253-Article Text-590-1-10-20160204
253-Article Text-590-1-10-20160204
253-Article Text-590-1-10-20160204
Abstract
Heat transfer performance poor will have a negative impact on the reactor
system which in turn could affect the release of radioactive substances into the
surrounding environment so as to endanger the safety of the environment and living
things that exist around the reactor. The purpose of this research is to create or design
a testing tool wake models in a nuclear reactor core in a laboratory scale assuming
cylindrical heat derived from the electrical energy that does not harm the environment.
The method used in the completion design of the reactor core model of test equipment
is the study of literature, making the concept design and subsequent testing tool
designing wake. Once the design is complete, the next stage of the operation of test
equipment to determine the performance of the test equipment. The comparison
between experimental simulation on the condition of forced convection heat flux
500000 W/m2 at a speed of 0.3 m/s produces fluid temperature difference between
0.00001 K to 0.8 K. In natural convection comparison between experimental results
with simulation the heat flux 500000 W/m2 at a speed of 0.3 m/s resulted in the
difference between the 0.1 K to 28 K. The smaller the fluid temperature differences
between the experimental simulations, the better the performance of the test
equipment.
Keywords: Design, Sub channel, test equipment, Experimental, CFD
9
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
Agar dikemudian hari bangsa ini dapat mengetahui apakah alat uji tersebut
membuat atau memodifikasi reaktor berfungsi dengan baik atau sebaliknya.
nuklir tipe berdaya rendah untuk masa yang
akan datang. Metodelogi yang digunakan dalam
Dalam penelitian ini akan merancang rancang bangun model alat uji teras reaktor
bangun alat uji susunan sub buluh segi nuklir ini digambarkan dalam bentuk
enam dengan tujuh silinder pemanas yang diagram alir (flowchart) yang sistematis
disusun vertikal didalam teras reaktor seperti Gambar berikut ini :
dengan cangkang luar berbentuk segi enam.
Dengan mengasumsikan panas untuk
silinder pemanas berasal dari energi listrik. Mulai
Sehingga tidak membahayakan lingkungan
sekitar. Mengetahui seberapa besar
pengaruh kecepatan aliran fluida terhadap Proses Konsep desain alat uji
fluks panas pada silinder pemanas. dilakukan di model teras reakator nuklir
Membandingkan hasil pengujian SolidWork
eksperimental dengan hasil simulasi untuk
mengetahui performansi dari model alat uji. Persiapan rancang bangun
model alat uji teras reaktor
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penyelesaian rancang bangun model alat uji Proses Rancang bangun model
teras reaktor pada susunan sub buluh segi dilakukan alat uji teras reaktor nuklir
enam ialah dengan menggunakan konsep dengan alat uji
desain yang sudah dibuat untuk selanjutnya
di rancang bangun dan kemudian dilakukan Uji coba pengoperasian
pengoperasian untuk memastikan apakah model alat uji teras rektor
alat uji berfungsi dengan baik atau tidak.
Rancang bangun ini dilakukan dengan
tahap-tahap sebagai berikut :
a. Studi Literatur Tidak
Alat uji
Dengan memahami konsep Berfungsi
rancang bangun yang sudah dilakukan
sebelumnya. Yang mana hanya metode Ya
rancang bangunnya saja yang diambil
dan kemudian diterapkan kedalam Analisis dan Pembahasan
rancang bangun model teras reaktor.
Selain itu juga, mempelajari referensi
lain yang dapat memberikan solusi Kesimpulan
pada studi rancang bangun ini.
b. Konsep Perancangan Alat Uji
Dalam rancang bangun diperlukan Selesa
suatu konsep perancangan yang mana
nantinya konsep tersebut dapat di
realisasikan atau di aktualisasikan. Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
c. Rancang Bangun Alat Uji
Rancang Bangun alat uji ini Hasil dan Pembahasan
dilakukan untuk merealisasikan suatu Berdasarkan metodelogi penelitian
konsep desain yang sudah ada untuk yang dibuat, maka tahap pertama adalah
mempermudah pengujian. menentukan model alat uji dengan
d. Pengoperasian Alat Uji mengambil pemodelan dari teras reaktor
Alat Uji yang sudah dirancang nuklir tipe Small Modullar Reactor (SMR).
bangun kemudian dioperasikan untuk SMR yang akan dilakukan penelitian ini
10
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
adalah tipe iPWR yaitu Integral utama yang berisi tujuh silinder vertikal.
Pressurized Water Reactor, dimana Seksi uji dilengkapi dengan sebuah pipa
dilakukan kombinasi sistem primer dan yang ditempatkan pada posisi ± 8 cm dari
sekunder menjadi satu sistem. titik pusat pipa dengan seksi uji ujung atas.
Pipa tersebut berfungsi sebagai saluran
Pemodelan Alat Uji Teras Reaktor Nuklir keluaran air dari dalam seksi uji, dengan
menggunakan pipa berdiameter 0,5 inch.
Didalam teras reaktor tipe Small Penentuan dimensi dan pemilihan material
Modullar Reactor (SMR) ini terdapat fuel rod, kaca (dengan ketebalan 0,5 cm) pada
pada bagian tengah teras reaktor terdapat rancang bangun seksi uji ini dimaksudkan
tujuh buah fuel rod yang akan menjadi agar dihasilkan seksi uji yang kuat dan
model dalam rancang bangun alat uji. cukup besar, sehingga dapat digunakan
Berikut ini adalah Gambar dari pemodelan untuk melakukan eksperimen perpindahan
alat uji. panas konveksi berikut dengan berbagai
variasi bentuk fluks panas. Sedangkan
pada bagian bawah juga dilengkapi kaca
dengan ketebalan 0,5 cm. Tujuan dari
penggunaan kaca tersebut untuk
mempertahankan posisinya secara vertikal,
mengingat kaca seksi uji sangat berat.
(a) (b)
11
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
(a) (b)
12
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
ditengah seksi uji, posisi seksi uji utama sebesar 1,9 cm dan diameter untuk lubang
berada diatas dudukan seksi uji utama. pipa sebesar 2,2 cm.
(a) (b)
13
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
Pompa Sentrifugal
(a) (b) Pompa yang digunakan pada
eksperimen adalah pompa SHIMIZU model
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Gambar 12. Silinder pemanas, (a). Desain PS-128 BIT dengan debit air 10
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
(b). Bentuk fisik 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
sampai dengan 18 dan mempunyai
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Sistem Penyedia Air tekan hisap maksimum 9 meter. Pompa
yang digunakan dalam eksperimen ini
Untuk sistem penyedia air bagi seksi uji bertujuan untuk mengalirkan air dari tangki
telah dirancang dan dibangun suatu sistem air-1 ke seksi uji. Dengan adanya katup atau
penyediaan air yang terdiri dari dua buah kran air maka debit air yang menuju seksi uji
tangki air yang terbuat dari bahan kaca dapat di atur sesuai kebutuhan. Apabila
dengan bentuk seperti kotak terbuka dengan debit air yang dibutuhkan kecil maka pipa
dimensi ukuran 40 cm × 40 cm × 40 cm dan bypass akan mengalirkan air kembali
dengan tebal bahan 0,5 cm. Tangki air-1 ketangki air-1. Apabila debit air yang
ditempatkan lebih rendah dari seksi uji. dibutuhkan besar tutup katup atau kran air
Tangki air-2 ditempatkan sejajar dengan pada pipa bypass. Dan untuk membaca
seksi uji. Desain penempatan tangki air-1 debit air yang menuju seksi uji dapat
lebih rendah dari tangki-2 dimaksudkan digunakan alat ukur yaitu flow meter.
supaya air yang terdapat pada tangki air-2 Berikut ini adalah gambar spesifikasi pompa
dapat mengalir secara alamiah ketangki air- yang digunakan :
1 (tanpa bantuan pompa sentrifugal). Air
dari tangki-1 dialirkan ke seksi uji dengan
menggunakan sebuah pompa sentrifugal
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
dengan debit maksimum 18 . Namun,
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
dalam eksperimen ini debit maksimum yang
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
akan digunakan adalah 500 . Sistem
𝑗𝑎𝑚
pemipaan mulai dari tangki air-1 sampai Gambar 14. Pompa Sentrifugal
dengan seksi uji menggunakan pipa PVC
dengan diameter 0,5 inch. Air yang Regulator Tegangan
digunakan dalam eksperimen ini adalah air Regulator voltage berfungsi untuk
yang diambil langsung dari dalam tanah. mengatur tegangan (voltase) dari 0 Volt
14
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
sampai dengan 300 Volt secara manual. energi listrik yang dibutuhkan. Jenis kabel
Berdasarkan data spesifikasi dari batang yang digunakan ialah jenis kabel tembaga
silinder, maksimum tegagangan yang tunggal. Tipe kabel yang digunakan ialah 2
digunakan sebesar 220 Volt. Alat ini × 0,75 mm, artinya didalam kabel tersebut
digunakan untuk memainkan variasi panas berisikan dua kawat tembaga yang masing-
fluks pada batang silinder. Dengan nilai masing tembaga tersebut berdiameter 0,75
tegangan yang diinginkan maka kuat arus mm. Dan tipe 3 × 1,5 mm, kabel yang berisi
didapat dengan menggunakan AVO meter. tiga kawat tembaga yang masing-masing
Apabila tegangan dan kuat arus sudah tembaga berdiameter 1,5 mm.
didapat, maka akan didapat daya. Daya
dibagi dengan luas penampang silinder
maka didapatlah nilai panas fluks.
𝑃
q" = (1)
𝐴
𝑊
dimana q" = Heat Fluks [ ]
𝑚2
P = daya [ watt ] = volt × amper
A =Luas Penampang silinder [ 𝑚2 ]
15
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
model alat uji teras reaktor nuklir yang sudah selesai dibuat :
6
8
4 9
3 10
2
11
1
12
(a) (b)
Gambar 17. (a). Desain model alat uji. (b). Bentuk fisik model alat uji
Keterangan Gambar :
1. Tangki air 1. 7. Katup Aliran Konveksi Paksa.
2. Meja Alat Uji. 8. Seksi Uji.
3. Pompa Sentrifugal. 9. Pengatur Tegangan.
4. Katup Aliran Air. 10. Tangki Air 2.
5. Flow meter. 11. Kontrol Panel.
6. Katup Aliran Konveksi Alamiah. 12. Katup Aliran tangki air- 2.
16
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
17
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 9-18 ISSN 2477-6061
DAFTAR PUSTAKA
316
[1] Diniardi, E., Ramadhan, A.I., Basri, H.,
314
(2014), Studi Literatur Desain dan
312
Teknologi Reaktor Nuklir Small Modular
310
Reactor (SMR) Jenis CAREM-25.
Temperatur [K]
308
Proceedings Seminar Nasional Teknik
306
Mesin Universitas Trisakti, ISBN : 978-
304 602-70012-0-6.
302
eksperimental
[2] Ramadhan, A.I., (2012)., Analisis
300 simulasi Perpindahan Panas Fluida Pendingin
298 Nanofluida Di Teras Reaktor
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
Jarak [m]
(Pressurized Water Reactor) Dengan
Computational Fluid Dynamics, Tesis
Program Magister, Universitas
Gambar 18. Hubungan antara temperatur Pancasila, Jakarta.
fluida terhadap jarak atau ketinggian dari [3] Ramadhan, A. I., Setiawan, I., and
batang silinder untuk melihat perbedaan dari Satryo, M. I., (2013), Simulasi
pengujian eksperimental dengan simulasi Karakteristik Aliran Dan Suhu Fluida
dengan fluks panas 500000 W/m 2 pada Pendingin (H2O) Pada Teras Reaktor
kecepatan aliran fluida 0,3 m/s. Nuklir Smr (Small Modular Reactor)."
ROTASI 15.4: 33-40.
Kesimpulan [4] Ramadhan, A. I., Pratama, N., and
Umar, E. (2009), Simulasi Aliran Fluida
Dari hasil proses Rancang Bangun Pada Teras Reaktor Triga 2000
model alat uji teras rektor nuklir dengan Dengan Menggunakan Perangkat CFD,
tujuh buah silinder pemanas dengan
Seminar Nasional Basic Science, 1-6.
susunan sub buluh segi enam dan dari hasil
Pengujian Eksperimental yang dilakukan
dalam konveksi paksa, memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pertimbangan pemilihan bahan dan
toleransi ukuran dari ukuran desain
kedalam bentuk fisik sangat
mempengaruhi hasil pengujian
eksperimental.
2. Semakin kecil selisih perbandingan
antara temperatur fluida pada
pengujian eksperimental dengan
temperatur fluida pada simulasi, maka
semakin baik performansi alat uji.
3. Apabila asumsi nilai variasi fluks
panas sama atau tetap, maka variasi
kecepatan mempengaruhi temperatur
fluida. Semakin besar kecepatan
aliran fluida di sub buluh maka
semakin kecil temperatur fluida, hal ini
disebabkan karena penyerapan
panas semakin berkurang.
Perpindahan panas yang dilakukan
oleh fluida menjadi sedikit disebabkan
oleh kecepatan fluida masuk di sub
buluh semakin besar.
18