“Berdasarkan cara penyajian dan tujuan pembelajaran yang digunakan oleh guru yang
penulisannya, karangan dapat dibedakan atas berupa gambar datar yang mengandung cerita,
enam jenis, yaitu: (1) Karangan deskripsi dengan urutan tertentu sehingga antara satu
merupakan karangan yang lebih menonjolkan gambar dengan gambar yang lain memiliki
aspek pelukisan sebuah benda sebagaimana hubungan cerita dan membentuk satu
adanya. (2) Karangan narasi adalah suatu kesatuan. Media gambar berseri merupakan
bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, golongan atau jenis media visual gambar
mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk datar.
perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa
secara kronologis atau yang berlangsung METODE PENELITIAN
dalam suatu kesatuan waktu. (3) Karangan Pelaksanaan penelitian yang akan
eksposisi merupakan wacana yang bertujuan dilakukan yaitu secara bertahap. Adapun
untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, prosedur perencanaan penelitian dengan
atau menerangkan sesuatu. (4) Karangan urutan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
argumentasi adalah untuk meyakinkan berikut:
pembaca agar menerima atau mengambil
suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu. Tahap Persiapan
(5) Karangan persuasi adalah karangan yang Langkah-langkah yang dilakukan pada
bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, tahap persiapan, yaitu: (1) melakukan
dan terbujuk akan hal-hal yang observasi awal di kelas III. Observasi yang
dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, dilakukan pada saat peneliti melaksanakan
suatu pendirian umum, suatu PPL 2 di Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak
Selatan. (2) melakukan diskusi dengan guru
4
kelas III Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak dengan mengolah data yang telah didapat dari
Selatan mengenai pelaksanaan penelitian yang hasil tes yang telah diberikan kepada objek
akan dilakukan. (3) melakukan wawancara penelitian. (2) menghitung rata-rata hasil tes
terhadap guru kelas III Sekolah Dasar Negeri dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
35 Pontianak Selatan. (4) penyusunan (3) menghitung standar deviasi hasil tes siswa.
instrumen penelitian berupa soal pre-test dan (4) menguji normalitas data. (5) melakukan
post-test, kunci jawaban, dan pedoman uji hipotesis menggunakan rumus t-test. (6)
penskoran serta menyiapkan perangkat menghitung besarnya pengaruh pembelajaran
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan menggunakan rumus Effect Size. (7) Membuat
Pembelajaran (RPP). (5) melakukan validasi kesimpulan dan menyusun laporan penelitian.
perangkat penelitian pembelajaran dan Adapun metode yang digunakan dalam
instrumen penelitian. (6) merevisi instrumen penelitian ini adalah metode eksperimen.
penelitian berdasarkan hasil validasi. (7) Menurut Suharsimi Arikunto (2014: 9),
menentukan jadwal yang disesuaikan dengan “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
jadwal pelajaran bahasa Indonesia di sekolah hubungan sebab akibat (hubungan kausal)
tempat penelitian. antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan mengeliminisasi atau
Tahap Pelaksanaan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor
Langkah-langkah yang dilakukan pada lain yang mengganggu”.
tahap pelaksanaan, yaitu: (1) memberikan soal Dalam penelitian ini, peneliti
pre-test pada kelas eksperimen dan kelas menggunakan eksperimen semu (quasi
kontrol untuk mengetahui kondisi awal siswa. experimental design). Karena tidak semua
(2) melaksanakan kegiatan pembelajaran kondisi objek dapat dikontrol sehingga tidak
dikelas eksperimen dengan memberikan menutup kemungkinan terdapat variabel-
perlakuan yaitu dengan menggunakan media variabel lain dari luar yang mempengaruhi
gambar berseri sebanyak 4 perlakuan masing- pelaksanaan eksperimen yang sedang
masing 1 kali pertemuan. Dan melaksanakan berlangsung.
kegiatan pembelajaran dikelas kontrol tanpa Bentuk quasi experimental design terbagi
diberikan perlakuan dengan menggunakan menjadi dua bentuk, yaitu Time-Series Design
media gambar berseri sebanyak 4 perlakuan dan Nonequivalent Control Group Design.
masing-masing 1 kali pertemuan. (3) Peneliti menggunakan penelitian quasi
memberikan soal post-test yang telah experimental design dengan bentuk
disiapkan untuk kelas penelitian. (4) nonequivalent control group design yang
memberikan skor pada hasil tes dari siswa menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol
kelas eksperimen dan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Bentuk rancangan
quasi exsperimental yang digunakan dalam
Tahap Akhir penelitian ini adalah Nonequivalent Control
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap Group Design dengan pola sebagai berikut:
akhir, yaitu: (1) melakukan analisis data,
Populasi dalam penelitan ini adalah berjumlah 65 siswa. Kelas III A berjumlah 31
seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri orang. Sedangkan kelas III B berjumlah 34
35 Pontianak Selatan yang terdiri dari dua orang. Persebaran populasi dalam penelitian
kelas yaitu kelas III A dan III B yang ini dapat dilihat pada tabel berikut ini
5
Tabel 2. Populasi Kelas III di Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak Selatan
Jumlah Peserta Didik Jumlah Peserta
Kelas
Laki-laki Perempuan Didik
III A 14 siswa 17 siswa 31 siswa
III B 17 siswa 17 siswa 34 siswa
Total Keseluruhan 65 siswa
Sedangkan dalam penentuan kelas yang pengumpulan data yang dilakukan dengan
digunakan peneliti dalam penelitian kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan
eksperimen ini, yaitu kelas eksperimen dan tertulis yang berhubungan dengan masalah
kelas kontrol, peneliti menggunakan teknik penelitian, baik dari sumber dokumen,
simple random sampling. Sugiyono (2017: 63) maupun buku-buku, koran, dan lain.”
menyatakan, “Simple random sampling
merupakan pengambilan anggota sampel dari HASIL PENELITIAN DAN
populasi secara acak tanpa memperhatikan PEMBAHASAN
strata yang ada dalam populasi itu”. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan dua Kelas eksperimen maupun kelas kontrol
teknik yaitu teknik pengukuran dan teknik diberikan soal pre-test dan soal post-test yang
studi dokumenter/bibliographis. Hadari sama. Adapun hasil dari nilai pre-test dan
Nawawi (2015: 101), mengungkapkan bahwa, post-test diperoleh dari skor keterampilan
“Teknik pengukuran adalah cara menulis karangan deskripsi di kelas
mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif eksperimen yang menggunakan media gambar
untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek berseri dan di kelas kontrol dengan tidak
tertentu dibandingkan dengan norma tertentu menggunakan media gambar berseri.
pula sebagai satuan ukur yang relevan. Adapun hasil pengolahan data yang telah
Sedangkan teknik studi dilakukan oleh peneliti terdapat pada tabel
dokumenter/bibliographis adalah cara sebagai berikut.
Berdasarkan tabel 2 pengolahan data Standar deviasi pre-test kelas kontrol adalah
diatas, rata-rata hasil pre-test kelas 12,14 dan post-test sebesar 13,37. Uji
eksperimen sebesar 56,57 dan rata-rata hasil normalitas yang diperoleh kelas eksperimen
post-test kelas eksperimen sebesar 80,91. adalah 2,178 untuk pre-test dan 6,136 untuk
Sedangkan hasil rata-rata hasil pre-test kelas post-test. Sedangkan uji normalitas yang
kontrol sebesar 52,90 dan rata-rata hasil post- diperoleh kelas kontrol adalah 3,172 untuk
test kelas kontrol sebesar 75,72. Adapun pre-test dan 6,549 untuk post-test.
standar deviasi pre-test kelas eksperimen
sebesar 18,22 dan post-test sebesar 9,61.
6
Peningkatan hasil rata-rata kelas dalam bentuk grafik sebagai berikut:
eksperimen dan kelas kontrol digambarkan
80,91
90
80 75,72
70
56,57
60 52,90
50 35,
40
Pre-Test
30
20 Post-Test
10
Grafik 1. Rata-Rata Hasil Pre-test dan Post-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
7
nuangkan pikiran mereka kedalam bentuk tu- siswa, dapat disimpulkan bahwa: (1)
lisan. Visualisasi yang dihasilkan siswa ter- Berdasarkan pengolahan data skor post-test
hadap gambar berseri yang mereka lihat siswa terhadap keterampilan menulis ka-
sangat mempengaruhi pikiran, sehingga saat rangan deskripsi dengan menggunakan media
akan memudahkan siswa menuangkan alur ce- gambar berseri di kelas III Sekolah Dasar
rita sesuai gambar yang mereka lihat, dan Negeri 35 Pontianak Selatan dilakukan
pada akhirnya berpengaruh pada keterampilan pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan t-test
menulis karangan deskripsi siswa. Dalam pro- polled varians diperoleh thitung data tes akhir
ses pembelajaran yang selama ini berlang- sebesar 2,0513 dengan ttabel untuk uji satu
sung, siswa juga dilatih untuk bertanya jawab pihak pada taraf signifikasi α = 5% dan dk =
dengan guru. 54 setelah dilakukan interpolasi diperoleh ttabel
Untuk menganalisis seberapa besar sebesar 1,6749 karena thitung (2,0513) > ttabel
pengaruh penggunaan media gambar berseri (1,6749) maka Ha diterima. Jadi, dapat
terhadap keterampilan menulis karangan des- disimpulkan bahwa penggunaan media
kripsi di kelas III Sekolah Dasar Negeri 35 gambar berseri berpengaruh terhadap ke-
Pontianak Selatan digunakan rumus effect si- terampilan menulis karangan deskripsi siswa
ze. Diketahui skor rata-rata hasil post-test ke- di kelas III Sekolah Dasar Negeri 35
las eksperimen adalah 80,91 dan skor rata-rata Pontianak Selatan. (2) Pengaruh penggunaan
hasil post-test kelas kontrol adalah 75,72. Hal media gambar berseri terhadap keterampilan
ini menunjukan bahwa skor rata-rata hasil menulis karangan deskripsi siswa di kelas III
post-test kelas eksperimen lebih tinggi diban- Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak Selatan
dingkan dengan skor rata-rata hasil post-test sebesar 0,388 dengan kriteria effect size yang
kelas kontrol. tergolong sedang.
Standar deviasi yang digunakan dalam
perhitungan effect size adalah standar deviasi Saran
post-test dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil Adapun saran yang dapat peneliti
perhitungan di peroleh effect size sebesar disampaikan berdasarkan hasil penelitian yang
0,388. Kriteria besarnya effect size berada pa- telah dilakukan adalah sebagai berikut. (1)
da kategori sedang, yaitu pada rentangan (0,3 Penggunaan media gambar berseri dalam
˂ ES ˃ 0,7). pembelajaran menulis karangan membawa
Hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh yang positif untuk siswa dalam
pengaruh penggunaan media gambar berseri melatih keterampilan siswa dalam menulis.
memberi pengaruh dengan kategori sedang Disarankan kepada guru bahasa Indonesia
terhadap terhadap keterampilan menulis ka- yang mengajar di kelas-kelas rendah untuk
rangan deskripsi di kelas III Sekolah Dasar dapat mengaplikasikan media gambar berseri
Negeri 35 Pontianak Selatan. ini dengan baik. (2) Diharapkan bagi guru
yang melakukan pembelajaran dengan
SIMPULAN DAN SARAN menggunakan media gambar berseri untuk
Simpulan dapat memahami langkah-langkah peng-
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku- gunaan media gambar berseri, sehingga
kan mengenai pengaruh penggunaan media kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
gambar berseri terhadap keterampilan menulis media gambar berseri menjadi lebih menarik,
karangan deskripsi di kelas III Sekolah Dasar menyenangkan dan memberikan motivasi bagi
Negeri 35 Pontianak Selatan, dapat disimpul- siswa untuk belajar. (3) Bagi peneliti yang
kan bahwa penggunan media gambar berseri ingin meneliti lebih lanjut mengenai
memberikan pengaruh sedang terhadap ke- penggunaan media gambar berseri disarankan
terampilan menulis karangan deskripsi di ke- agar membuat perencanaan yang matang
las III Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak sebelum menerapkan pembelajaran menulis
Selatan. Penjelasan berikutnya berdasarkan karangan dengan penggunaan media
hasil analisis data yang diperoleh dari hasil tes
8
gambar berseri ini, agar tujuan yang Sharon E. Smaldino. (2012). Instructional
dicapai lebih maksimal. Technology and Media For Learning.
Jakarta: Fajar Interpratama Offset.
DAFTAR RUJUKAN Sugiyono. (2017). Statistik untuk Penelitian.
BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Bandung: Alfabeta
Pendidikan SD/MI. Jakarta: Departe- Suharsimi Arikunto. (2014). Prosedur Pene-
men Pendidikan Nasional. litian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Dalman. (2016). Keterampilan Menulis. Ja- PT. Rineka Cipta.
karta: Rajawali Pers. Thomas (2014). Pengaruh Media Gambar
Faridah (2018). Peningkatan Keterampilan Berseri Terhadap Perolehan Belajar
Berbicara Menggunakan Media Gam- Karangan Narasi Peserta Didik Kelas
bar Seri di Kelas III Sekolah Dasar V Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai
Negeri 03 Melayang Kabupaten Beng- Raya Kabupaten Kubu Raya. Karya
kayang. Karya tulis tidak diterbitkan. tulis tidak diterbitkan. Universitas
Universitas Tanjungpura Pontianak. Tanjungpura Pontianak.
Hadari Nawawi. (2015). Metode Penelitian Tim Redaksi Cara Mengajar Efektif. 2016.
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Ma- Media Gambar Berseri. (Online)
da University Press. http://caramengajarefektif.blogspot.co.id/
M. Subana dan Sunarti. (2011). Strategi Be- 2016/03/media-gambar-berseri.html.
lajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pus- Diakses : 11 Oktober 2017.
taka Setia.