Upaya Meningkatkan Pemahaman Eksplorasi Karir Mela

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PSIKOPEDAGOGIA ©2016 Universitas Ahmad Dahlan

2016. Vol. 5, No. 1 ISSN: 2301-6167

Upaya Meningkatkan Pemahaman Eksplorasi Karir Melalui Layanan


Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok

Tovik Priyatno
MA Unggulan Cokroaminoto Banjarnegara
Jl.Tentara Pelajar, Kel. Sukonandi, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia
Email: [email protected]

This study aims to determine the understanding improvement of career exploration through group guidance
services with a group discussion technique. This study uses classroom action research conducted in two
cycles. The research subjects are eight students of grade IX E SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, taken by
using purposive sampling. Data collection instruments use understanding questionnaires of career exploration
and observation guidelines. An understanding of the students' career exploration before and after group
guidance services group by group discussion techniques were analyzed using t-test formula. Results of data
analysis obtained by value t = 7.812> t table (1.895), with the results mean score of 119.87 pretest and
posttest mean score increased to 155.75. The results of this study concluded there is an understanding
improvement of career exploration through group guidance services with the student a group discussion
technique. The results of this study can be used as information for guidance and counseling teachers in an
effort to improve the understanding of students' career exploration through group guidance services by
utilizing the technique of a group discussion.

Keywords: career exploration, group guidance, group discussion

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman eksplorasi karir melalui layanan
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian berjumlah delapan siswa kelas IX E
SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, yang diambil menggunakan purposive sampling. Instrumen
pengumpulan data menggunakan angket pemahaman eksplorasi karir dan pedoman observasi. Pemahaman
eksplorasi karir siswa dari sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi kelompok dianalisis menggunakan rumus t-tets. Hasil analisis data diperoleh nilai t hitung = 7,812 >
t table (1,895), dengan hasil rerata skor pretest 119,87 dan rerata skor posttest meningkat menjadi 155,75.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman eksplorasi karir melalui layanan
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok pada siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai informasi bagi guru bimbingan dan konseling dalam upaya meningkatkan pemahaman eksplorasi
karir siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan memanfaatkan teknik diskusi kelompok.

Kata kunci: eksplorasi karir, bimbingan kelompok, diskusi kelompok

Pendahuluan tetapi tenaga kerja yang bisa mengeksplorasi diri


dalam bekerja dan berguna bagi kemaslahatan
Era Globalisasi menuntut kualitas kemampuan hidup manusia. Pemahaman eksplorasi karir perlu
yang dimiliki seseorang agar dapat bersaing ditanamkan pada individu sejak di bangku
dalam kancah global. Sumber daya manusia harus sekolah.
dikembangkan untuk menjadi sarana Setiap siswa harus mampu mengambil
pembangunan sebagai pemikiran, rencana, keputusan dalam memegang suatu jabatan yang
penggerak, dan pelaksana. Pendidikan nasional akan di jalani untuk masa depan, berdasarkan
bertujuan untuk mengembangkan manusia pemahaman tentang diri sendiri dan situasi hidup
Indonesia yang berkualitas. Pendidikan serta berpedoman pada pengolahan informasi
merupakan awal untuk dapat menentukan karir yang releven tentang lingkungan hidup siswa.
seseorang. Generasi muda sebagai penerus bangsa Kemampuan tersebut harus dipupuk sejak dini
yang sedang menjalani proses belajar di institusi supaya siswa semakin paham akan kemampuan
pendidikan hendaknya dibekali persiapan diri diri sendiri, lingkungan hidup, dan proses
untuk memasuki dunia kerja. Bekal yang harus pengambilan keputusan, serta semakin mantap
dimiliki oleh generasi muda bukan hanya bekal untuk mempersiapkan diri dalam hal
sebagai tenaga kerja yang mampu kerja, akan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai, yang

49
50
PRIYATNO

semuanya diperlukan dalam menekuni karir Pemanfaatan layanan bimbingan kelompok


siswa. diharapkan mampu memberikan arahan bagi
Pengangguran yang semakin tinggi di siswa yang masih mengalami kebingungan
Indonesia sebagian besar adalah kaum remaja, bahkan yang belum mempunyai gambaran
baik itu remaja awal, remaja pertengahan, tentang karir. Upaya untuk meningkatan
maupun akhir (Hidayat, 2012). Pengangguran pemahaman eksplorasi karir pada siswa tidak
tersebut diakibatkan pengetahuan informasi karir terlepas dari peran dan tanggung jawab beberapa
yang rendah dan tidak mempunyai bekal untuk pihak yaitu keluarga. salah satunya dalam
memasuki dunia kerja. Informasi karir yang lingkungan sekolah yaitu guru bimbingan dan
dimaksud yaitu segala aktivitas yang berkaitan konseling atau konselor. Eksplorasi karir
dari jenjang pendidikan yang sesuai bakat minat merupakan cara untuk memperoleh informasi atau
siswa sampai dengan pekerjaan. Oleh karena itu pilihan karir siswa tentang diri dan lingkungan
informasi karir dan beberapa keterampilan sesuai bakat dan minat yang dimiliki individu
sebagai persiapan perencanaan karir sangat dengan tujuan untuk membantu perkembangan
diperlukan bagi remaja awal atau usia SMP. karir siswa. Sebagai proses pencarian informasi
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan atau pilihan, eksplorasi merupakan upaya untuk
kepala SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta pada mencari informasi tentang karakteristik diri yang
tanggal 12 September 2013, diperoleh data bahwa berkaitan dengan kelemahan dan kekuatan atau
siswa kelas VIII E sebaiknya sudah mendapatkan bakat dan minat individu untuk mencapai tujuan
informasi karir karena masih terdapat siswa yang karir yang sesuai dengan bakat dan minat siswa.
bingung dan ragu-ragu dalam memilih kelanjutan Pada langkah ini eksplorasi karir sangat
karir. Hasil analisis yang digunakan untuk penting bagi remaja awal atau siswa SMP agar
mengidentifikasi permasalahan siswa di SMP mampu memilih dan mendapat informasi yang
Muhammadiyah 2 Yogyakarta dengan Daftar Cek tepat dan mampu mengaplikasikan bakat minat,
Masalah (DCM). Hasil analisis tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa di
perkembangan menunjukan pada topik masalah usia remaja awal atau memasuki tingkat SMP.
masa depan jabatan dengan persentase 80%. Oleh karena itu eksplorasi karir sangat tepat di
Bagi remaja awal, pendidikan sekolah sangat tanamkan sejak remaja awal atau SMP agar
penting dan akan bermakna pada diri sendiri dan individu mampu memiliki informasi dan pilihan
masyarakat. Persiapan sebelum menghadapi dunia yang tepat itu memang penting agar siswa mampu
kerja adalah pendidikan dari sekolah dasar hingga menempatkan karakteristik atau kemampuan
ke perguruan tinggi, lalu sampai tahap ke masa bakat dan minat ke jenjang pendidikan dan lebih
dunia kerja yang penuh persaingan. Oleh karena siap menghadapi dunia kerja.
itu, remaja awal harus bisa memilih bidang yang Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan
sesuai dengan kemampuan diri sesuai minat dan pemahaman eksplorasi karir melalui layanan
bakat yang dimiliki. bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
Pemahaman eksplorasi karir sangat penting kelompok bagi siswa kelas IX E SMP
bagi remaja awal supaya mampu memilih dan Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Pemahaman
mendapat informasi yang tepat dan mampu eksplorasi karir penting untuk ditingkatkan agar
mengaplikasikan minat dan bakat siswa sesuai siswa mampu mencari, mendapatkan, dan
dengan yang dimiliki. Eksplorasi karir sangat mengelola berbagai macam informasi karir
diperlukan siswa agar dapat mengambil sehingga menjadi alternatif pilihan karir untuk
keputusan dan merencanakan karir. Kenyataan dapat membantu siswa dalam memilih dan
yang ada di sekolah, hampir sebagian besar siswa mempersiapkan diri dalam berkarir. Peningkatan
yang mempunyai minat terhadap salah satu jenis pemahaman eksplorasi karir pada penelitian ini
pekerjaan, tidak diimbangi dengan pengetahuan dispesifikkan melalui layanan bimbingan
dan keterampilan baik yang bersifat akademik kelompok dengan teknik diskusi kelompok karena
maupun sesuai minat dan bakat yang dimiliki melalui teknik tersebut siswa dapat
untuk menunjang pekerjaan tersebut. mengemukakan pendapat dan membicarakan
topik-topik penting terkait dengan karir,
mengembangkan nilai-nilai, dan mengembangkan
51
EKSPLORASI KARIR, BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI
KELOMPOK
langkah-langkah secara bersama untuk tersebut yaitu indikator-indikator dari eksplorasi
menyelesaikan permasalahan yang dibahas dan karir.
didiskusikan dalam situasi kelompok. Hasil Menurut Suherman (2010: 117) indikator-
penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi indikator eksplorasi karir antara lain berusaha
bagi guru bimbingan dan konseling dalam upaya menggali dan mencari informasi karir dari
meningkatkan pemahaman eksplorasi karir siswa berbagai sumber (guru bimbingan dan konseling,
melalui layanan bimbingan kelompok dengan orang tua, orang yang sukses), memiliki
memanfaatkan teknik diskusi kelompok. pengetahuan tentang potensi diri (bakat, minat,
intelegensi, kepribadian, nilai-nilai, dan prestasi),
Kajian Literatur dan memiliki cukup banyak informasi karir.
Indikator-indikator tersebut merupakan petunjuk
Eksplorasi Karir terhadap kriteria bagi individu yang mampu
Sekolah menengah pertama merupakan salah melakukan eksplorasi karir secara efektif, positif
satu jenjang karir awal bagi siswa. Pada proses dan dinamis.
menjalani jenjang karir ini siswa akan melewati Fungsi dari eksplorasi karir yaitu untuk
tahap eksplorasi karir. Suherman (2011: 116) mengetahui minat, bakat, kemampuan, kelebihan
berpendapat bahwa eksplorasi karir didefinisikan dan kekurangan, dan untuk merencanakan
sebagai keinginan individu untuk mengeksplorasi aktivitas-aktivitas yang mendukung karir individu
atau melakukan pencarian informasi terhadap agar mampu mempertimbangkan perencanaan
sumber-sumber informasi karir. Menurut Sharf karir sesuai dengan kebutuhan yang terkait
(dalam Suherman, 2010: 53) eksplorasi karir dengan karir yang akan dipilih dimasa depan.
merupakan waktu ketika individu mengupayakan Eksplorasi karir akan sangat berpengaruh bagi
agar dirinya memiliki pemahaman yang lebih siswa sehingga perlu diperhatikan oleh guru
terutama tentang informasi pekerjaan, alternatif- bimbingan dan konseling, orangtua, dan semua
alternatif karir, pilihan karir, dan karir untuk pihak yang turut bertanggung jawab dalam
mulai bekerja. Informasi karir diperoleh individu perkembangan tahap eksplorasi karir pada siswa.
dari berbagai sumber misalnya guru bimbingan Perhatian tersebut akan membawa dampak yang
dan konseling, orang tua, orang yang sukses, berbeda bagi setiap tahap eksplorasi karir pada
teman, dll. siswa.
Eksplorasi karir merupakan kemampuan dan Faktor internal yang berpengaruh terhadap
segala bentuk aktivitas individu dalam mencari, eksplorasi karir siswa adalah prestasi akademik.
mendapatkan, dan mengelola berbagai macam Prestasi akademik yang tinggi memungkinkan
informasi karir sehingga menjadi alternatif pilihan siswa dengan mudah melakukan eksplorasi karir
karir untuk dapat membantu individu dalam karena didukung oleh kemampuan dalam
memilih dan mempersiapkan diri untuk karir mencerna dan mengolah informasi karir, baik
siswa. Infomasi karir yang dimaksud adalah yang diperoleh dari dalam diri maupun dari
informasi-informasi yang berkaitan dengan suatu lingkungan tempat anak tinggal. Pemicu eksternal
pekerjaan atau jabatan dan pendidikan, baik itu dalam eksplorasi karir di antaranya adalah
informasi umum seperti jenjang pendidikan yang tuntutan keluarga untuk berubah, faktor lain yang
mendukung maupun tentang lingkungan yang terkait dengan kehidupan karir, dan tuntutan
terkait dengan pekerjaan itu sendiri yang sesuai sosial budaya tempat individu berada. Oran tua
kemampuan yang dimiliki siswa. Maksud dari merupakan prediktor penting dari eksplorasi karir.
persiapan diri untuk suatu pekerjaan yaitu Orang tua merupakan individu yang mampu
persiapan individu sebelum memasuki masa memberi dukungan sosial dan sumber daya
bekerja, tentu saja masa tersebut adalah saat psikologis. Orang tua menumbuhkan efek positif
individu sedang menempuh jenjang pendidikan pada pengalaman pelaku eksplorasi anak.
ataupun melakukan pelatihan. Individu akan Menurut Gati dan saka (dalam Gladding, 2012:
memiliki kemampuan untuk melakukan 417) terkait dengan kesulitan dalam membuat
eksplorasi dengan baik ketika individu tersebut keputusan untuk menentukan karir seseorang
mempunyai, mengetahui, dan memahami banyak orang yang mempunyai kesulitan dalam
petunjuk untuk melakukan sesuatu. Petunjuk membuat keputusan karir. Kesulitan ini
52
PRIYATNO

berhubungan dengan tiga factor, baik sebelum dasarnya individu berada pada salah satu kategori
maupun selama proses pengambilan keputusan. yang diungkapkan oleh Roe dan Holland.
Faktor-faktor tersebut adalah kurang kesiapan,
kurang informasi, dan informasi yang tidak Bimbingan Kelompok
konsisten. Layanan bimbingan dan konseling terdiri dari
Menurut Gladding (2012: 412) Eksplorasi berbagai macam jenis, salah satunya yaitu
karir mempunyai sub tahapan yaitu tentatif (usia layanan bimbingan kelompok. Nurihsan (2009:
14-17), transisi (usia 18-21), dan percobaan (usia 23) menjelaskan bahwa bimbingan kelompok
21-24). Tahap-tahap eksplorasi karir seperti yang merupakan bantuan terhadap individu yang
diuraikan di atas merupakan tahap-tahap yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
harus dicapai oleh siswa sesuai dengan tahap kelompok dapat berupa penyampaian informasi
perkembangan usia siswa. Tahap perkembangan ataupun aktivitas kelompok membahas masalah
karir yang harus dicapai lebih dulu pada usia pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial.
remaja awal ketika masa SMP yaitu fase tentatif Bimbingan kelompok kaitannya dengan
pada eksplorasi karir. Tahap-tahap tersebut akan pemahaman eksplorasi karir yaitu siswa dalam
tercapai jika siswa memiliki pengetahuan yang situasi kelompok memperoleh bantuan berupa
mendasar mengenai karir, di antaranya yaitu kemudahan dalam menyelesaikan permasalahan
informasi jurusan di SMA, M,A dan SMK, serta terkait dengan kurangnya pemahaman eksplorasi
jenis-jenis pekerjaan. karir pada siswa. Dengan layanan bimbingan
Jurusan merupakan suatu tempat untuk kelompok, para siswa dapat diajak untuk
seorang pelajar yang tempat tersebut disesuaikan bersama-sama mengemukakan pendapat tentang
dengan bakat, minat, dan kemampuannya, sesuatu dan membicarakan topik-topik penting,
sehingga dalam hal ini penjurusan sangat penting mengembangkan nilai-nilai, dan mengembangkan
atau besar dampaknya bagi masa depan langkah-langkah bersama untuk menangani
seseorang. Terdapat tiga jurusan yang dikenal permasalahan yang dibahas dalam kelompok.
oleh siswa di SMA yaiu jurusa IPA, IPS, dan IPB, Suatu kelompok agar menjadi efektif perlu
sedangkan di SMK terdapat beberapa jurusan melalui tahap-tahap tertentu dan setiap tahap
yang dikenal oleh siswa. Jurusan tersebut antara mempunyai ciri-ciri tertentu. Masing-masing
lain multimedia, teknik gambar bangunan/ tahap itu tidak berdiri sendiri melainkan
arsitektur, teknik bangunan, teknik permesinan, merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
serta teknik komputer dan jaringan. tahap-tahap yang lain. Menurut pendapat
Menurut Roe (Winkel dan Hastuti 2006: 630) Hartinah (2009: 132) tahap-tahap perkembangan
menggolongkan seluruh jabatan atas dua kategori kelompok dalam layanan bimbingan kelompok
dasar yaitu jabatan yang berorientasi pada kontak adalah tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap
dengan orang lain (person oriented) dan yang pembahasan, dan tahap pengakhiran.
berorientasi pada benda-benda (non-person Menurut Romlah (2006: 87) teknik yang biasa
oriented). Contoh bidang jabatan yang tergolong digunakan dalam pelaksanaan bimbingan
dalam kelompok yang pertama adalah jasa, bisnis, kelompok yaitu: teknik pemberian informasi
manajemen, pelayanan sosial, dan aktivitas di (expository techniques), diskusi kelompok, teknik
bidang kultural. Contoh bidang jabatan yang pemecahan masalah (problem-solving
tergolong dalam kelompok yang kedua adalah techniques), permainan peranan (roleplaying),
teknologi, bekerja di lapangan seperti pertanian permainan simulasi (simulation games),
dan pertambangan, serta penelitian ilmiah. karyawisata (field trip), dan teknik penciptaan
Selanjutnya Holland (Gladding, 2012: 409) suasana kekeluargaan (homeroom). Pelaksanaan
mengemukakan bahwa terdapat enam kategori layanan bimbingan kelompok dengan teknik
klasifikasi tipe kepribadian dan lingkungan diskusi kelompok yaitu proses pemberian bantuan
pekerjaan yaitu realistis, investigative, artistik, secara kelompok dengan cara berdiskusi dalam
sosial, enterprising (berani berusaha), dan situasi kelompok secara berkelanjutan dan
konvensional (RIASEC). Pendapat Roe dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang
Holland tersebut, dapat dimaknai bahwa pada telah mendapat latihan khusus untuk itu. Jadi di
dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan
53
EKSPLORASI KARIR, BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI
KELOMPOK
teknik diskusi kelompok tidak hanya untuk 3. Penilaian
memecahkan masalah, tetapi juga untuk Pada tahap penilaian fasilitator meminta
mencerahkan suatu persoalan, serta pengamat melaporkan hasil pengamatannya,
pengembangan pribadi. memberikan komentar mengenai proses diskusi
Menurut Romlah (2006: 89) diskusi kelompok dan membicarakannya dengan kelompok.
adalah percakapan yang sudah direncanakan Penggunaan teknik diskusi kelompok dalam
antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk layanan bimbingan kelompok mempunyai
memecahkan masalah atau untuk memperjelas keuntungan dan kelemahan. Menurut Romlah
suatu persoalan, di bawah pimpinan seorang (2006: 90-91) berikut keuntungan dan kelemahan
pemimpin. Pengertian bimbingan kelompok dalam diskusi kelompok antara lain:
dengan teknik diskusi kelompok adalah 1. Keuntungan
pemberian bantuan kepada sekelompok individu Membuat anggota kelompok lebih aktif karena
dalam rangka memberikan kemudahan dalam tiap anggota mendapat kesempatan untuk
menyelesaikan permasalahan kurangnya berbicara dan memberi sumbangan pada
pemahaman eksplorasi karir pada siswa. Melalui kelompok, anggota kelompok dapat saling
layanan bimbingan kelompok dengan teknik bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan nilai-
diskusi kelompok, para siswa dapat diajak untuk nilai, yang akan membuat persoalan yang
bersama-sama mengemukakan pendapat tentang dibicarakan jadi lebih jelas, dapat meningkatkan
sesuatu dan membicarakan topik-topik penting, pengertian terhadap diri sendiri dan pengertian
mengembangkan nilai-nilai, dan mengembangkan terhadap orang lain, memberi kesempatan pada
langkah-langkah bersama untuk menangani anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik
permasalahan yang dibahas dalam situasi dengan menjadi pemimpin kelompok maupun
kelompok dengan berdiskusi sesama kelompok. dengan mengamati perilaku pimpinan kelompok.
Terdapat tiga langkah dalam melaksanakan 2. Kelemahan
layanan bimbingan kelompok dengan teknik Dapat menjadi salah arah apabila pemimpin
diskusi kelompok: kelompok tidak melaksanakan fungsi
1. Perencanaan kepemimpinannya dengan baik, ada kemungkinan
Pada tahap perencanaan fasilitator diskusi dikuasai oleh individu-individu tertentu,
melaksanakan lima macam hal yaitu merumuskan sehingga anggota lain kurang mendapat
tujuan diskusi, menentukan jenis diskusi, apakah kesempatan berbicara, membutuhkan banyak
diskusi kelas, diskusi kelompok-kelompok kecil, waktu dan tempat yang agak luas, terutama untuk
atau diskusi panel, melihat pengalaman dan diskusi-diskusi kelompok kecil, agar masing-
perkembangan siswa, apakah memerlukan masing kelompok tidak terganggu.
pengarahan-pengarahan yang jelas, tugas yang
sederhana waktu diskusi yang lebih pendek atau Metode Penelitian
sebaliknya, memperhitungkan waktu yang
tersedia untuk kegiatan diskusi, mengemukakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
hasil yang diharapkan diri diskusi, misalnya yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang
rangkuman, kesimpulan-kesimpulan atau dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian
pemecahan masalah. berjumlah delapan siswa kelas IX E SMP
2. Pelaksanaan Muhammadiyah 7 Yogyakarta, yang diambil
Pada tahap pelaksanaan fasilitator menggunakan purposive sampling. Instrumen
memberikan tugas yang harus didiskusikan, pengumpulan data menggunakan angket
waktu yang tersedia untuk mendiskusikan tugas pemahaman eksplorasi karir dan pedoman
itu, dan memberitahu cara melaporkan tugas, observasi. Pemahaman eksplorasi karir siswa dari
serta menunjuk pengamatan diskusi apabila sebelum dan sesudah diberikan layanan
diperlukan. bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
kelompok dianalisis menggunakan rumus t-tets.
54
PRIYATNO

Hasil Penelitian dan Pembahasan layanan bimbingan kelompok. Data hasil


observasi yang menggambarkan peningkatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kualitas siswa dalam mengikuti layanan
perbedaan pada hasil pretest dan posttest bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
pemahaman eksplorasi karir siswa kelas IX SMP kelompok dapat dilihat pada Tabel 2.
Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Perbedaan
tersebut dimaknai bahwa terdapat peningkatan Tabel 2
pemahaman eksplorasi karir pada siswa setelah Skor Hasil Observasi Pelaksanaan Layanan
mendapatkan perlakuan berupa layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi Kelompok
kelompok. Peningkatan tersebut ditunjukkan
berdasarkan rerata skor pretest pemahaman No Nama Pertemuan ke
eksplorasi karir siswa sebesar 119,9 dan rerata 1 2 3 4 5 6
skor posttest sebesar 155,8. Peningkatan 1 CR 15 15 16 18 20 22
pemahaman eksplorasi karir pada siswa kelas IX 2 AG 14 16 18 20 21 22
3 AN 15 18 20 21 22 24
E di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta dapat
4 IT 17 18 21 22 24 24
dilihat pada Tabel 1. 5 DM 14 16 21 23 24 24
6 YD 12 14 17 19 21 22
Tabel 1 7 AS 15 17 18 19 19 20
Deskripsi Skor Pemahaman Eksplorasi Karir 8 RD 14 16 17 18 20 22
Jumlah 11 13 14 16 17 18
6 0 8 0 1 0
Skor Skor
Gain Mean 14 16 18 20 21 22
sebelum setelah
No Nama Skor ,5 ,3 ,5 ,0 ,4 ,5
tindakan tindakan
(d)
(pretest) (posttest)
1 CR 118 173 55 Capaian peningkatan pemahaman eksplorasi
2 AG 125 175 50 karir siswa diuraikan pula pada setiap siklus. Pada
3 AN 124 162 38 siklus I, diketahui masih terdapat empat siswa
4 IT 112 147 35 dari jumlah total delapan siswa yang mendapat
5 DM 123 151 28 penilaian cukup ketika pelaksanaan layanan
6 YD 126 149 23
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
7 AS 128 145 17
8 RD 103 144 41 kelompok. Siswa yang berada pada kategori
Total 959 1246 287 cukup, dimaknai bahwa siswa tersebut cukup
Mean 119,9 155,8 35,9 antusias dalam mengikuti layanan bimbingan
kelompok, siswa cukup menghormati siswa lain
Selain data hasil pretest dan posttest, terdapat dan peneliti ketika sedang berbicara, siswa
pula data hasil observasi yang merupakan data sesekali mencatat hal yang dianggap penting.
pendukung penelitian. Data pendukung yang Siswa juga cukup tertib dan sopan selama
diperoleh, bertujuan untuk memperkuat hasil diskusi berlangsung. Selain itu, siswa cukup
penelitian. Observasi dilaksanakan dengan aktif berinteraksi dengan anggota dan
menggunakan pedoman observasi. Pedoman pemimpin kelompok, siswa cukup aktif dalam
observasi disusun sebagai instrumen untuk mengemukakan pendapat, dan siswa cukup
mengamati aktifitas dan respon siswa selama mampu bekerjasama dalam memecahkan
mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan masalah. Pada siklus II, respon siswa dan situasi
teknik diskusi kelompok. Berdasarkan data hasil dalam kelompok sudah berada pada kategori baik.
observasi, diperoleh gambaran bahwa setiap Siswa antusias dan aktif dalam diskusi, terjalin
pertemuan terjadi peningkatan kualitas siswa interaksi dan kerjasama yang baik sehingga
ketika mengikuti layanan bimbingan kelompok permasalahan dalam diskusi dapat terselesaikan.
dengan teknik diskusi kelompok. Peningkatan Pemahaman siswa tentang eksplorasi karir pada
tertinggi dicapai pada pertemuan terakhir. Hal ini siklus kedua lebih baik daripada siklus pertama.
terjadi karena semakin hari, siswa semakin Capaian peningkatan pemahaman eksplorasi karir
memahami tata cara dan proses pelaksanaan
55
EKSPLORASI KARIR, BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI
KELOMPOK
siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel bimbingan kelompok dapat dijadikan alternatif
3. bantuan kepada siswa untuk meningkatkan
pemahaman eksplorasi karir.
Tabel 3
Deskripsi Hasil Observasi Pelaksanaan Layanan Simpulan
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi
Kelompok Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan ada peningkatan pemahaman
Subyek Siklus eksplorasi karir melalui layanan bimbingan
I II kelompok dengan teknik diskusi kelompok pada
CR Cukup Baik siswa kelas IX E SMP Muhammadiyah 7
AG Cukup Baik Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
AN Baik Baik sebagai informasi bagi guru bimbingan dan
IT Baik Baik konseling dalam upaya meningkatkan
DM Baik Baik pemahaman eksplorasi karir siswa melalui
YD Cukup Baik layanan bimbingan kelompok dengan
AS Baik Baik
memanfaatkan teknik diskusi kelompok.
RD Cukup Baik
Referensi
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini
adalah “Ada peningkatan pemahaman eksplorasi
Gladding, Samuel T. (2012). Konseling Profesi
karir pada siswa kelas IX E SMP Muhammadiyah
yang Menyeluruh. Jakarta: Indeks
7 Yogyakarta”. Kebenaran hipotesis penelitian,
Hartinah, Sitti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan
dapat dibuktikan melalui uji t sampel berpasangan
Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
(paired t test).
Hidayat, M Risyal. 2012. Penganggur Muda
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
Indonesia Tertinggi di Asia. (Online),
menggunakan program SPSS diperoleh nilai t
(https://m.tempo.co/read/news/2012/04/11/090
hitung 7,812. Selanjutnya, nilai t hitung
396328/penganggur-muda-indonesia-tertinggi-
dibandingkan dengan nilai t tabel. Hasil
di-asia, diakses 4 April 2014).
perbandingan menunjukkan bahwa nilai t hitung
Hikmawati, Fenti. (2011). Bimbingan Konseling.
> t tabel (7,812 > 1,895) sehingga hasil
Jakarta: Rajawali Pres.
perbandingan tersebut dapat dimaknai bahwa ada
Nurihsan, Achmad Juntika. (2009). Bimbingan &
perbedaan yang signifikan antara pemahaman
Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan.
siswa tentang eksplorasi karir sebelum dan
Bandung: PT Refika Aditama.
setelah diberi layanan bimbingan kelompok
Purwanta, Edi. (2012). Faktor yang
dengan teknik diskusi kelompok. Hal ini
Mempengaruhi Eksplorasi Karier Siswa
ditunjukkan dari nilai rata-rata pemahaman
SLTP. Jurnal Cakrawala pendidikan, 31 (2).
eksplorasi karir sebelum dilakukan layanan
Romlah, Tatiek. (2006). Teori dan Praktek
bimbingan kelompok dengan diskusi kelompok
Bimbingan Konseling. Malang: Universitas
sebesar 119,87 dan meningkat menjadi 155,75
Negeri Malang.
setelah diberi layanan bimbingan kelompok
Suherman, Uman. (2010). Konseling Karir
dengan teknik diskusi kelompok.
Sepanjang Rentang Kehidupan. Sekolah Pasca
Berdasarkan pada urian diatas, maka hipotesis
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
nihil (Ho) yang diajukan berbunyi “tidak ada
Suhesti, Endang Ertianti. (2012). Bagaimana
peningkatan pemahaman eksplorasi karir pada
Konselor Sekolah Bersikap. Yogyakarta:
siswa kelas IX E SMP Muhammadiyah 7
Pustaka Pelajar.
Yogyakarta” ditolak sedangkan hipotesis
Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar
alternatif (Ha) yang diajukan “Ada peningkatan
Pelaksanaan Program Bimbingan dan
pemahaman eksplorasi karir pada siswa kelas IX
Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
E SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta” diterima
sehingga teruji kebenarannya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa teknik diskusi dalam
56
PRIYATNO

Winkel, WS & Sri Hastuti. (2006). Bimbingan


dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu LN. (2009). Program Bimbingan
& Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi
Press.

You might also like