Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Sebelum Kematian
Yayat Supriyadi
Kamis, 6 Mei 2021 16:58 WIB
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah
Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah
karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-
Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan
kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat
mengingat-Nya, serta memuji-Nya.
Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh
tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk
merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.
Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah
kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti
senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan
kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti
kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa,
memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman
dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
َق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون
َّ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan
dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.
َثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم ِالَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك ۚ ْم
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan
kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian
kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan
sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah
menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati.
Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum
menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita
bahas pada kesempatan berharga ini.
Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:
ق ْال َموْ تَ َو ْال َح ٰيوةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم اَيُّ ُك ْم اَحْ َسنُ َع َماًل ۗ َوهُ َو ْال َع ِز ْي ُز ْال َغفُوْ ۙ ُر ُ ۖ ك الَّ ِذيْ بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل
َ َۨالَّ ِذيْ َخل ك َوهُ َو ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ۙ ٌر َ ت َٰب َر
1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 2.
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan
dengan istiqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
فَِإ َّن خَ ْي َر ْال َع َم ِل َأ ْد َو ُمهُ َوِإ ْن قَ َّل
Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu
sedikit.
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin,
semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah
maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi
itu adalah amal terakhir kita.
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Di antara yang dapat kita
persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik
anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW.
َ : ٍة$َهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل ث$ُهُ َع َمل$ َع َع ْن$َانُ اِ ْنقَط$اتَ اِإل ْن َس$ ((ِإ َذا َم:ال$لَّ َم ق$صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس
َدقَ ٍة$ص َ ي َّ ِ َأ َّن النَّب:ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ رضي هللا عنه
ح يَد ُعوْ لهُ))؛ رواه مسلم َ ْ ٍ ِصالَ َأوْ َولَ ٍد، َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه،اريَ ٍة
ِ َج
Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati,
maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya,
dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya. (HR. Muslim).
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara
tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir
hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW
bersabda:
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk
Surga.”
Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di
akhir hidupnya.
ٍ $هُ لِ َع َم$ُا َل ” ي َُوفِّق$َو َل هللاِ ق$ا َر ُس$$َتَ ْع ِملُهُ ي$فَ يَ ْس$$ َل َك ْي$ فَقِي. ” ُقَا َل َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” ِإ َذا َأ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ٍد َخ ْيرًا ا ْستَ ْع َملَه
ل$
ِ ْح قَ ْب َل ْال َمو
” ”ت ٍ ِصال
َ
Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah
akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau
menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia
meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus
selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah.
Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan
kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah
menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Khutbah Kedua
َّ ِوْ لُهُ الَ نَب$ ُدهُ َو َر ُس$ ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب
.ُ َده$ي بَ ْع َ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي،ِص ِام بِ َح ْب ِل هللا َ ِاَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِاْ ِال ْعت
َأ
دُ؛$$$$$$$$$$$$$ْ َّما بَع.ُدَاه$$$$$$$$$$$$$ُ َع ه$$$$$$$$$$$$$ِحْ بِ ِه َو َم ْن تَب$$$$$$$$$$$$$ص َ ِه َو$$$$$$$$$$$$$ِيّ ِدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلى آل$$$$$$$$$$$$$ ِّل َعلَى س$$$$$$$$$$$$$ص
َ َ اَللَّهُ َّم
ِه$لُّوا علي$ص َ وا$$ذينَ ءا َمن$$ا ال$$َا أيُّه$$َلُّونَ على النبِ ِّي ي$هُ يص$َإن هللاَ ومالئكت َّ .رحيم$ بسم هللا الرحمن ال.أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم
ّ
لي ًما$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$لموا ت َْس$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$وس َ
يّ ِدنا$ ار ْك على س$ ِ $وب راهيم$ $إب نا د
ِ ّ ي س ءال
ِ وعلى مَ إبراهي نادِ ّ يس على َيت ّ صل ا م
َ ك دٍ م
َّ مح نادِ ّ يس ءال
ِ وعلى د
ٍ م
َّ مح نا دِ ّ يس على ّ
ل ص َ م
َّ ُ ه اللّـ
ٌ.د$$$$$ ٌد مجي$$$$$ك حمي َ ّراهي َم إن$$$$$يّ ِدنا إب$$$$$ءال س ْ
ِ راهي َم وعلى$$$$$يّ ِدنا إب$$$$$ا َركتَ على س$$$$$ا ب$$$$$يّ ِدنا مح َّم ٍد ك َم$$$$$مح َّم ٍد وعلى ءا ِل س
.ت ِ ّد َع َوا$$$ريْبٌ ُم ِجيْبُ ال$$$ ِ َ ق عٌ ْ
ي م
ِ $$$س َ كَ َّ نِإ ، ت
ِ ا و
َ $$$ا ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم$$$َت اَْألحْ يِ ا$$$َ ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمن$$$ َو ْال ُم،ت
ِ لِ َما$$$لِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس$$$رْ لِ ْل ُم ْس$$$ِاَللَّهُ َّم ا ْغف
صغَارًا ِ ب َوالِ َد ْينَا َوارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّيَانَا َ ْاللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَنَا ُذنُوْ بَنَا َو ُذنُو
Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi pada hamba-Mu ini, tiada
daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu
menjadikan hamba-Mu semakin pandai bersyukur.
Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami
dijalan-Mu, ya Allah. Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-
anak kami, ya Allah
Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami agar senantiasa
menempatkan-Mu ditempat yang paling agung, karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami
pentingkan daripada Engkau ya Allah.
Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah
yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apapun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun
masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah. Bukakan
lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran yang kelam, masa lalu kami.
Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya
Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzhaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak
yang tahu balas budi, ya Allah.
Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur-Mu ya Allah
Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan dalam menjalankan
kewajiban-Mu ya Allah