Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal Suntik Di Puskesmas Kecamatan Lowokwaru, Malang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Vol. 2 No.

2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

Artikel Penelitian

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur terhadap Pemakaian


Alat Kontrasepsi Hormonal Suntik di Puskesmas Kecamatan Lowokwaru,
Malang

Zahrotul Musyayadah, Ika Ratna Hidayati, Rizka Novia Atmadani*

Departemen Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

*Corresponding author: [email protected]

ABSTRACT
Background: Family Planning is an attempt to regulate the birth of a child, distance and the
ideal age of the childbirth, control pregnancy through the promotion protection, and assistance
based on reproduction rights in creating a qualified and adequate family. There was a decline
in the use of various contraceptives throughout Indonesia in 2020, which decreased by up to
10% due to public concerns about visiting health facilities during the Covid-19 pandemic. The
decrease in contraceptive use causes an increase in the number of unplanned pregnancies by
15% in 2021, so it is necessary to increase the use of contraception to achieve the goals of the
family planning program. In Indonesia, the most common contraception method used is the
injection method. Purposes: The study aims to determine the relationship between knowledge
and attitudes of women of childbearing age using contraceptive injection. Methods: uses
observational analytics with a cross-sectional approach. The sampling technique used is
accidental sampling, and there are 48 respondents obtained. The data analysis used is Chi-
square testing. Result: Respondents with good knowledge of 52%, 44% Average knowledge,
and 4% poor knowledge. Respondents with a positive attitude are 58%, and a negative attitude
is 42%. The use of injected contraception stands at 70.8%. The result of significant value using
chi-square, value for the knowledge 0.602 and the attitude that 0.915. Conclusion: The
respondents' knowledge with a good category is 52%, while respondents with a positive
attitude are 28%, and the use of injected contraception stands with 70.8%. The significant
value using Chi-square is the value for the knowledge 0.602 and the attitude that 0.915. It can
be concluded that there is no relationship between the knowledge and the attitudes of women
of childbearing age toward the use of contraceptive injection in the public health center
Lowokwaru District.

Keywords: the use of contraceptive injection, knowledge, attitude

ABSTRAK
Latar belakang: Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Terjadi penurunan
penggunaan berbagai alat kontrasepsi di seluruh Indonesia pada tahun 2020, yaitu mengalami
penurunan hingga 10% yang dikarenakan kekhawatiran masyarakat untuk mendatangi fasilitas
kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Penurunan penggunaan kontrasepsi menyebabkan
meningkatnya jumlah kehamilan tidak direncanakan sebanyak 15% pada tahun 2021 sehingga
perlu ditingkatkan dalam penggunaan kontrasepsi untuk mencapai tujuan program KB. Di

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 58
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

Indonesia metode yang paling banyak dipakai adalah metode kontrasepsi jenis suntik. Tujuan:
mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap
pemakaian alat kontrasepsi hormonal suntik. Metode: Metode Penelitian yang digunakan yaitu
observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan
yaitu accidental sampling, sehingga didapatkan hasil sejumlah 48 responden. Analisis data
yang digunakan yaitu dengan uji Chi-square. Hasil: responden yang memiliki pengetahuan
yang baik 52%, pengetahuan cukup 44% dan pengetahuan kurang 4%. Responden memiliki
sikap positif 58% dan sikap negatif 42%. Pemakaian KB suntik sebanyak 70,8%. Hasil nilai
signifikansi uji Chi-square diperoleh nilai p-value untuk pengetahuan 0,602 dan sikap yaitu
0,915. Simpulan: pengetahuan responden kategori baik sebanyak 52%, sikap positif responden
sebanyak 28% dan pemakaian KB suntik sebanyak 70,8%. Hasil nilai signifikansi uji Chi-
square diperoleh nilai p-value untuk pengetahuan 0,602 dan sikap yaitu 0,915, sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat hubungan pengetahuan dan sikap terhadap pemakaian alat
kontrasepsi hormonal suntik di Puskesmas Kecamatan Lowokwaru.

Kata kunci: pemakaian alat kontrasepsi hormonal suntik, pengetahuan, sikap

PENDAHULUAN bahwa Keluarga Berencana (KB) adalah


Indonesia memiliki jumlah penduduk upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak
terpadat keempat di dunia dengan jumlah dan usia ideal melahirkan, mengatur
populasi sekitar 250 juta penduduk. Sekitar kehamilan, melalui promosi, perlindungan,
setengah dari populasi penduduk Indonesia dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
berada pada usia dibawah 30 tahun, hal ini untuk mewujudkan keluarga yang
terjadi karena angka kelahiran maupun berkualitas (3). Usaha untuk mencapai hal
tingkat kesuburan sama-sama mengalami tersebut, maka dibuatlah beberapa cara atau
penurunan dengan cepat sedangkan alternatif yakni kontrasepsi atau mencegah
penduduk usia kerja meningkat dengan bertemunya sperma dengan ovum, sehingga
cepat. Kondisi tersebut menunjukkan tidak terjadi pembuahan yang
bahwa di Indonesia memiliki jumlah mengakibatkan kehamilan (4). Prevalensi
penduduk usia produktif yang sangat tinggi. Penggunaan Kontrasepsi atau
Kondisi ini jika dilihat dari potensi Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di
kesehatan, dapat mempengaruhi status atau Indonesia pada tahun 2015-2019 cenderung
derajat kesehatan apabila usia produktif meningkat, sementara Angka Fertilitas atau
tersebut tidak dikendalikan dengan baik Total Fertility Rate (TFR) cenderung
karena semakin meningkatkan laju menurun. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan penduduk di Indonesia (1). meningkatnya cakupan Wanita Usia Subur
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di (WUS) yang melakukan KB sejalan dengan
Indonesia pada tahun 2010-2020 sebesar menurunnya angka fertilitas nasional (5).
1,25% per tahun (2). Sasaran program KB adalah
Usaha untuk mengatasi permasalahan Pasangan Usia Subur (PUS) yang lebih
penduduk di Indonesia, maka pemerintah dititikberatkan pada kelompok Wanita Usia
membuat Undang-Undang Nomor 52 Subur (WUS) yang berada pada kisaran
Tahun 2009 Tentang Perkembangan usia 15-49 tahun (6). Alat kontrasepsi yang
Kependudukan dan Pembangunan banyak menjadi pilihan dari Pasangan Usia
Keluarga, pada pasal 1 ayat 8 disebutkan Subur (PUS) yakni jenis alat kontrasepsi

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 59
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

suntik. Karena alasan pemakaiannya yang dilihat bahwa, mayoritas peserta KB di


aman, kerjanya sangat efektif, Kota Malang menggunakan kontrasepsi
pemakaiannya sangat praktis, harganya jenis suntik (10).
murah, dan tidak membutuhkan pemakaian Perwakilan Badan Kependudukan
setiap hari (7). dan Keluarga Berencana Nasional
KB suntik adalah suatu alat (BKKBN), menyatakan bahwa terjadi
kontrasepsi hormonal dengan cara penurunan penggunaan berbagai alat
penggunaannya disuntikkan secara kontrasepsi di seluruh Indonesia pada April
intramuskular (IM). Ada 2 macam jenis KB 2020, yaitu mengalami penurunan hingga
suntik, yakni golongan progestin, misalnya 10% yang dikarenakan kekhawatiran
Depo Provera 150 mg (disuntikkan setiap 3 masyarakat untuk mendatangi fasilitas
bulan), Depo Noristerat 200 mg kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
(disuntikkan setiap 2 bulan), dan golongan Penurunan penggunaan kontrasepsi dapat
progestin dengan campuran estrogen menyebabkan peningkatan jumlah
propionat. Misalnya, cyclofem kehamilan tidak direncanakan sebanyak
(disuntikkan setiap 1 bulan). Jenis KB 15% pada tahun 2021 (11).
suntik tersebut memiliki berbagai efek Teori Lawrence Green menjelaskan
samping antara lain di bulan pertama bahwa perilaku kesehatan termasuk
pemakaian terjadi mual, sakit kepala, didalamnya pemilihan alat kontrasepsi
pendarahan berupa bercak diantara masa yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
haid dan nyeri payudara (8). faktor predisposisi meliputi (umur,
Berdasarkan Data Badan pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan
Kependudukan dan Keluarga Berencana sikap), faktor pemungkin (ketersediaan
Nasional (BKKBN) tahun 2019, bahwa pelayanan kesehatan), dan faktor penguat
Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia (dukungan keluarga) (12). Faktor yang
sebanyak 38.690.214. Peserta KB aktif disebutkan diatas merupakan hal yang
yang menggunakan metode kontrasepsi penting untuk diketahui karena dapat
suntik mencapai 63,7%, kontrasepsi pil mempengaruhi pengambilan keputusan
17,0%, implant 7,4%, MOW 2.7%, MOP seseorang dalam pemakaian alat
0,5%, IUD 7,4% dan kondom 1,2%. kontrasepsi.
Cakupan peserta KB aktif di provinsi Jawa Suntik memiliki resiko kegagalan
Timur menggunakan metode suntikan yang cukup tinggi jika dibandingkan
adalah yang terbanyak yaitu 62,5% dan pil dengan metode KB lainnya. Kegagalan
18,3% diikuti IUD 7,2%, implant 6,0%, penggunaan metode kontrasepsi terjadi
MOW 3,6%, kondom 1,0%, MOP 0,7% (9). disebabkan karena kurangnya pengetahuan
Cakupan peserta KB aktif di Kota wanita terhadap alat kontrasepsi tersebut
Malang menggunakan kontrasepsi jenis sehingga memberikan pengaruh terhadap
suntik sebesar 62,2% diikuti kontrasepsi perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan
jenis pil sebanyak 15,5% dan IUD sebanyak terhadap kehamilan (13). Pengetahuan
13,3%. Hal yang sama juga terjadi pada akseptor KB berhubungan dengan
peserta KB baru yang banyak penggunaan alat kontrasepsi bahwa
menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik semakin tinggi tingkat pendidikan
mencapai 63,4% atau sebanyak 3.501 seseorang maka semakin baik pengetahuan
peserta. Berdasarkan data diatas dapat seseorang terhadap penggunaan alat

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 60
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

kontrasepsi dan semakin rasional dalam METODE


menggunakan alat kontrasepsi (14). Penelitian ini bersifat observasional analitik
Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan studi cross-sectional
sebelumnya di Klinik Pratama Sartika (16). Populasi yang digunakan dalam
Bandar Lampung menyatakan bahwa ada penelitian ini adalah seluruh akseptor KB
hubungan antara pengetahuan dengan yang berkunjung di Puskesmas Kecamatan
penggunaan kontrasepsi suntik. Hal ini Lowokwaru Kota Malang. Teknik
disebabkan karena seseorang dengan pengambilan sampel yang dilakukan dalam
pengetahuan yang cukup baik akan lebih penelitian ini adalah dengan metode non-
mempertimbangkan pemilihan alat probability sampling dengan pendekatan
kontrasepsi dilihat dari segi keekonomisan accidental sampling. Jumlah populasi
daripada efek samping yang diakibatkan akseptor KB yang berkunjung di
dari pemakaian alat kontrasepsi itu sendiri. Puskesmas Kecamatan Lowokwaru Kota
Sikap akseptor KB memiliki hubungan Malang adalah sebanyak 93 Akseptor.
yang bermakna dalam pemakaian KB Penelitian ini menggunakan rumus Slovin
suntik dapat dilihat jenis KB ini praktis dan untuk menentukan jumlah sampel sehingga
murah apabila dibandingkan dengan KB jumlah responden yang didapatkan
yang lainnya dan sikap yang cenderung sebanyak 48 responden.
tidak peduli terhadap efek samping KB Kriteria inklusi adalah kriteria atau
sehingga mereka akan tetap memilih KB ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
yang menurut mereka cocok (15). anggota populasi yang dapat diambil
Kota Malang diketahui memiliki sebagai sampel. Kriteria inklusi yang dapat
empat kecamatan yang masing-masing diterapkan pada populasi sumber sampel
kecamatan memiliki tiga puskesmas. adalah wanita usia subur yang merupakan
Menurut Dinas Kesehatan Kota Malang, akseptor KB di Puskesmas Kecamatan
data akseptor KB Suntik tertinggi adalah di Lowokwaru Kota Malang, bersedia
Kecamatan Lowokwaru yaitu pada menjadi responden dari penelitian serta
Puskesmas Dinoyo berjumlah 7.959 orang, mengisi kuesioner dan responden mampu
Puskesmas Mojolangu berjumlah 4.362 membaca, menulis, berkomunikasi
orang dan Puskesmas Kendalsari 4.804 menggunakan bahasa Indonesia dengan
orang. Tingginya partisipasi akseptor KB baik. Kriteria eksklusi adalah responden
terhadap penggunaan alat kontrasepsi yang datanya tidak lengkap (17).
suntik serta terjadinya penurunan Instrumen yang digunakan dalam
penggunaan berbagai alat kontrasepsi penelitian ini adalah kuesioner data
membuat peneliti tertarik untuk melakukan demografi, kuesioner pemakaian alat
penelitian tentang hubungan pengetahuan kontrasepsi, kuesioner pengetahuan, serta
dan sikap wanita usia subur terhadap kuesioner sikap terhadap pemakaian alat
pemakaian alat kontrasepsi hormonal kontrasepsi hormonal suntik. Penggunaan
suntik di Puskesmas Kecamatan kuesioner dalam penelitian ini, dibuat
Lowokwaru Kota Malang yaitu Puskesmas sendiri oleh peneliti yang diambil dari teori/
Dinoyo, Kendalsari dan Mojolangu. referensi terkait, yang terdiri atas 7 item
pernyataan pengetahuan dan 8 item
pertanyaan sikap yang telah diuji validitas
dan reliabilitasnya. Uji validitas dan

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 61
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

reliabilitas dilakukan di Puskesmas ketentuan untuk pertanyaan jawaban sangat


Kecamatan Lowokwaru Kota Malang setuju (SS) di beri skor 4, Setuju (S) diberi
dengan mengambil data responden yang skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2,
bukan merupakan responden penelitian Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.
dilakukan dengan cara memberikan Hasil skoring yang telah didapatkan
kuesioner kepada 30 responden. Uji tersebut dapat dikategorikan menjadi “ingin
validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan” (sikap positif), jika nilai
menggunakan bantuan Software SPSS 23.0. skor T ≥ rata-rata (50) dan dinyatakan
Validitas kuesioner diketahui jika nilai r “tidak ingin menggunakan” (sikap negatif),
hitung lebih besar dari r tabel (0,374). Hasil jika nilai skor T < rata-rata (50) (18).
item kuesioner yang terdiri dari 7 item Data dalam penelitian ini dilakukan
terkait pengetahuan dan 8 item terkait sikap analisis univariat dan bivariate
dinyatakan valid selanjutnya dilakukan uji menggunakan SPSS. Analisis univariat
reliabilitas didapatkan hasil reliabilitas pada penelitian ini yaitu distribusi frekuensi
pengetahuan sebesar 0,818 dan sikap pengetahuan, sikap dan pemakaian alat
sebesar 0,827. Pengisian kuesioner tersebut kontrasepsi hormonal suntik. Hasil analisa
dilakukan dengan memberi tanda centang data univariat akan ditampilkan dalam
(√) pada jawaban yang dianggap benar oleh bentuk persentase. Analisis bivariat
responden. ditujukan untuk melihat hubungan antara
Variabel bebas dalam penelitian ini variabel terikat dengan variabel bebas (19).
yaitu pengetahuan dan sikap wanita usia Analisis bivariat menggunakan uji chi-
subur tentang alat kontrasepsi hormonal square, tingkat kepercayaan yang
suntik. Variabel terikat dalam penelitian ini digunakan atau tingkat signifikansi sebesar
yaitu pemakaian alat kontrasepsi hormonal p (α) = 0,05 yang artinya digunakan untuk
suntik. mengetahui ada atau tidaknya hubungan
Pengetahuan masyarakat terhadap antara pengetahuan dan sikap wanita usia
pemakaian alat kontrasepsi hormonal subur terhadap pemakaian alat kontrasepsi
suntik diolah dengan skala Guttman. hormonal suntik (20,21).
Pengetahuan berupa 7 pertanyaan dengan Penelitian ini sudah mendapatkan izin
kriteria pertanyaan dengan jawaban penelitian dari Komisi Etik Penelitian
“benar” diberi skor 1 dan jawaban “salah” Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran
diberi skor 0. Pengetahuan dapat UMM dengan No.E.5.a/115/KEPK-
dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu UMM/V/2021.
baik dengan presentase 76-100%, cukup
dengan presentase 56-75%, kurang dengan HASIL
presentase ≤ 55 % (17). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 03
Sikap masyarakat terhadap Juni sampai 08 Juli 2021 di seluruh
pemakaian alat kontrasepsi hormonal Puskesmas Kecamatan Lowokwaru Kota
suntik diolah dengan skala Likert. Sikap Malang yaitu Puskesmas Dinoyo,
berupa 8 pertanyaan, sehingga responden Kendalsari dan Mojolangu. Partisipan pada
diminta untuk menyatakan pendapatnya penelitian ini adalah 48 orang yaitu wanita
yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak usia subur yang merupakan akseptor KB di
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Puskesmas Kecamatan Lowokwaru. Hasil
Masing- masing skala diberi skor dengan penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 62
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

yang didasarkan pada analisis univariat dan Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
bivariat. responden pada penelitian ini mayoritas
berusia 36-49 tahun dengan hasil 64,6 %,
Tabel 1. Karakteristik Data Pendukung pendidikan responden paling banyak pada
Responden tingkat SMA dengan hasil 39,6 %,
Data Jumlah Presentase pekerjaan responden terbanyak adalah
Pendukung Responden (%) sebagai Ibu Rumah Tangga/Tidak bekerja
Usia Responden dengan hasil 70,8 %, pendapatan responden
20-35 tahun 17 35,4 paling banyak yaitu Rp. 1.000.000-Rp.
36-49 tahun 31 64,6 2.000.000 dengan hasil 35,4 %, alat
Pendidikan Responden
kontrasepsi yang paling banyak dipakai
SD 6 12,5
responden adalah KB suntik sebanyak 70,8
SMP 12 25
%, jenis KB suntik yang paling banyak
SMA 19 39,6
dipilih responden adalah KB suntik 3 bulan
Perguruan Tinggi 11 22,9
sebanyak 67,6 %, mayoritas pasien
Pekerjaan Responden
memiliki pengetahuan yang baik terhadap
Ibu Rumah
34 70,8 pemakaian KB suntik yaitu sebesar 52%
Tangga
Petani
dan mayoritas pasien memiliki sikap yang
1 2,1
Wiraswasta positif dalam pemakaian KB suntik yaitu
4 8,3
Lain-lain 9 18,8
sebesar 58%.
Pendapatan Responden
Tabel 2. Uji Chi-square Pengetahuan dan
<Rp.500.000 9 18,8 Sikap Terhadap Pemakaian Alat
Rp.500.000- Kontrasepsi Suntik
12 25 Pemakaian Alat
Rp.1.000.000
Kontrasepsi P-
Rp.1.000.000- Suntik Total
value
17 35,4 Ya Tidak
Rp.2.000.000
n % n % n %
>Rp.2.000.000 10 20,8 Kurang 2 6 0 0 2 4
Pengeta-
0,602
Pemakaian Kontrasepsi huan Cukup 14 41 7 50 21 44
KB Suntik 34 70,8 Baik 18 53 7 50 25 52
Sikap Negatif 14 41 6 43 20 42
Pil 6 12,5 0,915
Positif 20 59 8 57 28 58
Implan 3 6,3
IUD 5 10,4 Pada uji Chi-square antara variabel
Jenis KB Suntik pengetahuan dengan pemakaian dilihat
Suntik 1 pada Tabel 2 diperoleh bahwa wanita usia
11 32,4
Bulan subur yang memiliki tingkat pengetahuan
Suntik 3 baik dan memakai alat kontrasepsi suntik
23 67,6
Bulan
yaitu sebesar 53% dibandingkan dengan
Pengetahuan Responden
responden yang tidak memakai alat
Baik 25 52
kontrasepsi suntik yaitu sebesar 50%,
Cukup 21 44
responden dengan pengetahuan cukup dan
Kurang 2 4
memakai alat kontrasepsi suntik 41%, dan
Sikap Responden
yang tidak memakai 50%. Responden
Positif 28 58
dengan pengetahuan yang kurang dan
Negatif 20 42
memakai alat kontrasepsi suntik yaitu

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 63
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

sebesar 6% dan yang tidak memakai 0%. adanya penelitian sebelumnya yang
Dari hasil uji Chi-square diperoleh p-value menyatakan bahwa semakin baik
0,602 sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan seseorang tentang KB suntik
tidak terdapat hubungan antara semakin banyak pula akseptor yang
pengetahuan wanita usia subur terhadap memakai KB suntik (22).
pemakaian kontrasepsi suntik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pada uji Chi-square antara variabel p-value 0,602 > 0,05 sehingga dapat
sikap dengan pemakaian dilihat pada Tabel disimpulkan bahwa tidak terdapat
2 diperoleh bahwa wanita usia subur yang hubungan antara pengetahuan wanita usia
memiliki sikap positif dan memakai alat subur terhadap pemakaian kontrasepsi
kontrasepsi suntik yaitu sebesar 59% suntik. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dibandingkan dengan responden yang tidak dengan penelitian sebelumnya di Desa
memakai alat kontrasepsi suntik yaitu Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan
sebesar 57%. Responden dengan sikap Kabupaten Sitaro, yang menyatakan bahwa
negatif dan memakai alat kontrasepsi suntik terdapat hubungan antara pengetahuan
41% dan yang tidak memakai 43%. Dari dengan pemakaian alat kontrasepsi suntik.
hasil uji Chi-square diperoleh p-value Hal ini dikarenakan responden dengan
0,915, sehingga dapat dihasilkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik tentang
tidak terdapat hubungan antara sikap wanita kontrasepsi suntik lebih banyak memilih
usia subur terhadap pemakaian kontrasepsi untuk memakai kontrasepsi suntik (23).
suntik. Adapun hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan sebelumnya di
PEMBAHASAN Puskesmas Swasti Kota Lubuklinggau,
Analisis Hubungan Pengetahuan Wanita yang menunjukkan bahwa nilai signifikan
Usia Subur terhadap Pemakaian KB p>α(0,05) yaitu p=0,129. Disimpulkan
Suntik bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa antara pengetahuan dengan pemakaian alat
responden yang memiliki pengetahuan baik kontrasepsi suntik (24). Hasil penelitian ini
dan memakai alat kontrasepsi suntik yaitu juga sejalan dengan penelitian yang
sebanyak 18 orang (53%) dibandingkan dilakukan sebelumnya di Desa Binangon
dengan responden yang tidak memakai alat Kecamatan Muara Komam, yang
kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 7 orang menunjukkan bahwa nilai signifikan
(50%). Responden dengan pengetahuan p>α(0,05) yaitu p=0,857, dengan demikian
cukup dan memakai alat kontrasepsi suntik disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
sebanyak 14 orang (41%) dan yang tidak yang bermakna antara pengetahuan ibu usia
memakai 7 orang (50%). Responden subur dengan pemakaian alat kontrasepsi
dengan pengetahuan yang kurang dan suntik (25).
memakai alat kontrasepsi suntik yaitu Sebuah teori WHO menjelaskan
sebanyak 2 orang (6%) dan yang tidak bahwa pengetahuan bisa dipengaruhi oleh
memakai 0 orang (0%). Hasil tersebut maka pengalaman seseorang dan faktor
dapat dikatakan bahwa semakin baik lingkungan. Pengalaman tersebut
tingkat pengetahuan seseorang, maka diketahui, diapresiasikan, diyakini sebagai
semakin tinggi akseptor KB yang memakai akibatnya bisa muncul motivasi serta niat
KB suntik. Pernyataan ini diperkuat dengan untuk bertindak sehingga terjadi

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 64
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

perwujudan niat berbentuk sikap. Sesuai Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
teori tersebut dapat ditarik kesimpulan penelitian sebelumnya yang dilakukan di
bahwa pemakaian kontrasepsi suntik tidak Desa Jejangkit Pasar Kecamatan Jejangkit
hanya dipengaruhi oleh pengetahuan Kabupaten Barito Kuala, yang menyatakan
namun pula bisa dipengaruhi ketidak bahwa ada hubungan antara sikap ibu usia
cocokan individu pada pemakaian alat subur dengan pemakaian alat kontrasepsi
kontrasepsi suntik, seperti haid tidak suntik. Hal ini dikarenakan sikap akseptor
teratur, penambahan berat badan serta KB yang cenderung tidak peduli terhadap
banyak faktor lain yang mempengaruhi kekhawatiran yang dialami, merasa cocok,
pengetahuan seseorang (24). praktis, dan murah (28). Adapun hasil
Ibu usia subur yang memiliki penelitian ini sejalan dengan penelitian
pengetahuan yang baik terhadap alat yang dilakukan sebelumnya di Desa
kontrasepsi suntik belum tentu akan Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan
memakai kontrasepsi suntik (26), Kabupaten Sitaro, yang menunjukkan
khususnya ibu-ibu di Puskesmas bahwa nilai signifikan p>α (0,05) yaitu
Kecamatan Lowokwaru karena banyak hal p=0,517. Berdasarkan hal tersebut
yang harus dipertimbangkan yaitu dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan
kenyamanan dan resiko sehingga hasil yang bermakna antara sikap dengan
penelitian ini menghasilkan hubungan yang pemakaian alat kontrasepsi suntik (23).
tidak signifikan. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
Analisis Hubungan Sikap Wanita Usia sebelumnya di Puskesmas Minasaupa
Subur terhadap Pemakaian KB Suntik Makassar, yang menunjukkan bahwa nilai
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa signifikan p>α (0,05) yaitu p=0,101.
responden yang memiliki sikap positif dan Berdasarkan hal tersebut dikatakan bahwa
memakai alat kontrasepsi suntik yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna
sebanyak 20 orang (59%) dibandingkan antara sikap ibu dengan pemakaian alat
dengan responden yang tidak memakai alat kontrasepsi suntik (29). Hal ini dikarenakan
kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 8 orang responden dengan sikap positif maupun
(57%). Responden dengan sikap negatif negatif lebih banyak memakai kontrasepsi
dan memakai alat kontrasepsi suntik yaitu suntik sehingga hasil penelitian ini
sebanyak 14 orang (41%) dan yang tidak menghasilkan hubungan yang tidak
memakai 6 orang (43%). Sikap merupakan signifikan dimana tidak terdapat hubungan
salah satu faktor predisposisi yang dapat antara variabel bebas dengan terikatnya
menentukan suatu individu untuk (30–33). Menurut peneliti hasil tidak
bertindak, semakin baik sikap terhadap signifikan kerana sampel yang digunakan
program KB maka semakin banyak terlalu sedikit, sehingga penelitian ini
kemungkinan untuk ikut aktif dalam menghasilkan hubungan yang tidak
pelaksanaan program KB (27). signifikan. Peneliti tetap mengangkat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ini karena perilaku seseorang
nilai p-value 0,915 > 0,05 sehingga dapat didasari oleh pengetahuan dan sikap yang
disimpulkan bahwa tidak terdapat positif sehingga variabel ini dapat
hubungan antara sikap wanita usia subur mempengaruhi perilaku wanita usia subur
terhadap pemakaian kontrasepsi suntik. dalam pemakaian alat kontrasepsi suntik

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 65
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

dan dari hasil penelitian sebelumnya yang Penulis berharap penelitian ini dapat
dilakukan menunjukkan hasil yang memberikan manfaat bagi perkembangan
signifikan sehingga peneliti ingin menguji ilmu pengetahuan.
apakah hasil akan tetap sama apabila
dilakukan di tempat yang berbeda. KONFLIK KEPENTINGAN
Penulis tidak memiliki konflik kepentingan
SIMPULAN dengan organisasi manapun yang dapat
Berdasarkan data yang diperoleh, beserta menimbulkan pertanyaan bias.
analisa dan interpretasi dari hasil penelitian
tentang hubungan pengetahuan dan sikap REFERENSI
wanita usia subur terhadap pemakaian alat 1. Sulistyorini E. Hubungan Tingkat
kontrasepsi hormonal suntik di Puskesmas Pengetahuan Dengan Minat
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Terhadap Jenis Kontrasepsi Pasca
dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki Salin Pada Ibu Nifas di RB Sukoasih
pengetahuan yang baik sebanyak (52%), Sukoharjo Tahun 2016. J Kebidanan
pengetahuan cukup sebanyak sebesar Indones. 2016;7(2):21–36.
(44%) dan pengetahuan kurang sebesar 2. Badan Pusat Statistik. Hasil Sensus
(4%). Pasien memiliki sikap positif Penduduk 2020. Jakarta Pusat :
sebanyak sebanyak (58%) dan memiliki Badan Pusat Statistik. 2021.
sikap negatif sebanyak sebanyak (42%). 3. Ramadhan MH, Idami Z.
Berdasarkan beberapa hasil tersebut Pengendalian Laju Pertumbuhan
didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan Penduduk Melalui Program
antara pengetahuan wanita usia subur Keluarga Berencana di Kota Banda
terhadap pemakaian alat kontrasepsi Aceh. J Gov Soc Policy.
hormonal suntik di Puskesmas Kec. 2020;1(1):47–56.
Lowokwaru dengan nilai signifikansi 0.602 4. Purbowati MR. Pengaruh
dan tidak terdapat hubungan antara sikap Penggunaan IUD Terhadap Penyakit
wanita usia subur terhadap pemakaian alat Keputihan di Puskesmas Kebasan
kontrasepsi hormonal suntik di Puskesmas Kabupaten Banyumas. J Ilm Ilmu-
Kec. Lowokwaru dengan nilai signifikansi ilmu Kesehat. 2015;13(3):20–8.
0.915. 5. BKKBN. Laporan Akuntabilitas
Kerja Instansi Pemerintah. Jakarta:
UCAPAN TERIMA KASIH BKKBN. 2019.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan 6. Saragih HR. Hubungan Pengetahuan
kehadirat Allah SWT karena limpahan dan Sikap Ibu Pasangan Usia Subur
rahmat, hidayah dan Inayah-Nya penulis dengan Penggunaan Alat
dapat menyelesaikan penelitian yang Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
berjudul “Hubungan Pengetahuan dan di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur
Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun
Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal 2017. J Ilm PANNMED.
Suntik di Puskesmas Kec. Lowokwaru”. 2018;12(3):267–72.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada 7. Norlita W, Isnaniar, Shafitri E.
semua pihak yang telah membantu serta Hubungan Antara Pemakaian Alat
mendukung dalam proses penyusunan. Kontrasepsi Suntik dengan

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 66
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

Hipertensi pada Akseptor KB Suntik Hubungan Pengetahuan tentang


di Puskesmas Harapan Raya Penggunaan OAD pada Pasien
Pekanbaru. Phot J Sain dan Kesehat. Diabetes Mellitus Tipe 2 terhadap
2018;9(1):130–8. Kepatuhan Penggunaan Obat
8. Affandi B. Buku Panduan Praktis Antidiabetes Oral di Puskesmas
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Singosari Malang. J Kesehat Islam
Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Islam Heal J. 2021;10(2):65–71.
Prawirohardjo.; 2016. 36–43 p. 17. Masturoh I, T. NA. Metodologi
9. Kemenkes RI. Data dan Informasi Penelitian Kesehatan. 1st ed. Jakarta:
Profil Kesehatan Indonesia 2019. Kementrian Kesehatan RI; 2018. 5–
Kemenkes RI. 2019;8(9):1–58. 6 p.
10. Dinkes Kota Malang. Profil 18. Ritonga F. Hubungan Pengetahuan
Kesehatan Kota Malang Tahun dengan Sikap Ibu Pemilihan Metode
2018. Dinas Kesehatan Kota Knntrasepsi Jangka Panjang Pada
Malang. Malang; 2018. p. 1–72. WUS Di Puskesmas Pembantu Kel.
11. Solahuddin G. Pandemi Covid-19 Sidorejo Hilir Medan. J Ilm
Usai Jumlah Bayi dan Ibu Kebidanan Imelda. 2020;6(1):1–10.
Melahirkan Naik, Kehamilan 19. Priyono. Metode Penelitian
Meningkat Hingga 500 Ribu. Kuantitatif. Chandra, editor.
HealthGrid. 2020; Sidoarjo: Zifatama PUBLISHING.;
12. Susilowati D. Promosi Kesehatan. 2016.
Jakarta: Jakarta : Pusdik SDM 20. Hidayati IR, Damayanti DA,
Kesehatan, Kemenkes RI.; 2016. Pristianty L. Journal of Global
13. Yuliari K, Mahayati NMD, Pharma Technology Analysis of
Lindayani IK. Hubungan Behavioral Factors on Medications
Pengetahuan Dengan Sikap in Gout Patients with Health belief
Akseptor Dalam Menangani Efek Model Theory. 2018;79–84.
Samping KB Suntik Tiga Bulan di 21. Oktaviana E, Hidayati IR, Pristianty
Praktik Mandiri Bidan Hj. S., A. Md. L. Pengaruh Pengetahuan terhadap
Keb. J Ilm Kebidanan J Midwifery. Penggunaan Obat Parasetamol yang
2019;7(2):110–5. Rasional dalam Swamedikasi (Studi
14. Rahayu I, Reza M, Usman E. pada Ibu Rumah Tangga di Desa
Hubungan Pengetahuan Ibu Sumberpoh Kecamatan Maron
Pasangan Usia Subur dengan Kabupaten Probolinggo). J Farm
Penggunaan Kontrasepsi IUD di Dan Ilmu Kefarmasian Indones.
Nagari Andalas Baruh Bukit 2019;4(2):44.
Kecamatan Sungayang Kabupaten 22. Hasnani FH. Faktor yang
Tanah Datar. J Kesehat Andalas. Mempengaruhi Akseptor dalam
2018;7(Supplement 4):44. Memilih Alat Kontrasepsi Suntik.
15. Septalia R, Puspitasari N. Faktor Qual J Kesehat. 2019;13(1):22–7.
yang Memengaruhi Pemilihan 23. Jacobus RM, Maramis FRR,
Metode Kontrasepsi. J Biometrika Mandagi CKF. Faktor-faktor yang
dan Kependud. 2016;5(2):91–8. Berhubungan dengan Penggunaan
16. Sari NF, Hidayati IR, Atmadani RN. alat Kontrasepsi Suntik pada

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 67
Vol. 2 No. 2 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
[email protected]
e-issn: 2722–8088

Akseptor KB di Desa Humbia Usia Subur (PUS) di Puskesmas


Kecamatan tagulandang Selatan Minasaupa Makassar Tahun 2017. J
Kabupaten Sitaro. Vol. 7, Jurnal Kesehat Delima Pelamonia.
Kesehatan Masyarakat. 2018. p. 1–8. 2017;1(2):123–8.
24. Hartini L, Prabusari OH. Hubungan 30. Atmadani RN, Nkoka O, Yunita SL,
Tingkat Pengetahuan Ibu dan Usia Chen Y-H. Self-medication and
Terhadap Penggunaan Alat knowledge among pregnant women
Kontrasepsi Suntik. J Kesmas attending primary healthcare
Asclepius. 2019;1(1):65–74. services in Malang, Indonesia: a
25. Sawiti P. Hubungan Tingkat cross-sectional study. BMC
Pengetahuan Ibu tentang KB Suntik Pregnancy Childbirth.
dengan Pemilihan Motode 2020;20(1):1–11.
Kontrasepsi Suntik di Desa 31. Putra DS, Atmadani RN, Hidayati
Binangon Kecamatan Muara IR. Relationship between knowledge
Komam Tahun 2020. Skripsi. 2020; level of hiv/aids patient with
26. Astuti D, Ilyas H. Faktor-Faktor antiretroviral adherence in primary
Yang Berhubungan Dengan healthcare service in Malang City. J
Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik. J HIV AIDS Soc Serv. 2021 Aug;1–
Ilm Keperawatan Sai Betik. 18.
2017;11(2):233–43. 32. Sari AM. The Relationship between
27. Rosalina S. Gambaran Faktor The Level of Side Effects of ARV
Predisposing, Enabling Dan Drugs in ODHA Patients to The
Reinforcing KB. J PROMKES. Level of The Compliance Use of
2019;7(1):113. ARV Drugs. Pharm J Indones.
28. Mardiah M. Hubungan Pengetahuan 2021;6(2):125–9.
dan Sikap Akseptor KB Dengan 33. Yunita SL, Atmadani RN, Titani M.
Pemilihan Alat Kontrasepsi di Desa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Jejangkit Pasar Kecamatan Jejangkit Pengetahuan Dan Perilaku
Kabupaten Barito Kuala. J Educ Penggunaan Antibiotika Pada
Nursing(Jen). 2019;2(1):85–94. Mahasiswa Farmasi Universitas
29. Amir F. Faktor-Faktor yang Muhammadiyah Malang. Pharm J
Berhubungan dengan Pemilihan Indones. 2021;6(2):119–23.
Alat Kontrasepsi pada Pasangan

Disubmit: 11/11/2021; Direview: 12/12/2021; Diterima: 01/19/2022; Diterbitkan: 01/31/2022. DOI: 10.24853/myjm.2.2.58-68 | 68

You might also like