1 RV

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas

X (X), 2022, XXXX

JEKK
Perspektif Kompleksitas Peran Ibu dalam Kejadian Stunting pada Balita :
Systematic Review

Rosa Faradila*, Dwi Sutiningsih**, Suhartono**


Mahasiswa Magister Epidemiologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro
*

**Pengajar Bagian Magister Epidemiologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro

ABSTRACT
Background: Nutritional problems in toddlers is a critical aspect in the global population.
Mother is the only one source of nutrition for children in the first 1000 days of birth (HPK).
HPK is a golden or critical period that determines the development of child from childhood to
adulthood. This study aims to synthesize from exploring the complexity of the mother's role
with stunting from the 3 golden periods of child development.
Methods: A literature search based on 3 databases ScienceDirect, Scopus and EBSCOhost
with the article publication period from January 2018 to November 12, 2022.
Results: The study of mother roles’s was reviewed based on 3 periods pre-conception,
prenatal and post-natal. The role of mother in the pre-conception period is closely related to
the characteristics of mother health condition and nutritional status including the underlying
socio-economic aspects. In the prenatal period, the psychological condition of mother must
be considered because of the relationship between maternal depression during pregnancy and
the incidence of stunting in children (p= 0.044). The role of the mother on the post-natal
period is starting from IMD (Early Breastfeeding Initiation), breastfeeding until MP-ASI
feeding practice (Complementary Food-ASI). The interesting findings on this period is a
negative reaction of the practice breastfeeding in public area because tendency of sexualize
that limited breastfeeding practice and also the understanding in society that the sooner
provision of complementary foods are better.
Conclusion: Mothers have a vital role in preventing stunting from the pre-conception to post-
natal as the child grows and develops.

Keywords: Stunting, Mother Role, Toddler

*Penulis korespondensi, [email protected]

©2022, JEKK, All Right Reserved


Pendahuluan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK)
Persoalan gizi terutama pada balita dimana golden period ini merupakan
merupakan aspek kritis dalam tatanan masa-masa kritis yang menentukan
kependudukan global karena perkembangan anak hingga dewasa. Ibu
mempengaruhi kualitas SDM (Sumber juga memegang peran kunci dalam
Daya Manusia). Komitmen perencanaan persiapan makanan dalam
penanggulangan persoalan gizi global memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
secara khusus telah dituangkan dalam keluarga. Pemahaman kompleksitas peran
Sustainable Development Goal (SDGs) ibu perlu dikaji dari berbagai aspek
poin ke 3. Secara nasional, persoalan gizi termasuk sosial budaya dalam kaitannya
pada balita merupakan permasalahan dengan stunting. Penelitian ini bertujuan
jangka panjang dan persisten. Hasil Riset untuk mensintesis bukti dari eksplorasi
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, kompleksitas peran ibu dari 3 periode
2010, 2013, 2018 serta SSGI (Survey emas tumbuh kembang anak.
Status Gizi Indonesia) tahun 2019 dan
2021 menunjukkan tren penurunan Metode
prevalensi stunting nasional (36,8%; Penelitian ini menggunakan
35,6%; 37,2%; 30,8%; 27,7% dan 24,4%), metode PRISMA (Preferred Reporting
namun prevalensi yang ada masih Items for Systematic Reviews and Meta-
melampaui target yang ditentukan analysis) tanpa meta-analisis. Penelusuran
berdasarkan roadmap SDGs nasional yaitu artikel dilakukan dengan pada database
19% pada tahun 2024 dan 10% pada tahun ScienceDirect, Scopus dan EBSCOhost.
2030.1,2 Disparitas prevalensi stunting Kata kunci yang digunakan dalam
antar provinsi di Indonesia juga masih pencarian artikel sesuai dengan topik
tinggi. Pada tahun 2019, disparitas penelitian yaitu prevent stunting.
prevalensi stunting antara Provinsi Bali Penelitian ini menggunakan prosedur
dan NTT mencapai lebih dari 29% atau Systematic Review dari University of
lebih dari 16% dari prevalensi stunting Maryland Libraries sebagai berikut:
nasional. Provinsi Bali merupakan satu- 1. Identifikasi Pertanyaan Penelitian
satunya provinsi di Indonesia dengan Pertanyaan penelitian ini yaitu
kategori baik (angka stunted rendah atau bagaimana peran ibu dalam
<= 20% yaitu 10.9% dan wasted rendah kaitannya dengan kejadian stunting
<= 5% yaitu 3%).1 pada balita?
Stunting berhubungan secara 2. Penetapan Kriteria Inklusi
signifikan dengan keterlambatan Kriteria inklusi yang digunakan
kemampuan motorik kasar pada anak yaitu artikel termasuk dalam
(Hazard Ratios/HR< 0,85; p<0,001).3 kategori research article, artikel
Stunting selama ini hanya dipandang dipublikasikan pada Januari 2018-
sebagai permasalahan yang selalu 12 November 2022 dalam Bahasa
dikaitkan dengan rendahnya pendapatan Inggris dan Indonesia, hasil
pada keluarga. Kontribusi pendapatan penelitian merupakan peran ibu
keluarga memang terbukti dalam kaitannya yang berkontribusi sebagai
dengan stunting, namun kompleksitas lain determinan dalam kejadian
dari rendahnya pendapatan keluarga harus stunting pada balita (berdasarkan
dikaji lebih dalam.4 Ibu merupakan satu- indeks penilaian PB/U atau TB/U)
satunya sumber nutrisi bagi anak dalam dan subjek penelitian terdiri dari

©2022, JEKK, All Right Reserved


balita usia 0-59 bulan serta
Identifikasi artikel pada database
memiliki sifat full text open access pencarian (n=1.252)
atau open archive pada suatu
Judul dan abstrak dieksklusi karena
jurnal. Kriteria eksklusi yang tidak relevan (n=1.130)
digunakan yaitu artikel dengan
Screening judul dan abstrak yang
desain studi literature review. relevan berdasarkan database
3. Penelusuran Artikel pencarian (n=122)

 Kata kunci yang digunakan


pada database ScienceDirect
yaitu prevent stunting Penilaian Keseluruhan Bagian
Artikel (n=35)
 Kata kunci yang digunakan
pada database Scopus yaitu Artikel dieksklusi karena duplikasi
prevent stunting (n=4)

 Kata kunci yang digunakan


pada database EBSCOhost Penilaian relevansi artikel (n=28)

yaitu prevent stunting


4. Seleksi Artikel
Diagram alir PRISMA digunakan
untuk menyaring artikel yang akan Studi yang termasuk dalam sintesis
hasil (n=13)
dipilih. Pemilihan artikel dimulai
dengan menyaring judul dan
abstrak untuk menghapus artikel
yang tidak relevan dengan topik. Gambar 1. Diagram Alur PRISMA
Kriteria inklusi dan eksklusi
digunakan dalam proses seleksi
artikel agar lebih terperinci. Hasil
5. Telaah Kritis Artikel Total artikel dari semua database
Telaah kritis artikel dilakukan yang ditemukan berdasarkan kata kunci
dengan menggunakan kuesioner penelusuran yaitu sebanyak 1.252.
dari Joanna Briggs Institute sesuai Distribusi hasil pencarian yaitu 929 artikel
dengan desain studi yang dari database ScienceDirect, 243 artikel
digunakan dalam penelitian. dari Scopus dan 80 artikel dari
6. Sintesis Artikel EBSCOhost. Hasil screening judul dan
Sintesis artikel dilakukan dengan abstrak yang dilakukan menghasilkan 122
memberikan ulasan secara singkat artikel yang relevan. Proses screening
menggunakan tabel. Tabel yang dilanjutkan dengan penilaian keseluruhan
digunakan terdiri dari nama bagian artikel terhadap 35 artikel dimana 4
penulis, tahun publikasi, lokasi diantaranya di hapus karena duplikasi.
penelitian, populasi, metode dan Artikel yang lanjut untuk dilakukan
hasil. penilaian relevansi berjumlah 28 artikel,
penilaian dilakukan dengan menggunakan
Critical Appraisal Checklist Tools dari
Joanna Briggs Institute. Studi yang
masuk dalam proses sintesis yaitu
sebanyak 13 artikel untuk dianalisis
karakteristiknya.

©2022, JEKK, All Right Reserved


Tabel 1. Hasil Sintesis Artikel
Desain
No. Penulis/Tahun/Lokasi Populasi Hasil
Studi
Peningkatan risiko stunting terjadi
pada anak yang dilahirkan dari ibu
dengan tinggi badan yang rendah
atau < 145 cm (p<0,001;
Arindah Nur Sartika, Ibu yang memiliki COR=2.41; 95% CI 1.45-4.00).
Meirina Khoirunnisa, Eflita anak berusia 0-11 Cross- Faktor risiko maternal lain seperti
1.
Meiyetriani, dkk/ 2021/ bulan di Sambas, sectional anemia dan kondisi CED (Chronic
Sambas, Indonesia5 Indonesia Energy Deficiency) pada saat
kehamilan tidak berhubungan
dengan peningkatan risiko
stunting (COR=0,295;
COR=0.911).
Stunting berhubungan dengan
karakteristik maternal seperti usia
Semua anggota
ibu pada saat pertama kali
keluarga yang
mengandung, angka paritas, tinggi
tinggal bersama
Cross- badan orang tua, usia orang tua
Kencana Sari dan Ratu atau berencana
sectional dan usia gestasional (p<0,001).
2. Ayu Dewi Sartika/ 2021/ tinggal bersama
(Secondar Orang tua dengan tinggi badan
Indonesia6 minimal selama 6
y Data) yang rendah (ibu < 145 cm dan
bulan dengan
ayah < 161,9 cm) berisiko hampir
sumber pangan
6 kali lebih besar untuk
yang sama
menyebabkan stunting pada anak
(AOR=5,93; 95 CI 5,53-6,36).
Ibu berusia 24-36
Tanti Apriliana, tahun yang Depresi ibu selama masa
Budi Anna Keliat, memiliki anak Cross- kehamilan berhubungan secara
3.
Mustikasari, dkk/ 2022/ berusia 2-3 tahun sectional signifikan dengan kejadian
Indonesia7 dari 15 provinsi di stunting pada anak (p=0.044).
Indonesia
Pada periode post-natal, depresi
pada ibu berhubungan secara
Anchamo Anato, Kaleab Keluarga yang
Cross- signifikan dengan praktik
4. Baye, Zelalem Tafese, dkk/ memiliki anak
sectional pemberian MP-ASI yang tidak
2019/ Ethiopia8 berusia 5-10 bulan
tepat dan kejadian stunting
(p<0,05).
Penelitian ini menunjukkan bahwa
pengetahuan dan sikap tentang
pola makan ibu berhubungan
Ancah Caesarina Novi
Ibu yang memiliki dengan stunting (p=0.012;
Marchianti, Dwita
anak berusia 0-59 Cross- p=0.036). Pada hasil perilaku pola
5. Aryadina Rachmawati, Ida
bulan di Jember, sectional konsumsi menunjukkan masih
Srisurani Wiji Astuti, dkk/
Indonesia kurangnya pemenuhan zat gizi
2022/ Jember, Indonesia9
tertentu baik dari golongan makro
maupun mikro yang direferensikan
RDA.
6. Mouna Habibi, Fatima Ibu yang memiliki Cross- Pemberian ASI berhubungan
Zahra Laamiri, Hassan anak berusia 6-24 sectional secara signifikan dengan LAZ
Aguenaou, dkk/ 2018/ bulan (Length-for-Age Z-score) sebaga
Casablanca, Morocco10 indikator stunting (p<.001),
Temuan menarik yang diketahui

©2022, JEKK, All Right Reserved


dari studi ini yaitu adanya reaksi
negatif terhadap praktik menyusui
di tempat umum dengan
meningkatnya kecenderungan
seksualisasi payudara yang pada
akhirnya membatasi praktik
menyusui.
Milan Das, Arup Jana dan Ibu dengan usia di bawah 18 tahun
T. Muhammad/ 2022/ memiliki risiko 1,17 kali lebih
India11 besar untuk memiliki anak dengan
kondisi stunting (AOR=1,17; 95%
Ibu berusia 15-49 Cross-
CI 1,09-1,26). Riwayat kelahiran
tahun yang sectional
7. lebih dari 4 kali dan usia ibu yang
memiliki anak (Secondar
lebih dari 34 tahun pada saat
balita di India y Data)
melahirkan berisiko 1,26 kali lebih
besar untuk menyebabkan stunting
pada anak (AOR=1,26; 95% CI
1,18-1,34).
Pemberian ASI mengurangi risiko
stunting pada anak (p=0,004).
Cross-
Kyaw Swa Mya, Aung Tin Ibu yang memiliki Anak dengan status ibu yang
sectional
8. Kyaw dan Thandar Tun/ anak berusia 6-23 bekerja berisiko hampir 2 (dua)
(Secondar
2019/ Myanmar bulan di Myanmar kali lebih besar untuk mengalami
y Data)
stunting (p<0,01; AOR=1,97; 95%
CI 1,32-2,94).
Ibu di Desa Anak yang lahir dari ibu dengan
Leonie Dapi Nzefa,
Bandja, wilayah profesi petani berisiko hampir 3
Francisca Monebenimp dan Cross-
9. barat Cameroon kali lebih besar untuk mengalami
Christofer Ang/ 2018/ sectional
yang memiliki stunting (OR=2,87; 95% CI 1,35-
Cameroon, Africa12
anak balita 6,13).
Pemberdayaan perempuan secara
langsung berhubungan positif
dengan BMI (Body Mass Index)
ibu. BMI ibu secara langsung
Rebecca Jones, Regine berhubungan positif dengan HAZ
Ibu (menikah) Cross-
Haardorfer, Usha anak (Height-for-Age Z-score)
yang memiliki sectional
10. Ramakrishnan, dkk/ 2019/ (0,08±0,04). Pada kategori
anak berusia 6-24 (Secondar
Ethiopia, Kenya, Rwanda, kesejahteraan rendah,
bulan y Data)
Tanzania dan Uganda13 pemberdayaan perempuan secara
langsung berhubungan dengan
status gizi anak. Sikap terhadap
kekerasan dalam rumah tangga
berhubungan dengan HAZ anak.
Anak yang terlahir dari ibu yang
Shimelis Girma, Teshale
Ibu yang memiliki mengalami mental disorder
Fikadu dan Eba Abdisa/ Case
11. anak berusia 24-59 berisiko 3 kali lebih besar untuk
2019/ Nekemte Town, Control
bulan mengalami stunting (AOR=3,24
Ethiopia14
95% CI: 1,14-9,21).
Penundaan inisiasi untuk
Muldiasman, Cross- menyusui berhubungan secara
Ibu yang memiliki
Kusharisupeni dan Endang sectional signifikan dengan kejadian
12. anak berusia 6-59
Laksminingsih/ 2018/ (Secondar stunting pada anak berusia 6-59
bulan
Jambi, Indonesia15 y Data) bulan (p=0,024; AOR=1,3; 95%
CI 1,0-1,6).
13. Alphonse Nshimyiryo, Rumah tangga Cross- Anak yang terlahir dari ibu dengan
Bethany Hedt-Gauthier, yang memiliki sectional tinggi badan yang rendah berisiko

©2022, JEKK, All Right Reserved


3 kali lebih besar untuk mengalami
stunting (OR 3.27; 95% CI 1.89–
5.64). Ibu yang tidak
Christine Mutaganzwa, anak berusia 0-59 (Secondar mengkonsumsi obat cacing selama
dkk/ 2019/ Rwanda16 bulan y Data) masa kehamilan berisiko 1 kali
lebih besar untuk mengalami
kejadian stunting pada anaknya
(OR 1.29; 95% CI 1.09–1.53).

Periode Pra Konsepsi juga berisiko 1,26 kali lebih besar untuk
Peran ibu dalam kaitannya dengan menyebabkan stunting pada anak
stunting pada anak dimulai sejak periode (AOR=1,26; 95% CI 1,18-1,34). 11

pra konsepsi hingga post-natal seiring Petani merupakan profesi yang


dengan tumbuh kembang anak. Pra sering dikaitkan dengan kejadian stunting
konsepsi merupakan masa sebelum pada anak. Pada ibu yang berprofesi
terjadinya pembuahan atau sebelum sebagai petani, kejadian stunting pada anak
bertemunya sel telur dan sperma. Kondisi berisiko terjadi hampir 3 kali lebih besar
kesehatan, karakteristik sosio-ekonomi dan (OR=2,87; 95% CI 1,35-6,13).12
status gizi pada perempuan berperan pada Berdasarkan aspek status gizi, BMI (Body
kejadian stunting pada anak di kemudian Mass Index) ibu secara langsung
hari. Anak yang lahir dari perempuan berhubungan positif dengan nilai HAZ
dengan berbagai faktor risiko tinggi (Height-for-Age Z-score) anak
(multiple high risk) berdasarkan aspek (0,08±0,04).13
sosio-ekonomi, demografi dan Periode Prenatal
karakteristik keluarga memiliki peluang Prenatal adalah periode awal
yang lebih besar untuk mengalami perkembangan manusia yang dimulai sejak
stunting (AOR=1,53; 95% CI 1,46-1,59). konsepsi atau pembuahan sel telur oleh
Kondisi kesehatan ibu dikaitkan sperma sampai dengan periode kelahiran
dengan genetik ibu yang dimanifestasikan seorang individu. Ibu yang tidak
salah satunya dalam berat dan tinggi mengkonsumsi obat cacing selama masa
badan. Anak yang lahir dari ibu dengan kehamilan berisiko 1 kali lebih besar untuk
tinggi badan rendah (< 145 cm) berisiko mengalami kejadian stunting pada anaknya
mengalami stunting 2 kali lebih besar (OR 1.29; 95% CI 1.09–1.53).16 Pada
apabila dibandingkan dengan anak yang periode prenatal peran ibu dalam
lahir dari ibu dengan tinggi badan ≥ 145 pencegahan stunting pada anak tidak
cm (COR=2,41; 95% CI 1,45-4,00).5 hanya berkaitan dengan pemenuhan nutrisi
Kombinasi tinggi badan yang rendah pada dan lingkungan yang baik saja namun
orang tua (ibu < 145 cm dan ayah <161,9 mencakup aspek yang lebih luas termasuk
cm) berisiko hampir 6 kali lebih besar kondisi kejiwaan ibu. Depresi yang
untuk menyebabkan stunting pada anak dialami ibu selama masa kehamilan
(OR=5,93; 95% CI 5,53-6,36).6 berhubungan secara signifikan dengan
Berdasarkan aspek sosio-ekonomi, ibu stunting pada anak (p=0.044).7 Anak yang
dengan usia di bawah 18 tahun memiliki terlahir dari ibu yang mengalami mental
risiko 1,17 kali lebih besar untuk memiliki disorder berisiko 3 kali lebih besar untuk
anak dengan kondisi stunting (AOR=1,17; mengalami stunting (AOR=3,24 95% CI:
95% CI 1,09-1,26). Riwayat kelahiran 1,14-9,21).14
lebih dari 4 (empat) kali dan usia ibu yang Periode Post-Natal
lebih dari 34 tahun pada saat melahirkan

©2022, JEKK, All Right Reserved


Post-natal adalah periode setelah menyebabkan underweight pada
kelahiran dimana bayi telah keluar dari perempuan (OR=0.617; 95%
dalam kandungan. Peran ibu terkait CrI=0,489,0,772). 21

kejadian stunting pada anak di periode Pada periode pra konsepsi, usia ibu
post-natal semakin komplek. Peran pada saat kehamilan yang terlalu dini atau
tersebut meliputi aspek pengetahuan, sikap terlalu tua (< 20 tahun dan > 34 tahun)
dan praktik dalam kaitannya dengan IMD telah terbukti berhubungan dengan
(Inisiasi Menyusui Dini), pemberian ASI kejadian stunting.11 Pada ibu berusia 10-14
dan MP-ASI (makanan pendamping ASI). tahun dan lebih dari 40 tahun
Kegiatan IMD secara signifikan permasalahan seperti kelahiran premature,
berhubungan dengan LAZ (Length-for- ukuran janin yang lebih kecil dari
Age for Z-scores) sebagai indikator perkiraan berdasarkan usia kehamilan
penentuan stunting pada anak (p<0,001). (SGA=Small-for-gestational age), BBLR
Penundaan inisiasi untuk menyusui (Berat Bayi Lahir Rendah) dan kematian
berhubungan secara signifikan dengan bayi yang baru lahir mengikuti pola grafik
kejadian stunting pada anak berusia 6-59 berbentuk U dimana prevalensinya tinggi
bulan (p=0,024; AOR=1,3; 95% CI 1,0- pada ibu berusia 10-14 tahun dan menurun
1,6).15 Pemberian ASI dan ASI eksklusif secara bertahap serta meningkat kembali
pada anak juga berhubungan secara pada ibu berusia lebih dari 40 tahun. Ibu
signifikan dengan kejadian stunting berusia 10-14 tahun berisiko lebih tinggi
(p<0,05).17 Pengetahuan dan sikap ibu untuk mengalami kelahiran premature
dalam perilaku pemberian makan pada sebesar 23%, kematian perinatal 60%,
anak berhubungan dengan kejadian kematian neonatal 63%, BBLR 28% dan
stunting (p=0,01; p=0.04).9 SGA 22% apabila dibandingkan dengan
ibu berusia 20-29 tahun. Ibu dengan usia
Pembahasan lebih dari 40 tahun berisiko lebih tinggi
Wanita Usia Subur (WUS) dengan mengalami kelahiran premature 22% dan
defisiensi minimal 1 (satu) dari 3 (tiga) zat lahir mati 103% apabila dibandingkan
gizi mikro secara global diperkirakan dengan ibu berusia 20-29 tahun.22 Profesi
mencapai 69% atau sekitar 372 juta. WUS sebagai petani telah terbukti berhubungan
dengan defisiensi zat gizi mikro 57% dengan kejadian stunting.12 Hasil analisis
berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik sektoral di Uganda menunjukkan bahwa
(384 juta) serta Asia Selatan (307 juta).18 pendapatan yang diperoleh dari sektor
Kegagalan antropometri terjadi 1,5 kali pertanian berkorelasi negatif dengan
lebih besar pada anak dengan status ibu produksi hasil tanam, hal ini terjadi karena
berpengetahuan rendah (illiterate) adanya kemungkinan penggunaan
(AOR=1,57; 95% CI 1,00-2,3).19 Tingkat konsumsi pribadi dan hasil tanam yang
pendidikan yang tinggi berhubungan berupa tanaman bernutrisi rendah.23
dengan tingginya tingkat pengetahuan Kondisi kejiwaan ibu baik pada
kesehatan pada ibu (p=0,001).20 periode prenatal maupun post-natal
Perempuan dengan status perkawinan merupakan salah satu faktor yang
menikah memiliki peluang yang lebih berkontribusi pada kejadian stunting.
rendah mengalami underweight Depresi pada ibu merupakan faktor risiko
(OR=0,702; 95% CrI=0.608,0.819), selain persisten utama pada kondisi kognitif anak
itu karakteristik keluarga yang kaya juga dan menyebabkan masalah sosio-
memiliki peluang yang lebih rendah dalam emosional pada anak sejak usia dini hingga

©2022, JEKK, All Right Reserved


pra remaja.24 Selain kondisi kejiwaan, status sosial-ekonomi menengah secara
kejadian stunting pada anak erat kaitannya signifikan tinggi dalam pemahaman
dengan asupan nutrisi ibu dan lingkungan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif.9
selama kehamilan. Pola konsumsi ibu Pemberian MP-ASI merupakan
dipengaruhi oleh pengetahuan dan praktik salah satu upaya untuk mencegah
ibu dalam pemenuhan nutrisinya. Kejadian terjadinya stunting pada anak, namun MP-
underweight memiliki peluang yang lebih ASI harus diberikan pada periode yang
rendah untuk terjadi pada ibu yang tidak tepat yaitu setelah usia 6 bulan.
berpendidikan rendah (OR=0,614; 95% Berdasarkan studi yang dilakukan di
Crl=0.513,0.739).21 pedesaan Indonesia, pemberian MP-ASI
Pada periode post-natal, praktik yang lebih awal terjadi karena adanya
menyusui bayi 1 jam pertama setelah kepercayaan budaya bahwa semakin cepat
kelahiran berhubungan dengan tingkat pemberian MP-ASI pada bayi akan
pendidikan ibu dan status ekonomi rumah semakin baik ditambah dengan adanya
tangga (p<0,001).10 Pemberian ASI pandangan yang dikaitkan dengan
terbukti berhubungan dengan kejadian penurunan kualitas ASI akibatnya
stunting.17,25 Tingkat pengetahuan ibu yang minimnya asupan ibu. 27,28
Kondisi ibu
rendah (p=0,008), sikap ibu yang tidak dengan depresi mental secara signifikan
baik (p=0,022) dan ketidakhadiran berhubungan dengan praktik pemberian
dukungan tenaga kesehatan (p=0,002) MP-ASI yang tidak baik (p<0,05).8
berhubungan dengan tidak dilakukannya Pengetahuan ibu yang direfleksikan dalam
pemberian ASI secara eksklusif oleh ibu.26 sikap dan perilaku pencegahan stunting
Faktor eksternal yang mempengaruhi merupakan salah satu kunci dalam
keberhasilan ibu dalam pemberian ASI keberhasilan pencegahan stunting
meliputi peranan keluarga terdekat dan mengingat dukungan sosial dan nilai
lingkungan. Dukungan keluarga memiliki budaya di masyarakat yang terbukti
peranan penting dalam keberhasilan ibu berhubungan dengan kejadian stunting
memberikan ASI eksklusif kepada (p=0,048; p=0,013).29
anaknya. Studi yang dilakukan di Morocco Intervensi edukasi kesehatan
menunjukkan 56,6% ibu memperoleh berhubungan secara signifikan dengan
informasi mengenai menyusui dari perubahan tingkat pengetahuan ibu terkait
keluarga terdekatnya. Lingkungan sekitar pencegahan stunting (p=0,000) namun
juga turut berkontribusi dalam tidak berhubungan dengan aspek sikap dan
keberhasilan ibu menyusui anaknya secara praktik ibu (p=1,000; p>0,05), hal ini
eksklusif. Berdasarkan hasil studi yang mengindikasikan bahwa perubahan tingkat
sama, persentase perempuan yang tidak pengetahuan ibu tidak direfleksikan dalam
mencapai durasi menyusui sesuai rencana sikap dan praktik. Edukasi kesehatan tidak
awal (eksklusif 12 bulan) mencapai 66%. dapat digunakan secara tunggal tanpa
Kendala atau alasan yang disampaikan dilengkapi intervensi lain dalam kaitannya
diantaranya meliputi reaksi negatif dengan pencegahan stunting, stakeholder
terhadap praktik menyusui di tempat terkait perlu melakukan upaya pencegahan
umum karena meningkatnya faktor risiko stunting yang lain secara
kecenderungan seksualisasi payudara yang sistematis dan paripurna.30,31
pada akhirnya membatasi praktik Pada aspek sosial budaya, asupan
menyusui. Perempuan dengan tingkat
10
konsumsi pada beberapa perempuan belum
pendidikan tinggi dan/atau menengah serta dapat terpenuhi secara baik. Pada

©2022, JEKK, All Right Reserved


penelitian terhadap perempuan pedesaan di Ibu memiliki peran yang kompleks
Bangladesh ditemukan kecenderungan dalam kaitannya dengan kejadian stunting
asupan konsumsi yang belum memenuhi pada anak. Peran ibu dimulai sejak periode
aspek kesetaraan gender. Perempuan pra konsepsi, prenatal hingga post-natal
cenderung memenuhi kebutuhan asupan seiring dengan tumbuh kembang anak.
konsumsi pasangan, mertua dan anak Pada tahap prenatal selain aspek
mereka terlebih dahulu dengan makanan pemenuhan nutrisi ibu dan lingkungan,
yang memiliki kualitas lebih baik serta kajian terkait kondisi kejiwaan ibu juga
mengkonsumsi makanan yang tersisa harus mendapat tempat untuk dikaji. Pada
untuk dirinya. Alasan perilaku tersebut aspek post-natal peran ibu kompleks mulai
karena perempuan ingin memberikan yang dari IMD (Inisiasi Menyusui Dini),
terbaik bagi keluarga dan memilih pemberian ASI, ASI eksklusif hingga MP-
menghindari potensi konflik. Norma sosial ASI (Makanan Pendamping-ASI). Temuan
yang ada juga berkontribusi dalam menarik pada periode ini diantaranya yaitu
menyebabkan ketidakmampuan sebagian adanya reaksi negatif terhadap praktik
perempuan menuntut alokasi anggaran menyusui di tempat umum dengan
keluarga yang lebih banyak untuk meningkatnya kecenderungan seksualisasi
kebutuhan pangan. Kekerasan dalam payudara yang pada akhirnya membatasi
rumah tangga yang berupa diskriminasi praktik menyusui, pemahaman di
dalam praktik asupan konsumsi yang masyarakat dimana semakin cepat
digabung dengan kemiskinan pemberian MP-ASI maka semakin baik
mempengaruhi ketahanan pangan hingga diskriminasi gender yang dapat
perempuan. Perilaku perempuan yang mempengaruhi ketahanan pangan pada
memilih untuk menjadi prioritas kesekian perempuan.
dalam praktik makan yang dilakukan
untuk menghindari kekerasan dalam rumah Saran
tangga berdampak pada status gizinya.32 Keterlibatan tenaga kesehatan dan
Upaya yang dapat dilakukan untuk dukungan keluarga merupakan poin yang
menghindari kekerasan dalam rumah dapat membantu pemberdayaan ibu dalam
tangga yang berdampak pada status gizi penguatan aspek pengetahuan maupun
perempuan salah satunya dapat dilakukan keterampilan pada manajemen diri untuk
melalui pemberdayaan perempuan. mempersiapkan kehamilan serta tumbuh
Pemberdayaan perempuan secara langsung kembang anak.
berhubungan positif dengan status BMI
ibu (Body Mass Index) dimana BMI ibu Ucapan Terima Kasih
secara langsung berhubungan positif Terima kasih kepada seluruh pihak
dengan nilai HAZ anak (0,08±0,04). Pada yang telah berkontribusi terutama JEKK
keluarga dengan kondisi kesejahteraan yang telah memperkenankan penulis untuk
yang rendah, pemberdayaan perempuan membagikan hasil penelitian yang telah
memiliki efek secara langsung terhadap dilakukan.
status gizi anak dimana aspek agen
intrinsik (sikap terkait kekerasan pada Daftar Pustaka
pasangan) berhubungan dengan HAZ.13 1. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan
Pembangunan Manusia dan
Kesimpulan Pemerataan Pembangunan. Laporan
Capaian Pelaksanaan Strategi

©2022, JEKK, All Right Reserved


Nasional Percepatan Pencegahan occurrence of stunting on toddlers. J
Anak Kerdil (Stunting) Periode Public health Res. 2022;11(2):78–
2018-2020. Sekr Wakil Pres 83.
Republik Indones [Internet]. 8. Anato A, Baye K, Tafese Z,
2021;67. Available from: Stoecker BJ. Maternal depression is
https://stunting.go.id/? associated with child undernutrition:
smd_process_download=1&downlo A cross-sectional study in Ethiopia.
ad_id=7198 Matern Child Nutr. 2020;16(3):1–
2. BAPPENAS, UNICEF. Achieving 10.
the SDGs for children in Indonesia: 9. Marchianti ACN, Rachmawati DA,
Emerging findings for reaching the Astuti ISW, Raharjo AM, Prasetyo
targets. Jakarta; 2019. 10 p. R. The Impact of Knowledge,
3. Van Beekum M, Berger J, Van Attitude and Practice of Eating
Geystelen J, Hondru G, Som SV, Behavior on Stunting and
Theary C, et al. The associations Undernutrition. J Berk Epidemiol.
between stunting and wasting at 2022;10(2):140–51.
12 months of age and 10. Habibi M, Laamiri FZ, Aguenaou
developmental milestones delays in H, Doukkali L, Mrabet M, Barkat
a cohort of Cambodian children. Sci A. The impact of maternal socio-
Rep. 2022;12(1):1–11. demographic characteristics on
4. Madinar. Fulfilment of minimum breastfeeding knowledge and
acceptable diet (MAD), short birth practices: An experience from
length and family income level are Casablanca, Morocco. Int J Pediatr
associated with stunting in children Adolesc Med. 2018 Jun;5(2):39–48.
aged 6-23 months in Central 11. Das M, Jana A, Muhammad T.
Jakarta. Malays J Nutr. Understanding the associations
2021;27(2):259–70. between maternal high-risk fertility
5. Sartika AN, Khoirunnisa M, behaviour and child nutrition levels
Meiyetriani E, Ermayani E, in India: evidence from the National
Pramesthi IL, Nur Ananda AJ. Family Health Survey 2015–2016.
Prenatal and postnatal determinants Sci Rep. 2022;12(1):1–16.
of stunting at age 0–11 months: A 12. Dapi Nzefa L, Monebenimp F, Äng
cross-sectional study in Indonesia. C. Undernutrition among children
PLoS One [Internet]. 2021;16(7 under five in the Bandja village of
July):1–14. Available from: Cameroon, Africa. South African J
http://dx.doi.org/10.1371/journal.po Clin Nutr [Internet]. 2019;32(2):46–
ne.0254662 50. Available from:
6. Sari K, Sartika RAD. The effect of http://doi.org/10.1080/16070658.20
the physical factors of parents and 18.1448503
children on stunting at birth among 13. Jones R, Haardörfer R,
newborns in indonesia. J Prev Med Ramakrishnan U, Yount KM,
Public Heal. 2021;54(5):309–16. Miedema S, Girard AW. Women’s
7. Apriliana T, Keliat BA, empowerment and child nutrition:
Mustikasari, Primasari Y. A The role of intrinsic agency. SSM -
contributing factor of maternal Popul Heal. 2019 Dec 1;9.
pregnancy depression in the 14. Girma S, Fikadu T, Abdisa E.

©2022, JEKK, All Right Reserved


Maternal Common Mental Disorder of Mothers of Under 5-year-old
as Predictors of Stunting among Children With Malnutrition. J Holist
Children Aged 6-59 Months in Nurs Midwifery. 2018;28(3):157–
Western Ethiopia: A Case-Control 62.
Study. Int J Pediatr (United 21. Kasomo JM, Gayawan E. Spatial
Kingdom). 2019;2019. location, temperature and rainfall
15. Muldiasman M, Kusharisupeni K, diversity affect the double burden of
Laksminingsih E, Besral B. Can malnutrition among women in
early initiation to breastfeeding Kenya. SSM - Popul Heal. 2021
prevent stunting in 6–59 months old Dec 1;16.
children? J Heal Res. 22. Akseer N, Catherine Keats E,
2018;32(5):334–41. Thurairajah P, Cousens S, Pilar
16. Nshimyiryo A, Hedt-gauthier B, etran AB, Oaks BM, et al.
Mutaganzwa C, Kirk CM, Beck K, Characteristics and birth outcomes
Ndayisaba A, et al. Risk factors for of pregnant adolescents compared to
stunting among children under five older women: An analysis of
years : a cross-sectional population- individual level data from 140,000
based study in Rwanda using the mothers from 20 RCTs. Available
2015 Demographic and Health from: https://doi.org/10.1016/j.
Survey. 2019;1–11. 23. Kirk A, Kilic T, Carletto C.
17. Mya KS, Kyaw AT, Tun T. Feeding Composition of Household Income
practices and nutritional status of and Child Nutrition Outcomes
children age 6-23 months in Evidence from Uganda. World Dev.
Myanmar: A secondary analysis of 2018 Sep 1;109:452–69.
the 2015-16 Demographic and 24. Prado EL, Sebayang SK, Adawiyah
Health Survey. PLoS One. SR, Alcock KJ, Ullman MT, Muadz
2019;14(1):1–14. H, et al. Maternal depression is the
18. Beal T, N Mbuya MN, Neufeld LM, predominant persistent risk for child
Stevens GA, Beal T, N Mbuya MN, cognitive and social-emotional
et al. Micronutrient deficiencies problems from early childhood to
among preschool-aged children and pre-adolescence: A longitudinal
women of reproductive age cohort study. Soc Sci Med. 2021
worldwide: a pooled analysis of Nov 1;289.
individual-level data from 25. Nurfatimah N, Ramadhan K, Entoh
population-representative surveys C, Longgupa LW, Hafid F.
[Internet]. 2022. Available from: Continuity of Midwifery Care
www.thelancet.com/lancetghVol Implementation to Reduce Stunting.
19. Jeyakumar A, Godbharle S, Giri Open Access Maced J Med Sci.
BR. Determinants of 2021;9(E):1512–6.
Anthropometric Failure Among 26. Fatima E, Dian Saraswati L,
Tribal Children Younger than 5 Ginandjar P, Sutiningsih D.
Years of Age in Palghar, Epidemiology of non-exclusive
Maharashtra, India. Food Nutr Bull. breastfeeding behavior (study in the
2021;42(1):55–64. working area of primary health care
20. Bashirian S, Esmaeilpour-Zanjani S. Margorejo Pati regency). E3S Web
Assessing the Health Literacy Level Conf. 2020;202.

©2022, JEKK, All Right Reserved


27. Anggraeni MD, Setiyani R,
Kartikasari A, Rahmawati E, Fatoni
A. Understanding early
complementary food practice in
rural Indonesia: A qualitative study.
Br J Midwifery. 2022;30(7):384–94.
28. Cooper CM, Kavle JA, Nyoni J,
Cooper CM, Lemwayi R, Mabuga
L, et al. Perspectives on maternal ,
infant , and young child nutrition
and family planning :
Considerations for rollout of
integrated services in Mara and
Kagera , Tanzania. 2019;15(July
2018):1–13.
29. Yunitasari E, Winasis P, Suarilah I.
The analysis of stunting event
factors in children aged 24-59
months based on transcultural
nursing. EurAsian J Biosci Eurasia J
Biosci. 2020;14(August):2715–20.
30. Sari GM. Early Stunting Detection
Education as an Effort to Increase
Mother’s Knowledge about Stunting
Prevention. Folia Medica Indones.
2021;57(1):70.
31. Yunitasari E, Nadhifah WH,
Pradanie R. The effects of health
education on increasing knowledge,
attitudes, and stunting prevention in
pre-marriage couples in bangkalan
madura. EurAsian J Biosci.
2020;14(1):2519–25.
32. Lentz EC. Complicating narratives
of women’s food and nutrition
insecurity: Domestic violence in
rural Bangladesh. World Dev. 2018
Apr 1;104:271–80.

©2022, JEKK, All Right Reserved

You might also like