0% found this document useful (0 votes)
25 views14 pages

Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur Indonesia Email:: Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Teknologi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 14

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Teknologi

Volume 9 Issue 2 2022 Pages 390-403


p-ISSN: 1858-005X e-ISSN: 2655-3392 DOI: https://doi.org/10.47668/edusaintek.v9i2.491
website: https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/EDUSAINTEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Saiful Fajar Dwi Ananda1, An Nuril Maulida Fauziah2


1,2
Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur Indonesia
Email: [email protected]

Abstrack: This study aimed to describe the learning activities, a changes in the results of
students' critical thinking skills after using a problem based learning model, and student
responses after participating with problem based learning on model temperature and heat
subject. This research method used pre-experimental design with one group pretest and
post-test with the research target of 36 students class VII Junior High School. The data
were obtained by observation, tests, and questionnaires, and then analyzed on descriptive
quantitative method. The results showed that the category was very good in the
percentage of learning implementation, with a value of 4 for 2 weeks of meetings. The
critical thinking ability of students is fairly high, this is indicated by the N-Gain score
obtained with high criteria of 97% (35 students) while students who are on the medium
N-Gain criteria are 3% (1 student). The results of the questionnaire on student responses
to learning were 90.37 with very good categories. This study concluded that the
application of the problem based learning model could improve critical thinking skills in
the matter of temperature and heat. This research contributes to expanding and enriching
the treasures of science learning and the study of problem based learning and is expected
to be applied by teachers in improving the quality and achievement of students' learning,
especially critical thinking skills in science learning in the classroom.

Kata Kunci: Problem based learning, temperature and heat, and the ability of critical
thinking.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas pembelajaran,


perubahan hasil kemampuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran menggunakan
model pembelajaran problem based learning, dan respon siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning pada suhu dan kalor.
Metode penelitian ini menggunakan Pra-Eksperimental dengan desain one group pretest
and posttest dengan sasaran penelitian sebanyak 36 siswa SMP kelas VII. Data diperoleh
dengan metode observasi, tes, dan angket, lalu dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan kategori sangat baik pada modus persentase keterlaksaan
pembelajaran, dengan nilai 4 selama 2 minggu pertemuan. Kemampuan berpikir kritis
siswa terbilang tinggi, hal ini ditunjukkan dari skor N-Gain yang diperoleh dengan
kriteria tinggi sebanyak 35 siswa sedangkan peserta didik yang berada pada kriteria N-
Gain sedang sebanyak 1 siswa. Hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran sebesar
90,37 dengan katerogi sangat baik. Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran problem based learningdapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini berkontribusi dalam memperluas
dan memperkaya khazanah pembelajaran IPA dan serta kajian mengenai problem based
learning dan diharapkan dapat diterapkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas dan
prestasi belajar siswa terutama kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA
dikelas.

Kata Kunci: Problem based learning, suhu dan kalor, dan kemampuan berpikir kritis.
Copyright (c) 2022 The Authors. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 390
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 menurut Fatmawati (2018) telah mengubah paradigma
yang sering digunakan oleh guru yaitu teacher-oriented dengan lebih menerapkan
ke paradigma student-oriented. Diharapkan dengan pergeseran paradigma ini
proses pembelajaran bisa terpusat ke peserta didik. Guru juga berganti peranan
menjadi fasilitator dengan hanya memberikan pengarahan ke peserta didik.
Menurut Tamsil (2020) siswa disekolah mayoritas masih sekedar mengingat arti
dalam buku paket siswa atau penjelasan dari guru tanpa mendalami maknanya
lebih dalam. Proses pembelajaran teacher-oriented atau didominasi oleh guru
merupakan alasan mengapa siswa sangat kesulitan dalam mempelajari IPA.
Metode ceramah menjadi kebiasaan guru ketika mengajar dikelas sehingga siswa
kurang aktif.
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang perlu diasah di
abad 21. keterampilan ini menuntut agar seorang peserta didik untuk berpikir
kritis demi menunjang cara belajar peserta didik terutama dalam menyelesaikan
masalah dikehidupan sehari hari. Kemampuan berpikir kritis sangat perlu
ditimbulkan dalam diri peserta didik karena bisa meningkatkan hasil belajar
kognitif peserta didik. Selain itu, peserta didik akan lebih mudah dalam
menemukan informasi dan dapat memecahkan suatu masalah dengan cara mencari
sumber terpercaya untuk mendalami informasi tentang masalah yang sedang
dihadapi dunia nyata (Oktaviana et al., 2016).
Pembelajaran IPA yang seharusnya bisa mengembangkan kemampuan
berpikir serta dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dikehidupan nyata
melalui pemahaman konsep konsep belajar IPA, Menurut Ismaniar (2015)
kebanyakan siswa masih sekedar menghafal konsep IPA yang tertera pada buku
ataupun melalui penjelasan guru pada proses pembelajaran satu arah/didominasi
oleh guru sehingga guru masih menganut paradigma transfer of knowledge yang
dalam proses pembelajaran lebih banyak cenderung kepada guru, mulai dari
mencari informasi hingga menyampaikan informasi yang akan diberikan kepada
peserta didik, sedangkan pada kurikulum sekarang juga menginginkan pergeseran
paradigma menjadi student oriented, oleh karena itu peneliti menggagas
penerapan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu menerapkan pembelajaran

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 391
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

Problem Based Learning, dikarenakan PBL adalah model pembelajaran yang


memusatkan peserta didik dalam pembelajran di kelas dengan merangsang mereka
untuk keikutsertaan dalam kegiatan belajar bersama dan mengatasi masalah yang
diberikan dan memanfaatkan masalah kehidupan nyata tersebut menjadi sebuah
hal bagi siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan memecahkan masalah serta
memahami sebuah konsep dalam materi (Sofyan dan Komariah, 2016).
Salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta
didik bisa dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning. Hal ini bisa membantu peserta didik ketika menyelesaikan
permasalahan, belajar mandiri maupun ketika berkelompok, dan memperoleh
pengetahuan yang luas. Menurut Nugraha (2018) terdapat bukti empiris yang
menunjukkan bahwa problem based learning memiliki kontribusi yang positif
terhadap kemampuan berpikir kritis yang termasuk dalam sub dimensi kognitif.
Hal ini juga didukung dengan teori konstruktivisme yang menjadi landasan dari
pembelajaran PBL yang menuntut siswa agar bisa berperan aktif dalam belajar
sehingga bisa membangun pengetahuan mereka sendiri, salah satunya mampu
menangkap makna suatu konsep dan mampu mengungkapkan arti suatu konsep
menggunakan kalimatnya sendiri. Selain teori konstruktivisme. Siswa tidak lagi
bergantung guru, guru hanya memberi bantuan berupa petunjuk, merinci masalah
kedalam langkah-langkah atau tindakan yang melatih siswa untuk tumbuh mandiri
(Sugrah, 2020).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukanlah penelitian ini
dengan harapan dapat mendeskripsikan aktivitas pembelajaran setelah diberi
perlakuan model pembelajaran problem based learning, dapat mendeskripsikan
perubahan hasil kemampuan berpikir kritis siswa setelah pembelajaran
menggunakan model pembelajaran problem based learning, dan Mendeskripsikan
respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir kritis dari siswa. Jenis penelitian ini merupakan

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 392
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

jenis pre-experimental design dengan hanya menggunakan satu kelas dalam


pengambilan data tanpa adanya kelas pembanding sebagai kontrol.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Taman pada semester genap
tahun ajaran 2021/2022 dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII-E
SMP Negeri 2 Taman yang berjumlah 36 siswa. Tahapan awal dalam penelitian ini
siswa diberikan soal pretest untuk mengukur pemahaman awal siswa sebelum
diberi perlakuan pembelajaran problem based learning. Tahap kedua setelah siswa
mengerjakan pretest yaitu siswa diberikan perlakuan proses pembelajaran dengan
pembelajaran problem based learning. Tahap yang terakhir adalah dengan
memberikan soal posttest untuk mengukur kembali sejauh mana kemampuan
berpikir kritis siswa setelah belajar menggunakan model pembelajaran problem
based learning. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik
purpose sampling pada satu kelas secara keseluruhan (Etikan, 2016).
Instrumen pada penelitian ini yaitu lembar soal pretes dan posttes
kemampuan berpikir kritis yang berjumlah 10 soal, Lembar keterlaksanaan
pembelajaran yang berisi pelaksanaan setiap fase yang dinilai oleh pengamat, dan
angket respons siswa terhadap pembelajaran problem based learning yang telah
diterapkan. Pengujian validitas dilakukan dengan pengujian validitas isi dengan
mempertanyakan apakah butir-butir pertanyaan dalam instrumen telah sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Semua instrumen telah divalidasi oleh 3 validator
yaitu dari guru IPA yang telah ditentukan oleh peneliti (Matondang, 2009).
Pengujian reliabilitas dengan consistency, instrumen digunakan untuk melakukan
pengukuran terhadap obyek ukur kemudian dilakukan pengukuran kembali
kepada obyek ukur yang sama (Matondang, 2009).
Hasil pretes dan posttes dianalisis kemampuan berpikir kritis uji N-gain.
Analisis gain ternormalisasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan hasil antara pretes dan posttest.
Tabel 1. Kriteria N-Gain
Rentang N-Gain Kriteria N-Gain
(<g>) < 0,3 Rendah
0,7>(<g>) ≥ 0,3 Sedang
(<g>)≥0,7 Tinggi
(Hake, 1998)

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 393
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

Skor yang telah didapat setelah mengerjakan pretest dan posttest


dikonversi dengan kriteria berdasarkan kompetensi sesuai Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria Skor Kemampuan Berpikir Kritis
Skor Kriteria
75,1-100 Sangat Terampil
50,1-75 Terampil
25,1-50 Kurang Terampil
0-25 Tidak Terampil
(Fajiyusni et al., 2017)
Data keterlaksanaan pembelajaraan akan dianalisis menggunakan skala
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Kategori Penilaian keterlaksanaan Pembelajaran
Penilaian Skala Kriteria
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3
Kurang Baik 2
Sangat Kurang Baik 1
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk
menganalisis keterlaksanaan pembelajaran selama dilakukannya uji coba model
pembelajaran problem based learning. Menganalisis data hasil keterlaksanaan
menggunakan perhitungan modus. Data respon siswa terhadap penerapan
pembelajaran problem based learning kemudian dikonversikan kedalam
interpretasi skala dengan kriteria yang ditunjukan pada Tabel 4.
Tabel 4. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase Keterlaksanaan Kategori
k > 90 Sangat Baik
80 < k < 90 Baik
70 < k < 80 Cukup Baik
60 < k < 70 Kurang Baik
k < 60 Sangat Kurang Baik
(Sugiyono, 2015)

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 394
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2021-2022 Semester ganjil
pada subyek 1 kelas dan selama 2 kali pertemuan. Persentase keterlaksanaan
model pembelajaran Problem Based Learning pada materi suhu dan kalor telah
terlaksana dengan baik dengan persentase modus tiap fase dalam setiap pertemuan
yaitu 4 pada setiap fase. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan guru
saat proses pembelajaran berlangsung.
Hasil peningkatan nilai pretest dan posttes dianalisis menggunakan N-Gain
dalam mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat ditinjau dari
diagram di bawah.
8 9
7
6
5

10 20 30 40 50 60

Gambar 1. Diagram Nilai Pretest

20

12

4
0 0

60 70 80 90 100

Gambar 2. Diagram Nilai Postest

Kriteria N-Gain

0%
3%
Sedang
Tinggi

97%

Gambar 3. N-Gain

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 395
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

Hasil analisis persentase ketercapaian tiap indikator kemampuan berpikir


kritis disajikan pada diagram 4 dan 5. Berikut ini analisis skor tiap indikator
kemampuan berpikir kritis.

Rata-rata pretest
44,4 43,1 47,2
36,1 35,2 33,3

Mengidentifikasi Menganalisis Merumuskan Melakukan Berinteraksi Mengevaluasi


Asumsi Argumen Masalah Observasi dengan Orang
Lain

Gambar 4. Diagram Skor tiap indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada Pretest

Rata-rata posttest
88,9 85,2 100,0 86,1 91,7 80,6

Gambar 5. Diagram Skor tiap indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada posttest

PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2021-2022 Semester ganjil
dan terlaksanaan dengan baik. Menurut Pratiwi et al. (2014) dalam pelaksanaan
pembelajaran bisa dikatakan terlaksana dengan baik ditinjau dari terlaksananya
setiap sintaks dalam pembelajaran problem based learning. Hal itu bisa dilihat
melalui adanya interaksi guru dan murid saat pembelajran berlangsung, sehingga
waktu pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai target pada setiap sintaks.
Menurut Rahmatillah dan Surur (2020) terjadi perbedaan ketika menerapkan
pembelajaran problem based learning yang membuat siswa lebih aktif ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada fase pembelajaran inti siswa diberi
perlakuan pembelajaran Problem Based Learning. Berdasarkan sintaks
pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan berkelompok dan mengatasi masalah dalam LKPD serta
memanfaatkan masalah kehidupan nyata tersebut menjadi sebuah hal bagi siswa

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 396
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah serta memahami konsep-konsep


penting dari materi, hal ini sesuai penelitian dari Ratnawati et al. (2020) yang
mengungkapkan bahwa model Problem Based Learning sangat efektif digunakan
ketika pembelajaran terpusat ke peserta didik dengan pemberian soal mengenai
permasalahan nyata yang melatih kemampuan siswa sehingga siswa terbiasa
ketika menyelesaikan soal-soal kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian ini
berupa pretes dan posttes yang berbasis kemampuan berpikir kritis yang dianalisis
menggunakan uji N-Gain ternormalisasi.
Nilai pelajaran IPA khususnya pada materi suhu dan kalor cukup rendah.
Total keseluruhan siswa kelas VII-E yaitu 36 siswa memperoleh nilai dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang di tetapkan di SMPN 2 Taman adalah
77. Hal ini karena kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Taman masih didominasi
dengan metode ceramah. Menurut Fatmawati (2018) dikurikulum K13 lebih
menekankan paradigma student oriented daripada teacher oriented. Proses
pembelajaran memusatkan kegiatan belajar mengajar di peserta didik agar
menjadi aktif dengan mengubah pola pembelajaran dari guru yang merupakan
pusat informasi dan pengetahuan bagi peserta didik menjadi pembelajaran dengan
peserta didik menjadi pusat dan pebelajar yang aktif. Guru hanya menjadi seorang
fasilitator peserta didik yang tugasnya hanya memberi pengarahan jika peserta
didik melenceng dari topik. Sehingga diharapkan peserta didik bisa
berkomunikasi dengan baik, menjelaskan hasil diskusi, dan membuat kesimpulan.
Data yang diperoleh setelah siswa diberikan perlakuan pembelajaran
problem based learning disajikan dalam diagram. Data tersebut terlihat bahwa
siswa mengalami peningkatan dari nilai pretest seluruh siswa dibawah 77 yaitu
KKM yang berlaku meningkat semua dengan rincian nilai terendah 80 sebanyak
12 siswa, nilai 90 sebanyak 20 siswa, dan nilai 100 sebanyak 4 siswa pada
posttest. Peningkatan pada siswa ini diperoleh setelah perlakuan pembelajaran
problem based learning dilakukan. Analisis peningkatan kemampuan berpikir
kritis peserta didik menggunakan uji N-Gain skor dapat dilihat pada diagram, data
menunjukkan peserta didik memperoleh kriteria N-Gain tinggi sebesar 97% atau
sebanyak 35 siswa sedangkan peserta didik yang berada pada kriteria N-Gain
sedang sebesar 3% atau sebanyak 1 siswa. Hal ini sejalan dengan Yulianti dan

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 397
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

Gunawan (2019) yang mengatakan bahwa tingkat pemahaman dan kemampuan


berpikir tingkat tinggi setelah pemberian perlakuan pembelajaran problem based
learning ditunjukkan dari adanya peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik.
Berdasarkan diagram 4, terdapat 6 indikator yaitu mengidentifikasi asumsi,
merumuskan masalah, berinteraksi dengan orang lain, menganalisis argumen,
melakukan observasi, dan mengevaluasi. Hasil pretes dengan aspek ketercapaian
terendah yaitu aspek mengevaluasi dengan persentase sebesar 33,3% dan aspek
ketercapaian yang tertinggi pada kelas yaitu Berinteraksi dengan orang lain
dengan persentase sebasar 47,2%. Sedangkan pada diagram 5, hasil posttes
dengan aspek ketercapaian terendah pada kelas yaitu aspek mengevaluasi dengan
persentase sebesar 80,6% dan aspek yang ketercapaian yang tertinggi pada kelas
yaitu aspek merumuskan masalah dengan persentase hasilnya yaitu sebesar 100%.
Hasil skor rata-rata pretes dan rata posttes mengalami peningkatan di kelas
tersebut.
Hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII-E SMP Negeri 2
Taman untuk materi suhu dan kalor menunjukkan hasil yang cukup baik, sebelum
diberi perlakuan model pembelajaran problem based learning menunjukkan hasil
yaitu rata rata sebesar 39,9% dan termasuk pada kategori kurang terampil dalam
berpikir kritis. Namun setelah diberi perlakuan, hasil mengalami peningkatan
yaitu rat rata sebesar 88,7% dan termasuk dalam kategori berpikir kritis. Menurut
Mareti dan Hadiyanti (2021) meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa
disebabkan keberhasilan dalam penyampaian 5 langkah pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning), yaitu pemberian orientasi masalah kepada
peserta didik, mengorganisasikan peserta didik dalam belajar, membimbing
penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok, menyajikan hasil
karya, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Kemampuan berpikir kritis bisa dikembangkan dengan beberapa hal. Selain
memecahkan suatu permasalahan, kemampuan berpikir kritis juga dapat
dikembangkan dengan menerapkan sistem pembelajaran yang sesuai. Pernyataan
ini juga dikemukakan oleh Vong dan Kaewurai dalam Much. Solikhin (2021)
yang mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir kritis pada peserta didik akan
meningkat ketika proses pembelajaran yang digunakan guru dalam proses

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 398
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

pembelajaran berlangsung tepat dan sesuai. Salah satunya yaitu dengan


membimbing peserta didik untuk melakukan penyelidikan secara individu
maupun kelompok. Setelah melakukan hal tersebut diharapkan dapat menemukan
penyelesaian dari suatu masalah dengan tepat. Hal ini juga didukung oleh
Suprijono dalam Cahyani et al. (2021) mengenai PBL, bahwa guru memfasilitasi
peserta didik dalam memperoleh informasi yang tepat dengan melakukan
percobaan, serta guru membantu peserta didik ketika mencari materi dari beberapa
sumber serta dalam memberikan solusi yang bisa merangsang peserta didik untuk
berpikir kritis. Peningkatan ini timbul karena model pembelajaran PBL
mengharuskan siswa untuk terlibat pada suatu masalah dan memecahkan
permasalahan itu. Semakin banyak keterlibatan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan, maka semakin banyak ide atau pendapat yang didapatnya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya dari Nasral dan Meliandika (2022)
menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan yang dihasilkan
ketika menerapkan model pembelajaran problem based learning terhadap
kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil belajar yang
diperoleh peserta didik.
Pembelajaran ini mendapatkan respon dari siswa yaitu 90,37 yang
dikatakan menurut skala terkategori sangat baik. Analisis respon siswa
menunjukan bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
problem based learning sangat baik dalam meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sianturi et al. (2018) bahwa
pembelajaran PBL mendapat respon positif bagi siswa karena guru jarang atau
tidak pernah melakukan kegiatan ini sehingga dalam pembelajaran ini siswa
sangat antusias dan lebih termotivasi. Hal ini menunjukan bahwa siswa merasa
aktif dan senang terhadap pembelajaran. Hal ini dapat didukung dengan
meningkatnya hasil keterampilan berpikir kritis siswa.

SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan
model problem based learning pada materi suhu dan kalor di kelas VII-E SMP
Negeri 2 Taman telah terlaksana dengan kriteria sangat baik. Kemampuan berpikir
mengalami peningkatan pada tiap aspek dapat dibuktikan dari hasil posttes lebih

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 399
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

tinggi dari hasil pretes. Perolehan nilai tiap indikator berpikir kritis mengalami
peningkatan dengan kriteria sangat terampil dan mendapatkan respons siswa
mendapatkan hasil sebesar 90,37 yang berkategori sangat baik. Dengan demikian
penerapan model pembelajaran problem based learning pada materi suhu dan
kalor dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Mengacu pada pengujian yang telah diterapkan, peneliti bisa memberi
saran yang antaranya :
1. Untuk penelitian selanjutnya. Peneliti sebaiknya memperhatikan setiap aspek
seperti media pembelajaran yang digunakan untuk menunjang aktivitas
pembelajaran model problem based learning pada saat sintaks pemberian
orientasi masalah kepada peserta didik, mengintegrasikan peserta didik untuk
belajar, dan mengakomodasi penyelidikan peserta didik secara mandiri
maupun kelompok agar pembelajaran berlangsung secara optimal. Serta
mempertimbangkan beberapa aspek seperti penyajian masalah saat sintaks
pemberian orientasi masalah kepada peserta didik yang dapat membuat
peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga menarik
minat dan bisa menimbulkan rasa ingin tahu.
2. Untuk guru yang menerapkan model pembelajaran problem based learning
sebaiknya memperhatikan manajemen waktu yang cukup pada setiap fase
pembelajaran problem based learning ketika pembelajaran dilakukan agar
maksud dan tujuan pembelajaran tersampaikan dengan optimal.
3. Untuk siswa sebaiknya lebih aktif ketika diskusi kelompok serta berani
memberi komentar ataupun masukan ketika fase presentasi kelompok agar
menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap materi dan mengasah kemampuan
berpikir kritis

DAFTAR RUJUKAN
Cahyani, H. D., Hadiyanti, A. H. D., dan Saptoro, A. (2021). Peningkatan Sikap
Kedisiplinan dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(3), 919–927.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/472/pdf
Etikan, I. (2016). Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling.

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 400
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

American Journal of Theoretical and Applied Statistics, 5(1), 1–4.


https://doi.org/10.11648/j.ajtas.20160501.11
Fajiyusni, Masriani, dan Rasmawan, R. (2017). Deskripsi Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa pada Materi Minyak Bumi Kelas XI MIA 3 SMAN Pontianak.
Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Khatulistiwa, 6(10), 1–11.
Fatmawati, K. (2018). Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan model discovery learning di Kelas
V SDN 149/VIII Muaro Tebo Jambi. Jurnal Of Education in Mathematics,
Science, and Technology, 1(2), 27–33.
Fauziah, A. N. M., Nurita, T., Mahdiannur, M. A., dan Ramadhani, P. W. (2021).
Development of Earth and Space Knowledge Competencies for Science
Teacher Candidates: Field-Project Based Learning Perspectives. Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA, 7(3), 474–480.
https://doi.org/10.29303/jppipa.v7i3.731
Fauziah, A. N. M., Nurita, T., dan Ratna Saftri, D. E. (2017). Keefektifan Lembar
Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Getaran Dan
Gelombang Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Tes Keterampilan Proses Sains
Siswa Kelas Viii. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan
Humaniora, 3(1). https://doi.org/10.30738/sosio.v3i1.1514
Fauziah, A. N. M., dan Rosidana, L. (2017). Keterampilan Guru Ipa Dalam
Pembuatan Alat Peraga Sederhana. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 1(2).
https://doi.org/10.26740/jppipa.v1n2.p76-79
Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-
thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. American Journal of Physics, 66(1), 64–74.
https://doi.org/10.1119/1.18809
Ismaniar, N. (2015). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching Anda Learning
(Ctl) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Di Kelas
VII SMP SWATA TAMORA TP 2014/2015. Doctoral Dissertation,
UNIMED, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.1038/132817a0
Mareti, J. W., dan Hadiyanti, A. H. D. (2021). Model Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 401
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

Siswa. Jurnal Elementaria Edukasia, 4(1), 31–41.


https://doi.org/10.31949/jee.v4i1.3047
Matondang, Z. (2009). Servo motor control system and method of auto-detection
of types of servo motors. Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen
Penelitian, 6(1), 87–97.
https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.496-500.1510
Maulida Fauziah, A. N., Martini, M., dan Sabtiawan, W. B. (2018). Penyusunan
Instrumen Penilaian Guru-Guru Ipa Kabupaten Banyuwangi. Jurnal ABDI,
4(1). https://doi.org/10.26740/ja.v4n1.p1-5
Much. Solikhin, A. N. M. F. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Smp Pada Pelajaran Ipa Saat Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-
19. Pensa E-Jurnal : Pendidikan Sains, 9(2).
Nasral, dan Meliandika, R. (2022). Pengaruh Model PBL ( Problem Based
Learning ) dengan Media Animasi terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan
Hasil Belajar Biologi Siswa di SMAN I Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 6(1), 672–683.
Nugraha, W. S. (2018). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penguasaan
Konsep Ipa Siswa Sd Dengan Menggunakan Model Problem Based
Learning. EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar, 10(2), 115.
https://doi.org/10.17509/eh.v10i2.11907
Oktaviana, I. A., Saputro, A. N. C., dan Budi, U. (2016). Upaya Peningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dilengkapi Modul Pada
Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas Xi Sma Negeri 1 Gondang.
Jurnal Pendidikan Kimia, 5(1), 143–152.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M. (2014). Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Pada Materi Redoks Kelas X
Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan
Kimia Universitas Sebelas Maret, 3(3), 40–48.
Rahmatillah, dan Surur, M. (2020). Pengaruh model problem based learning
(PBL) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII A SMPN 1 Mangaran
Situbondo. EDUSAINTEK: JURNAL PENDIDIKAN, SAINS DAN

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 402
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...

TEKNOLOGI, 7(2), 87–97.


Ratnawati, D., Handayani, I., dan Hadi, W. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran
PBL Berbantu Question Card terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Matematika, 10(01), 44–51.
Sianturi, A., Sipayung, T. N., dan Simorangkir, F. M. A. (2018). Pengaruh Model
Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa SMPN 5 Sumbul. UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, 6(1), 29–42. https://doi.org/10.30738/.v6i1.2082
Sofyan, H., dan Komariah, K. (2016). Pembelajaran Problem Based Learning
Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di Smk. Jurnal Pendidikan Vokasi,
6(3), 260–271. https://doi.org/10.21831/jpv.v6i3.11275
Sudibyo, E., Nurita, T., dan Fauziah, A. N. M. (2018). Penggunaan Lembar Kerja
Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Melatihkan
Keterampilan Proses Sains Siswa Smp. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA,
3(1). https://doi.org/10.26740/jppipa.v3n1.p21-26
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan RdanD. In Metode Penelitian dan Pengembangan
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RdanD.
Sugrah, N. U. (2020). Implementasi teori belajar konstruktivisme dalam
pembelajaran sains. Humanika, 19(2), 121–138.
https://doi.org/10.21831/hum.v19i2.29274
Tamsil, I. M. (2020). Analisis Metode Card Sort Dalam Pembelajaran Mufradat
Berbasis Pendekatan Kognitif. Lughawiyah: Journal of Arabic Education
and Linguistics, 2(1), 46–55. https://doi.org/10.31958/lughawiyah.v2i1.1783
Yulianti, E., dan Gunawan, I. (2019). Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL): Efeknya Terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis.
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 399–408.
https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i3.4366

Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 403

You might also like