Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap PH, Kapasitas Tukar Kation (KTK) Dan C Organik Tanah Tukungan Pada Umur Yang Berbeda
Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap PH, Kapasitas Tukar Kation (KTK) Dan C Organik Tanah Tukungan Pada Umur Yang Berbeda
Application of Organic Materials Influence on pH, Cation Exchange Capacity (CEC) and
C Organic on Raised Bed Soils in Different Ages
Afiah Hayati1, Muhammad Fadillah2, Yudhi Ahmad Nazari1
1 Dosen Faperta ULM, Jl. A. Yani km 36 Banjarbaru
2 Alumni Faperta ULM , Jl. A. Yani km 36 Banjarbaru
Abstract. Tidal swamps have the potential and great opportunity for the development of agricultural businesses as well as
for increasing farmers' incomes. These potentials and opportunities can be actualized by carrying out land management
activities based on their characteristics. Generally in the tidal land area, the arrangement of the land using the surjan system,
but in the manufacture of surjans requires a lot of labor and capital.Therefore, farmers start making surjan by making rised
bed, each year the riseds is raised and joined together so that in a long time it becomes a long ridge or surjan.Productivity of
rised bed soils varies each year, so that the productivity of plants growing on it also varies and tends to decrease. The
decline in productivity of agricultural crops in this support may be due to changes in soil characteristics such as pH, CEC,C-
organic and nutrients.The purpose of this study was to determine the effect of in situ organic matter application in rised bed
soil of different ages to changes in pH, CEC and soil C organic content.This research uses factorial completely randomized
design with 2 factors,factor I is the age of the support soil (2, 5 dan 10 years), and factor II is the type organik matter insitu
(control, rice straw, purun tikus and kayu apu). The results showed that the application of organic matter to rised bed soils of
different ages had an influence on pH and CEC but did not affect the soil C organic content.
Abstrak. Lahan rawa pasang surut mempunyai potensi dan berpeluang besar bagi pengembangan usaha pertanian
sekaligus untuk peningkatan pendapatan petani. Potensi dan peluang tersebut dapat diaktualisasikan dengan cara
melakukan kegiatan penataan lahan berdasarkan karakteristiknya.Umumnya di daerah lahan pasang surut penataan lahan
dengan sistem surjan, akan tetapi dalam pembuatan surjan diperlukan banyak tenaga kerja dan modal. Oleh karena itu
petani memulai pembuatan surjan dengan membuat tukungan yang tiap tahunnya tukungan tukungan tersebut ditinggikan
dan disambung menjadi satu sehingga dalam waktu yang lama menjadi guludan panjang atau surjan. Produktivitas tanah
tukungan bervariasi setiap tahunnya, sehingga menyebabkan produktivitas tanaman yang tumbuh diatasnya juga bervariasi
dan cenderung menurun. Penurunan produktivitas tanaman pertanian di tukungan ini mungkin disebabkan karena terjadinya
perubahan karakteristik tanah seperti pH, KTK dan kandungan C-organik tanah serta kandungan unsur haranya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik in situ pada tanah tukungan yang berbeda
umurnya terhadap perubahan pH, KTK dan kandungan C organik tanah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap faktorial 2 faktor, faktor I adalah umur tanah tukungan (2,5 dan 10 tahun), sedangkan faktor II adalah jenis
bahan organik insitu (Tanpa bahan organik, jerami padi, purun tikus dan kayu apu). Hasil penelitian menunjukkan pemberian
bahan organik pada tanah tukungan yang umurnya berbeda memberikan pengaruh teerhadap pH dan KTK tanah akan
tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan C organik tanah.
Pada Gambar 1 hasil uji beda nilai tengah interaksi antara umur tanah tukungan dan jenis bahan
interaksi antara pengaruh umur tukungan dan jenis organik berpengaruh sangat nyata pada kapasitas
bahan organik menunjukkan bahwa interaksi umur tukar kation (KTK) tanah.
tanah tukungan 10 tahun dengan purun tikus nilai pH Pada Gambar 2., hasil uji beda nilai tengah
adalah yang tertinggi yaitu 4,10 tetapi tidak berbeda pengaruh umur tukungan terhadap nilai KTK tanah
nyata dengan interaksi umur tanah tukungan 10 tahun menunjukkan pada umur tukungan 10 tahun nilai KTK
dengan tanpa perlakuan bahan organik. Nilai pH tanah adalah yang tertinggi yaitu 60,36 me/100 gr,
tanah terendah adalah pada interaksi perlakuan umur sedangkan pada umur tukungan 2 tahun dan 5 tahun
tukungan 5 tahun dengan pemberian jerami padi, yaitu lebih rendah dan keduanya tidak berbeda nyata.
sebesar 3,41. Pengaruh jenis bahan organik terhadap nilai KTK
tertinggi dihasilkan oleh perlakuan purun tikus yaitu
62,30 me/100 gr yang diikuti oleh perlakuan kayu apu
sebesar 60,67 me/100 gr, jerami padi 60,32 me/100 gr
dan nilai KTK paling rendah pada perlakuan tanpa
diberi bahan organik (Kontrol).
4. SIMPULAN
Nazemi, D. A. Hairani dan L. Indrayati. 2012. Prospek
Pengembangan Penataan Lahan Sistem Surjan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpukan : Di Lahan Rawa Pasang Surut. Agrovivor 5: (2)
113-118.
1. Umur tanah tukungan 10 tahun memberikan hasil
tertinggi terhadap pH, C-organik dan KTK tanah. Sugiyanto, J. B Baon, dan K. A. Wijaya. 2008. Sifat
Kimia Tanah dan Serapan Hara Tanaman Kakao
2. Pemberian bahan organik kayu apu memberikan Akibat Bahan Organik dan Pupuk Fosfat yang
nilai C-organik tertinggi tanah tukungan. Berbeda. Pelita Berkebunan. Jurnal Penelitan
Sedangkan bahan organik purun tikus dapat Kopi dan Kakao 24 (3): 188-204.
meningkatkan nilai KTK tanah.
3. Interaksi umur tanah tukungan 10 tahun dan
pemberian bahan organik purun tikus dapat
meningkatkan pH tanah dan KTK tanah.
6. DAFTAR PUSTAKA