EN Identifikasi Faktor Risiko Gangguan Kese

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT


KONSUMSI MI INSTAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS
DIPONEGORO

* ** **
Nurul Qodariyah ) Sulistiyani ) Yusniar Hanani Darundiati )
*
)Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan, FKM UNDIP Semarang
**
)Dosen Peminatan Kesehatan Lingkungan, FKM UNDIP Semarang
Email: [email protected]

A bstract: Instant oodles is the most consumed fast food the worldwide.
I n nstant noodles in tain simple carbohydrates, fat and . If the instant
n
con oodles is sodium d continuously, it will caused sed blood
consume le
sugar vels and obesity, increa sure.The purpose of this fy risk
factorspres
blood for h
ealth study was to identi w of
problems at th e Diponegoro University students by the knowledge, c
onsumption of food vie and instant noodles, and students istics. This study u
sed observational character e metode ofthis r
r esearchare esearch with cross , blood
sectional pressure
approach. Ththis studyare all
stobserva tion, BMI (Body Mass Index) class with total
n measurements interviews with are selected by
measurements and
p students.The population of elor’s degree s. Based on
udents from
this and diploma’s degree 2015 are 8903
bach umbers of
st students persons and then 105 samples ut nutritious food
a roportionate sampling technique sampling of 11 stant noodles in
a random facultie all students have had good process instant
n udy, It showed knowledge abo ed as
obesities,
that nd instant 51,4% of students consumed 2-6 packs of in
2 noodles, week, d salty foods,14.3% are not qualified ains of
nausea 31.4% like to ified as high blood pressure, 9.5% e
experienced by classifi
oodles, 6.7%
st experienced by students, 4.8% dents, 4.76%
of calss
compl
c 3.8% dents,26.7% complains hard to nts students are
q stomachache by students, and
0 xperienced by defecate mplaints of headaches he conclusion
experienced by stu a experienced by
of stu
udents, 8.6% of costudents, 1.9% of complai
t t instant noodle
omplaints of , 3.8% of complaints bloating
c diarrhe uickly to experienced itchy redness experienced laint is hard to
d get hungry by students. T
,95% of students had good knowledge, the
K complaints larges acks in a week and most th
complains
his study is that all students comp
onsumption is 6 p dby 26,7% from all student complaints.

17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-
Journal)
Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346)

PENDAHULUAN gangguan kesehatan apa saja yang


Mi instan merupakan salah dirasakan oleh mahasiswa selama
satu perkembangan produk mi yang mengonsumsi mi instan.
sudah dimasak terlebih dahulu
dengan minyak, dan bisa METODE PENELITIAN
dipersiapkan untuk dikonsumsi Metode dalam penelitian ini
hanya dengan menambahkan air adalah penelitian deskriptif
panas dan bumbu-bumbu yang kuantitatif. Penelitian ini
s asan Universitas
in udah ada sepaket mi dilaksanakan di a Semarang
sdalam stan.(1) Mi kaw erupakan salah Diponegoro orang sampel
binstan m atu Kot saji yang paling menggunakan dipilih secara
Tmakanan cepat 105 om Sampling.
anyak dikonsumsi i seluruh dunia. mahasiswa yang g dikumpulkan
t d ercatat sekitar triliun bungkus Proportional ini meliputi
I 97,7 mi dikonsumsi Rand anan darah
kdi sel ahun 2015.(2) uruh dunia pada Data primer yandan perhitungan
dKonsu ndonesia msi mi instan di dalam penelitian cara langsung
ymencapa apita/ i 75 bungkus/ pengukuran n. Pengolahan
ktahun. Hal engan tek ini diperkuat langsung, itian dilakukan
(3)
ddata dari Ri aitu 6 observasi skesdas 2013, IMT komputerisasi
sdari 10 ora serta wawan ram SPSS dan
nonsumsi mi instan ng di Indonesia dengan bentuk tabel
inalam sehari. Mi i responde lebih dari 1 kali data i. Analisis data
cebagai makanan hasil penel nstan tergolong mbarkan suatu
diya atrium, dan dengan sistem ng tinggi kalori, uat baik sendiri
lemak menggunakan prog ompok. Analisis
stan pada . Konsumsi mi disajikan dalam kan dengan
p mahasis ukup wa di Indonesia distribusi dan narastribusi frekuensi
B tinggi. Hasil Penelitian yang univariat mengga abel dari hasil
in lakukan oleh Diana (2002) data yang akan
le mengenai dib tor yang maupun
infak mempengaruhi secara kel umsi mi instan
kons ada univariat dilaku stitut Pertanian swa
t mahasiswa In mendeskripsikan dis hasiswa berjenis
sogor/IPB, rata-rata konsumsi mi masing-masing ebanyak 54,3%
b stan pada vari swa IPB adalah penelitian. ahun sebanyak
k mahasi bih dari seminggu.(4) Mi penghasilan
b 3x dalam ecara luas oleh HASIL sebagian besar
ti stan dikonsumsi s PENELITIAN ahal apabila ota Semarang
d masyarakat, Karakteristik Mahasi msi mi instan
P pad erbiasa Sebagian besar ma enerus akan
g mengonsu kelamin laki-laki s tik Responden
ecara miterus
konsumsi ma mahasiswa
instan pada gangguan dan berumur 19
erpengaruh
Universitas Diponegoro
dilatarbelakangi oleh ketersediaan
mi instan di kalangan mahasiswa
yang mudah sekali terjangkau
sehingga perlu dilakukan penelitian
ini untuk mengetahui keluhan

17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-
Journal)
Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346)

Tabel 2. Status Kesehatan kecukupan gizi (AKG) yang sudah


Respond en
Status Tidak Normal Total Kebiasaan Baik Buruk Total
responden Normal responden F % f % f %
f % f % f % Makan 95 90,4 10 9,6 10 100
5
IMT 13 12,4 92 87,6 105 100 Makan Mi 51 48,6 54 51,4 10 100
Tekanan 10 9,6 95 90, 105 10 5
Darah 5 0 69,5 32 30,5 10 100
T abel 3. Kebiasaan Kebiasaan 73 5
Reponden
Makan enkes No 75
l Mi
ng AKG yang
diatur dalam
i ; Cepat ;
, .
Gata K ngsa Indonesia.
Lapar
, Kembu
; , Perm emera tahun 2013
D, are ng 3 8 tenta dicantumkan
4 76 1 9 dianjurkan
i bagi ba han 0 energi, protein,
Sak 9 i Dalam serat dan air.
K l ;
t, ; peraturan dalam jumlah
epa , angka-angka baik itu
Sak t ergantung porsi
a lemak,
asing individu.
86
karbohidrat,
Perut Apabila i AKG tersebut
diartikan berdasarkan
23 8 makan per hari er hari dengan
l; t makan porsi makanan
f ,% masing-m nan per sekali
; Dalam penelitian .
, in dikelompokkan akan mi instan
Susah frekuensi makan ali mi instan
BAB p individu dalam
26 7 syarat ditanyakan u. Konsumsi mi
Mua
dan variasi dar rekomendasi
48 maka tapkan dalam
makan dalam instan menurut
J tion adalah ≤ 1
sehari (5)
Frekuensi ggu. Batasan
Katego
m adalah berapa instan memang
U ri enis ni dikarenakan
k
Kelamin m menerima mi
dikonsumsi oleh
Laki-laki sumsi berbeda-
jangka waktu
Perempuan tertent nelitian ini,
P mur instan memiliki engonsumsi mi
17 stan umum yang 1 kali dalam
18 dite mengonsumsi akan jumlah
19 mi
terbanyak yaitu 51,4%, sedangkan
20 China Food responden
48,6% Informa yang
endapatan Orangt1. 57 54,3
Gambar Keluhan- kali dalam semin
mengonsumsi mi instan ≤ 1 kali
keluhan Kesehatan dalam seminggu. Hal ini senada
Responden dengan nilai pengetahuan akan mi
PEMBAHASAN instan dan dampak yang ditimbulkan
Frekuensi makan per hari sehingga mayoritas responden
yang dianjurkan memenuhi angka mengonsumsi mi instan masih

17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-
Journal)
Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346)

dalam standar rekomendasi yang langkah mengolah mi instan yang


telah ditetapkan. telah tercantum dalam kemasan mi
Kebiasaan konsumsi yang instan.
dimaksudkan dala m penelitian ini Adapun untuk status
adalah variasi individu dalam kesehatan dilihat dari tekanan darah
mengonsumsi mi instan, misalnya mi dan IMT (indeks Massa Tubuh)
instan dipadukan dengan berbagai menunjukkan bahwa tekanan darah
bahan pangan b aik itu olahan yang diukur menggunakan
d aging, telur dan yur, dikonsumsi tensimeter yang kur oleh tenaga
d sa engan nasi a diu taupun tanpa medis kkan bahwa
di tambahkan bahan menunju makanan lain sebagian ponden memiliki
s elain hanya mena besar res mbahkan saus tekanan rmal dan IMT
a tau cabe dalam m darah no
in stan. hasil penelitian
engonsumsi mi normal.
Dalam Berdasarka -keluhan yang
s n enelitian ini, mengenai en mahasiswa
p ebagian
besar keluhan ahwa keluhan-
d responden dirasakan respond but dapat
mengonsumsi mi
p tan divariasikan Undip diketahui lam beberapa
ins engan
( b ahkan bahan keluhan tegori keluhan
menamb angan
t n berat. Hal ini
lain seperti bakso terse olahan daging dikelompokkan
s da sayuran, dan kategori yaitu se jumlah dam
atau sosis), elur.
Hal ini menu ka njukkan bahwa ringan, sedang, keluhan yang
da ahasiswa telah dilihat dari siswa.
debagian besar m persenta ntuk kategori
menyadari
ya penambahan kegawatan dari yaitu keluhan
gipentingn makanan ggi seperti telur dirasakan oleh onden), keluhan
sbergizi tin an maha setiap penyajian neden), keluhan
disayuran dalam Keluhan u esponden) dan
Kmi instan untuk ningkatkan nilai ringan diantaranya (4 responden).
ti me zi mi instan masakan yang bagian mual (5 dasarkan hasil
b Semua resp g baik apabila sakit kepala (9 asiswa yang
k erba instan
respo a berlebihan. cepat lapar han tersebut
in kuran
(2 r an garam yang keluhan engonsumsi mi
b konsumsi secar
andungan MSG kembung irkan akan Keluhan minggu, Keluhan
p d mual ber tif terhadap dasarkan hasil
b nggi wawancara mah asiswa yang
dikhawat demikian mi mengalami han tersebut
kelu akanan yang sebagian
s erdampak engonsmsi mi
nega esehatan. besar m minggu tanpa
b
Namun stan bijak dalam instan 2-4 kali pangan lain saat
y per
dibukan m an.
(10)
Keluhan
erbahaya apabila Selain itu proses sakit kepala
dasarkan hasil
mengkonsumsinya. ber an juga sangat wawancara
pengolahan yang baik dan aman wawancara mahasiswa yang
sehingga mi instan yang diolah tidak mengalami keluhan tersebut
berbahaya bagi kesehatan saat sebagian besar mengonsumsi mi
(7)
dikonsumsi. Pada penelitian ini instan 3-4 kali per minggu. Keluhan
diketahui sebagian besar responden kembung berdasarkan hasil
sudah memenuhi syarat karena wawancara mahasiswa yang
sudah sesuai d engan standar mengalami keluhan tersebut

17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-
Journal)
Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346)

sebagian besar mengonsumsi mi KESIMPULAN DAN SARAN


instan 2-3 kali per minggu dengan 1. Kesimpulan
menambahkan nasi saat a. Kebiasaan konsumsi mi
(8)
mengonsumsi. Saran yang dapat instan mahasiswa
dilakukan dari keluhan-keluhan menunjukkan 69,5%
ringan yang dialami mahasiswa konsumsi mi dengan bahan
untuk keluhan mual, sakit kepala, pangan lain, 85,7%
cepat lapar, dan kembung yaitu mahasiswa sudah sesuai
a mengonsumsi dalam olah mi instan
mahasiswa meng menambahkan dan% mahasiswa
bsebaikny mi 51,4 sering
ainstan dengan i mi instan yaitu
baik itu sayuran terkategori
sahan pangan lain protein lainnya inggu.
taupun sumber mengonsums respoden
erta mengatur k waktu makan 2-6 kali per menunjukkan
s jara mi instan m inggu. b. is kelamin laki-
s dalam sem Karaketristik % berumur 19
k Keluhan u ntuk kategori mahasiswa 90.5% memiliki
r edang yaitu keluhan 54,3% ah normal dan
b diantaranya usah berjen liki IMT normal
BAB (25 r esponden) dan laki dan % mahasiswa
t eluhan gatal 79 emerahan (1 tahun keluhan susah
k dengan n susah BAB agai keluhan
esponden). tekanan dar ang dirasakan
l wawancara 61,8% selama
y Keluha erdasarkan
hasi memi ngalami keluhan i mi instan.
s
k mahasiswa yang namun 26,7
me ian besar merasakkan memperhatikan
w tan 2-3 kali per BAB seb nomis dan cita
ersebut
sebag atu mahasiswa terbanyak stan sebaiknya
mengonsumsi mi y apat bijak dalam
mi instan 6 kali i makanan
d ins minggu dan mahasiswa
ada s ang astfood lainnya
s n Keluhan gatal n memberikan
y mengonsumsi mengonsums sarkan hasil 2. tu konsumsi
in eminggu. Saran k mengonsumsi
b Sedangka asiswa yang a.
emerahan ap hari.
p Selain enelitian lanjutan
berda awancara an tersebut masalah engembangkan
b mah mengalami eko tan 1-2 kali per rasa mengenai
p keluh mi in konsumsi mi
di mengonsumsi mi dapat dilakukan konsumen ngan keluhan
p ins minggu. Saran d yang dirasakan
yang ari han kategori
keluhan-kelu
tersebut edang
sebagian besar mengonsums mi mahasiswa.
mahasiswa
yang dialamiaitu
mengonsmsi instan 2-6 kali per
minggu. Keluhan diare berdasarkan
hasil wawancara mahasiswa yang DAFTAR PUSTAKA
mengalami keluhan tersebut 1. Astawan, M. Membuat mi dan
sebagian besar mengonsmsi mi bihun. Jakarta: Penebar
instan 1-3 kali per minggu. Swadaya. 2008.

17
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-
Journal)
Volume 5, Nomor 2, April 2017 (ISSN: 2356-3346)

2. WINA (World Instant Noodles


Association). Global Demand for
Instant Noodles. Available from:
http://instantnoodles.org/en/nood
les/market.html. 2016.
3. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Riskesdas Tahun
2013 Depkes RI. Jakart: Depkes
RI. 2013.
4
. Diana, Yona. 002.
2 Kebiasaan
Makan Mi Mahasiswa
Instan dan IPB Faktor
Faktor- yang a.
5 MempengaruhinyBogor: Bogor.
Institut Pertanianrmation. Do
. China Food Not les, One
Info Eat Instant Week n
Nood More
Tha Once.
6 http://www.chin ooding.net/do-
af not-eat- odles-one-
instant-no once. 2012.
week-more- Studi Efek
than- Pemanas
. Zaenudin, an utamat
M. dengan ji
7 Mutagenic Unscheduled
Monosodium s.
Gl Surabaya: tian
menggunakan Universitas
8 u DNA
Synthesi . Faktor
Lembaga Risiko a di
Peneli Indonesia. t.
Airlangga. 15, 37–43.
1993.
. Sartika, R. A. ssociation
9 D Obesitas of ay from
Remaj Makara Instant Keep
Keseha Healthy.
2011. mer.org.my/ind
. Levels
Consumer of Male Adolescents
ion/132- in
A Penang.Area.
Rural Stay Korean J.
Community Nutr. 8, 485–494.
2003.
10. Murdiati, A. Pangan dan Gizi
untuk Kehidupan. Yogyakarta:
PAU Pangan dan Gizi. 2000.

17

You might also like