Kuliah Ke 4 Proses Identifikasi Risiko Dengan Berbagai Metode

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 48

Sesi 7

IDENTIFIKASI RISIKO

1
Identifikasi Risiko Berdasarkan
Proses Manajemen Risiko
ISO 31000:2018

SKOPE, KONTEKS,
KRITERIA
Komunikasi & Konsultasi

Pemantauan & Kaji Ulang


Risk Assessment
Identifikasi Risiko

Analisis Risiko

Evaluasi Risiko

Perlakuan Risiko

Pencatatan dan Pelaporan


IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi risiko adalah langkah pertama dalam proses penilaian risiko

 Untuk memunculkan atau mendeteksi


kejadian risiko sedini mungkin, sehingga
dapat mengurangi atau menghilangkan
kejutan.
 Analis risiko dapat mengembangkan
pemahaman yang baik tentang kemungkinan
sumber masalah (atau peluang) yang akan
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi .
 Selanjutnya menguji dampak kuantitatif dan
kualitatif dari identifikasi kejadian risiko yang
merupakan langkah kedua dari proses
penilaian risiko.
IDENTIFIKASI RISIKO
TEKNIK IDENTIFIKASI RISIKO
SUMBER RISIKO: EKSTERNAL
External Risk issues
Sources of Risk
Economic Market growth, economic cycle, shares & interest rates,
capital movement, regional stability, credit availability &
costs, exchange rates
Political and Legislation, regulation, government policy, political
Regulatory involvement, investment, standards & protocols, acceptable
practices, intellectual property, societal security
Supply Components, outsourcing, contractors, quality assurance,
logistics, costs, availability
Technology Communications, transportation, hardware, software,
security, availability
Competition Resources, skills, funding, market positioning, new entrants
Community Reputation, ethics, partners, practices, stakeholder
expectations, activism, relationships, support
SUMBER RISIKO: INTERNAL
Internal sources of
risk Risk issues
Knowledge retention, skills, integrity, loyalty, industrial relations,
People competency, currency of expertise, employment costs, equity,
workload management, ethics, demographics, health and safety
Integrity, currency, relevance, access, storage, quality, timeliness,
Data/information security, communication
Robustness, flexibility, strategic fit, planning capability,
Strategy implementation, involvement, ownership
Stakeholder Stakeholder needs, segmentation, fulfilment, relationships, service
management proposition, knowledge & understanding
Vision, management capability, innovation, culture, ethics,
Leadership effectiveness, communication, involvement
Process/product Robustness, capability, intellectual property, life cycle, innovation,
or services management controls, currency and relevance, quality, efficiency
and effectiveness
Business objectives, growth, sustainable development,
Business results performance, resilience, sustainability
7
PROSES IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI RISIKO
Dalam Melakukan Identifikasi Risiko, Tim
Harus Mempertimbangkan”
1. Threats – Risiko yang akan berdampak
negatif terhadap pencapaian target jika
risiko tersebut terjadi.
2. Risk Triggers – Gejala atau tanda bahaya
yang mengindikasikan apakah suatu
potensi risiko akan terjadi dan beberapa
response plan harus diimplementasikan
IDENTIFIKASI RISIKO

Proses identifikasi risiko akan menghasilkan


Risk Register

Risk Register adalah sebuah dokumen yang berisi hasil


identifikasi risiko dan berbagai proses manajemen risiko yang
berisi informasi dari waktu ke waktu
Isi Risk Register

 Nomor Identifikasi untuk setiap risk event


 Peringkat dari setiap risk event
 Nama (deskripsi) dari setiap risk event
 Kategori dari risk event
 Akar penyebab dari setiap risk event
 Rencana respons untuk setiap risk event
 Pemiliki risiko (risk owner)
 Status risiko
Pengisian Risk Register

Dampak
Akar Penyebab Faktor Positif saat ini
Kualitatif/kuantitatif

Penentuan
Membuat Rencana
Probabilitas – Dampak Gejala Risiko
Respons
Risiko Inherent

Menentukan Peluang
– Dampak Risiko
Residual
IDENTIFIKASI RISIKO
Risiko yang belum mendapatkan penanganan
Risiko Inherent
yang diharapkan dapat memperkecil probabilitas
(Inherent Risk) atau dampak dari suatu risiko

Risiko-risiko yang tetap ada setelah tindakan


Risiko Residual
penanganan (tindak lindung) terhadap risiko
(Residual Risk) inherent

Risiko
Sekunder Risiko-risiko yang disebabkan oleh tindakan
(Secondary penanganan yang dilakukan pada risiko inherent
Risk)
IDENTIFIKASI RISIKO
Pengisian Risk Register
Metode untuk Mengukur Risiko
Umumnya dibagi menjadi 2 jenis:
1. Kualitatif
Menggunakan aspek expert judgment dalam mengukur
besaran suatu risiko. Relatif mudah. Risiko bias akan besar,
hasil tidak seragam.

2. Kuantitatif
Menggunakan metode perhitungan berdasarkan berbagai
tools seperti statistik untuk memperoleh pengukuran risiko.
Metode lebih kompleks dengan hasil yang lebih terukur.
Kelemahan: dipengaruhi data masa lalu.
TEKNIK PENILAIAN RISIKO

1. Brainstorming
2. Delphi
3. Check List
4. Root Cause Analysis
5. Cause and Effect Analysis
6. FMEA (Failure Mode & Effect Analysis)
7. Fault Tree Analysis (FTA)
8. Bayesian Statistic
9. Poisson Distribution
BRAINSTORMING
BRAINSTORMING
CHECKLIST
TEKNIK DIAGRAM

 Diagram fishbone (juga disebut diagram sebab-


akibat) pada awalnya dikembangkan oleh Kaoru
Ishikawa, ahli kualitas paling terkenal yang berasal
dari Jepang.
 Diagram fishbone adalah salah satu alat paling
penting yang digunakan dalam manajemen mutu.
 Apa yang mereka lakukan adalah mengidentifikasi
komponen dari proses yang memberi masukan ke
dalam proses inti, yang, pada gilirannya, mengarah
ke "efek" akhir (misalnya, produk).
Fishbone Diagrams
Fishbone Diagrams
Manpower Issues
• Do we have enough people to do the job?
• Are they qualified to do the job?
• Do we have training programs in place to help them
to be
• qualified?
• Are the training programs any good?

Design Issues
• Do we have adequate customer input?
• Are we dealing with the right customers?
• Are we using the right mechanism to capture
customer needs
• and wants (for example, rapid prototyping)?
DELPHI
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)

ada.
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
CAUSE AND EFFECT ANALYSIS
Fault Tree Analysis
 Berasal dari sektor reliability engineering dan system
safety engineering
 Dikembangkan pada tahun 1961 untuk mengases
keselamatan dalam program rudal nuklir AS (ICBM
program)
 Pedoman diterbitkan tahun 1981
 Telah digunakan secara luas di bidang teknik, kesehatan
dan pertahanan
 Sejak berkembangnya konsep ERM, mulai digunakan di
korporasi untuk memahami kelemahan terkait proses
kerja dan operasional perusahaan
Bayesian Statistic
 Metode kuantitatif probabilistik untuk mengukur
besaran kemungkinan bahwa sebelum terjadinya
suatu risiko, suatu kejadian atau prekondisi
sebelumnya terjadi
 Salah satu metode yang dapat mendapatkan besaran
kemungkinan bahwa suatu faktor adalah penyebab
dominan terjadinya suatu risiko
 Dapat digunakan untuk melihat faktor risiko yang
menjadi akar penyebab atas sebuah risiko yang
kompleks dengan menggunakan perhitungan Bayes
atas berbagai tahapan timbulnya suatu risiko
 Penggunaan Bayes bertingkat-tingkat akan
menghasilkan Bayesian Net
Teori Bayes
DISTRIBUSI POISSON
 Distribusi Poisson menghitung kemungkinan untuk memperoleh
estimasi tingkat penyimpangan dari tingkat yang dianggap
sebagai standar atau hasil historis.
 Dalam ERM dapat digunakan untuk menghitung potensi
penyimpangan di masa depan dari data historis yang telah
diperoleh. Distribusi ini dapat digunakan untuk menghitung
probabilitas terjadinya frekuensi tertentu
 Distribusi ini termasuk distribusi discrete yang relatif
membutuhkan hanya sedikit data saja
 Jumlah kejadian dalam periode tertentu
Events per unit waktu (misalnya bulan) atau per bulan di
wilayah tertentu
Contoh:
# insiden per tahun
# kesalahan administratif per 1000 kasus
# komplain di koran per nasabah
Penggunaan Poisson

 Setelah distribusi probabilitas berdasarkan Poisson


diperoleh, maka dapat digunakan dalam tahap
selanjutnya (Risk Treatment).
 Poisson tidak cocok untuk semua jenis frekuensi. Bila
dalam suatu waktu jumlah kejadian besar sekali lalu
di waktu lain tidak ada kejadian sama sekali, maka
Poisson akan meleset.
 Poisson harus menggunakan satuan yang tepat untuk
mengurangi kemelesetan. Misalnya menggunakan
satuan lain seperti jumlah nasabah dll.
Buka File “SPREADSHEET”

You might also like