1 RV
1 RV
1 RV
JEKK
Perspektif Kompleksitas Peran Ibu dalam Kejadian Stunting pada Balita :
Systematic Review
ABSTRACT
Background: Nutritional problems in toddlers is a critical aspect in the global population.
Mother is the only one source of nutrition for children in the first 1000 days of birth (HPK).
HPK is a golden or critical period that determines the development of child from childhood to
adulthood. This study aims to synthesize from exploring the complexity of the mother's role
with stunting from the 3 golden periods of child development.
Methods: A literature search based on 3 databases ScienceDirect, Scopus and EBSCOhost
with the article publication period from January 2018 to November 12, 2022.
Results: The study of mother roles’s was reviewed based on 3 periods pre-conception,
prenatal and post-natal. The role of mother in the pre-conception period is closely related to
the characteristics of mother health condition and nutritional status including the underlying
socio-economic aspects. In the prenatal period, the psychological condition of mother must
be considered because of the relationship between maternal depression during pregnancy and
the incidence of stunting in children (p= 0.044). The role of the mother on the post-natal
period is starting from IMD (Early Breastfeeding Initiation), breastfeeding until MP-ASI
feeding practice (Complementary Food-ASI). The interesting findings on this period is a
negative reaction of the practice breastfeeding in public area because tendency of sexualize
that limited breastfeeding practice and also the understanding in society that the sooner
provision of complementary foods are better.
Conclusion: Mothers have a vital role in preventing stunting from the pre-conception to post-
natal as the child grows and develops.
Periode Pra Konsepsi juga berisiko 1,26 kali lebih besar untuk
Peran ibu dalam kaitannya dengan menyebabkan stunting pada anak
stunting pada anak dimulai sejak periode (AOR=1,26; 95% CI 1,18-1,34). 11
kejadian stunting pada anak di periode Pada periode pra konsepsi, usia ibu
post-natal semakin komplek. Peran pada saat kehamilan yang terlalu dini atau
tersebut meliputi aspek pengetahuan, sikap terlalu tua (< 20 tahun dan > 34 tahun)
dan praktik dalam kaitannya dengan IMD telah terbukti berhubungan dengan
(Inisiasi Menyusui Dini), pemberian ASI kejadian stunting.11 Pada ibu berusia 10-14
dan MP-ASI (makanan pendamping ASI). tahun dan lebih dari 40 tahun
Kegiatan IMD secara signifikan permasalahan seperti kelahiran premature,
berhubungan dengan LAZ (Length-for- ukuran janin yang lebih kecil dari
Age for Z-scores) sebagai indikator perkiraan berdasarkan usia kehamilan
penentuan stunting pada anak (p<0,001). (SGA=Small-for-gestational age), BBLR
Penundaan inisiasi untuk menyusui (Berat Bayi Lahir Rendah) dan kematian
berhubungan secara signifikan dengan bayi yang baru lahir mengikuti pola grafik
kejadian stunting pada anak berusia 6-59 berbentuk U dimana prevalensinya tinggi
bulan (p=0,024; AOR=1,3; 95% CI 1,0- pada ibu berusia 10-14 tahun dan menurun
1,6).15 Pemberian ASI dan ASI eksklusif secara bertahap serta meningkat kembali
pada anak juga berhubungan secara pada ibu berusia lebih dari 40 tahun. Ibu
signifikan dengan kejadian stunting berusia 10-14 tahun berisiko lebih tinggi
(p<0,05).17 Pengetahuan dan sikap ibu untuk mengalami kelahiran premature
dalam perilaku pemberian makan pada sebesar 23%, kematian perinatal 60%,
anak berhubungan dengan kejadian kematian neonatal 63%, BBLR 28% dan
stunting (p=0,01; p=0.04).9 SGA 22% apabila dibandingkan dengan
ibu berusia 20-29 tahun. Ibu dengan usia
Pembahasan lebih dari 40 tahun berisiko lebih tinggi
Wanita Usia Subur (WUS) dengan mengalami kelahiran premature 22% dan
defisiensi minimal 1 (satu) dari 3 (tiga) zat lahir mati 103% apabila dibandingkan
gizi mikro secara global diperkirakan dengan ibu berusia 20-29 tahun.22 Profesi
mencapai 69% atau sekitar 372 juta. WUS sebagai petani telah terbukti berhubungan
dengan defisiensi zat gizi mikro 57% dengan kejadian stunting.12 Hasil analisis
berada di kawasan Asia Timur dan Pasifik sektoral di Uganda menunjukkan bahwa
(384 juta) serta Asia Selatan (307 juta).18 pendapatan yang diperoleh dari sektor
Kegagalan antropometri terjadi 1,5 kali pertanian berkorelasi negatif dengan
lebih besar pada anak dengan status ibu produksi hasil tanam, hal ini terjadi karena
berpengetahuan rendah (illiterate) adanya kemungkinan penggunaan
(AOR=1,57; 95% CI 1,00-2,3).19 Tingkat konsumsi pribadi dan hasil tanam yang
pendidikan yang tinggi berhubungan berupa tanaman bernutrisi rendah.23
dengan tingginya tingkat pengetahuan Kondisi kejiwaan ibu baik pada
kesehatan pada ibu (p=0,001).20 periode prenatal maupun post-natal
Perempuan dengan status perkawinan merupakan salah satu faktor yang
menikah memiliki peluang yang lebih berkontribusi pada kejadian stunting.
rendah mengalami underweight Depresi pada ibu merupakan faktor risiko
(OR=0,702; 95% CrI=0.608,0.819), selain persisten utama pada kondisi kognitif anak
itu karakteristik keluarga yang kaya juga dan menyebabkan masalah sosio-
memiliki peluang yang lebih rendah dalam emosional pada anak sejak usia dini hingga