Kurva Baku: 0.8 1 F (X) 0.08455 X 0.0402999999999999 R 0.962341067113597 Series2 Linear (Series2)
Kurva Baku: 0.8 1 F (X) 0.08455 X 0.0402999999999999 R 0.962341067113597 Series2 Linear (Series2)
Kurva Baku: 0.8 1 F (X) 0.08455 X 0.0402999999999999 R 0.962341067113597 Series2 Linear (Series2)
Golongan B4
Hasil Praktikum P3
Seri Konsentrasi
Rumus seri konsentrasi
V1.m1 = v2.m2
2ppm
V1.100 ppm= 100 ml. 2 ppm
V1=2 ml
4 ppm
V1.100 ppm=100 ml. 4 ppm
V1= 4 ml
6 ppm
V1.100 ppm= 100 ml. 6 ppm
V1=6 ml
8 ppm
V1.100 ppm = 100 ml. 8 ppm
V1 = 8 ml
10 ppm
V1.100 ppm = 100 ml. 10 ppm
V1 = 10 ml
Persamaan kuva baku
kurva baku
1
0.8
f(x) = 0.08455 x − 0.0402999999999999
absorbansi
y−a y−(−0,040)
X= =
b 0,084
Blanko
Stripping =0,250
Non-stripping=0,250
Kelinci Stripping
Absorbansi Blanko = 0,250
Kadar Cp
y−a
X=
b
0,226+0,040
X30 = = 3,167ppm
0,084
0,576+0,040
X60= = 7,333 ppm
0,084
0,609+0,040
X90 = = 7,726 ppm
0,084
0,461+ 0,040
X120 = = 5,964 ppm
0,084
0,587+0,040
X180 = = = 7,464 ppm
0,084
CPS ( CP X FP )
3,167 X 1 = 3,167
7,333 X 10 = 73,330
7,726 X 13 = 100,438
5,964 X 20 =119,280
7,464 X 20 = 149,280
160
149.28
140
120 119.28
100 100.438
80
Cps
73.33
60 Series2
40
20
0 3.167
20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
WAKTU
a+b
AUC = xt =
2
3.167+0
AUC30 = x (30−0) = 47.505 mg .jam/L
2
73.330+ 3.167
AUC 60= x (60−30)= 1147.455 mg .jam/L
2
100.438+ 73.330
AUC90 = x (90−60) = 2606.520 mg .jam/L
2
119.280+ 100.438
AUC120 = x (120−90) = 3295.770 mg .jam/L
2
149.280+ 119.280
AUC180 = x (180−120) = 8056.800 mg .jam/L
2
Kadar Cp
y−a
X=
b
0,210+0,040
X30 = = 2,976 ppm
0,0846
0,471+ 0,040
X60 = = 6,083 ppm
0,084
0,560+0,040
X90 = = 7,142 ppm
0,084
0,412+ 0,040
X120 = = 5,380 ppm
0,084
0,544+0,040
X180 = = 6,952 ppm
0,084
Cps = CP X FP
a+b
AUC = xt =
2
2.976+0
AUC30 = x (30−0) = 44.640 mg .jam/L
2
30.415+ 2.976
AUC60 = x (60−30)= 500.865 mg .jam/L
2
71.420+ 30.415
AUC90 = x (90−60) = 1527.525 mg .jam/L
2
107.600+ 71.420
AUC120 = x (120−90) = 2685.300 mg .jam/L
2
139.04+107.600
AUC180 = x (180−120) = 7399.200 mg .jam/L
2
AUC Total =(44.640+500.865 +1527.525 +2685.300 +7399.200) = 12157.530mg.jam/L
AUC
J= 180
12157 .53
J= 180 = 67.541ppm
10
Cs = x 2 gram = 0,2 gram / 2 gram
100
= 200 mg / 2 gram
= 10 mg / gram
= 100000 ppm
Karena nilai Cps<Cs maka dapay dianggap dalam kondisi sink ( S=0), sehingga
J =P X A(Cs−S )
J =P X 1(Cs−0)
J =P X Cs
67 .541=Px 100000
67 . 541
P= =67 .541 x 10−4 cm/ jam
100000
Kesimpulan
Dengan dilakukannya striping dapat meningkatkan kecepatan absorpsi sehingga akan
menghasilkan efek terapi yang lebih besar atau lebih maksimal. Dari hasil diatas dapat di
simpulkan permeabilitas kelinci yang stripping lebih besar daripada yang non
−4 −4
stripping yaitu 84.189x10 >67.541x10 yang artinya kelinci stripping absorbsinya
lebih besar dari pada non stripping karena stratum korneum pada kelinci yang
distripping lebih tipis sehingga obat lebih banyak diserap, sesuai dengan nilai AUC
stripping 15154.05 mg.jam/L>12157.53 mg.jam/L karena semakin tinggi
permeabilitas membran maka semakin tinggi juga absorbsi dan AUC.
II. ESSAY
Jawab
Hubungan yang dapat diperoleh dari kurva baku tersebut yaitu linear karena nilai
absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8 ) atau sering disebut hokum lambert -Beer
2. Apa yang dimaksud dengan AUC, Flux dan Koefisien permeabilitas (Kp)? jelaskan!
Jawab
a. AUC merupakan area di bawah kurva (Area under the Curve of) ROC (Receiver
Operating Characteristic), suatu kurva yang menggambarkan probabilitas dengan
variabel sensitivitas dan kekhususan (specificity) dengan nilai batas antara 0 hingga
1.
b. Fluks disebut juga sebagai suatu laju pelepasan obat. Dimana fluks dipengaruhi
oleh koefisien partisi obat dalam membran dan pembawa, tebal membran
dan koefisien difusiobat.
c. Koefisien permeabilitas adalah Koefisien permeabilitas (Kp) mencerminkan kemampuan
menembus suatu senyawa melintasi suatu membran tertentu. Semakin tinggi nilai tetapan
tersebut, maka kemampuannya semakin nyata, tetapan permeabilitas suatu senyawa
yang berdifusi ke dalam semua lapisan kulit merupakan tetapan permeabilitas molekul
dalam lapisan tanduk, epidermis malfigi dan dermis
3. Bagaimana Pengaruh stripping terhadap AUC?
Jawab
Jawab
Fluks maupun permiabilitaskulit utuh dan yang tidak terdapat stratum korneum berbeda
secara bermakna. Permiabilitas kulit tanpa stratum korneum terhadap obat lebih besar
dibanding melalui kulit utuh, atau obat lebih mudah berpenetrasi pada kulit yang telah
dihilangkan stratum korneumnya. Variasi penetrasi pada membran kulit utuh cukup besar
meskipun variasi biologis sudah diupayakan minimal. Fenomenatersebut dapat disebabkan
oleh perbedaan sifat dan ketebalan stratum korneum kulit.
Jawab
. Pada praktikum ini dilakukan stripping untuk mengurangi lapisan stratum korneum agar
bekerja maksimal. Pada membran kulit tanpa stratum korneum, lapisan yang bertindak sebagai
barier utama pada proses penetrasi telah diangkat. Pengangkatan lapisan inilah yang menyebabkan
peningkatan daya penetrasi. Hal ini juga didukung oleh data yang didapat pada studi yang telah
dilakukan oleh Menon (2012) yang membuktikan bahwa dengan menyingkirkan lapisan stratum
korneum, memberikan daya permeabilitas yang meningkat dibandingkan permeabilitas membran
kulit utuh.
Jawab
Stripping merupakan proses untuk mengurangi lapisan stratum korneum sehingga lebih tipis.
Stratum korneum merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari sel kulit mati, lapisan ini
merupakan lapisan yang menghalangi penetrasi zat aktif obat. Absorbsi obat merupakan proses
penyerapan atau masuknya zat aktif obat menuju peredaran darah tubuh. Pengaruh stripping
terhadap absorbsi perkutan yaitu agar zat aktif obat yang berada didalam salep dapat terabsorbsi
secara maksimal masuk ke dalam saluran sistemik kemudian menuju jaringan yang dituju sehingga
tercapai efek terapi farmakologisnya. Hal ini terjadi karena tidak adanya penghalang dari lapisan
stratum korneum