0% found this document useful (0 votes)
89 views5 pages

Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap PH, Kapasitas Tukar Kation (KTK) Dan C Organik Tanah Tukungan Pada Umur Yang Berbeda

This study examines the effect of in situ organic matter application on the pH, cation exchange capacity (CEC), and organic carbon content of raised bed soils in different ages. The study uses a factorial completely randomized design with two factors: soil age (2, 5, and 10 years) and type of organic matter applied (rice straw, purun tikus, and kayu apu). The results showed that organic matter application influenced pH and CEC but not organic carbon content.

Uploaded by

Moza Darvin
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
89 views5 pages

Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap PH, Kapasitas Tukar Kation (KTK) Dan C Organik Tanah Tukungan Pada Umur Yang Berbeda

This study examines the effect of in situ organic matter application on the pH, cation exchange capacity (CEC), and organic carbon content of raised bed soils in different ages. The study uses a factorial completely randomized design with two factors: soil age (2, 5, and 10 years) and type of organic matter applied (rice straw, purun tikus, and kayu apu). The results showed that organic matter application influenced pH and CEC but not organic carbon content.

Uploaded by

Moza Darvin
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5

Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611

Volume 5 Nomor 3 Halaman 199-203 April 2020 e-ISSN 2623-1980

PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP pH, KAPASITAS TUKAR


KATION (KTK) DAN C ORGANIK TANAH TUKUNGAN PADA UMUR YANG
BERBEDA

Application of Organic Materials Influence on pH, Cation Exchange Capacity (CEC) and
C Organic on Raised Bed Soils in Different Ages
Afiah Hayati1, Muhammad Fadillah2, Yudhi Ahmad Nazari1
1 Dosen Faperta ULM, Jl. A. Yani km 36 Banjarbaru
2 Alumni Faperta ULM , Jl. A. Yani km 36 Banjarbaru

Corresponding author: [email protected]

Abstract. Tidal swamps have the potential and great opportunity for the development of agricultural businesses as well as
for increasing farmers' incomes. These potentials and opportunities can be actualized by carrying out land management
activities based on their characteristics. Generally in the tidal land area, the arrangement of the land using the surjan system,
but in the manufacture of surjans requires a lot of labor and capital.Therefore, farmers start making surjan by making rised
bed, each year the riseds is raised and joined together so that in a long time it becomes a long ridge or surjan.Productivity of
rised bed soils varies each year, so that the productivity of plants growing on it also varies and tends to decrease. The
decline in productivity of agricultural crops in this support may be due to changes in soil characteristics such as pH, CEC,C-
organic and nutrients.The purpose of this study was to determine the effect of in situ organic matter application in rised bed
soil of different ages to changes in pH, CEC and soil C organic content.This research uses factorial completely randomized
design with 2 factors,factor I is the age of the support soil (2, 5 dan 10 years), and factor II is the type organik matter insitu
(control, rice straw, purun tikus and kayu apu). The results showed that the application of organic matter to rised bed soils of
different ages had an influence on pH and CEC but did not affect the soil C organic content.

Keywords: Rise bed soils, organik matter, pH, CEC, C-organic

Abstrak. Lahan rawa pasang surut mempunyai potensi dan berpeluang besar bagi pengembangan usaha pertanian
sekaligus untuk peningkatan pendapatan petani. Potensi dan peluang tersebut dapat diaktualisasikan dengan cara
melakukan kegiatan penataan lahan berdasarkan karakteristiknya.Umumnya di daerah lahan pasang surut penataan lahan
dengan sistem surjan, akan tetapi dalam pembuatan surjan diperlukan banyak tenaga kerja dan modal. Oleh karena itu
petani memulai pembuatan surjan dengan membuat tukungan yang tiap tahunnya tukungan tukungan tersebut ditinggikan
dan disambung menjadi satu sehingga dalam waktu yang lama menjadi guludan panjang atau surjan. Produktivitas tanah
tukungan bervariasi setiap tahunnya, sehingga menyebabkan produktivitas tanaman yang tumbuh diatasnya juga bervariasi
dan cenderung menurun. Penurunan produktivitas tanaman pertanian di tukungan ini mungkin disebabkan karena terjadinya
perubahan karakteristik tanah seperti pH, KTK dan kandungan C-organik tanah serta kandungan unsur haranya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik in situ pada tanah tukungan yang berbeda
umurnya terhadap perubahan pH, KTK dan kandungan C organik tanah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap faktorial 2 faktor, faktor I adalah umur tanah tukungan (2,5 dan 10 tahun), sedangkan faktor II adalah jenis
bahan organik insitu (Tanpa bahan organik, jerami padi, purun tikus dan kayu apu). Hasil penelitian menunjukkan pemberian
bahan organik pada tanah tukungan yang umurnya berbeda memberikan pengaruh teerhadap pH dan KTK tanah akan
tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap kandungan C organik tanah.

Kata kunci: Tanah tukungan, Bahan Organik, pH, KTK, C-organik

1. PENDAHULUAN penataan lahan dan komoditas berdasarkan


karakteristiknya. Di daerah lahan pasang surut di
Lahan rawa pasang surut mempunyai potensi Barito Kuala, penataan lahan dengan sistem surjan
dan berpeluang besar bagi pengembangan usaha pada umumnya untuk ditanami tanaman buah-buahan
pertanian sekaligus untuk peningkatan pendapatan seperti jeruk dan rambutan akan tetapi dalam
petani. Potensi dan peluang tersebut dapat pembuatan surjan diperlukan banyak tenaga kerja
diaktualisasikan dengan cara melakukan kegiatan (500 HOK/ha) dan modal. Oleh karena itu, petani di

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


199
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 5 Nomor 3 Halaman 199-203 April 2020 e-ISSN 2623-1980

Kalimantan Selatan memulai pembuatan surjan 2. METODE


dengan membuat tukungan yang tiap tahunnya
tukungan tukungan tersebut ditinggikan dan Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan
disambung menjadi satu sehingga dalam waktu yang percobaan pot yang menggunakan metode
lama menjadi guludan panjang atau surjan Rancangan Acak Lengkap faktorial (RAL) 2 faktor :
(Mulyawan, 2014 ; Nazemi et al, 2012). faktor I adalah umur tanah tukungan : 2, 5 dan 10
Produktivitas pada tanah tukungan ini bervariasi tahun, sedangkan faktor II adalah jenis bahan organik
setiap tahunnya. Pengamatan di Kabupaten Barito : JP=Jerami Padi, KA=Kayuapu dan PT=Purun Tikus.
Kuala, menunjukan terjadinya penurunan produktivitas Sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Semua
kedelai yang ditanam pada lahan surjan dari 11,20 Kombinasi perlakuan di ulang 3 kali sehingga
diperoleh 36 satuan percobaan.
ku/ha pada tahun 1997 menjadi 10,25 ku/ha pada
tahun 2001 (Dinas Pertanian Kalsel, 2002).
Penurunan produktivitas tanaman pertanian di Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini
tukungan ini mungkin disebabkan karena terjadinya dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Mei 2015
perubahan karakteristik tanah seperti pH, kandungan sampai dengan bulan Juli 2015, dimana inkubasi
Nitrogen, Fosfor dan Kalium seiring bertambahnya dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian di jalan
umur tukungan. Salah satu kegiatan yang dilakukan Unlam II dan analisa tanah di Laboratorium Kimia dan
oleh petani untuk meningkatkan produktivitas tanah di Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lambung
daerah Barito Kuala adalah melimbur, yaitu Mangkurat. Sampel tanah tukungan diambil di lahan
mengangkat gulma yang ada pada tanah bagian rawa pasang surut yang berada di desa Tanjung
bawah yang bercampur dengan lumpur dan Harapan, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.
Untuk menentukan umur tanah tukungan yang dipilih
menumpuknya di atas tanah tukungan. Gulma ini
dapat menjadi bahan organik alami bagi tanah sebelumnya dilakukan wawancara dengan petani
setempat. Tanah yang sudah diambil kemudian
tukungan. Di samping berpengaruh terhadap pasokan
hara tanah juga berpengaruh penting terhadap sifat dibersihkan dari sisa-sisa tanaman, di kering
fisik, biologi dan kimia tanah lainnya. anginkan, ditumbuk, dan disaring dengan ayakan 2
Gulma yang paling mendominasi kawasan rawa mm. Sampel tanah tukungan yang sudah di ayak
pasang surut adalah tumbuhan purun tikus ditimbang sebanyak 1 kg dan dimasukkan ke dalam
(Eleocharis dulcis), kayuapu (Pistia stratitoes) yang pot percobaan. Kemudian ditambahkan bahan organik
tahan terhadap keasaman (Asikin dan Thamrin, 2012). sesuai dengan masing masing perlakuan sebanyak 5
Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ton/ha . Bahan organik diaduk secara merata dengan
tanah tukungan, kemudian di inkubasi selama 4
organik in situ. Selain itu, jerami padi juga dapat
minggu. Selama masa inkubasi, tanah dalam pot di
dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik karena
pertahankan dalam kondisi kapasitas lapang. Bahan
jerami mengandung hara yang lengkap baik hara
organik yang digunakan adalah bahan organik in situ
makro maupun hara mikro (Arafah, 2001). Oleh
karena itu perlu dilakukan percobaan pemberian yang terdapat di Desa Tanjung Harapan Kecamatan
bahan organik dengan menggunakan gulma-gulma Alalak yaitu jerami padi, kayu apu dan purun tikus.
tersebut pada tanah tukungan untuk memperbaiki Sebelum digunakan, bahan organik dikering udarakan
beberapa sifat kimia tanah tanah tukungan agar di kemudian dicincang dengan ukuran 0,5 cm. Ukuran
pot yang digunakan berdiameter 20 cm. Analisa tanah
masa mendatang tanah tukungan dapat ditanami
tanaman lain selain jeruk, rambutan dan tanaman dilakukan setelah masa inkubasi berakhir, parameter
keras lainnya yang biasa di tanam pada tanah yang di amati : pH, KTK, dan C organik
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui pengaruh pemberian bahan organik in
situ terhadap perubahan pH, KTK dan C organik tanah 3.1 Reaksi Tanah (pH)
tukungan pada umur yang berbeda.
Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa umur
tanah tukungan, interaksi umur tanah tukungan dan
jenis bahan organik bepengaruh nyata terhadap reaksi
tanah (pH tanah). Sedangakan jenis bahan organik
tidak berpengaruh nyata terhadap reaksi tanah (pH
tanah). Uji beda rata-rata perlakuan dapat di lihat
pada Gambar 1.

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


200
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 5 Nomor 3 Halaman 199-203 April 2020 e-ISSN 2623-1980

Pada Gambar 1 hasil uji beda nilai tengah interaksi antara umur tanah tukungan dan jenis bahan
interaksi antara pengaruh umur tukungan dan jenis organik berpengaruh sangat nyata pada kapasitas
bahan organik menunjukkan bahwa interaksi umur tukar kation (KTK) tanah.
tanah tukungan 10 tahun dengan purun tikus nilai pH Pada Gambar 2., hasil uji beda nilai tengah
adalah yang tertinggi yaitu 4,10 tetapi tidak berbeda pengaruh umur tukungan terhadap nilai KTK tanah
nyata dengan interaksi umur tanah tukungan 10 tahun menunjukkan pada umur tukungan 10 tahun nilai KTK
dengan tanpa perlakuan bahan organik. Nilai pH tanah adalah yang tertinggi yaitu 60,36 me/100 gr,
tanah terendah adalah pada interaksi perlakuan umur sedangkan pada umur tukungan 2 tahun dan 5 tahun
tukungan 5 tahun dengan pemberian jerami padi, yaitu lebih rendah dan keduanya tidak berbeda nyata.
sebesar 3,41. Pengaruh jenis bahan organik terhadap nilai KTK
tertinggi dihasilkan oleh perlakuan purun tikus yaitu
62,30 me/100 gr yang diikuti oleh perlakuan kayu apu
sebesar 60,67 me/100 gr, jerami padi 60,32 me/100 gr
dan nilai KTK paling rendah pada perlakuan tanpa
diberi bahan organik (Kontrol).

UT2 UT5 UT10

Gambar 1. Nilai pH tanah akibat interaksi umur


tukungan dan jenis bahan organik.
(Diagram batang yang di ikuti oleh huruf
yang sama berarti tidak berbed nyata
menurut uji LSD 5%). Gambar 2. Uji beda nilai tengah perlakuan umur
tanah tukungan dan pemberian bahan
Berdasarkan umur tanah tukungan, pada umur organik. (Diagram batang yang di ikuti
tanah 2 tahun dan 5 tahun pH tanah tukungan oleh huruf yang sama berarti tidak
berkisar antara pH 4-5. Umur tanah tukungan 10 berbeda nyata menurut uji LSD 5%).
tahun memberikan hasil pH tanah tertinggi. Hal ini di
duga disebabkan, pH tanah pada umur tukungan Pada Gambar 3 hasil uji beda nilai tengah
sebelum diberi perlakuan sudah memiliki nilai pH yang menunjukkan kombinasi perlakuan yang memberikan
tinggi dibandingkan umur tanah tukungan yang lain. nilai KTK tertinggi adalah kombinasi umur tukungan
Sehingga, saat pemberian perlakuan bahan organik, 10 tahun dengan perlakuan bahan organik purun tikus
pH tanah pada umur tanah tukungan 10 tahun lebih yaitu 62,90 me/100 gr. Sedangkan kombinasi
tinggi dibandingkan pH tanah umur 2 tahun dan 5 perlakuan umur tukungan 5 tahun dengan tanpa diberi
tahun. bahan organik memberikan nilai KTK terendah yaitu
Interaksi antara umur tanah tukungan dan bahan 54,81 me/100 gr
organik yang digunakan juga mempengaruhi pH
tanah. pH tanah tertinggi diberikan pada perlakuan
umur tanah tukungan 10 tahun tanpa pemberian
bahan organik dan pemberian bahan organik purun
tikus. Hal ini disebabkan bahwa pemberian bahan
organik dapat meningkatan pH tanah namun besarnya
peningkatan tersebut sangat tergantung dari kualitas
bahan organik yang dipergunakan (Sugiyanto et al,
2008).

3.2 Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Hasil analisa ragam menunjukkan bahwa umur


tanah tukungan, jenis bahan organik in situ dan

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


201
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 5 Nomor 3 Halaman 199-203 April 2020 e-ISSN 2623-1980

organik tertinggi dihasilkan oleh perlakuan kayuapu


yaitu 11,21%, sementara nilai C-organik terendah
KTK diberikan oleh perlakuan jerami padi dan purun tikus.
(me/
100
g)

UT2 UT5 UT10

Gambar 3. Nilai KTK tanah pengaruh interaksi umur


tukungan dan jenis bahan organik.
(Diagram batang yang di ikuti oleh huruf
yang sama berarti tidak berbed nyata
menurut uji LSD 5%).
Gambar 4. Kandungan C-organik tanah pada umur
tanah tukungan yang berbeda dan jenis
Berdasarkan umur tanah tukungan, umur tanah
bahan organik in situ. (Diagram batang
tukungan 10 tahun memiliki nilai KTK lebih tinggi
yang di ikuti oleh huruf yang sama berarti
dibandingkan umur tanah tukungan lainnya. Hal ini
tidak berbeda nyata menurut Uji LSD
disebabkan karena umur tanah tukungan 10 tahun
5%).
memiliki pH yang tinggi. Menurut Ifansyah (2007)
reaksi tanah (pH) sangat menentukan muatan listrik
Berdasarkan umur tanah tukungan, pada umur
tanah yang timbul pada tanah-tanah yang muatan
tanah 2 tahun dan 5 tahun C-organik tanah tukungan
listriknya tergantung pada pH. Reaksi tanah yang
berkisar antara 8% - 9%. Umur tanah tukungan 10
tinggi menyebabkan tanah bermuatan listrik negative
tahun memberikan hasil C-organik tertinggi. Hal ini di
sehingga nilai KTK tanah menjadi tinggi dan pada pH
duga tanah tukungan dengan umur 10 tahun sudah
tanah masam (rendah), muatan listrik yang timbul
mengalami penumpukan bahan organik lebih banyak.
adalah muatan positif akibatnya nilai KTK menjadi
Tukungan dibuat dengan cara menumpuk tanah
rendah.
disekitarnya yang bercampur gulma. Sehingga, saat
Berdasarkan jenis bahan organik, pemberian
pemberian penambahan bahan organik, C-organik
bahan organik purun tikus memberikan nilai rata-rata
tanah pada umur tanah tukungan 10 tahun lebih tinggi
KTK paling tinggi diantara perlakuan yang lain. Hal ini
dibandingkan C-organik tanah umur 2 tahun dan 5
diduga dikarenakan purun tikus mengandung kation
tahun.
polivalen yang dapat mengurangi pengaruh asam-
Menurut Stevenson (1982) dalam Agusni (2012)
asam organik beracun sehingga dapat meningkatkan
kualitas bahan organik yang diberikan (lignin,
pH tanah dan KTK tanah (Badan Litbang Pertanian,
sellulosa, nisbah C/N) berpengaruh terhadap kadar C
2011).
organik tanah setelah inkubasi. Lignin dan Sellulosa
merupakan komponen organik utama yang
3.3. C Organik menghasilkan C organik. Pada proses dekomposisi,
sellulosa akan dirombak mikroorganisme pada tahap
Hasil analisa ragam terhadap kandungan C- awal, sedangkan lignin dimanfaatkan pada tahap
organik tanah menunjukkan bahwa umur tanah akhir.
tukungan berpengaruh nyata dan jenis bahan organik Berdasarkan jenis bahan organik yang
berpengaruh sangat nyata, sedangkan interaksi digunakan, C organik tertinggi diberikan pada
antara umur tanah tukungan dan jenis bahan organik perlakuan kayuapu. Hal ini diduga dikarenakan kayu
tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan C- apu mengandung senyawa lignin dan sellulosa yang
organik tanah. Uji beda nilai tengah perlakuan dapat tinggi. Hal ini dibuktikan dalam hasil analisis bahwa
dilihat pada Gambar 4. kandungan lignin yang terdapat pada kayuapu lebih
Pada Gambar 4 hasil uji beda nilai tengah tinggi dibandingkan dengan kandungan lignin yang
pengaruh umur tukungan terhadap nilai C-organik ada pada purun tikus dan jerami padi. Kandungan
tanah menunjukkan pada umur tukungan 10 tahun lignin kayuapu, purun tikus, dan jerami padi masing
nilai C-organik tanah adalah yang tertinggi yaitu masing berkisar antara 37,53; 10,64; dan 5,56 (Hayati,
10,57% sedangkan pada umur tukungan 2 tahun dan 2013)
5 tahun lebih rendah dan keduanya tidak berbeda
nyata. Pengaruh jenis bahan organik terhadap nilai C-
© Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat
202
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 5 Nomor 3 Halaman 199-203 April 2020 e-ISSN 2623-1980

4. SIMPULAN
Nazemi, D. A. Hairani dan L. Indrayati. 2012. Prospek
Pengembangan Penataan Lahan Sistem Surjan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpukan : Di Lahan Rawa Pasang Surut. Agrovivor 5: (2)
113-118.
1. Umur tanah tukungan 10 tahun memberikan hasil
tertinggi terhadap pH, C-organik dan KTK tanah. Sugiyanto, J. B Baon, dan K. A. Wijaya. 2008. Sifat
Kimia Tanah dan Serapan Hara Tanaman Kakao
2. Pemberian bahan organik kayu apu memberikan Akibat Bahan Organik dan Pupuk Fosfat yang
nilai C-organik tertinggi tanah tukungan. Berbeda. Pelita Berkebunan. Jurnal Penelitan
Sedangkan bahan organik purun tikus dapat Kopi dan Kakao 24 (3): 188-204.
meningkatkan nilai KTK tanah.
3. Interaksi umur tanah tukungan 10 tahun dan
pemberian bahan organik purun tikus dapat
meningkatkan pH tanah dan KTK tanah.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih disampaikan kepada Tim peneliti
dan Laboran di Laboratorium Jurusan Tanah Faperta
yang berperan besar dalam penelitian ini

6. DAFTAR PUSTAKA

Asikin dan Thamrin, 2012, Manfaat Purun Tikus


(Eleocharis Dulcis) Pada Ekosistem Sawah
Rawa. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
Banjarbaru (Di akses pada tanggal 26 maret
2015)
Arafah, 2001. Pengkajian dan Irigasi Berdasarkan
Pengelolaan Tanaman dan Suberdaya Terpadu
di Sulawesi Selatan. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sulawesi Selatan. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Laporan Hasil
Pengkajian.
Agusni, 2012. Pengaruh Lignin, Sellulosa, dan Nisbah
C/N terhadap kandungan C organik Tanah.
Jurnal Penelitian Stevenson, 1982.
Badan Litbang Pertanian, 2011. Potensi Bahan
Organik Dalam Meningkatkan Kapasitas Tukar
Kation Tanah.
Dinas Pertanian Kalsel. 2002. Data Base Pertanian
Tahun 2001. Dinas Pertanian Kalimantan
Selatan. Banjarbaru.
Hayati, A. 2013. Disertasi : Peranan Bahan Organik
dan Urea dalam Meningkatkan Ketersediaan
Hara N dan Pertumbuhan Padi Sawah di Lahan
sulfat Masam Potensial Kabupaten Barito Kuala.
Fakultas Pertanian. Program Pascasarjana.
Universitas Gadjah Mada.
Ifansyah, H. 2007. Kimia Tanah. Jurusan Tanah.
Fakultas Pertanian. Universitas Lambung
Mangkurat. Banjarbaru.
Mulyawan, R. 2014. Perubahan Sifat Kimia Tanah,
Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil Jagung
Manis Pada Tanah Tukungan Secara Ex Situ
dengan Aplikasi Amelioran Tanah. Fakultas
Pertanian Unlam. Banjarbaru.

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


203

You might also like