Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru-Guru Di SMK Negeri 7 Medan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU

DI SMK NEGERI 7 MEDAN

Oleh:
Irma Br Tarigan 1)
Indah Rianti Panggabean 2)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2)
E-mail:
[email protected] 1)
[email protected] 2)

ABSTRACT
The performance of teachers cannot be separated from their motivation. Motivation is a
person's personal condition that provides encouragement to carry out certain activities in
order to achieve a goal. This study aims at determining and analyzing the effect of work
motivation on the performance of teachers at SMK Negeri 7 Medan. This research was
carried out at SMK Negeri 7 Medan, with the object of research being limited to the work
motivation variable as the independent variable and the teacher's performance as the
dependent variable. The sample in this study was 97 respondents. The statistical analysis
method used was descriptive statistical analysis and simple linear regression analysis. This is
a field research in which data collection techniques are field research and literature. Simple
linear regression analysis resulted in Y=14,318+0.379X, tcount value of 4.915, ttable value of
1.660, the significance value was obtained at 0.000<0.05, the correlation coefficient of
determination (R2 = 0.450 means that the work motivation variable has a strong enough
relationship to teacher performance and R Square of 0.203 means 20.3%. The increase in the
performance of teachers can be explained by the motivation variable, while 70.7% is
explained by other variables that are not included in this research model. The results of this
study indicate that work motivation has a positive and significant effect on the performance of
teachers. It is suggested to the principal of SMK Negeri 7 Medan to increase the provision of
work motivation to teachers so that the performance of the teachers is also maximized.
Keyword :Work Motivation, Teacher’s Performance.

ABSTRAK
Kinerja guru-guru tidak bisa dilepas dari adanya motivasi. Motivasi yaitu keadaan pribadi
seseorang yang memberikan dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja guru-guru. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Medan
dengan objek penelitian dibatasi hanya terhadap variabel motivasi kerja sebagai variabel
bebas dan kinerja guru-guru sebagai variabel terikat. Banyaknya sampel penelitian ini ada
97 guru. Metode analisis statistik yang digunakan analisis statistik deskriptif dan analisis
regresi linear sederhana. Teknik pengumpulan data a d a l a h penelitian lapangan dan
kepustakaan. Analisis regresi linier sederhana menghasilkan Y=14.318+0,379X, nilai t hitung
= 4,915 dan nilai ttabel = 1,660, nilai segnifikasinya diperoleh sebesar 0.000<0,05, koefisien
korelasi determinasi (R2) = 0,450 memiliki arti bahwa variabel motivasi kerja memiliki
hubungan cukup kuat terhadap kinerja guru-guru dan R Square = 0,203 berarti 20,3%.
peningkatan kinerja guru-guru dapat dijelaskan oleh variabel motivasi sedangkan 70,7%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan motivasi kerja cukup kuat dan positif
terhadap kinerja guru-guru sejalan dengan penelitian terdahulu dimana motivasi memiliki

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 199


hubungan yang kuat dan positif terhadap kinerja. Disarankan kepada kepala sekolah
SMK Negeri 7 Medan untuk dapat meningkatkan pemberian motivasi kerja kepada guru-
guru agar kinerja guru-guru juga semakin maksimal.
Kata kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Guru-Guru.

1. PENDAHULUAN tersebut, kekuatan pendorong ini disebut


Undang-Undang Republik dengan motivasi. Seperti dalam hal
Indonesia No 20 Tahun 2003 pekerjaan, kinerja seseorang dapat
Tentang Sistem Pendidikan Nasional dipengaruhi oleh kemampuan,
menyatakan, “bahwa Pendidikan nasional kesempatan dan motivasi.
memiliki fungsi mengembangkan Sebagai tenaga profesional
kemampuan dan membentuk watak serta kependidikan guru memiliki motivasi
peradaban generasi bangsa yang kerja yang berbeda antara guru yang satu
bermartabat dalam rangka mencerdaskan dengan guru lainnya sesuai dengan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk kebutuhan masing - masing. Hal ini
mengembangkan potensi peserta didik berakibat adanya perbedaan kinerja setiap
agar menjadi manusia yang beriman guru dalam meningkatkan mutu
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak pendidikan. Masalah motivasi dapat
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, menjadi sulit dalam menentukan imbalan,
mandiri dan menjadi warga negara yang karena apa yang dianggap penting bagi
demokratis juga bertanggung jawab.” individu yang satu belum tentu penting
Dalam setiap upaya peningkatan kualitas bagi individu yang lain.
pendidikan anak bangsa Indonesia tidak Mengingat pentingnya motivasi
dapat dilepaskan dari berbagai hal yang maka wujud perhatian pihak sekolah
berkaitan dengan eksistensi guru itu mengenai masalah motivasi guru dalam
sendiri. Guru merupakan bagian terpenting bekerja ialah melakukan usaha dengan
dalam proses keberlangsungan proses cara memberikan motivasi pada guru
belajar mengajar. Oleh karena itu agar melalui serangkaian usaha tertentu
kualitas pendidikan yang baik dapat dengan kebijakan organisasi atau
tercapai, kinerja guru sangat diperlukan. perusahaan, serta menciptakan suatu
Kinerja guru merupakan penentu tinggi kondisi kerja yang dapat
rendahnya kualitas dan kuantitas meningkatkan semangat kerja mereka.
pendidikan. Pemberian motivasi banyak
Pendidikan dinyatakan berkualitas macamnya seperti pemberian
tinggi apabila guru bekerja sesuai kompensasi yang layak dan adil,
dengan standar dan target pendidikan yang pemberian penghargaan (reward) dan
telah ditetapkan. Guru dituntut harus sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar
memiliki kinerja yang bagus agar kualitas apapun yang menjadi kebutuhan guru
dan mutu pendidikan yang diharapkan dapat terpenuhi sehingga karyawan dapat
tercapai. Salah satu bukti dari kinerja guru bekerja dengan baik dan merasa senang
adalah hasil yang diperoleh dari penilaian dengan semua tugas yang diembannya.
prestasi belajar didik. Kinerja guru yang Kinerja pada umumnya diartikan
baik akan menghasilkan prestasi yang baik. sebagai kesuksesan seseorang di dalam
Motivasi kerja berperan penting melaksanakan suatu pekerjaan yang
dalam mendorong seorang guru untuk dibebankan kepadanya. Kinerja meliputi
bekerja. Dorongan ini akan menimbulkan kualitas dan kuantitas output serta ke
perilaku pencarian untuk menentukan handalan dalam bekerja. Kinerja bukan
tujuan tertentu. Setiap kegiatan yang merupakan karakter individu seperti
dilakukan oleh guru didorong oleh bakat atau kemampuan melainkan
suatu kekuasaan dalam diri guru perwujudan dari bakat atau kemampuan

200 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
itu sendiri. Kinerja adalah tingkat hasil lapangan bahwa siswa sering kehilangan
kerja guru dalam mencapai persyaratan- motivasi belajar terutama saat
persyaratan pekerjaan yang diberikan, pembelajaran jam terakhir. Siswa tidak
dengan kata lain kinerja adalah serius dalam pembelajaran karena guru
perwujudan dari kemampuan dalam bentuk menyampaikan materi secara monoton.
hasil kerja nyata baik dari segi kualitas Pembuatan Silabus dan Rencana
maupun kuantitas berdasarkan standar Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kadang-
kerja yang telah ditentukan dalam kadang tidak diperbaharui. Guru hanya
mengemban tugas dan pekerjaan yang mengikuti Silabus dan Rencana
berasal dari organisasi. Guru dapat Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahun
bekerja dengan baik bila memiliki ajaran sebelumnya.
motivasi kinerja yang tinggi sehingga Juga banyak guru yang jam
dapat menghasilkan kinerja yang baik terbangnya sudah lama, namun metode
pula. mengajarnya masih konvensional.
Motivasi kerja guru adalah faktor Pembelajaran masih berpusat pada guru,
penting dalam peningkatan kinerja guru tidak terjadi interaksi yang multiarah
karena sebagai dorongan utama setiap guru (guru dengan siswa, siswa dengan guru,
melaksanakan tugas profesinya sesuai siswa dengan siswa, siswa dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan lingkungan pembelajaran). Sehingga sama
demikian betapa pentingnya motivasi kerja sekali tak mencerminkan pembelajaran
terhadap kinerja. “Kinerja guru dapat yang aktif, inovatif, kreatif dan
ditunjukkan dari kemampuan guru dalam menyenangkan. Sedangkan masalah gairah
menguasai kompetensi yang mengajar terkait erat dengan
dipersyaratkan, yakni kompetensi menurunnya motivasi mengajar yang
pedagogik, kompetensi kepribadian, disebabkan oleh banyak alasan. Mengajar
kompetensi sosial, dan kompetensi dianggap sebagai tugas profesional.
profesional” (Undang-Undang Nomor 14 Sehingga guru kurang termotivasi untuk
Tahun 2005) melakukan berbagai pembaharuan dalam
SMK Negeri 7 Medan merupakan mengajar. Akibatnya kreatifitas dan
salah satu instansi pemerintah di kota inovasi guru dalam merekayasa
Medan, di mana lembaga pendidikan ini pembelajaran sering mandek. Beberapa
termasuk dalam layanan publik. guru tidak mempersiapkan perangkat
Pembangunan sektor pelayanan publik pengajaran dengan lengkap misalnya
secara intensif dan peningkatan mutu rencana pelaksanaan harian, presensi, kisi-
peserta didik untuk menghasilkan peserta kisi soal, program perbaikan, laporan
didik bermutu tinggi yang diharapkan akhlak dan analisis KKM.
siswa/i SMK Negeri 7 Medan Dengan demikian dapat disimpulkan
menghasilkan sumber daya manusia bahwa rendahnya motivasi kerja guru akan
yang memiliki kualitas baik dalam berdampak pada rendahnya hasil kinerja
pengetahuan dan keterampilan sehingga guru yang dapat berimplikasi kepada
siap melanjutkan pendidikan ke perguruan rendahnya hasil belajar siswa/i. Dari
tinggi maupun yang terjun ke dunia kerja uraian diatas maka penulis tertarik untuk
diharapkan mampu dalam menghadapi melakukan sebuah penelitian dengan judul
persaingan global. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Untuk mengelola pelayanan dalam Kinerja Guru-Guru di SMK Negeri 7
rangka meningkatkan mutu pendidikan Medan.
tersebut, SMK Negeri 7 Medan memiliki 2. TINJAUAN PUSTAKA
beragam permasalahan yang meliputi 2.1 Pengertian Motivasi
motivasi kerja dan kinerja guru-guru. Motivasi berasal dari bahasa movere
Berdasarkan observasi yang dilakukan di yang memiliki arti menggerakkan. Para

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 201


ahli ekonomi telah banyak memberikan tersusun dalam satu hierarki, mulai
sumbangan pemikiran tentang definisi hierarki kebutuhan yang paling dasar
dari pada motivasi, “Motivasi sampai kebutuhan yang paling
(motivation) diartikan sebagai kompleks atau paling tinggi
kekuatan, dorongan, keutuhan, tingkatannya, antara lain sebagai berikut :
semangat, tekanan, atau mekanisme 1. Kebutuhan fisiologis
psikologis yang mendorong individu 2. Kebutuhan keamanan
atau sekelompok orang untuk 3. Kebutuhan social
mencapai prestasi tertentu sesuai 4. Kebutuhan penghargaan
dengan apa yang dikehendakinya” 5. Kebutuhan aktualisasi diri
(Danim 2012: 2). 2.Teori Dua Faktor
Stanley Vance dalam Danim (2012 Teori Dua Faktor (Two-Factor
:15) menyatakan “bahwa pada hakikatnya Theory) yang dikemukakan oleh
motivasi adalah perasaan atau keinginan Frederick Herzberg merupakan kerangka
seseorang yang bekerja pada kondisi kerja lain untuk memahami implikasi
tertentu untuk melaksanakan tindakan- motivasional dari lingkungan kerja dan
tindakan yang menguntungkan dilihat dari ada dua faktor di dalam teori ini yaitu
perspektif pribadi dan terutama faktor-faktor higienis (sumber ketidak
organisasi.” Dalam arti kognitif, motivasi puasan) dan faktor-faktor pemuas (sumber
di asumsikan sebagai aktivitas individu kepuasan) dalam teorinya Herzberg
untuk menentukan kerangka dasar tujuan meyakini bahwa kepuasan kerja
dan penentuan perilaku untuk mencapai memotivasi pada kinerja yang lebih baik.
tujuan itu. Dalam arti afeksi, motivasi 3 Teori X dan Y
memiliki makna sikap dan nilai dasar yang Mc Gregor dalam Hasibuan (2011
dipegang oleh individu atau sekelompok :238-239) “teori pengukuran ini terdiri
orang untuk bertindak atau tidak bertindak. dari dua jenis yaitu:
Dari beberapa pendapat di atas 1.Pengukuran positif (positive
dapat ditarik kesimpulan yaitu motivasi reinforcement) yaitu bertambahnya
kerja merupakan kekuatan dan dorongan frekuensi perilaku, terjadi jika
yang timbul dari diri sendiri untuk pengukuran positif diterapkan secara
melakukan pekerjaan atau kegiatan bersyarat.
tertentu dengan menyalurkan semua 2.Pengukuran negatif (negative
keahlian yang dimiliki agar tujuan dari reinforcement) yaitu bertambahnya
organisasi dapat tercapai. Apabila frekuensi perilaku, terjadi jika
seseorang memiliki motivasi yang tinggi pengukuran negatif dihilangkan secara
maka dia akan melakukan pekerjaan bersyarat.”
tersebut dengan maksimal dan juga 4. Teori Motivasi Proses
sebaliknya, apabila seseorang tidak Menurut Victor H. Vroom dalam
memiliki motivasi dalam bekerja maka Kreitner dan Kinicki (2014224) Teori
tidak akan ada hal-hal baru yang bisa dia Harapan (expectancy theory) ini
lakukan demi tercapainya target organisasi didasarkan atas:
tersebut. 1.Harapan (Expectancy)
2.1.1 Teori Motivasi 2.Pertautan (Instrumentality)
Untuk pemahaman yang lebih 3.Valensi (Valence)
lanjut mengenai motivasi para 2.1.2 Jenis Motivasi
pakar banyak merumuskan teori-teori Menurut Danim (2012:17) motivasi
tentang motivasi antara lain: yang mempengaruhi manusia
1.Teori Kebutuhan Maslow organisasional dalam bekerja atau
Menurut Abraham Maslow dalam menjauhi pekerjaan adalah seperti tersebut
Danim (2012:25) kebutuhan manusia di bawah ini ;

202 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
1. Motivasi positif kontak-kontak sosial karyawan pada
2. Motivasi negatif pekerjaannya juga penting dan bahwa
3. Motivasi dari dalam kebosanan dan tugas-tugas yang
4. Motivasi dari luar bersifat pengulangan adalah faktor-
2.1.3 Tujuan Motivasi faktor pengurang motivasi
Tujuan Motivasi menurut 3. Model sumber daya manusia, Model ini
Hasibuan (2011;146): mengatakan bahwa mengatakan bahwa karyawan
pengertian motivasi adalah sebagai berikut: dimotivasi oleh banyak faktor, bukan
1. Meningkatkan moral dan kepuasan hanya uang /berang atau keinginan
kerja karyawan akan tetapi kepuasan, tetapi juga
2. Meningkatkan produktivitas kerja kebutuhan untuk berprestasi dan
karyawan memperoleh pekerjaan yang lebih
3. Mempertahankan kestabilan berarti.
karyawan perusahaan 2.1.6 Prinsip Motivasi
4. Meningkatkan kedisiplinan Terdapat beberapa prinsip dalam
5. Mengefektifkan pengadaan memotivasi kerja karyawan menurut
karyawan Mangkunegara (2016:100) diantaranya
6. Menciptakan suasana dan yaitu:
hubungan kerja yang baik. 1. Prinsip partisipasi
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas 2. Prinsip komunikasi
dan partisipasi karyawan 3. Prinsip mengakui andil bawahan
8. Meningkatkan kesejahteraan 4. Prinsip pendelegasian wewenang
karyawan. 5. Prinsip pemberi perhatian
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab 2.1.7 Indikator Motivasi
karyawan terhadap tugas-tugasnya. Hamzah B. Uno (2013: 72)
10. Meningkatkan efisiensi menyebutkan bahwa indikator motivasi
penggunaan alat-alat dan bahan kerja guru tampak melalui:
baku. 1. Tanggung jawab dalam melakukan
2.1.4 Faktor-Faktor yang pekerjaannya guru yang memiliki
Mempengaruhi Motivasi motivasi yang tinggi terlihat dari
Motivasi sebagai psikologis dalam tanggung jawabnya dalam
diri seseorang dipengaruhi oleh melakukan pekerjaan. Guru akan
beberapa faktor, baik yang bersifat internal menyelesaikan pekerjaan dengan baik
maupun eksternal menurut Sutrisno sesuai dengan batas waktu yang telah
(2011:116-120) ditentukan. Guru akan merencanakan,
1. Faktor Eksternal (berasal dari luar membuat, melaksanakan, dan
diri karyawan) mengevaluasi pembelajaran sesuai
2. Faktor internal (berasal dari peraturan yang berlaku.
dalam diri karyawan) 2. Prestasi yang dapat dicapainya. Prestasi
2.1.5 Model Motivasi yang diperoleh seorang guru
Menurut Hasibuan (2011:222-223) mencerminkan bahwa guru tersebut
ada 3 jenis model motivasi yaitu memiliki motivasi kerja yang tinggi.
sebagai berikut: Prestasi tersebut dapat berupa
1. Model tradisional, Model ini penghargaan dari kepala sekolah,
mengemukakan bahwa para pekerja lembaga pendidikan, maupun karya
pada dasarnya malas dan hanya dapat yang telah diciptakan.
dimotivasi dengan penghargaan 3. Pengembangan diri Guru dalam
berwujud uang. menjalankan profesinya sangat
2. Model hubungan manusia, Hubungan perlu untuk melakukan
manusia lainnya menemukan bahwa pengembangan diri. Keikutsertaan guru

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 203


dalam pelatihan-pelatihan yang belakang pribadi, pendidikan atau
diadakan oleh lembaga pendidikan pengalaman mengajarnya.
menunjukkan bahwa guru memiliki 2.2.2 Indikator Kinerja
antusias dalam pengembangan diri Supardi (2013: 73)
sehingga tercipta motivasi kerja yang “memaparkan pula indikator kinerja
tinggi. guru dalam melaksanakan pekerjaan
4. Kemandirian dalam bertindak. mencakup enam aspek, yaitu:
Individu yang sudah masuk dalam 1. Kemampuan menyusun rencana
usia produktif tentu memiliki sikap pembelajaran.
mandiri dalam bertindak. Kemandirian 2. Kemampuan melaksanakan
ini tercermin pada sikap guru yang pembelajaran.
selalu mengerjakan tugas dan 3. Kemampuan mengadakan hubungan
tanggungjawabnya meskipun tidak antarpribadi.
diperintah oleh kepala sekolah. Guru 4. Kemampuan melaksanakan penilaian
secara sadar mengerjakan pekerjaan hasil belajar.
yang menjadi kewajibannya. 5. Kemampuan melaksanakan
pengayaan.
2.2 Pengertian Kinerja 6. Kemampuan melaksanakan remidial.”
Novia (2021:1) mengatakan
bahwa : "Hasil kerja yang dicapai 2.2.3 Penilaian Kinerja
seseorang dalam menyelesaikan Depdiknas (2008: 25) menyatakan
tanggung jawabnya merupakan bahwa indikator penilaian terhadap
pengertian dari kinerja. Tingkat kinerja guru dilakukan terhadap tiga
keberhasilan seseorang dalam kegiatan, yaitu:
menjalankan tugas secara keseluruhan di 1. Perencanaan program kegiatan
periode tertentu disebut juga dengan pembelajaran. Tahap perencanaan
kinerja. Penyelesaian tugas dan tanggung dalam kegiatan pembelajaran adalah
jawab oleh sekelompok orang dalam tahap yang berhubungan dengan
suatu organisasi dapat juga disebut kemampuan guru menguasai bahan
dengan kinerja." ajar. Kemampuan guru dapat dilihat
2.2.1 Faktor-Faktor Yang dari cara atau proses penyusunan
Mempengaruhi Kinerja program kegiatan pembelajaran
“Faktor – faktor lain yang yang dilakukan oleh guru yaitu
mempengaruhi kinerja guru diantaranya mengembangkan silabus dan rencana
supervisi kepala sekolah, motivasi kerja, pelaksanaan pembelajaran (RPP).
disiplin kerja, komunikasi antar pribadi, 2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
karakter pribadi guru, keterampilan dalam Kegiatan pembelajaran di kelas
bekerja, dukungan dari rekan kerja, adalah inti penyelenggaraan
kesejahteraan (reward system), lingkungan pendidikan yang ditandai oleh
atau iklim kerja guru: desain karir dan adanya kegiatan pengelolaan kelas,
jabatan guru dan kesempatan untuk penggunaan media belajar dan
berkembang” (Supardi 2013:98). sumber belajar, dan penggunaan
Berdasarkan pendapat di atas, metode serta strategi pembelajaran
dalam penelitian ini secara umum ada 3. Evaluasi/penilaian pembelajaran.
dua faktor yang mempengaruhi kinerja Penilaian hasil belajar adalah kegiatan
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri atau cara yang ditujukan untuk
yaitu motivasi, kemampuan dan kondisi mengetahui tercapai atau tidaknya
guru dalam bekerja yang meliputi: tujuan pembelajaran dan juga proses
kemampuan guru mengajar, keterampilan pembelajaran yang telah dilakukan.
guru dalam menjelaskan materi dan latar Pada tahap ini seorang guru dituntut

204 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
memiliki kemampuan dalam 5. Sebagai indikator dalam menentukan
menentukan pendekatan dan cara-cara kebutuhan akan latihan bagi
mengevaluasi, penyusunan alat-alat karyawan yang berada dalam
evaluasi, pengolahan, dan penggunaan organisasi
hasil belajar. 6. Sebagai alat untuk meningkatkan
2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja motivasi kerja karyawan sehingga
Menurut Yaslis dalam Widodo dicapai performance yang baik
(2015:137) penilaian kinerja pada 7. Sebagai alat untuk dapat menilai
dasarnya mempunyai dua tujuan utama kekurangan, kelemahan dan
yaitu: meningkatkan kemampuan karyawan
1. Penilaian kemampuan personal. selanjutnya.
Merupakan tujuan yang mendasar 8. Sebagai kriteria menentukan seleksi
dalam rangka penilaian personal dan penempatan karyawan.
secara. Individu yang dapat 9. Sebagai alat untuk memperbaiki atau
digunakan sebagai informasi untuk mengembangkan kecakapan
penilaian efektivitas manajemen karyawan.
sumber daya manusia. 10. Sebagai dasar untuk memperbaiki
2. Pengembangan personal. Sebagai atau mengembangkan uraian tugas
informasi untuk mengambil (job description).
keputusan untuk pengembangan
personal seperti: promosi, mutasi, 2.2.6 Hubungan Motivasi Kerja Dan
rotasi, terminasi dan penyesuaian Kinerja
kompensasi. Motivasi terbentuk dari sikap
pegawai dalam menghadapi situasi
2.2.5 Manfaat Penilaian Kinerja kerja di perusahaan. Motivasi merupakan
Menurut Mangkunegara kondisi atau keadaan yang menggerakkan
(2017:66) Kegunaan penilaian kinerja diri seseorang yang terarah untuk
prestasi kerja karyawan adalah: mencapai tujuan perusahaan. Di samping
1. Sebagai dasar dalam mengambilan itu terdapat beberapa aspek yang
keputusan yang digunakan untuk berpengaruh terhadap motivasi kerja
prestasi, pemberhentian dan besarnya karyawan, yaitu rasa aman dalam bekerja,
balas jasa. mendapatkan gaji yang adil dan
2. Untuk mengukur sejauh mana kompetitif, lingkungan kerja yang
karyawan dapat menyelesaikan menyenangkan, penghargaan atas prestasi
pekerjaanya kerja dan perlakuan yang adil dari
3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi manajemen. Dengan melibatkan individu
efektivitas seluruh kegiatan dalam dalam pengambilan keputusan, pekerjaan
organisasi yang menarik, rekan kerja yang
4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi menyenangkan, kejelasan akan standar
program latihan dan keefektifan hasil yang diharapkan serta bangga
jadwal kerja, metode kerja, terhadap pekerjaan dan perusahaan,
struktur organisasi, gaya merupakan faktor peningkatan prestasi
pengawasan, kondisi kerja serta kerja karyawan.
pengawasan.

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 205


2.3 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Hasil penelitian
1. Lelli Siregar Pengaruh Motivasi Variabel bebas adalah motivasi dan variable
(2012) Terhadap Kinerja terikat adalah kinerja. Penelitian
https://text- Pegawai di Kantor Camat menunjukkan bahwa motivasi memiliki
id.123dok.co m Medan Selayang Kota hubungan yang tinggi dengan kinerja
Medan.
2 Adinda Nella Pengaruh Motivaasi Kerja Hasil yang didapat bahwa motivasi kerja
Rumondang Terhadap Kinerja mempunyai pengaruh positif terhadap
Siregar (2014) Pegawai Pada Dinas kinerja karyawan.
https://docp Penataan Ruang dan
layer.info Permukiman
Prov. Sumut.
3 Jenni Tarigan Pengaruh Motivasi Pada hasil penelitian ditemukan bahwa
(2019) Terhadap Kinerja hubungan antara Motivasi dengan
http://jurnal Karyawan Pada PT. kinerja karyawan pada PT. Perkebunan
.darmaagung Perkebunan Nusantara IV Nusantara IV Medan kuat (R=0,638)
.ac.id Medan nilai koefisien determinasi (R2) yang
diperoleh adalah 0, 407. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 40,7 % kinerja
(Y) dipengaruhi oleh variabel independen,
yaitu motivasi (X). Sedangkan sisanya
sebesar 59,3% dipengaruhi oleh variabel-
Tabel 2.1 Diolah Oleh Penulis 2021 variabel lain- nya yang tidak diteliti.

2.4 Kerangka Penelitian Berikut ini adalah bagan dari kerangka


berpikir yang digunakan dalam penelitian
ini:

Motivasi Kerja Kinerja Guru-Guru


Gambar : Kerangka Berpikir
Sumber: Diolah Oleh Penulis 2021

2.5 Hipotesis Negeri 7 Medan yang berjumlah 128


Hipotesis merupakan dugaan orang. Adapun penelitian ini menggunakan
sementara atas suatu hubungan sebab- rumus slovin karena dalam penentuan
akibat dari variabel yang perlu sampel jumlahnya harus representative
dibuktikan kebenarannya (Hamid agar hasil penelitian dapat
2012:16). Terdapat pengaruh antara digeneralisasikan dan perhitungannya pun
variabel motivasi kerja terhadap variabel tidak memerlukan tabel jumlah sampel,
kinerja guru-guru. namun dapat dilakukan dengan rumus
3. METODE PELAKSANAAN dengan perhitungan sederhana. Dengan
Penelitian di SMK Negeri 7 demikian jumlah sampel yang digunakan
Medan yang beralamat di jalan STM dalam penelitian ini adalah 96,96
Nomor 12E Sitirejo II Kec. Medan responden dibulatkan menjadi 97
Amplas. Waktu penelitian dilakukan pada responden.
bulan Juni 2021 sampai dengan Agustus 3.1 Definisi Operasional dan
2021. Populasi yang menjadi penelitian Pengukuran Variabel Penelitian
ini adalah seluruh guru-guru SMK

206 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
Variabel yang digunakan dalam penelitian kebenarannya yang terdiri dari pendapat
ini adalah: para ahli.
1.Variabel bebas 2.Variabel terikat
Variabel bebas atau independen (X) Variabel terikat atau dependen (Y)
adalah variabel yang dipandang sebagai adalah variabel yang diramalkan, yang
kemunculan variabel terikat yang bervariasi mengikuti perubahan atau
diduga merupakan akibatnya. Variabel variasi variabel bebas. Variabel
independen (X) dalam penelitian ini dependen (Y) tidak dimanipulasi,
adalah motivasi. Dalam penelitian ini melainkan diamati variasinya sebagai
diukur dengan mendeskripsikan teori- hasil yang diramalkan berasal dari
teori dari setiap sumber data yang variasi bebas. Variasi dependen (Y)
dikumpulkan sesuai dengan dalam penelitian ini adalah kinerja.

Tabel 3.1 Pengukuran Variabel


Variabel Definisi Indikator Sekala
Pengukuran
Motivasi Timbul dari dalam diri pribadi sebagai 1. Tanggung jawab
Kerja kekuatan, dorongan, 2. Prestasi kerja
(X) kebutuhan, semangat, tekanan, 3. Pengembangan diri
atau mekanisme psikologis yang 4. Kemandirian dalam
mendorong seseorang untuk mencapai bertindak
prestasi yang tertentu sesuai dengan yang 5. Kebutuhan perwujudan diri
dikehendaki untuk menghasilkan
ketekunan dalam usaha untuk mencapai Skala Likert
satu tujuan

Kinerja Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas 1. Perencanaan program


(Y) yang dicapai oleh guru dalam pembelajaran
melaksanakan tugasnya sesuai dengan 2. Pelaksanaan kegiatan
tanggung jawab yang diembannya. 3. Penilaian pembelajaran
4. inisiatif Skala Likert
5. Kreativitas

Sumber: Diolah Oleh Penulis 2021

4. HASIL DAN PEMBAHASAN seluas 40.000 M2 di Jalan STM No. 12E


4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Medan.
SMK Negeri 7 Medan, pada awalnya 4.2 Uji Kualitas Data
bernama SMEA Negeri 3 Medan, 1. Uji Validitas
dimekarkan dari SPPN tahun 1968, Uji validitas ini dipergunakan
yang berlokasi di Jalan Timor untuk megetahui apakah dari indikator
Medan. Seiring dengan perkembangan dari masing-masing variabel dapat
teknologi di bidang pendidikan, maka dipergunakan untuk mengukur variabel
pada tahun 1984 sampai dengan 1985 penelitian. Pada tingkat signifikan 0,05
SMEA Negeri 3 Medan mendapat uji satu arah, dari jumlah sampel
bantuan dari ADB sehingga dibuat sebanyak 97 orang, dari rtabel akan
bangunan baru yang menempati area diperoleh besarnya koefisien korelasi
tabel sebesar rtabel dengan N/df = N – 2

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 207


yaitu 97 – 2 = 95. Dengan demikian dan jika suatu item pernyataan
suatu item pernyataan mempunyai item- mempunyai item-total correlation atau
total correlation atau koefisien validitas koefisien validitas < rtabel dapat
> rtabel = 0,177 dapat dinyatakan valid, dinyatakan tidak valid.
Tabel : Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X)
No. Pernyataan Nilai RHitung Nilai RTabel Keterangan
1 X1 0,766 0,177 Valid
2 X2 0,785 0,177 Valid
3 X3 0,851 0,177 Valid
4 X4 0,745 0,177 Valid
5 X5 0,719 0,177 Valid
Sumber: Data Output SPSS 20
Tabel : Uji Validitas Variabel Kinerja Guru-Guru (Y)
No. Pernyataan Nilai Rhitung Nilai Rtabel Keterangan
1 Y1 0,683 0,177 Valid
2 Y2 0,717 0,177 Valid
3 Y3 0,774 0,177 Valid
4 Y4 0,759 0,177 Valid
5 Y5 0,758 0,177 Valid
Sumber: Data Output SPSS 20
2. Uji Reliabilitas (Y) menghasilkan nilai alpa cronbach >
Dengan menggunakan program 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa
SPSS disimpulkan hasil uji reabilitas semua instrument dalam penelitian ini
bahwa didapatkan nilai dari hasil variabel reliabel.
Motivasi Kerja ( X ) dan Kinerja Guru
Tabel: Uji Reabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items

.835 5
Sumber: Data Output SPSS 20

Menghasilkan nilai alpa cronbach disimpulkan bahwa semua instrument


0,85 > 0,60 sehingga dapat dalam penelitian ini reliabel.
Tabel: Uji Reabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items

.797 5
Sumber: Data Output SPSS 20

Menghasilkan nilai alpa cronbach secara normal. Berdasarkan metode uji


0.79 > 0,60 sehingga dapat normalitas dengan melihat penyebaran
disimpulkan bahwa semua instrument data pada sumber diagonal pada
dalam penelitian ini reliabel. gerafik histtogram dan normal P-P
4.3 Uji Normalitas Plot of regresion residual.
Model regresi yang baik adalah yang 1. Uji Normal P. Plot
memiliki nilai residual yang terdistribusi

208 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
Sumber : Data Output SPSS 20
Gambar: Grafik Normal P-P Plot

4.4 Statistik Regresi Linier Sederhana


Tabel: Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 14.318 1.594 8.982 .000
1X .379 .077 .450 4.915 .000

a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Output SPSS 20
Persamaan regresi linear sederhana mengandung arti bahwa setiap
tersebut adalah sebagai berikut:. penambahan 1 tingkat Motivasi Kerja
a. Nilai Konstan dalam kasus ini nilainya (X), maka kinerja Guru (Y) akan
sebesar 14.318 yang artinya bahwa jika meningkat sebesar 0,379.
tidak dilakukan motivasi kerja (X) maka Sehingga persamaan regresinya adalah Y =
nilai konsisten Kinerja Guru adalah 14.318 + 0,379X.
sebesar 14.318.
b. Koefisien regresi variabel Motivasi 4.5 Uji Hipotesis
Kerja sebesar. 0,379 Angka ini

1. Uji Parsial (Uji-t)


Tabel : Uji t Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 14.318 1.594 8.982 .000
1 .077 .450 4.915 .000
MOTIVASI

a. Dependent Variable: KINERJA Motivasi Kerja berpengaruh


Sumber: Data Output SPSS 20 signifikan terhadap Kinerja Guru-
Dari data output.379 spss Tabel 4.11 Guru.
diatas dapat dilihat bahwa: b. Nilai thitung positif berarti
a. Nilai thitung > ttabel (4,915 pengaruhnya positif, yaitu jika
>1,660) maka H0 ditolak. Jadi motivasi naik maka tingkat
dapat disimpulkan bahwa kinerja juga akan meningkat.

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 209


c. Berdasar signifikansi, jika maka H0 ditolak. Artinya
sig. < 0,05 H0 ditolak, dan jika Motivasi Kerja berpengaruh
sig. > 0,05 maka H0 diterima. signifikan terhadap Kinerja Guru-
Karena Sig. 0,000 < 0,05 Guru.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Tabel :Uji koefisien determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square
.450 Square the
1 a .20 .194 1.931
Estimate
a. Predictors: (Constant) 3MOTIVASI
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Data Output SPSS 20

Dari tabel: diatas dapat diketahui bahwa : bahwa motivasi kerja mempunyai
a. R = 0,450 berarti hubungan (relation) pengaruh positif terhadap Kinerja
anatara motivasi kerja dan kinerja guru- Karyawan. Dalam penelitian ini juga
guru adalah cukup kuat. sejalan dengan penelitian Jenni tarigan,
b. R Square = 0,203 variabel kinerja Mitaria (2019) bahwa ditemukan
guru-guru dapat dipengaruhi oleh hubungan antara motivasi dengan
variabel motivasi sedangkan sisanya kinerja karyawan kuat dilihat dari nilai
dapat dipengaruhi oleh beberapa R2 adalah 0.407 (40,7%) sedangkan
faktor lain yang tidak diteliti seperti sisianya sebesar 59,3% dipengaruhi oleh
kemampuan kerja, gaya variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
kepemimpinan, intensif, jenjang karir penelitian ini.
dan lain sebagainya 5. SIMPULAN
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian dan
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang dilakukan pada bab
diketahui darin nilai R = 0,450 berarti sebelumnya maka dapat disimpulkan
hubungan (relation) antara motivasi kerja bahwa:
dan kinerja guru-guru adalah cukup kuat. 1. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
Sedangkan menurut nilai R Square = 0,203 persamaan sebagai regresinya adalah
variabel kinerja guru-guru dapat Y=14.318+ 0,379X. Nilai konstan
dipengaruhi oleh variabel motivasi dalam kasus ini bernilai 14,318 yang
sebanyak 20,3% sedangkan sisanya 70,7% artinya bahwa jika tidak ada motivasi
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. kerja maka nilai konsisten kinerja
Artinya semakin tinggi tingkat Motivasi guru-guru adalah sebsar 14,318.
Kerja, maka semakin tinggi pula tingkat Koefisien regresi variabel motivasi
Kinerja Guru-Guru di SMK Negeri 7 kerja sebesar. 0,379. Angka ini
Medan. mengandung arti bahwa setiap
Motivasi kerja tidak hanya dapat penambahan 1 tingkat Motivasi Kerja
dilakukan oleh pegawai saja, melainkan (X), maka kinerja Guru (Y) akan
juga dari Kepala Sekolah. Sama seperti meningkat sebanyak 0,379.
hasil penelitian dari Lelli Siregar 2. Uji Parsial (Uji-t) Nilai thitung > ttabel
(2012) bahwa penelitian menunjukkan (4,915>1,988) maka Ho ditolak. Jadi
bahwa motivasi memiliki hubungan yang dapat disimpulkan bahwa Motivasi
tinggi dengan kinerja. Hasil penelitian ini Kerja berpengaruh signifikan terhadap
sejalan juga dengan penelitian yang Kinerja Guru - Guru. Nilai thitung positif
dilakukan oleh Adinda Nella Rumondang berarti pengaruhnya positif, yaitu jika
Siregar (2014) dengan hasil menyatakan motivasi naik maka tingkat kinerja juga

210 PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI SMK NEGERI 7 MEDAN
Irma Br Tarigan 1) Indah Rianti Panggabean 2)
akan meningkat. Berdasar signifikansi, Hasibuan, Malayu S.P. 2011.
jika sig. < 0,05 H0 ditolak, dan jika sig. Manajemen Dasar, Pengertian
> 0,05 maka H0 diterima. Karena Sig. dan Masalah. PT. Bumi Aksara,
0,000< 0,05 maka H0 ditolak. Artinya Jakarta.Kencana.
Motivasi Kerja berpengaruh signifikan Mangkunegara. 2011. Manajemen
terhadap Kinerja Guru-Guru. Sumber Daya Perusahaan.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) R = Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
0,450 berarti hubungan (relation) Bandung.
anatara motivasi kerja dan kinerja guru- Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2014,
guru adalah cukup kuat. R Square = Perilaku Organisasi, Jakarta:
0,203 variabel kinerja guru-guru dapat Salemba Empat
dipengaruhi oleh variabel motivasi. Silaen, Novia R., et al. Kinerja Karyawan.
Widina Bhakti Persada Bandung,
6. DAFTAR PUSTAKA 2021.
B. Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi https://repository.penerbitwidina.co
dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi m/publications/344479/kinerja_karya
Aksara. wan#ci te
Denim, Sudarwan. 2012. Motivasi, Supardi.2013. Kinerja Guru. Jakarta: PT
Kepemimpinan dan Efektifitas Rajagrafindo Persada.
Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta, Widodo, Suparno. 2015. Manajemen
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Pengembangan Sumber Daya
Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pela.
Pustaka Utama. Edy, Sutrisno. 2011.
Manajemen Sumber daya Manusi.
Penerbit: Jakarta.

JURNAL GLOBAL MANAJEMEN, Volume 11 No 1 (2022) Juni ; 199- 211 211

You might also like