Pengaruh Pemberian Cahaya Terhadap Waktu Perkecambahan Tanaman Bayam (Amaranthus
Pengaruh Pemberian Cahaya Terhadap Waktu Perkecambahan Tanaman Bayam (Amaranthus
Pengaruh Pemberian Cahaya Terhadap Waktu Perkecambahan Tanaman Bayam (Amaranthus
5, Desember 2018
1. PENDAHULUAN
Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang
dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya
kehidupan di bumi dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk
hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap cahaya. Cahaya merupakan sumber energy utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil,
cahaya sangat menentukan proses fotosintesis.
136 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
2. METODE PENELITIAN
Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Pengujian Luminansi
a. Memasang lampu yang akan digunakan, dengan cara digantungkan.
b. Meletakkan alat ukur lux meter tepat dibawah lampu yang telah dipasang
dengan aliran listrik.
c. Menyalakan lampu dan mengatur posisi tinggi rendahnya lampu sesuai
dengan intensitas cahaya yang digunakan yaitu 270 lux.
d. Mengamati penunjukkan cahaya yang pada alat ukur lux meter.
137 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
Prosedur Penanaman
a. Menyiapkan benih bayam.
b. Membuat media tanam dengan cara mencampurkan tanah kompos
dengan perbandingan 2:1 kemudian diremas merata.
c. Media tanah dimasukkan kedalam polybag atau pot.
d. Menabur benih bayam pada setiap polybag atau pot.
e. Jika selesai maka dapat disirami dengan air agar kelembaban tanaman
dapat terjaga.
f. Meletakkan tanaman pada tempat yang telah diberi lampu warna.
(a) (b)
Gambar (a). Tanaman bayam pada malam hari dengan lampu warna;
(b) Tanaman bayam pada siang hari tanpa lampu
g. Setiap tanaman disinari dengan warna pencahayaan yang berbeda-beda.
h. Tanaman diberikan cahaya tambahan saat matahari mulai tenggelam
(sekitar jam 19.00-22.00 wita).
i. Mengulang langkah 1-8 dengan warna lampu yang berbeda pada polybag
yang berbeda.
j. Mengulang langkah 1-8 dengan jarak lampu yang berbeda pada polybag
yang berbeda.
k. Mengulang langkah 1-8 dengan jenis lampu yang berbeda pada polybag
yang berbeda.
138 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
Tanpa 24 2
Lampu 3
25
24 4
139 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
3
Hari Ke-
2
0
Merah Biru Kuning Tanpa warna
Jenis Warna
140 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
23 3
23 1
40 22 2
23 3
23 1
50 22 2
23 3
23 1
60 22 2
23 3
25 1
24 2
Tanpa
25 3
Lampu
24 4
24 5
3
Hari Ke-
0
10 20 30 40 50 60 Tanpa
lampu
Jarak Lampu (cm)
141 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
142 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
25 3
24 4
3
Hari Ke-
0
LED Pijar Neon Tanpa lampu
Jenis lampu
143 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
144 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
4. PENUTUP
Pengaruh penambahan warna cahaya merah pada tanaman terlihat pada
perkecambahan tanaman bayam hijau dan merah yang memiliki waktu tumbuh
paling cepat diantara warna cahaya biru, kuning dan tanpa lampu yaitu pada hari
ke-2, selanjutnya pengaruh penambahan jarak lampu 10 dan 20 cm pada tanaman
terlihat pada perkecambahan tanaman bayam yang memiliki waktu tumbuh lebih
cepat dibandingkan jarak 30 hingga 60 cm dan tanpa menggunakan lampu yaitu
pada hari ke-2 dan untuk pengaruh penambahan pada jenis lampu neon pada
tanaman terlihat pada perkecambahan tanaman bayam yang memiliki waktu
tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis lampu LED, pijar dan tanpa lampu yaitu
pada hari ke-3.
Pada penelitian selanjutnya sebaiknya sampel yang digunakan lebih banyak
lagi agar dapat dibandingkan dan sebaiknya dikontrol panjang gelombang pada
setiap lampu yang digunakan.
145 | JFT
JFT. No.2, Vol. 5, Desember 2018
DAFTAR PUSTAKA
Acero, L.H. 2013. Growth Response of Brassicarapa On The Different Wavelength
of Light. International journal of chemical. Engineering and applications.
Ermawati Dewi dkk. 2011. Pengaruh Warna Cahaya Tambahan Terhadap
Pertumbuhan dan Pembungaan Tiga Variates Tanaman Krisan
(Chrysanthemum morifolium)Potong. Semarang.
Lambers H, Chapin III, F.S. dan Pons, H.L. 1998. Plant Physiological Ecology.
New York: SpringerVerlag.
Simarangkir BDAS. 2000. Analisis riap Dryobalanops lanceolata Burk pada lebar
jalur yang berbeda di hutan koleksi Uniersitas Mulawarman Lempake. Frontir
No. 32. Kalimantan Timur.
Sunardi, dkk. 2012. Fisika Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa. PT Srikandi
Empat Widya Utama: Bandung.
Tjondronegoro PD. 1983. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan
semai Shorea selanica BI. Tesis Magister Sains. Fakultas Pasca Sarjana IPB.
Bogor. Tidak Diterbitkan.
146 | JFT