Startup Menggunakan Control Objective For Information and Related Technology Framework
Startup Menggunakan Control Objective For Information and Related Technology Framework
Startup Menggunakan Control Objective For Information and Related Technology Framework
Fifin Sonata
Peneliti dan Dosen Sistem Informasi dan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Medan
Jln. Iskandar Muda No.45 Medan
[email protected]
Diterima : 11 Desember 2017| Direvisi : 18 April 2018| Disetujui : 18 April 2018
Abstract
The development of pioneer / startup sector based on information technology (IT) from year to year is
increasing rapidly. Therefore it is time for OJKs to require specific methods used for governance audit and
management of information technology risk on business startup to evaluate, manage and ensure the rapidity of
information technology in the startup effort becomes more conducive and credible. One of the methods used to conduct
audit governance and management audit of IT risk is COBIT (Control Objective for Information and Related
Technology) Framework. The COBIT framework serves to provide managers, auditors, and users of information
technology with a broad set of actions, indicators, process and the best practice to help startup enterprises maximize
profits gained through the use of information technology and develop as per ITGovernance and control in a startup
firm. COBIT applied against audit of IT management and risk management provides a novelty for OJK where
previously no framework for startup can support the work of information technology governance audit along with risk
management. And what OJK does is still limited to risk management audit in financial and banking institution only. In
this study using questionnaire model of 22 startup companies under the auspices of OJK. The results of this study
indicate that the domain of PO (Planning & Organizing), AI (Acquisition & Implementation), DS (Delivery & Support),
and ME (Monitoring and Evaluated) used in COBIT to 28 companies are at level 2, has a pattern that is repeatedly
done in the management of activities related to information technology governance, but its existence has not been well-
defined and formal so it is still on consistent. This research has a positive impact on OJK and startup business. In
addition, this COBIT standard can also provide input and solutions for OJK for future improvements in IT management
Keywords : governance audit, COBIT, risk management, information technology
Abstrak
Perkembangan sektor usaha rintisan/startup berbasis teknologi informasi (TI) dari tahun ke tahun semakin
meningkat pesat. Karena itu saatnya OJK membutuhkan metode khusus yang digunakan untuk audit tata kelola dan
manajemen risiko TI bisnis startup untuk dapat mengevaluasi, memanajemen dan menjamin pesatnya teknologi
informasi dalam usaha rintisan/startup menjadi lebih kondusif dan kredibel. Salah satu metode yang digunakan untuk
melakukan audit tata kelola dan manajemen risiko TI adalah COBIT (Control Objective for Information and Related
Technology) Framework. COBIT framework berfungsi memberikan manajer, auditor, dan pengguna teknologi
informasi dengan kumpulan umumtindakan, indikator, proses dan praktik terbaik untuk membantu usaha startup dalam
memaksimalkankeuntungan yang diperoleh melalui penggunaan teknologi informasi dan berkembang sesuai
ITGovernance dan kontrol dalam sebuah perusahaan startup. COBIT yang diterapkan terhadap audit tata kelola
teknologi informasi dan managemen risiko memberikan kebaruan bagi OJK dimana sebelumnya belum ada framework
untuk startup yang dapat menunjang kerja audit tata kelola teknologi informasi beserta management risikonya. Dan
yang dilakukan OJK masih sebatas audit managemen risiko pada intansi keuangan dan perbankan saja. Pada penelitian
ini menggunakan model kuisioner terhadap 22 perusahaan startup dibawah naungan OJK. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa domain PO (Planning & Organizing), AI (Acquisition &Implementation), DS (Delivery &
30
Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, Vol. 7 No. 1 /April 2018
Support), dan ME (Monitoring and Evaluated) yang digunakan dalam COBIT terhadap 28 perusahaan berada pada level
2, yang artinya bahwa perusahaan telah memiliki pola yang berulangkali dilakukan dalam melakukan manajemen
aktivitas terkait dengan tata kelola teknologi informasi, namun keberadaannya belum terdefinisi secara baik dan formal
sehingga masih terjadi ketidakkonsistenan. Penelitian ini mempunyai dampak positif bagi OJK dan pelaku bisnis
rintisan/startup. Selain itu, standar COBIT ini juga dapat memberikan masukan dan solusi bagi OJK untuk perbaikan
pengelolaan TI di masa yang akan datang.
Kata kunci: audit tata kelola, COBIT, manajemen resiko, teknologi informasi
31
Strategi Penguatan Audit Tata Kelola & Man. Resiko TI pd Usaha Start Up Menggunakan Control Objective …
Flowchart penelitian dapat dilihat pada Pada gambar 2 dipaparkan flowchart cara kerja
gambar 1 dibawah ini : COBIT 4.1
Mulai
Persiapan Awal
Mengumpulkan
Rencana dan Pengendalian Internal yang ada
Informasi
Pengumpulan Informasi
Penaksiran masalah sesuai indikator
COBIT
Perancangan Kuisioner
Melakukan tes
ketaatan Pengujian pelaksanaan
Verifikasi
Tidak
Pemisahan tugas dan fungsi
Ya
Menyusun kesimpulan
Penyebaran Kuisioner rekomendasi
Melaksanakan
Audit
Ya Penyampaian Hasil Audit
Sesuai Rekap Hasil
Pelaksanaan
Solusi
Analisa
Selesai Pelaksanaan
Rekomendasi
32
Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, Vol. 7 No. 1 /April 2018
33
Strategi Penguatan Audit Tata Kelola & Man. Resiko TI pd Usaha Start Up Menggunakan Control Objective …
34
Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, Vol. 7 No. 1 /April 2018
35
Strategi Penguatan Audit Tata Kelola & Man. Resiko TI pd Usaha Start Up Menggunakan Control Objective …
36