Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Anggota Kepolisian Melalui Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Intervening Di Polres Kerinci
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Anggota Kepolisian Melalui Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Intervening Di Polres Kerinci
ABSTRACT
The Effect of Work Motivation on the Performance of Police Members Through Leadership
Style as an Intervening Variable in the Kerinci Regional Police Station. With the Problem
Formulation Is there an Effect of Work Motivation Influence on the Performance of Police
Members Through the Leadership Style as Intervening Variables in the Kerinci Police Station
either partially or simultaneously. The purpose of this study was to determine the Effect of Work
Motivation Influence on the Performance of Police Members Through Leadership Styles as
Intervening Variables in the Kerinci Police Station.
This research uses a quantitative approach where the research method is to use path analysis
and multiple linear regression analysis. From the Research Results Using multiple linear
regression It is known that Work Motivation has a positive effect on Performance, Work
Motivation has a positive effect through Leadership Style, Leadership Style has a positive effect
on Performance, and Work Motivation has a positive effect on Performance through Leadership
Style on the Kerinci Police Station proven by tcount> tables of 4,727> 1,975 with a significant
level of 0,000 (Significance <5%) Then there is a significant influence between Work
Motivation (X1) on the performance of Police Members in the Kerinci police station (Y),
tcount> table of 3,381> 1,975 with a significant level of 0,001 (Significance <5%) Then there is
a significant influence between the Leadership Style (X2) on the performance of Police
Members in the Kerinci police station (Y), and the fcount value of 44,192 and ftabel 3.05 with a
significance of 0,000 therefore f count> f table (44,192> 3.05) then H0 is rejected and Ha is
accepted. With a significance value less than 0.05 (0,000 <0.05).
Conclusions From This Research Namely Work Motivation and Leadership Styles together have
a positive effect on the performance of police officers at the Kerinci Police Station.
ABSTRAK
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Anggota Kepolisian Melalui Gaya Kepemimpinan
sebagai Variabel Intervening di Polres Kerinci. Dengan Rumusan Masalah Apakah terdapat
Pengaruh Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Anggota Kepolisian Melalui Gaya
Kepemimpinan sebagai Variabel Intervening di Polres Kerinci baik secara parsial maupun
simultan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengaruh Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Anggota Kepolisian Melalui Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel
Intervening di Polres Kerinci.
Penelitian Ini Mengunakan Pendekatan Kuantitatif Dimana Metode Penelitiannya adalah
1
mengunakan path analysis dan analisis regresi linear berganda. Dari Hasil Penelitian
Menggunakan regresi linear berganda Diketahui Bahwa Motivasi Kerja berpengaruh positif
terhadap Kinerja, Motivasi Kerja berpengaruh positif melalui Gaya Kepemimpinan, Gaya
Kepemimpinan berpengaruh postif terhadap Kinerja, dan Motivasi Kerja berpengaruh positif
terhadap Kinerja melalui Gaya Kepemimpinan pada Polres Kerinci di buktikan dengan thitung
> tabel sebesar 4.727 >1.975 dengan tingkat signifikan 0,000 (Signifikasi < 5%) Maka terdapat
pengaruh yang signifikan antara Motivasi Kerja (X1) terhadap kinerja Anggota Kepolisian di
polres kerinci (Y), thitung > tabel sebesar sebesar 3.381>1.975 dengan tingkat signifikan 0,001
(Signifikasi < 5%) Maka terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X2)
terhadap kinerja Anggota Kepolisian di polres kerinci (Y), dan nilai fhitung 44.192 dan ftabel
3,05 dengan signifikasi sebesar 0,000 oleh karena itu f hitung > f tabel (44.192 > 3,05) maka H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Kesimpulan Dari Penelitian Ini Yaitu Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan bersama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja anggota kepolisian di Polres Kerinci.
I. PENDAHULUAN
1. Tinjauan Pustaka
1.2 Kinerja
1.2.1 Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata job perfomance atau actual perfomance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Prawirosentono dalam
Pasolong (2007:176) lebih cenderung menggunakan kata performance dalam menyebut
kata kinerja. Menurut Prawirosentono performance atau kinerja adalah hasil yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Menurut Mangkunegara (2015:67) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya..
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa kinerja adalah hasil kerja yang
telah dicapai oleh seseorang secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan peraturan,
kamampuan, target, dan tanggung jawab yang telah ditentukan.
1.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
1.3.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor
penggerak utama dalam pelaksanaan seluruh kegiatan atau aktivitas instansi, sehingga
harus dikelola dengan baik melalui Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Menurut para ahli manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut: Menurut
Handoko (2011:3), manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai
baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Menurut Desseler (2015:3), manajemen sumber daya manusia adalah proses
untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk
mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang
berhubungan dengan keadilan.
1.4 Administrasi Publik
1.4.1 Pengertian Administrasi Publik
Menurut Pfiffner dan Presthus yang dikutip Syafei (2003: 31) memberikan
penjelasan mengenai administrasi negara sebagai berikut:
1. .Administrasi Negara meliputi implementasi kebijaksanaan pemerintah yang
ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik.
2. Administrasi Negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usahausaha perorangan
dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Hal ini terutama
meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah.
3. Secara ringkas, Administrasi Negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah, pengarahan kecakapan dan teknik-teknik
yang tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap ejumlah
orang.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian tentang administrasi
publik adalah kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga dalam
melaksanakan tugas-tugas pemerintah untuk mencapai tujuan pemerintah secara efektif
dan efisien guna memenuhi kebutuhan publik.
1.5. Motivasi Kerja
1.5.1 Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Robbin (2003) Motivasi adalah keinginan untuuk berusaha sekuat
tenaga untuk mencapai tujuan organisasi yang dikondisikan atau ditentukan oleh
kemampuan usaha untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.
Menurut Rivai (2003: 89) Motivasi adalah sesuatu di dalam diri manusia yang
memberi energi, yang mengaktifkan dan menggerakkan ke arah perilaku untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi
adalah suatu kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mengarahkan perilakunya
pada pencapaian tujuan organisasi dimana yang menjadi pendorong adalah keinginan
dan kebutuhan seseorang.
1.6 Gaya Kepemimpinan
1.6.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor yang menentukan dalam suatu perusahaan.
Menurut Nawawi (2011:15) Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih
dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku
para anggota organisasi atau bawahannya.
Menurut Rivai dan Sagala (2013:42) Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan
ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi
tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan
strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Berdasarkan semua pengertian dari para ahli diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan adalah salah satu strategi yang digunakan oleh
seorang pimpinan dalam mempengaruhi, mengarahkan, dan mengendalikan perilaku
orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
1.7 Kerangka Pemikiran
Sumber: Mangkunegara
Sumber: Sofyandi dan Garniwa
(2011:75) (2007:102)
1.8 Hipotesis
Adapun hipotesis yang penulis ajukan saat ini adalah:
1. Ha1 : Terdapat Pengaruh Langsung Motivasi Kerja terhadap Kinerja.
2. Ho1 : Tidak Terdapat Pengaruh Langsung Motivasi Kerja terhadap Kinerja.
3. Ha2 : Terdapat Pengaruh Langsung Motivasi Kerja terhadap Gaya
Kepemimpinan.
4. Ho2 : Tidak Terdapat Pengaruh Langsung Motivasi Kerja terhadap Gaya
Kepemimpinan.
5. Ha3 : Terdapat Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja.
6. Ho3 : Tidak Terdapat Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja.
7. Ha4 : Terdapat Pengaruh Tidak Langsung Motivasi Kerja terhadap Kinerja
melalui Gaya Kepemimpinan.
8. Ho4 : Tidak Terdapat Pengaruh Tidak Langsung Motivasi Kerja
terhadap Kinerja melalui Gaya Kepemimpinan.
II. METODE PENELITIAN
2.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini, sample yang peneliti ambil sesuai dengan jumlah populasi
yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2014:81) sample adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Menurut Arikunto
(2010:174) sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun jumlah
sample yang akan diteliti adalah anggota kepolisian yang ada di Polres Kerinci
sebanyak 265 yang kemudian di perkecil dengan rumus slovin dan hanya diambil 5%
dari total populasi yaitu sebesar 159 orang. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah
anggota kepolisian polres Kerinci yang berjumlah 73 orang.
Salah satu cara menentukan besaran sampel yang memenuhi hitungan itu adalah
menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 2007:182) yaitu rumus yang digunakan
untuk menghitung banyaknya sampel minimum suatu survey populasi terbatar, dimana
tujuan utama dari survey tersebut adalah untuk mengestimasi proposi populasi, sebagai
berikut:
Keterangan:
Y= a + β1X1 + ε
Keterangan :
Y = Kinerja
a = Konstanta regresi
β1, β2, = Koefisien Regresi
X1 = Motivasi kerja
ε = Standar Error
Analisis regresi linier berganda antara Kinerja (Y) sebagai variable dependen
dengan variable independen Motivasi Kerja (X1) melalui Gaya Kepemimpinan (X2)
dari hubungan yang diperoleh dapat diketahui besarnya pengaruh Motivasi Kerja (X1)
Terhadap Kinerja (Y) melalui Gaya Kepemimpinan (X2).
2.9 Uji Hipotesis
2.9.1 Uji Statistik ‘t’ (Secara Parsial)
Uji t adalah bagian dari uji statistic yang merupakan yang digunakan untuk
membuktikan pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dihitung dengan rumus
Sugiono (2009:184) sebagai berikut:
=
Dimana :
= Nilai
r = Nilai Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Apabila t hitung < t tabel, maka ditolak dan Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang bermakna oleh variabel X dan Y.
2. Apabila t hitung > t tabel, maka diterima dan Ho ditolak artinya ada
pengaruh yang bermakna oleh variabel X dan Y.
2.9.2 Uji Statistik ‘f’ (Simultan)
Uji F dipakai untuk mengetahui apakah secara simultan koefisien variabel bebas
mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat (sugiono 1997:160).
Dinyatakan sebagai berikut:
F=
Keterangan :
F = Besarnya F Hitung
n = Jumlah Sampel
K = Jumlah Variabel
= Koefisien Determinan
Dengan kriteria Pengambilan keputusan adalah:
Dengan membandingkan nilai f hitung dengan f tabel
1. Apabila f hitung < f tabel, maka Ho diterima dan ditolak, ini berarti tidak
terdapat pengaruh simultan oleh variabel X dan Y.
Apabila f hitung > f tabel, maka Ho ditolak dan diterima, ini berarti terdapat
pengaruh simultan oleh variabel X dan Y
2.9.3 Analisa Jalur (Path Analysis)
Teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis/ analisis jalur
mengunakan SPSS Versi 25 dengan Rumus. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan
dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Damodar N,
2009:89).
Analisis jalur (Path Analysis) menurut Dawn C. Porter (2012:32) adalah
merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda dan bivariate. Analisis jalur
ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel exogen dan
endorgen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel
mediating/intervning atau variabel antara.
2.10 Program Pengolahan Data
Untuk Mengelola Hasil analisis, peneliti menggunakan program SPSS Versi 25.
2.11 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah di Polres Kerinci.
No Butir Keteranga
Indikator Rhitung Rtabel
Intrumen n
1 Kualitas Kerja 0,528 0,155
Valid
2 Kuantitas Kerja 0,587 0,155
Valid
Y
3 Pelaksanaan Tugas 0,546 0,155
Valid
Kinerrja
4 Tanggung Jawab 0,649 0,155
Valid
5 Ketepatan Waktu 0,565 0,155
Valid
Sumber Data : Lampiran
Berdasarkan Tabel 3.2 di atasmenunjukkan bahwa keseluruhan dari item
pernyataan variabel Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja yang masing-
masing variabel memiliki 5 indikator dengan 5 pertanyaan mempunyai angka koefisien
korelasi yang lebih besar dari angka kritik (rhitung > rtabel) atau lebih besar dari
0,155(pada df = 157), dengan demikian dapat dinyatakan item pernyataan variabel
Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja adalah valid.
3.1.2 Uji Reliabilitas
Sugiyono (2012:177) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana
hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama. Kemudian masing-masing kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehinga
menghasilkan skor total. Apabila korelasi 0,5 maka dikatakan item tersebut memberikan
tingkat reliabel yang cukup, sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,5 maka
dikatakan item tersebut kurang reliable.
Hasil pengujian reliabilitas untuk variabel penelitian ini dapat
ditampilkan dalam Tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel penelitian
No Variable Cronbach Alpha Keterangan
1 Motivasi Kerja 0,762 Reliabel
2 Gaya Kepemimpinan 0,774 Reliabel
3 Kinerja 0,738 Reliabel
Sumber Data : Lampiran
Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, nilai cronbach alpha (α) untuk seluruh
variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,5 sehingga seluruh variabel
yang diteliti adalah reliabel. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan data yang
dikumpulkan dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
3.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Diketahui bahwa uji t dan f
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Cara yang digunakan
untuk mengetahui normalitas residual adalah dengan uji statistik non parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikansi Kolmogorov-smirnov kurang dari 5
persen (0,05) maka dapat dikatakan bahwa residual data dari model regresi tidak
normal. Jika nilai signifikansi kolmogorov-smirnov di atas 5 persen (0,05) maka dapat
dikatakan bahwa residual data dari model regresi telah terdistribusi secara normal
(Ghozali, 2016:154-158).
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 159
a,,b Mean .0000000
Normal Parameters
Positive .115
Negative -.136
Kolmogorov-Smirnov Z 1.717
Berdasarkan tabel 3.4 hasil uji normalitas diatas diambil kesimpulan bahwa nilai
Asymp signifiksi sebesar 0,600 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa residual data dari
model regresi telah terdidtribusi secara normal.
3.3 Uji Linearitas
Menurut Ghozali (2016:159) uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Data yang baik seharusnya
memiliki hubungan linier antara variabel independen dan variabel dependen. Penilaian
uji linieritas yaitu dapat dilihat dengan nilai sig. linearity > 0,05 maka variabel tersebut
dikatakan linear.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 25, berikut ini dapat
disajikan hasil uji Linearitas disertai penjelasannya pada Tabel 3.5 di bawah ini :
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Linearitas
Motivasi Kerja terhadap Gaya
Kepemimpinan
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Unstandar Between (Combined) 2756.670 8 344.584 78.982 .000
dized Groups Linearity 556.03 .000
2425.866 1 2425.866 0
Residual *
Unstandar Deviation from .220
330.804 7 47.258 10.832
dized Linearity
Predicted Within Groups 654.425 150 4.363
Value Total 3411.094 158
Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil uji Linearitas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
Deviation from Linearity sebesar 0,220 > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara
Motivasi Kerja (X1) dengan Gaya Kepemimpinan (X2).
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Linearitas
Motivasi Kerja terhadap Kinerja
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Unstandar Between (Combined) 1234.905 8 154.363 14.357 .000
dized Groups Linearity 1028.204 1 1028.204 95.629 .000
Residual * Deviation from
206.701 7 29.529 2.746 .110
Unstandar Linearity
dized Within Groups 1612.805 150 10.752
Predicted Total
Value 2847.711 158
Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil uji Linearitas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
Deviation from Linearity sebesar 0,110 > 0,05 maka terdapat hubungan linear antara
Motivasi Kerja (X1) dengan Kinerja (Y).
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Linearitas
Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Unstandar Between (Combined) 1389.225 10 138.923 14.097 .000
dized Groups Linearity 769.551 1 769.551 78.090 .000
Residual * Deviation from
619.674 9 68.853 6.987 .124
Unstandar Linearity
dized Within Groups 1458.486 148 9.855
Predicted Total
Value 2847.711 158
Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil uji Linearitas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
Deviation from Linearity sebesar 0,124> 0,05 maka terdapat hubungan linear antara
Gaya Kepemimpinan (X2) dengan Kinerja (Y).
Tabel 3.8 Rangkuman Uji Linearitas
Variabel Signifik Alpha Keterangan
asi
Devianti
on From
Linearit
as
Motivasi Kerja ( X1) Gaya 0,.220 0.05 Linear
Kepemimpinan (X2)
Keterangan :
X1 = Variabel Motivasi Kerja
X2 = Variabel Gaya Kepemimpinan
Y = Variabel Kinerja.
3.4 Uji Hipotesis
3.4.1 Secara Simultan (Uji F)
Uji statistic F untuk menjunjukkan apakah semua variable independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variable dependenterikat. Uji F dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.9 Hasil Uji F
Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
ANOVAa
Unstandardized Standardize
Model Coefficients d t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,164 ,777 2,787 ,006
Motivasi Kerja ,868 ,044 ,843 19,661 ,000
a. Dependent Variable: Gaya Kepemimpinan
Gambar 3.1 Model Analisis Jalur tentang Pengaruh Variabel Motivasi Kerja (X1)
terhadap Kinerja (Y) melalui Gaya Kepemimpinan (X2)
z =
Z = 2,37955936
Dengan tingkat kesalahan 5% dan menggunakan kurva norma sebagai batasan, maka
nilai Z tabel adalah 1,96.
Teori D.A. deVans “ taraf keyakinan sebesar 95% dan interval keyakinan nya
sebesar 5% dari nilai yang paling dekat gariskiri dan kanan dari kurva adalah 1, 96%”
Kriteria uji hipotesis sebagai berikut :
Jika Z sobel test > Z tabel maka HO ditolak dan H1 diterima
Jika Z sobel test < Z tabel maka HO diterima dan H1
ditolak
Dari hasil perhitungan sobel test di atas mendapatkan nilai Z sebesar
2,37955936, karena nilai Z yang diperoleh sebesar 2,379 > 1,96 dengan signifikan 5%
maka membuktikan bahwa Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Anggota
Kepolisian Melalui Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Interveningdi Polres
Kerinci”.
2. Siginifikasi Pengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan analisis di atas dimana terdapat pengaruh positif
variabel Motivasi Kerja ( X1 ) Terhadap Gaya Kepemimpinan ( X2 ) sebesar 4 %,
Gaya Kepemimpinan ( X1 ) Terhadap Gaya Kepemimpinan ( Y ) sebesar 24,8 %,
pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan ( X2) Kinerja ( Y ) sebesar 0.24 %, Pengaruh
tidak langsung Motivasi Kerja ( X1 ) terhadap Kinerja ( Y ) sebesar 2.37 %.
IV. SIMPULAN
V. DAFTAR PUSTAKA