Analisis Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang Dalam Tindak Pidana Narkotika Dihubungkan Dengan Teori Pembuktian Dalam Hukum Acara Pidana

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: 2460-643X

Analisis Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Tindak Pidana


Narkotika dihubungkan dengan Teori Pembuktian dalam Hukum
Acara Pidana
Analysis Of The Case Of The Criminal Offence Of Money Laundering In Narcotic
Crime Connected With The Theory Of Proof In Criminal Procedure Law
1
Hasbi Pratama Arya Agung, 2Dey Ravena
1,2Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
email: [email protected], [email protected]

Abstract. The case of the criminal offence of money laundering is already lively going on in Indonesia.
Money laundering is a method to hide, move, and use the result of a criminal act, such as the trade of
narcotics money. The crime related to narcotics included into the special criminal act that uses the Act No.
35 of the year 2009 About narcotics. In the criminal offence of money laundering, as set forth in article 66
CODE of CRIMINAL PROCEDURE which require a Prosecutor to conduct a proof. This research is the
juridical normative research. Data relevant to the study was more focused on secondary data obtained
through the study of literature or librarianship, which further in the analysis in descriptive analytic. The
results showed that the first failure, and disharmony between the theory of proof with that submitted by the
public prosecutor (JPU) award Number 43/Pid. Sus/2017/PN. Beer is causing not meant a legal certainty
for the defendant. Second, several theories about the evidentiary demands JPU incompatible with the
theory of proof, but the mechanism of proof JPU has acted as the provisions contained in the CODE of
CRIMINAL PROCEDURE.
Keywords: The Theory Of Proof, Prosecutors, Legal Uncertainty.

Abstrak. Kasus tindak pidana pencucian uang sudah marak terjadi di Indonesia. Pencucian uang
merupakan metode menyembunyikan, memindahkan, dan menggunakan hasil dari suatu tindak pidana,
misalnya uang hasil perdagangan narkotika. Tindak pidana yang berhubungan dengan narkotika termasuk
kedalam tindak pidana khusus yang menggunakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika. Dalam tindak pidana pencucian uang, sebagaimana diatur dalam pasal 66 KUHAP yang
mewajibkan seorang jaksa penuntut umum untuk melakukan suatu pembuktian. Penelitian ini merupakan
penelitian yuridis normatif. Data-data yang relevan dengan penelitian ini lebih difokuskan pada data
sekunder yang diperoleh melalui studi literature atau kepustakaan, yang selanjutnya di analisis secara
deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama terjadi kekeliruan dan ketidakselarasan
antara Teori Pembuktian dengan yang disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam putusan
Nomor 43/Pid.Sus/2017/PN.Bir yang menyebabkan tidak tercapainya suatu kepastian hukum bagi
Terdakwa. Kedua, beberapa teori pembuktian tentang tuntutan JPU tidak sesuai dengan Teori Pembuktian,
namun secara mekanisme pembuktian JPU telah bertindak sebagaimana ketentuan yang tercantum didalam
KUHAP.
Kata Kunci : Teori Pembuktian, Jaksa, Ketidakpastian Hukum.

A. Pendahuluan tidak akanada hukum.1 Sedangkan


pengertian hukum menurut Mochtar
Hukum adalah merupakan suatu
Kusumaatmadja yaitu, hukum
aturan yang mengatur antara satu
merupakan keseluruhan asas dan
masyarakat dengan masyarakat yang
kaidah yang mengatur kehidupan
lain. Hukum bisa ada dan tercipta
manusia dalam masyarakat, dan juga
karena adanya masyarakat, bilamana
mencakupi lembaga – lembaga dan
tidak ada masyarakat/orang maka tentu

1
Utrecht dan moh. Saleh Djindang, pengantar
hukum pidana, PT. ichtiar baru, Anggota
IKAPI, Jakarta, 1982, Hlm.1

567
568 | Hasbi Pratama Arya Agung, et al.

proses – proses yang mewujudkan mengurangi sampai menghilangkan


berlakunya kaidah-kaidah itu dalam rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
kenyataan.2 ketergantungan.5 Pada dasarnya
Dalam hal tersebut, hukum narkotika tersebut biasa digunakan
dibagi menjadi hukum privat dan dalam kepentingan medis. namun
hukum public, dimana pengertian demikian, dalam perkembangannya
hukum public adalah hukum yang menjadi barang haram karena telah
memuat peraturan – peraturan yang diedarkan secara gelap dan
mengandung keharusan dan larangan disalahgunakan untuk kepentingan
terhadap pelanggaran, yang diancam diluar medis serta berdampak terhadap
dengan hukuman yang berupa siksaan gangguan kesehatan.6
badan. Sedangkan hukum privat adalah Dalam kejahatan tindak pidana
hukum yang mengatur hubungan narkotika sebagai respon dari
antara orang yang satu dengan orang pemerintah untuk memberantas
yang lain, dengan menitikberatkan perdagangan dan penyalahgunaan
pada kepentingan perorangan.3 Dengan narkotika telah diterbitkan peraturan
pengertian hukum privat dan publik perundang – undangan dengan diatur
tersebut penulis akan membatasi didalam Undang–undang khusus, yaitu
permasalahan dalam lingkup hukum Nomor 22 Tahun 1997 Tentang
publik saja. narkotika yang telah dirubah menjadi
Hukum pidana terbagi menjadi Undang – Undang Nomor 35 Tahun
dua, yaitu hukum pidana materiil yang 2009 Tentang narkotika.
pengaturannya diatur didalam Kitab Tindak pidana yang
Undang-Undang Hukum Pidana berhubungan dengan narkotika
(KUHP) dan hukum pidana formil termasuk kedalam tindak pidana
yang pengaturannya diatur didalam khusus, ketentuan yang dipakai
Kitab Undang-Undang Hukum Acara termasuk kedalam hukum acaranya
Pidana (KUHAP). 4 menggunakan ketentuan khusus.
Dalam hal ini penulis akan Disebut dengan tindak pidana khusus
membatasi ruang lingkup pembahasan karena tindak pidana narkotika tidak
mengenai hukum pidana yang diatur menggunakan ketentuan-ketentuan
dalam KUHP, dimana dalam penulisan yang tertuang pada KUHP, namun
ini akan membahas mengenai Tindak menggunakan Undang-Undang Nomor
Pidana Pencucian Uang dan Tindak 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Pidana Narkotika. Undang-Undang ini mengatur terhadap
Narkotika adalah merupakan tindak pidana narkotika melalui
suatu zat atau obat yang berasal dari ancaman sanksi pidana penjara beserta
tanaman atau bukan tanaman, baik denda, pidana seumur hidup dan
sintetis maupun semisintetis, yang pidana mati. Didalam Undang-Undang
dapat menyebabkan penurunan atau tersebut menentukan beberapa aturan
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, tindak pidana narkotika pada Pasal 111
– 148 Undang-Undang Nomor 35
2
Diakses dari https://www.definisi.org
pada tanggal 20 september 2018 pukul 16.59
wib
3
Diakses dari 5
Lihat Pasal 1 ayat (1) Undang –
https://www.jurnalhukum.com pada tanggal 20 undang Nomor 35 Tahun 2009
6
september 2018 pukul 16.47 wib H.Dadang Hawari, Penyalahgunaan
4
Pengaturan Undang-Undang Nomor 8 Dan Ketergantungan, Napza, Jakarta, FKUI,
Tahun 1981 2003, Hlm 12

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Analisis Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang... | 569

Tahun 2009.7 tindak pidana pencucian uang, dalam


Terkait dengan hal tersebut, hal ini Jaksa Penuntut Umum hanya
pengertian Tindak pidana pencucian membebankan pembuktian pidana pada
uang (money laundering) itu sendiri tindak pidana pencucian uang,
adalah suatu perbuatan melawan sedangkan tindak pidana pokok tidak
hukum yang bertujuan untuk mencuci disebutkan didalam dakwaan yang
atau membersihkan asal usul perolehan dibuat oleh jaksa penuntut umum
harta kekayaan seseorang dari suatu sehingga menimbulkan pertanyaan
tindak pidana sehingga harta kekayaan bagaimanakah analisis ajaran
tersebut berubah status menjadi alat pembuktian dalam kasus ini serta
pembayaran yang sah.8 Istilah bagaimanakah mekanisme ajaran
pencucian uang atau money laundering pembuktian dalam kasus ini? oleh
telah dikenal sejak tahun 1930 di karena itu penulis tertarik untuk
Amerika Serikat, ketika mafia membeli menganalisis terkait hal ini.
perusahaan yang sah dan resmi sebagai
salah satu strateginya.9
B. Hasil Penelitian dan
Tindak Pidana Pencucian Uang
Pembahasan
sebagai suatu kejahatan yang
mempunyai ciri khas bahwa kejahatan Teori pembuktian pada kasus
ini merupakan kejahatan ganda bukan putusan Nomor 43 / Pid . Sus / 2017 /
tunggal. Bentuk kegiatan pencucian PN.Bir tentang Tindak Pidana
uang ditandai dengan bentuk pencucian Narkotika dalam Tindak Pidana
uang sebagai kejahatan yang besifat Pencucian Uang
follow up crime, sedangkan kejahatan Hukum pembuktian merupakan
asalnya disebut sebagai predicate bagian dari Hukum Acara Pidana yang
offense/core crime.10 menjadi sumber utama dalam
Menyoroti permasalahan pembuktian. Hukum Acara Pidana
tersebut, penulis tertarik untuk mengatur macam-macam alat bukti
menganalisis ajaran pembuktian pada yang sah menurut hukum, sistem yang
Tindak Pidana Narkotika dalam Tindak dianut dalam pembuktian, syarat-syarat
Pidana Pencucian Uang. Seperti yang dan tata cara mengajukan bukti
terjadi pada kasus Narkotika a.n tersebut serta kewenangan Hakim
MURTALA ILYAS dalam putusan untuk menerima, menolak dan menilai
Nomor 43/Pid.Sus/2017/PN.Bir yang suatu pembuktian. Selain bersumber
amar putusan nya menyatakan bahwa dari KUHAP, hukum pembuktian
terdakwa terbukti secara sah dan bersumber dari doktrin atau ajaran dan
meyakinkan bersalah melakukan yurisprudensi.
Jika ditinjau dari segi hukum
7 acara pidana sebagaimana diatur dalam
Diakses dari
KUHAP, Jaksa Penuntut Umum (JPU)
www.repository.umy.ac.id Pada Tanggal 27
September 2018 Pukul 02.11 Wib
sebagai aparat yang diberikan
8
Diakses dari wewenang untuk mengajukan segala
www.perngertianpakar.com pada tanggal 22 daya upaya membuktikan kesalahan
september 2018 Pukul 15.02 wib yang didakwakannya kepada terdakwa
9
Sutedi, Adrian, Tindak Pidana sehingga Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Pencucian Uang, Citra Aditya Bakti, Bandung, memiliki wewenang penuh atas adanya
2008, Hlm 1 pembuktian, sedangkan jika sebaliknya
10
Penjelasan Follow up crime adalah terdakwa atau penasihat hukum
suatu kejahatan lanjutan; Predicate offense/core mempunyai hak untuk melemahkan
crime adalah suatu kejahatan asal dan melumpuhkan pembuktian yang
Ilmu Hukum
570 | Hasbi Pratama Arya Agung, et al.

diajukan oleh jaksa penuntut umum Pemberantasan Tindak Pidana


dengan catatan sesuai dengan tata cara Pencucian Uang itu sendiri tidak
yang dibenarkan dalam Undang- mewajibkan membuktikan terlebih
Undang sehingga terdakwa atau dahulu atas tindak pidana asalnya
penasihat hukum dapat melakukan tersebut. Oleh karena itu menurut
pembelaan terhadap pembuktian yang hemat penulis terjadi kekeliruan dan
diajukan oleh jaksa penuntut umum, ketidakselarasan antara Teori
dalam pembuktian tersebut hakim Pembuktian dengan Yurisprudensi
harus benar-benar sadar dan cermat dalam pasal 69 Undang-Undang
menilai dan mempertimbangkan Nomor 8 Tahun 2010 yang
kekuatan pembuktian yang menyebabkan tidak tercapainya suatu
diketemukan selama persidangan agar kepastian hukum bagi Terdakwa.
dapat memberikan keputusan yang Mekanisme teori pembuktian pada
seadil-adilnya bagi pihak yang terkait. kasus putusan Nomor
Pemeriksaan alat bukti atau 43/Pid.Sus/2017/PN.Bir tentang
barang bukti yang sah tersebut diatur Tindak Pidana Narkotika dalam
dalam Pasal 181 KUHAP, yaitu Tindak Pidana Pencucian Uang
diantaranya: Beban pembuktian dalam
1. Keterangan saksi; proses pemeriksaan dalam sidang
2. Keterangan ahli; pengadilan didasarkan atas surat
1. Surat; dakwaan yang dirumuskan oleh Jaksa
2. Petunjuk; Penuntut Umum yang dilimpahkan ke
3. Keterangan terdakwa pengadilan. Hal tersebut telah
Dalam kasus perkara pada tercantum berdasarkan Pasal 143 ayat
putusan pengadilan Nomor (1) KUHAP. Selain itu perkara yang
43/Pid.Sus/2017/PN.Bir tersebut pada dapat dilimpahkan ke Pengadila Negeri
kasus Tindak Pidana Pencucian Uang, adalah yang menurut Penuntut Umum
jaksa penuntut umum (JPU) tidak telah memenuhi syarat-syarat yang
menyebutkan tindak pidana asalnya telah disesuaikan, dalam hal ini berarti
dari kasus tersebut, padahal dengan menurut pendapat penuntut umum
adanya kasus Tindak Pidana Pencucian perbuatan atau delik yang telah
Uang tersebut terdakwa atas nama didakwakan kepada terdakwa telah
MURTALA ILYAS mendapatkan didukung dengan alat bukti yang cukup
hasilnya dari penjualan ataupun dan telah memenuhi syarat sah alat
penyelundupan narkotika, tetapi jaksa bukti atau barang bukti.
penuntut umum (JPU) hanya menuntut Dalam hukum pembuktian juga
terdakwa atas dasar kasus Tindak mengatur mengenai sistem pembuktian
Pidana Pencucian Uang saja. Hal ini yang mengatur tentang berbagai
menimbulkan permasalahan mengapa macam alat bukti atau barang bukti
JPU tidak mencantumkan tindak yang boleh digunakan untuk memenuhi
pidana asalnya, namun apabila melihat syarat yang akan ditunjukan kepada
teori tentang pembuktian bahwa JPU hakim untuk dapat meyakinkan hakim
wajib untuk membuktikan seluruh dalam memutus suatu perkara dengan
kesalahan Terdakwa dan seadil-adilnya dan tidak merugikan
mencantumkannya didalam pihak yang terkait.
tuntutannya. Sedangkan berdasarkan Sistem pembuktian yang telah
yurisprudensi yang tercantum dalam dianut dalam KUHAP, baik pada masa
pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Hetterziene Inlandcsh Reglement
Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan (HIR) maupun setelah KUHAP

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Analisis Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang... | 571

berlaku, penerapan sistem pembuktian Terdakwa dan mencantumkannya


menurut Undang-Undang yang telah didalam tuntutannya. Sedangkan
dirumuskan pada Pasal 183 KUHAP, berdasarkan yurisprudensi yang
meskipun dalam persidangan telah tercantum dalam pasal 69 Undang-
diajukan 2 (dua) atau lebih alat bukti Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang
oleh Jaksa Penuntut Umum, namun Pencegahan dan Pemberantasan
apabila Hakim tidak yakin bahwa Tindak Pidana Pencucian Uang itu
terdakwa bersalah, maka terdakwa sendiri tidak mewajibkan
tersebut dapat dibebaskan atau membuktikan terlebih dahulu atas
diringankan pidananya oleh hakim. tindak pidana asalnya tersebut. Oleh
Sedangkan apabila terdakwa atau karena itu menurut hemat penulis
penasihat hukum mengajukan 2 (dua) terjadi kekeliruan dan ketidakselarasan
atau lebih alat bukti kepada hakim antara Teori Pembuktian dengan
untuk meyakinkan bahwa terdakwa Yurisprudensi dalam pasal 69 Undang-
tidak bersalah, namun apabila menurut Undang Nomor 8 Tahun 2010 yang
Hakim tidak yakin bahwa terdakwa menyebabkan tidak tercapainya suatu
tidak bersalah, maka hakim tersebut kepastian hukum bagi Terdakwa.
dapat memutuskan dakwaan yang Dalam disposisi kasus perkara
sesuai dengan perbuatan pidananya pada putusan pengadilan Nomor
tersebut. 43/Pid.Sus/2017/PN.Bir tersebut pada
Dalam disposisi kasus perkara kasus Tindak Pidana Pencucian Uang,
pada putusan pengadilan Nomor jaksa penuntut umum (JPU) telah
43/Pid.Sus/2017/PN.Bir tersebut pada melakukan mekanisme teori
kasus Tindak Pidana Pencucian Uang, pembuktian, seperti yang tercantum
jaksa penuntut umum (JPU) telah pada Pasal 183 KUHAP, meskipun
melakukan mekanisme teori dalam persidangan telah diajukan 2
pembuktian, namun beberapa teori (dua) atau lebih alat bukti oleh Jaksa
pembuktian tentang tuntutan JPU tidak Penuntut Umum, namun apabila
sesuai dengan Teori Pembuktian, Hakim tidak yakin bahwa terdakwa
namun secara mekanisme pembuktian bersalah, maka terdakwa tersebut dapat
JPU telah bertindak sebagaimana dibebaskan atau diringankan pidananya
ketentuan yang tercantum didalam oleh hakim. Sedangkan apabila
KUHAP. terdakwa atau penasihat hukum
mengajukan 2 (dua) atau lebih alat
bukti kepada hakim untuk meyakinkan
C. Kesimpulan
bahwa terdakwa tidak bersalah, namun
Berdasarkan uraian yang telah apabila menurut Hakim tidak yakin
penulis sampaikan, terjadi bahwa terdakwa tidak bersalah, maka
ketidakpastian hukum dalam hal hakim tersebut dapat memutuskan
pembuktian yang disampaikan oleh dakwaan yang sesuai dengan perbuatan
Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam pidananya tersebut, namun beberapa
putusan Nomor teori pembuktian tentang tuntutan JPU
43/Pid.Sus/2017/PN.Bir yang telah tidak sesuai dengan Teori Pembuktian,
penulis jadikan pertimbangan. Hal ini namun secara mekanisme pembuktian
menimbulkan permasalahan mengapa JPU telah bertindak sebagaimana
Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak ketentuan yang tercantum didalam
mencantumkan tindak pidana asalnya, KUHAP.
namun apabila melihat teori tentang
pembuktian bahwa JPU wajib untuk Daftar Pustaka
membuktikan seluruh kesalahan
Ilmu Hukum
572 | Hasbi Pratama Arya Agung, et al.

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Pradnya Paramitha, Jakarta,


Indonesia, Edisi Revisi, Sinar 1984.
Grafika, Cetakan Ketiga, Jakarta, Muhadar, Perlindungan Saksi dan
2004. Korban Dalam Sistem Peradilan
Andi Sofyan dan Abdul asis, Hukum Pidana.
Acara Pidana, Kencana Muhammad Rusli, Sistem Peradilan
Pranadamedia Group, Jakarta, Pidana Indonesia, UII Press,
2014. Yogyakarta, 2011.
Ansori Sabuan, dkk, Hukum Acara Muhammad Taufik Makarao, Tindak
Pidana, Angkasa, Bandung, Pidana Narkotika, Ghalia
1990. Indonesia, Jakarta, 2003.
Bagir Manan, Hukum Positif Indonesia, ¬_________________________ dan
Yogyakarta, FH UII, 2004. Suharsil, Hukum Acara Pidana
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Dalam Teori dan Praktek, Ghalia
dan Tata Hukum Indonesia, Indonesia, Jakarta 2004
Balai Pustaka, Jakarta, 1989. M. Yahya Harahap, Pembahasan
Darwan Prinst, Hukum Acara Pidana Permasalahan dan Penerapan
Dalam Praktik, Djambatan, KUHP: PemeriksaanSidang
Jakarta. Pengadilan, Banding, Kasasi,
H.Dadang Hawari, Penyalahgunaan Dan dan Peninjauan Kembali, Edisi
Ketergantungan, Napza, Jakarta, Kedua, Sinar Grafika, Jakarta,
FKUI, 2003. 2003.
Hari Sasangka dan Lily Rosita, Hukum Neni Sri Imaniyati, Pengantar Hukum
Pembuktian Dalam Perkara Indoonesia, Fakultas Hukum
Pidana, Sinar Wijaya, Surabaya, Universitas Islam Bandung,
1996. 2005.
Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Nyoman Serikat, Sistem Peradilan
Adat, Alumni, Bandung, 1983. Pidana (Criminal Justice
I. Gede Pantja Astawa, Dinamika System), Putra Jaya, Semarang,
Hukum dan Ilmu Perundang- 2006.
Undangan di Indonesia, P.A.F. Lamintang, Dasar-dasar Hukum
Bandung, PT. Alumni, 2004. Pidana Indonesia, Sinar Grafika,
Kadarmanta, Narkoba Pembunuh Bandung, 2016.
Bangsa, Jakarta, Forum Media R. Soesilo, KUHP serta Komentar-
Utama, 2010. Komentarnya Lengkap Pasal
Leden Marpaung, Proses Penanganan Demi Pasal, Politea, Bogor,
Perkara Pidana, Jakarta, Sinar 2004.
Grafika, 2009. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan
Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana, Pidana, Putra Bardin, Jakarta,
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.
2002. Samidjo, Pengantar Hukum Indonesia,
Mark Constanzo, Aplikasi Psikologi Armico, Bandung, 1985.
Dalam Sistem Hukum, Pustaka ¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬______, Pengantar
Pelajar, Yogyakarta, 2006. Ilmu Hukum, Armico, Bandung,
Martiman Prodjohamidjojo, Komentar 1985.
Atas KUHAP: Kitab Undang – Satochid Kartanegara, Hukum Pidana
undang Hukum Acara Pidana, 1(Kumpulan Kuliah), Balai
Lektur Mahasiswa, Jakarta.
Volume 5, No. 2, Tahun 2019
Analisis Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang... | 573

Soejono Soekanto, Efektifitas Hukum Tentang Narkotika


dan Peranan Sanksi, Remedja Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
Karya, Bandung, 1988. Tentang Pencegahan
Subekti, Hokum Pembuktian, Pradnya danPemberantasan Tindak
Paramitha, Jakarta, 2001. Pidana Pencucian Uang.
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara https://www.definisi.org/ perbedaan-
Perdata Indonesia, Liberty, hukum-privat-dan-hukum-
Yogyakarta. publik/
Sutedi, Adrian, Tindak Pidana https://www.hukumonline.com/klinik/de
Pencucian Uang, Citra Aditya tail/ulasan/lt57f2f9bce942f/perbe
Bakti, Bandung, 2008. daan-pokok-hukum-pidana-dan-
Utrecht dan moh. Saleh Djindang, hukum-perdata/
pengantar hukum pidana, PT. https://www.jurnalhukum.com/ /
ichtiar baru, Anggota IKAPI, 2780680 /HUKUM_
Jakarta, 1982. PUBLIK_DAH _HUKUM_
Wiryono Prodjodikoro, Hukum Acara PRIVAT _
Pidana di Indonesia, Sumur Diajukan_untuk_memenuhi_tug
Bandung, Jakarta, 1967. as_mata_kuliah
Yulies Tina Masriani, Pengantar Hukum https://www.jurnal.kpk.go.id/ id/jejak-
Indonesia, Sinar Grafika, pemberantasan/uu-08-tahun-
Jakarta, 2004. 2010-tindak-pidana-pencucian-
Yunus husein, Upaya Pemberantasan uang
Pencucian Uang, Makalah
Zainuddin Ali, Metode Penelitian
Hukum, Sinar Grafika, Jakarta,
2009.
Dini Dewi Heniarti, et al, Kontruksi
Model Sistem Integratif
Peradilan Militer Dalam
Perspektif Pembaruan Sistem
Peradilan Militer di Indonesia,
LPPM Unisba Jurnal, Volume 2,
No. 1, 2011, Halaman 83-90.
Instary O. Karaseran, Peran Kejaksaan
Dalam Penyidikan dan
Penuntutan Tindak Pidana
Pencucian Uang, Lex Crimen
Jurnal, Vol. 4 No. 4 , 2015.
Josua D. W. Hutapea, Tugas dan
Wewenang Jaksa Dalam
Pemeriksaan Tindak Pidana
Korupsi, Lex Crimen Jurnal Vol.
6, No. 2.
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tentang Hukum Acara Pidana.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009

Ilmu Hukum

You might also like