Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Siswa Kelas Viii SMP Negeri 1 Kretek

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL

MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII


SMP NEGERI 1 KRETEK

Anggi Sofianingsih*, Benedictus Kusmanto


Pendidikan Matematika Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

*Korespondensi: [email protected]

ABSTRACT
Analysis of errors in solving math problems in students of class VIII SMP Negeri 1 Kretek. The purposes of
this study are (1) To determine the percentage of the students misconceptions in solving of the operation of the
count on algebraic form. (2) To determine the presentage of students commited procedural errors in solving of
the operation of the count algebraic form. (3) To determine the percentage error calculation of students in
solving problems of the operation of the count on algebraic form. (4) To determine the type of fault those
mostly do by the students in solving the problem of the operation of the count on algebraic form. The research
was conducted in SMP Negeri 1 Kretek, with subjects graders VIIIB class totaling 28 students. The objects of
this research are the students mistakes in solving math problems on the subject of the operation of the count on
algebraic form. The sampling technique used purposive sampling. This type of the research is descriptive
qualitative research. The data collection tehniques are used tehnique of tests, interviews and documentation.
The instruments of the research are a researcher, a test sheet, the sheet guide the interview. The validity of the
items obtained through product moment of correlation. Through validity test that has been done showed 6
items description, item number 6 is declared invalid. Reliability of the test is obtained by using the formula
Alpha. The results of r11 are 0,374 and otherwise reliable. Data analysis technique is done by reviewing all
available data, through data reduction, data presentation, and conclusion/verification.The results of
descriptive research has pointed VIIIB grade students of SMP Negeri 1 Kretek do misconception of 14,10%
are included in the category of very low, amounting to 32,74% of procedural errors included in the low
category, and calculation errors by 31,50% included in the low category. While the types of mistakes that
mostly students do in VIIIB grade students of SMP Negeri 1 Kretek in solving problems on the subject of the
operation of the count on algebraic was a procedural error, amounting to 32,74%. Based of the data, it is
suggested to the teacher to correct mistakes made by students to class VIII student achievement SMP Negeri 1
Kretek may increase.

Keywords: error analysis, qualitative descriptive study, the operation of the count on algebraic form

ABSTRAK
Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kretek.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui persentase kesalahan konsep yang dilakukan siswa dalam
menyelesaiakan soal tentang operasi hitung pada bentuk aljabar. (2) Untuk mengetahui persentase kesalahan
prosedur yang dilakukan siswa dalam menyelesaiakan soal tentang operasi hitung pada bentuk aljabar. (3)
Untuk mengetahui persentase kesalahan operasi yang dilakukan siswa dalam menyelesaiakan soal tentang
operasi hitung pada bentuk aljabar. (4) Untuk mengetahui jenis kesalahan yang paling banyak yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal tentang operasi hitung pada bentuk aljabar.Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri 1 Kretek, dengan subyek siswa kelas VIIIB yang berjumlah 28 siswa. Obyek penelitian ini adalah
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan operasi hitung pada bentuk
aljabar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling. Jenis penelitian yang dipakai adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, wawancara dan
dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti, lembar tes, lembar pedoman wawancara. Validitas butir
soal diperoleh melalui korelasi product moment. Melalui uji validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil dari
6 butir soal uraian, butir soal nomor 6 dinyatakan tidak valid. Reliabilitas tes diperoleh dengan menggunakan
rumus Alpha, hasil r11 adalah 0,374 dan dinyatakan reliabel. Teknik analisis data dilakukan dengan menelaah
seluruh data yang tersedia, melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.Hasil
penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Kretek melakukan kesalahan
konsep 14,10% termasuk kategori sangat rendah, kesalahan prosedur sebesar 32,74% termasuk kategori rendah
dan kesalahan operasi sebesar 31,50% termasuk kategori rendah. Sedangkan jenis kesalahan yang paling
banyak dilakukan siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Kretek dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan
operasi hitung pada bentuk aljabar adalah kesalahan prosedur, yaitu sebesar 32,74%.dengan demikian,

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 140


ISBN: 978-602-6258-07-6
disarankan kepada guru untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan siswa agar prestasi belajar siswa kelas
VIIIB SMP Negeri 1 Kretek dapat meningkat.

Kata kunci: Analisis kesalahan, penelitian deskriptif kualitatif, operasi hitung pada bentuk aljabar.

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang untuk
menuju ke arah yang lebih baik berupa kemajuan dan peningkatan. Pendidikan dapat menjadi bekal
bagi sesorang untuk melakukan inovasi dan perbaikan dalam aspek-aspek kehidupan yang mengarah
pada peningkatan kualitas diri. Dengan peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah telah melakukan
berbagai upaya, seperti melakukan penyempurnaan dan perbaikan pada kurikulum, meningkatkan
sarana dan prasarana pendidikan, mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan pendidikan
nasional yang sesuai dengan perkembangan IPTEK.
Menurut John S. Brubacher (Arif Rohman, 2009:7) berpendapat “pendidikan adalah proses
pengembangan potensi, kemampuan, dan kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan,
kemudian disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat (media) yang
disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan untuk menolong orang lain atau
dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1), tercantum pengertian pendidikan: pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan poses pembelajaran agar peserta didik
aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Depdiknas, 2012:2).
Menurut Herman Suherman, dkk (2003, 25-26) pendidikan matematika mempunyai peran
sangat penting, karena matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai
kehidupan. Matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu yang berarti matematika adalah sebagai sumber
dari ilmu yang lain (banyak imu-ilmu yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari
matematika), dan matematika sebagai suatu ilmu berfungsi pula untuk melayani ilmu pengetahuan
(matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, juga untuk melayani
kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan).
Matematika merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan ide-ide atau konsep-konsep
abstrak yang tersusun secara berurutan dengan penalaran yang bersifat deduktif. Dengan karakter
matematika yang tersusun secara berurutan, menyebabkan antara materi satu dan lainnya saling
berkaitan.
Banyak siswa yang mengatakan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit, mata
pelajaran yang tidak disukai dan bahkan menjadi momok dari sebagaian siswa. Dikarenakan dalam
menyelesaikan soal matematika tidak hanya tentang perhitungan, tetapi juga harus tahu cara
memahami masalah, apa yang diketahui dan ditanyakan, serta bagaimana langkah-langkah
menyelesaikannya. Ini yang menyebabkan siswa menjadi kesulitan dalam menyelesaikan soal
matematika, dan untuk bisa mengerjakannya siswa juga harus sering berlatih dan terbiasa
menyelesaikan soal matematika tersebut maka dari itu siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan
dalam menyelesaikan soal matematika.
Berdasarkan hasil observasi di SMP N 1 Kretek, ternyata siswa masih sering melakukan
kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika, salah satunya adalah kesalahan
operasi atau perhitungan matematika. Selain itu, banyak juga siswa yang salah dalam memasukkan

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 141


ISBN: 978-602-6258-07-6
rumus. Hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami konsep, tetapi mereka hanya menghafalkan
rumus. Selain kesalahan-kesalahan tersebut, masih terdapat kesalahan-kesalahan lain yang dilakukan
oleh siswa. Akibatnya prestasi belajar matematika sisawa masih rendah. Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) untuk mata pelajaran matematika di SMP N 1 Kretek adalah 75. Rata-rata siswa yang sudah
mencapai KKM yaitu 21%, sedangkan yang belum memenuhi KKM sebanyak 79%.
Adapun kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika yaitu kesalahan
konsep adalah ketidakmampuan siswa dalam menentukan teorema atau rumus yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah. Kesalahan algoritma/prosedur adalah ketidakhirarkian langkah,
ketidakmampuan memanipulasi langkah-langkah untuk menyelesaikan soal. Kesalahan teknis adalah
kesalahan perhitungan yang tidak tepat dan kesalahan memanipulasi aljabar (Nurul, 2013:1).
Kesalahan dalam mengerjakan soal ini yang menentukan hasil belajar siswa, semakin sedikit
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa maka semakin tinggi hasil belajar siswa, begitu pula
sebaliknya semakin banyak kesalahan- kesalahan yang dilakukan siswa maka semakin rendah hasil
belajar siswa.
Kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat menjadi petunjuk
bahwa sejauhmana siswa memahami materi yang diberikan oleh guru. Untuk itu guru harus dapat
memilih atau menggunakan strategi dan metode yang sesuai untuk diterapkan didalam kelas agar
dapat mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa.
Sehingga dapat diteliti dan dikaji lebih lanjut mengenai letak atau sumber kesalahan tersebut.
Letak atau sumber kesalahan harus segera mendapat pemecahan, pemecahan ini ditempuh dengan
menganalisis permasalahan yang menjadi penyebab siswa melakukan kesalahan. Dengan adanya
analisis kesalahan diharapkan kesalahan-kesalahan siswa dapat diminimalisir dengan tidak melakukan
kesalahan kembali saat menyelesaikan soal matematika sehingga hasil dan prestasi belajar matematika
dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Kretek”.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kretek Bantul Yogyakarta.Penelitian ini
dilaksanakan dengan mengambil subyek penelitian siswa kelas VIII semester ganjil tahun ajaran
2016/2017, yaitu bulan November.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Djam’an Satori dan
Aan Komariah (2014:25) “Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap
situasi sosial tertentu dengan mendeskripikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata
berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang
alamiah”.
Menurut Lexy J. Meleong (2013:6) “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Kretek Bantul yang
berjumlah 28 siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan operasi hitung pada bentuk aljabar,
permasalahan dibatasi tiga kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan
operasi.

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 142


ISBN: 978-602-6258-07-6
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode tes, wawancara dan
dokumentasi. Tes digunakan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai
kesalahanyang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal matematika.Dokumentasi ini tidak dianalisis
hanya sebagai bukti bahwa peneliti benar-benar telah melaksanakan penelitian.Instrumen penelitian
yang digunakan adalah peneliti, lembar tes, lembar pedoman wawancara. Uji coba yang digunakan
adalah uji coba terpakai.
Uji coba instrumen yang dilakukan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, hal ini
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kualitas instrumen yang digunakan.Sebuah instrumen
atau item dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksut.
(Suharsimi Arikunto, 2013:211-2121).Untuk mengetahui validitas butir instrumen dapat digunakan
rumus korelasi product moment dengan angka kasar adalah sebagai berikut:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan :
𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi antara X dan Y
𝑁 = jumlah siswa
𝑋 = skor item
𝑌 = skor total
𝑋𝑌 = skor perkalian X dengan Y

(Suharsimi Arikunto, 2013:213)


Hasil rXY yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%.
Apabila rhitung ≥ rtabelmaka korelasi tersebut signifikan, artinya butir soal yajika ng digunakan sudah
valid. Sebaliknya jika rhitung< rtabel, artinya soal tersebut tidak valid, maka soal tersebut harus direvisi
atau tidak digunakan. (rtabel taraf signifikansi 5%; 28 = 0,374).Setelah uji validitas instrumen
dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari 6 butir soal uraian yang diujikan butir soal nomor 6 dinyatakan
tidak valid (rxy< rtabel). Dengan demikian, butir soal nomor 1,2,3,4,5 digunakan dalam pengambilan
data.
Menurut Sugiyono (2014:173)“Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Pengujian
reliabilitas menggunakan Rumus Alpha (Suharsimi Arikunto, 2013:239) sebagai berikut:
𝑛 ∑ 𝜎𝑖 2
𝑟11 = (1 − )
𝑛−1 𝜎𝑡 2
Keterangan :
𝑟11 =koefisien reliabilitas instrumen
𝑛 = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal yang valid
∑ 𝜎𝑖 2 = jumlah varians butir pertanyaan
𝜎𝑡 2 = varians total
Dari r11 yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel Robert L. Ebel. Jika r11 ≥ rtabel
maka instrumen penelitian tersebut reliabel. Untuk 5 butir soal, maka rtabel = 0,200.Setelah uji
reliabilitas instrumen dilakukan, diperoleh hasil bahwa instrumen yang diujikan memiliki nilai r 11
(0,338) ≥ rtabel (0,200). Dengan demikian, item soal dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dengan
kategori rendah dan dapat digunakan dalam pengambilan data.

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 143


ISBN: 978-602-6258-07-6
Teknik analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia, melalui reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Karena soal tes berupa soal uraian, maka
analisis datanya dilakukan pada setiap langkah penyelesaian soal. Sehingga diperoleh variansi
kesalahan yang dilakuakan siswa. Kemudian dari analisis tersebut akan dikelompokkan menjadi tiga
jenis kesalahan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan operasi.
Selesai proses analisis selesai, selidiki berapa besar kesalahan yang dilakukan siswa dalam
masing-masing item soal menurut jenis kesalahan. Persentase kesalahan dihitung dengan rumus:
𝐸𝑖
𝑃𝑖 = × 100%
𝑁 × 𝑀𝑖
Dimana
𝑃𝑖 = persentase kesalahan item soal ke-i, i= 1, 2,….,6
𝐸𝑖 = total skor kesalahan pada item soal ke-i
N = banyak seluruh siswa
𝑀𝑖 = skor kesalahan maksimal pada item soal ke-i
(Ali Hamzah, 2014:99)

C. PEMBAHASAN
Soal tes dalam penelitian ini adalah 5 butir soal uraian, yang mencakup operasi hitung pada
bentuk aljabar, menentukan nilai dari suatu variabel, serta menyelesaikan operasi bentuk aljabar yang
berkaitan dengan luas dan kelilingbangun datar.Setelah tes dilaksanakan, peneliti kemudian
mengoreksi dan menganalisis hasil tes siswa tersebut dengan melihat kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa. Dalam mengoreksi jawaban siswa, peneliti berpedoman pada kunci jawaban yang
telah dilengkapi dengan jenis kesalahan yang akan diteliti. Kesalahan yang dilakukan siswa
dikelompokkan menjadi tiga kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur, dan kesalahan
operasi. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan tes dinyatakan dengan skor kesalahan.Setelah analisis
selesai dilakukan, peneliti memilih beberapa siswa yang melakukan setiap jenis kesalahan untuk
diwawancarai. Siswa yang akan diwawancarai dipilih dengan pertimbangan mempunyai nilai tes
rendah. Wawancara bertujuan untuk mengetahui letak kesulitan dan kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal tes serta digunakan untuk triangulasi data.
Kesalahan yang dilakukan siswa akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Kesalahan konsep
Hasil penelitian secara deskriptif diketahui bahwa siswa kelas VIIIB SMP N 1 Kretek dalam
mengerjakan soal matematika pada materi aljabar rata-rata melakukan kesalahan konsep sebesar
14,10% dengan kategori sangat rendah. Kesalahan konsep tertinggi dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal matematika sebesar 19,64% yang termasuk kategori sangat rendah yaitu pada soal
nomor 5, sedangkan kesalahan konsep terendah yang dilakukan siswa sebesar 11,90% yang termasuk
kategori sangat rendah yaitu pada item soal nomor 3.
b. Kesalahan prosedur
Hasil penelitian secara deskriptif diketahui bahwa siswa kelas VIIIB SMP N 1 Kretek dalam
mengerjakan soal matematika pada materi aljabar rata-rata melakukan kesalahan prosedur sebesar
32,74% dengan kategori rendah. Kesalahan prosedur tertinggi dilakukan siswa dalam mengerjakan
soal matematika sebesar 75,00% yang termasuk kategori tinggi yaitu pada soal nomor 4, sedangkan
kesalahan prosedur terendah yang dilakukan siswa sebesar 10,71% yang termasuk kategori sangat
rendah yaitu pada item soal nomor 2.
c. Kesalahan operasi
Hasil penelitian secara deskriptif diketahui bahwa siswa kelas VIIIB SMP N 1 Kretek dalam
mengerjakan soal matematika pada materi alajabar rata-rata melakukan kesalahan perhitungan sebesar
31,50% dengan kategori rendah. Kesalahan operasi tertinggi dilakukan siswa dalam mengerjakan soal

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 144


ISBN: 978-602-6258-07-6
matematika sebesar 73,57% yang termasuk kategori tinggi yaitu pada soal nomor 4, sedangkan
kesalahan operasi terendah yang dilakukan siswa sebesar 7,14% yang termasuk kategori sangat rendah
yaitu pada item soal nomor 2.
Diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP N 1 Kretek rata-rata melakukan kesalahan operasi
sebesar 31,50% dengan kategori rendah.. Selain itu, siswa kelas VIII SMP N 1 Kretek rata-rata
melakukan kesalahan prosedur dalam mengerjakan soal matematika sebesar 32,74% dengan kategori
rendah, kesalahan ini merupakan kesalahan paling banyak dilakukan oleh siswa dan kesalahan konsep
sebesar 14,10% dengan kategori sangat rendah. Kesalahan ini merupakan kesalahan yang paling
sedikit dilakukan siswa kelas VIII SMP N 1 Kretek.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dapat diambil kesimpulan
berikut:
1. Persentase kesalahan konsep yang dilakukan siswa kelas VIIIB SMP N 1 Kretek Bantul tahun
ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar
adalah sebesar 14,10% dan termasuk dalam kategori sangat rendah.
2. Persentase kesalahan prosedur yang dilakukan siswa kelas VIIIB SMP N 1 Kretek Bantul tahun
ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar
adalah sebesar 32,74% dan termasuk dalam kategori rendah.
3. Persentase kesalahan operasi yang dilakukan siswa kelas VIIIB SMP N 1 Kretek Bantul tahun
ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar
adalah sebesar 31,50% dan termasuk dalam kategori rendah.
4. Dari ketiga kesalahan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan kesalahan operasi dapat
diketahui bahwa jenis kesalahan terbanyak yang dilakukan oleh siswa kelas VIIIB SMP N 1
Kretek Bantul tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan operasi
hitung bentuk aljabar adalah kesalahan prosedur yaitu 32,74%.

E. SARAN
1. Bagi Guru
a. Guru perlu menekankan pada pemahaman konsep, yaitu bagaimana cara memperoleh rumus,
sehingga siswa tidak sekedar menghafal tetapi benar-benar memahami.
b. Guru hendaknya membimbing siswa untuk menjawab soal dengan langkah-langkah yang
runtut dan sistematis, sehingga memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal.
c. Guru juga harus memberikan latihan soal dengan tipe soal yang bervariansi agar pola pikir
siswa berkembang dan sering memberi soal agar lebih terlatih dalam perhitungan.
2. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas yang lengkap untuk pembelajaran, misal alat peraga,
agar dapat mempermudah pemahaman siswa sehingga hasil belajar dapat sesuai dengan apa yang
diharapkan.
3. Bagi Siswa
Siswa harus sering berlatih mengerjakan soal-soal agar meningkatkan pemahaman konsep dan
lebih teliti dalam melakukan perhitungan.

DAFTAR PUSTAKA
Ali Hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Arif Rohman. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama

Depdiknas. 2012. Undang-Undang SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusindo

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 145


ISBN: 978-602-6258-07-6
Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Herman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI
Lexy J. Meleong. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurul Dwi Pratiwi. 2013. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal
matematika. Tersedia: nuruldwipratiwi91.blogspot.co.id/2013/01/kesalahan-yang-dilakukan-
oleh-siswa.html?m=1

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

Suharsimi Arikunto.2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

________________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia 146


ISBN: 978-602-6258-07-6

You might also like