Upaya Meningkatkan Pemahaman Eksplorasi Karir Mela
Upaya Meningkatkan Pemahaman Eksplorasi Karir Mela
Upaya Meningkatkan Pemahaman Eksplorasi Karir Mela
Tovik Priyatno
MA Unggulan Cokroaminoto Banjarnegara
Jl.Tentara Pelajar, Kel. Sukonandi, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia
Email: [email protected]
This study aims to determine the understanding improvement of career exploration through group guidance
services with a group discussion technique. This study uses classroom action research conducted in two
cycles. The research subjects are eight students of grade IX E SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, taken by
using purposive sampling. Data collection instruments use understanding questionnaires of career exploration
and observation guidelines. An understanding of the students' career exploration before and after group
guidance services group by group discussion techniques were analyzed using t-test formula. Results of data
analysis obtained by value t = 7.812> t table (1.895), with the results mean score of 119.87 pretest and
posttest mean score increased to 155.75. The results of this study concluded there is an understanding
improvement of career exploration through group guidance services with the student a group discussion
technique. The results of this study can be used as information for guidance and counseling teachers in an
effort to improve the understanding of students' career exploration through group guidance services by
utilizing the technique of a group discussion.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman eksplorasi karir melalui layanan
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian berjumlah delapan siswa kelas IX E
SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, yang diambil menggunakan purposive sampling. Instrumen
pengumpulan data menggunakan angket pemahaman eksplorasi karir dan pedoman observasi. Pemahaman
eksplorasi karir siswa dari sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi kelompok dianalisis menggunakan rumus t-tets. Hasil analisis data diperoleh nilai t hitung = 7,812 >
t table (1,895), dengan hasil rerata skor pretest 119,87 dan rerata skor posttest meningkat menjadi 155,75.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman eksplorasi karir melalui layanan
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok pada siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai informasi bagi guru bimbingan dan konseling dalam upaya meningkatkan pemahaman eksplorasi
karir siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan memanfaatkan teknik diskusi kelompok.
49
50
PRIYATNO
berhubungan dengan tiga factor, baik sebelum dasarnya individu berada pada salah satu kategori
maupun selama proses pengambilan keputusan. yang diungkapkan oleh Roe dan Holland.
Faktor-faktor tersebut adalah kurang kesiapan,
kurang informasi, dan informasi yang tidak Bimbingan Kelompok
konsisten. Layanan bimbingan dan konseling terdiri dari
Menurut Gladding (2012: 412) Eksplorasi berbagai macam jenis, salah satunya yaitu
karir mempunyai sub tahapan yaitu tentatif (usia layanan bimbingan kelompok. Nurihsan (2009:
14-17), transisi (usia 18-21), dan percobaan (usia 23) menjelaskan bahwa bimbingan kelompok
21-24). Tahap-tahap eksplorasi karir seperti yang merupakan bantuan terhadap individu yang
diuraikan di atas merupakan tahap-tahap yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
harus dicapai oleh siswa sesuai dengan tahap kelompok dapat berupa penyampaian informasi
perkembangan usia siswa. Tahap perkembangan ataupun aktivitas kelompok membahas masalah
karir yang harus dicapai lebih dulu pada usia pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial.
remaja awal ketika masa SMP yaitu fase tentatif Bimbingan kelompok kaitannya dengan
pada eksplorasi karir. Tahap-tahap tersebut akan pemahaman eksplorasi karir yaitu siswa dalam
tercapai jika siswa memiliki pengetahuan yang situasi kelompok memperoleh bantuan berupa
mendasar mengenai karir, di antaranya yaitu kemudahan dalam menyelesaikan permasalahan
informasi jurusan di SMA, M,A dan SMK, serta terkait dengan kurangnya pemahaman eksplorasi
jenis-jenis pekerjaan. karir pada siswa. Dengan layanan bimbingan
Jurusan merupakan suatu tempat untuk kelompok, para siswa dapat diajak untuk
seorang pelajar yang tempat tersebut disesuaikan bersama-sama mengemukakan pendapat tentang
dengan bakat, minat, dan kemampuannya, sesuatu dan membicarakan topik-topik penting,
sehingga dalam hal ini penjurusan sangat penting mengembangkan nilai-nilai, dan mengembangkan
atau besar dampaknya bagi masa depan langkah-langkah bersama untuk menangani
seseorang. Terdapat tiga jurusan yang dikenal permasalahan yang dibahas dalam kelompok.
oleh siswa di SMA yaiu jurusa IPA, IPS, dan IPB, Suatu kelompok agar menjadi efektif perlu
sedangkan di SMK terdapat beberapa jurusan melalui tahap-tahap tertentu dan setiap tahap
yang dikenal oleh siswa. Jurusan tersebut antara mempunyai ciri-ciri tertentu. Masing-masing
lain multimedia, teknik gambar bangunan/ tahap itu tidak berdiri sendiri melainkan
arsitektur, teknik bangunan, teknik permesinan, merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
serta teknik komputer dan jaringan. tahap-tahap yang lain. Menurut pendapat
Menurut Roe (Winkel dan Hastuti 2006: 630) Hartinah (2009: 132) tahap-tahap perkembangan
menggolongkan seluruh jabatan atas dua kategori kelompok dalam layanan bimbingan kelompok
dasar yaitu jabatan yang berorientasi pada kontak adalah tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap
dengan orang lain (person oriented) dan yang pembahasan, dan tahap pengakhiran.
berorientasi pada benda-benda (non-person Menurut Romlah (2006: 87) teknik yang biasa
oriented). Contoh bidang jabatan yang tergolong digunakan dalam pelaksanaan bimbingan
dalam kelompok yang pertama adalah jasa, bisnis, kelompok yaitu: teknik pemberian informasi
manajemen, pelayanan sosial, dan aktivitas di (expository techniques), diskusi kelompok, teknik
bidang kultural. Contoh bidang jabatan yang pemecahan masalah (problem-solving
tergolong dalam kelompok yang kedua adalah techniques), permainan peranan (roleplaying),
teknologi, bekerja di lapangan seperti pertanian permainan simulasi (simulation games),
dan pertambangan, serta penelitian ilmiah. karyawisata (field trip), dan teknik penciptaan
Selanjutnya Holland (Gladding, 2012: 409) suasana kekeluargaan (homeroom). Pelaksanaan
mengemukakan bahwa terdapat enam kategori layanan bimbingan kelompok dengan teknik
klasifikasi tipe kepribadian dan lingkungan diskusi kelompok yaitu proses pemberian bantuan
pekerjaan yaitu realistis, investigative, artistik, secara kelompok dengan cara berdiskusi dalam
sosial, enterprising (berani berusaha), dan situasi kelompok secara berkelanjutan dan
konvensional (RIASEC). Pendapat Roe dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang
Holland tersebut, dapat dimaknai bahwa pada telah mendapat latihan khusus untuk itu. Jadi di
dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan
53
EKSPLORASI KARIR, BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI
KELOMPOK
teknik diskusi kelompok tidak hanya untuk 3. Penilaian
memecahkan masalah, tetapi juga untuk Pada tahap penilaian fasilitator meminta
mencerahkan suatu persoalan, serta pengamat melaporkan hasil pengamatannya,
pengembangan pribadi. memberikan komentar mengenai proses diskusi
Menurut Romlah (2006: 89) diskusi kelompok dan membicarakannya dengan kelompok.
adalah percakapan yang sudah direncanakan Penggunaan teknik diskusi kelompok dalam
antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk layanan bimbingan kelompok mempunyai
memecahkan masalah atau untuk memperjelas keuntungan dan kelemahan. Menurut Romlah
suatu persoalan, di bawah pimpinan seorang (2006: 90-91) berikut keuntungan dan kelemahan
pemimpin. Pengertian bimbingan kelompok dalam diskusi kelompok antara lain:
dengan teknik diskusi kelompok adalah 1. Keuntungan
pemberian bantuan kepada sekelompok individu Membuat anggota kelompok lebih aktif karena
dalam rangka memberikan kemudahan dalam tiap anggota mendapat kesempatan untuk
menyelesaikan permasalahan kurangnya berbicara dan memberi sumbangan pada
pemahaman eksplorasi karir pada siswa. Melalui kelompok, anggota kelompok dapat saling
layanan bimbingan kelompok dengan teknik bertukar pengalaman, pikiran, perasaan dan nilai-
diskusi kelompok, para siswa dapat diajak untuk nilai, yang akan membuat persoalan yang
bersama-sama mengemukakan pendapat tentang dibicarakan jadi lebih jelas, dapat meningkatkan
sesuatu dan membicarakan topik-topik penting, pengertian terhadap diri sendiri dan pengertian
mengembangkan nilai-nilai, dan mengembangkan terhadap orang lain, memberi kesempatan pada
langkah-langkah bersama untuk menangani anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik
permasalahan yang dibahas dalam situasi dengan menjadi pemimpin kelompok maupun
kelompok dengan berdiskusi sesama kelompok. dengan mengamati perilaku pimpinan kelompok.
Terdapat tiga langkah dalam melaksanakan 2. Kelemahan
layanan bimbingan kelompok dengan teknik Dapat menjadi salah arah apabila pemimpin
diskusi kelompok: kelompok tidak melaksanakan fungsi
1. Perencanaan kepemimpinannya dengan baik, ada kemungkinan
Pada tahap perencanaan fasilitator diskusi dikuasai oleh individu-individu tertentu,
melaksanakan lima macam hal yaitu merumuskan sehingga anggota lain kurang mendapat
tujuan diskusi, menentukan jenis diskusi, apakah kesempatan berbicara, membutuhkan banyak
diskusi kelas, diskusi kelompok-kelompok kecil, waktu dan tempat yang agak luas, terutama untuk
atau diskusi panel, melihat pengalaman dan diskusi-diskusi kelompok kecil, agar masing-
perkembangan siswa, apakah memerlukan masing kelompok tidak terganggu.
pengarahan-pengarahan yang jelas, tugas yang
sederhana waktu diskusi yang lebih pendek atau Metode Penelitian
sebaliknya, memperhitungkan waktu yang
tersedia untuk kegiatan diskusi, mengemukakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
hasil yang diharapkan diri diskusi, misalnya yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang
rangkuman, kesimpulan-kesimpulan atau dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian
pemecahan masalah. berjumlah delapan siswa kelas IX E SMP
2. Pelaksanaan Muhammadiyah 7 Yogyakarta, yang diambil
Pada tahap pelaksanaan fasilitator menggunakan purposive sampling. Instrumen
memberikan tugas yang harus didiskusikan, pengumpulan data menggunakan angket
waktu yang tersedia untuk mendiskusikan tugas pemahaman eksplorasi karir dan pedoman
itu, dan memberitahu cara melaporkan tugas, observasi. Pemahaman eksplorasi karir siswa dari
serta menunjuk pengamatan diskusi apabila sebelum dan sesudah diberikan layanan
diperlukan. bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
kelompok dianalisis menggunakan rumus t-tets.
54
PRIYATNO