443 3257 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)

Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

Tersedia secara online di http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jurmatis/index

JURMATIS
Jurnal Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri

Perencanaan Agregat Pada Industri Pengolahan Kayu Jenis


Flooring Dengan Pendekatan Heuristic (Study Kasus Pada PT.
Sinar Rimba Pasifik Sidoarjo)
Reny Dwi Susanti*1, Heribertus Budi Santoso2, Ana Komari3
[email protected]*1, [email protected], [email protected]
1,2,3Fakultas Teknik, Universitas Kadiri

Informasi Artikel Abstract


Riwayat Artikel : Production processes are interrelated so that when one goal is optimal,
it may result in other plans being less than optimal, or it can also be
Received : 14 – Agustus – 2019 detrimental to other purposes. PT. Sinar Rimba Pasifik is a company
Revised : 16 – Agustus – 2019 engaged in the furniture sector, registered in 2000 and having its
Accepted : 27 – Agustus – 2019 address at Jatikalang Village, Krian-Sidoarjo Sidoarjo, East Java. It
measures the work efficiency of employees at PT. Sinar Rimba Pasifik
is still said to be conventional. The research method used in this
research is the explanatory survey method, which is the study of taking
Kata kunci : a sample of a product using a questionnaire as a primary data
Agregat collection tool to explain the current and future conditions. This study
Flooring uses several stages to determine the production of aggregate planning
Heuristik at PT. Sinar Rimba Pasifik, and analyze the need to use the right method
or approach. This study's system uses a heuristic approach by
comparing three types of variation from aggregate planning: control of
labor, sub-contracts, and overtime hybrids. Planning aggregate
production of Naguring Heating Flooring in this study is limited by
determining the amount of output following demand, optimizing
income, and allocating resources, especially in the efficiency of
working hours, and knowing the optimization of the use of the hearing
method.
Abstrak
Proses produksi yang saling berkaitan sehingga ketika tujuan
Untuk melakukan sitasi pada yang satu optimal bisa saja mengakibatkan tujuan yang lain
penelitian ini dengan format :
kurang optimal atau bisa juga merugikan tujuan yang lain. PT.
Sukendar. (2008). Metoda Agregat
Planning Heuristik Sebagai Sinar Rimba Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak
Perencanaan Dan Pengendalian dibidang mebel terdaftar pada tahun 2000 dan beralamat di Desa
Jumlah Produksi Untuk Minimasi Jatikalang, Krian-Sidoarjo Sidoarjo Jawa Timur. Pengukuran
Biaya. ProsidingSeminar Nasional
Teknoin Bidang Teknik Industri. efisiensi kerja karyawan di PT. Sinar Rimba Pasifik masih
dikatakan konvensional. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory, yaitu
penelitian mengambil sampel dari suatu produk-produk
menggunakan koesioner sebagai alat pengumpulan data pokok
untuk menjelaskan keadaan sekarang maupun keadaan yang
akan datang. Penelitian ini menggunakan beberapa tahapan guna

121
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

mengetahui perencanaan agregat produksi di PT.Sinar Rimba


Pasifik, serta menganalisis perlunya menggunakan metode atau
pendekatan yang tepat. Pendekatan pada penelitian ini
menggunakan pendekatan heuristik dengan melakukan
komparasi terhadap tiga tipe variasi dari perencanaan agregat,
yakni pengendalian Tenaga Kerja, Sub-kontrak, dan Hibrid
Lembur (overtime). Perencanaan agregat produksi Naguring
Heating Flooring dalam penelitian ini dibatasi dengan adalah
penentuan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan,
mengoptimalkan pendapatan, dan pengalokasian sumber daya
terkhusus dalam efisiensi jam kerja, dan mengetahui
optimalisasi penggunaan metode hauring.

1. Pendahuluan
Dalam industri pengolahan kayu terdapat jenis pengolahan kayu diantaranya bubur
kayu, kayu gergajian, chip & partikel, kayu lapis, barecore, veener, furnitur kayu, moulding,
flooring, papan serat dan lain-lain (Sukendar, 2008). Diantara jenis tersebut olahan kayu
jenis flooring mengalami peningkatan produksi dari triwulan III ke triwulan IV tahun 2014
sebesar 161,10 ribu m3. Pada tahun 2013, total ekspor flooring parquet Indonesia mencapai
nilai US$ 500,3 juta (Rizkiyani & Rumita, 2016). Menurut data dari (Herlinda, 2014) selama
periode 2009-2013 ekspor flooring parquet Indonesia terus mengalami peningkatan dengan
tren positif 6,68%. Pada periode Januari - Mei 2014, ekspor flooring parquet Indonesia tetap
tumbuh sebesar 23,67% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni
mencapai US$ 241,3 juta. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total
biaya produksi flooring yang minimun dengan menggunakan perencanaan agregat melalui
pendekatan metode heuristic di PT Sinar Rimba Pasifik, dan Mengetahui strategi yang
paling tepat untuk dijalankan PT Sinar Rimba Pasifik dalam proses produksi flooring.

2. Tinjauan Pustaka.
2.1. Perencanaan Proses Produksi
Produksi dalam sebuah industri manufaktur, merupakan inti utama, fokus serta
berbeda dengan fungsional lain seperti keuangan, personalia dan lain-lain (Gasperz &
Vincent, 2014). Menurut (Armindo, 2006) dalam (Rudiansyah, 2015), perencanaan
merupakan inti utama dalam keseluruhan proses manajemen agar faktor produksi yang
biasanya terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan kapasitas produksi normal suatu perusahaan membutuhkan
informasi tentang kapasitas maksimal suatu mesin (Handoko, 1999). Kapasitas maksimal

122
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

merupakan jumlah produksi yang layak secara teknis, berhubungan dengan kapasitas
terpasang yang dijamin supplier perusahaan (Ginting, 2007a).
Tujuan-tujuan dalam perencanaan produksi adalah sebagai berikut (Ginting, 2007b) :
1. Upaya menguasai pasar sehingga output perusahaan ini tetap mempunyai trend pasar
(market share) tertentu.
2. Untuk mencapai tingkat atau level keuntungan (profit) yang tertentu,misalnya berapa
hasil (output) yang diproduksi supaya dapat mencapai tingkat atau level profit yang
diinginkan dan tingkat presentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap
penjualan (sales) yang diinginkan.
3. Menggunakan sebaik-baiknya (efisien) fasilitas yang sudah ada pada perusahaan
yang bersangkutan.
4. Mengusahakan agar perusahaan ini dapat bekerja pada tingkat efisiensi tertentu.
5. Mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada tetap pada tingkatannya dan berkembang.
2.2. Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat merupakan salah satu metode dalam perencanaan produksi
(Anwar, 2014). Perencanaan agregat atau penjadwalan agregat adalah perencanaan yang
dilakukan untuk mengatur penyesuaian kapasitas produksi dan sumber daya terhadap
permintaan untuk mencapai biaya yang seminimal mungkin (Wardhani, 2010).
Peramalan permintaan ada yang berjangka pendek, menengahdan panjang. Pada
umumnya, perencanaan agregat disusun untuk rencana jangka menengah yaitu antara 3
sampai 12 bulanan (Indra, 2018). Perencanaan ini dibuat oleh manajemen puncak dan
menengah agar dapat memfokuskan seluruh tingkat produksi yang dinyatakan dalam
kelompok produk atau famili (agregat) tanpa harus rinci (Hakim, 2008). Menurut
(Sudarman, 2012) jika kapasitas produksi tetap berdasarkan perencanaan jangka panjang
yang telah dipesan, adalah kewajiban dari perencanaan produksi agregat untuk
menetapkan kebijaksanaan yang dapat digunakan utnuk mengatisipasi fluktuasi
permintaan dengan biaya yang minimum.
2.3. Metode Heuristik
Metode Heuristik mendisagregasikan dan mengimplementasikan rencana produksi
(Saiful et al., 2014). Apabila rencana produksi yang merupakan hasil dari proses
perencanaan produksi dinyatakan dalam bentuk agregat, jadwal induk produksi dinyatakan
dalam konfigurasi spesifik dengan nomor-nomor item yang ada dalam Item Master and

123
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

BOM (Bill Of Material) files (Wardah, 2017). Berkaitan dengan pernyataan tentang
produksi dan bukan tentang permintaan pasar membentuk jalinan komunikasi antara
bagian pemasaran dan bagian manufaktur, sehingga bagian pemasaran dapat mengetahui
informasi yang ada, terutama berkaitan dengan ATP (Available To Promise) agar dapat
memberikan janji yang akurat kepada pelanggan (Rizkiyani & Rumita, 2016). Ada dua
pendekatan yang bisa digunakan dalam mengembangkan heuristik, antara lain (Savitri &
Ispani, 2015):
1 Pendekatan bottom-up: Data kualitatif dikumpulkan dan dianalisis untuk memahami
karakteristik domain, dan kemudian heuristik dibuat menggunakan data nyata.
Heuristik mencerminkan masalah nyata namun dibatasi oleh ruang lingkup dan
kekayaan data kualitatif dan interpretasi data tersebut oleh para peneliti.
2 Pendekatan top-down: Teori atau heuristik yang ada digunakan oleh para ahli untuk
menciptakan rangkaian heuristik baru. Pendekatan ini bergantung pada pengetahuan
ahli untuk memodifikasi teori atau heuristik yang ada. Oleh karena itu, proses
derivasi heuristik cenderung peneliti bias.
Secara garis besar langkah perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut
(Ginting, 2007a) (Sari, 2012) :
a. Gambarkan histogram permintaan dan tentukan kecepatan produksi (PT) rata-rata
yang diperlukan untuk memenuhi permintaan.
b. Gambarkan grafik permintaan kumulatif terhadap waktu serta grafik permintaan
rata-rata kumulatif terhadap waktu. Identifikasikan periode-periode terjadinya
kekurangan barang (backorder) dan periode-periode adanya kelebihan barang
(inventory).
c. Tentukan strategi yang akan digunakan untuk mengatasi kekurangan dan
kelebihan barang tersebut.
d. Hitung biaya yang ditimbulkan oleh setiap strategi dan pilih yang memberikan
biaya terkecil.
2.4. Peramalan Permintaan (Forecasting)
Menurut (Widodo & Santoso, 2018), Peramalan adalah proses untuk memperkirakan
beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,
kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang
dan jasa. Perencanaan peramalan permintaan bertujuan untuk meminimumkan biaya
dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga

124
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan
(Indrasari et al., 2014). Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel
atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang (Indrasari,
2017). Peramalan merupakan gambaran tentang keadaan perusahaan pada masa yang akan
datang dan gambaran ini sangat penting peranannya bagi perusahaan. Karena dengan
gambaran tersebut maka perusahaan dapat memprediksi langkah-langkah apa saja yang
dapat diambil untuk memenuhi permintaan konsumen. Berikut pengertian peramalan
menurut pendapat dari beberapa ahli:
1 Peramalan adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa
mendatang mendatang (Gunawan & Marwan, 2004).
2 Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang
yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution &
H, 2008).

3. Metode Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Sinar Rimba Pasifik
yang berobjek pada perencanaan agregat produksi dengan menggunakan metode Heuristic
dengan instrumen penelitian sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan, digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari perusahaan,
landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dengan cara
dokumentasi.
2. Studi Lapangan, Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan
baik melalui observasi dan wawancara.
3.1. Kerangka Berfikir

125
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Hasil Penelitian
PT. Sinar Rimba Pasifik terletak di Jl. Manunggal Jati Desa Jatikalang Krian
Sidoarjo. PT. Sinar Rimba Pasifik terbilang pabrik yang masih kecil karena jumlah
karyawan yang berjumlah 400 orang. Yang dimana karyawan harian produksi berjumlah
300 orang dan karyawan 100 orang. Untuk upah setiap karyawan harian produksi untuk
PT. Sinar Rimba Pasifik yaitu ratarata Rp. 2.800.000 setiap bulan untuk 22 hari kerja,
untuk karyawan rata-rata Rp. 3.040.000 setiap bulan dengan total 22 hari kerja dan 8 jam
kerja per harinya.
Berikut hasil pengolahan data:
1. Demand Data
Selisih produksi SR-FL1501-02K pada bulan Januari sebanyak 440 pcs dan
pada bulan Februari sebanyak 440 pcs. Stok yang cukup melimpah pada bulan
Maret yaitu sebanyak 440 pcs karena tidak ada pesanan yang masuk. Pada bulan
April tidak terdapat selisih produksi, pada bulan Mei sebanyak 528 pcs karena
jumlah pesanan yang minim didukung dengan produksi yang melimpah. Bulan Juni
selisih produksi sebanyak (-) 1672 pcs, karena hal tersebut dibutuhkan pembelian
produk dari perusahaan lain, dilanjutkan pada bulan Juli sebanyak (-) 3080 pcs.
Pada bulan Agustus selisih produksi sebesar 264 pcs dan digunakan pada bulan
berikutnya. Produksi pada bulan September masih sangat kurang menutupi
banyaknya pesanan sehingga harus membeli dari perusahaan lain sebanyak 1848

126
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

pcs. Selisih produksi pada bulan Oktober (-) 880 pcs dan November cukup besar
yaitu 1100 pcs, sedangkan pada bulan Desember adalah 220 pcs.
2. Biaya Produksi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam satu tahun dapat dijabarkan
dimulai dari biaya untuk pekerja, dengan jumlah pekerja dalam satu shift terdapat
rata-rata 120 orang pekerja dengan 80 pekerja milik perusahaan dan 40 pekerja
tambahan. Biaya pekerja per periode (22 Hari) adalah Rp. 2.800.000,-/ pekerja
dengan Hiring Costper periode adalah Rp. 2.380.000,-/ pekerja.
3. Perencanaan Perusahaan
Biaya yang harus dikeluarkan dalam satu bulan produksi, dilakukan
rekapitulasi biaya produksi sebagai berikut:
Tabel 1. Rekapitulasi Biaya Produksi Selama 1 bulan
No Kode Produksi Biaya
1 SR-FL1501-02K Rp. 3.815.760.000
2 SR-FL1502-02K Rp. 3.835.760.000
Rp. 7.651.520.000

Berikut hasil Implementasi metode:


1. Metode Overtime
Rekapitulasi biaya produksi yang diluarkan oleh PT. Sinar Rimba Pasifik
dilihat dari biaya gaji karyawan ditambah dengan biaya overtime yang dikeluarkan
maka peneliti mendapatkan rekapitulasi sebagai berikut

Tabel 2. Rekapitulasi Biaya Produksi Metode Overtime


No Kode Produksi Biaya
1 SR-FL1501-02K Rp. 2.901.360.000
2 SR-FL1502-02K Rp. 3.785.280.000
Rp. 6.686.640.000

2. Metode Pengendalian Tenaga Kerja


Rekapitulasi biaya produksi yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Rimba Pasifik
Metode Pengendalian Tenaga Kerja maka peneliti mendapatkan rekapitulasi
sebagai berikut:

127
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

Tabel 3. Rekapitulasi Biaya Produksi Metode Pengendalian Tenaga Kerja


No Kode Produksi Biaya
1 SR-FL1501-02K Rp. 2.945.600.000
2 SR-FL1502-02K Rp. 3.438.400.000
Rp. 6.348.000.000

3. Metode Sub-Kontrak
Rekapitulasi biaya produksi yang diluarkan oleh PT. Sinar Rimba Pasifik
dilihat dari biaya sub kontrak yang dikeluarkan maka peneliti mendapatkan
rekapitulasi sebagai berikut:

Tabel 4. Rekapitulasi Biaya Produksi Metode Sub-Kontrak


No Kode Produksi Biaya
1 SR-FL1501-02K Rp. 3.287.900.000
2 SR-FL1502-02K Rp. 2.471.000.000
Rp. 5.758.900.000

4. Rekapitulasi Biaya Produksi


Tabel 5. Rekapitulasi Biaya Produksi
Penil
No Metode Produk Biaya (Rp) Total (Rp)
aian
SR-FL1501-02K 2.901.360.000
1 Overtime 6.686.640.000 3
SR-FL1502-02K 3.785.280.000
Penambahan SR-FL1501-02K 2.945.600.000
2 6.348.000.000 2
tenaga kerja SR-FL1502-02K 3.438.400.000
SR-FL1501-02K 3.287.900.000
3 Sub Kontrak 5.758.900.000 1
SR-FL1502-02K 2.471.000.000

5. Kesimpulan dan Saran


Perencanaan agregat produksi Naguri Heating Flooring dalam penelitian ini dibatasi
dengan penentuan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan. Hasil penelitian dengan
pendekatan Heuristik dari ketiga metode menunjukkan metode subkontrak memberikan
biaya paling minimum Uji Prasyarat. Dengan melihat hasil penelitian dibandingkan dengan

128
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

teori dan penelitian terdahulu, rekomendasi yang diberikan peneliti adalah dengan
menggunakan metode heuristik pada metode sub kontrak dapat memberikan penghematan
pada biaya produksi dan mempersingkat produksi. Mengacu pada hal tersebut maka peneliti
merekomendasikan pada produksi tahun 2016 PT. SRP menggunakan metode sub-kontrak
dan menghindari penggunaan overtime ataupun menggunakan metode pengendalian tenaga
kerja.

Daftar Pustaka
Anwar, N. D. S. (2014). Manajemen industri. CV.Andi Offset.
Armindo, R. (2006). Penentuan Kapasitas Optimal Produksi. Putra Pers.
Gasperz, & Vincent. (2014). Production Planning And Inventory Control (Revisi). PT
Gramedia Pustaka Utama Umum.
Ginting, R. (2007a). Sistem Produksi. Graha Ilmu.
Ginting, R. (2007b). Sistem Produksi (cetakan ke). Graha Ilmu.
Gunawan, & Marwan. (2004). Anggaran Perusahaan. BPFE.
Hakim, L. (2008). Mengetahui keakuratan perhitungan biaya produks. Lok Media.
Handoko, T. H. (1999). Dasar-dasar manajemen operasi dan produksi. BPFE.
Herlinda, W. D. (2014). Indonesia Eksportir Lantai Kayu Terbesar Dunia. Bisnin.Com.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20140902/12/254470/indonesia-eksportir-lantai-
kayu-terbesar-dunia
Indra, H. (2018). Strategi Perencanaan Agregat Sebagai Pilihan Kapasitas Produksi. Jurnal
Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 5(1). https://doi.org/10.35137/jmbk.v5i1.73
Indrasari, L. D. (2017). Analisis Pengaruh Retail Marketing Mix Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Pasar Modern (Studi Kasus pada Indomaret Bandar Kediri). J. Urnal
JATI UNIK, 1(1), 47–5.
Indrasari, L. D., Nursanti, E., & Vitasari, P. (2014). MODEL STRATEGI GREEN
LOGISTIC ( PENYIMPANAN ) PADA PERUSAHAAN MODAL ASING PT. XYZ.
Engineering - Jurnal Bidang Teknik Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal.
Nasution, A., & H, P. (2008). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Graha Ilmu.
Rizkiyani, D., & Rumita, R. (2016). Perencanaan Produksi Agregat Produk Flooring pada
Perum Perhutani Industri Kayu Brumbung. Industrial Engineering Online Journal, 5
(1).
Rudiansyah, R. (2015). Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
yang Mendapatkan Pendekatan Keterampilan Proses dengan Pendekatan Ekspositori.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 4.3, 121–130.
Saiful, Mulyadi, & Rahman, T. M. (2014). Penyeimbangan Lintasan Produksi Dengan
Metode HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAr). 15(02), 183–190.

129
*Corresponding author : [email protected]
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 1 No. 2 Agustus 2019, hal 121 – 130

Sari, H. P. (2012). Akuntansi Biaya, Teori dan Aplikasi. LPP UNS dan UNS Pres.
Savitri, P., & Ispani, M. (2015). Review Desain Interface Aplikasi Sopppos Menggunakan
Evaluasi Heuristik (Review of Sopppos Application Interface Design Using Heuristic
Evaluation). Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 6(1), 95.
https://doi.org/10.24176/simet.v6i1.243
Sudarman, A. (2012). Teori Ekonomi Mikro (4th ed.). BPFE UGM.
Sukendar. (2008). Metoda Agregat Planning Heuristik Sebagai Perencanaan Dan
Pengendalian Jumlah Produksi Untuk Minimasi Biaya. ProsidingSeminar Nasional
Teknoin Bidang Teknik Industri.
Wardah, S. (2017). Penentuan Jumlah Karyawan Yang Optimal Pada Penanaman Lahan
Kelapa Sawit Dengan Menggunakan Metode Work Load Analysis (WLA). Jurnal
Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian Dan Karya Ilmiah Dalam Bidang Teknik
Industri, 3(1), 46. https://doi.org/10.24014/jti.v3i1.6150
Wardhani, arie restu. (2010). Perencanaan agregat dengan metode transportasi pada pt. x
pasuruan. Widya Teknika, 18(1), 6–10.
Widodo, S. R., & Santoso, H. B. (2018). PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT. X
DENGAN PERMINTAAN STOKASTIK DAN VARIABEL LEAD TIME. KAIZEN :
Management Systems & Industrial Engineering Journal.
https://doi.org/10.25273/kaizen.v1i1.2590

130
*Corresponding author : [email protected]

You might also like