0% found this document useful (0 votes)
40 views14 pages

Jurnal PIO

This study examines the effect of ethical climate on counterproductive work behavior in local government agencies in Pekanbaru City, Indonesia. A survey was conducted with 534 employees across 15 local government organizations. Multiple regression and correlation analyses show that ethical climate is negatively correlated with counterproductive work behavior. Specifically, norms of empathy, moral awareness, focus on others, collective moral motivation and character were negatively correlated with counterproductive behavior, while focus on self was positively correlated. The results indicate that counterproductive behavior can be reduced by cultivating a positive ethical work climate.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
40 views14 pages

Jurnal PIO

This study examines the effect of ethical climate on counterproductive work behavior in local government agencies in Pekanbaru City, Indonesia. A survey was conducted with 534 employees across 15 local government organizations. Multiple regression and correlation analyses show that ethical climate is negatively correlated with counterproductive work behavior. Specifically, norms of empathy, moral awareness, focus on others, collective moral motivation and character were negatively correlated with counterproductive behavior, while focus on self was positively correlated. The results indicate that counterproductive behavior can be reduced by cultivating a positive ethical work climate.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

PRINTED ISSN 2087-8699

available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/
ELECTRONIC ISSN 2622-6626

Published by Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi) Vol. 11 No. 2, 2021


Universitas Negeri Padang, Indonesia
Page 135-148

PENGARUH ETHICAL CLIMATE TERHADAP


COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR DALAM INSTANSI
PEMERINTAHAN DAERAH
Hijriyati Cucuani12, Marina Sulastiana1, Diana Harding1, Hendriati Agustiani1
1
Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran
2
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
e-mail: [email protected]

Submitted: 2021-09-28 Published: 2021-12-29 DOI: 10.24036/rapun.v12i2. 114449


Accepted: 2021-11-10

Abstract: Counterproductive work behavior is still become a problem in government


agencies in Indonesia, including in local government agencies. Counterproductive work
behavior can be controlled and overcome by optimizing organizational factors by
conditioning a work climate that supports ethics. This study aims to examine the effect of
the ethical climate toward counterproductive work behavior in local governments. The
data was collected using the Ethical Climate Index and Counterproductive Work
Behavior Checklist. Multiple regression tests on 534 employees in 15 Regional
Apparatus Organizations of Pekanbaru City show that ethical climate affects
counterproductive work behavior. The results of Product Moment correlation analysis
prove that there are relationships in the negative direction of each subscale of ethical
climate (norms of empathic concern, norms of moral awareness, focus on others,
collective moral motivation and collective moral character) with counterproductive work
behavior, except the focus on self, which is positively correlated. Thus,
counterproductive work behavior can be reduced by building an ethical work climate.
Keywords: counterproductive work behaviour, ethical climate, local government

PENDAHULUAN

Perilaku kontraproduktif masih menjadi Ombudsman 2020). Adapun berdasarkan


masalah dalam instansi pemerintah daerah laporannya sebagian besar mengenai
hingga saat ini. Berdasarkan laporan penundaan berlarut, penyimpangan
Ombudsman tahun 2020, disebutkan bahwa prosedur dan tidak memberikan pelayanan.
berdasarkan instansi terlapor, pemerintah Tidak melaksanakan pekerjaan sesuai
daerah adalah yang paling banyak (39.59%) prosedur, menunda menyelesaikan tugas,
dilaporkan oleh masyarakat (Laporan melakukan tindakan (fisik dan verbal) yang
136 Jurnal RAP UNP, Vol. 11, No. 2, November 2021, hal. 135-148

menyakiti orang lain (baik rekan kerja toward organization (CWB-O) dan
maupun konsumen), keluar saat jam kerja, individual CWB toward people in
meminta bayaran yang tidak semestinya organization (CWB-P) (See in Gualandri,
merupakan beberapa perilaku kerja yang 2012). CWB toward organization (CWB-
termasuk dalam Counterproductive Work O) merupakan tindakan-tindakan yang
Behavior (CWB). berdampak langsung terhadap organisasi
seperti mencuri barang milik organisasi,
Counterproductive work behavior adalah
merusak fasilitas kerja, bekerja dengan
perilaku dari anggota yang bertentangan
lambat dan lain-lain, sementara CWB-P
dengan kepentingan organisasi, yang dapat
merupakan tindakan yang merugikan
merugikan organisasi dan orang-orang di
orang-orang di dalam organisasi, seperti
dalamnya (Spector et al., 2006). Spector, et
mengolok-olok dan merendahkan rekan
al. menjelaskan bahwa ada lima bentuk
kerja, berbicara kasar terhadap konsumen
perilaku yang termasuk ke dalam CWB,
dan lain-lain.
yaitu abuse, production deviance,
sabotage, theft and withdrawal. Abuse Perilaku CWB terus terjadi bahkan
diartikan sebagai sesuatu yang mengancam meningkat karena perilaku ini begitu
atau berpotensi membahayakan orang- mudah menyebar dan berkembang menjadi
orang di dalam organisasi. Production lebih serius (Yu, 2014). Oleh sebab itu,
deviance merupakan tindakan kelalaian perlu ditelusuri mengenai penyebab dari
dalam bekerja atau dengan sengaja masalah CWB tersebut. Faktor situasional
merendahkan kualitas kerja. Sabotage dari organisasi merupakan hal yang patut
merupakan tindakan pengrusakan aset atau dipertimbangkan untuk diteliti lebih lanjut
properti milik organisasi. Theft adalah mengingat sifatnya yang lebih mudah untuk
pencurian properti, uang dan informasi dikondisikan dan dikembangkan kearah
organisasi. Withdrawal adalah tindakan yang lebih baik. Selain itu, organisasi juga
mengurangi waktu kerja dari yang memiliki peran penting dalam mendorong
diharapkan oleh organisasi dan atau menghambat tindakan-tindakan tidak
mempergunakan waktu kerja untuk hal-hal etis di tempat kerja (Mayer, 2014).
yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Organisasi dan tempat kerja yang
mendukung penuh etik dapat
Spector et al. selanjutnya mengkategorikan
mempengaruhi kepatuhan pegawai dan
CWB berdasarkan target menjadi CWB
menguatkan standar moral saat
ELECTRONIC ISSN 2622-6626 UNP JOURNALS
[Cucuani, Sulastiana, Harding & Agustiani, Pengaruh Ethical Climate ...] 137

menyelesaikan masalah terkait etik (Uen, Khusus untuk organisasi yang bergerak
Wu, & Tsai, 2011). Sehingga, meskipun dalam bidang pelayanan publik, ethical
individu yang bekerja disebuah organisasi climate merupakan hal penting (Loke et
memiliki karakter yang berbeda-beda, al., 2019), oleh sebab itu, perlu diteliti lebih
namun organisasi dapat mengupayakan jauh mengenai pengaruhnya terhadap
agar individu didalamnya berperilaku CWB.
positif sesuai moral dan standar yang
Ethical climate didefiniskan oleh Martin
diharapkan melalui ethical climate yang
dan Cullen (2006) sebagai persepsi
kondusif.
bersama mengenai perilaku yang benar
Ethical climate merupakan faktor dalam kaitannya dengan tujuan, sasaran
situasional atau organisational-related kebijakan dan prosedur dalam organisasi.
factors dari perilaku menyimpang di tempat Agak berbeda dengan pengertian tersebut,
kerja (Alias et al., 2013). Dalam sebuah Arnaud (2006) menjelaskan ethical climate
literature review yang dilakukan Mayer mewakili persepsi bersama tentang isi dan
2014), beberapa outcome dari ethical kekuatan nilai, norma, sikap, perasaan, dan
climate antara lain; job attitude, perilaku yang lazim dari anggota suatu
withdrawal, unethical behavior dimana sistem sosial, seperti departemen,
CWB salah satu diantaranya dan outcome organisasi, serikat pekerja dan lainnya.
lainnya. Sementara itu, penelitian Dengan demikian, nilai, norma, sikap,
sebelumnya menunjukkan bahwa ethical perilaku dan perasaan yang dianggap lazim
climate yang rendah banyak dikaitkan dalam suatu lingkungan kerja akan
dengan perilaku negatif di tempat kerja, menggambarkan ethical climate.
seperti unethical behavior (Kuenzi et al.,
Arnaud (2006) menurunkan konsep Rest’s
2019; Ning & Zhaoyi, 2017), dysfungsional
ethical decision making behavior yang ada
behavior (Martin & Cullen, 2006),
pada taraf individual kedalam taraf kolektif
antisocial behavior (Elçi, et al., 2013),
karena objek yang dipersepsi dalam ethical
organization Deviance (Alias et al., 2013;
climate adalah organisasi atau departemen.
Aryati et al., 2018; Hsieh & Wang, 2016;
Arnaud menjelaskan empat dimensi dari
Obalade & Arogundade, 2019; Saidon,
ethical behavior, yaitu; (1) Collective
2012), dan counterproductive work
Moral Sensitivity, yaitu norma lazim dari
behavior (Kanten & Ulker, 2013) baik
kesadaran moral dan empati dalam suatu
secara langsung ataupun tidak langsung.
system social; (2) Collective Moral
UNP JOURNALS PRINTED ISSN 2087-8699
138 Jurnal RAP UNP, Vol. 11, No. 2, November 2021, hal. 135-148

Judgment, yaitu norma yang lazim yang Ketika individu-individu di dalam


digunakan untuk memutuskan apakah organisasi mempersepsikan ethical climate
alasan seseorang berperilaku itu dapat mereka negatif, berarti mereka
diterima atau tidak secara moral; (3) mempersepsikan lazimnya orang-orang di
Collective Moral Motivation, yaitu nilai- lingkungan kerjanya melakukan tindakan
nilai social yang lazim dan apakah nilai yang kurang atau tidak etis. Oleh sebab itu,
moral secara umum diprioritaskan di atas perilaku kontraproduktif menjadi hal yang
nilai lainnya; (4) Collective Moral biasa sehingga kecenderungan untuk
Character, yaitu norma-norma yang seseorang terlibat dalam CWB menjadi
menerapkan tindakan yang ditandai oleh lebih besar. Berdasarkan penjelasan yang
kontrol diri dan tanggungjawab. Konsep ini diberikan sebelumnya maka diajukan
oleh Arnaud diperkenalkan sebagai The sebuah hipotesis bahwa terdapat pengaruh
Psychological Process Model (PPM). ethical climate terhadap counterproductive
work behavior pada pekerja di
Berdasarkan pengujian lebih lanjut,
pemerintahan daerah.
(Arnaud, 2006) menjabarkan empat
dimensi ethical climate tersebut kedalam Pada umumnya, penelitian mengenai
enam subscale, yaitu: Norms of Empathic ethical climate dijelaskan dan diukur oleh
Concern, Norm of Moral Awareness, Focus peneliti berdasarkan konsep multidimensi
on Self, Focus on Others, Collective Moral yang melihat kecenderungan tipe ethical
Motivation dan Collective Moral climate di tempat kerja (Fauzan, 2015;
Character. Dua dari dimensi ethical Hayati & Caniago, 2018; Reshie et al.,
climate dibagi menjadi lebih rinci, yaitu 2020). Dengan menggunakan konsep PPM
Collective Moral Sensitivity menjadi Norms sebagaimana yang dilakukan dalam
of Empathic Concern, Norm of Moral penelitian ini, didapatkan gambaran
Awareness dan Collective Moral Judgment seberapa positif atau negative ethical
menjadi Focus on Self dan Focus on climate yang dipersepsi oleh pegawai. Pada
Others. Positif atau negatifnya ethical instansi pemerintahan, ethical climate yang
climate dalam suatu organisasi dapat dilihat diharapkan sudah sangat jelas, yaitu yang
dari seberapa positif atau negatif persepsi mendukung moralitas, sehingga konsep
anggota mengenai keenam subdimensi PPM lebih tepat untuk digunakan. Namun,
tersebut di tempat mereka bekerja. konsep ini belum dijumpai dalam penelitian
ethical climate di Indonesia.
ELECTRONIC ISSN 2622-6626 UNP JOURNALS
[Cucuani, Sulastiana, Harding & Agustiani, Pengaruh Ethical Climate ...] 139

METODE PENELITIAN Tabel 1. Data Demografi Subjek Penelitian


Variabel % Mean SD
Penelitian ini merupakan penelitian Jenis Kelamin (N= 362)
kuantitatif korelasional dengan teknik cross Laki-laki 40.9
sectional yang bertujuan untuk menguji Perempuan 59.1
Pendidikan (N= 489)
pengaruh dari variabel ethical climate
SD .2
terhadap counterproductive work behavior SMU 18.0
dengan pengambilan data dalam satu D1-D3 6.7
S1 63.4
waktu.
S2 11.2
Partisipan S3 .4
Suku (N=455)
Partisipan dalam penelitian ini adalah Melayu 60.9
Pegawai Negeri Sipil di bawah Minang 19.1
Bugis 10.8
pemerintahan Kota Pekanbaru yang sudah Batak 5.9
bekerja selama minimal satu tahun di unit lain-lain 2.8
kerjanya saat ini. Partisipan dipilih Usia (N=498) 39.54 10.03
Masa Kerja (N=489) 13.49 4.19
berdasarkan teknik cluster random
sampling. Dari 45 Organisasi Perangkat Berdasarkan table 1 di atas, tampak bahwa
Daerah (OPD) yang ada, ditentukan secara subjek penelitian perempuan sedikit lebih
acak 15 OPD sebagai lokasi penelitian banyak dari pada laki-laki. Sebagian besar
dimana semua PNS yang ada di bawahnya subjek berpendidikan S1 dan bersuku
dan bersedia terlibat, menjadi partisipan. Melayu. Rata-rata subjek berumur 39 tahun
Terdapat 534 partisipan yang bersedia dan sudah bekerja selama 13 tahun.
mengisi skala, namun beberapa diantaranya
Pengukuran
tidak mengisi data demografi secara
keseluruhan. Table 1 berikut menjelaskan Counterproductive work behavior diukur

mengenai data subjek penelitian secara dengan menggunakan Counterproductive

lebih jelas. Work Behavior-Checklist (CWB-C) dari


Spector et al. (2006) yang diadaptasi untuk
orang Indonesia. CWB-C sudah melalui
proses adaptasi sebagaimana yang
dijelaskan dalam International Test
Commission (ITC) edisi kedua (Cucuani et
al., 2020). Proses adaptasi telah melalui
UNP JOURNALS PRINTED ISSN 2087-8699
140 Jurnal RAP UNP, Vol. 11, No. 2, November 2021, hal. 135-148

prosedur forward translate dan, back Indonesia dan divalidasi menggunakan


translate dengan pertimbangan dan CFA. Uji validitas menunjukkan nilai chi-
persetujuan komite ahli pada setiap square (p-value)= 868.38 (0.000),
tahapannya, serta telah dilakukan pilot RMSEA= 0.049, NNFI= 0.98, CFI = 0.98,
study dan diuji kepada sejumlah sampel dan SRMR = 0.079, yang menunjukkan
untuk mengetahui validitas dan data tersebut valid. Terdapat 18 item
reliabilitasnya. Berdasarkan Confirmatory mengukur ethical climate, tiga item untuk
Factor Analysis (CFA), 43 item dari dua setiap subscale-nya, yang terdiri dari:
dimensi (CWB-O dan CWB-P) berkurang Norms of Empathic Concern (contoh item:
menjadi 24 item dengan cutoff factor secara umum, orang-orang di unit kerja
loading <0.4. Hasil CFA tersebut saya merasa kasihan ketika melihat
menunjukkan bahwa data valid dengan seseorang diperlakukan tidak adil), Norm of
nilai chi-square (p-value)= 1588.42 (0.000), Moral Awareness (contoh item: orang-
RMSEA= 0.073. NNFI= 0.92, CFI = 0.92, orang di unit kerja saya memperhatikan
dan SRMR = 0.072. Dimensi CWB-O masalah etik), Focus on Self (contoh item:
diukur dengan 12 item (contoh item: kebanyakan orang-orang di unit kerja saya
mengambil keuntungan berupa uang dari memikirkan kesejahteraan mereka sendiri
instansi yang tidak sesuai aturan), dan 12 dahulu ketika menghadapi keputusan yang
item mengukur CWB-P (contoh item: sulit), Focus on Others (contoh item: apa
membuat lelucon yang mempermalukan yang terbaik bagi setiap orang di unit kerja
seseorang di tempat kerja). Partisipan saya adalah pertimbangan utama),
diminta untuk memberikan respon seberapa Collective Moral Motivation (contoh item:
sering melakukan tindakan sebagaimana di unit kerja saya, kekuatan dianggap lebih
yang dimaksud dalam setiap item selama penting dari pada keadilan) dan Collective
tiga bulan terakhir. Skor 1 diberikan untuk Moral Character (contoh item: tidak
respon tidak pernah sampai dengan 5 untuk terpengaruh oleh lingkungan, orang-orang
respon selalu. Alpha Cronbach dari data di unit kerja saya selalu bertanggung jawab
CWB adalah 0.866, koefisien Alpha 0.835 atas apapun). Partisipan diminta untuk
untuk CWB-O dan 0.747 untuk CWB-P. menyatakan kesesuaian pernyataan tiap
item dengan persepsinya mengenai ethical
Ethical climate diukur menggunakan
climate di unit kerjanya. skor berkisar
Ethical Climate Index (ECI) dari Arnaud
antara 1= sangat tidak menggambarkan
(2006) yang telah diadaptasi untuk orang
ELECTRONIC ISSN 2622-6626 UNP JOURNALS
[Cucuani, Sulastiana, Harding & Agustiani, Pengaruh Ethical Climate ...] 141

orang-orang di unit kerja saya, sampai secara umum beserta korelasi antar
dengan 5= sangat menggambarkan orang- subscale nya.
orang di unit kerja saya. Ethical Climate
HASIL DAN PEMBAHASAN
Index memiliki Alpha Cronbach= 0.92,
serta 0.823, 0.897, 0.814, 0.838, 0.926 dan Hasil

0.791 secara berurutan untuk Norms of Tabel 2 menjelaskan hasil analisis regresi,
Empathic Concern, Norm of Moral dimana keenam subscale ethical climate
Awareness, Focus on Self, Focus on berpengaruh secara simultan terhadap
Others, Collective Moral Motivation dan CWB. Dengan demikian, norms of
Collective Moral Character. empathic concern, norm of moral

Analisis awareness, focus on self, focus on others,


collective moral motivation dan collective
Analisis regresi ganda dilakukan untuk
moral character secara bersama-sama
mengetahui pengaruh ethical climate
mempengaruhi CWB dengan koefisien
terhadap counterproductive work behavior
determinasi (R2) sebesar 0.138. hal ini
dengan bantuan software SPSS.23. Selain
menunjukkan bahwa 13.8% variasi CWB
itu, uji korelasi Product moment juga
dipengaruhi oleh ethical climate.
dilakukan untuk mendapatkan gambaran
korelasi dari ethical climate dan CWB
Tabel 2. Uji Regresi untuk Counterproductive Work Behavior
Variabel R2 F Β Sig.
Ethical Climate .138 14,017 .000
Norms of Empathic Concern .003 ,973
Norm of Moral Awareness -.202 ,006
Focus on Self .062 ,288
Focus on Others -.065 ,334
Collective Moral Motivation -.143 ,018
Collective Moral Character .011 ,823
Keterangan: pengaruh signifikan pada level p<0.05

Meskipun secara simultan subscale ethical yang berpengaruh signifikan. norm of moral
climate berpengaruh terhadap CWB, namun awareness berpengaruh lebih besar dari
secara parsial, hanya norm of moral pada collective moral motivation terhadap
awareness dan collective moral motivation CWB. Sementara itu, tidak ditemukan
UNP JOURNALS PRINTED ISSN 2087-8699
142 Jurnal RAP UNP, Vol. 11, No. 2, November 2021, hal. 135-148

pengaruh yang signifikan secara parsial dari meski semua berhubungan signifikan,
norm of empathic concern, focus on self dan namun subscale dari ethical climate lebih
focus on others (collective moral judgment), kuat berhubungan dengan CWB-O
dan collective moral characteristic terhadap dibandingkan CWB-P, sebagai mana yang
CWB. dipaparkan dalam Tabel 3.

Tabel 3 menjelaskan gambaran singkat Berdasarkan Tabel 3, diketahui pula bahwa


mengenai data penelitan beserta korelasi semua subscale dari ethical climate
setiap variabel dan dimensi di dalamnya. berhubungan negatif dengan CWB kecuali
Berdasarkan hasil analisis korelasi Product focus on self yang signifikan dengan arah
Moment diketahui bahwa ethical climate hubungan positif. norm of moral awareness
berhubungan negatif dengan CWB. Selain memiliki hubungan paling kuat, sementara
itu, seluruh subscale dari ethical climate collective moral character memiliki
berhubungan dengan CWB dan subscale- hubungan paling lemah dengan CWB.
nya. Jika dilihat secara lebih mendetail,
Tabel 3. Statistik Deskriptif dan Korelasi Antar Variabel Ethical climate dan
Counterproductive Work Behavior
Min Max M SD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1.CWB 24 84 1.03 0.24 1


2.CWBO 12 56 1.1 0.39 .966** 1
**
3.CWBP 12 32 1.01 0.11 .734 .562** 1
** **
4.EC 18 90 3.88 1.01 -.358 -.360 -.253** 1
5.NEC 3 15 3.77 1.16 -.278** -.273** -.167** .820** 1
** ** ** **
6.NMA 3 15 3.67 1.17 -.320 -.318 -.210 .827 .780** 1
** ** ** ** **
7.FS 3 15 2.33 1.27 .249 .263 .152 -.679 -.339 -.338** 1
** ** ** ** ** **
8.FO 3 15 3.83 1.06 -.300 -.302 -.172 .796 .732 .728 -.296** 1
9.CMM 3 15 3.69 1.42 -.291** -.298** -.169** .741** .422** .410** -.718** .419** 1
** ** ** ** ** ** ** **
10.CMC 3 15 3.52 1.09 -.229 -.209 -.154 .591 .439 .521 -.177 .528 .281** 1
Keterangan: **korelasi signifikan pada level p<0.01, *korelasi signifikan pada level p<0.05. CWB= Counterproductive Work Behavior,
CWBO= Counterproductive Work Behavior toward Organization,CWB-P= Counterproductive Work Behavior toward people, EC= Ethical
Climate, NEC= Norms of Empathic Concern, NMA= Norm of Moral Awareness, FS= Focus on Self, FO=Focus on Others, CMM=
Collective Moral Motivation dan CMC = Collective Moral Character.

Pembahasan hasil penelitian sebelumnya dimana


ditemukan bahwa ethical climate adalah
Hasil analisis dari data dalam penelitian ini
penting untuk rendahnya CWB (Kanten &
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Ulker, 2013; Lucia et al., 2021; Pagliaro et
ethical climate terhadap counterproductive
al., 2018) dan perilaku lainnya yang
work behavior. Hal ini sejalan dengan
ELECTRONIC ISSN 2622-6626 UNP JOURNALS
[Cucuani, Sulastiana, Harding & Agustiani, Pengaruh Ethical Climate ...] 143

termasuk dalam CWB, seperti korupsi masalah etika, maka tindakan CWB akan
(Gorsira et al., 2018; Özen, 2018), sex semakin tinggi. Ketika individu berfikir
harassment (Tenbrunsel et al., 2019) dan bahwa orang-orang ditempat kerjanya
fraud (Murphy et al., 2012). tidak begitu perduli dan tidak terganggu
dengan isu etika yang ada, maka pegawai
Ketika pegawai mempersepsikan ethical
merasa kurang diawasi dan terikat dengan
climate yang ada di departemen atau unit
norma etik sehingga berfikir “tidak
kerjanya positif, yang artinya secara umum
mangapa” dan tidak ada rasa sungkan jika
rekan-rekan kerjanya peka terhadap
mereka melanggar aturan.
permasalahan etik, menunjukkan empati
terhadap permasalahan orang lain, Sementara itu, dengan besar pengaruh
menempatkan kesejahteraan bersama atau yang lebih rendah, Collective moral
orang lain lebih penting daripada motivation juga berpengaruh secara parsial
kesejahteraan diri sendiri, memiliki terhadap CWB. Collective moral
prioritas terhadap nilai-nilai moral dan motivation yang positif adalah ketika
memiliki karakter kontrol diri serta pegawai mempersepikan bahwa sebagian
tanggungjawab maka akan mengarahkan besar rekan kerjanya lebih didominasi oleh
perilaku nya untuk menyesuaikan dengan nilai-nilai moral dibandingkan nilai-nilai
kelaziman tersebut. Menurut Arnaud non-moral dalam bertindak, menyelesaikan
(2006) kombinasi dari seluruh dimensi masalah dan mengambil keputusan.
tersebut akan membentuk perilaku moral. Arnaud (2006) menjelaskan bahwa
Dengan demikian, individu akan tindakan moral baru dapat dilakukan
menunjukkan perilaku bermoral dan tidak ketika individu memprioritaskan nilai-nilai
terlibat dengan CWB. moral, seperti nilai keadilan, kejujuran dan
integritas. Namun nilai-nilai moral ini
Berdasarkan uji regresi, parsial hanya dua
dapat dihambat oleh nilai-nilai lain yang
subdimensi ethical climate yang
mengedepankan pemenuhan pribadi
berpengaruh secara signifikan terhadap
seperti kebutuhan akan kekuasaan,
CWB. Norm of Moral Awareness
keamanan ekonomi dan lain-lain. Apabila
merupakan subdimensi ethical climate
pegawai mempersepsi bahwa sebagian
yang paling berpengaruh terhadap tinggi
besar rekan kerjanya mengutamakan nilai-
rendahnya CWB. Ketika pegawai
nilai moral dalam bekerja maka CWB akan
mempersepsikan bahwa orang-orang
rendah. Namun sebaliknya, jika nilai-nilai
ditempat kerja tidak peka terhadap isu dan
UNP JOURNALS PRINTED ISSN 2087-8699
144 Jurnal RAP UNP, Vol. 11, No. 2, November 2021, hal. 135-148

yang berorientasi pada kepentingan pribadi focus on others lebih kuat hubungannya
yang diprioritaskan, misalnya sebagian dengan performa kerja dibandingkan yang
besar rekan kerja lebih mengutamakan lebih individualism (Pagliaro et al., 2018).
nilai kekuasaan, maka tindakan seperti Semakin organisasi mendukung sebuah
merendahkan rekan kerja, menggunakan cara yang kolektif dan saling bergantung
fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, dalam menghadapi isu moral, semakin
mengambil keuntungan secara illegal dan pegawai akan terlibat secara moral
tindakan CWB lainnya sangat mungkin sehingga semakin sedikit terlibat dengan
terjadi. CWB.

Selain itu, berdasarkan uji korelasi juga Jika dibandingkan dengan CWB-P, ethical
diketahui bahwa dari enam subscale climate memiliki hubungan lebih erat
ethical climate, lima diantaranya dengan CWB-O. Bagaimana pegawai
berkorelasi negative dengan CWB, mempersepsikan apa yang lazim terjadi di
sementara subscale focus on self organisasi akan lebih berdampak langsung
berkorelasi positif. Hal ini sesuai dengan terhadap organisasi. Sementara itu,
hasil penelitian sebelumnya bahwa kecenderungannya di Indonesia CWB-P
dimensi ethical climate, The self-interest memang lebih rendah daripada CWB-O.
oleh Travelino et al. yang setara dengan Hal ini dikarenakan menjaga
subscale focus on self dalam konsep keharmonisan dalam hubungan sosial
ethical climate di penelitian ini memiiki adalah penting dalam budaya kolektif
korelasi positif dengan deviant behavior di orang Indonesia (Wulandari & Widyastuti,
tempat kerja (Peterson, 2002). Dengan 2014). Oleh sebab itu, pegawai akan lebih
demikian, organisasi yang orang-orang di berhati-hati dalam tindakan yang
dalamnya mementingkan kesejahteraannya merugikan orang lain, dibandingkan yang
atau pemenuhan kebutuhan dirinya akan membahayakan organisasi secara langsung
cenderung mengalami permasalahan yang meskipun ethical climatea di lingkungan
terkait pelanggaran di tempat kerja. tempat kerja tidak dalam keadaan
kondusif. Sementara itu, CWB-P overlap
Collective moral focus on self lebih rendah
dengan satu dari lima bentuk CWB, yaitu
korelasinya terhadap CWB dibandingkan
abuse, sementera bentuk lainnya product
collective moral focus on others. Ethical
deviant, thief, withdrawal, dan sabotage
climate yang lebih pro-sosial seperti pada
lebih mengarah pada CWB-O (Marcus et
ELECTRONIC ISSN 2622-6626 UNP JOURNALS
[Cucuani, Sulastiana, Harding & Agustiani, Pengaruh Ethical Climate ...] 145

al., 2016). Dengan demikian, CWB-O respon social desirability. Dalam


mencakup perilaku kontraproduktif yang penelitian ini, potensi tersebut sudah
lebih beragam dibandingkan CWB-P, dicoba untuk diatasi dengan anonimitas
sehingga responnya lebih bervariasi. data sampel penelitian. Namun tampaknya,
perlu upaya tambahan untuk meningkatkan
SIMPULAN DAN SARAN
objektivitas hasil pengukuran. Oleh karena
Simpulan itu, hal ini masih menjadi kelemahan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dalam penelitian ini.

bahwa ethical climate merupakan faktor Saran


organisasi yang berpengaruh terhadap
Berdasarkan temuan yang didapatkan dari
counterproductive work behavior yang ada
penelitian ini maka peneliti menyarankan
pada instansi pemerintahan daerah. Variasi
agar seluruh bagian dari instansi
dari norms of empathic concern, norm of
pemerintah daerah, terutama pemimpin
moral awareness, focus on self, focus on
untuk mengupayakan agar
others, collective moral motivation dan
mengembangkan ethical climate yang
collective Moral character sebagai faktor
positif sehingga dapat mengurangi potensi
dari ethical climate berhubungan dengan
terlibatnya pegawai dengan
tinggi rendahnya counterproductive work
counterproductive work behavior.
behavior, baik yang dengan target
Meningkatkan kepekaan seluruh pekerja
organisasi secara langsung maupun
terhadap isu-isu etik serta menanamkan
terhadap orang-orang di dalamnya. Secara
nilai-nilai moral dalam lingkungan kerja
parsial, hanya norms of moral awareness
merupakan hal yang penting untuk
dan collective moral motivation yang
mengatasi perilaku kerja negatif.
berpengaruh signifikan terhadap tingkat
keterlibatan counterproductive work Untuk meningkatkan objektivitas data
behavior. Namun secara umum, keenam yang diberikan subjek penelitian, perlu
subscale ethical climate berpengaruh dilakukan upaya tambahan, misalnya
secara simultan terhadap dengan memberikan skala penelitian
counterproductive work behavior. secara langsung melalui surel atau
meminta tambahan data sekunder dari
Sebagaimana pengukuran terhadap atribut
instansi terkait CWB serta cara-cara
psikologis negatif lainnya, pengukuran
lainnya yang tetap mempertimbangkan
terhadap CWB berpotensi memunculkan
resiko dan kenyaman subjek penelitian.
UNP JOURNALS PRINTED ISSN 2087-8699
146 Jurnal RAP UNP, Vol. 11, No. 2, November 2021, hal. 135-148

Selain itu, untuk penelitian selanjutnya kemudian akan mempengaruhi


disarankan untuk menguji keterlibatan counterproductive work behavior.
pemimpin, seperti ethical leadership
dalam membentuk ethical climate yang

DAFTAR RUJUKAN

Alias, M., Rasdi, R. M., Ismail, M., & Journal of Global Strategic
Samah, B. A. (2013). Predictors of Management, 2(7), 57–57.
workplace deviant behaviour: HRD https://doi.org/10.20460/jgsm.2013715
agenda for Malaysian support 667
personnel. European Journal of
Training and Development, 37(2), 161– Fauzan. (2015). No TitlePengaruh
182. Religiusitas dan Ethical Climate
https://doi.org/10.1108/0309059131130 Terhadap Rthical Behavior.
1671 MODERNISASI, 11(3), 187–202.

Arnaud, A. (2006). A New Theory and Gorsira, M., Steg, L., Denkers, A., &
Measure of Ethical Work Climate : The Huisman, W. (2018). administrative
Psychological Process Model ( PPM ) sciences Corruption in Organizations :
and the Ethical Climate Index ( ECI ). Ethical Climate and Individual
University of Central Florida, Orlando, Motives. Administrative Sciences, 8(4).
Florida. https://doi.org/10.3390/admsci8010004

Aryati, A. S., Sudiro, A., Hadiwidjaja, D., & Gualandri, M. (2012). Counterproductive
Noermijati, N. (2018). The influence of Work Behaviors and Moral
ethical leadership to deviant workplace Disengagement. Sapienza Universita
behavior mediated by ethical climate Di Roma.
and organizational commitment. Hayati, K., & Caniago, I. (2018). Can
International Journal of Law and Islamic Work Ethics and Ethical
Management, 60(2), 233–249. Climate Reduce Counterproductive
https://doi.org/10.1108/IJLMA-03- Work Behavior ? Can Islamic Work
2017-0053 Ethics and Ethical Climate Reduce
Cucuani, H., Sulastiana, M., Harding, D., & Counterproductive Work Behavior ?
Agustiani, H. (2020). Adaptation and International Journal of Economics,
Validation of the Indonesian Version of Business and Enterpreneurship, 1(2),
Counterproductive Work Behavior 95–101.
Checklist ( CWB-C ): In Association Hsieh, H. H., & Wang, Y. De. (2016).
with Customer-Oriented Organizational Linking perceived ethical climate to
Citizenship Behavior on Indonesian organizational deviance: The cognitive,
Public Sector-Employees, 12(1), 5955– affective, and attitudinal mechanisms.
5965. Journal of Business Research, 69(9),
Elçi, M., Şener, İ., & Alpkan, L. (2013). the 3600–3608.
Impacts of Ethical Leadership on the https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.0
Antisocial Behavior of Employees: the 1.001
Mediating Role of Ethical Climate.
ELECTRONIC ISSN 2622-6626 UNP JOURNALS
[Cucuani, Sulastiana, Harding & Agustiani, Pengaruh Ethical Climate ...] 147

Kanten, P., & Ulker, F. E. (2013). The Mayer, D. M. (2014). A Review of the
Effect of Organizational Climate on Literature on Ethical Climate and
Counterproductive Behaviors: An Culture. In B. Scheneider & K. M.
Empirical Study on the Employees of Barbera (Eds.), The Oxford Handbook
Manufacturing Enterprises. The of Organizational Climate and Culture
Macrotheme Review, 2(4), 144–160. (pp. 415–440). Oxford University
Press.
Kuenzi, M., Mayer, D. M., & Greenbaum, https://doi.org/10.1093/oxfordhb/97801
R. L. (2019). Creating an ethical 99860715.013.0022
organizational environment : The
relationship between ethical leadership Murphy, P. R., Free, C., & Branston, C.
, ethical organizational climate , and (2012). The Role of Ethical Climate in
unethical behavior. Personnel Fraud. Queen’s University.
Psychology, 1–29.
https://doi.org/10.1111/peps.12356 Ning, N., & Zhaoyi, L. (2017).
Psychological contract breach,
Loke, C. H., Ismail, S., & Fatima, A. H. organizational disidentification, and
(2019). Validation of Arnaud’s ethical employees’ unethical behavior:
climate index by public sector auditors Organizational ethical climate as
in Malaysia. International Journal of moderator. Social Behavior and
Ethics and Systems, 35(3), 345–358. Personality, 45(9), 1409–1424.
https://doi.org/10.1108/IJOES-12- https://doi.org/10.2224/sbp.6708
2018-0183
Obalade, G. O., & Arogundade, K. K.
Lucia Bellora-Bienengräbera, R.Radtke, R., (2019). Ethical climate and deviant
& K.Widener, S. (2021). behavior among employees of selected
Counterproductive work behaviors and public and private universities: The
work climate: The role of an ethically case of the emerging country.
focused management control system Corporate Governance and
and peers’ self-focused behavior. Organizational Behavior Review, 3(2),
Accounting, Organizations and Society. 30–39.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j. https://doi.org/10.22495/cgobr_v3_i2_
aos.2021.101275 p3
Marcus, B., Taylor, O. A., Hastings, S. E., Özen, F. (2018). On the Intermediary Effect
Sturm, A., & Weigelt, O. (2016). The of Organizational Policy : The Effect of
Structure of Counterproductive Work Perceived Ethical Climate on
Behavior: A Review, a Structural Corruption Behavior of Teachers.
Meta-Analysis, and a Primary Study. Journal of Education and Training
Journal of Management, 42(1), 203– Studies, 6(8), 52–65.
233. https://doi.org/10.11114/jets.v6i8.3238
https://doi.org/10.1177/0149206313503
019 Pagliaro, S., Presti, A. Lo, Barattucci, M.,
Giannella, V. A., & Barreto, M. (2018).
Martin, K. D., & Cullen, J. B. (2006). On the Effects of Ethical Climate ( s )
Continuities and Extensions of Ethical on Employees ’ Behavior : A Social
Climate Theory : A Meta-Analytic Identity Approach. Original Research,
Review. Journal of Business Ethics, 9(960), 1–10.
(February). https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.009
https://doi.org/10.1007/s10551-006- 60
9084-7
UNP JOURNALS PRINTED ISSN 2087-8699
PRINTED ISSN 2087-8699
available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/
ELECTRONIC ISSN 2622-6626

Published by Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi) Vol. 11 No. 2, 2021


Universitas Negeri Padang, Indonesia
Page 135-148

Peterson, D. K. (2002). Deviant Workplace Tenbrunsel, A. E., Rees, M. R., &


Behavior and The Organization’s Diekmann, K. A. (2019). Sexual
Ethical Climate. Journal of Business Harassment in Academia: Ethical
and Psychology, 17(1), 47–61. Climates and Bounded Ethicality.
https://doi.org/10.1023/A Annual Review of Psychology,
70(August), 245–270.
Reshie, S., Agustin, H., & Helmayunita, N. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-
(2020). Pengaruh Ethical Climate, 010418-102945
Personal Cost Dan Pemberian Financial
Reward Terhadap Niat Melakukan Uen, J.-F.,Wu, T., & Tsai, H.-C. (2011).
Whistleblowing. Jurnal Eksplorasi Ethical Climate and its Relationship to
Akuntansi, 2(3), 3029–3049. Ethical Behavior and Ethical
https://doi.org/10.24036/jea.v2i3.266 Mechanisms. Chiao Da Management
Review, 31(2), 33–60.
Saidon, I. M. (2012). Moral Disengagement
in Manufacturing: A Malaysian Study Victor, B.,& Cullen, J. B. (1988). The
of Antecedents and Outcomes Intan Organizatioal Bases of Ethical Work
Marzita Saidon. Curtin University. Climates. Administrative Science
Spector, P. E., Fox, S., Penney, L. M., Quarterly, 33(1), 101–125.
Bruursema, K., Goh, A., & Kessler, S.
Wulandari, S., & Widyastuti, A. (2014).
(2006). The dimensionality of Faktor - Faktor Kebahagiaan Di Tempat
counterproductivity: Are all Kerja. Jurnal Psikologi, 10(1), 49–60.
counterproductive behaviors created
equal? Journal of Vocational Behavior,
68(3), 446–460.
https://doi.org/10.1016/j.jvb.2005.10.0
05

You might also like