Pengaruh Metode Deep Back Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Pengaruh Metode Deep Back Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Pengaruh Metode Deep Back Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Abstract
Childbirth is a process of opening and depletion of the cervix and uterine contractions causing pain in
childbirth. The purpose of this research is to identify the influence of massage methods on labor pain
during the active phase. The design of the research used the Quasy-experiment of two groups Pretest-
Postest. Sample in this study was 38 people where 19 intervention groups and 19 control groups, with
simple random sampling technique. Analysis of the data used is t-dependent and t-independent test. The
results of the study obtained the intensity of pain in the intervention group before the average massage
7.26 and after an average of 4.74, while in the control group before the average massage 7.00 and after
average 6.16. The results of the t-dependent pain in the intensity before and after the massage in the
intervention group obtained the value p=0,000 and in the control group before and after the Massage
obtained the value p=0,007. t-independent test results can be concluded that there is a significant
difference in the intervention group is the value p=0.001. Based on the results of the study gained that
there is an influence of massage method to decrease the pain intensity of labor active phase.
Abstrak
Persalinan suatu proses membuka dan menipisnya serviks serta terjadi kontraksi uterus sehingga
menyebabkan nyeri pada proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh
metode masase terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group pretest-postest. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 38 orang dimana 19 kelompok intervensi dan 19 kelompok kontrol, dengan teknik
pengambilan sampel simple random sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji t-dependen dan t-
independen. Hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebelum dilakukan
masase rata-rata 7,26 dan sesudah rata-rata 4,74 sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dilakukan
masase rata-rata 7,00 dan sesudah rata-rata 6,16. Hasil uji t-dependen intensitas nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan masase pada kelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000 dan pada kelompok kontrol
sebelum dan sesudah dilakukan masase diperoleh nilai P=0,007. Hasil uji t-independen dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan sesudah dilakukan metode masase pada kelompok intervensi yaitu
nilai P=0,001. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa adanya pengaruh metode masase terhadap
penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.
11
Mahakam Midwifery Journal, Vol 3, No. 1, November 2019 : 11-17
Nyeri adalah proses alamiah dalam ataupun pasien itu sendiri akan lebih
persalinan. Apabila tidak diatasi dengan bebas dari rasa sakit, karena masase
baik akan menimbulkan masalah lain meransang tubuh melepaskan senyawa
yaitu meningkatnya kecemasan karena endorphin. Banyak bagian tubuh ibu
kurangnya pengetahuan dan belum ada bersalin yang dapat di masase, seperti
pengalaman pada ibu primigravida saat kepala, leher, punggung dan tungkai.
menghadapi persalinan sehingga Saat memijat, pemijat harus
produksi hormon adrenalin meningkat memperhatikan respon ibu apakah
dan mengakibatkan vasokonstriksi yang tekanan yang diberikan sudah tepat
menyebabkan aliran darah ibu ke janin (Meiliasari, M., dan Danuatmaja, B.,
menurun. Janin akan mengalami 2004, hal. 67).
hipoksia sedangkan ibu akan Penelitian Rahmadani (2009) yang
mengalami persalinan lama dan dapat bertujuan untuk mengetahui pengaruh
meningkatkan tekanan sistolik dan pijat punggung terhadap nyeri
diastolik. persalinan yang dilakukan pada 9
Penelitian Sylvia T Brown (2001) orangibu primipara kelompok intervensi
yang bertujuan untuk melihat pengaruh dan 9 orang kelompok kontrol selama
metode nonfarmakologi terhadap 30 menit dengan menggunakan desain
penurunan intensitas nyeri persalinan quasy eksperimen diperoleh hasil
dengan 10 metode nonfarmakologi yang bahwa sebelum dilakukan pijat,
dilakukan pada 46 orang sampel intensitas nyeri rata-rata 7,33 dan
diperolah hasil bahwa teknik setelah dilakukan pijat punggung
pernapasan, relaksasi, akupresur, intensitas nyeri rata-rata 4,56. Hal ini
masase merupakan teknik paling efektif menunjukkan bahwa pijat punggung
menurunkan nyeri saat persalinan dapat menurunkan intensitas nyeri
(Arifin, L., 2008,). persalinan pada ibu primipara kala I.
Dalam persalinan, masase Berdasarkan latar belakang diatas
membantu ibu lebih rileks dan nyaman maka penulis tertarik melakukan
selama persalinan. Ibu yang yang di penelitian Pengaruh Metode Deep Back
masase 20 menit setiap jam selama Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I
tahapan persalinan yang dilakukan oleh Fase Aktif pada Ibu Inpartu.
13
Mahakam Midwifery Journal, Vol 3, No. 1, November 2019 : 11-17
15
Mahakam Midwifery Journal, Vol 3, No. 1, November 2019 : 11-17
17