Kualitas Papan Komposit Dari Sekam Padi Dan Plastik HDPE Daur Ulang Menggunakan Maleic Anhydride (MAH) Sebagai

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan

Vol. 8, No. 2, hal. 53 - 59, 2011


ISSN 1412-5064

Kualitas Papan Komposit dari Sekam Padi dan Plastik HDPE Daur
Ulang Menggunakan Maleic Anhydride (MAH) sebagai
Compatibilizer
Umi Fathanah

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala


Jln T. A. Rauf No. 7 Darussalam Banda Aceh
E-mail :[email protected]

Abstract

The utilization of rice husk as raw material on preparation of composite board could be used as
alternative and cheap construction material. In this research, the composite board was
prepared by mixing fined rice husk, recycledhigh density polyethylene (HDPE) plastic. Maleic
Anhydride (MAH) was added ascompatibilizer. The objective of this research is to develop an
alternative and a cheap technologyon fabrication of composite board by utilizing rice husk
waste as filler and plastic from the type of recycled HDPE plastic as matrix. In order to improve
the compactness of rice husk and recycled HDPE plastic thus the addition of MAH as
compatibilizer is carried out. The research aspect learned is the MAH addition variation as
much of 4% and 8% from HDPE plastic weight, and the mixing ratios of filler and matrix which
are 30:70; 40:60; 50:50; 60:40; 70:30. Casting process of the homogonized solution was
carried out at casting temperature of 145oC for 20 minutes. The research result obtained
indicates that the value of composite board density has fulfilled standard of SNI 03-2105-
1996. The maximum water adsorbtion is obtained on composition of filler and matrixof 60:40
where with the addition of MAH 4% and 8% they are 10,1% and 6.9%, respectively. The
addition of MAH as much of4% and 8% has resulted composite board with tensile strength
value that has fulfilled SNI standard. Whereas the addition of MAH as much of 8% could
increase modulus of rapture value of composite board i. e. 82.5 – 85.2 kgf/cm2and they have
fulfilled standard of SNI 03-2105-1996.

Keywords: Composite board, Maleic Anhydride (MAH), Recycled HDPE plastic, Tensile Strength,
modulus of rapture.

1. Pendahuluan industri, baik yang berasal dari industri


kayu maupun non kayu, sehingga dapat
Saat ini kebutuhan bahan papan terus dipergunakan sebagai salah satu bahan baku
mengalami peningkatan.Biasanya bahan pa- pada industri pembuatan papan komposit.
pan ini merupakan bahan yang diperoleh (Miraad Sari, N, 2011)
dari kayu-kayu yang berasal dari hutan.
Meningkatnya pemakaian kebutuhan akan Pada sebagian besar masyarakat sekam padi
papan ini dapat memberikan pengaruh yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
kurang baik, yaitu hasil hutan terutama Kandungan bahan dalam sekam padi banyak
bahan kayu lama kelamaan akan semakin mengandung bahan lignoselulosa sehingga
berkurang. Ketergantungan akan bahan ka- menyebabkan timbulnya sifat kuat dan kaku.
yu harus segera ditanggulangi, agar tidak Berdasarkan sifat kaku dan kuat dari sekam
mengurangi hasil hutan. Salah satu upaya padi ini dapat dibuat sebagai bahan kompo-
yang dilakukan adalah denganmenggantikan sit (Ngafwan, 2006).
kayu dengan material lain untuk memenuhi
kebutuhan kayu pada bidang perumahan. Saat ini limbah sekam padi merupakan
Material lain yang digunakan ini tentunya limbah pertanian yang sebagian besar masih
harus mempunyai kualitas yang lebih unggul dimanfaatkan secara langsung sebagai
atau tidak kalah dengan produk kayu hutan bahan bakar konvensional. Pengolahan
tersebut (Trisna, dkk., 2012). lanjut dari sekam menjadi bahan material
dan sebagai bahan komposit serta isolator
Disisi lain limbah plastik adalah salah satu panas, belum dilakukan secara optimal.
buangan atau sampah yang tidak dapat Sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai
terurai oleh mikroorganisme pengurai (non papan komposit dengan mencampurkan
biodegradable). Salah satu penyelesaian bahan pengikat tertentu. Sekam padi yang
untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan sebagai papan komposit perlu
tersebut sangat diperlukan usaha-usaha diketahui komposisi campuran dan proses
yang tujuannya untuk memanfaatkan limbah pemadatannya agar dihasilkan papan yang

53
Umi Fathanah / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan

baik. Dengan berbagai variasi campuran Pada pembuatan papan komposit MAH dapat
sekam padi dan bahan pengikat serta digunakan sebagai aditif atau compatibilizer.
berbagai variasi pemadatan (compression Penambahan compatabilizer (bahan untuk
ratio) akan menghasilkan karakter tertentu meningkatkan kekompakan) untuk memben-
yang dapat merubah sifat fisis dan tuk ikatan antara pengisi (filler) dengan
mekanisnya. Dewasa ini pemanfaatan papan perekat atau matriks (Iswanto, 2009).
komposit dari sekam padi dapat digunakan
dalam komponen bahan bangunan rumah, 3. Metodologi Penelitian
peredam panas, dan tempat penyimpanan,
seperti untuk membuat meja, ceiling, cold 3.1 Alat dan Bahan
strorage maupun fire wall (Wibowo, 2008).
Peralatan yang digunakan dalam penelitian
Tabel 1. Komposisi kimia sekam padi (Nugraha ini yaitu Ball Mill dan ayakan dengan ukuran
dan Setyawati, 2003) 60 mesh (Macross Testing Sieve), Oven, 25-
400 oC (Gallenkamp), Timbangan digital 0-
Komponen Kandungan (%) 1000 gram (Metler Toledo), Labu leher tiga
(Duran), Penangas (Corning), Pengaduk,
Kadar air 9,02 Termometer, Hot press (Temperature range
Protein kasar 3,03 29-300oC), Universal Testing Machine.
Lemak 1,18 Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
Serat kasar 35,68 anatara lain sekam padi yang diperoleh dari
Abu 17,71 kilang penggilingan padi yang berada di
Karbohidrat kasar 33,17 daerah Aceh Besar, plastik daur ulang jenis
Karbon (zat arang) 1,33 HDPE yang diperoleh dari buangan yang
Hidrogen 1,54 dipilihplastic jenis dan warna yang sama
Oksigen 33,64 yang didapatkan di sekitar kota Banda Aceh,
Silika (SiO2) 16,98 MAH sebagai compatibilizer serta pelarut
xylene.

Merujuk dari permasalahan yang ada, maka 3.2 PenyiapanFiller (pengisi)


pengembangan untuk memproduksi produk
komposit merupakan salah satu alternatif Serbuk sekam padi dihaluskan dan diayak
dalam upaya untuk memanfaatkanberbagai untuk menyamakan ukuran 60 mesh dan
limbah buangan untuk menghasilkan dikeringkan dengan menggunakan oven
produk-produk yang yang lebih bernilai dan pada suhu 105oC selama 24 jam untuk
lebih berkualitas sebagai bahan bangunan mengurangi kadar air yang terkandung di
pengganti kayu. Dewasa ini perkembangan dalamnya maksimal 10% berat. Selanjutnya
teknologi, khususnya pengembangan bahan ditimbang berdasarkan variasi komposisi
bangunan khususnya material komposit, sekam dengan plastik HDPE daur ulang yaitu
telah menciptakan suatu material baru yaitu 30:70; 40:60; 50:50; 60:40;70;30.
papan komposit yaitu dengan menggabung-
kan antara serbuk kayu atau berbagai bahan 3.3 Proses Pembuatan Papan Komposit
serat lainnya dengan plastik. Perkembangan
teknologi ini berjalan pada awal tahun 1990- Tahapan pembuatan papan komposit diawa-
an khususnya di Negara Jepang dan Amerika li dengan melakukan penimbangan sekam
Serikat (Setyawati, 2003). padi dan plastik HDPE daur ulang dengan
variasi komposisi yang telah ditetapkan yaitu
30:70; 40:60; 50:50; 60:40; 70;30. Selan-
2.2 Maleic Anhydride jutnya plastik HDPE daur ulang dimasukkan
ke dalam labu leher tiga dan ditambahkan
Maleic Anhydride (MAH) adalah senyawa pelarut xylene untuk melarutkan plastik
vinyl tidak jenuh yang merupakan bahan HDPE. Penangas dihidupkan dan pemanasan
mentah dalam sintesis resin poliester, diatur pada temperatur sekitar 125-130 oC
pelapisan permukaan karet, deterjen, bahan (untuk melelehkan HDPE pada titik leleh-
aditif, minyak pelumas, plasticizer dan nya). Setelah plastic HDPE mencair
kopolimer. MAH mempunyai sifat kimia yang ditambahkan serbuk sekam padi dan diaduk
khas yaitu adanya ikatan etilenik dengan hingga homogen selama ±15 menit. Tahap
gugus karboksil didalamnya dan ikatan ini selanjutnya ditambahkan MAH sebanyak4%
berperan dalam reaksi adisi. MAH mem- dan 8% dari berat plastik HDPE sambil
punyai berat molekul 98,06, larut dalam air, diaduk selama 10 menit. Setelah campuran
meleleh pada temperatur 57,60 dan serbuk sekam padi dan plastic HDPE
mendidih pada suhu 202oC (Adriana, 2001). homogen, selanjutnya dituang pada wadah

54
Umi Fathanah / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan

aluminium dan dibiarkan terbuka selam 72 berfungsi sebagai compatibilizer yaitu bahan
jam dengan tujuan untuk menguapkan untuk meningkatkan kekompakan. Hal ini
pelarut xylene. Kemudian campuran dikem- sesuai juga dengan yang dikemukakan oleh
pa menggunakan hot press pada suhu 145oC Wardani, L, dkk (2013), yang menjelaskan
selama 20 menit. Papan komposit yang bahwa dengan penambahan MAH dan
sudah siap dicetak dibiarkan selama 4-5 Benzoil Peroxide (BPO) dapat memperbaiki
hari. Tahap akhir dilakukan pengujian sifat sifat fisis, namun belum dapat memperbaiki
fisis dan mekanis papan komposit yang sifat mekanis papan komposit.
dihasilkan.
Secara umum, dengan meningkatnya
Adapun sifat fisis yang ditinjau adalah: komposisi filler maka akan semakin
1. Kerapatan Papan Komposit menurun nilai kerapatannya. Akan tetapi
2. Daya Serap Air Papan Komposit. hasil penelitian ini menunjukkan hal yang
Sedangkan sifat mekanis yang ditinjau sebaliknya, nilai kerapatan meningkat
meliputi : seiring bertambahnya jumlah filler. Hal ini
1. Keteguhan Tarik (Tensile Strength) diduga sebagai akibat dari proses blending
2. Keteguhan Patah (Modulus of yang tidak sempurna dimana sebagian
Rapture). partikel menggumpal, sehingga penyebaran
partikel dalam campuran tidak merata pada
Selanjutnya kualitas papan komposit dari saat pembentukan papan komposit. Hal ini
hasil pengujian ini dibandingkan dengan mengakibatkan permukaan papan tidak
kualitas standart papan komposit SNI 03- seluruhnya tertutupi oleh matriks (perekat
2105-2006 HDPE) dan sekam padi sebagai pengisi tidak
seluruhnya terikat dengan matriks, sehingga
4. Hasil dan Pembahasan menyebabkan kerapatan partikel pada setiap
bagian papan berbeda-beda.
4.1 Kerapatan
Gambar 1 menunjukkan bahwa kerapatan
Kerapatan papan didefinisikan sebagai yang diperoleh pada papan komposit dengan
massa atau berat persatuan volume. penambahan MAH 4% berkisar 0,4-0,59
Menurut Haygreen dan Bowyer (1966) g/cm3 sedangkan dengan penambahan MAH
semakin tinggi kerapatan papan partikel 8% nilai kerapatan yang dihasilkan berkisar
maka akan semakin tinggi sifat keteguh- 0,51-0,82 g/cm3.SNI 03-2105 - 2006
annya. Hasil yang diperoleh menunjukkan mensyaratkan kerapatan papan komposit
penambahan konsentrasi MAH sebanyak 8% berkisar antar 0,40 g/cm3 – 0,90 g/cm3.
dapat meningkatkan nilai kerapatan papan Sehingga nilai kerapatan papan komposit
komposit. Menurut Iswanto (2009) penam- yang dihasilkan masih memenuhi standard
bahan aditif pada papan komposit dapat SNI.

0.9
0.8
(Kerapatan (g/cm3)

0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
30:70 40:60 50:50 60:40 70:30
Rasio sekam padi:HDPE (%)

MAH 4% MAH 8 %

Gambar 1. Hubungan rasiosekam padi dengan plastik hdpedaur ulang terhadap kerapatan papan komposit

55
Umi Fathanah / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan

12

10
Daya serap air (%)
8

0
30:70 40:60 50:50 60:40 70:30
Rasio sekam padi:HDPE (%)
MAH 4% MAH 8%

Gambar 2.Hubungan rasio sekam padi dengan plastik hdpe daur ulang terhadap daya serap air papan
komposit

4.2 Daya Serap Air. Haygreen dan Bowyer (1996) menyatakan


bahwa penyerapan air dapat terjadi karena
Daya serap air merupakan sifat fisis papan adanya gaya absorbsi yang merupakan gaya
komposit yang menunjukkan sifat kemam- tarik molekul air pada ikatan hidrogen yang
puan papan untuk menyerap air selama terdapat dalam selulosa, hemiselulosa dan
perendaman di dalam air. Pengujian daya lignin. Semakin tinggi kerapatan papan
serap air dilakukan secara bertahap pada komposit, maka ikatan antar partikel akan
tingkatan waktu tertentu. Air tersebut akan semakin kompak sehingga rongga udara
mengisi ruang-ruang kosong dalam papan dalam lembaran papan semakin kecil, dan
komposit. Secara umum dapat terlihat keadaan tersebut akan menyebabkan air
bahwa nilai daya serap air papan komposit atau uap air menjadi sulit untuk mengisi
meningkat seiring bertambahnya jumlah rongga tersebut sehingga semakin kecil
filler (sekam padi) dan berkurangnya jumlah daya serap air papan komposit sehingga
matrik (perekat) yangdigunakan. Hal ini stabilitas papan tersebut semakin baik,
berakibat berkurangnya kontak atau kekom- demikian pula sebaliknya.
pakan antara matrik dengan filler, sehingga
air atau uap air akan semakin mudah masuk 4.3 Keteguhan Tarik (Tensile strength)
ke dalam papan komposit. Selain itu sekam
padi bersifat higroskopis sedangkan matriks Gambar 3 memperlihatkan hubungan rasio
(perekat HDPE) bersifat hidrofobik, yang sekam padi : HDPE daur ulang terhadap
menyebabkan air atau uap air akan semakin kekuatan tarik papan komposit. Nilai
mudah masuk mengisi rongga papan kekuatan tarik papan komposit menurun
partikel, yaitu pada keadaan komposisi filler dengan berkurangnya jumlah matriks.
(sekam padi) lebih banyak daripada matriks. Komposisi matriks yang rendah menyebab-
kan rendahnya kekompakan dan interaksi
Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai daya antarmuka campuran. Hal ini berakibat
serap air tertinggi diperoleh pada rasio berkurang kemampuan bahan untuk
komposisi sekam dan HDPE daur ulang menahan beban. Penambahan MAH dapat
60:40, baik papan komposit dengan meningkatkan kekompakan antar bahan
penambahan MAH 4% maupun 8% masing- pada papan komposit. Nilai kekuatan tarik
masing 10,1% dan 6,9%. Nilai daya serap untuk papan komposit dengan penambahan
air terendah papan komposit pada rasio MAH 4% berkisar antara 8,54 – 12,79
sekam padi : HDPE sebesar 30:70 yaitu kgf/cm2. Sedangkan nilai kekuatan tarik
4,0% dengan penambahan MAH 4% serta untuk papan komposit dengan penambahan
4,1% dengan penambahan MAH 8%. MAH 8% berkisar antara 8,1 – 16,8 kgf/cm2.

56
20
18

Tensile strength (kgf/cm2)


16
14
12
10
8
6
4
2
0
30:70 40:60 50:50 60:40 70:30

Rasio sekam padi:HDPE (%)


MAH 4% MAH 8%

Gambar 3. Hubungan rasiosekam padi dengan plastik hdpedaur ulang terhadap kuat tarik papan
komposit

90
80
70
Keteguhan patah

60
(kgf/cm2)

50
40
30
20
10
0
30:70 40:60 50:50 60:40 70:30

Rasio sekam padi:HDPE (%)


MAH 4% MAH 8%

Gambar 4. Hubungan rasiosekam padi dengan plastik hdpe daur ulang terhadap keteguhan
patahpapan komposit

Dari hasil penelitian terlihat bahwa papan bilitas papan komposit yang dihasilkan.
komposit dengan penambahan MAH 8% Secara umum kisaran nilai keteguhan tarik
memiliki kisaran nilai keteguhan tarik yang yang diperoleh baik papan komposit dengan
lebih besar dibandingkan dengan papan penambahan MAH 4% dan 8% telah
komposit dengan penambahan MAH 4%. memenuhi standard SNI 03-2105-1996
Fenomena ini disebabkan karena pening-
katan penambahan konsentrasi MAH 4.4.Keteguhan Patah (modulus of
menyebabkan terjadinya reaksi maleonasi rapture)
antara bahan aditif MAH dan plastik HDPE
daur ulang, sehingga adhisi antara plastik Keteguhan patah papan komposit merupa-
HDPE daur ulang dengan sekam padi terjadi kan sifat mekanik yang menunjukkan
dengan baik, akibatnya tercapainya kompati- kekuatan papan dalam menahan beban yang

57
bekerja terhadapnya. SNI 03-2105-2006 konsentrasi MAH sebesar 4% belum dapat
mensyaratkan nilai keteguhan patah papan meningkatkan nilai keteguhan patah, se-
komposit minimum sebesar 82 kgf/cm2 (SNI, dangkan penambahan konsentrasi MAH 8%
2006). Secara umum, nilai keteguhan patah dapat meningkatkan nilai keteguhan patah
papan komposit menurun seiring berkurang- dengan kisaran nilai 82,5 – 85,2 kgf/cm2
nya jumlah matriks. Dengan semakin telah memenuhi standard SNI 03-2105-
berkurangnya komposisi matriks dalam 1996.
suatu papan maka menyebabkan lemahnya
interaksi antar bahan, berkurangnya adhisi Daftar Pustaka
papan, transfer antar fase rendah, akibatnya
kekompakan antar bahan semakin rendah. Adriana, (2001), Impregnasi Kayu Kelapa
Hal ini menyebabkan kemampuan bahan Sawit Mempergunakan Polietilena (PE)
untuk menahan beban maksimum yang lebih Termodifikasi dengan Anhidrida
tinggi akan semakin rendah. Maleat, Program Pasca Sarjana USU,
Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan MAH sebanyak 8%, mampu Basuki (2005), Wood-Fiber Reinforced
meningkatkan nilai keteguhan patah papan Thermoplastic for Structural Housing
partikel yang dihasilkanpula (Gambar 4). and Automotive Interior Applications,
Berdasarkan hasil penelitian nilai keteguhan Sentra Teknologi Polimer, Tangerang.
patah yang dihasilkan untuk papan komposit
dengan penambahan MAH 8% dengan rasio Clemons C. N. (2002) Wood - Plastic
sekam dan plastik HDPE daur ulang (40:60) Composites in United States, The
sebesar 82,5 kgf/cm2 dan rasio sekam Interfacing in Two Industries, Forest
plastik HDPE daur ulang (50:50) sebesar Product Journals, Texas, USA
82,5 – 85,2 kgf/cm2. Nilai keteguhan patah
yang dihasilkan telah memenuhi standard Wardani, L. M., Yusram, M. Faisal, M.
SNI 03-2105-1996. (2013) Pemanfaatan Limbah Sawit dan
Plastik Daur Ulang (RPP) Sebagai
Nilai keteguhan patah papan komposit Papan Komposit Plastik, Jurnal Hutan
dengan penambahan MAH 4% dari seluruh Tropis, Vol 1 No.1, 46-53.
variasi rasio komposisi sekam dengan plastik
HDPE daur ulang belum ada yang memenuhi Haygreen J.G, Bowyer, J.L., (1996) Hasil
standard SNI 03-2105-1996. Ini karena Hutan dan Ilmu Kayu, Gadjah Mada
matrik yang bersifat hidrofobik dan non polar University, Jogjakarta.
sedangkan sekam padi bersifat hidrofilik dan
polar, sehingga kombinasi keduanya Hull, D. (1981) An Introduction to Composite
menghasilkan ikatan yang tidak kompak. Materials, Cambridge University
Semakin banyak penambahan sekam padi Press, London
dan semakin rendah kerapatan papan
menyebabkan ikatan antar partikel semakin Miraadsari, N. (2011) Sifat Fisik dan Mekanik
tidak kompak sehingga nilai keteguhan patah Papan Partikel dari Limbah plastic
yang dihasilkan juga menurun. Sedangkan Jenis HDPE (High Density Poly-
penambahan aditif MAH sebesar 4% belum ethylene) dan Ranting/Cabang Karet
mampu meningkatkan kompatibilitas kedua (Hevea Brasiliensis Muell. Arg), Jurnal
bahan tersebut. Riset Hasil Hutan, Vol.3 No.1, 7-14.

4. Kesimpulan Iswanto (2009) Penggunaan Inisiator Untuk


meningkatkan Papan Komposit Plastik,
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Fakultas Pertanian, Universitas Suma-
kesimpulan bahwa nilai kerapatan papan tera Utara.
komposit yang dihasilkan dengan penambah-
an MAH 4% dan 8% berkisar antara 0,4-0,82 Maloney, T, M. (1977) Modern Particleboard
g/cm2 telah memenuhi standard SNI 03- and Dry Process Fiberboard Manufac-
2105-1996. Daya serap air maksimum turing, Miller Freeman Publication,
diperoleh pada komposisi sekam dengan USA.
plastik 60:40 yaitu dengan penambahan 4%
dan 8% berturut-turut adalah 10,1% dan Ngafwan (2006) Pemanfaatan Limbah Sekam
6,9%. Nilai keteguhan tarik papan komposit Padi untuk Pembuatan Komposit
baik dengan penambahan MAH 4% dan 8% Hambat Panas Menggunakan Matrik
telah memenuhi standart dengan kisaran Resin, Media Mesin, Vol. 7, No. 1, 17-
nilai 7,61-18,1 kgf/cm2. Penambahan 23.

58
Nugraha, S., Setiawati, J. (2003) Peluang dan Plastik, Error! Hyperlink
Agribisnis Arang Sekam, Warta Litbang
reference not valid..
Pertanian Indonesia, Balai Penelitian
Pascapanen Pertanian, vol 25 no 4, 1-
Wibowo, Hary, Toto Rusianto dan Manarul
2
Ikhsan (2008) Pengaruh Kepadatan
dan Ketebalan terhadap Sifat Isolator
Putra (2007) Jenis Kayu, http://Putra-
Panas Papan Partikel Sekam Padi,
ins04.blogspot.com/2010/06/jenis-
Jurnal Teknologi, vol. 1, No 2, 107-
kayu.html
111.
SNI (2006), Papan Partikel, Badan
Trisna, H, Alimin Mahyudin (2012) Analisis
Standardisasi Nasional, SNI 03-3105-
Sifat Fisis dan Mekanik Papan
2006
Komposit Gipsum Serat Ijuk dengan
Penambahan Boraks (Dinatrium
Setyawati, D. (2003) Komposit Serbuk Kayu
Tetraborat Decahydrate), Jurnal
Plastik Daur Ulang: Teknologi
Fisika Unand, Vol 1 No.1, 30-36.
Alternatif Pemanfaatan Limbah Kayu

59

You might also like