0% found this document useful (0 votes)
61 views15 pages

Bioedukasi: Pengembangan Asesmen Biologi Berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) Di Sma Kota Palembang

This development research aimed to create a science process skills-based biology assessment for 10th grade students on odd semester materials. The assessment was developed using a research and development method and validated by 3 experts. The results were a 50-question multiple choice assessment covering the scope of biology, biodiversity, viruses, bacteria, and protists. Expert reviews found the assessment to be highly valid for measuring students' science process skills, with average validation scores of 84% for content, 80% for language, and 95% for evaluation. The assessment is intended to help teachers evaluate students' science process skills and provide feedback to improve the learning process.

Uploaded by

Lilis Karlina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
61 views15 pages

Bioedukasi: Pengembangan Asesmen Biologi Berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) Di Sma Kota Palembang

This development research aimed to create a science process skills-based biology assessment for 10th grade students on odd semester materials. The assessment was developed using a research and development method and validated by 3 experts. The results were a 50-question multiple choice assessment covering the scope of biology, biodiversity, viruses, bacteria, and protists. Expert reviews found the assessment to be highly valid for measuring students' science process skills, with average validation scores of 84% for content, 80% for language, and 95% for evaluation. The assessment is intended to help teachers evaluate students' science process skills and provide feedback to improve the learning process.

Uploaded by

Lilis Karlina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 15

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805

Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701

PENGEMBANGAN ASESMEN BIOLOGI BERBASIS


KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS)
DI SMA KOTA PALEMBANG

Cantha Claudhya R.D.1


Sri Wardhani2
Sulton Nawawi3
1, 2, 3)
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Palembang
E-mail: [email protected] [email protected], 3Sultonnawawi@um-
palembang.ac.id

Abstract: This development research aimed to determine the characteristics and feasibility of
the science process skills-based biology assessment for class X on the odd semester material.
This assessment was prepared using a research development method adapted from McIntire
This development research only wants to see the feasibility stage based on an expert review
or expert validation including 3 validators, namely linguists, material experts, and evaluation
experts using a questionnaire. The data analysis refers to the score range 1–4 with the
feasibility interpretation which is very good, good, not good, and very bad. The results of this
development research are in the form of a KPS-based biological assessment in the form of
multiple-choice questions as many as 50 questions containing material from odd semesters,
namely the scope of biology, biodiversity, viruses, bacteria, and protists. The feasibility
assessment was carried out by expert lecturers, for material experts obtained an average
percentage of 84% with a very valid category, linguists obtained an average percentage of
80% with valid categories, and evaluation experts obtained an average percentage of 95%
with very valid categories so that it can be used to measure science process skills in class X
students.

Kata kunci: asesmen biologi, keterampilan proses sains, pengembangan

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang dapat bekerja, dan bertahan dengan
sangat diperlukan oleh individu untuk menggunakan keterampilan untuk hidup
mengembangkan kemampuan agar (life skills) (Wijaya, Sudjimat, & Nyoto,
bermanfaat untuk dirinya sendiri dan 2016).
orang lain. Pendidikan yang dibutuhkan Keterampilan berpikir tingkat
untuk mengembangkan kemampuan tinggi mencakup beberapa keterampilan
individu yaitu pendidikan yang salah satunya yaitu Keterampilan Proses
berkualitas. (Anggiasari, Hidayat, & Sains (KPS). KPS merupakan seperangkat
Harfian, 2018). Pendidikan abad ke-21 keterampilan yang digunakan para
juga dikenal dengan masa pengetahuan ilmuwan dalam melakukan penyelidikan
(knowledge age), sehingga setiap orang ilmiah dengan menggunakan pikiran, nalar
dituntut untuk memiliki keterampilan dan perbuatan secara efisien dan efektif
berpikir tingkat tinggi. untuk mencapai suatu hasil tertentu.
Abad ke 21 ini setiap orang harus (Rustaman dkk, 2012). KPS sangat perlu
memiliki keterampilan berpikir tingkat dikuasi oleh peserta didik dalam proses
tinggi, pendidikan menjadi semakin pembelajaran terutama dalam
penting untuk menjamin peserta didik pembelajaran Biologi.
memiliki keterampilan belajar dan Pembelajaran Biologi peserta
berinovasi, keterampilan menggunakan didik bukan hanya diberikan pengetahuan
teknologi dan media informasi, serta melainkan menyiapkan peserta didik
C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

untuk aktif. Menurut (Asih, 2015) melalui pemberian pengalaman yang


pembelajaran biologi di SMA dirancang bermakna pada proses pembelajaran.
untuk menyiapkan, meningkatkan dan Kemampuan berpikir siswa dalam
juga mengembangkan soft skills dan hard membangun konsep baru pada
skills yang meliputi aspek kompetensi pembelajaran sains dapat dilatih melalui
pengetahuan, sikap, dan juga pengembangan KPS.
keterampilan. Aspek pengetahuan dan Berdasarkan hasil analisis
keterampilan yaitu situasi yang kebutuhan awal dengan menggunakan
menggiring peserta didik untuk bertanya, lembar observasi, wawancara, dan
mengamati, mengadakan eksperimen, kuesioner pada guru biologi dan peserta
serta menemukan fakta dan konsep didik kelas X di SMA Seberang Ulu 1
sendiri oleh karena itu, dalam dan Seberang Ulu 2 yang terakreditasi A
pembelajaran Biologi diperlukan cara yaitu pada SMA N 19 Palembang, SMA
belajar peserta didik aktif yang N 8 Palembang, SMA PGRI 2
mengembangkan KPS. Palembang, dan SMA Sriguna
KPS bisa dinilai atau diukur Palembang, dalam proses pembelajaran
menggunakan instrumen pengukuran biologi kelas X sudah menerapkan
berupa asesmen. Menurut Subali (2012) keterampilan proses sains, namun guru
asesmen merupakan prosedur yang belum mengembangkan instrumen atau
digunakan untuk mendapatkan informasi asesmen berbasis KPS yang sesuai
untuk mengetahui taraf pengetahuan dan dengan indikator-indikator yang terdapat
keterampilan peserta didik yang hasilnya pada KPS, didapatkan penilaian yang
akan digunakan untuk keperluan evaluasi, digunakan oleh guru masih mengacu pada
sebab dengan adanya asesmen ini, aspek pengetahuan. Pada penilaian aspek
seorang guru bisa mengukur bagaimana pengetahuan guru menggunakan
perkembangan nilai peserta didik dalam instrumen penilaian berbentuk tes berupa
proses pembelajaran di dalam kelas. pilihan ganda dan esay yang ada pada
Dalam proses pembelajaran buku biologi sebagai sumber belajar.
siswa dituntut agar turut aktif dan menjadi Hasil analisis soal diempat sekolah
pusat dalam proses pembelajaran, serta tersebut juga diketahui bahwa soal
dituntut untuk berpikir, menganalisis, berbasis KPS masih tergolong rendah,
mengevaluasi, dan menyimpulkan sendiri diperoleh hasil rata-rata yaitu 29,35% soal
apa yang menjadi permasalahan disetiap yang telah memberdayakan keterampilan
materi yang dipelajari guna untuk proses sains, terdiri dari 6,32% soal yang
memecahkan masalah tersebut, guru mencantumkan indikator mengamati
hanya membimbing, mendorong, dan /mengobservasi dengan kategori kurang,
memberikan fasilitas bagi seorang siswa 18,02% soal yang mencantumkan
agar tercapai suatu tujuan pembelajaran indikator mengelompokkan/klasifikasi
(Aseptianova, Nawawi, & Yuliandina, dengan kategori kurang, 3,75% soal yang
2019) mencantumkan indikator meramalkan
Tugas pendidik adalah mampu /prediksi dengan kategori kurang 2,50%
mengembangkan keterampilan- soal yang mencantumkan indikator
keterampilan yang dimiliki oleh peserta merencanakan percobaaan/penelitian
didik, salah satunya adalah keterampilan dengan kategori kurang dan 0 % untuk
proses sains. Iga, Fadiawati, & Kadaritna soal dengan indikator menafsirkan
(2015) menyatakan bahwa pada /interpretasi, mengajukan pertanyaan,
kurikulum 2013 asesmen siswa dalam berhipotesis, menerapkan konsep dan
proses pembelajaran sangat erat kaitannya berkomunikasi. Sehingga perlu untuk
dengan keterampilan berpikir. mengembangkan asesmen KPS di SMA
Keterampilan berpikir siswa dapat dilatih

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 18


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

tersebut sebagai alat untuk mengungkap proses dan kemajuan belajar peserta didik.

METODE
Penelitian ini adalah peneltian pada materi semester ganjil. Dalam kisi-
pengembangan atau Development kisi yang dikembangkan memuat
Research. Tujuan penelitian gambaran antara indikator keterampilan
pengembangan ini digunakan untuk proses sains terkait konten materi dan butir
menghasilkan produk. Untuk menguji soal. Penyusunan tes dalam penelitian ini
keefektifan hasil produk maka diperlukan berdasar pada kisi-kisi. Instrumen
penelitian untuk kelayakan produk penilaian Keterampilan Proses Sains
tersebut. (KPS) terdapat 50 soal pilihan ganda.
Pada penelitian ini produk yang Tujuan dari penggunaan tes ini
dikembangkan adalah soal pilihan ganda sebagai alat ukur oleh guru dalam menilai
berbasis keterampilan proses sains (KPS) keterampilan proses sains peserta didik
materi biologi di kelas X semester ganjil pada materi yang telah disebutkan dan
dengan materi Ruang Lingkup Biologi, sebagai referensi bagi guru, sekolah, serta
Keanekaragaman Hayati, Virus, Bakteri, peneliti lain dalam menyusun dan
dan Protista. mengembangkan asesmen biologi. Tujuan
Penelitian ini menggunakan penggunaan bagi peserta didik adalah
model penelitian pengembangan menurut untuk meningkatkan keterampilan proses
McIntire dalam Mulyatiningsih (2011), sains. Pengguna dari tes ini adalah guru
terdapat 10 langkah pengembangan tes Biologi dan peserta didik kelas X IPA.
yang harus dilalui yaitu: mendefinisikan Langkah kedua yaitu
kompetensi, peserta tes, dan tujuan tes mengembangkan rencana uji (developing a
(defining the test universe, audience, and test plan. Hal-hal yang direncanakan
purpose), mengembangkan rencana uji dalam tahap ini meliputi konstruk (kisi-
(developing a test plan), menyusun item kisi), format pertanyaan atau jawaban,
tes (composing the test items), menulis bentuk penyelenggaraan dan cara
instruksi administrasi (writing the penyekorannya. Kisi-kisi dibuat dari
administration instructions), melakukan Kompetensi Dasar (KD) materi Biologi
uji coba (conduct piloting test), analisis kelas X semester 1 dari Permendikbud No.
item (item analysis), merevisi tes (revising 37 Tahun 2018.Instrumen penilaian berupa
the test), validasi tes (validation the test), soal pilihan ganda dengan pilihan jawaban
mengembangkan norma (developing A, B, C, D dan E.
norms), lengkapi tes manual (complete test Langkah ketiga yaitu menyusun
manual) item tes (composing the test items). Soal
Tahap yang dilaksanakan hanya Keterampilan proses sains yang akan
sampai pada tahapan ke empat yaitu diujikan sebanyak 50 butir soal pilihan
menulis instruksi adminstrasi dikarenakan ganda. Instrumen yang digunakan pada
penulis hanya ingin melihat karakteristik validasi ahli (expert judgment), validasi
dan kelayakan instrumen asesmen biologi dilakukan oleh 3 validator ahli: (1) ahli
yang dibuat dalam alur pelaksanaan materi; (2) ahli bahasa; dan (3) ahli
strategi penelitian pengembangan. evaluasi. Di dalam melakukan telaah
Langkah pertama yaitu instrumen, maka fokusnya adalah suatu
mendefinisikan kompetensi, peserta tes, instrumen telah memenuhi persyaratan
dan tujuan tes (defining the test universe, yang telah ditetapkan.
audience, and purpose). Tes yang akan Langkah keempat yaitu menulis
dikembangkan dalam penelitian ini adalah instruksi administrasi (writing the
soal pilihan ganda. Menyusun kisi-kisi tes administration instructions). Pada tahap
untuk mengukur keterampilan proses sains ini disusun petunjuk penyelenggaraan tes

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 19


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

yang terdiri dari petunjuk untuk rumus berikut:


penyelenggara dan pengawas ujian serta Persentase Jawaban Responden
petunjuk untuk peserta tes itu sendiri. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100
Petunjuk penyelenggaraan yang digunakan
(Sugiyono, 2018: 137)
dalam penelitian ini berisikan kondisi yang
harus disiapkan pada saat tes dilaksanakan.
Persentase kelayakan yang
Teknik analisis data dilakukan
didapatkan kemudian diinterpretasikan
untuk mengetahui kelayakan asesmen
kedalam kategori berdasarkan Tabel 2.
yang dikembangkan. Dilakukan pengisian
berikut:
lembar validasi yang dilakukan oleh dosen
ahli dengan menggunakan skala likert
Tabel 2. Kategori Kelayakan
berdasarkan Tabel 1. sebagai berikut. Skor rata-rata Kategori
<81,25% - 100 % Sangat Valid
Tabel 1. Pedoman penskoran pada
<62,5% - 81,25 % Valid
angket (Skala Likert) <43,75% - 62,5 % Tidak Valid
25% - 43,75 % Sangat Tidak
No. Analisis Kuantitatif Skor Valid
1. Sangat Baik 4 (Riduwan, 2015)
2. Baik 3
3. Tidak Baik 2 Tafsiran hasil validasi ini
4. Sangat Tidak Baik 1 digunakan untuk menentukan kevalidan
(Sugiyono, 2018) (kelayakan) instrumen asesmen yang
dikembangkan. Asesmen dinyatakan valid
Menghitung persentase jawaban secara teoritis apabila persentase
dari setiap pernyataan pada instrumen kelayakannya adalah 62,5%.
validasi dan angket dengan menggunakan

HASIL

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal


Kompetensi Dasar Indikator KPS Nomor Soal Kunci Jawaban
3.1 Memahami melalui Mengamati 1 A
penerapan tentang ruang Mengelompokkan 2 D
lingkup Biologi Menafsirkan 3 C
(permasalahan pada berbagai Meramalkan 4 D
obyek Biologi dan tingkat Mengajukan pertanyaan 5 B
organisasi kehidupan), Berhipotesis 6 B
metode ilmiah dan prinsip Merencanakan 7 C
keselamatan kerja percobaan
berdasarkan pengamatan dan Menerapkan konsep 8 C
percobaan, kompetensi dasar Berkomunikasi 9 E
3.2 Menganalisis data hasil Mengamati 11, 12 A, B
observasi tentang berbagai Mengelompokkan 13 C
tingkat keanekaragaman Menafsirkan 14 D
hayati (gen, jenis dan Meramalkan 15 D
ekosistem), di Indonesia Mengajukan pertanyaan 16 B
serta ancaman dan Berhipotesis - -
pelestariannya, kompetensi Merencanakan 17 A
dasar percobaan
Menerapkan konsep 18 C
Berkomunikasi 19 E

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 18


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

Kompetensi Dasar Indikator KPS Nomor Soal Kunci Jawaban


3.3 Memahami prinsip- Mengamati 20 C
prinsip klasifikasi makhluk Mengelompokkan 21, 25 D, B
hidup dalam lima kingdom, Menafsirkan 22 D
kompetensi dasar Meramalkan - -
Mengajukan pertanyaan 24 A
Berhipotesis - -
Merencanakan 23 C
percobaan
Menerapkan konsep - -
Berkomunikasi - -
3.4 Menganalisis struktur Mengamati 26 A
dan replikasi, serta peran Mengelompokkan 27 B
virus dalam aspek kesehatan Menafsirkan 30 D
masyarakat, kompetensi Meramalkan 31 A
dasar Mengajukan pertanyaan - -
Berhipotesis - -
Merencanakan 29 B
percobaan
Menerapkan konsep 28 D
Berkomunikasi 32 C
3.5 Menganalisi struktur dan Mengamati 33 B
cara hidup bakteri serta Mengelompokkan 34 A
perannya dalam berbagai Menafsirkan 35 B
aspek kehidupan masyarakat Meramalkan 38, 40 A, C
dan kompetensi dasar Mengajukan pertanyaan 39 A
Berhipotesis 36, 37 C, D
Merencanakan 41, 43 C, B
percobaan
Menerapkan konsep - -
Berkomunikasi 42 C
3.6 Menerapkan prinsip Mengamati 44 D
klasifikasi untuk Mengelompokkan 45 C
menggolongkan protista Menafsirkan - -
berdasarkan ciri-ciri umum Meramalkan 49 C
kelas dan perannya dalam Mengajukan pertanyaan - -
kehidupan melalui Berhipotesis 48 A
pengamatan secara teliti dan Merencanakan 46 B
sistematis percobaan
Menerapkan konsep 47 A
Berkomunikasi 50 B

Tabel 4. Contoh Soal Keterampilan Proses Sains (KPS)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Keterampilan Soal Jawaban
Proses Sains (KPS)
3.1 Memahami melalui Mengamati 1. Peserta didik kelas X sedang a
penerapan tentang mengamati gambar tingkat organisasi
ruang lingkup kehidupan. Artinya, mereka sedang
Biologi mempelajari objek
(permasalahan pada biologi.
berbagai obyek
Biologi dan tingkat
organisasi
kehidupan), metode
ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja
berdasarkan
pengamatan dan Urutkanlah tingkatan organisasi
percobaan kehidupan dari yang terkecil sampai

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 19


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

terbesar pada gambar di atas dengan


benar...
a. 3-5-7-1-8-2-6-4
b. 1-3-2-6-5-4-7-8
c. 2-3-1-6-5-8-7-4
d. 3-2-1-7-5-4-6-8
e. 1-4-2-3-6-8-5-7
3.2 Menganalisis data Mengelompokkan 13. Gurun merupakan padang luas yang c
hasil observasi tandus karena hujan sangat jarang
tentang berbagai turun di daerah tersebut. Contohnya
tingkat gurun Gobi di Asia dan gurun Sahara
keanekaragaman di Afrika. Perhatikanlah ciri-ciri di
hayati (gen, jenis dan bawah ini!
ekosistem) di 1. Curah hujan sangat rendah,
Indonesia serta kurang dari 25 cm/tahun
ancaman dan 2. Memiliki Vegetasi Tanaman
pelestariannya Berlapis
3. Memiliki Pohon Tinggi Berdaun
Lebat
4. Kelembapan udara sangat rendah
Dari ciri-ciri di atas, ciri-ciri gurun
yang benar terdapat pada nomor...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
3.4 Menganalisis struktur Menafsirkan 30. Amatilah gambar paru-paru berikut d
dan replikasi, serta ini!
peran virus dalam
aspek kesehatan
masyarakat

Berdasarkan hasil pengamatanmu,


adakah terdapat perbedaan antara
gambar paru-paru sehat dan paru-paru
pasien dengan gejala Covid-19...
a. Ada, pada paru-paru pasien positif
Covid-19 terlihat ada lapisan
berwarna putih dan dipenuhi dengan
cairan
b. Ada, pada paru-paru bukan pasien
positif Covid-19 tidak terdapat
lapisan berwarna putih beserta cairan
putih, paru-paru terlihat bersih
c. Covid-19 dapat menyebabkan
kematian karena paru-paru sebagaian
besar tertutup cairan
d. Ada, pada paru-paru pasien positif
Covid-19 terdapat lapisan berwarna
putih sedangkan paru-paru bukan
pasien positif Covid-19 terlihat
bersih
e. Tidak ada perbedaan paru-paru
Covid-19 dengan paru-paru yang
sehat
3.6 Menerapkan prinsip Meramalkan 49. Lisa mengobservasi air dari sebuah d
klasifikasi untuk tambak ikan. Observasi diketahui

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 20


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

menggolongkan bahwa protista mirip jamur


protista berdasarkan (Oomycota) dapat merugikan
ciri-ciri umum kelas manusia, apabila Oomycota tidak
dan perannya dalam cepat ditanggulangi maka akan
kehidupan melalui mengakibatkan penurunan populasi
pengamatan secara pada...
teliti dan sistematis a. Zooplankton
b. Fitoplankton
c. Ikan
d. Hydra
e. Bakteri pengurai
35. Menganalisis struktur Mengajukan pertanyaan 39. Pertanyaan yang tepat untuk gambar
dan cara hidup bakteri di bawah ini adalah...
serta perannya dalam
berbagai aspek
kehidupan masyarakat

a. Apakah infeksi bakteri dapat


menyebakan penyakit bagi
manusia?
b. Apakah ada perbedaan dari
beberapa macam bakteri?
c. Bagaimana cara bakteri dapat
menginfeksi manusia?
d. Mengapa bakteri dapat hidup
pada tubuh manusia?
e. Berapa banyak bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit pada
manusia?
3.5 Menganalisis Berhipotesis 36. Sekelompok peserta didik ingin c
struktur dan cara mengetahui pengaruh konsentrasi
hidup bakteri serta larutan garam beryodium (Nacl)
perannya dalam terhadap daya hambat bakteri
berbagai aspek (Streptococcus mutans). Dengan
kehidupan menggunakan larutan garam
masyarakat beryodium dengan konsentrasi 20%
dan 80 %. Hipotesis yang tepat untuk
pernyataan di atas adalah...
a. Larutan garam beryodium dengan
konsentrasi 80% dengan kategori
memiliki daya hambat lemah
terhadap bakteri (Streptococcus
mutans)
b. Tidak ada pengaruh pemberian
konsentrasi larutan garam
beryodium (Nacl) terhadap daya
hambat bakteri (Streptococcus
mutans)
c. Ada pengaruh pemberian
konsentrasi larutan garam
beryodium (Nacl) terhadap daya
hambat bakteri (Streptococcus
mutans)
d. Bakteri (Streptococcus mutans)
tidak mengalami hambatan
terhadap larutan garam beryodium
(Nacl)
e. Tidak ada perbedaan signifikan

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 21


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

antara larutan garam dengan


konsentrasi 20% dan 80% dalam
menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans.
3.3 Memahami prinsip- Merencanakan percobaan 23.Seorang peserta didik ingin melakukan c
prinsip klasifikasi percobaan untuk membuat kladogram
makhluk hidup untuk mengetahui kingdom plantae.
dalam lima kingdom Berdasarkan tema penelitian yang
telah diuraikan, alat dan bahan yang
tepat digunakan untuk percobaan
tersebut adalah...
a. Alat tulis dan tumbuhan
b. Kertas HVS dan tumbuhan
c. Alat tulis dan kertas HVS atau
karton
d. Kertas HVS dan plastisin
e. Plastisin dan stopwatch
3.2 Menganalisis data Menerapkan konsep 18. Dalam kehidupan sebagian besar e
hasil observasi rumah di Indonesia menggunakan
tentang berbagai kayu terutama rumah adat. Kayu
tingkat dimanfaatkan untuk membuat jendela,
keanekaragaman pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa
hayati (gen, jenis dan tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya
ekosistem) di antara lain jati, kelapa, nangka, dan
Indonesia serta meranti. Jika kita memanfaatkan
ancaman dan pohon-pohon tersebut secara terus
pelestariannya menerus maka akan terjadi
penggundulan hutan. Berdasarkan
uraian di atas, manakah cara yang
tepat untuk menjaga kelestarian hutan
adalah...
a. Mencuri pohon yang lain untuk di
tebang
b. Membuat rumah dengan tidak
menggunakan kayu
c. Tidak menebang semua pohon
d. Memilih pohon yang besar untuk
di tebang
e. Melakukan penanaman pohon
kembali
3.1 Memahami melalui Berkomunikasi 9. Perhatikan tabel di bawah ini!
penerapan tentang ruang Tabel distribusi frekuensi dan presentase
lingkup Biologi kejadian kecelakaan kerja di
(permasalahan pada laboratorium.
berbagai obyek Biologi
dan tingkat organisasi
kehidupan), metode
ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja
berdasarkan pengamatan
dan percobaan

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 22


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

Kalimat yang tepat untuk menyatakan


informasi dari tabel tersebut adalah...
a. Kecelakaan kerja yang paling sering
dialami oleh responden di
laboratorium adalah terkena
tumpahan bahan kimia serta
mengeluh pusing akibat menghirup
bahan kimia pada saat melakukan
pengujian dan iritasi kulit
b. Kecelakaan kerja yang paling sering
dialami oleh responden di
laboratorium adalah bersentuhan
dengan panas, diikuti dengan terkena
tumpahan bahan kimia serta
mengeluh pusing akibat menghirup
bahan kimia pada saat melakukan
pengujian dan iritasi kulit
c. Kecelakaan kerja yang paling sering
dialami oleh responden di
laboratorium adalah terkena
tumpahan bahan kimia serta diikuti
dengan terjatuh atau terpeleset dan
terkena pecahan glassware
d. Kecelakaan kerja yang paling sering
dialami oleh responden di
laboratorium adalah bersentuhan
dengan panas, serta mengeluh pusing
akibat menghirup bahan kimia pada
saat melakukan pengujian dan mata
terpecik bahan kimia
e. Kecelakaan kerja yang paling sering
dialami oleh responden di
laboratorium adalah bersentuhan
dengan panas, diikuti dengan terkena
tumpahan bahan kimia serta
mengeluh pusing akibat menghirup
bahan kimia pada saat melakukan
pengujian.

Tabel 5. Hasil Rata-rata Penilaian Validasi Ahli


No Aspek yang dinilai Penilaian Persentase Kualifikasi Kategori
Validator Validator skor rata-rata
1 2 (%)
1 Aspek materi 15 12 84 Sangat valid Tidak perlu
direvisi
2 Aspek Bahasa 15 17 80 Valid Tidak perlu
direvisi
3 Aspek evaluasi 78 83 95 Sangat valid Tidak perlu
direvisi

Hasil validasi ahli materi, ahli penilaian validator materi, dan evaluasi
bahasa dan ahli evaluasi asesmen biologi tentang asesmen berbasis keterampilan
berbasis keterampilan proses sains (KPS) proses sains (KPS) berkualifikasi sangat
dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil valid sehingga layak digunakan,

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 23


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

semetara utuk penilaian validator Bahasa Alat ukur ada yang berupa tes dan non
tentang asesmen berbasis keterampilan tes, agar diperoleh alat penilain atau alat
proses sains (KPS) berkualifikasi valid ukur yang baik perlu dikembangkan
sehingga layak digunakan. Hasil sangat suatu prosedural pengembangan alat
valid dan valid bukan berarti tidak ada penilaian yang meliputi perencanaan
lagi revisi guna untuk kebaikan asesmen penilaian yang memuat maksud dan
yang dikembangkan ada beberapa saran tujuan penelitian, penyusunan kisi-kisi,
dan masukan untuk diperbaiki seperti penyusunan instrumen/alat ukur,
tata tulis, ejaan yang baik dan benar, penelahan (review) untuk menilai
panjang kunci jawaban yang tidak sama, kualitas alat ukur/instrumen secara
soal lebih disesuaikan dengan indikator kualitatif sebelum digunakan, uji coba
KPS dan silabus Permendikbud No. 37 alat ukur, untuk menyelidiki kesahihan
Tahun 2018. dan keandalan secara empiris,
Saran dan masukan dari pelaksanaan pengukuran, penilaian yang
validator materi, bahasa, dan evaluasi merupakan interpretasi hasil pengukuran
sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian dan pemanfaatan hasil asesmen.
dilanjutkan pada tahap keempat yaitu Asesmen yang dikembangkan
menulis instruksi adminstrasi (Writting yaitu pada materi Ruang Lingkup
the adminstration instruction) yaitu Biologi, Keanekaragaman Hayati, Virus,
membuat petunjuk penyelenggaraan tes Bakteri, dan Protista yang bertujuan
yang terdiri dari petunjuk untuk sebagai alat ukur oleh tenaga pendidik
penyelenggara, pengawas ujian dan dalam menilai keterampilan proses sains
petunjuk untuk peserta tes itu sendiri. bagi peserta didik, sebagai referensi soal
keterampilan proses sains bagi guru,
PEMBAHASAN serta bagi peneliti lain yang sedang
Karakteristik Soal Biologi Berbasis dalam tahap menyusun dan
Keterampilan Proses Sains (KPS) di mengembangkan asesmen biologi
SMA Kota Palembang pada Semester berbasis keterampilan proses sains.
Ganjil Soal KPS yang dibuat
Asesmen dikembangkan dengan mengarahkan peserta didik untuk tidak
mengacu pada kompetensi dasar materi hanya menguasai keterampilan kognitif
Biologi kelas X semester 1 dari saja tetapi juga keterampilan psikomotor,
Permendikbud No. 37 Tahun 2018, dan keterampilan afektif yang digunakan
kemudian materi dikaitkan dengan untuk mengembangkan keterampilan-
indikator ketetampilan proses sains keterampilan dasar sains, sikap ilmiah
menurut Rustaman (2012) yang terdiri dan sikap kritis peserta didik. Hal ini
dari 9 indikator yaitu mengamati, sejalan dengan Rustaman, (2005) yang
mengelompokkan,menafsirkan, menjelaskan bahwa keterampilan proses
meramalkan, mengajukan pertanyaan, sains melibatkan keterampilan kognitif,
berhipotesis, merencanakan percobaan, manual dan sosial, kognitif terlibat
menerapkan konsep, dan berkomunikasi. karena dengan melakukan keterampilan
Asesmen yang dikembangkan proses sains peserta didik akan
sudah sesuai dengan kriteria menggunakan pikiranya, keterampilan
kelengkapan instrumen asesmen. Soal manual jelas terlibat dalam keterampilan
yang dikembangkan disesuaikan dengan proses sains karena mereka melibatkan
prosedur pengembangan alat ukur. Hal penggunaan alat dan bahan, pengukuran,
ini sejalan dengan Subali (2012) penyusunan, atau perakitan alat.
diperlukan adanya alat atau instrumen Asesmen KPS yang dibuat
penilaian yang dipakai dalam kegiatan mendorong peserta didik untuk
pengukuran atau yang disebut alat ukur. memahami bagaimana cara untuk

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 24


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

mengumpulkan fakta dan Kelebihan Produk asesmen


menghubungkan fakta-fakta untuk biologi berbasis KPS yang telah
membuat suatu penafsiran atau dikembangkan ini berbeda dengan soal
kesimpulan, mendorong peserta didik pada umumnya, soal yang
dalam menyelesaikan soal dari sudut dikembangkan mengacu pada indikator
pandang sains yang berbeda dari soal tes KPS dan dapat mengukur kemampuan
pilihan ganda biasa.Soal KPS dibuat peserta didik dalam mengamati,
sesuai dengan situasi nyata dari berbagai mengelompokkan, menafsirkan
aspek kehidupan sehari-hari peserta meramalkan, mengajukan pertanyaan,
didik. berhipotesis, menerapkan konsep,
Soal KPS perlu dilatihkan atau merencanakan percobaan, dan
dikembangkan dalam pembelajaran berkomunikasi, soal ini dalam
biologi karena peserta didik tidak hanya pengembanganya juga dikaitkan dengan
mempelajari apa yang sudah ada tetapi silabus Permendikbud No.37 Tahun
siswa juga belajar bagaimana 2018 serta soal yang dikembangkan
memperoleh pengetahuan tersebut. berupa soal pada semester ganjil kelas X
Selain itu pada soal KPS, peserta didik yaitu materi ruang lingkup biologi,
dituntut lebih aktif dan kreatif dalam keanekaragaman hayati, bakteri, virus,
memecahkan masalah dan dan protista. Soal ini juga tidak hanya
menghubungkan pola-pola penelitian menuntut peserta didik untuk menguasai
untuk menyelesakan suatu materisaja tetapi peserta didik juga
permasalahan menuntut peserta didk dapat mengembangkan pikirannya,
untuk menjawab pertanyaan tidak hanya memberi kesempatan kepada peserta
berdasarkan pengetahuannya saja, dan didik untuk melakukan penemuan dari
menuntut peserta didik untuk pola-pola hasil penelitian yang diamati,
mengerjakan soal yang termasuk ke serta dapat membantu peserta didik
dalam soal HOTS (Higher Order mempelajari konsep-konsep sains,
Thinking Skill) atau soal yang menuntut menuntut peserta didik untuk
peserta didik untuk berfikir tingkat mengerjakan soal yang termasuk ke
tinggi, sehingga peserta didik nantinya dalam soal HOTS atau soal yang
diharapkan dapat menyelesakan sendiri menuntut peserta didik untuk berfikir
permasalahan dan memberikan solusi tingkat tinggi, sehingga peserta didik
untuk masalah yang terjadi dalam terlatih untuk menyelesaikan soal
kehidupan sehari-harimereka. Hal ini berfikir tingkat tinggi dan nantinya
juga diungkapkan oleh (Khairunnisa, diharapkan dapat menyelesakan sendiri
Ita, & Istiqamah, 2019). Keterampilan permasalahan dan memberikan solusi
proses didapat bukan hanya dalam untuk masalah yang terjadi dalam
sekejap namun soft skill ini didapat dari kehidupan sehari-hari mereka.
pembiasaan yang sering dilakukan
dalam pembelajaran sehari-har, Kelayakan Soal Biologi Berbasis
sehingga KPS juga mempunyai peran Keterampilan Proses Sains (KPS) di
untuk mengarahkan peserta didik untuk SMA Kota Palembang pada Semester
menguasai materi atau kognitifnya Ganjil
tetapi dapat juga mengembangkan Kelayakan dari asesmen biologi
pikirannya, memberi kesempatan berbasis KPS di SMA kota Palembang
kepada peserta didik untuk melakukan ini dinilai berdasarkan penilaian dari 6
penemuan, serta dapat membantu orang dosen validator yang masing-
peserta didik mempelajari konsep- masing terdiri dari 2 orang ahli materi, 2
konsep sains. orang ahli bahasa, dan 2 orang ahli
evaluasi. Berikut ini merupakan hasil

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 25


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

kelayakan dari asesmen biologi berbasis karena soal yang belum sesuai antara
KPS pada materi biologi kelas X di materi yang telah dipelajari dan silabus
SMA kota Palembang.Berdasarkan hasil maupun indikator KPS dapat membuat
expert judgment untuk validasi materi bingung peserta didik untuk menjawab
diperoleh persentase skor rata-rata 84% kunci jawaban yang benar. Pendapat ini
dengan kategori sangat valid, validasi didukung oleh penelitian Astuti,
bahasa diperoleh persentase skor rata- Prasetyo, & Rahayu (2012) bahwa
rata 80 % dengan kategori valid, asesmen dilakukan sebagai upaya untuk
validasi evaluasi di peroleh persentase mengukur tingkat ketercapaian indikator
skor 95% yang menunjukkan kategori pembelajaran dan mengumpulkan
sangat valid. informasi perkembangan belajar siswa
Penilaian ahli materi pada berbagai aspek. Hal ini juga
memberikan saran dan kritik berupa dijelaskan oleh Utami dan Nurgiyantoro
sesuaikan gambar dengan materi (2016) asesmen digunakan sebagai alat
kemudian dilakukan perbaikan pada ukur tingkat keberhasilan pembelajaran,
gambar yang kurang jelas. Gambar yang dan pencapaian tujuan-tujuan
kurang jelas dapat menimbulkan banyak pembelajaran, sesuai dalam kategori
penafsiran bagi peserta didik dalam taksonomi Bloom soal harus sesuai
memahami maksud dan makna yang dengan indikator (artinya soal harus
disampaikan pada soal oleh karena itu menanyakan perilaku dan materi yang
validator menyarankan untuk hendak diukur sesuai dengan rumusan
menyesuaikan gambar dengan materi. indikator dalam kisi-kisi), pengecoh
Hal ini sejalan dengan penelitian harus berfungsi, dan setiap soal harus
Nuryasni (2013) gambar dapat mempunyai satu jawaban yang benar
membantu dalam mencapai tujuan (artinya, satu soal hanya mempunyai satu
instruksional yang telah dirumuskan, kunci jawaban).
karena gambar termasuk media yang Ahli bahasa memberikan saran
mudah untuk mempertinggi nilai yaitu berupa penggunaan tanda baca dan
pembelajaran. Manfaat gambar dalam kalimat yang harus diperbaiki dan
proses instruksional adalah penyampaian diperjelas lagi kemudian dilakukan
dan penjelasan mengenai informasi, perbaikan pada soal yang kalimatnya
pesan, ide dan sebagainya tanpa banyak kurang efektif guna menghindari
menggunakan bahasa-bahasa verbal, kesalahan persepsi peserta didik ketika
tetapi dapat memberi kesan. Beberapa membaca soal dan agar penggunaan
karakteristik gambar yaitu peserta didik bahasa lebih mudah dipahami oleh
dapat melihat, memahamai dan peserta didik, sehingga validator bahasa
mengamati melalui gambar, gambar menyarankan untuk merevisi kalimat
mengurangi kerumitan konsep dan dalam yang tidak efektif guna untuk kebaikan
pemilihan suatu gambar harus hati-hati dalam pembuatan asesmen biologi
disesuaikan dengan konsep yang telah berbasis KPS. Hal ini sejalan dengan
dipelajari oleh peserta didik. Ayudia, Suryanto, dan Waluyo (2016)
Adapun saran dan komentar dalam menulis kalimat efektif harus
validator materi selanjutnya adalah soal memenuhi berbagai syarat. Terkait
harus dicocokan dengan silabus dan syarat-syarat kalimat efektif yang harus
buku laboratorium yang ada di SMA dipenuhi meliputi kesatuan gagasan,
kelas X dan soal lebih disesuaikan koherensi atau kepaduan yang kompak,
dengan indikator KPS kemudian kesejajaran atau paralelisme dan
dilakukan perbaikan untuk indikatornya kehematan. Diperkuat dengan
lebih disesuaikan dengan materi kelas X pernyataan Karyati (2016) berdasarkan
semester ganjil. Hal ini dilakukan konsepsi ejaan tersebut, cakupan

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 26


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

bahasan ejaan meliputi pemakaian huruf alternatif/jawaban yang benar disebut


vokal dan konsonan, huruf kapital dan kunci, dan yang salah disebut pengecoh
kursif, penulisan dan bentukan kata, (distractor).
penulisan unsur serapan, afiksasi, dan Saran selanjutnya dari ahli
kata asing, dan penempatan dan evaluasi yaitu perbaiki kunci jawaban
pemakaian tanda baca. Semua aspek soal yang panjangnya tidak sama dan
tersebut ditata dalam kaidah ejaan yang cenderung mudah ditebak dan mengarah
disebut Pedoman Umum Ejaan Bahasa ke jawaban yang benar setelah dilakukan
Indonesia (PUEBI). Hal ini juga perbaikan pada soal dengan merivisi
diungkapkan oleh Azwardi dalam bagian kunci jawaban, terdapat
Qhadafi (2018) menyatakan fungsi ejaan perubahan pada kunci jawaban sehingga
adalah sebagai landasan pembakuan tata menuntut peserta didik untuk membaca
bahasa, landasan pembakuan kosakata soal dan dengan teliti, karena soal
dan peristilahan, dan juga sebagai alat dengan pilihan jawaban yang tidak sama
penyaring masuknya unsur-unsur bahasa dapat membuat peserta didik langsung
lain ke dalam bahasa Indonesia. Secara menebak jawaban tanpa membaca soal.
praktis, ejaan berfungsi untuk membantu Hal ini sejalan dengan penelitian Utami
pembaca dalam memahami dan dan Nurgiyantoro (2016) pilihan
mencerna informasi yang disampaikan jawaban harus homogen dan logis
secara tertulis. ditinjau dari segi materi. Artinya, semua
Saran dari ahli evaluasi berupa pilihan jawaban harus berasal dari materi
perbaiki struktur pertanyaanyang masih yang sama seperti yang ditanyakan oleh
dalam bentuk pertanyaan soal essay pokok soal, penulisannya harus setara,
karena soal pilihan ganda dengan soal dan semua pilihan jawaban harus
essay itu berbeda, kemudian dilakukan berfungsi. Panjang rumusan pilihan
perbaikan pada soal dengan merivisi jawaban harus relatif sama. Kaidah ini
kalimat tanya pada soal pilihan ganda. diperlukan karena adanya
Karena tidak lazim dalam soal pilihan kecenderungan peserta didik memilih
ganda menggunakan kalimat tanya jawaban yang paling panjang karena
seperti apakah, bagaimana dan mengapa. seringkali jawaban yang lebih panjang
Setiap butir soal hanya mengandung satu itu lebih lengkap dan merupakan kunci
persoalan/gagasan. Soal pilihan ganda jawaban. Pokok soal jangan memberi
jelas berbeda dengan soal essay, soal petunjuk ke arah jawaban yang benar.
pilihan ganda harus memiliki jawaban Artinya, pada pokok soal jangan sampai
pengecoh sedangkan untuk jawaban soal terdapat kata, kelompok kata, atau
essay tidak disediakan jawaban berupa ungkapan yang dapat memberikan
pengecoh tetapi memiliki kunci jawaban petunjuk ke arah jawaban yang benar.
berbentuk rubrik dan soal essay yang Semua saran dan komentar dari
dituangkan dalam bentuk kalimat yang validator sudah direvisi. Sehingga dapat
terstruktur. Pokok soal harus dirumuskan disimpulkan bahwa soal biologi berbasis
secara jelas dan tegas, artinya keterampilan proses sains (kps) dapat
kemampuan/materi yang hendak dinyatakan valid berdasarkan expert
diukur/ditanyakan harus jelas, tidak judgment (dosen ahli) sehingga
menimbulkan pengertian atau penafsiran dapatdigunakan untuk mengukur
yang berbeda dari yang dimaksudkan keterampilan proses sains (kps) siswa
penulis. Pendapat ini juga didukung oleh kelas X.
Subali (2012) item berupa suatu
pernyataan yang belum lengkap (disebut
stem) untuk melengkapinya dengan cara
memilih di antara beberapa KESIMPULAN

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 27


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

Karakteristik asesmen yang dikembangkan dalam penelitian ini


dikembangakan terdiri dari 50 soal memiliki kelebihan dari soal lain karena
pilihan ganda dan dikembangkan sesuai soal yang dikembangkan disesuaikan
dengan indikator KPS yaitu mengamati, dengan indikator KPS dan silabus
mengelompokkan, menafsirkan, Permendikbud No.37 Tahun 2018 untuk
meramalkan, mengajukan pertanyaan, peserta didik kelas X semester ganjil,
berhipotesis, merencanakan percobaan, serta menguji kelayakan dari segi materi,
menerapkan konsep dan berkomunikasi. bahasa dan evaluasi dari asesmen yang
Soal juga dikaitkan dengan silabus dibuat, untuk memastikan bahwa layak
Permendikbud No. 37 Tahun 2018 atau tidaknya produk atau asesmen yang
dengan tipe soal pilihan ganda (multiple dibuat.
choice) untuk kelas X. Asesmen biologi
berbasis KPS di SMA kota Palembang DAFTAR RUJUKAN
pada semester ganjil yang dikembangkan Anggiasari, T., Hidayat, S., & Harfian,
sesuai dengan kompetensi dasar (KD) B. A. 2018. Analisis
pada materi ruang lingkup biologi, Keterampilan Berpikir Kritis
keanekaragaman hayati, virus, bakteri, Siswa SMA di Kecamatan
dan protista. Kalidoni dan Ilir Timur II.
Kelayakan asesmen oleh Bioma, 7(2), 184-195.
validasi ahli aspek materi yaitu 84 Aseptianova, Nawawi , S., & Yuliandina
dengan kategori sangat valid, validasi , M. 2019. Pengembangan
ahli aspek bahasa didapatkan skor 80 Asesmen Biologi Berbasis
dengan kategori valid, sedangkan untuk Keterampilan Berpikir Kritis
aspek evaluasi didapatkan skor 95 Siswa Kelas XI Semester Genap
dengan kategori sangat valid. Sehingga di SMA Muhammadiyah 1
dapat disimpulkan bahwa asesmen Palembang. BIOEDUKASI
biologi berbasis keterampilan proses Jurnal Pendidikan Biologi, 10(1),
sains di SMA kota Palembang pada 1-13.
semester ganjil layak berdasarkan Asih, Triana. 2015. Pengembangan
penilaian para dosen ahli. Model Panduan Pembelajaran
Keterampilan Proses Sains
SARAN Biologi SMA/MA.
Saran yang diberikan terkait BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan
asesmen biologi berbasis keterampilan Biologi, 6(1), 30-37.
proses sains di SMA kota Palembang Astuti, W. P., Prasetyo, A. P., & Rahayu,
pada semester ganjil yaitu: penelitian E. S. 2012. Pengembangan
pengembangan ini hanya sampai pada Instrumen Asesmen Autentik
tahap kelayakan validasi konstruk, maka Berbasis Literasi Sains pada
dari itu untuk penelitian selanjutnya Materi Sistem
lebih baik bisa dilanjutkan sampai Ekskresi.Lembaran Ilmu
ketahap 10 yaitu melengkapi tes manual Kependidikan, 41(1), 40-43.
(Complete test manual).Penelitian ini Ayudia, Suryanto, E., & Waluyo, B.
dapat dijadikan acuan untuk guru, agar 2016. Analisis Kesalahan
dapat menerapkan soal KPS dan Penggunaan Bahasa Indonesia
membuat soal berbasis KPS, dan untuk dalam Laporan Hasil Observasi
peneliti pengembangan asesmen pada Siswa SMP. Jurnal
hendaknya ketika mengembangkan Penelitian Bahasa, Sastra
asesmen soal harus memiliki Indonesia dan Pengajarannya,
karakteristik yang khas dan berbeda dari 4(1), 34-49.
soal biasa, seperti contoh asesmen yang

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 28


C. CLAUDHYA. R.D., S. WARDHANI & S. NAWAWI, ANALISIS....

Iga , A., Fadiawati, N., & Kadaritna , N. Pemrograman di kelas X Teknik


2015. Pengembangan Instrumen Elektronika SMK Negeri 1
Asesmen Berbasis Keterampilan Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Proses Sains pada Materi Teknik Elektro, 4(3), 863-868.
Stoikiometri. Jurnal Pendidikan Rustaman, N. 2005. Strategi Belajar
dan Pembelajaran Kimia, 4(1), Mengajar Biologi. Malang:
299-311. Universitas Negeri Malang.
Karyati, Z. 2016. Antara Eyd Dan Rustaman, N. 2012. Materi dan
Puebi:Suatu Analisis Komparatif. Pembelajaran IPA SD.
Jurnal SAP, 1(2), 175-185. Tanggerang Selatan: Universitas
Khairunnisa, Ita, & Istiqamah. 2019. Terbuka.
Keterampilan Proses Sains (KPS) Subali, B. 2012. Prinsip Asesmen &
Mahasiswa Tadris Biologi pada Evaluasi Pembelajaran.
Mata Kuliah Biologi Umum. Yogyakarta: UNY Press.
Jurnal Biologi-Inovasi Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Pendidikan, 1(2), 58-65. Pendidikan (Pendekatan
Mulyatiningsih, E. 2011. Riset Terapan Kauntitatif, Kualitatif, dan
Bidang Pendidikan & Teknik. R&D). Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: UNYPress. Utami, S. Y., & Nurgiyantoro, B. 2016.
Nuryasni. 2013. Penggunaan Gambar Kualitas Soal Dan Daya Serap
Dalam Penyajian Soal Cerita TePendalaman Materi UN
Matematika Di Kelas 1 MIN Bahasa Indonesia SMP
Gunung Pangilun Padang. Jurnal diGunungkidul. Diksi, 24(1), 52-
Ilmiah Ilmu Pendidikan, 13(1), 62
25-33. Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto
Qhadafi, M. R. 2018. Analisis Kesalahan , A. 2016. Transformasi
Penulisan Ejaan yang Pendidikan Abad 21 Sebagai
Disempurnakan dalam Teks Tuntutan Pengembangan Sumber
Negosiasi Siswa SMA Negeri 3 Daya Manusia di Era Global.
Palu. Jurnal Bahasa dan Sastra, Prosiding Seminar Nasional
3(4), 1-20. Pendidikan Matematika 2016 ~
Universitas Kanjuruhan
Riduwan, M. 2015. Pengembangan Malang.1, pp. 263-278. Malang:
Media Pembelajaran Visual Universitas Negeri Malang
Basic Untuk Mengajar Teknik

BIOEDUKASI VOL 12. NO 1 MEI 2021 29

You might also like