LK 3.1 Menyusun Best Practices PPL 1 Dan 2

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Kegiatan Layanan
Bimbingan dan Konseling
di
SMP Negeri 1 Karangrejo – Tulungagung
Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2022-2023

disusun oleh :
FACHRIZKY AINY ELSA SURYA,S.Pd.
NO. UKG : 201800316325

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


KATEGORI 1 GELOMBANG 2
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Kegiatan Layanan

I. Layanan Bimbingan Klasikal


Lokasi SMP Negeri 1 Karangrejo Tulungagung
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Dengan model layanan yang terintegrasi Experiental
Learning peserta didik diharapkan dapat mengenali
dan meningkatkan Self Efficacy yang ada padanya
Penulis Fachrizky Ainy Elsa Surya, S.Pd.
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Bimbingan
Konseling Kategori 1 Gelombang 2 Tahun 2022 di
Universitas Nusa Cendana
Tanggal Rabu-Kamis, 14-15 Desember 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik
praktik ini penting untuk diketahui bahwa sebagian besar peserta didik belum
dibagikan, apa yang menjadi menyadari potensi yang dimiliki, belum dapat
peran dan tanggung jawab mengenali efikasi dirinya dan memaksimalkannya
anda dalam praktik ini. untuk meraih apa yang diinginkan. Baik dalam
belajar maupun dalam rencana kehidupannya.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena


dapat menimbulkan dampak yang sangat
besar dalam proses layanan/ pembelajaran
yaitu:

 Dengan layanan Bimbingan Klasikal yang lebih


menarik menggunakan model layanan terintegrasi
Experiental Learning dan teknik modelling
simbolik peserta didik diajak untuk mengamati
video, berbagi pengalaman yang mereka miliki
terkait efikasi dirinya dan bekerja bersama
melalui diskusi kelompok sehingga tujuan
layanan dapat tercapai untuk mengatasi masalah
peserta didik yang terkait topik layanan yaitu
mengenali dan meningkatkan self efficacy.
 Selain itu peserta didik dapat terlibat aktif dalam
pembelajaran dan melatih kemampuan dalam
berpikir, berkomunikasi, bekerjasama dan
berkreasi.
 Proses penyajian layanan menjadi lebih rapi dan
terstruktur.
 Media dan alat/bahan yang digunakan dalam
layanan lebih inovatif dan tidak monoton. Guru
BK menayangkan video inspiratif yang sesuai
dengan topik layanan, lalu menayangkan materi
melalui media PPT.

Yang menjadi peran tanggung jawab guru BK


dalam praktik ini yaitu:

 Memilih model layanan dan menyusun rencana


layanan yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik agar tepat guna dan tepat sasaran.
 Guru BK sebagai fasilitator dalam memberikan
pemahaman tentang self efficacy, ciri-ciri self
efficacy yang tinggi dan rendah pada diri
seseorang, juga faktor apa saja yang
mempengaruhi terbentuknnya self efficacy dan
faktor-faktor yang membangun self efficacy itu
sendiri dan tips untuk melatih terbentuknya self
efficacy yang lebih maksimal.

Tantangan : Yang menjadi tantangan dalam pelaksanan


Apa saja yang menjadi layanan ini adalah:
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja  Pemilihan model dan teknik layanan serta
yang terlibat? perumusan tujuan layanan yang mengarah pada
HOTs sesuai dengan KKO dalam taksonomi Bloom
terbaru
 Penentuan jenis media yang digunakan dalam
layanan yang sesuai dengan TPACK agar peserta
didik tertarik dan tidak monoton
 Guru BK belum dapat memaksimalkan
keterlibatan seluruh peserta didik saat layanan
berlangsung
 Guru BK dituntut mampu menghadirkan kegiatan
layanan yang bervariasi agar seluruh peserta
didik dapat belajar dengan baik dan memahami
materi yang disampaikan
 Persiapan kelas harus menggunakan tenaga
ekstra dikarenakan kondisi sekolah yang ramai
dan tidak kondusif, karena banyak kegiatan non
akademik sedang berlangsung
 Beberapa peserta didik kurang berperan aktif
dalam kegiatan diskusi kelompok
 Beberapa peserta didik yang tidak dapat hadir
karena sakit atau karena ada kegiatan diluar
kelas

 Peserta didik masih kurang percaya diri ketika


menyajikan hasil diskusi kelompoknya

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan


yaitu:

 Peserta didik kelas IX C sebagai sentral dalam


proses pemberian layanan
 Guru BK sebagai fasilitator dalam pemberian
layanan
 Rekan sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan ini
 Kepala sekolah sebagai pembimbing dalam
kelancaran kegiatan ini

Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk


Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah:
dilakukan untuk  Membiasakan peserta didik melaksanakan
menghadapi tantangan layanan bimbingan klasikal menggunakan Model
tersebut/ strategi apa yang layanan yang terintegrasi Experiental Learning,
digunakan/ bagaimana guru BK menjelaskan lebih detail mengenai tugas
prosesnya, siapa saja yang menyampaikan pengalaman pribadi, menanggapi
terlibat / Apa saja sumber video model yang ditayangkan serta diskusi
daya atau materi yang kelompok agar seluruh peserta didik dapat
diperlukan untuk terlibat aktif dalam setiap tahapannya
melaksanakan strategi ini  Guru BK memberikan stimulus kepada peserta
didik agar aktif dalam pelaksanaan diskusi
kelompok dan membimbing peserta didik dalam
kegiatan diskusi kelompok
 Guru BK menyemangati, mendampingi dan
mengarahkan peserta didik supaya lebih percaya
diri pada saat mengutarakan pengalamannya
serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka
 Memberikan penguatan serta motivasi dalam
kegiatan layanan yang berlangsung, agar peserta
didik terlibat lebih aktif
 Guru BK melakukan inovasi dalam pemberian
layanan

Strategi apa yang digunakan:

 Menggunakan layanan Bimbingan klasikal


dengan model yang terintegrasi Experiental
Learning dengan materi “ mengenali dan
meningkatkan Self Efficacy“.
 Strategi yang dilakukan dalam pemilihan materi
ini disesuaikan dengan hasil analisis akar
penyebab masalah dan media yang digunakan
disesuaikan tujuan materi yang ingin dicapai.

Dalam prosesnya, siapa saja yang terlibat:

 Dalam pelaksanaanya melibatkan Kepala Sekolah


selaku pimpinan yang selalu memberikan
bimbingan, masukan, motivasi dan kemudahan
dalam menjalankan kegiatan tersebut
 Rekan sejawat yang memberikan semangat,
motivasi dan membantu dalam proses
pelaksanaan layanan
 Peserta didik yang telah menyimak dan berperan
aktif dalam kegiatan layanan maupun pasca
layanan

Sumber daya atau Materi yang diperlukan:

 Ruang Kelas IX C SMP Negeri 1 Karangrejo


 Sumber daya listrik sebagai penunjang
berjalannya media yang digunakan
 Materi yang telah dirangkum dalam PPT
 Kertas HVS
 Jaringan Internet
 Peralatan yang dibutuhkan seperti laptop,
kamera, LCD proyektor,dsb.

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu:
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya  Semua dapat dilaksanakan sesuai dengan apa
efektif? Atau tidak efektif? yang telah direncanakan sehingga tujuan layanan
Mengapa? Bagaimana respon dapat tercapai
orang lain terkait dengan  Peserta didik belajar kelompok dan berdiskusi
strategi yang dilakukan, Apa dalam menyelesaikan suatu permasalahan
yang menjadi faktor  Peserta didik aktif dalam kegiatan layanan
keberhasilan atau bimbingan klasikal
ketidakberhasilan dari  Pengetahuan dan kemampuan guru dalam
strategi yang dilakukan? Apa memberikan layanan Bimbingan dan Konseling
pembelajaran dari  Peserta didik sudah dapat mengenali dan mulai
keseluruhan proses tersebut terlihat peningkatan efikasi dirinya dari hasil
wawancara dengan walikelas
Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?
Mengapa?

 Hasilnya efektif, hal tersebut dapat dilihat dari


hasil analisis evaluasi proses yang menunjukkan
bahwa layanan yang diberikan berjalan sesuai
dengan rencana. Hal tersebut terbukti dengan
hasil observasi saat proses layanan berlangsung
yang menunjukkan keterlaksanaan layanan dan
kesesuaian program berjalan dengan baik. Selain
itu, hasil perolehan siswa pasca layanan
menunjukkan sebanyak 82% peserta didik sangat
antusias dan aktif saat proses layanan
berlangsung, mulai dari kegiatan awal, inti dan
penutup. Sedangkan 18% peserta didik kurang
aktif dan cenderung diam pada saat layanan
berlangsung.
 Hasil observasi dan wawancara dengan wali kelas
dan rekan sebaya didapati bahwa materi ini
berdampak positif pada perubahan peserta didik,
yaitu saat ini peserta didik sudah menunjukkan
perubahan sikap dan pola pikir terhadap
efikasi dirinya yang lebih meningkat. Dari hasil
observasi tersebut bisa dikatakan tujuan dari
layanan BK dapat tercapai.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan


strategi yang dilakukan:

 Respon kepala sekolah sangat baik, positif dan


selalu memberikan dukungan penuh atas
kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
kemajuan dan perbaikan layanan BK
 Guru dan rekan sejawat memberikan dukungan
positif dan antusias, juga ingin melaksanakan
model layanan/pembelajaran yang telah saya
laksanakan. Karena berdampak besar terhadap
proses penyampaian layanan
 Respon peserta didik positif, mereka merasa
terbantu dengan pengetahuan yang disajikan dan
senang melaksanakan layanan bimbingan
klasikal yang tidak monoton dan inovatif

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:

 Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat


dalam proses kegiatan layanan Bimbingan
klasikal
 Berusaha melaksanakan sesuai dengan yang
sudah direncanakan secara maksimal dengan
penuh semangat
 Kerjasama yang baik dari peserta didik untuk
menjalankan kegiatan layanan tersebut
 Kemampuan guru mengembangkan inovasi dalam
pemberian layanan Bimbingan dan Konseling
 Kompetensi guru dalam pemahaman peserta didik
untuk dapat mengaktualisasikan potensi yang
dimilikinya

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses


tersebut:

 Pelaksanaan layanan bimbingan klasikal lebih


terstruktur
 Peserta didik lebih tertarik dan fokus
 Layanan lebih bervariasi, menarik dan
menyenangkan
 Media dan alat/bahan yang digunakan dalam
layanan lebih inovatif
 Sebagai seorang pembimbing, guru BK harus
selalu mengembangkan dan menyesuaikan
dirinya dengan perkembangan zaman (upgrade
dan update) serta terus berupaya membuat
inovasi dalam pemberian layanan Bimbingan dan
Konseling

Rencana Tindak Lanjut  Mempraktekkan kembali metode layanan yang


Setelah Kegiatan Layanan terintegrasi Experiental Learning dalam layanan
apa yang akan saya lakukan bimbingan kelompok
untuk menindak lanjuti hasil
 Mengadakan diskusi dengan rekan sejawat untuk
capaian dari layanan
tersebut ? mengembangkan strategi layanan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan peserta didik di
sekolah
 Menyusun dan menyajikan materi dan strategi
yang lebih menarik dengan menggunakan media
yang mendukung
 Meminta feedback dari dosen pembimbing, guru
pamong dan rekan PPG terkait kegiatan layanan
yang saya lakukan.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Dokumentasi Layanan Bimbingan Klasikal

Dokumentasi layanan bimbingan klasikal bersama peserta didik


kelas IX C
2. Dokumentasi Wawancara pasca Layanan Bimbingan Klasikal

Dokumentasi wawancara pasca layanan bimbingan klasikal bersama peserta


didik

Dokumentasi wawancara pasca layanan bimbingan klasikal bersama wali


kelas
3. Hasil Analisis Terhadap Evaluasi Proses

Hasil analisis terhadap lembar evaluasi proses menunjukkan


bahwa layanan yang diberikan berjalan sesuai dengan rencana. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil observasi saat proses layanan
berlangsung yang menunjukkan keterlaksanaan layanan sebesar
78%. Selain itu, hasil perolehan siswa pasca layanan menunjukkan
sebanyak 82% peserta didik sangat antusias dan aktif saat proses
layanan berlangsung, mulai dari kegiatan awal, inti dan penutup.
Sedangkan 18% peserta didik kurang aktif dan cenderung diam pada
saat layanan berlangsung. Peserta didik yang hadir 90% dari 35
siswa.
Dokumentasi lembar evaluasi proses yang telah diisi oleh
peserta didik

4. Hasil Analisis Terhadap Evaluasi Hasil

Dari analisis evaluasi hasil didapati sebanyak 77% siswa


memahami tujuan dari materi yang di sampaikan, 80% anak
memperoleh banyak pengetahuan dari materi yang disampaikan,
82% peserta didik menyatakan akan lebih baik, apabila bersikap
sesuai dengan materi yang disampaikan, lalu 74,3% peserta didik
menyatakan dapat mengembangkan efikasi dirinya lebih baik lagi
setelah mendapatkan materi tersebut. Dari hasil analisis evaluasi
hasil membuktikan bahwa dengan model layanan yang terintegrasi
dengan Experiental Learning peserta didik dapat mengenali dan
meningkatkan Self Efficacy-nya.
Dokumentasi lembar evaluasi hasil yang telah diisi oleh peserta
didik

5. Dokumentasi Lembar Kerja Peserta Didik


II. Layanan Konseling Individu

Lokasi SMP Negeri 1 Karangrejo Tulungagung


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Mengatasi masalah kurangnya etika dalam
pergaulan dengan lawan jenis, dalam bentuk
konseling individu
Penulis Fachrizky Ainy Elsa Surya, S.Pd.
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Bimbingan
Konseling Kategori 1 Gelombang 2 Tahun 2022 di
Universitas Nusa Cendana
Tanggal Senin dan Kamis, 9 dan 12 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar  Konseli bergaul terlalu dekat dengan lawan jenis
belakang masalah, mengapa sampai sering ditegur teman-temannya dan
praktik ini penting untuk Bapak/Ibu Guru
dibagikan, apa yang menjadi  Konseli ketahuan sering berdua-duaan di sekolah
peran dan tanggung jawab pada saat tidak ada guru dikelas atau di area
anda dalam praktik ini. sekolah yang lain
 Konseli berperilaku terlalu “bucin” kepada
pasangannya sehingga tidak fokus pada
pembelajaran
 Konseli ikut tidak masuk sekolah apabila
pasangannya sedang sakit
 Hasil belajar konseli menurun saat ada masalah
dengan pasangannya
Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat
menimbulkan dampak yang sangat besar yaitu :

 Dengan menerapkan pendekatan Behavioral


teknik Self Management dapat memfokuskan
Konseli untuk memanajemen sendiri
permasalahan dan solusi yang ia miliki
 Media dan alat/bahan layanan konseling lebih
inovatif, karena menampilkan video materi
layanan yang menarik bagi konseli sekaligus
sebagai referensi dalam menangani masalah yang
sedang dialami
 Layanan konseling individu lebih menjaga privasi
konseli sehingga konseli dapat berbicara
mengenai permasalahan lebih terbuka dan
mendetail serta tidak ragu-ragu kepada konselor.
 Konseli dapat menemukan hal yang menjadi
permasalahannya dan mengemukakan solusinya
sendiri sehingga dapat menyelesaikan
permasalahan terkait etika pergaulan dengan
lawan jenis yang lebih sesuai dengan
norma/aturan yang berlaku
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini,
yaitu:

 Memilih teknik layanan dan menyusun rencana


layanan yang sesuai dengan kebutuhan konseli
agar tepat guna dan tepat sasaran
 Konselor sebagai fasilitator dalam memberikan
pemahamaman yang sesuai tentang akibat/
dampak yang ditimbulkan oleh kurangnya
pengetahuan konseli tentang etika pergaulan
remaja dengan lawan jenis.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut,
Apa saja yang menjadi yaitu:
tantangan untuk mencapai  Pemilihan teknik layanan yang sesuai agar dapat
tujuan tersebut? Siapa saja mengatasi permasalahan konseli secara efektif
yang terlibat  Konseli yang belum terbiasa melakukan konseling
individu
 Konseli masih takut atau ragu-ragu dalam
menyampaikan masalahnya secara detail kepada
konselor
 Konseli malu dan takut permasalahannya akan
diketahui oleh orang lain
 Konselor dituntut mampu menghadirkan kegiatan
layanan yang tepat agar konseli dapat
menyampaikan permasalahan secara detail dan
belajar mengemukakan solusi untuk
permasalahan yang sedang dialaminya
Yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu:

 Konseli sebagai sentral dalam proses pemberian


layanan konseling individual
 Konselor sebagai fasilitator dalam proses
pemberian layanan
 Rekan sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan ini dengan baik
 Kepala sekolah sebagai pembimbing
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah:
dilakukan untuk
menghadapi tantangan  Menjelaskan prinsip konseling besesrta azas-
tersebut/ strategi apa yang azasnya kepada konseli agar ia dapat memahami
digunakan/ bagaimana tujuan dari pelaksanaan kegiatan layanan
prosesnya, siapa saja yang konseling individu tersebut
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk  Konselor memberikan stimulus kepada konseli
melaksanakan strategi ini agar aktif dalam menyampaikan
permasalahannya
 Konselor menyemangati, mendampingi dan
mengarahkan konseli supaya lebih tenang dan
percaya diri dalam proses konseling
 Konselor memberikan penguatan serta motivasi
dalam kegiatan layanan yang berlangsung, agar
konseli terlibat lebih aktif
Strategi apa yang digunakan:

 Menggunakan layanan Konseling Individu


Behavioral dengan Teknik Self Management
 Strategi yang dilakukan dalam pemilihan
pendekatan dan teknik disesuaikan dengan hasil
analisis akar penyebab masalah dan media yang
digunakan disesuaikan tujuan materi yang ingin
dicapai.
Siapa saja yang terlibat:

 Dalam pelaksanaanya melibatkan Kepala Sekolah


selaku pimpinan yang selalu memberikan
bimbingan, masukan, motivasi dan kemudahan
dalam menjalankan kegiatan tersebut
 Rekan sejawat yang memberikan semangat,
motivasi dan membantu dalam proses
pelaksanaan layanan
 Konseli yang telah bersedia hadir dan berperan
aktif dalam kegiatan layanan maupun pasca
layanan
Sumber daya atau Materi yang diperlukan:

 Ruang Kelas/ruang BK SMP Negeri 1 Karangrejo


 Sumber daya listrik sebagai penunjang
berjalannya media yang digunakan
 Kertas HVS dan alat tulis
 Jaringan Internet
 Peralatan yang dibutuhkan seperti laptop,
kamera, tripod,dsb.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu:
dari Langkah-langkah yang  Semua dapat dilaksanakan sesuai dengan apa
dilakukan? Apakah hasilnya yang telah direncanakan sehingga tujuan layanan
efektif? Atau tidak efektif? dapat tercapai
Mengapa? Bagaimana respon  Konseli berani berbicara secara terbuka dalam
orang lain terkait dengan menyelesaikan suatu permasalahan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor  Konseli aktif dalam kegiatan layanan konseling
keberhasilan atau individu
ketidakberhasilan dari  Pengetahuan dan kemampuan konselor semakin
strategi yang dilakukan? Apa terasah dalam memberikan layanan Konseling
pembelajaran dari  Konseli sudah mulai dapat merubah kebiasaan
keseluruhan proses tersebut yang kurang baik dan mulai terlihat peningkatan
dalam beretika dengan lawan jenis maupun
keaktifan dan hasil belajar dari hasil wawancara
dengan walikelas dan guru mapel

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?


Mengapa?
 Hasilnya efektif, hal tersebut dapat dilihat dari
hasil evaluasi proses yang menunjukkan bahwa
layanan yang diberikan berjalan sesuai dengan
rencana. Hal tersebut terbukti dengan hasil
observasi saat proses layanan berlangsung yang
menunjukkan keterlaksanaan layanan konseling
individu sehingga konseli mampu menemukan
solusi untuk pemecahan masalahnya dengan
menggunakan teknik self management

Bagaimana respon orang lain terkait dengan


strategi yang dilakukan:
 Respon kepala sekolah sangat baik, positif dan
selalu memberikan dukungan penuh atas
kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
kemajuan dan perbaikan layanan BK
 Rekan sejawat memberikan dukungan positif dan
antusias
 Respon konseli positif, sangat merasa terbantu
dan senang melaksanakan layanan konseling
individu yang lebih inovatif

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:


 Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat
dalam proses kegiatan layanan konseling individu
 Berusaha melaksanakan sesuai dengan yang
sudah direncanakan secara maksimal dengan
penuh semangat
 Kerjasama yang baik dari konseli untuk
menjalankan kegiatan layanan tersebut
 Kemampuan konselor dalam menguasai teknik
konseling dan mengembangkan inovasi dalam
pemberian layanan Bimbingan dan Konseling
 Kompetensi guru dalam pemahaman peserta didik
untuk dapat mengaktualisasikan potensi yang
dimilikinya

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses


tersebut:
 Pelaksanaan layanan konseling lebih terstruktur
 Layanan lebih bervariasi, menarik dan
menyenangkan
 Media dan alat/bahan yang digunakan dalam
layanan lebih inovatif
 Sebagai seorang konselor harus selalu
mengembangkan dan menyesuaikan dirinya
dengan perkembangan zaman (upgrade dan
update) serta terus berupaya membuat inovasi
dan menguasai teknik dengan baik dalam setiap
pemberian layanan Bimbingan dan Konseling

Rencana Tindak Lanjut  Pentingnya kecakapan konselor dalam


Setelah Kegiatan Layanan menggunakan suatu pendekatan dan teknik yang
apa yang akan saya lakukan sesuai sebelum melaksanakan konseling agar
untuk menindak lanjuti hasil
dapat memahami dan membantu konseli dalam
capaian dari layanan
tersebut ? menemukan solusi atas permasalahannya secara
tuntas
 Meminta feedback dari dosen pembimbing, guru
pamong dan rekan PPG terkait layanan yang saya
lakukan.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Dokumentasi Layanan Konseling Individu

Pertemuan Pertama

Pertemuan Kedua
2. Dokumentasi lembar evaluasi proses yang telah diisi oleh 3. Dokumentasi lembar evaluasi hasil yang telah diisi oleh
konselor konseli
Dokumentasi lembar evaluasi hasil yang telah diisi oleh konseli Dokumentasi lembar kepuasan konseling yang telah diisi
oleh konseli
4. Dokumentasi Lembar Kerja Peserta Didik

You might also like