0% found this document useful (0 votes)
33 views8 pages

Pengujian Aplikasi Transaksi Perdagangan Menggunakan Black Box Testing Boundary

The document discusses testing a trade transaction application using black box testing with boundary value analysis. Boundary value analysis tests the lower and upper limit values of input data. This testing method was applied to the function for adding new goods data in the trade transaction application. The test results showed deficiencies in validating entered data, causing data stored in the database to not match expectations. The test results can be used to improve the application so entered data meets system requirements.

Uploaded by

andika teguh
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
33 views8 pages

Pengujian Aplikasi Transaksi Perdagangan Menggunakan Black Box Testing Boundary

The document discusses testing a trade transaction application using black box testing with boundary value analysis. Boundary value analysis tests the lower and upper limit values of input data. This testing method was applied to the function for adding new goods data in the trade transaction application. The test results showed deficiencies in validating entered data, causing data stored in the database to not match expectations. The test results can be used to improve the application so entered data meets system requirements.

Uploaded by

andika teguh
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Jurnal Bisnis Terapan, Volume 04 Nomor 02 (Desember, 2020) 133-140

DOI : https://doi.org/10.24123/jbt.v4i2.2170

PENGUJIAN APLIKASI TRANSAKSI PERDAGANGAN


MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY
VALUE ANALYSIS
Agus Utomo1, Yusuf Sutanto2, Erna Tiningrum3, Eko Meiningsih Susilowati4
Email : [email protected], [email protected], [email protected],
[email protected]

Abstract
The information system is one of the needs that is often used to facilitate
human work. Jobs that often use information systems are office jobs, both in
government and private agencies. Companies generally need an information
system to simplify work such as creating cooperation documents, contract
documents with external parties, as well as to help make monitoring and
evaluation sheets for internal management. Like a system, to be able to store and
display data as it should. Information system testing is needed in order to know
the shortcomings of a system. The drawbacks of a system can be in the form of
features that don't work properly or there are differences between the features
expected and the features available. One of the tests of information systems is
testing the Black Box method system by means of Boundary Value Analysis.
Boundary Value Analysis is a method of testing by determining the lower and
upper limit values of the data to be tested. This test is carried out on the function
of adding new goods data to the trade transaction application. The test results are
still lacking when validating the data entered into the system, causing the data
stored in the database to not match what was expected. The results of this test can
be an input to improve the application so that the eligibility requirements of the
information system are better in accordance with the expected data entered into
the system.
Key words: information system, value analysis, boundary value analysis

Pendahuluan

Aplikasi transaksi perdagangan pengolahan data transaksi penjualan ini


merupakan aplikasi yang di buat untuk membantu instansi swasta / wirausaha swasta
untuk mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk mengetahui preferensi dari
pembelian barang yang dilakukan oleh pembeli toko. Dengan aplikasi ini diharapkan
dapat membantu menganalisa data penjualan, sehingga omset optimal dari perusahaan
distribusi tersebut bisa dicapai.

Aplikasi ini terbagi menjadi beberapa modul, antara lain modul pembelian,
modul penjualan, modul pelunasan hutang, modul pembayaran piutang, modul

133
pengeluaran operasional, modul tanda terima barang, dan lain-lain. Modul-modul tersebut
terintegrasi satu sama lain menjadi satu kesatuan dalam sebuah aplikasi transaksi
perdagangan untuk menyajikan data yang akurat, tepat dan terpercaya.

Aplikasi yang sudah selesai di buat memerlukan pengujian untuk memastikan


input nilai yang dimasukkan sudah sesuai harapan sebelum tersimpan di dalam database.
Pengujian adalah suatu proses uji coba suatu program dengan tujuan untuk menemukan
kesalahan sehingga potensi gagal dalam memasukkan data kedalam database bisa
diminimalisir. Suatu uji coba yang baik adalah uji coba tersebut mempunyai
kemungkinan menemukan sebuah kesalahan atau lebih yang tidak terungkap, sebuah uji
coba juga mendapatkan predikat baik apabila menemukan suatu kesalahan yang awalnya
tidak ditemukan. Tujuan utama dari uji coba ini adalah untuk mendesain pengetesan
secara sistematik menemukan jenis kesalahan dengan usaha dan waktu minimum,
sehingga pada titik kesalahan tersebut pihak yang melakukan uji coba dapat mencatat
pesan kesalahan dan mengirimkan kepada pihak developer untuk melakukan perbaikan
pada tahap perbaikan program selanjutnya.

Landasan Teori

A. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia (brainware),
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komputer dan
sumber daya data yang mengumpulkan dan mendistribusikan informasi dalam
suatu organisasi (O’brien, 2008).

B. Pengujian software
Software memerlukan pengujian untuk memastikan bahwa software / aplikasi
yang sudah atau sedang di buat dapat berjalan sesuai dengan fungsionalitas yang
di harapkan. Developer atau pengembang harus menyiapkan seperangkat uji coba
untuk menguji program yang sudah selesai di buat agar kekurangan atau
kesalahan dapat di deteksi sejak awal dan di lakukan perbaikan pada siklus
berikutnya. Pengujian atau testing sendiri merupakan elemen kritis dari jaminan
kualitas perangkat lunak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari siklus
hidup pengembangan perangkat lunak seperti halnya analisis, desain, dan
pengkodean (Shi, 2010). Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara
lain (Khan, 2011):
1. Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain
program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa
kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box
testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar
secara 100%,
2. Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi
fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan
kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional
program.

134
C. Pengujian Black Box
Menurut pressmann (2010) metode uji coba black box memfokuskan pada
keperluan fungsional dari software. Karena itu uji coba black box memungkinkan
pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih
seluruh syarat – syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan
merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang
melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode
white box.
Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa
kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan di awal proses, uji coba black box
diaplikasikan di beberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan
sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya di fokuskan pada
informasi domain.
Uji coba black box di desain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji ?
b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
d. Bagaimana batasan-batasan kelas data di isolasi?
e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat di toleransi oleh sistem ?
f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem
?
Dengan mengaplikasikan uji coba black box, diharapkan dapat menghasilkan
sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut :
a. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari uji
kasus tambahan harus di desain untuk mencapai uji coba yang cukup
beralasan.
D. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis
kesalahan, dari pada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu uji coba yang
spesifik.

E. Pengujian Black Box Boundary Value Analisis


Boundary value analisis adalah salah satu teknik black box testing yang melakukan
pengujian pada batas atas dan batas bawah nilai yang diisikan pada aplikasi.
Beberapa prinsip yang mendasari pada boundary value analysis (BVA) yaitu :
a. Banyak kesalahan terjadi pada kesalahan masukan.
b. BVA mengijinkan untuk menyeleksi kasus uji yang menguji batasan nilai
input.

135
c. BVA merupakan komplemen dari equivalence partitioning. Lebih pada
memilih elemen-elemen di dalam kelas ekivalen pada bagian sisi batas dari
kelas.
Sebagai Contoh :
a. Untuk rentang yang dibatasi a dan b maka uji (a-1), a, (a+1), (b-1), b, (b+1).
b. Jika kondisi input mensyaratkan sejumlah n nilai maka uji dengan sejumlah
(n-1), n dan (n+1) nilai.
c. Aplikasikan dua aturan sebelumnya pada kondisi output (buat table pengujian
hasil outputnya untuk nilai maksimal dan minimal).
d. Jika struktur data internal dari program memiliki cakupan (misal: ukuran
buffer, batas array) gunakan data input yang menguji batas cakupan.
e. Secara umum, aplikasi BVA dapat dikerjakan secara generic. Bentuk dasar
implementasi BVA adalah untuk menjaga agar satu variable berada pada nilai
nominal (normal atau rata-rata) dan mengijinkan variable lain diisikan
dengan nilai ekstrimnya. Nilai yang digunakan untuk menguji keekstriman
data adalah:
Min -------- minimal
Min+ -------- di atas minimal

Nom -------- rata-rata


Max- -------- tepat di bawah maksimum
Max -------- Maksimum
Sebagai contoh, misalnya akan dimasukkan data tanggal. Data tanggal
memiliki tiga variable yaitu tanggal, bulan dan tahun. Maka untuk ketiga
variable tersebut, dapat diambil kondisi berikut :
1 ≤ tanggal ≤ 31
1 ≤ bulan ≤ 12
1812 ≤ tahun ≤ 2016
Maka untuk setiap entri data di luar angka di atas akan menampilkan pesan
“Tanggal yang anda isikan salah”. (M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus,
Hendra Rahmadi, 2015)

F. Pengujian Black Box Boundary Value Analysis


Berdasarkan pada penjelasan awal bab sebelumnya, penerapan teknik BVA telah di
coba untuk pengujian aplikasi yaitu aplikasi transaksi perdagangan pengolahan data
barang pada perusahaan dagang. Pada aplikasi tersebut terdapat beberapa modul,
tetapi pada artikel ini akan dibahas fokus pada pengujian modul “Penambahan master
barang” yang di jual.

136
Gambar 1. Form Login Admin’

137
Gambar 2. Form Input Kode Barang baru

Tabel 1. Struktur tabel kunjungan pasien


Kode Nama Satuan Stok Min_Stok Max_Stok Harga_Beli
(Varchar 25) (Varchar 50) (Varchar 10) (Varchar 9) (int 13) (Int 13) (Int 18)

Harga_Jual Golongan_id Lokasi_id Supplier_id K_Barcode Stok_Awal Diskon_Rp


(Int 18) (varchar 6) (varchar 6) (varchar 10) (varchar 20) (Int 13) (Int 13)

Garansi Sub_Gol_id Biji 1 Satuan 2 Biji 2 Satuan 3 Biji 3


(varchar 10) (varchar 6) (Int 5) (varchar 10) (Int 5) (varchar 10) (Int 5)

Satuan 4 Biji 4 Diskon_Gen Diskon_Silvr Diskon_Gold Point Wjb_Isi_Imei


(varchar 10) (Int 5) (Int 13) (Int 13) (Int 13) (Int 13) (Int 5)

Berdasarkan struktur table diatas, kemudian dilakukan pengujian dengan menyiapkan


beberapa data uji. Dari bentuk form diatas, contoh pengujian akan dilakukan pada
satu field yaitu Satuan 1, Satuan 2, Satuan 3, Satuan 4 pada Form Barang.
Pengujian field Satuan 1
Aturan entri data A1 terdiri karakter huruf
Tabel 2. Pengujian Baris Satuan 1 dengan huruf
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
Lusin T T Sukses
Lu8sin F T Sukses
Lu sin F T Sukses

Aturan entri data A1 terdiri karakter angka


Tabel 3. Pengujian Baris Satuan 1 dengan angka
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
123456 F T Sukses
123_456 F T Sukses
1 2345 F T Sukses

Pengujian field Satuan 2


Aturan entri data A1 terdiri karakter huruf
Tabel 4. Pengujian Baris Satuan 2 dengan huruf
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
Kodi T T Sukses
Ko9di F T Sukses
K odi F T Sukses

Aturan entri data A1 terdiri karakter angka


Tabel 5. Pengujian Baris Satuan 2 dengan angka
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
1357 F T Sukses
12_789 F T Sukses
1 2357 F T Sukses

138
Pengujian field Satuan 3
Aturan entri data A1 terdiri karakter huruf
Tabel 6. Pengujian Baris Satuan 3 dengan huruf
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
Karung T T Sukses
Karu7ng F T Sukses
Karu ng F T Sukses

Aturan entri data A1 terdiri karakter angka


Tabel 7. Pengujian Baris Satuan 3 dengan angka
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
56789 F T Sukses
345_456 F T Sukses
335 2345 F T Sukses
Pengujian field Satuan 4
Aturan entri data A1 terdiri karakter huruf
Tabel 8. Pengujian Baris Satuan 4 dengan huruf
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
Gross T T Sukses
Gr1oss F T Sukses
Gro oss F T Sukses

Aturan entri data A1 terdiri karakter angka


Tabel 9. Pengujian Baris Satuan 4 dengan angka
Contoh Data Seharusnya Hasil Nyata Kondisi
15889 F T Sukses
567_897 F T Sukses
67 8989 F T Sukses

Berdasarkan hasil uji pada satu form di atas, dapat disiapkan beberapa kasus data uji.
Pada contoh diatas, terdapat satu field yang akan diuji. Masing-masing field pada
tabel minimal memuat dua aturan untuk di uji. Pada satu tabel, perlu disiapkan 3 data
yang diuji, sehingga total data yang akan di uji pada soal kasus diatas adalah 1 baris x
2 aturan x 3 data uji, totalnya 6 data uji. Pada penelitian ini menguji 4 tabel, jadi data
yang diuji menjadi 4 tabel x 1 baris x 2 aturan x 3 data uji, totalnya 24 data uji.

Berdasarkan penjelasan diatas menyebutkan, jumlah data uji yang harus disiapkan
untuk melakukan blackbox testing dengan metode BVA. Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa aplikasi ini masih memiliki kekurangan, yaitu belum
sempurnanya validasi data sehingga masih perlu di perbaiki dengan menambah fungsi
validasi.

G. Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian pada input satuan barang dengan menggunakan metode
pengujian BlackBox Testing Boundary Value Analysis dapat di tarik kesimpulan
bahwa :

139
1. Metode Black Box Testing Boundary Value Analysis merupakan salah satu
metode pengujian yang mudah dipahami karena hanya memerlukan batas
atas dan batas bawah dari data yang di gunakan.
2. Hasil uji coba dengan metode Boundary Value Analysis menunjukkan bahwa
fungsi input data masih perlu di sempurnakan dengan beberapa fitur validasi
data untuk mengatasi kekurangan kesalahan supaya data yang dimasukkan
kedalam sistem menjadi benar, seperti halnya pada waktu melakukan input
huruf salah menjadi input angka.
3. Perkiraan banyaknya data yang diuji bisa dihitung melalui banyaknya baris
input data yang akan diuji, aturan input harus di penuhi serta serta batasan
nilai atas dan nilai bawah yang memenuhi.
4. Setelah melakukan beberapa uji coba di dapatkan hasil bahwa fungsionalitas
masih bisa berjalan namun masih dapat menerima masukan data yang tidak
diharapkan, sehingga mengakibatkan data yang di simpan dalam database
menjadi kurang tepat / tidak sesuai yang di harapkan.

Daftar Pustaka

O’ Brien, James, 2008. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat.


Khan, Mohd Ehmer, 2011, Different Approach to Blackbox Testing Technique
for Finding Error, International Journal of Software Engineering & Applications
(IJSEA), Vol.2, No.4.
Mustaqbal M.S.; Firdaus R.F.; Rahmadi H. 2015. Jurnal Ilmiah Teknologi
Informasi Terapan. Volume I, No 3.
Pressman, Roger S, 2010, Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi
7. Yogyakarta . Penerbit Andi.
Shi, Mingtao, 2010, Software Functional Testing from the Perspective of Business
Practice Computer and Information Science, www.ccssenet.org/cis

140

You might also like