Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur Indonesia Email:: Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Teknologi
Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur Indonesia Email:: Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Teknologi
Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur Indonesia Email:: Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains, Dan Teknologi
Abstrack: This study aimed to describe the learning activities, a changes in the results of
students' critical thinking skills after using a problem based learning model, and student
responses after participating with problem based learning on model temperature and heat
subject. This research method used pre-experimental design with one group pretest and
post-test with the research target of 36 students class VII Junior High School. The data
were obtained by observation, tests, and questionnaires, and then analyzed on descriptive
quantitative method. The results showed that the category was very good in the
percentage of learning implementation, with a value of 4 for 2 weeks of meetings. The
critical thinking ability of students is fairly high, this is indicated by the N-Gain score
obtained with high criteria of 97% (35 students) while students who are on the medium
N-Gain criteria are 3% (1 student). The results of the questionnaire on student responses
to learning were 90.37 with very good categories. This study concluded that the
application of the problem based learning model could improve critical thinking skills in
the matter of temperature and heat. This research contributes to expanding and enriching
the treasures of science learning and the study of problem based learning and is expected
to be applied by teachers in improving the quality and achievement of students' learning,
especially critical thinking skills in science learning in the classroom.
Kata Kunci: Problem based learning, temperature and heat, and the ability of critical
thinking.
Kata Kunci: Problem based learning, suhu dan kalor, dan kemampuan berpikir kritis.
Copyright (c) 2022 The Authors. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 390
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 menurut Fatmawati (2018) telah mengubah paradigma
yang sering digunakan oleh guru yaitu teacher-oriented dengan lebih menerapkan
ke paradigma student-oriented. Diharapkan dengan pergeseran paradigma ini
proses pembelajaran bisa terpusat ke peserta didik. Guru juga berganti peranan
menjadi fasilitator dengan hanya memberikan pengarahan ke peserta didik.
Menurut Tamsil (2020) siswa disekolah mayoritas masih sekedar mengingat arti
dalam buku paket siswa atau penjelasan dari guru tanpa mendalami maknanya
lebih dalam. Proses pembelajaran teacher-oriented atau didominasi oleh guru
merupakan alasan mengapa siswa sangat kesulitan dalam mempelajari IPA.
Metode ceramah menjadi kebiasaan guru ketika mengajar dikelas sehingga siswa
kurang aktif.
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang perlu diasah di
abad 21. keterampilan ini menuntut agar seorang peserta didik untuk berpikir
kritis demi menunjang cara belajar peserta didik terutama dalam menyelesaikan
masalah dikehidupan sehari hari. Kemampuan berpikir kritis sangat perlu
ditimbulkan dalam diri peserta didik karena bisa meningkatkan hasil belajar
kognitif peserta didik. Selain itu, peserta didik akan lebih mudah dalam
menemukan informasi dan dapat memecahkan suatu masalah dengan cara mencari
sumber terpercaya untuk mendalami informasi tentang masalah yang sedang
dihadapi dunia nyata (Oktaviana et al., 2016).
Pembelajaran IPA yang seharusnya bisa mengembangkan kemampuan
berpikir serta dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dikehidupan nyata
melalui pemahaman konsep konsep belajar IPA, Menurut Ismaniar (2015)
kebanyakan siswa masih sekedar menghafal konsep IPA yang tertera pada buku
ataupun melalui penjelasan guru pada proses pembelajaran satu arah/didominasi
oleh guru sehingga guru masih menganut paradigma transfer of knowledge yang
dalam proses pembelajaran lebih banyak cenderung kepada guru, mulai dari
mencari informasi hingga menyampaikan informasi yang akan diberikan kepada
peserta didik, sedangkan pada kurikulum sekarang juga menginginkan pergeseran
paradigma menjadi student oriented, oleh karena itu peneliti menggagas
penerapan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu menerapkan pembelajaran
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 391
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir kritis dari siswa. Jenis penelitian ini merupakan
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 392
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 393
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 394
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
10 20 30 40 50 60
20
12
4
0 0
60 70 80 90 100
Kriteria N-Gain
0%
3%
Sedang
Tinggi
97%
Gambar 3. N-Gain
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 395
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Rata-rata pretest
44,4 43,1 47,2
36,1 35,2 33,3
Gambar 4. Diagram Skor tiap indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada Pretest
Rata-rata posttest
88,9 85,2 100,0 86,1 91,7 80,6
Gambar 5. Diagram Skor tiap indikator Kemampuan Berpikir Kritis pada posttest
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2021-2022 Semester ganjil
dan terlaksanaan dengan baik. Menurut Pratiwi et al. (2014) dalam pelaksanaan
pembelajaran bisa dikatakan terlaksana dengan baik ditinjau dari terlaksananya
setiap sintaks dalam pembelajaran problem based learning. Hal itu bisa dilihat
melalui adanya interaksi guru dan murid saat pembelajran berlangsung, sehingga
waktu pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai target pada setiap sintaks.
Menurut Rahmatillah dan Surur (2020) terjadi perbedaan ketika menerapkan
pembelajaran problem based learning yang membuat siswa lebih aktif ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada fase pembelajaran inti siswa diberi
perlakuan pembelajaran Problem Based Learning. Berdasarkan sintaks
pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan berkelompok dan mengatasi masalah dalam LKPD serta
memanfaatkan masalah kehidupan nyata tersebut menjadi sebuah hal bagi siswa
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 396
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 397
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 398
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan
model problem based learning pada materi suhu dan kalor di kelas VII-E SMP
Negeri 2 Taman telah terlaksana dengan kriteria sangat baik. Kemampuan berpikir
mengalami peningkatan pada tiap aspek dapat dibuktikan dari hasil posttes lebih
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 399
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
tinggi dari hasil pretes. Perolehan nilai tiap indikator berpikir kritis mengalami
peningkatan dengan kriteria sangat terampil dan mendapatkan respons siswa
mendapatkan hasil sebesar 90,37 yang berkategori sangat baik. Dengan demikian
penerapan model pembelajaran problem based learning pada materi suhu dan
kalor dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Mengacu pada pengujian yang telah diterapkan, peneliti bisa memberi
saran yang antaranya :
1. Untuk penelitian selanjutnya. Peneliti sebaiknya memperhatikan setiap aspek
seperti media pembelajaran yang digunakan untuk menunjang aktivitas
pembelajaran model problem based learning pada saat sintaks pemberian
orientasi masalah kepada peserta didik, mengintegrasikan peserta didik untuk
belajar, dan mengakomodasi penyelidikan peserta didik secara mandiri
maupun kelompok agar pembelajaran berlangsung secara optimal. Serta
mempertimbangkan beberapa aspek seperti penyajian masalah saat sintaks
pemberian orientasi masalah kepada peserta didik yang dapat membuat
peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga menarik
minat dan bisa menimbulkan rasa ingin tahu.
2. Untuk guru yang menerapkan model pembelajaran problem based learning
sebaiknya memperhatikan manajemen waktu yang cukup pada setiap fase
pembelajaran problem based learning ketika pembelajaran dilakukan agar
maksud dan tujuan pembelajaran tersampaikan dengan optimal.
3. Untuk siswa sebaiknya lebih aktif ketika diskusi kelompok serta berani
memberi komentar ataupun masukan ketika fase presentasi kelompok agar
menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap materi dan mengasah kemampuan
berpikir kritis
DAFTAR RUJUKAN
Cahyani, H. D., Hadiyanti, A. H. D., dan Saptoro, A. (2021). Peningkatan Sikap
Kedisiplinan dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(3), 919–927.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/472/pdf
Etikan, I. (2016). Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling.
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 400
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 401
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 402
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning...
Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 9 (2) 2022 | 403