303 739 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

P-ISSN 2746-5241

JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No.1,


Mei 2022 Hal. 103-107
Email: [email protected] Website : lppm.wdh.ac.id

IMPLEMENTATION OF NO SMOKING AREA WITH INNOVATION


“JUMAT BERKAH” IN MANJUNG VILLAGE, PANEKAN DISTRICT, MAGETAN
REGENCY

Avicena Sakufa Marsanti*, Adelia Kusuma Prasetiyo Putri, Ghaffari Dhani Kurniawan, Hapsari
Anggrahenny, Novita Erlinda Putri, Dhea Septrianingrum, Mch.Intan Wahyuning Rahayu, Vivi
Melati Ningtyas

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur 63133
Corresponding email: [email protected]

ABSTRACT

Non-Smoking Area is a room or area that is declared prohibited and clean from smoking activities
as well as activities that produce, sell, advertise, and or promote tobacco/cigarette products. Smoking habits
are widespread in almost all community groups in Indonesia and tend to increase, especially among children
and adolescents as a result of the incessant promotion of cigarettes in various mass media. This means that the
smoking problem has become increasingly serious, considering that smoking has the risk of causing various
diseases or health problems that can occur both to smokers themselves (active smokers) and other people
around them who do not smoke (passive smokers). Until now, smoking indoors is one of the three main
problems in Clean and Healthy Behavior (PHBS). Therefore, it is necessary to take steps to protect cigarettes
for health, including through the establishment of a No Smoking Area. The purpose of this study is to establish a
smoke-free area in the community to reduce morbidity and or mortality by changing people's behavior to live
healthy lives, increase optimal work productivity, realize healthy and clean air quality, free from cigarette
smoke, reduce smoking rates. and prevent novice smokers, and create a healthy young generation. The method
used in this research is using cross sectional method. The results of the research that has been carried out are
that the community can apply KTR (No Smoking Area) on Fridays, besides that the community also does not
provide ashtrays in the house. So that it is expected to reduce cigarette consumption little by little and can
improve the degree of public health.

Keywords: Non-smoking area, smoking behavior, smoke-free house

PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN INOVASI


“JUMAT BERKAH” DI DESA MANJUNG KECAMATAN PANEKAN
KABUPATEN MAGETAN
ABSTRAK

Kawasan Tanpa Rokok merupakan ruangan maupun area yang dinyatakan dilarang dan bersih dari
aktivitas merokok juga kegiatan yang memproduksi, menjual, mengiklankan, dan atau mempromosikan Produk
Tembakau/rokok. Kebiasaan merokok sudah meluas di hampir semua kelompok masyarakat di Indonesia dan
cenderung meningkat, terutama dikalangan anak dan remaja sebagai akibat gencarnya promosi rokok di
berbagai media massa. Hal ini memberi makna bahwa masalah merokok telah menjadi semakin serius,
mengingat merokok berisiko menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi baik
pada perokok itu sendiri (perokok aktif) maupun orang lain di sekitarnya yang tidak merokok (perokok pasif).
Hingga saat ini masalah merokok di dalam ruangan merupakan salah satu dari tiga masalah utama dalam
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok
bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok. Tujuan penelitian ini yaitu dengan
penetapan Kawasan Tanpa Rokok di masyarakat dapat menurunkan angka kesakitan dan atau angka kematian
dengan cara mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas kerja yang optimal,

103
Aviena Sakufa Marsanti, et.al
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No.1, Mei 2022, Hal. 103-107

mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok, menurunkan angka perokok dan
mencegah perokok pemula, serta mewujudkan generasi muda yang sehat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan metode cross sectional. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu masyarakat
dapat menerapkan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) pada hari jumat, selain itu masyarakat juga tidak menyediakan
asbak di dalam rumah. Sehingga diharapkan dapat menurunkan konsumsi rokok sedikit demi sedikit dan dapat
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat.

Kata Kunci: Kawasan tanpa rokok, perilaku merokok, Rumah bebas asap

104
Aviena Sakufa Marsanti, et.al
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No.1, Mei 2022, Hal. 103-107

pengetahuan dari masyarakat yang


PENDAHULUAN
menyebabkan tingginya dalam
Germas (Gerakan Masyarakat
mengonsumsi rokok. Mayoritas
Sehat) merupahan tindakan sistematis dan
masyarakat bekerja sebagai petani yang
terencana yang dilakukan secara bersama-
juga mempengaruhi tingginya konsumsi
sama oleh seluruh komponen bangsa
merokok.
dengan kesadaran, kemauan dan
Terdapat banyak alasan yang
kemampuan berperilaku sehat.
melatar belakangi warga Desa Manjung
(Kementerian Kesehatan Republik
untuk melakukan merokok. Secara umum,
Indonesia, 2016)
merokok merupakan fungsi dari
Program berhenti merokok
lingkungan dan individu. Artinya, perilaku
merupakan salah satu bentuk dari program
merokok selain disebabkan dari faktor diri
Germas yang peduli pada kesehatan
juga disebabkan oleh faktor lingkungan.
masyarakat dengan tujuan utama agar
(Nugroho, 2017)
generasi muda tidak merokok, dan
Dari persoalan tersebut, maka solusi
merupakan bentuk upaya agar masyarakat
dari tingginya masyarakat dalam
berhenti merokok. Merokok merupakan
mengonsumsi rokok yaitu dengan
prioritas masalah yang ada di Desa
dilakukannya intervensi jumat berkah.
Manjung. Merokok merupakan pandanga
Kegiatan jumat berkah dengan
yang sangat tidak asing. Kebiasaan
penempelan stiker “Kawasan Bebas Asap
merokok dianggap dapat memberikan
Rokok” dibeberapa rumah warga yang
kenikmatan bagi perokok, namun dilain
menjadi sampel. Gerakan rumah bebas
pihak dapat menimbulkan dampak buruk
asap rokok meminta para perokok untuk
bagi perokok sendiri maupun orang-orang
tidak merokok didalam rumah sebagai cara
disekitarnya. (Nugroho, 2017)
melindungi keluarga dari bahaya asap
Beberapa motivasi yang melatar
rokok. Rumah bebas asap rokok begitu
belakangi merokok adalah untuk mendapat
penting karena asap rokok sangat
pengakuan(anticipatory beliefs), untuk
berbahaya, karena ujung batang rokok
menghilangkan kekecewaan (reliefing
adalah bagian dengan suhu maksimum
beliefs), dang menggapgap perbuatannya
tempat gas paling beracun yang
tersebut tidak melanggar norma
dikeluarkan. Satu-satunya cara melindungi
(permission beliefs/positive). Hal ini
orang yang tidak merokok dari bahaya ini
sejalan dengan minimnya tingkat

105
Aviena Sakufa Marsanti, et.al
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No.1, Mei 2022, Hal. 103-107

adalah dengan menghilangkan kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pengabdian masyarakat
merokok dalam ruangan.
yang dilakukan di Desa Manjung
METODE PELAKSANAAN dilaksanakan pada hari Jumat mulai pukul
Pengabdian masyarakat ini 09.00 sampai selesai berjalan sesuai
dilakukan pada hari Jumat, pukul 09.00. dengan yang direncanakan. Tim pelaksana
Kegiatan Jumat Berkah ini berlokasi di kegiatan yaitu dari Dosen dan Mahasiswa
Desa Manjung, Kecamatan Panekan beserta kader yang membantu dan
Kabupaten Magetan, tepatnya di Dusun mendampingi ketika dilapangan.
Manjung, Dusun Metak, Dusun Pondok, Banyaknya mahasiswa yang terlibat
dan Dusun Weru. Sasaran kegiatan ini sejumlah 9, dan sasaran rumah sejumlah
adalah warga dengan anggota keluarga 120 rumah dan keluarga yang ter edukasi.
yang merokok dengan mengambil sampel Dapat dilihat pada Gambar 1.
5 rumah disetiap RT yang ada di masing-
masing Dusun.
Dalam pelaksanaan kegiatan Jumat
Berkah ada pendampingan khusus dari
kader Desa Manjung untuk mengarahkan
sasaran yang akan dituju. Kegiatan yang
Gambar 1. Penempelan stiker rumah bebas
dilaksanakan ketika Jumat berkah yaitu asap
dengan memberikan edukasi mengenai
bahaya dan dampak dari merokok. Selain Kegiatan melakukan penempelan stiker
itu penempelan stiker “Rumah Bebas “Rumah Bebas Asap” pada rumah yang
Asap” pada rumah yang menjadi sasaran sudah menjadi sasaran dan memberikan
edukasi. edukasi mengenai bahaya merokok pada
Setelah memberikan edukasi dan keluarga perokok aktif mengenai bahaya
stiker pada keluarga tersebut, akhir dari dan dampak merokok, dapat dilihat pada
kegiatan ini dilakukannya evaluasi dengan Gambar 2.
mengisi Post Test yang dilakukan oleh
kader di masing-masing Dusun di Desa
Manjung.

106
Aviena Sakufa Marsanti, et.al
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No.1, Mei 2022, Hal. 103-107

jumat tidak ada anggota keluarga yang


merokok.
Saran
Untuk kegiatan selanjutnya dapat
ditambahkan target dalam sasaran kegiatan
“Jumat Berkah”. Dan perlunya
pengawasan khusus untuk sampel sasaran
Gambar 2. Edukasi pada pemilik rumah
rumah. Selain itu penambahan reward
Masyarakat sangat antusias dalam
pada rumah keluarga yang sudah konsisten
memperhatikan edukasi yang dipaparkan.
untuk tidak merokok di hari jumat.
Banyak sekali pertanyaan yang diajukan
dari warga ketika kami mengedukasi
UCAPAN TERIMA KASIH
mereka. Tim penulis mengucapkan
terimakasih kepada yayasan STIKes
Selanjutnya untuk mengetahui
Bhakti Husada Mulia Madiun, Kader Desa
perubahan perilaku warga yang telah
Manjung, yang telah mendukung kegiatan
diberi edukasi, yaitu menggunakan lembar
“Jumat Berkah”. Tak lupa tim penulis
post tes yang diisikan langsung oleh kader
mengucapkan terikasih kepada masyarakat
setempat. Dari hasil post test terdapat 50%
Desa Manjung yang terlibat pada kegiatan
masyarakat dapat menerapkan kawasan
ini.
tanpa asap rokok dengan tidak menaruh
asbak di dalam rumah dan tidak merokok
DAFTAR PUSTAKA
di setiap hari Jumat.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2016) Profil Kesehatan
KESIMPULAN DAN SARAN
Indonesia 2016, Profil Kesehatan
Kesimpulan
Provinsi Bali. Available at:
Kegiatan ini telah dilaksanakan di
http://www.depkes.go.id/resources/do
120 rumah yang anggota keluarganya
wnload/pusdatin/profil-kesehatan-
merupakan perokok aktif. Dengan adanya
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-
pengabdian masyarakat “Jumat Berkah”
2016.pdf.
ini, para anggota keluarga yang merupakan
Nugroho, R. S. (2017) ‘perilaku merokok
perokok aktif dapat mengurangi tingkat
remaja (Perilaku Merokok Sebagai
konsumsi rokok minimal di setiap hari
Identitas Sosial Remaja Dalam

107
Aviena Sakufa Marsanti, et.al
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 3 No.1, Mei 2022, Hal. 103-107

Pergaulan Di Surabaya)’, Jurnal


Ilmiah Departemen Sosiologi FISIP
Universitas Airlangga, p. 22.

108

You might also like