Jbptunikompp GDL Shintaprat 35541 10 Unikom - S L
Jbptunikompp GDL Shintaprat 35541 10 Unikom - S L
Jbptunikompp GDL Shintaprat 35541 10 Unikom - S L
Pembimbing :
Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak., CA
Oleh:
Shinta Pratiwi
ABSTRACT
This research was conducted at the Regional Work Units Cimahi .With the problems that
occur are low budget absorption and many budget settles and the value of performance
accountability of government agencies that badly. The purpose of this study is to analyze and
assess how much influence the application of public sector accounting and performance-based
budgeting to performance accountability of government agencies at the regional work units
Cimahi.
Data analysis method used is descriptive analysis and verification. The population of as
many as 25 SKPD with observation units Sub Division of Finance and Planning Program totaling
50 people. The sample used as many as 25 SKPD with observation units Sub Division of Finance
and Planning Program totaling 50 people. The sampling technique used is sampling saturated.
To determine the effect of the application of public sector accounting and performance-based
budgeting to performance accountability of government agencies do statistical testing. Tools
used statistical test is test-based strukturan equation variance or SEM Partial Least Square
(PLS).
The results showed that the application of public sector accounting effect on performance
accountability of government agencies and the effect on the performance-based budget
performance accountability of government agencies and the regional work units Cimahi.
Keywords: Public Sector Accounting, Performance Based Budgeting, Government Agencies
Performance Accountability
I. Pendahuluan
Prinsip tata kelola keuangan yang baik akan mempengaruhi kinerja pemerintah yang
menyajikan atau yang membuat laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan yang baik
didasarkan pada kinerja akuntabilitas yang menyampaikan serta membuat laporan keuangan
tersebut. Berdasarkan peraturan perundangan berupa Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tanggal 15 Juni 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab (Bambang Pamungkas , 2012).
Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban. Maka semua instansi pemerintah, bagian atau lembaga negara di pusat
1
maupun daerah sesuai dengan tugas pokok masing-masing harus memahami lingkup
akuntabilitasnya masing-masing, karena akuntabilitas yang diminta meliputi keberhasilan dan
juga kegagalan pelaksanaan misi instansi pemerintah (LAN dan BPKP, 2000).
Anggaran diperlukan dalam pengelolaan sumber daya tersebut dengan baik untuk
mencapai kinerja yang diharapkan oleh masyarakat dan untuk menciptakan akuntabilitas
terhadap masyarakat. Proses penganggran dimulai dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan
harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat
(Sherillia, 2012).
Sekarang ini, dalam penggunaan anggaran baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah seringkali tercermin dari kinerja organisasi sektor publik yang tergambar tidak produktif,
tidak efisien, rendah kualitas, dan miskin kreativitas. Kegemaran terhadap para pejabat instansi
pemerintah daerah maupun pusat yang sering melakukan pemborosan, yang berakibat negara
terbebani oleh pembiayaan yang meliputi tidak produktif, efektif, dan efisiensi kerja yang mana
tentu berdampak pada rendahnya kinerja dan organisasi sektor publik baik pusat maupun daerah
(Bahri, 2012).
Penyusunan laporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi Pemerintahan
bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan informasi keuangan secara umum yang lebih
berkualitas bagi para pengguna laporan keuangan di dalam rangka menilai akuntabilitas dan
membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Penerapan akuntansi yang baik oleh
instansi pemerintah dan pengawasan yang optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi
pemerintah dan pengawasan yang optimal akan dapat memperbaiki akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sehingga kinerja penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan dapat optimal.
Perbaikan kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diharapkan akan berimplikasi pada
minimalnya praktik korupsi sehingga diharapkan good governance dapat diwujudkan oleh
Pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah (Urip Santoso, 2008).
Berdasarkan uraian di atas serta penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor
Publik dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah”.
2
2. Untuk menganalisis dan mengkaji besarnya pengaruh anggaran berbasis kinerja terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada SKPD Kota Cimahi.
4
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai sasaran dan tujuan atas semua aktivitas yang dilakukan”.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah adalah perwujudan suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
atas semua aktivitas yang dilakukan pemerintah.
5
Menurut penelitian Bambang Pamungkas (2012) dalam penerapan akuntansi sektor
publik, pengawasan dan kualitas laporan keuangan pemerintah berpengaruh terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mengemukakan bahwa penerapan akuntansi sektor
publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sangat berpengaruh baik secara parsial
maupun simultan. Penerapan akuntansi sektor publik memberikan sumbangan bagi
pengingkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam hal penyajian informasi
pertanggungjawaban mengenai tujuan, fungsi dan obyek pengeluaran.
Urip Santoso (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa secara teoritis Penerapan
Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Instansi
Pemerintah akan berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah baik secara
partial maupun secara bersama-sama. Oleh karena itu perlu pengkajian atas pelaksanaan
praktis dari Penerapan Akuntansi Sektor Publik, Pengawasan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah apakah telah berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Sherillia (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Penerapan Akuntansi Sektor
Publik berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penerapan Akuntansi
Sektor Publik memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap akuntabilitas kinerja. Hal tersebut
menunjukkan ketika semakin baik penerapan akuntansi sektor publiknya maka kinerjanya
semakin dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan teori di atas, maka dapat dikatakan bahwa Akuntansi Sektor Publik
berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntansi Sektor Publik yang
baik akan meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2.3 Hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ke tiga dalam penelitian. Setelah
peneliti mengemukakan Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran. Menurut Sugiyono (2013:99)
menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalahpenelitian,
dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikanbaru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesisjuga dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalahpenelitian, belum jawaban yang empirik”.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diberikan penulis. Untuk menguji ada atau
tidaknya hubungan antara akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Akuntansi Sektor Publik berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Cimahi
H2: Anggaran Berbasis Kinerja berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kota Cimahi
1) Hipotesis 1
Hipotesis pertama adalah Akuntansi Sektor Publik terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Persamaan model struktural:
η =β ξ 1 +
11
2) Hipotesis 2
Hipotesis kedua adalah Anggaran Berbasis Kinerja terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Persamaan model struktural:
η = γξ2+
Untuk menguji hipotesis kedua dilakukan melalui uji hipotesis statistik sebagai berikut:
Ho :γ = 0 : Pengaruh ξ2 terhadap η tidak signifikan
H1 :γ≠ 0 : Pengaruh ξ2 terhadap η signifikan
Statistik uji yang digunakan adalah:
=
Tolak Ho jika thitung> ttabel pada taraf signifikan. Dimana ttabel untuk α = 0,05 sebesar 2,01.
Gambar 3.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
13
2) Koefisien Determinasi
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Dalam pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa nilai thitung sebesar 7,176 nilai ini lebih besar
dari ttabel (2,01) yang menunjukkan bahwa model yang dibentuk oleh hipotesis 1 signifikan.
Artinya penerapan akuntansi sektor publik berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah pada SKPD Kota Cimahi.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, penerapan akuntansi sektor publik memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 25,2% terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan
rincian 15,5% merupakan pengaruh langsung yang berarti penerapan akuntansi sektor publik
memberikan pengaruh tinggi arah positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada
SKPD Kota Cimahi. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan akuntansi sektor
publik memberikan pengaruh sebesar 25,2% terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
dengan rincian 15,5% merupakan pengaruh langsung sebanyak 9,7% sisanya merupakan
besarnya pengaruh tidak langsung oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kemudian berdasarkan hasil deskriptif yang telah dilakukan membuktikan bahwa
penerapan akuntansi sektor publik mempunyai tanggapan responden dengan kategori baik. Hal
ini dibuktikan oleh indikator yang paling tinggi tanggapan responden adalah pengikhtisaran
dengan kategori sangat baik, selanjutnya indikator transaksi dengan kategori baik dan indikator
dengan tanggapan responden paling rendah adalah pelaporan dengan kategori cukup baik.
Selanjutnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mempunyai presentase tanggapan
responden dengan kategori baik. Hal ini dibuktikan oleh indikator yang paling tinggi tanggapan
responden adalah outcome dengan kategori sangat baik, selanjutnya indikator efisiensi dengan
kategori baik dan indikator dengan tanggapan responden paling rendah adalah efektifitas dengan
kategori cukup baik.
Koefisien Korelasi yang diperoleh antara akuntansi sektor publik dengan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah menunjukan hubungan yang terjadi adalah positif searah yang artinya
semakin baiknya akuntansi sektor publik akan berdampak pada semakain baiknya akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa penerapan akuntansi sektor publik
berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dimana penerapan akuntansi
sektor publik yang baik akan meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada SKPD
Kota Cimahi.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa akuntabilitas kinerja
merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan
organisasi publik. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi sektor publik diakhiri dengan proses
pertanggungjawaban publik. Proses inilah yang menentukan penilaian keberhasilan sebuah
organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Kinerja organisasi dapat diraih dengan
14
mengefektifkan dan mengefesiensikan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan,
penganggran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit serta
pertanggungjawaban publik (Indra Bastian, 2010).
Dan hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
Penerapan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Penerapan Akuntansi Sektor Publik memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap
akuntabilitas kinerja. Hal tersebut menunjukkan ketika semakin baik penerapan akuntansi sektor
publiknya maka kinerjanya semakin dapat dipertanggungjawabkan (Sherillia, 2015). Secara
teoritis Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Instansi Pemerintah akan berpengaruh terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah baik secara partial maupun secara bersama-sama. Oleh karena itu perlu pengkajian
atas pelaksanaan praktis dari Penerapan Akuntansi Sektor Publik, Pengawasan Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah apakah telah berjalan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku (Urip Santoso, 2008).
15
kinerja yang baik akan meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada SKPD Kota
Cimahi.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa upaya untuk menciptakan
pengelolaan anggaran berbasis kinerja diharapkan akan mampu memenuhi berbagai tuntutan
dan kebutuhan masyarakat, yaitu terbentuknya semangat desentralisasi, demokratisasi,
transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyelenggaraan pemerintah pada umumnya dan
proses pengelolaan keuangan daerah pada khususnya (Indra Bastian: 2006). Penerapan
anggaran berbasis kinerja dapat diukur melalui tahapan siklus anggaran sesuai dengan prinsip
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Agar terciptanya akuntabilitas dalam
penerapan anggaran berbasis kinerja tersebut maka diperlukannya penerapan anggaran
berbasis kinerja yang baik melalui beberapa faktor pendukung (Lembaga Administrasi
Negara:2008).
Dan penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa Dalam
penerapan anggaran berbasis kinerja untuk mendukung terciptanya akuntabilitas pada instansi
pemerintah dalam rangka pelaksanaan otonomi dan desentralisasi dalam organisasi sektor
publik harus memenuhi beberapa dimensi akuntabilitas. Dimensi-dimensi tersebut sangat
berpengaruh terhadap suatu anggaran berbasis kinerja karena jika dalam melaksanakan
berbasis kinerja dengan menaati dimensi akuntabilitas tersebut, maka instansi pemerintah akan
mampu menghasilkan kinerja secara optimal yang bisa dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat ( Komang Sri Endrayani, dkk, 2014).
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh
penerapan akuntansi sektor publik dan anggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, maka peneliti mengambil simpulan sebagai berikut:
1) Akuntansi sektor publik berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
pada SKPD Kota Cimahi. Penerapan akuntansi sektor publik memiliki hubungan erat
yang kuat terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa semakin diterapkannya akuntansi sektor publik maka akan semakin baik pula
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dari hasil pengujian parsial dapat disimpulkan
bahwa variabel penerapan akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah memiliki pengaruh signifikan.
2) Anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah pada SKPD Kota Cimahi. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin baik
anggaran berbasis kinerja maka akan meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah. Dari hasil pengujian parsial dapat disimpulkan bahwa variabel anggaran
berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah memiliki pengaruh
signifikan.
5.2 Saran
1) Untuk meningkatkan penerapan akuntansi sektor publik yang baik perlu meningkatkan
jumlah pegawai yang profesional di bidang akuntansi serta mengadakan dan mengikuti
pelatihan akuntansi dan perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap penyajian
pelaporan keuangan dengan mencatat dan menulis transaksi yang terjadi harus dicatat
sepenuhnya sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
2) Untuk meningkatkan anggaran berbasis kinerja setiap SKPD Kota Cimahi perlu
melakukan pengawasan terhadap anggaran berbasis kinerja agar pada setiap
16
penetapan APBD tidak terlambat. Penyusunan anggaran yang dibuat harus dilakukan
dengan baik agar anggaran terserap dengan baik.
3) Dan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu diadakan
evaluasi kinerja pada SKPD setiap tahunnya, sehingga dapat diketahui baik atau
buruknya kinerja setiap SKPD Kota Cimahi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPPN.
Abdul Halin. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Alwi Syarifudin. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif,
BPFE. Yogyakarta.
Anggie Veronisa Claura. 2015. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ISSN 2355-6854.
Bahri Syambudi Prasetia 2012, Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Cirebon), Universitas Pasundan, Bandung.
Bambang Pamungkas. 2012. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Volume 12 Nomor 2.
Dedi Ismatullah. 2010. Akuntansi Pemerintah, Unit Penerbit dan Percetakan akademik, YPKN,
Bandung.
Dita Angga Rusiana. 2015. Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kejagung Paling Buruk.
Sindonews
Dyah Ratih Erwan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Administrasi Publik dan Masalah-
Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.
17
Ellen Cristina. 2011. Anggaran Perusahaan, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gita Soraya, Rika, Cherrya. 2012. Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja dan Sistem Pelaporan
Terhadap Akuntabilitas Kinerja ISSN 1978-1520.
Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw
Hall
Indra Bastian. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.
Indra Bastian. 2010. Akuntansi Sektor Publik Publik: Suatu Pengantar. Jakarta. Penerbit:
Erlangga.
Indra Bastian. 2013. Akuntansi Yayasan dan Sektor Publik, Erlangga. Jakarta.
Intan Permata Haska Wina. 2012. Pengaruh Penerapan Standar Pelaporan Akuntansi Sektor
Publik dan Pengawasan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPPS. Cetakan Keempat. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Komang Sri Endrayani. 2014. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Volume 2 Nomor 1.
LAN & BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance, Jakarta: Penerbit LAN.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi Kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mangkunegara Prabu Anwar. 2010. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Eresco. Jakarta.
Meily Surianti. 2015. The Implementation of Performance Based Budgeting In Public Sector ISSN
2222-1697.
18
M. Nafarin. 2012. Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat. Jakarta.
M. Subana Dan Sudrajat. 2005. Dasar – Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Pelajar.
Muhammad Syam Khusufi. 2013. Teori, Konsep dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik, Salemba
Empat. Jakarta.
Nur Indrianto dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Ririn Nur Febriani. 2015. Percepat Serapan Anggaran SKPD Diminta Tingkatkan Akuntabilitas
Kinerja. Pikiran Rakyat
Sherillia Septriane, Yon Nusdal. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran dan Penerapan
Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja, Jurnal Riset Akuntansi ISSN
2086-0447.
Srimindarti, Caecilian. 2009. Balance Scorecard Sebagai Alternative Untuk Mengukur Kinerja,
Jurnal Forum Ekonomi Volume 11.
Subana Dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Pelajar
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharyadi dan Purwanto S.K. 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Jilid 2.
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media.
Urip Santoso, 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi SektorPublik Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Dalam Mencegah Fraud. ISSN: 0216-1249.
19