Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru-Guru Di SMK Negeri 7 Medan
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru-Guru Di SMK Negeri 7 Medan
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru-Guru Di SMK Negeri 7 Medan
Oleh:
Irma Br Tarigan 1)
Indah Rianti Panggabean 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail:
[email protected] 1)
[email protected] 2)
ABSTRACT
The performance of teachers cannot be separated from their motivation. Motivation is a
person's personal condition that provides encouragement to carry out certain activities in
order to achieve a goal. This study aims at determining and analyzing the effect of work
motivation on the performance of teachers at SMK Negeri 7 Medan. This research was
carried out at SMK Negeri 7 Medan, with the object of research being limited to the work
motivation variable as the independent variable and the teacher's performance as the
dependent variable. The sample in this study was 97 respondents. The statistical analysis
method used was descriptive statistical analysis and simple linear regression analysis. This is
a field research in which data collection techniques are field research and literature. Simple
linear regression analysis resulted in Y=14,318+0.379X, tcount value of 4.915, ttable value of
1.660, the significance value was obtained at 0.000<0.05, the correlation coefficient of
determination (R2 = 0.450 means that the work motivation variable has a strong enough
relationship to teacher performance and R Square of 0.203 means 20.3%. The increase in the
performance of teachers can be explained by the motivation variable, while 70.7% is
explained by other variables that are not included in this research model. The results of this
study indicate that work motivation has a positive and significant effect on the performance of
teachers. It is suggested to the principal of SMK Negeri 7 Medan to increase the provision of
work motivation to teachers so that the performance of the teachers is also maximized.
Keyword :Work Motivation, Teacher’s Performance.
ABSTRAK
Kinerja guru-guru tidak bisa dilepas dari adanya motivasi. Motivasi yaitu keadaan pribadi
seseorang yang memberikan dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja guru-guru. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Medan
dengan objek penelitian dibatasi hanya terhadap variabel motivasi kerja sebagai variabel
bebas dan kinerja guru-guru sebagai variabel terikat. Banyaknya sampel penelitian ini ada
97 guru. Metode analisis statistik yang digunakan analisis statistik deskriptif dan analisis
regresi linear sederhana. Teknik pengumpulan data a d a l a h penelitian lapangan dan
kepustakaan. Analisis regresi linier sederhana menghasilkan Y=14.318+0,379X, nilai t hitung
= 4,915 dan nilai ttabel = 1,660, nilai segnifikasinya diperoleh sebesar 0.000<0,05, koefisien
korelasi determinasi (R2) = 0,450 memiliki arti bahwa variabel motivasi kerja memiliki
hubungan cukup kuat terhadap kinerja guru-guru dan R Square = 0,203 berarti 20,3%.
peningkatan kinerja guru-guru dapat dijelaskan oleh variabel motivasi sedangkan 70,7%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan motivasi kerja cukup kuat dan positif
terhadap kinerja guru-guru sejalan dengan penelitian terdahulu dimana motivasi memiliki
200 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
itu sendiri. Kinerja adalah tingkat hasil lapangan bahwa siswa sering kehilangan
kerja guru dalam mencapai persyaratan- motivasi belajar terutama saat
persyaratan pekerjaan yang diberikan, pembelajaran jam terakhir. Siswa tidak
dengan kata lain kinerja adalah serius dalam pembelajaran karena guru
perwujudan dari kemampuan dalam bentuk menyampaikan materi secara monoton.
hasil kerja nyata baik dari segi kualitas Pembuatan Silabus dan Rencana
maupun kuantitas berdasarkan standar Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kadang-
kerja yang telah ditentukan dalam kadang tidak diperbaharui. Guru hanya
mengemban tugas dan pekerjaan yang mengikuti Silabus dan Rencana
berasal dari organisasi. Guru dapat Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahun
bekerja dengan baik bila memiliki ajaran sebelumnya.
motivasi kinerja yang tinggi sehingga Juga banyak guru yang jam
dapat menghasilkan kinerja yang baik terbangnya sudah lama, namun metode
pula. mengajarnya masih konvensional.
Motivasi kerja guru adalah faktor Pembelajaran masih berpusat pada guru,
penting dalam peningkatan kinerja guru tidak terjadi interaksi yang multiarah
karena sebagai dorongan utama setiap guru (guru dengan siswa, siswa dengan guru,
melaksanakan tugas profesinya sesuai siswa dengan siswa, siswa dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan lingkungan pembelajaran). Sehingga sama
demikian betapa pentingnya motivasi kerja sekali tak mencerminkan pembelajaran
terhadap kinerja. “Kinerja guru dapat yang aktif, inovatif, kreatif dan
ditunjukkan dari kemampuan guru dalam menyenangkan. Sedangkan masalah gairah
menguasai kompetensi yang mengajar terkait erat dengan
dipersyaratkan, yakni kompetensi menurunnya motivasi mengajar yang
pedagogik, kompetensi kepribadian, disebabkan oleh banyak alasan. Mengajar
kompetensi sosial, dan kompetensi dianggap sebagai tugas profesional.
profesional” (Undang-Undang Nomor 14 Sehingga guru kurang termotivasi untuk
Tahun 2005) melakukan berbagai pembaharuan dalam
SMK Negeri 7 Medan merupakan mengajar. Akibatnya kreatifitas dan
salah satu instansi pemerintah di kota inovasi guru dalam merekayasa
Medan, di mana lembaga pendidikan ini pembelajaran sering mandek. Beberapa
termasuk dalam layanan publik. guru tidak mempersiapkan perangkat
Pembangunan sektor pelayanan publik pengajaran dengan lengkap misalnya
secara intensif dan peningkatan mutu rencana pelaksanaan harian, presensi, kisi-
peserta didik untuk menghasilkan peserta kisi soal, program perbaikan, laporan
didik bermutu tinggi yang diharapkan akhlak dan analisis KKM.
siswa/i SMK Negeri 7 Medan Dengan demikian dapat disimpulkan
menghasilkan sumber daya manusia bahwa rendahnya motivasi kerja guru akan
yang memiliki kualitas baik dalam berdampak pada rendahnya hasil kinerja
pengetahuan dan keterampilan sehingga guru yang dapat berimplikasi kepada
siap melanjutkan pendidikan ke perguruan rendahnya hasil belajar siswa/i. Dari
tinggi maupun yang terjun ke dunia kerja uraian diatas maka penulis tertarik untuk
diharapkan mampu dalam menghadapi melakukan sebuah penelitian dengan judul
persaingan global. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Untuk mengelola pelayanan dalam Kinerja Guru-Guru di SMK Negeri 7
rangka meningkatkan mutu pendidikan Medan.
tersebut, SMK Negeri 7 Medan memiliki 2. TINJAUAN PUSTAKA
beragam permasalahan yang meliputi 2.1 Pengertian Motivasi
motivasi kerja dan kinerja guru-guru. Motivasi berasal dari bahasa movere
Berdasarkan observasi yang dilakukan di yang memiliki arti menggerakkan. Para
202 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
1. Motivasi positif kontak-kontak sosial karyawan pada
2. Motivasi negatif pekerjaannya juga penting dan bahwa
3. Motivasi dari dalam kebosanan dan tugas-tugas yang
4. Motivasi dari luar bersifat pengulangan adalah faktor-
2.1.3 Tujuan Motivasi faktor pengurang motivasi
Tujuan Motivasi menurut 3. Model sumber daya manusia, Model ini
Hasibuan (2011;146): mengatakan bahwa mengatakan bahwa karyawan
pengertian motivasi adalah sebagai berikut: dimotivasi oleh banyak faktor, bukan
1. Meningkatkan moral dan kepuasan hanya uang /berang atau keinginan
kerja karyawan akan tetapi kepuasan, tetapi juga
2. Meningkatkan produktivitas kerja kebutuhan untuk berprestasi dan
karyawan memperoleh pekerjaan yang lebih
3. Mempertahankan kestabilan berarti.
karyawan perusahaan 2.1.6 Prinsip Motivasi
4. Meningkatkan kedisiplinan Terdapat beberapa prinsip dalam
5. Mengefektifkan pengadaan memotivasi kerja karyawan menurut
karyawan Mangkunegara (2016:100) diantaranya
6. Menciptakan suasana dan yaitu:
hubungan kerja yang baik. 1. Prinsip partisipasi
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas 2. Prinsip komunikasi
dan partisipasi karyawan 3. Prinsip mengakui andil bawahan
8. Meningkatkan kesejahteraan 4. Prinsip pendelegasian wewenang
karyawan. 5. Prinsip pemberi perhatian
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab 2.1.7 Indikator Motivasi
karyawan terhadap tugas-tugasnya. Hamzah B. Uno (2013: 72)
10. Meningkatkan efisiensi menyebutkan bahwa indikator motivasi
penggunaan alat-alat dan bahan kerja guru tampak melalui:
baku. 1. Tanggung jawab dalam melakukan
2.1.4 Faktor-Faktor yang pekerjaannya guru yang memiliki
Mempengaruhi Motivasi motivasi yang tinggi terlihat dari
Motivasi sebagai psikologis dalam tanggung jawabnya dalam
diri seseorang dipengaruhi oleh melakukan pekerjaan. Guru akan
beberapa faktor, baik yang bersifat internal menyelesaikan pekerjaan dengan baik
maupun eksternal menurut Sutrisno sesuai dengan batas waktu yang telah
(2011:116-120) ditentukan. Guru akan merencanakan,
1. Faktor Eksternal (berasal dari luar membuat, melaksanakan, dan
diri karyawan) mengevaluasi pembelajaran sesuai
2. Faktor internal (berasal dari peraturan yang berlaku.
dalam diri karyawan) 2. Prestasi yang dapat dicapainya. Prestasi
2.1.5 Model Motivasi yang diperoleh seorang guru
Menurut Hasibuan (2011:222-223) mencerminkan bahwa guru tersebut
ada 3 jenis model motivasi yaitu memiliki motivasi kerja yang tinggi.
sebagai berikut: Prestasi tersebut dapat berupa
1. Model tradisional, Model ini penghargaan dari kepala sekolah,
mengemukakan bahwa para pekerja lembaga pendidikan, maupun karya
pada dasarnya malas dan hanya dapat yang telah diciptakan.
dimotivasi dengan penghargaan 3. Pengembangan diri Guru dalam
berwujud uang. menjalankan profesinya sangat
2. Model hubungan manusia, Hubungan perlu untuk melakukan
manusia lainnya menemukan bahwa pengembangan diri. Keikutsertaan guru
204 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
memiliki kemampuan dalam 5. Sebagai indikator dalam menentukan
menentukan pendekatan dan cara-cara kebutuhan akan latihan bagi
mengevaluasi, penyusunan alat-alat karyawan yang berada dalam
evaluasi, pengolahan, dan penggunaan organisasi
hasil belajar. 6. Sebagai alat untuk meningkatkan
2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja motivasi kerja karyawan sehingga
Menurut Yaslis dalam Widodo dicapai performance yang baik
(2015:137) penilaian kinerja pada 7. Sebagai alat untuk dapat menilai
dasarnya mempunyai dua tujuan utama kekurangan, kelemahan dan
yaitu: meningkatkan kemampuan karyawan
1. Penilaian kemampuan personal. selanjutnya.
Merupakan tujuan yang mendasar 8. Sebagai kriteria menentukan seleksi
dalam rangka penilaian personal dan penempatan karyawan.
secara. Individu yang dapat 9. Sebagai alat untuk memperbaiki atau
digunakan sebagai informasi untuk mengembangkan kecakapan
penilaian efektivitas manajemen karyawan.
sumber daya manusia. 10. Sebagai dasar untuk memperbaiki
2. Pengembangan personal. Sebagai atau mengembangkan uraian tugas
informasi untuk mengambil (job description).
keputusan untuk pengembangan
personal seperti: promosi, mutasi, 2.2.6 Hubungan Motivasi Kerja Dan
rotasi, terminasi dan penyesuaian Kinerja
kompensasi. Motivasi terbentuk dari sikap
pegawai dalam menghadapi situasi
2.2.5 Manfaat Penilaian Kinerja kerja di perusahaan. Motivasi merupakan
Menurut Mangkunegara kondisi atau keadaan yang menggerakkan
(2017:66) Kegunaan penilaian kinerja diri seseorang yang terarah untuk
prestasi kerja karyawan adalah: mencapai tujuan perusahaan. Di samping
1. Sebagai dasar dalam mengambilan itu terdapat beberapa aspek yang
keputusan yang digunakan untuk berpengaruh terhadap motivasi kerja
prestasi, pemberhentian dan besarnya karyawan, yaitu rasa aman dalam bekerja,
balas jasa. mendapatkan gaji yang adil dan
2. Untuk mengukur sejauh mana kompetitif, lingkungan kerja yang
karyawan dapat menyelesaikan menyenangkan, penghargaan atas prestasi
pekerjaanya kerja dan perlakuan yang adil dari
3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi manajemen. Dengan melibatkan individu
efektivitas seluruh kegiatan dalam dalam pengambilan keputusan, pekerjaan
organisasi yang menarik, rekan kerja yang
4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi menyenangkan, kejelasan akan standar
program latihan dan keefektifan hasil yang diharapkan serta bangga
jadwal kerja, metode kerja, terhadap pekerjaan dan perusahaan,
struktur organisasi, gaya merupakan faktor peningkatan prestasi
pengawasan, kondisi kerja serta kerja karyawan.
pengawasan.
206 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
Variabel yang digunakan dalam penelitian kebenarannya yang terdiri dari pendapat
ini adalah: para ahli.
1.Variabel bebas 2.Variabel terikat
Variabel bebas atau independen (X) Variabel terikat atau dependen (Y)
adalah variabel yang dipandang sebagai adalah variabel yang diramalkan, yang
kemunculan variabel terikat yang bervariasi mengikuti perubahan atau
diduga merupakan akibatnya. Variabel variasi variabel bebas. Variabel
independen (X) dalam penelitian ini dependen (Y) tidak dimanipulasi,
adalah motivasi. Dalam penelitian ini melainkan diamati variasinya sebagai
diukur dengan mendeskripsikan teori- hasil yang diramalkan berasal dari
teori dari setiap sumber data yang variasi bebas. Variasi dependen (Y)
dikumpulkan sesuai dengan dalam penelitian ini adalah kinerja.
.835 5
Sumber: Data Output SPSS 20
.797 5
Sumber: Data Output SPSS 20
208 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
Sumber : Data Output SPSS 20
Gambar: Grafik Normal P-P Plot
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 20
Persamaan regresi linear sederhana mengandung arti bahwa setiap
tersebut adalah sebagai berikut:. penambahan 1 tingkat Motivasi Kerja
a. Nilai Konstan dalam kasus ini nilainya (X), maka kinerja Guru (Y) akan
sebesar 14.318 yang artinya bahwa jika meningkat sebesar 0,379.
tidak dilakukan motivasi kerja (X) maka Sehingga persamaan regresinya adalah Y =
nilai konsisten Kinerja Guru adalah 14.318 + 0,379X.
sebesar 14.318.
b. Koefisien regresi variabel Motivasi 4.5 Uji Hipotesis
Kerja sebesar. 0,379 Angka ini
Dari tabel: diatas dapat diketahui bahwa : bahwa motivasi kerja mempunyai
a. R = 0,450 berarti hubungan (relation) pengaruh positif terhadap Kinerja
anatara motivasi kerja dan kinerja guru- Karyawan. Dalam penelitian ini juga
guru adalah cukup kuat. sejalan dengan penelitian Jenni tarigan,
b. R Square = 0,203 variabel kinerja Mitaria (2019) bahwa ditemukan
guru-guru dapat dipengaruhi oleh hubungan antara motivasi dengan
variabel motivasi sedangkan sisanya kinerja karyawan kuat dilihat dari nilai
dapat dipengaruhi oleh beberapa R2 adalah 0.407 (40,7%) sedangkan
faktor lain yang tidak diteliti seperti sisianya sebesar 59,3% dipengaruhi oleh
kemampuan kerja, gaya variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
kepemimpinan, intensif, jenjang karir penelitian ini.
dan lain sebagainya 5. SIMPULAN
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dan
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang dilakukan pada bab
diketahui darin nilai R = 0,450 berarti sebelumnya maka dapat disimpulkan
hubungan (relation) antara motivasi kerja bahwa:
dan kinerja guru-guru adalah cukup kuat. 1. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
Sedangkan menurut nilai R Square = 0,203 persamaan sebagai regresinya adalah
variabel kinerja guru-guru dapat Y=14.318+ 0,379X. Nilai konstan
dipengaruhi oleh variabel motivasi dalam kasus ini bernilai 14,318 yang
sebanyak 20,3% sedangkan sisanya 70,7% artinya bahwa jika tidak ada motivasi
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. kerja maka nilai konsisten kinerja
Artinya semakin tinggi tingkat Motivasi guru-guru adalah sebsar 14,318.
Kerja, maka semakin tinggi pula tingkat Koefisien regresi variabel motivasi
Kinerja Guru-Guru di SMK Negeri 7 kerja sebesar. 0,379. Angka ini
Medan. mengandung arti bahwa setiap
Motivasi kerja tidak hanya dapat penambahan 1 tingkat Motivasi Kerja
dilakukan oleh pegawai saja, melainkan (X), maka kinerja Guru (Y) akan
juga dari Kepala Sekolah. Sama seperti meningkat sebanyak 0,379.
hasil penelitian dari Lelli Siregar 2. Uji Parsial (Uji-t) Nilai thitung > ttabel
(2012) bahwa penelitian menunjukkan (4,915>1,988) maka Ho ditolak. Jadi
bahwa motivasi memiliki hubungan yang dapat disimpulkan bahwa Motivasi
tinggi dengan kinerja. Hasil penelitian ini Kerja berpengaruh signifikan terhadap
sejalan juga dengan penelitian yang Kinerja Guru - Guru. Nilai thitung positif
dilakukan oleh Adinda Nella Rumondang berarti pengaruhnya positif, yaitu jika
Siregar (2014) dengan hasil menyatakan motivasi naik maka tingkat kinerja juga
210 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
akan meningkat. Berdasar signifikansi, Hasibuan, Malayu S.P. 2011.
jika sig. < 0,05 H0 ditolak, dan jika sig. Manajemen Dasar, Pengertian
> 0,05 maka H0 diterima. Karena Sig. dan Masalah. PT. Bumi Aksara,
0,000< 0,05 maka H0 ditolak. Artinya Jakarta.Kencana.
Motivasi Kerja berpengaruh signifikan Mangkunegara. 2011. Manajemen
terhadap Kinerja Guru-Guru. Sumber Daya Perusahaan.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) R = Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
0,450 berarti hubungan (relation) Bandung.
anatara motivasi kerja dan kinerja guru- Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2014,
guru adalah cukup kuat. R Square = Perilaku Organisasi, Jakarta:
0,203 variabel kinerja guru-guru dapat Salemba Empat
dipengaruhi oleh variabel motivasi. Silaen, Novia R., et al. Kinerja Karyawan.
Widina Bhakti Persada Bandung,
6. DAFTAR PUSTAKA 2021.
B. Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi https://repository.penerbitwidina.co
dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi m/publications/344479/kinerja_karya
Aksara. wan#ci te
Denim, Sudarwan. 2012. Motivasi, Supardi.2013. Kinerja Guru. Jakarta: PT
Kepemimpinan dan Efektifitas Rajagrafindo Persada.
Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta, Widodo, Suparno. 2015. Manajemen
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Pengembangan Sumber Daya
Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pela.
Pustaka Utama. Edy, Sutrisno. 2011.
Manajemen Sumber daya Manusi.
Penerbit: Jakarta.