Snow White and Seven Dwarfs: Narrative Text
Snow White and Seven Dwarfs: Narrative Text
Once upon a time in a great castle, there was a beautiful princess. She was very pretty, with
blue eyes and long black hair. Her skin was delicate and white, and so she was called Snow
White. Snow White had a step mother who was always jealous of Snow White's beauty. Her
step mother too was very beautiful, and the magic mirror told her this every day, whenever
she asked it.
One day, the step mother asked the magic mirror who the loveliest lady in the land was and
the magic mirror answered Snow White was the loveliest in the land. The step mother was
very mad. Then he asked her trusty servants to take Snow White into the forest, far away
from the Castle and killed her. But the servant didn't kill Snow White, He led the innocent
little girl away.
In the forest, little Snow White was alone and scared. She didn't know where she should go.
But suddenly she saw a small strange cottage. She wondered who lived there, then she
entered the cottage.
Inside the cottage, there was 7 beds and a kitchen. Snow White was to tired to explore the
cottage, and suddenly fallen a sleep. In the afternoon, the seven dwarfs who lived in the
cottage, came home. They surprised to see there was a young lady there. One dwarf woke
her up and asked who was she. Snow White told them her sad story. The seven dwarfs
understood the feeling of Snow White and asked her to live with them in the cottage.
Meanwhile in the castle, the servant came back and told to the step mother that Snow
White was killed. Then the step mother asked the magic mirror once again who the loveliest
in the land was and still the magic mirror answered the Snow White who lived in the small
cottage with seven dwarfs was the loveliest one in the land. So the step mother was angry
and she planed something bad to Snow White.
Then the step mother disguising herself as an old women who sold a basket of poisoned
apples and went to the cottage. In the cottage, the seven dwarfs warned Snow White to not
open the door to the stranger.
The step mother finally arrived to the cottage and began to offer Snow White an apple.
Snow White refused to open the door but the step mother kept persuade and finally Snow
White opened the door and brought an apple then he ate it. So Snow White fallen down
with the poisoned apple beside her.
In the afternoon, when the seven dwarfs came home, they were surprised with Snow White
who laid down on the floor with pale face and a poisoned apple beside her. The seven
dwarfs were sad seeing the Snow White was dying but not die yet. Then the seven dwarfs
decided to make a beautiful bed made from a crystal coffin to make Snow White keep alive.
Day by day, the seven dwarfs waited for the miracle came when Snow White suddenly woke
up. Then one day, there was a wanderer who actually a prince from far away kingdom saw a
beautiful lady was laid down on crystal bed. The wanderer asked the dwarfs what was
happened and the dwarfs told him the story.
Heard the Snow White's story, the princes decided to carry her to his Castle and asked the
doctor to help her. Then the prince kissed her to show his intention. But suddenly Snow
White was back to life. The fact was that the prince's kiss broke the spell. Then the prince
asked Snow White to marry him.
From that day on, Snow White lived happily in a great castle. But from time to time, she was
drawn back to visit the little cottage down in the forest.
Arti/Terjemahan
Suatu ketika di sebuah istana yang besar, hiduplah seorang putri cantik. Dia sangat cantik, dengan
mata biru dan rambut hitam nan panjang. Kulitnya halus dan putih, sehingga ia dipanggil Puteri Salju.
Puteri Salju memiliki ibu tiri yang selalu iri akan kecantikan Puteri Salju. Ibu tiri nya juga sangat
cantik, dan cermin ajaib mengatakan hal tersebut setiap hari, setiap kali ia bertanya.
Suatu hari, ibu tirinya bertanya kepada cermin ajaib siapa wanita yang paling cantik di negeri itu dan
cermin ajaib menjawab Puteri Salju lah yang tercantik di negeri itu. Ibu tiri itu sangat marah. Lalu ia
meminta pelayan kepercayaannya untuk membawa Puteri Salju ke hutan, jauh dari istana dan
membunuhnya. Tapi pelayan tersebut tidak membunuh Puteri Salju, Dia membiarkan gadis kecil tak
berdosa itu pergi.
Di hutan, Snow White sendirian dan takut. Dia tidak tahu ke mana dia harus pergi. Tapi tiba-tiba ia
melihat sebuah pondok kecil yang aneh. Dia bertanya-tanya siapa yang tinggal di sana, maka ia
memtuskan untuk masuk ke pondok tersebut.
Di dalam pondok, ada 7 tempat tidur dan sebuah dapur. Puteri Salju sangat lelah untuk melihat-lihat
isi pondok tersebut, dan tiba-tiba jatuh tertidur. Pada sore hari, tujuh kurcaci yang tinggal di pondok
tersebut, pulang. Mereka terkejut melihat ada seorang wanita muda di sana. Salah satu kurcaci
membangunkannya dan bertanya siapa kah dia. Puteri Salju mengatakan kepada mereka kisah sedih
nya. Tujuh kurcaci tersebut pun memahami perasaan Snow White dan memintanya untuk tinggal
bersama mereka di pondok.
Sementara di istana, pelayan tersebut kembali dan mengatakan kepada ibu tiri bahwa Puteri Salju
telah tewas. Kemudian ibu tiri bertanya kepada cermin ajaib sekali lagi siapa yang paling cantik di
negara itu dan masih cermin ajaib menjawab Puteri Salju lah yang tinggal di pondok kecil dengan
tujuh kurcaci adalah yang tercantik. Jadi ibu tiri marah dan ia merencanakan sesuatu yang buruk
untuk Puteri Salju.
Kemudian ibu tiri menyamarkan dirinya sebagai seorang perempuan tua yang menjual sekeranjang
apel beracun dan pergi ke pondok. Di pondok, tujuh kurcaci memperingatkan Puteri Salju untuk
tidak membuka pintu untuk orang asing.
Ibu tiri akhirnya tiba ke pondok dan mulai menawarkan Putri Salju sebuah apel. Puteri Salju menolak
untuk membuka pintu tapi ibu tiri terus membujuk dan akhirnya Puteri Salju membuka pintu dan
membeli apel kemudian dia memakannya. Sehingga Puteri Salju terjatuh dengan apel beracun di
sampingnya.
Pada sore hari, ketika tujuh kurcaci pulang, mereka terkejut dengan Puteri Salju yang terbaring di
lantai dengan wajah pucat dan apel beracun di sampingnya. Ketujuh kurcaci sedih melihat Puteri
Salju sedang sekarat tetapi belum meninggal. Kemudian tujuh kurcaci memutuskan untuk membuat
tempat tidur indah terbuat dari peti mati kristal untuk membuat Putri Salju tetap hidup.
Hari demi hari, tujuh kurcaci menunggu keajaiban datang ketika Puteri Salju tiba-tiba terbangun. Lalu
suatu hari, ada seorang pengelana yang sebenarnya merupakan seorang pangeran dari kerajaan
yang jauh, melihat seorang wanita cantik dibaringkan di tempat tidur kristal. Pengelana tersebut pun
bertanya kepada kurcaci apa yang terjadi dan kurcaci menceritakan ceritanya.
Mendengar cerita Puteri Salju, pangeran pun memutuskan untuk membawanya ke Istana dan
meminta dokter untuk menyembuhkannya. Kemudian pangeran menciumnya untuk menunjukkan
niatnya. Tapi tiba-tiba Puteri Salju kembali hidup. Faktanya adalah bahwa ciuman sang pangeran
menghancurkan mantra. Kemudian sang pangeran meminta Puteri Salju untuk menikah dengannya.
Mulai saat itu, Puteri Salju hidup bahagia di sebuah istana yang besar. Tapi dari waktu ke waktu, ia
sering kembali untuk mengunjungi pondok kecil di hutan.
Putri malu
pada jaman dahulu kala di sebuah daerah hidup sepasang suami istri yang sangat menginnginkan
seorang anak perempuan, setelah beberapa tahun usia pernikahan mereka belum juga ada tanda-
tanda pasangan tersebut akan di karuniai seorang buah hati. siang dan malam mereka terus berdoa
memohon kepada yang kuasa agar diberi seorang putri, pada akhirnya mereka di karuniai seorang
putri yang sangat cantik dan kemudian mereka memberi nama pada bayinya itu dengan sebutan
Maria, keluarga itupun menjadi sangat bahagia, seiring berjalannya waktu putri mereka semakin
dewasa, namun maria mempunyai sifat yang sangat pemalu, ia tidak pernah keluar dari kamar untuk
bergaul dengan teman-teman sebayanya.
pada suatu hari datanglah sekawanan perampok datang untuk menjarah daerah tersebut,
sekumpulan perampok itu sangat kejam, mereka tidak segan menganiaya bahkan membunuh orang-
orang yang tidak mau menyerahkan barang-barang berharganya.
mendengar berita itu Pasangan suami istri (orang tua Maria) sangat ketakutan mereka kawatir dan
tidak mau kalau putrinya Maria akan di bawa oleh sekawanan perampok tersebut. maka mereka
berinisiatif menyembunyikan Maria di antara semak-semak belukar yang tumbuh di belakang
rumahnya. sambil menyuruh untuk dian orang tua maria berpesan, ” Jangan pergi dari sini dulu
sebelum nanti saya jemput”. maria pun mengangguk perlahan.
pada kesempatan kali ini Cyberwarna akan menyajikan sebuah dongeng tentang legenda putri malu
Akhirnya sampai juga perampok itu ke rumah orang tua maria mereka menjarah semua barang
berharga yang ada di rumah itu, dan kedua orang tua maria hanya bisa menyaksikan kejadian itu
tanpa mampu memberikan perlawanan sedikitpun.
Akhirnya perampok itupun pergi dari daerah itu setelah berhasil menjarah barnag-barang berharga
milik penduduk, kedua orang tua Maria sangat senang karena Maria selamat walaupun semua
barang-barang mereka telah habis di jarah oleh perampok, maka pasangan suami istri tersebut
segera menuju semak-semak belukar di belakang rumah tempak di mana mereka menyembunyikan
Maria.
namun mereka sangat terkejut, mereka tidak menjumpai Maria di antara semak-semak di mana tadi
Maria mereka sembunyikan, mereka terus mencari disekitar pekarangan rumah namun tidak juga
menemukan Maria bahkan mereka tidak melihat jejak-jejak maria yang mungkin bisa di jadikan
petunjuk kemana Maria pergi.
Di antara semak-semak dimana tempat Maria tadi di sembunyikan mereka hanya menemukan
sebatang tanaman kecil yang ketika mereka sentuh serta merta langsung mengkatupkan daun-
daunnya.
Mereka berpikir itulah jelmaan dari putri mereka (Maria) yang kemudian orang-orang di daerah
tersebut menyebutnya Tanaman “Makahiya” yang berarti “jangan Di Sentuh” sesuai dengan sifat
Maria yang sangat pemalu.
Legendary Princess Fairy Story:
in ancient times in a region lived a married couple who really wanted a daughter, after a few
years of marriage they have not yet any sign that the couple will be blessed with a baby. day
and night they continued to pray to the power to be given a princess, in the end they were
blessed with a very beautiful princess and then they named their baby Maria, and the family
became very happy, as time went by their daughter grew older , but Maria has a very shy
nature, she never goes out of the room to hang out with her peers.
one day a group of robbers came to plunder the area, a group of robbers was very cruel, they
did not hesitate to persecute even kill people who did not want to give up their valuables.
When they heard the news, the husband and wife (Maria's parents) were very scared, they
were worried and did not want their daughter Maria to be taken by the bandits. so they took
the initiative to hide Maria among the thickets that grew behind her house. While asking for
his parents Maria's message was, "Don't leave here before I pick you up later". Maria nodded
slowly.
on this occasion Cyberwarna will present a fairy tale about the legend of the princess of
shame
Finally, the robber arrived at their parents' house and looted all valuables in the house, and
both parents could only witness the incident without being able to give the slightest
resistance.
Finally, the robber went away from the area after successfully looting the people's valuable
belongings, both of Maria's parents were very happy because Maria survived even though all
their belongings had been deprived by the robbers, the husband and wife immediately headed
for the thickets behind the tent house where they hid Maria.
but they were very surprised, they did not find Maria in the bushes where they had hidden
Maria, they kept looking around the yard of the house but did not find Maria even they did
not see traces of Mary that might be used as a clue where Maria went.
Among the bushes where Maria had been hidden they found only a small plant which when
they touched and immediately closed their leaves.
They thought that was the incarnation of their daughter (Maria), who then the people in the
area called the Plant "Makahiya" which means "Don't Touch" in accordance with Mary's very
shy nature.
“CINDERELLA”
Once upon a time there lived a girl called Cinderella. she was happy live with her father and mother.
until her mother died dead and her father had married a widow with two daughters. Her stepmother
didn’t like her one little bit. But, for the poor unhappy girl, there was nothing at all. Her stepmother
has two daughters and they were very bossy. No rest and no comfort. She had to work hard all day.
Only when evening came was she allowed to sit for a while by the fire, near the cinders. That’s why
everybody called her Cinderella.
Cinderella used to spend long hours all alone talking to the cat. The cat always said, “Miaow“, which
really meant, “Cheer up! You have something neither of your stepsisters has and that is beauty.” It
was quite true. Cinderella, even dressed in old rags, was a lovely girl. While her stepsisters, no
matter how splendid and elegant their clothes, were still clumsy, lumpy and ugly and always would
be.
One day, beautiful new dresses arrived at the house. A ball was to be held at the palace and the
stepsisters were getting ready to go. Cinderella didn’t even dare ask if she could go too. She knew
very well what the answer would be: “You? You’re staying at home to wash the dishes, scrub the
floors and turn down the beds for your stepsisters.” They will come home tired and very sleepy.
Cinderella sighed, “Oh dear, I’m so unhappy!” and the cat murmured “Miaow.”
Suddenly something amazing happened. As Cinderella was sitting all alone, there was a burst of light
and a fairy appeared. “Don’t be alarmed, Cinderella,” said the fairy. “I know you would love to go to
the ball. And so you shall!” “How can I, dressed in rags?” Cinderella replied.
The fairy smiled. With a flick of her magic wand Cinderella found herself wearing the most beautiful
dress she had ever seen. “Now for your coach,” said the fairy; “A real lady would never go to a ball
on foot! Quick! Get me a pumpkin!” “Oh of course,” said Cinderella, rushing away. Then the fairy
turned to the cat. “You, bring me seven mice, and, remember they must be alive!”
Cinderella soon returned with the pumpkin and the cat with seven mice he had caught in the cellar.
With a flick of the magic wand the pumpkin turned into a sparkling coach and the mice became six
white horses, while the seventh mouse turned into a coachman in a smart uniform and carrying a
whip. Cinderella could hardly believe her eyes.
“You shall go to the ball Cinderella. But remember! You must leave at midnight. That is when my
spell ends. Your coach will turn back into a pumpkin and the horses will become mice again. You will
be dressed in rags and wearing clogs instead of these glass slippers! Do you understand?” Cinderella
smiled and said, “Yes, I understand!”
Cinderella had a wonderful time at the ball until she heard the first stroke of midnight! She
remembered what the fairy had said, and without a word of goodbye she slipped from the Prince’s
arms and ran down the steps. As she ran she lost one of her slippers, but not for a moment did she
dream of stopping to pick it up! If the last stroke of midnight were to sound… oh… what a disaster
that would be! Out she fled and vanished into the night.
The Prince, who was now madly in love with her, picked up the slipper and said to his ministers, “Go
and search everywhere for the girl whose foot this slipper fits. I will never be content until I find
her!” So the ministers tried the slipper on the foot of every girl in the land until only Cinderella was
left.
Suddenly the fairy appeared and waved her magic wand. In a flash, Cinderella appeared in a splendid
dress, shining with youth and beauty. Her stepmother and stepsisters gaped at her in amazement,
and the ministers said, “Come with us Cinderella! The Prince is waiting for you.“ So Cinderella
married the Prince and lived happily ever.
CINDERELLA
Pada suatu hari hiduplah seorang gadis yang biasa dipanggil Cinderella. Dia bahagia tinggal bersama
ayah dan ibunya. Sampai ibunya meninggal dan ayahnya menikah dengan seorang janda dengan dua
anak perempuan. ibu tiri nya tidak suka sedikit pun dengannya. Seluruh kasih sayang nya hanya
untuk anak nya sendiri. ibu tiri nya memiliki dua orang anak peremuan dan mereka sangat berprilaku
seperti bos. Tidak ada istirahat dan tidak nyaman. Dia harus bekerja keras sepanjang hari. Hanya
ketika malam tiba dia diperbolehkan untuk duduk untuk sementara waktu oleh api, dekat abu. Itu
sebabnya semua orang memanggilnya Cinderella.
Cinderella menghabiskan waktunya berjam-jam sendirian untuk berbicara dengan kucing. kucing itu
berkata, “meong”, yang berarti, “Semangat! Percayalah kamu memiliki sesuatu yang saudara tiri mu
tidak memilikinya dan itu adalah kecantikanmu. Cinderella berpakaian compang-camping sementara
saudara tiri nya tidak peduli dengannya. Betapa indah dan elegan pakaian mereka.
Suatu hari, diadakan sayembara di istana. Cinderella tidak berani bertanya apakah ia boleh pergi. Dia
tahu benar apa jawabannya :”Kamu? Kamu tetap tinggal di rumah untuk mencuci piring, menggosok
lantai dan membersihkan tempat tidur untuk saudara tiri mu. Cinderella mengeluh, “Oh , aku sangat
tidak bahagia!” Dan kucing itu bergumam “meong.”
Tiba-tiba sesuatu yang menakjubkan terjadi. Cinderella sedang duduk sendirian, ada ledakan cahaya
dan peri muncul. “Jangan takut, Cinderella,” kata peri.”Aku tahu kau akan senang pergi ke
sayembara. Dan kamu bisa pergi “!” Bagaimana bisa, dengan berpakaian compang-camping? “Jawab
Cinderella.
Peri itu tersenyum. Dengan tongkat sihir Cinderella mendapati dirinya mengenakan gaun yang paling
indah yang pernah dilihatnya. “Sekarang latihlah dirimu,” kata peri; “! Seorang wanita sejati tidak
pernah akan pergi ke pesta sayembara jalan kaki Cepat! Berikan saya labu” “Oh tentu saja,” kata
Cinderella, bergegas pergi Lalu peri beralih ke.kucing. “Kamu, bawa kan aku tujuh tikus, dan, ingat
mereka harus hidup!”
Cinderella segera kembali dengan labu dan kucing dengan tujuh tikus yang ia tangkap di ruang
bawah tanah. Dengan tongkat sihir labu berubah menjadi kendaraan yang berkilauan dan keenam
tikus menjadi enam kuda putih, sedangkan tikus yang ketujuh berubah menjadi kusir dengan
mengenakan seragam dan membawa cambuk. Cinderella nyaris tidak bisa percaya melihat dengan
matanya sendiri.
“Kamu harus pergi ke pesta sayembara Cinderella. Tapi ingat! Kamu harus meninggalkan pesta itu di
tengah malam. Saat itu adalah ketika mantra saya berakhir. Kendaraan akan berubah kembali
menjadi labu dan kuda-kuda akan menjadi tikus lagi. Kamu akan berpakaian compang-camping dan
memakai sandal ini bukannya sepatu kaca! Apakah kamu mengerti? “Cinderella tersenyum dan
berkata,” Ya, saya mengerti! “
Cinderella menikmati waktu yang indah di pesta sayembara sampai ia mendengar lonceng pertama
tengah malam! Dia ingat apa yang dikatakan peri, dan tanpa sepatah kata perpisahan dia tergelincir
dari tangan Pangeran dan berlari menuruni tangga. Ketika ia berlari dia kehilangan salah satu sandal,
tapi bukan untuk sesaat dia bermimpi berhenti untuk mengambilnya! Jika lonceng terakhir tengah
malam berbunyi … oh … bencana apa yang akan terjadi! Dia melarikan diri dan menghilang ke dalam
malam.
Pangeran, yang sekarang jatuh cinta dengan dia, mengambil sepatu itu dan berkata kepada
menterinya, “Pergi dan cari di mana pun gadis yang kaki nya cocok dengan sandal ini. Aku tidak akan
pernah puas sampai aku menemukan dia “Jadi, menteri mencoba sepatu pada kaki setiap gadis
sampai yang tersisa hanya Cinderella.
Tiba-tiba peri muncul dan melambaikan tongkat sihirnya. Dalam sekejap, Cinderella muncul dengan
gaun indah dan bersinar. ibu tiri nya dan saudara tiri nya takjub, dan para menteri berkata, “Ayo ikut
dengan kami Cinderella! Pangeran telah menunggu Anda. ” Jadi Cinderella menikah dengan
Pangeran dan hidup bahagia selamanya.
Golden Snail
Long long time ago, there lived two princess in a big kingdom in Java. Their name were Dewi Galuh
and Candra Kirana. They have an opposite personality. Candra Kirana was beautiful and kind while
Dewi Galuh was evil and envious. They were never really close to each other because every time
Candra Kirana have something, Dewi Galuh will always try to find a way to make it hers.
One day, Candra Kirana was engaged with the crown prince of Kahuripan kingdom named Raden Inu
Kertapati. He was a wise, handsome, brave, kind and talented man. A lot of woman in his kingdom
adored him. Dewi Galuh was very jealous of Candra Kirana because Dewi Galuh had crush on Raden
Inu Kertapati. She started to use her cunning mind to find a way to get rid of Candra Kirana from
him.
Dewi Galuh finally decided to use the help of the great witch to curse Candra Kirana. The witch
agreed to help her but she also told her that her magic had a weakness. One day, when Candra
Kirana was walking at the beach the witch showed up in front of her. The witch started to cast her
spell toward Candra Kirana and turn her into a golden snail. The witch then picked the golden snail
up and throw it into the ocean. Before that, the witch told the golden snail that she will be able to
return to her original form when she met her true love.
One day an old lady was walking at the beach. She saw the golden snail from distance. She decided
to approach it because it was beautiful. She thought that it would be a good pet for her. After that,
she picked it up and brought it home. She put the golden snail in a water jar.
The next day, when she woke up in the morning, she found a lot of food were served on the table.
She tasted it and it turned out to be very delicious. She was very hungry so she didn’t think to much
about where did the food came from even though she was actually surprised. When she had finished
her breakfast, the old lady went out to look for some fish and she returned on the afternoon.
Every day when the old lady woke up, the same thing happened over and over again. So many
delicious food were served on the table. After a couple of days, she decided to find out who the
person behind all this decent food on her table every day. One morning, she pretended to went out
as she used to do but she didn’t really go. She hid at her backyard and wait for a couple of minutes.
After that she took a peek inside through the window.
She saw the golden snail turned into a beautiful lady, she also watched her cooking and cleaning the
house. The old lady walked back to her house and surprised Candra Kirana. “Who are you my dear”
said the old lady. “I’m Candra Kirana, I was a princess of Daha kingdom” said Candra Kirana. “What
happened to you?” asked the old lady. “I was cursed by an evil witch sent by my sister, because my
sister was envy to me.” Candra Kirana replied to the old lady question. After that Candra Kirana
turned back into the golden snail.
Meanwhile at the palace, Raden Inu Kertapati was doing everything that he can to find Candra
Kirana. He finally decided to disguise himself as an ordinary villager so he can continue the search by
himself. He walked from one house to another trying to talk to the villagers and collecting
information about his beloved fiancee. No one gave him a valuable information about it. So he
continued the search to another village.
One day, Raden Inu Kertapati was very tired and thirsty. He saw a small hut and decided to go there.
He knocked the door several times until finally someone opened the door. He was very surprised to
see that the person who opened the door was his beloved fiancee, Candra Kirana. They were very
happy. The curse broke forever because Candra Kirana finally met her true love. Candra Kirana told
him everything. They decided to went back to the palace along with the old lady.
At the palace, Candra Kirana told the whole story to her father, the King. The king summoned Dewi
Galuh to the main hall. When she showed up in the main hall, she saw Candra Kirana and Raden Inu
Kertapati was standing next to her father. She realized that her father knew what she did to her
sister the moment she entered the room, so she run away from the palace into the forest.
Unfortunately she felt into a cliff.
A couple weeks after that, Raden Inu Kertapati and Candra Kirana got married. The King celebrate it
by helding a big wedding party. Everybody in their kingdom was invited. After that, they live happily
ever after.
TERJEMAHAN CONTOH NARRATIVE TEXT TENTANG KEONG MAS
Keong Mas
Pada jaman dahulu kala, hiduplah dua orang puteri di sebuah kerajaan yang besar di Jawa. Nama
mereka adalah Dewi Galuh dan Candra Kirana. Mereka memiliki kepribadian yang bertolak belakang.
Candra Kirana itu cantik dan baik sementara Dewi Galuh itu jahat dan iri hati. Mereka tidak pernah
benar-benar dekat satu sama lainnya karena setiap kali Candra Kirana memiliki sesuatu, Dewi Galuh
akan selalu mencoba mencari cara untuk membuat itu menjadi miliknya.
Suatu hari, Candra Kirana bertunangan dengan putra mahkota karajaan Kahuripan yang bernama
Raden Inu Kertapati. Dia adalah seorang yang bijak, tampan, pemberani, baik dan berbakat. Banyak
wanita di kerajaan nya mengagumi nya. Dewi Galuh sangat cemburu pada Candra Kirana karena
Dewi Galuh menyukai Raden Inu Kertapati. Dia mulai menggunakan pikiran liciknya untuk mencari
cara menyingkirkan Candra Kirana dari nya.
Dewi Galuh akhirnya memutuskan untuk menggunakan bantuan penyihir besar untuk mengutuk
Candra Kirana. Penyihir itu setuju untuk membantu nya namun dia juga mengatakan pada Dewi
Galuh bahwa sihir nya memiliki kelemahan. Suatu hari saat Candra Kirana sedang berjalan di pantai,
penyihir itu muncul dihadapannya. Penyihir itu mulai melemparkan mantra nya kearah Candra
Kirana dan merubahnya menjadi seekor keong mas. Penyihir itu kemudian mengangkat keong mas
dan membuang nya ke lautan. Sebelum itu, penyihir itu mengatakan pada keong mas bahwa dia
akan bisa berubah kembali ke bentuk asli nya ketika dia bertemu cinta sejatinya.
Suatu hari seorang wanita tua sedang berjalan di pantai. Dia melihat keong mas itu dari kejauhan.
Dia memutuskan untuk mendekati nya karena itu sangat cantik. Dia berfikir bahwa itu akan menjadi
peliharaan yang bagus untuknya. Setelah itu, dia mangambil nya dan membawanya pulang. Dia
meletakkan keong mas itu dalam sebuah tempat air.
Keesokan harinya ketika dia terbangun di pagi hari, dia menemukan begitu banyak makanan telah
tersedia di atas meja. Dia mencicipi nya dan ternyata itu sangat lezat. Dia sangat lapar hingga dia
tidak berpikir terlalu jauh tentang dari mana makanan tersebut berasal meski sebenarnya dia sangat
terkejut. Ketika telah selesai sarapan, wanita tua itu pergi ke luar untuk mencari ikan dan dia kembali
pada sore hari.
Setiap hari ketika sang wanita tua itu terbangun, hal yang sama terjadi lagi dan lagi. Begitu banyak
makanan lezat telah tersedia di meja. Setelah beberapa hari, dia memutuskan untuk mencari tau
siapa orang dibalik semua makanan enak yang ada di meja nya setiap hari. Pada suatu pagi, dia
berpura-pura pergi ke luar seperti yang biasanya dia lakukan namun dia tidak benar-benar pergi. Dia
bersembunyi di halaman belakang rumahnya dan menunggu beberapa menit. Setelah itu dia
mengintip ke dalam melalui jendela.
Dia melihat keong mas itu berubah menjadi seorang wanita yang cantik, dia juga melihat nya
memasak dan membersihkan rumah. Wanita tua itu berjalan kembali ke rumah nya dan
mengejutkan Candra Kirana. “Siapakah engkau anakku?” kata wanita tua itu. “Aku Candra Kirana,
aku adalah putri kerajaan Daha” kata Candra kirana. “Apa yang terjadi padamu?” tanya wanita tua
itu. “Aku dikutuk oleh seorang penyihir jahat yang dikirim oleh saudariku, karena saudari ku iri
kepadaku.” ujar Candra Kirana menjawad pertanyaan wanita tua itu. Setelah itu Candra Kirana
berubah kembali menjadi keong mas.
Sementara itu di istana, Raden Inu Kertapati sedang melakukan segala yang dia bisa untuk
menemukan Candra Kirana. Dia akhirnya memutuskan untuk menyamar sebagai seorang penduduk
desa biasa sehingga dia dapat melanjutkan pencarian itu sendiri. Dia berjalan dari satu rumah ke
rumah lainnya berusaha berbicara dengan penduduk desa dan mengumpulkan informasi tentang
tunangan tercintanya. Tidak ada satupun yang memberinya informasi berharga tentang itu. Jadi dia
melanjutkan pencariannya ke desa lain.
Suatu hari, Raden Inu Kertapati sangat lelah dan haus. Dia melihat sebuah pondok kecil dan
memutuskan untuk pergi ke sana. Dia mengetuk pintu beberapa kali hingga akhirnya seseorang
membukakan pintu. Dia sangat terkejut melihat orang yang membukakan pintu itu adalah tunangan
tercintanya, Candra Kirana. Mereka sangat bahagia. Kutukan itu hilang selamanya karena Candra
Kirana akhirnya bertemu cinta sejatinya. Candra Kirana menceritakan padanya semuanya. Mereka
memutuskan untuk kembali ke istana bersama dengan sang wanita tua.
Di istana, Candra Kirana menceritakan keseluruhan cerita pada ayahnya, sang raja. Raja pun
memanggil Dewi Galuh ke ruang utama. Ketika dia muncul di ruang utama, Dewi Galuh melihat
Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati sedang berdiri di sebelah ayahnya. Dia menyadari bahwa
ayahnya tau apa yang dia lakukan pada saudari nya pada saat dia memasuki ruangan itu, jadi dia
melarikan diri dari istana menuju hutan. Sungguh sial dia terjatuh ke jurang.
Beberapa minggu setelah itu, Raden Inu Kertapati dan Candra Kirana menikah. Raja merayakan itu
dengan mengadakan pesta pernikahan yang besar. Semua orang di kerajaan tersebut diundang.
Setelah itu, mereka hidup bahagia selamanya.
Leungli
Once upon a time, there lived seven sisters in a small village. Their parents had passed away many
years ago. Of all the seven sisters, the last child was the only person who had nice attitude and kind
heart. Her name was Nyi Bungsu Rarang. Her sisters always treated her badly. She was the one who
took care of the family and did all the house work such as cooking and doing the laundry.
One day, when Nyi Bungsu was doing the laundry at the river, one of her sister’s clothes fell into the
river and drifted away. Her sister was so mad at her and asked her to find the missing clothes right
away. Nyi Bungsu was so sad, but she realized that it was her mistake, so she went back to the river
bank hoping that she would find the clothes.
Nyi Bungsu Rarang was walking at the river bank when suddenly a goldfish showed up in the water.
The goldfish swam toward Nyi Bungsu and it introduced itself to Nyi Bungsu. The goldfish turned out
to have the ability to talk just like human and its name was Leungli. Nyi Bungsu introduced herself to
Leungli and she said that she couldn’t talk to it at the moment because she had to find her sister’s
missing clothes. Leungli took pity on her and decided to help her. Within minutes, Leungli managed
to find the clothes and gave it to Nyi Bungsu. Nyi Bungsu was very happy and she thanked the
goldfish.
Ever since that day, Nyi Bungsu Rarang and Leungli become best friend. Whenever Nyi Bungsu had a
problem, she would go to the river bank and she would sing in Sundanese to call Leungli and in no
time the goldfish would showed up in the water. They would spend hours every day just to talk to
each other and Leungli always find a way to cheer Nyi Bungsu up every time she felt sad. Nyi Bungsu
Rarang also brought half of her meal every day to the river so she can give it to her best friend,
Leungli.
Nyi Bungsu Rarang’s sisters was curious about the change in Nyi Bungsu attitude, because recently
she spent more time at the river than she used to. One day, they decided to follow her to the river
secretly. When they arrived at the location, they saw that Nyi Bungsu was talking to a goldfish. They
started to think to catch it and brought it back to their house so that they could cook it because the
size of Leungli’s body was so big. They observed Nyi Bungsu and Leungli for a couple of days until
they managed to figure out the way to summon the magical goldfish.
One day they went to the river bank and they sang in Sundanese just like what Nyi Bungsu always do
when she wanted to call Leungli. Nyi Bungsu’ sisters also brought some food and they throw it into
the river as a bait to make Leungli showed up. Suddenly Leungli appeared in the water and the
sisters quickly caught it by using a fishing net. Leungli tried to escape but the sisters were stronger so
it couldn’t do anything.
They brought the goldfish to their house and then they cooked it. Nyi Bungsu Rarang who had no
idea that her best friend was dead by the hand of her sister went to the river to feed Leungli. She
sang and tried to call the goldfish for several times but nothing happened. She was so sad that she
couldn’t see her best friend that day so she decided to went back to her house.
When she arrived at her house, she went to the kitchen and she found the remains of a large
goldfish on a plate. She recognized it right away that it was her best friend, Leungli. She realized that
her sisters were behind this. She cried when she brought Leungli’s remains to her backyard and she
buried the remains there.
A few days later, a golden tree grew on top of Leungli’s grave. The leaves were made of gold and the
fruits were made of jewel. Within a couple of days, the news about the golden tree had spread
among the villagers. A lot of people came to take the fruits and the leaves of the golden tree but
every time someone tried to take it, the leaves and the fruits would turn into dust. Nyi Bungsu
Rarang was the only person who could take the fruits and the leaves from the golden tree without
turning it into dust.
he story about Nyi Bungsu Rarang and her golden tree finally reached the palace. The prince who
heard the story decided to go to the village because he wanted to see it for himself. He and his
bodyguard started the trip in the morning and they arrived at the village in the afternoon. He went
to the location of the golden tree and he saw Nyi Bungsu Rarang was standing next to it. He
introduced himself and he said that he wanted to try to pluck a golden leaf from the tree. Nyi
Bungsu Rarang allowed him to try it and as they both predicted, the leaf turned into dust. After that
Nyi Bungsu showed him what happened if she was the one plucking the leaf. The prince was so
surprised to see that the leaf didn’t turn into dust on Nyi Bungsu’s hand.
After the event, they decided to get to know each other better, so the prince stayed in the village for
a couple of days. The more he knew about Nyi Bungsu Rarang the more affection he had in his heart
for her, so he decided to propose Nyi Bungsu Rarang and brought her back to the palace as his bride.
Nyi Bungsu Rarang turned out to have the same feeling for the prince so she accepted the prince
proposal. Finally, they got married and live happily ever after at the palace.
TERJEMAHAN CONTOH NARRATIVE TEXT TENTANG LEUNGLI (Ikan Mas )
Leungli
Pada suatu masa, hiduplah tujuh orang saudara perempuan di sebuah desa kecil. Orang tua mereka
telah lama meninggal dunia. Dari ketujuh saudara perempuan ini, anak yang terakhir adalah satu-
satu nya orang yang memiliki sikap yang baik dan hati yang tulus. Nama nya adalah Nyi Bungsu
Rarang. Kakak-kakak nya selalu memperlakukan dia dengan buruk. Dia adalah orang yang mengurus
keluarga itu dan melakukan semua pekerjaan rumah seperti memasak dan mencuci pakaian.
Pada suatu hari, ketika Nyi Bungsu sedang mencuci pakaian di sungai, salah satu dari pakaian milik
kakak nya terjatuh kedalam sungai dan hanyut. Kakak nya sangat marah kepadanya dan meminta dia
untuk menemukan pakaian yang hilang itu dengan segera. Nyi Bungsu sangat bersedih, namun dia
menyadari bahwa itu merupakan kesalahannya, jadi dia pergi lagi ke tepi sungai berharap dia bisa
menemukan pakaian itu.
Nyi Bungsu Rarangg sedang berjalan di tepi sungai ketika tiba-tiba seekor ikan mas muncul di air.
Ikan mas itu berenang ke arah Nyi Bungsu dan ia memperkenalkan dirinya kepada Nyi Bungsu. Ikan
mas itu ternyata memiliki kemampuan bicara layaknya manusia dan namanya adalah Leungli. Nyi
Bungsu memperkenalkan dirinya pada Leungli dan dia mengatakan bahwa dia sedang tidak bisa
bicara dengannya pada saat itu karena dia harus menemukan pakaian milik kakak nya yang hilang.
Leungli merasa kasihan kepadanya dan memutuskan untuk membantunya. Dalam beberapa menit,
Leungli berhasil menemukan pakaian itu dan memberikannya pada Nyi Bungsu. Nyi Bungsu sangat
bahagia dan dia berterimakasih pada ikan mas itu.
Semenjak hari itu, Nyi Bungsu Rarang dan Leungli menjadi teman baik. Kapanpun Nyi Bungsu
memiliki masalah, dia akan pergi ke tepian sungai dan dia akan menyanyi dalam bahasa Sunda untuk
memanggil Leungli dan dengan segera ikan mas itu muncul di air. Mereka menghabiskan waktu
berjam-jam setiap harinya hanya untuk berbicara berdua dan Leungli selalu menemukan cara untuk
menyemangati Nyi Bungsu setiap kali dia merasa sedih. Nyi Bungsu Rarang juga membawa separuh
dari makanannya setiap hari ke sungai agar dia bisa memberikannya pada teman baiknya, Leungli.
Kakak-kakak Nyi Bungsu Rarang merasa penasaran akan perubahan dalam sikap Nyi Bungsu, karena
belakangan ini dia menghabiskan lebih banyak waktu di sungai dibandingkan sebelumnya. Suatu
hari, mereka memutuskan untuk mengikutinya ke sungai secara diam-diam. Ketika mereka sampai di
lokasi tersebut, mereka melihat Nyi Bungsu sedang berbicara dengan seekor ikan mas. Mereka mulai
berpikir untuk menangkap ikan itu dan membawanya ke rumah agar mereka bisa memasaknya
karena ukuran tubuh si Leungli sangat besar. Mereka mengamati Nyi Bungsu dan Leungli selama
beberapa hari hinga mereka berhasil mempelajari cara untuk memanggil ikan mas ajaib itu.
Suatu hari mereka pergi ke tepi sungai dan mereka menyanyi dalam bahasa Sunda sama seperti yang
selalu dilakukan oleh Nyi Bungsu ketika dia ingin memanggil Leungli. Kakak-kakak Nyi Bungsu juga
membawa beberapa makanan dan mereka melamparkannya kedalam sungai sebagai umpan untuk
membuat Leungli muncul. Tiba-tiba Leungli muncul di dalam air dan para saudari itu dengan segera
menangkapnya dengan menggunakan sebuah jaring. Leungli mencoba untuk meloloskan diri namun
para saudari itu lebih kuat dari nya sehingga dia tidak bisa melakukan apa-apa.
Mereka membawa ikan mas itu ke rumah mereka dan kemudian mereka memasaknya. Nyi Bungsu
Rarang yang tidak mengatahui sama sekali bahwa teman baiknya telah mati ditangan kakak-kakak
nya pergi ke sungai untuk memberi makan Leungli. Dia bernyanyi dan mencoba memanggil ikan mas
itu selama beberapa kali namun tidak ada apapun yang terjadi. Dia sangat sedih karena dia tidak bisa
melihat teman baiknya hari itu jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah nya.
Ketika dia tiba di rumah nya, dia pergi ke dapur dan dia menemukan sisa-sisa dari seekor ikan mas
besar di atas piring. Dia segera mengenalinya bahwa itu adalah teman baiknya, si Leungli. Dia
menyadari bahwa kakak-kakak nya berada dibalik semua ini. Dia menangis saat dia membawa sisa-
sisa tubuh Leungli ke halaman belakang rumah nya dan dia menguburkan sisa-sisa itu di sana.
Beberapa hari kemudian, sebuah pohon emas tumbuh di atas kuburan Leungli. Daun-daun nya
terbuat dari emas dan buah-buah nya terbuat dari permata. Dalam beberapa hari, berita tentang
pohon emas itu telah menyebar diantara penduduk desa. Banyak orang datang untuk mengambil
buah dan daun dari pohon emas itu namun setiap kali seseorang mencoba untuk mengambilnya,
daun-daun dan buah-buah itu akan berubah menjadi debu. Nyi Bungsu Rarang adalah satu-satu nya
orang yang bisa mengambil buah dan daun dari pohon emas itu tanpa mengubahnya menjadi debu.
Cerita tentang Nyi Bungsu Rarang dan pohon emas nya akhirnya sampai ke istana. Sang pangeran
yang mendengar cerita tersebut memutuskan untuk pergi ke desa itu karena dia ingin melihatnya
sendiri. Dia dan pengawalnya memulai perjalanan di pagi hari dan mereka tiba di desa itu pada sore
hari nya. Dia pergi menuju lokasi pohon emas itu dan dia melihat Nyi Bungsu Rarang sedang berdiri
di sebelahnya. Dia memperkenalkan dirinya dan dia mengatakan bahwa dia ingin mencoba memetik
selembar daun emas dari pohon itu. Nyi Bungsu Rarang mengijinkan nya untuk mencoba hal itu dan
seperti yang mereka berdua perkirakan, daun itu berubah menjadi debu. Setelah itu Nyi Bungsu
menunjukkan pada sang pangeran apa yang terjadi jika dialah yang memetik daun itu. Sang
pangeran sangat terkejut saat dia melihat bahwa daun itu tidak berubah menjadi debu di tangan Nyi
Bungsu.
Setelah kejadian itu, mereka memutuskan untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik, jadi
sang pangeran menetap di desa itu selama beberapa hari. Semakin banyak yang dia tau tentang Nyi
Bungsu Rarang semakin besar juga perasaan yang ada dalam hatinya untuk dia, jadi sang pangeran
memutuskan untuk melamar Nyi Bungsu Rarang dan membawanya ke istana sebagai calon
pengantin nya. Nyi Bungsu Rarang ternyata memiliki perasaan yang sama untuk sang pangeran jadi
dia menerima lamaran sang pangeran. Akhirnya, mereka menikah dan hidup bahagia selama nya di
istana itu.
Contoh Narrative Text Folktale
Timun Mas
Once upon a time, an old widow wanted a daughter to live with her in the village.
Knowing her wish, a huge giant visited her house. He gave her a cucumber seed. He
told the old widow that there will be a a baby inside the cucumber. The giant
promised to come back for the baby once she turned sixteen.
The old widow planted the seed in her yard. By the next morning, a cucumber grew.
She cut it open and found a baby girl inside. The old widow was so happy and
named the baby Timun Mas. Day by day, Timun Mas grew into a beautiful lady. The
widow remembered what the giant had warned her. So when Timun Mas turned
sixteen, the widow told her to run into the jungle with a bag of salt. “You must not let
the giant catch you,” the widow cried out as Timun Mas ran into the jungle.
The giant came and asked the widow for Timun Mas. The widow refused to tell him
and so he went into the jungle. He angrily called out for Timun Mas. Timun Mas
heard his voice and ran away from him. The giant chased her. Timun Mas threw the
salt that the widow had given her. It turned the jungle into a muddy field. The muddy
field swallowed the giant and he was never seen again. Finally, Timun Mas returned
home and lived happily ever after with the old widow.
Terjemahan
Timun Mas
Dahulu kala, hiduplah seorang janda tua yang menginginkan anak perempuan untuk
tinggal bersamanya di desa. Mengetahui keinginannya, seorang raksasa datang ke
rumahnya. Ia memberikannya sebuah benih timun. Sang raksasa mengatakan
bahwa akan ada seorang bayi di dalam timunnya. Ia berjanji akan kembali ketika
anak tersebut berumur enam belas tahun.
Sang janda menanam benihnya di kebun. Esok paginya, ada buah timun yang
tumbuh. Ia memotong timunnya dan menemukan seorang bayi perempuan. Sang
janda sangat bahagia dan menamakan bayinya Timun Mas. Hari semakin hari,
Timun Mas tumbuh menjadi wanita yang cantik. Sang janda ingat apa yang pernah
diperingatkan oleh sang raksasa. Maka ketika Timun Mas berumur enam belas, ia
menyuruhnya pergi ke hutan dengan kantung yang berisi garam. “Jangan sampai
sang raksasa menangkapmu,” sang janda berteriak kepada Timun Mas yang berlari
ke dalam hutan.
Sang raksasa datang dan meminta Timun Mas. Sang janda menolak untuk
memberitahu keberadaannya maka sang raksasa pergi ke dalam hutan. Sang
raksasa memanggil Timun Mas dengan marah. Timun Mas mendengar suaranya
dan berlari darinya. Sang raksasa mengejarnya. Timun Mas melempar garam yang
diberikan oleh sang janda. Garam merubah hutannya menjadi lahan berlumpur.
Lumpurnya menenggelamkan sang raksasa dan ia tidak pernah terlihat lagi.
Akhirnya, Timun Mas pulang ke rumah dan hidup bersama sang janda dengan
bahagia.
Rapunzel
Once upon a time, there lived a poor farmer and his wife. One day, they tried to pick
fruit from their neighbor's garden. But the neighbor was actually a wicked old wizard.
The witch yelled, "How dare you steal in my garden? I'll turn you into a mouse!" The
couple wobbled in fear. Finally, the wizard said, "Well, I'll let you go. But you have to
give your first child." They were so frightened that the couple immediately agreed
and run away.
A few years later, a beautiful baby girl was born to a couple of farmer and his wife.
Soon, the old wizard came and took the girl away from them and left. The witch
named her Rapunzel and held her in a tall tower. Rapunzel grew into a beautiful girl.
But the most beautiful of her was her long gold hair.
The only person Rapunzel knew was the old wizard. Every day, the witch used to
come to the foot of the tower and called, "Rapunzel, Rapunzel, get your hair down!"
Rapunzel usually lets her long hair fell out of the window, and the witch usually held
it and climbed.
One day, a passing prince hid behind trees and watched the witch. As soon as the
witch left, the prince also decided to try it. "Rapunzel, Rapunzel, let down your hair!".
Then he did what the witch did, he went upstairs to her room. Rapunzel was stunned
to see the prince. She had never seen such a handsome man. Prince also fell in love
with her. They began to secretly meet each day after the witch had left.
One day, because of her mistake, Rapunzel said to the Witch, "Mom, you are much
heavier than my prince!" The witch realized what had happened. She screamed and
shouted angrily. She cut Rapunzel's hair and sent her deep into the forest. That day,
when the prince came, he found the witch waiting for him at the top of the tower. The
witch cursed and cast a spell that made the prince lose sight. The prince, now blind
and heartbroken, wanders in the forest.
A few days later, Rapunzel found the prince wounded among the trees. She started
to cry to see the condition of her prince. But as tears fell, the prince's wounds
miraculously healed, and his eyesight returned. The first thing the prince saw was his
lover. They were very happy to see each other again. They went to his kingdom and
lived happily ever after, away from the evil witch.
Arti/Terjemahan
Rapunzel
Suatu ketika, tinggal seorang petani miskin dan istrinya. Suatu hari, mereka
mencoba memetik buah dari kebun tetangga mereka. Tapi tetangganya tersebut
sebenarnya adalah penyihir tua yang jahat. Penyihir itu berteriak, "Beraninya kau
mencuri di kebunku? Aku akan mengubahmu menjadi tikus!" Pasangan suami isteri
itu gemetar ketakutan. Akhirnya, si penyihir berkata, "Baiklah, saya akan
membiarkan kalian pergi Tapi kalian harus memberi anak pertama kalian." Mereka
begitu ketakutan, sehingga pasangan suami isteri tersebut segera sepakat dan
melarikan diri.
Beberapa tahun kemudian, seorang bayi perempuan cantik lahir dari pasangan
petani dan istrinya. Segera, penyihir tua itu datang dan mengambil anak gadis itu
dari mereka lalu pergi. Penyihir tersebut menamainya Rapunzel dan menahannya di
menara tinggi. Rapunzel tumbuh menjadi seorang gadis cantik. Tapi yang paling
cantik darinya adalah rambut emasnya yang panjang.
Satu-satunya orang yang Rapunzel tahu dan kenal adalah penyihir tua itu. Setiap
hari, penyihir itu biasa datang ke kaki menara dan memanggil, "Rapunzel, Rapunzel,
turunkan rambutmu!" Rapunzel biasanya membiarkan rambut panjangnya jatuh
keluar dari jendela, dan si penyihir itu biasanya memegangnya dan memanjat.
Suatu hari, seorang pangeran yang lewat bersembunyi di balik pepohonan dan
memperhatikan sang penyihir. Sesaat si penyihir itu pergi, si pangeran juga
memutuskan untuk mencobanya. "Rapunzel, Rapunzel, biarkan rambutmu!". Lalu
dia melakukan apa yang dilakukan penyihir itu, dia naik ke atas ke kamarnya.
Rapunzel tertegun melihat sang pangeran. Dia belum pernah melihat orang yang
begitu tampan. Pangeran juga jatuh cinta padanya. Mereka mulai diam-diam
bertemu setiap hari setelah penyihir itu pergi.
Suatu hari, karena kesalahannya, Rapunzel berkata pada si penyihir, "Bu, kau jauh
lebih berat dari pada pangeranku!" Penyihir menyadari apa yang telah terjadi. Dia
menjerit dan berteriak marah. Dia memotong rambut Rapunzel dan mengirimnya
jauh ke dalam hutan. Hari itu, saat sang pangeran datang, dia menemukan penyihir
menunggunya di puncak menara. Penyihir itu mengutuk dan melemparkan mantra
yang membuat pangeran kehilangan penglihatannya. Sang pangeran, yang
sekarang buta dan patah hati, mengembara di hutan.
Beberapa hari kemudian, Rapunzel menemukan si pangeran terluka di antara
pepohonan. Dia mulai menangis melihat kondisi pangerannya. Tapi begitu air
matanya jatuh, luka-luka si pangeran secara ajaib sembuh, dan penglihatannya juga
kembali. Hal pertama yang dilihat pangeran adalah kekasihnya. Mereka sangat
senang bisa saling bertemu lagi. Mereka pergi ke kerajaannya dan hidup bahagia
selamanya, jauh dari penyihir jahat.
Tinkerbell And Peterpan
Once upon a time there was a beatiful place called Neverland where
Peterpan and Tinkerbell lived.Not so far from this place is the city of London where
John,Wendy and Michael Darling lived.They really loved story of Peter
One day Peterpan appeared and asked the children to fly to
Neverland.They were very excited to see the scenery and beauty of Neverland.Then
they were suprised to know the existence of a cruel pirate called captain hook.One
day captain hook captured Tinkerbell and forced her to show Peterpan place.in doing
so all peter’s friends the Darlings were captured and taken to the pirate ship.captain
hook frightened the children by putting them on the plank.
Suddenly Peterpan appeared and stopped everything.in a fierce duel,he threw hook
and all the pirates overboard.hook was chased away by a crocodile,and nobody
cared to save him.
The Darlings were so happy and thankful to Peterpan.they told peter their
intetion to go home.with the sprinkle of Tinkerbell’s pixie dust,captain hook’s pirate
ship was sailing throught the skies of Neverland,heading back to the Darling’s home
in london.
One night, dear Wendy and two brothers, John and Michael, was awakened
by strange noises.They ran to the window and saw the arrival of Peterpan and
Tinkerbell are visiting from the Foreign Affairs. Peterpan tells all about the Foreign
Affairs and tales Children Missing, Indians, and Pirates. Peter offered to take the kids
to the Foreign Affairs.
"However", he said,
"you have to learn to fly first."
With these words, he sprinkled magic dust Tinkerbell to them and they started
to float in the room. Exit from the treatment room, children, and Peterpan fly to the
sky toward the Foreign Affairs. Captain Hook's eyes look evil. Hook was studying to
be a pirate. He became the enemy of Lost Children, and especially Peterpan. For
months, pirates seek Missing Child safe house. Wendy's sisters and brother lived
with Children Missing and Indians for a few weeks and they tell hometown. However,
homesick children and Peterpan asks sadly to Tinkerbell to take them home.
When the kids were crawling out of his hiding place, the pirates took him and
brought him to the ship. Fly to meet Tinkerbell Peter to tell him what happened.
Quick as a flash, Peter exposes pirate ship in the direction to prevent Captain Hook,
who forced the children to walk to the sled. Hook's hand and the alarm clock has
been swallowed by a crocodile. So when Peter approached the pirate ship, he made
a clock ticking noise.
Suddenly the crocodile coming, Captain Hook so scared into hiding. Peterpan
jumped into the ship and fight all the pirates. One by one they jumped into the sea
and the children managed to be released. Shortly thereafter, Captain Hook who lived
harusdihadapi Peterpan. He encouraged Hook to dive into the sea and into the
crocodile's mouth. He returned to Wendy, John and Michael and drive him home.
Once safely in the treatment room with the dog Nana, Wendy asks Peterpan live with
him. But Peter has missed the Foreign Affairs.
"That's where I grew up," he smiled.
Therefore, the children saw once again from the window when Peterpan came
home and promised to visit again.
Alkisah ada sebuah tempat indah bernama Neverland tempat Peterpan dan Tinkerbell
tinggal. Tidak jauh dari tempat ini adalah kota London tempat John, Wendy dan Michael Darling
tinggal. Mereka benar-benar menyukai kisah Peter
Suatu hari Peterpan muncul dan meminta anak-anak untuk terbang ke Neverland.
Mereka sangat senang melihat pemandangan dan keindahan Neverland. Kemudian mereka
terkejut mengetahui keberadaan bajak laut yang kejam bernama kapten kait. Suatu hari kapten
kait menangkap Tinkerbell dan memaksa dia untuk menunjukkan tempat Peterpan. Dalam
melakukan hal itu semua teman Peter, Darling ditangkap dan dibawa ke kapal bajak laut. Kait
pengait membuat anak-anak ketakutan dengan menempatkan mereka di papan.
Tiba-tiba Peterpan muncul dan menghentikan segalanya. Dalam duel sengit, dia
melempar kail dan semua perompak ke laut. Dia dikejar oleh buaya, dan tidak ada yang peduli
untuk menyelamatkannya.
Para Darling sangat bahagia dan berterima kasih kepada Peterpan. Mereka memberi
tahu Peter niat mereka untuk pulang. Dengan taburan debu peri Tinkerbell, kapal bajak laut
kapten kapal berlayar melalui langit Neverland, menuju kembali ke rumah Darling di london.
Suatu malam, Wendy yang terkasih dan dua saudara lelaki, John dan Michael, dibangunkan
oleh suara-suara aneh. Mereka berlari ke jendela dan melihat kedatangan Peterpan dan
Tinkerbell sedang berkunjung dari Luar Negeri. Peterpan menceritakan semua tentang Luar
Negeri dan kisah Anak Hilang, India, dan Bajak Laut. Peter menawarkan untuk membawa anak-
anak ke Luar Negeri.
"Namun", katanya,
"Kamu harus belajar terbang dulu."
Dengan kata-kata ini, ia menaburkan debu ajaib Tinkerbell kepada mereka dan mereka mulai
melayang di kamar. Keluar dari ruang perawatan, anak-anak, dan Peterpan terbang ke langit
menuju Urusan Luar Negeri. Mata Kapten Hook terlihat jahat. Hook sedang belajar untuk
menjadi bajak laut. Ia menjadi musuh Anak-Anak yang Hilang, dan terutama Peterpan. Selama
berbulan-bulan, para perompak mencari rumah persembunyian Missing Child. Kakak dan adik
perempuan Wendy tinggal bersama Children Missing dan Indian selama beberapa minggu dan
mereka memberi tahu kota kelahirannya. Namun, anak-anak yang rindu rumah dan Peterpan
meminta dengan sedih kepada Tinkerbell untuk membawa mereka pulang.
Tiba-tiba buaya datang, Kapten Hook begitu takut untuk bersembunyi. Peterpan melompat ke
kapal dan melawan semua perompak. Satu demi satu mereka melompat ke laut dan anak-anak
berhasil dibebaskan. Tak lama kemudian, Kapten Hook yang hidup harusdihadapi Peterpan. Dia
mendorong Hook untuk menyelam ke laut dan ke mulut buaya. Dia kembali ke Wendy, John dan
Michael dan mengantarnya pulang. Setelah aman di ruang perawatan bersama anjing Nana,
Wendy meminta Peterpan tinggal bersamanya. Namun Peter telah melewatkan urusan luar
negeri.
"Di situlah aku tumbuh," dia tersenyum.Karena itu, anak-anak melihat sekali lagi dari jendela
ketika Peterpan pulang dan berjanji untuk berkunjung lagi.
One day, Mouse Deer went down to the river to take a drink. But he knew that the crocodile
might be waiting underwater to eat him, so he said out loud. “I wonder if the water’s warm. I’ll put
in my leg and find out.” Of course Mouse Deer didn’t put in his leg. He picked up a stick instead
and put one end into the water. Chomp…! Crocodile grabbed the stick and pulled it underwater.
Mouse Deer laughed. “Ha… ha…ha… Stupid crocodile! Cant you tell the difference between a
stick and a leg?” Then Mouse Deer ran off to drink somewhere else.
In the next day, Mouse Deer wanted to cross the river. He wanted to eat the fruits on the other
side of the river. He saw a floating log in the river. He knew that Crocodile looked like a log when
he floated. Mouse Deer didn’t want to be eaten by Crocodile when he crosses the river. He had
an idea. He called out loud, “Crocodile!” Crocodile rose from the water, “Hello, Mouse Deer.
Have you come to be my lunch?” Mouse Deer smiled. “Sorry, not today, Crocodile. I have orders
from the King. He wants to invite all the crocodiles in this river to a party. He wants me to count
all the crocodiles so he could prepare enough meal for you.”
“Really…? Tell us what to do,” said Crocodile. “You must line up from this side of the river to the
other side,” said Mouse Deer. Crocodile then got all his friends and family. They lined up across
the river. Mouse Deer then jumped onto Crocodile’s back. “One,” he counted. He jumped onto
the next crocodile, “Two.” And the next crocodile, “Three.” Mouse Deer kept jumping until he
arrived on the other side of the river. “How many are there?” asked Crocodile. “Just enough,”
said Mouse Deer. He laughed as he ran to the forest.***
Terjemahan
Suatu hari, Kancil pergi ke sungai untuk minum. Tapi ia tahu bahwa buaya mungkin menunggu
didalam air untuk memakannya, jadi dia berteriak keras-keras. “Aku ingin tahu apakah air
hangat. Aku akan memasukkan kaki saya ke dalam air dan mencari tahu. “Tentu saja Kancil
memasukkan kakinya. Dia mengambil tongkat dan memasukkan satu ujung ke dalam air. Chomp
…! Buaya menyambar tongkat dan menariknya ke bawah air. Kancil tertawa. “Ha … ha … ha …
buaya bodoh! Tidak bisakah membedakan antara tongkat dan kaki? “Lalu Kancil lari untuk
minum di tempat lain.
Pada hari berikutnya, Kancil ingin menyeberang sungai. Dia ingin makan buah-buahan di sisi
lain sungai. Dia melihat batang kayu mengambang di sungai. Dia tahu bahwa Buaya tampak
seperti kayu mengambang ketika ia mengambang. Kancil tidak mau dimakan oleh buaya ketika
ia melintasi sungai. Dia punya ide. Ia berseru keras, “Buaya!” Buaya terangkat dari air, “Halo,
Kancil. Apakah kamu datang untuk menjadi makan siang saya? “Kancil tersenyum. “Maaf, tidak
hari ini, Buaya. Saya mendapat perintah dari Raja. Dia ingin mengajak seluruh buaya di sungai
ini ke pesta. Dia ingin aku menghitung semua buaya sehingga ia bisa mempersiapkan cukup
makanan untuk kamu. ”
“Sunggu…? Beritahu kami apa yang harus dilakukan, “kata Buaya. “kamu harus berbaris dari sisi
sungai ke sisi lain,” kata Kancil. Buaya kemudian memanggil semua teman-temannya dan
keluarganya. Mereka berbaris di seberang sungai. Kancil lalu melompat ke punggung buaya.
“Satu,” ia menghitung. Dia melompat ke buaya berikutnya, “Dua.” Dan buaya berikutnya, “Tiga.”
Kancil terus melompat sampai ia tiba di sisi lain sungai. “Berapa banyak?” Tanya Buaya.
“Cukup,” kata Kancil. Dia tertawa sambil berlari ke hutan. *
Once upon a time, there lived a very fat pig. The pig was very strong. He had very sharp and
long fangs. Pigs’ strength was so great that no animals were able to defeat him. Because of his
strength, he became King of Pig. However, he was very arrogant and haughty.
One day, when he was walking and passing other animals he stopped and said. ''Is there anyone
here who is brave enough to defeat me? ''
Hearing the challenge of the King, no one answered. The king of pig also showed his strength by
pushing a mango tree in front of him until it fell. When he was boasting himself, suddenly came
the mouse deer.
''Hey, you little beast! Where have you been? '' Asked the king of pig.
''I was walking around looking for some fresh air. '' Replied the mouse deer.
'' I'd rather go for a walk alone, why should I invite you? '' He replied.
Hearing the mouse deer’s answers, the king of pig felt offended, because there was no animal
that would dare enough to fight him so far.
''What did you say? Don’t you know that I am the King of the jungle?'' he said in an angry tone.
''Why should I be afraid of you? The strength you have is as strong as they have!'' the mouse
deer replied the in ease.
Hearing the answers again, it makes the king angrier. His anger could not be controlled anymore.
''You are stupid little beast! I am very hungry and I see a very tasty flesh.'' Said the king angrily.
''Do you want my flesh? All right, but it is under one condition! You have to beat me in a game
which we will do tomorrow! Tomorrow we will compete and we will know who is stronger. If you're
the winner, you may eat my flesh. But, if I win, you have to bow to me! '' She said defiantly.
''Hahaa it is a pretty good proposal, hey little animals '' replied the pig to approve the challenge.
All the animals returned home. They were very impatient to wait until tomorrow to see the fight
between the King of Pig and small mouse deer.
A few days earlier, the mouse deer had created a mask that looked like her. The mask was made
of very hard wood. The mask was so similar to his face, so that everyone who saw it would not
know that he was wearing a mask, including the King. In the evening, the mouse deer took rest
to prepare his strength.
The morning has come; the time for which everyone was waiting arrived. All the animals had
gathered at the match venue. Having been given the cue by elephant, the fight started. The king
started growling and caught the mouse deer. However, the mousedeer was very strange
because he did not avoid the king.
The mouse deer was knocked several times by the king of pig. The mouse deer immediately got
up again and again. The snout of the pig was in pain because the heads of the mouse deer was
very strong. Feeling curious, the king rammed his head again and again. The mouse deer was
thrown again, but he immediately got up and went back to challenge him. Eventually, the king’s
snout was seriously injured while the mouse deer was still fresh. However, because the snout of
the king was severely pain, he gave up.
Finally, the mouse deer is the winner. The king of the pig also admitted his loose and recognized
that the mouse deer was stronger than him.
Si Kancil dan Si Babi Gemuk
Pada suatu masa, hiduplah seekor Babi yang sangat gemuk. Babi itu sangat kuat, mulutnya
terdapat taring yang sangat tajam dan panjang. Kekuatan Babi tersebut sangat besar sehingga
tidak ada hewan yang dapat mengalahkannya. Karena kekuatannya tersebut ia menjadi Raja
Babi. Namun, ia sangat sombong dan angkuh.
Suatu hari, ia sedang berjalan dan melewati binatang-binatang lainnya. ia berhenti sejenak dan
berkata. ‘’ Siapa yang berani melanwanku?’’
Mendengar tantangan Raja Babi tidak ada satu orang pun yang berani menjawab. Raja Babi pun
menunjukkan kekuatannya dengan mendorong pohon mangga di depannya sampai tumbang.
Pada saat Raja Babi sedang memnyombongkan dirinya, tiba-tiba datanglah si Kancil.
‘’ Hei kau binatang kecil! Dari mana saja kau?’’ Tanya Raja Babi.
‘’ Aku lebih senang berjalan-jalan sendirian, untuk apa aku mengajak kamu?’’ jawabnya.
Mendengar jawaban si Kancil, Raja Babi agak tersinggung, karena selama ini tidak ada binatang
yang berani melawannya.
‘’ Apa yang kamu katakan? Apakah kamu tidak tahu bahwa aku ini Raja hutan?’’ ujarnya dengan
nada marah.
‘’ Mengapa aku harus merasa takut padamu? Kekuatan yang kamu miliki sama seperti
Mendengar jawaban si Kancil lagi, membuat Raja Babi semakin marah. Kemarahnya sudah tidak
dapat di tahan lagi.
‘’ Dasar kau binatang kecil yang bodoh! sepertinya aku sangat lapar dan aku lihat dagingmu
sangat lezat.’’ Kata Raja Babi dengan marah.
‘’ Kamu menginginkan dagingku? Baiklah, tapi dengan satu syarat! Kamu harus mengalahkanku
dalam sebuah pertandingan yang akan kita lakukan besok! Besok kita akan bertanding, siapa
yang lebih kuat, jika kamu yang menjadi pemenangnya, kamu boleh memakan dagingku. Tapi,
jika aku yang menang, kamu harus tunduk padaku!’’ jawabnya menantang.
‘’ Hahaa.. lumayan bagus usul mu ini hei binatang kecil’’ Jawab si Babi menyetujui tantangan itu.
Semua binatang kembali ke rumah masing-masing. Mereka sangat tidak sabar menunggu besok
melihat pertandingan antara Raja Babi dan Kancil yang kecil.
Beberapa hari sebelumnya, Kancil membuat topeng yang mirip dengannya. Topeng tersebut
terbuat dari kayu yang sangat keras. Topeng tersebut sangat mirip dengan wajahnya, sehingga
setiap orang yang melihatnya tidak akan ada yang tahu bahwa ia memakai topeng, termasuk
Raja Babi. Malam harinya Kancil beristirahat untuk mengumpulkan tenaganya.
Pagi telah tiba, waktu yang di nantikan pun tiba. Semua binatang sudah berkumpul di tempat
pertandingan. Setelah di berikan aba-aba oleh Gajah. Akhirnya, mulailah pertandingan itu. Raja
Babi mulai menggeram dan menangkap si Kancil. Namun, si Kancil sangat aneh, ia sama sekali
tidak menghindari tangkapan si Raja Babi.
Kancil mulai terlempar beberapa kali oleh serudukan si Raja Babi. Kancil segera bangkit lagi dan
lagi. Sementara moncong si Babi merasa kesakitan karena kepala si Kancil sangat kerasa
sekali. Karena merasa penasaran Raja Babi menyeruduk lagi. Kancil pun terlempar lagi, namun
ia langsung segera bangun dan kembali menantangnya. Lama kelamaan, moncong Raja Babi
terluka parah. Sementara si Kancil masih segar. Namun, karena moncongnya merasa sangat
kesakitan, babi pun menyerah.
Akhirnya, si Kancillah yang menjadi pemenangnya. Raja Babi pun mengakui kekalahannya dan
mengakui bahwa si Kancil lebih kuat darinya.
The Frog Prince Disney
As a young girl, Tiana lived in a cozy little house in New Orleans. She and her father loved to
cook together.They made the best gumbo in the city!
It was their dream to one day open a family restaurant. So one night, Tiana made a wish on the
Evening Star that their dream would come true.
As Tiana grew up, she never stopped wishing for her own restaurant. But she knew wishing
wasn't always enough.
She worked hard to make her dream a reality. But that left no time for fun - or for love.
One day, Tiana's friend Charlotte asked Tiana to bake her famous beignets. Charlotte was
throwing a masquerade ball for a prince named Naveen.
With the money from the beignets, Tiana would be one step closer to buying her own restaurant!
Dressed in a princess costume for the ball, Tiana made one more wish on the Evening Star, still
hoping it could make her dream come true.
When she was done, a frog spoke to her!
It was Prince Naveen! A magic spell had turned him into a frog. Only a kiss from a princess could
break the spell, and Naveen thought Tiana was a real pincess.
Tiana didn't want to kiss a frog. Then Prince Naveen offered to help her open a restaurant, so
she closed her eyes and kissed him.
But he didn't turn back into a prince. Instead, she turned into a frog!
Frantic, Tiana and Naveen left the party and ended up in a bayou.
They met an alligator named Louis who liked to play the trumpet. He knew exactly who could turn
them human again: Mama Odie!
As Tiana and Naveen followed Ray the firefly to Mama Odie, they taught each other valuable
lessons.
Tiana showed Naveen how to work hard for what he wanted, and Naveen taught Tiana that
having fun was important. Soon they became great friends.
That night, the Evening Star shone bright in the sky. While Louis played a song on his trumpet,
Naveen and Tiana danced gracefully together in time with the music.
The next day, Tiana and Naveen arrived at Mama Odie's home. She knew all about magic - and
human nature.
"You want to be human, but you're blind to what you need!" Mama Odie told them.
Mama Odie used magic to show Tiana and Naveen that Charlotte was to be the Mardi Gras
princess for the day.
If Charlotte kissed Naveen before midnight, the spell would be broken. They had to hurry home!
But by the time Tiana and Naveen returned to town, it was too late. The clock had struck
midnight, and they were stuck as frogs forever.
But they had each other - and love - which was all they really needed.
The two frogs returned to the bayou where they were married among friends. Once wed to
Prince Naveen, Tiana became a real princess.
This time when she kissed Naveen, not only did he become human - she did, too!
Together, Naveen and Tiana opened the restaurant that Tiana had always dreamed about with
her father.
Tiana finally had everything she wanted - and all that she needed.
Pangeran Kodok dan Putri Tiana
Sebagai seorang gadis muda, Tiana tinggal di sebuah rumah kecil yang nyaman di New Orleans.
Dia dan ayahnya suka memasak bersama. Mereka membuat gumbo terbaik di kota!
Mereka memiliki impian untuk membuka restoran keluarga suatu hari nanti. Jadi suatu malam,
Tiana membuat sebuah permintaan kepada bintang malam agar impian mereka dapat terwujud.
Seiring Tiana tumbuh dewasa, dia tidak pernah berhenti berharap untuk memiliki restorannya
sendiri. Tiana tahu bahwa berharap saja tidak cukup.
Dia bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Namun hal itu membuatnya tidak memiliki waktu
untuk bersenang-senang - atau untuk cinta.
Suatu hari, teman Tiana, Charlotte, meminta Tiana untuk membuat beignet panggangnya yang
terkenal. Charlotte membuat pesta topeng untuk seorang pangeran bernama Naveen.
Dengan uang yang didapat dari pembuatan beignet, Tiana semakin dekat untuk dapat
mewujudkan impiannya memiliki restaurant sendiri.
Dengan mengenakan kostum putri untuk pesta topeng, Tiana membuat satu permintaan lagi
kepada bintang malam, Dia masih berharap untuk dapat memiliki restaurant sendiri.
Itu adalah Pangeran Naveen! Sebuah mantra sihir telah mengubahnya menjadi kodok. Hanya
ciuman seorang putri yang bisa mematahkan mantra itu, dan Naveen mengira Tiana adalah
seorang putri sejati.
Awalnya Tiana tidak mau mencium si kodok. Kemudian Pangeran Naveen menawarkan untuk
membantunya membuka restoran, akhirnya Tiana memejamkan mata dan menciumnya.
Tapi Naveen tidak kembali menjadi pangeran. Malah terjadi sebaliknya, Tiana berubah menjadi
kodok!
Dengan panik, Tiana dan Naveen meninggalkan pesta dan berakhir di sebuah bayou.
Mereka bertemu dengan seekor buaya bernama Louis yang suka memainkan terompet. Louis
tahu siapa yang bisa mengubah mereka menjadi manusia lagi: Mama Odie!
Saat Tiana dan Naveen mengikuti Ray si kunang-kunang ke Mama Odie, mereka saling
mengajarkan pelajaran berharga.
Tiana menunjukkan kepada Naveen bagaimana bekerja keras untuk apa yang dia inginkan, dan
Naveen mengajar Tiana bahwa bersenang-senang juga penting. Merekapun menjadi teman
baik.
Malam itu, Bintang Malam bersinar terang di langit. Sementara Louis memainkan lagu di atas
terompetnya, Naveen dan Tiana menari dengan anggun diiringi dengan musik.
Keesokan harinya, Tiana dan Naveen tiba di rumah Mama Odie. Dia tahu segalanya tentang
sihir - dan sifat manusia.
"Kalian ingin menjadi manusia, tapi kalian tidak tahu apa yang kalian butuhkan!" Mama Odie
memberi tahu mereka.
Mama Odie menggunakan sihir untuk menunjukkan kepada Tiana dan Naveen bahwa Charlotte
akan menjadi putri Mardi Gras untuk hari itu.
Jika Charlotte mencium Naveen sebelum tengah malam, mantra sihir itu akan sirna. Mereka
harus buru-buru pulang!
Tapi saat Tiana dan Naveen kembali ke kota, semuanya sudah terlambat. Jam sudah
menunjukan tengah malam, dan mereka terjebak menjadi katak selamanya.
Tapi mereka saling memiliki – dan saling mencintai - itulah yang sebenarnya benar mereka
butuhkan.
Kedua kodok itu kembali ke rawa dan kemudian mereka menikah di antara teman-temannya.
Setelah menikahi Pangeran Naveen, Tiana menjadi putri sejati.
Kali ini saat dia mencium Naveen. Naven dan Tiana berubah menjadi manusia kembali!
Bersama-sama, Naveen dan Tiana membuka restoran yang selalu diimpikan Tiana bersama
ayahnya.
Tiana akhirnya memiliki semua yang dia inginkan dan semua yang dia butuhkan.
Itulah dia kisah Putri Tiana dan Pangeran Kodok jika ingin mendengarkan dongengnay secara
langsung dapat melihat di youtube dengan link berikut ini
Purportedly, Nyi Roro Kidul is a beautiful queen like nymphs. Her beauty never faded in all days.
At the base south of the sea, the ocean which first called the Indian Ocean, South of Java Island,
she governed a royal delicate creature kingdom that is very large and beautiful.
According to the story, long time ago, there is a beautiful woman, named Kadita. For her beauty,
she was often called Dewi Srengenge, which means the fairest Sun. Kadita is a daughter of king
Munding Wangi. Although Kadita has very beautiful face, the king was still upset because he did
not have a son who can be prepared for being the next king. After the king got married with Dewi
Mutiara, there was born a baby boy. However, after getting much attention, Dewi Mutiara started
asking many demands, such as making sure their children will be the man who will replace the
king and the Dewi Kadita must be expelled from the palace. The first request was fulfilled, but the
King was not willing to expel Dewi Kadita.
Knowing the answer of the king, Dewi Mutiara smiled sweetly, so that the king’s anger is slowly
disappeared. But, she had a revenge in her heart.
The next morning, Dewi Mutiara asked her babysitter to call a witch. His name was Jahil. She
commanded him to send witchcraft to Dewi Kadita. Jahil accepted he command. When Dewi
Kadita was sleeping tightly, wind entered her room. The wind smelt bad, like carcase. When
Kadit woke up, she was shocked that her body was full of scab and it smelt bad.
The King Munding Wangi heard that news. He was really sad. He knew that what Kadita suffered
was not a common disease but that was witchcraft. He assumed that Dewi Mutiara who planned
it. However, it was difficult to prove. He had to decide in the dizzy condition. He was confused
what to do with Kadita. Due to the insistence of his advisor, her daughter had to be banished in
order not to be a disgrace.
Then, Kadita went alone like a beggar who was shoed from rich people’s house. Her heart was
broken. She cried. But, she still believed that God would not let her be abused by the others.
God’s help would come soon and she was not allowed to hate and have revenge in her heart as
her grandmother ever told her.
Night and day, she walked and it was already the seventh night that she went through until she
arrived at South Sea Beach. She stood up and saw the breadth of the sea and she was like
hearing a voice who asked her to go into the sea. When she followed that voice and her body
touched the water, her body was recovered. She became a beautiful woman like before. Not only
that, she would govern the sea and establish a great and beautiful kingdom. Now, she is called
as Ratu Laut Selatan (Queen of South Sea).
Allegedly, Nyi Roro Kidul is a troll who had great power. Until now, there are still people who
want to be rich by a shortcut that is doing worship to Nyi Roro Kidul. They got a lot of money but
they had to sacrifice their family to be a slave in South Sea Kingdom.
Once upon a time, there was a man who was living in north Sumatra. He lived in a simple hut in
a farming field. The did some gardening and fishing for his daily life.
One day, while the man was do fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest
catch which he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess. He felt
in love with her and proposed her to be his wife. She said; “Yes, but you have to promise not to
tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be a huge disaster”. The
man made the deal and they got married, lived happily and had a daughter.
Few years later, this daughter would help bringing lunch to her father out in the fields. One day,
his daughter was so hungry and she ate his father’s lunch. Unfortunately, he found out and got
furious, and shouted; “You damned daughter of a fish”. The daughter ran home and asked her
mother. The mother started crying, felt sad that her husband had broke his promise.
Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come. When
her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring
rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the
man became the island of Samosir.
Arti
Pada suatu ketika, ada seorang pria yang tinggal di Sumatera utara. Dia tinggal di sebuah gubuk
sederhana di lahan persawahan. Dia berkebun dan memancing untuk kehidupan sehari-harinya.
Suatu hari, ketika pria itu memancing ikan, ia menangkap ikan emas besar di perangkapnya. Itu
hasil tangkapan terbesar yang pernah didapatkan dalam hidupnya. Anehnya, ikan ini berubah
menjadi seorang putri cantik. Dia jatuh cinta dengannya dan melamarnyya untuk menjadi
istrinya. Dia berkata; “Ya, tapi kau harus berjanji untuk tidak memberitahu siapa pun tentang
rahasia bahwa saya adalah seekor ikan, jika tidak akan ada bencana besar”. Pria itu membuat
kesepakatan dan mereka menikah, hidup bahagia dan memiliki seorang putri.
Beberapa tahun kemudian, putri ini akan membawakan makan siang untuk ayahnya di ladang.
Suatu hari, putrinya begitu lapar dan ia pun memakan makan siang ayahnya. Sayangnya, ia
mengetahuinya dan marah, dan berteriak; “Dasar anak ikan terkutuk!”. Anaknya berlari pulang
dan bertanya pada ibunya. Sang ibu mulai menangis, merasa sedih karena suaminya telah
melanggar janjinya.
Kemudian dia mengatakan kepada putrinya untuk berlari ke atas bukit karena bencana besar itu
akan datang. Ketika putrinya pergi, dia berdoa. Segera terjadilah gempa besar diikuti hujan
deras yang tidak berhenti. Seluruh daerah banjir dan jadilah Danau Toba. Dia berubah menjadi
ikan lagi dan sang suami menjadi Pulau Samosir.
Legenda Nyi Roro Kidul
Konon, Nyi Roro Kidul adalah seorang ratu yang cantik seperti bidadari. Kecantikannya tidak
pernah pudar dalam selamanya. Di dasar laut selatan, laut yang pertama kali disebut Samudra
Hindia, selatan Pulau Jawa, ia memerintah terhadap makhluk halus dari sebuah kerajaan yang
sangat besar dan indah.
Menurut cerita, pada zaman dahulu, ada seorang wanita cantik bernama Kadita. Untuk
kecantikannya, ia sering disebut Dewi Srengenge, yang artinya matahari paling adil. Kadita
adalah putri Raja Munding Wangi. Meskipun Kadita memiliki wajah yang sangat cantik, raja
masih kesal karena ia tidak memiliki seorang putra yang bisa disiapkan untuk menjadi raja
berikutnya. Setelah raja menikah dengan Dewi Mutiara, lahirlah bayi laki-laki. Namun, setelah
mendapatkan banyak perhatian, Dewi Mutiara mulai mengajukan banyak tuntutan, seperti
memastikan anak-anak mereka akan menjadi orang yang akan menggantikan raja dan Dewi
Kadita harus diusir dari istana. Permintaan pertama terpenuhi, tapi Raja tidak mau mengusir
Dewi Kadita.
Mengetahui jawaban dari raja, Dewi Mutiara tersenyum manis, sehingga kemarahan raja
perlahan menghilang. Tapi, dia memiliki dendam di hatinya.
Keesokan paginya, Dewi Mutiara meminta pengasuh untuk menelepon penyihir. Namanya Jahil.
Dia memerintahkan Jahil untuk mengirim santet kepada Dewi Kadita. Jahil menerima
perintahnya. Ketika Dewi Kadita sedang tidur erat, angin masuk ke kamarnya. Angin tersebut
berbau busuk, seperti bangkai. Ketika Kadit terbangun, ia terkejut bahwa tubuhnya penuh kudis
dan berbau busuk.
Raja Munding Wangi mendengar berita itu. Dia benar-benar sedih. Dia tahu bahwa apa yang
diderita Kadita bukan penyakit yang umum tapi itu sihir. Dia menganggap bahwa Dewi Mutiara
yang merencanakannya. Namun, itu sulit untuk dibuktikan. Dia harus memutuskan dalam kondisi
yang buruk. Ia bingung apa yang harus dilakukan dengan Kadita. Karena desakan penasihat,
putrinya harus dibuang agar tidak menjadi aib.
Kemudian, Kadita pergi sendirian seperti seorang pengemis yang diusir dari rumah orang kaya.
Hatinya hancur. Dia menangis. Tapi, ia masih percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkan dia
dipermainkan oleh orang lain. Pertolongan Tuhan akan segera datang dan dia tidak diizinkan
untuk membenci dan membalas dendam di hatinya sebagaimana neneknya pernah
memberitahunya.
Malam hari, ia berjalan dan itu sudah malam ketujuh ia pergi melalui sampai ia tiba di pantai laut
selatan. Dia berdiri dan melihat luasnya laut dan dia seperti mendengar suara yang memintanya
untuk pergi ke laut. Ketika dia mengikuti suara itu dan tubuhnya menyentuh air, tubuhnya pulih.
Dia menjadi seorang wanita cantik seperti sebelumnya. Tidak hanya itu, dia akan mengatur laut
dan membangun kerajaan yang besar dan indah. Sekarang, dia disebut sebagai Ratu Laut
Selatan.
Diduga, Nyi Roro Kidul adalah troll yang memiliki kekuatan besar. Sampai saat ini, masih ada
orang-orang yang ingin menjadi kaya dengan jalan pintas yang melakukan ibadah ke Nyi Roro
Kidul. Mereka punya banyak uang tetapi mereka harus mengorbankan keluarga mereka menjadi
budak di Kerajaan Laut Selatan.
Malin Kundang
Onece upon a time, there lived a fisherman with his family in the coastal area of West Sumatra. That
little family consist of the fisherman, his wife and his son. The name of his son was Malin Kundang.
They have lived in poverty for a long time. One day the fisherman decided to sail to a new world
hoping that he will find his fortune and change the life of his family. Months passed by but there was
no news from the fisherman and after more than a year the fisherman was still not returning to his
hometown.
With the help of Malin Kundang, his mother started to work in order to fulfill their daily need.
Luckily, Malin Kundang was a smart and diligent boy so he always try to lighten the burden of his
mother. But he was also a bit naughty. There was once a day where Malin was chasing a chicken and
he accidentally stumbled on a rock and he injured his right arm leaving a permanent scratch mark on
it.
When he was older, he decided to be a ship’s crew so that he can sail to a new place and find his
fortune so he can make her mother happy with his wealth that he earned from his trip. He got this
idea when he saw a ship captain that was once a poor man now had became a very wealthy man
after he came back from his trip. When he had made up his mind, he told his mother about his plan.
His mother disagree with his idea, but Malin kept forcing his mother to allow him to go. Finally his
mother gave him her permission.
The next day, after preparing for some supplies, Malin and his mother went to the pier where the
ship was waiting for him. He said good bye to his mother and his mother told him to never forget her
and to return when he had became a successful man. She let Malin go with tears in her eyes. They
waved their hand to each other as the ship moved away from the pier until it couldn’t be seen
anymore.
Malin Kundang spent his time on the ship learning about sailorship from some senior ship’s crew.
Unfortunately, the ship was attacked by pirates in the middle of the sea. All merchandise on the ship
was raided by the pirates. The pirates also killed most of the ship’s crew. Malin Kundang was safe
because during the attack, he hid in a small secret chamber of the ship. When the pirates had
acquired all valuable stuff from the ship, they went away and left the ship to sink.
The ship was drifted to the shore. Malin Kundang was the only survivor from the ship. He was so
tired but he forced himself to walk and search for the nearest village. When he arrived at the nearest
village, the villagers helped him and give him some food and water. After that, Malin Kundang told
them the story about the ship and the pirates. The villagers took pity on him so they helped him to
start a live in their village.
The soil in the village was very fertile so Malin Kundang decided to start his own farm. He worked
diligently on his farm every day. Day by day he became even more wealthy. With knowledge that he
acquired during his time on his old ship, he started to buy some ship and build his own fleet with
more than 100 employee. As soon as he became a rich man, he wedded a very beautiful girl in the
village.
The story of Malin Kundang who had became a wealthy man spread across the ocean until it was
heard by his mother in his hometown. His mother was so happy and grateful to hear the news that
her son had became a successful man. Ever since she heard the news, Malin Kundang’s mother went
to the pier every day hoping that she can see it right away when Malin Kundang returned to the
village. But, Malin Kundang was never showed up.
Years have passed since the first time the news reach Malin Kundang’s hometown. One day, Malin
and his wife decided to go on a sea voyage with their large and beautiful ship. One of the place that
they visited was Malin’s hometown. Malin Kundang’s mother who kept showing up at the pier every
day quickly recognized her son who was standing on the ship’s deck with a beautiful woman. She
became even more certain that it was Malin Kundang when she saw the scratch mark on his right
arm.
Malin Kundang’s mother run toward Malin Kundang and hug him. “Malin Kundang, my son, I miss
you so much, why didn’t you sent any news all this time? I’ve been waiting for you” she said. Instead
of hugging his mother, Malin Kundang pushed the old woman backward until she fell to the ground.
“Who are you?” said Malin Kundang pretending that he didn’t recognize his mother, “I don’t know
you!” he yelled at her. “I’m your mother Malin, have you forgotten me, son?” asked his mother. “Is
this really your mother Malin?” asked his wife. “No, absolutely not. She was just a beggar who
pretended to be my mother so she can get my treasure” he said. Malin Kundang’s mother was very
angry to hear what he said, she raised her hand and pray to God, “Oh god, my heart was so hurt, if
he really is my son, i cursed him into a stone” she said. Not long after that, a storm came and
destroyed Malin’s ship, after that Malin Kundang’s body slowly turned into coral.
TERJEMAHAN CONTOH NARRATIVE TEXT TENTANG MALIN KUNDANG
Malin Kundang
Pada suatu masa, hiduplah seorang nelayan bersama dengan keluarganya di daerah pesisir Sumatera
Barat. Keluarga kecil itu terdiri dari si nelayan, istrinya dan anak laki-laki nya. Nama anak laki-laki itu
adalah Malin Kundang. Mereka telah lama hidup dalam kemiskinan. Suatu hari si nelayan
memutuskan untuk berlayar ke dunia baru berharap dia akan menemukan keberuntungannya dan
merubah kehidupan keluarganya. Bulan-bulan telah berlalu namun tidak ada berita dari si nelayan
dan setelah lebih dari satu tahun si nelayan belum juga kembali ke kampung halamannya.
Dengan bantuan Malin Kundang, ibu nya mulai bekerja demi memenuhi kebutuhan mereka sehari-
hari. Untungnya, Malin Kundang adalah seorang anak yang pandai dan rajin sehingga dia selalu
berusaha untuk meringankan beban ibu nya. Namun dia juga sedikit nakal. Pernah suatu hari dimana
Malin sedang mengejar seekor ayam dan dia secara tidak sengaja tersandung batu dan dia melukai
lengan kanan nya dan meninggalkan bekas luka yang permanen di sana.
Ketika dia telah tumbuh dewasa, dia memutuskan untuk menjadi awak kapal sehingga dia bisa
berlayar ke tempat yang baru dan menemukan keberuntungannya agar dia bisa membahagiakan
ibunya dengan kekayaan yang dia peroleh dari perjalanannya itu. Dia mendapatkan ide ini ketika dia
melihat seorang kapten kapal yang dulunya adalah seorang pria miskin sekarang telah menjadi orang
yang sangat kaya setelah dia kembali dari perjalanannya. Ketika dia telah yakin dengan
keputusannya, dia mengatakan rencananya kepada ibu nya. Ibu nya tidak setuju dengan ide itu,
namun Malin tetap memaksa ibu nya untuk mengijinkannya pergi. Akhirnya ibu nya memberikan ijin
kepadanya.
Keesokan hari nya, setelah menyiapkan beberapa bekal, Malin dan ibu nya pergi ke dermaga dimana
sebuah kapal telah menunggu nya. Dia mengucapkan selamat tinggal pada ibu nya dan ibu nya
berpesan kepadanya untuk tidak pernah melupakan nya dan memintanya kembali ketika dia telah
menjadi orang yang sukses. Dia melepaskan kepergian Malin dengan air mata di matanya. Mereka
saling melambaikan tangan disaat kapal mulai bergerak menjauh dari dermaga hingga itu tidak dapat
dilihat lagi.
Malin Kundang menghabiskan waktu nya di atas kapal dengan belajar tentang pelayaran pada
beberapa awak kapal yang lebih berpengalaman. Sungguh sial, kapal itu diserang oleh bajak laut di
tengah laut. Semua barang dagangan di atas kapal di rampas oleh bajak laut itu. Bajak laut itu juga
membunuh sebagian besar awak kapal. Malin Kundang selamat karena selama penyerangan itu, dia
bersembunyi di dalam sebuah ruangan rahasia kecil di kapal itu. Ketika si bajak laut telah
mendapatkan semua barang berharga dari kapal itu, mereka pergi dan meninggalkan kapal itu
begitu saja.
Kapal itu hanyut ke pantai. Malin Kundang adalah satu-satu nya orang yang selamat dari kapal itu.
Dia sangat kelelahan namun dia memaksakan dirinya untuk berjalan dan mencari desa terdekat.
Ketika dia sampai di desa terdekat, penduduk desa membantunya dan memberinya sedikit makanan
dan air. Setelah itu, Malin Kundang menceritakan pada mereka cerita tentang kapal dan bajak laut
itu. Penduduk desa merasa kasihan kepadanya sehingga mereka membantunya untuk memulai
kehidupan di desa mereka.
Tanah di desa tersebut sangat subur sehingga Malin Kundang memutuskan untuk memulai
pertaniannya sendiri. Dia bekerja dengan rajin di kebunnya setiap hari. Hari demi hari dia menjadi
semakin kaya. Dengan pengetahuan yang dia dapat selama dia berada di kapal lamanya, dia mulai
membeli beberapa kapal dan membangun armada nya sendiri dengan lebih dari 100 pekerja. Segera
setelah dia menjadi pria kaya, dia menikahi seorang gadis yang sangat cantik di desa nya.
Cerita tentang Malin Kundang yang telah menjadi pria kaya menyebar melintasi samudera hingga itu
terdengar oleh ibu nya di kampung. Ibu nya sangat gembira dan bersyukur mendengar berita bahwa
anak laki-laki nya telah menjadi seorang yang sukses. Semenjak dia mendengar berita itu, ibu Malin
Kundang pergi ke dermaga setiap hari berharap bahwa dia akan bisa langsung melihatnya ketika
Malin Kundang kembali ke kampung halaman. Namun, Malin Kundang tidak pernah muncul.
Tahun-tahun telah berlalu sejak berita itu pertama kali sampai ke kampung halaman Malin Kundang.
Suatu hari, Malin dan istrinya memutuskan untuk pergi dalam sebuah pelayaran laut dengan kapal
mereka yang besar dan cantik. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah kampung halaman
Malin. Ibu Malin Kundang yang terus datang ke dermaga setiap hari dengan segera mengenali anak
nya yang sedang berdiri di geladak kapal bersama seorang wanita cantik. Dia menjadi semakin yakin
bahwa itu adalah Malin Kundang ketika dia melihat tanda bekas luka di lengan kanan nya.
Ibu Malin Kundang berlari kearah Malin Kundang dan memeluknya. “Malin Kundang, anak ku, aku
sangat merindukanmu, mengapa kau tidak mengirim berita selama ini? Aku telah menunggumu”
kata nya. Bukannya memeluk ibunya, Malin Kundang mendorong wanita tua itu kebelakang hingga
dia jatuh ke tanah. “Siapa kau?” kata Malin Kundang berpura pura bahwa dia tidak mengenali ibu
nya, “Aku tak mengenalmu!” dia berteriak padanya. “Aku ibu mu Malin, apakah kau telah
melupakanku, nak?” tanya ibunya. “Apakah ini benar-benar ibu mu Malin?” tanya istrinya. “Tidak,
tentu saja tidak. Dia hanyalah seorang pengemis yang berpura-pura menjadi ibuku agar dia bisa
mendapatkan hartaku” kata nya. Ibu Malin Kundang sangat marah mendengar yang dia katakan, dia
pun mengangkat tangannya dan berdoa pada Tuhan, “Oh Tuhan, hatiku sangat sakit, jika dia benar
adalah anakku, aku kutuk dia menjadi batu” kata nya. Tak lama setelah itu, badai datang dan
menghancurkan kapal milik Malin, setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan berubah menjadi batu
karang.
Once, there lived a mermaid named Ariel and her friend Flounder. They liked to play hide-and-seek
under the sea. One day, they invited the baby seal to play with them. The baby seal was very excited
to play.
“One, two, three…,” Ariel started to count. Flounder and the baby seal hid. “Ready or not, here I
come!” Ariel said. She tried to find them in the seaweed bush but they were not there. Then she
sought among the coral reefs. “Gotcha!” shouted her. She had found Flounder.
Now, Ariel had to find the baby seal. Then she tried to find the baby seal inside a chest. She saw
many things there, but not the baby seal. After that, she looked under a rock cliff and only saw a
sleeping blowfish.
Suddenly, she heard something, “Squeak! Squeak!” Ariel wondered what sound that was. She swam
following the sound. At last, she found out that it was the baby seal. It was stung by a jellyfish and
his tail was caught in a giant clamshell. Ariel came to help by opening the shell. Finally, Ariel lifted
the shell up and set the baby seal free. She was happy to find and save the baby seal.
Arti Terjemahan Dongeng Bahasa Inggris Singkat Ariel si Duyung Kecil
Suatu ketika, hiduplah seekor putri duyung bernama Ariel dan temannya Flounder. Mereka suka
bermain petak umpet di bawah laut. Suatu hari, mereka mengajak bayi anjing laut untuk bermain
dengan mereka. Si bayi anjing laut sangat senang untuk bermain.
“Satu, dua, tiga…,” Ariel mulai berhitung. Flounder dan si bayi anjing laut bersembunyi. “Siap atau
tidak, aku datang!” kata Ariel. Dia coba menemukan mereka di dalam semak-semak rumput laut tapi
mereka tak di sana. Lalu dia mencari diantara bebatuan karang. “Ketemu!” teriaknya. Dia
menemukan Flounder.
Sekarang, Ariel harus menemukan si bayi anjing laut. Dia kemudian mencoba menemukan si bayi
anjing laung di dalam sebuah peti. Dia melihat berbagai hal, tapi tidak bayi anjing laut. Setelah itu,
dia melihat ke bawah karang terjal dan hanya melihat seekor ikan kembung yang sedang tidur.
Tiba-tiba, dia mendengar sesuatu, “Cit! Cit!” Ariel penasaran suara apa itu. Dia berenang mengikuti
suara tersebut. Pada akhirnya, dia menemukan kalau itu si bayi anjing laut. Dia disengat oleh seekor
ubur-ubur dan ekornya terperangkap di dalam sebuah kerang yang besar. Ariel mendatangi untuk
menolong dengan membuka cangkang tersebut. Akhirnya, Ariel mengangkat cangkang tersebut dan
membebaskan si bayi anjing laut. Dia senang menemukan dan menyelamatkan si bayi anjing laut.
Contoh Text Narrative – Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Putih lived with her step mother and her step sister, Bawang Merah. Bawang Putih’s mother
died when she was a baby. Her father remarried another woman and later her step sister was born.
Unfortunately, not long after that her father died. Since then, Bawang Putih’s life was sad. Her step
mother and her step sister treated Bawang Putih badly and always asked her to do all the household
chores.
One morning, Bawang Putih was washing some clothes in a river. Accidentally, her mother’s clothes
were washed away by the river. She was really worried so she walked along the river side to find the
clothes. Finally she met an old woman. She said that she kept the clothes and would give them back
to Bawang Putih if she helped the old woman do the household chores. Bawang Putih helped her
happily. After everything was finished, the old woman returned the clothes. She also gave Bawang
Putih a gift. The old woman had two pumpkins, one pumpkin was small and the other one was big.
Bawang Putih had to choose one.
Bawang Putih was not a greedy girl. So she took the small one. After thanking the old woman,
Bawang Putih then went home. When she arrived home, her step mother and Bawang Merah were
angry. They had been waiting for her all day long. Bawang Putih then told about the clothes, the old
woman, and the pumpkin. Her mother was really angry so she grabbed the pumpkin and smashed it
to the floor. Suddenly they all were surprised. Inside the pumpkin they found jewelries. “Bawang
Merah, hurry up. Go to the river and throw my clothes into the water. After that, find the old
woman. Remember, you have to take the big pumpkin,” the step mother asked Bawang Merah to do
exactly the same as Bawang Putih’s experience. Bawang Merah immediately went to the river. She
threw the clothes and pretended to search them. Not long after that, she met the old woman. Again
she asked Bawang Merah to do household chores. She refused and asked the old woman to give her
a big pumpkin. The old woman then gave her the big one. Bawang Merah was so happy. She ran very
fast. When she arrived home, her mother was impatient. She directly smashed the pumpkin to the
floor. They were screaming. There were a lot of snakes inside the pumpkin! They were really scared.
They were afraid the snakes would bite them. “Mom, I think God just punished us. We had done bad
things to Bawang Putih. And God didn’t like that. We have to apologize to Bawang Putih,” said
Bawang Merah.
Finally both of them realized their mistakes. They apologized and Bawang Putih forgave them. Now
the family is not poor anymore. Bawang Putih decided to sell all the jewelries and used the money
for their daily lives.
Terjemahan
Bawang Putih tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya, Bawang Merah. Ibu Bawang Putih meninggal
saat ia masih bayi. Ayahnya menikah lagi dengan wanita lain dan kemudian adik tirinya lahir.
Sayangnya, tak lama kemudian ayahnya meninggal. Sejak saat itu, kehidupan Bawang Putih terasa
sedih. Ibu tirinya dan adik tirinya memperlakukan Bawang Putih dengan buruk dan selalu
memintanya melakukan semua pekerjaan rumah tangga.
Suatu pagi, Bawang Putih sedang mencuci pakaian di sungai. Sengaja, pakaian ibunya disapu bersih
oleh sungai. Dia benar-benar khawatir sehingga dia berjalan di sepanjang sisi sungai untuk
menemukan pakaiannya. Akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita tua. Dia mengatakan bahwa
dia menyimpan pakaian dan akan mengembalikannya ke Bawang Putih jika dia membantu wanita
tua itu melakukan pekerjaan rumah tangga. Bawang Putih membantunya dengan gembira. Setelah
semuanya selesai, wanita tua itu mengembalikan pakaiannya. Dia juga memberi hadiah kepada
Bawang Putih. Wanita tua itu memiliki dua labu, satu labu kecil dan yang lainnya berukuran besar.
Bawang Putih harus memilihnya.
Bawang Putih bukan gadis serakah. Jadi dia mengambil yang kecil. Setelah mengucapkan terima
kasih kepada wanita tua tersebut, Bawang Putih kemudian pulang ke rumah. Saat sampai di rumah,
ibu tiri dan Bawang Merah marah. Mereka telah menunggunya sepanjang hari. Bawang Putih
kemudian bercerita tentang pakaian, wanita tua, dan labu itu. Ibunya benar-benar marah sehingga
dia meraih labu dan menghancurkannya ke lantai. Tiba-tiba mereka semua terkejut. Di dalam labu
mereka menemukan perhiasan. “Bawang Merah, cepatlah. Pergi ke sungai dan buang pakaian ke air.
Setelah itu, cari wanita tua itu. Ingat, Anda harus mengambil labu besar itu, “ibu tiri meminta
Bawang Merah untuk melakukan hal yang persis sama dengan pengalaman Bawang Putih. Bawang
Merah segera pergi ke sungai. Dia melemparkan pakaian dan pura-pura mencari mereka. Tidak lama
kemudian, dia bertemu dengan wanita tua itu. Sekali lagi dia meminta Bawang Merah untuk
melakukan pekerjaan rumah tangga. Dia menolak dan meminta wanita tua itu memberinya labu
besar. Wanita tua itu lalu memberinya yang besar. Bawang Merah sangat bahagia. Dia berlari sangat
cepat. Saat sampai di rumah, ibunya tidak sabar. Dia langsung menghancurkan labu itu ke lantai.
Mereka menjerit. Ada banyak ular di dalam labu! Mereka benar-benar takut. Mereka takut ular akan
menggigit mereka. “Bu, saya rasa Tuhan menghukum kita. Kami telah melakukan hal buruk kepada
Bawang Putih. Dan Tuhan tidak suka itu. Kita harus meminta maaf kepada Bawang Putih, “kata
Bawang Merah.
Akhirnya keduanya menyadari kesalahan mereka. Mereka meminta maaf dan Bawang Putih
memaafkan mereka. Kini keluarga sudah tidak miskin lagi. Bawang Putih memutuskan untuk menjual
semua perhiasan dan menggunakan uang itu untuk kehidupan sehari-hari mereka.
oke, semoga pembahasan tentang contoh narrative text dan terjemahannya kali ini bisa bermanfaat
untuk kita semua khusunya dalam memahami dan membuat contoh narrative text sebagai sebuah
text yang wajib dikuasai dalam mempelajari bahasa Inggris.