Jurnal Teknik Sipil Unaya: Identifikasi Kerusakan Dinding Penahan Tanah Sungai Siak
Jurnal Teknik Sipil Unaya: Identifikasi Kerusakan Dinding Penahan Tanah Sungai Siak
Jurnal Teknik Sipil Unaya: Identifikasi Kerusakan Dinding Penahan Tanah Sungai Siak
Universitas Abulyatama
Jurnal Teknik Sipil Unaya
Abstract: This study aims to identify the problem of damage to retaining walls on the banks of the
Siak River, Tualang District, Siak District. The implementation of this research uses the method of
direct observation in the field and the method of direct interviews with the community around the
research location. The results of the data obtained are presented in the form of images of damage to
the retaining wall. Conditions of Siak River Displacement, Tualang District, Siak Regency Shows a
high level of damage both on the banks of natural rivers and those that have been given cliff
protection. Some locations experience abrasion and erosion processes, especially in areas that are
still natural. Damage to Siak Riverbanks is caused by natural factors and anthropogenic factors.
Natural factors can be strong currents and waves caused by community transportation activities and
factories around the Siak River environment. So that it can result in abrasion, damage to
ecosystems, and damage to cliff safety buildings. While the Anthropogenic Factor is the behaviour
of the community and the factory around Sungai Siak which does not comply with regional
regulations and the applicable rules.
Keywords: Damage, Retaining wall, Erosion.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan kerusakan pada dinding
penahan tanah yang ada di bantaran sungai siak Kecamatan Tualang Kabupaten siak. Pelaksanaan
penelitian ini menggunakan Metode pengamatan langsung dilapangan dan metode wawancara
langsung pada masyarakat sekitar lokasi penelitian. Hasil data yang diperoleh di sajikan dalam
bentuk gambar kerusakan pada dinding penahan tanah. Kondisi Bantaran Sungai Siak Kecamatan
Tualang Kabupaten Siak Menunjukkan tingkat Kerusakan yang cukup tinggi baik pada bantaran
sungai yang alami maupun yang telah diberikan pengaman tebing. Beberapa lokasi mengalami
proses abrasi dan erosi terutama pada daerah yang masih alami.Kerusakan Bantaran Sungai siak
diakibatkan oleh faktor alam dan faktor antropogenik. Faktor alami dapat berupa kuat arus dan
gelombang yang diakibatkan oleh aktifitas trasportasi masyarakatdan pabrik di sekitar lingkungan
Sungai Siak. Sehingga dapat mengakibatkan abrasi, kerusakan ekosistem, dan kerusakan bangunan
pengaman tebing. Sedangkan Faktor Antropogenik dalah perilakuk masyarakat dan Pabrik disekitar
Sungai siak yang tidak memetuhi peraturan daerah dan kaidah yang berlaku.
Sungai Siak merupakan sungai terdalam terdapat 47 kegiatan pabrik dan penambangan
yang ada di Indonesia yang memiliki minyak bumi skala besar. Kunjungan kapal di
karakteristik unik. Sungai ini panjangnya dermaga sepanjang Sungai Siak untuk
mencapai ± 345 km dengan debit aliran berkisar kepentingan sendiri tahun 200 sebanyak 10.450
antara 594-7859 m3/detik (antara tahun 1981- buah (Zainal, 2005). menurut Wahana
1992). Panjang Sungai Siak yang dapat dilayari Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), sungai
mencapai 200 Km. Lebar Sungai Siak bervariasi siak saat ini telah mengalami abrasi sepanjang
dari 20-200 m dan kedalaman antara 6-26 m, satu meter setiap tahunnya pada masing-masing
dengan penampang dasar berbentuk V. Saat ini kedua bibir sungai siak. Sedimentasi dan
debit minimum Sungai Siak sekitar 45 m3/ detik pedangkalan akibat berbagai faktor termasuk
dan debit maksimum rata-rata 1700 m3/detik, abrasi pada sungai siak terjadi sangat
sedangkan debit normal sebesar 200 m3/detik. signifikan.(Antaranews.com,2017).
Rasio debit musim kemarau terhadap debit Salah satu akibat dari pengelolaan DAS dan
musim hujan dari waktu ke waktu menunjukkan pengaturan lahan yang tidak dilakukan secara
peningkatan, karena semakin rusaknya daerah benar dan tidak terencana dengan baik, dapat
tangkapan air yang disebabkan oleh tingginya mempengaruhi proses terjadinya erosi. Erosi
alih guna lahan hutan menjadi lahan perkebunan. adalah proses terkikisnya dan terangkutnya tanah
Perubahan fungsi hidro-orologis tersebut atau bagian-bagian tanah oleh media alami yang
akhirnya mengakibatkan kurang idealnya pola berupa air. Erosi dapat mempengaruhi
ketersediaan air (Iskandar.dkk,2012). produktivitas lahan yang biasanya mendominasi
Sungai siak merupakan salah satu sungai DAS bagian hulu dan dapat memberikan dampak
terbesar di Provinsi Riau dan mempunyai negatif pada DAS bagian hilir (sekitar muara
peranan penting dalam kehidupan sungai) yang berupa hasil sedimen(Anwar.dkk,
masyarakatnya. Sungai Siak dipergunakan 2009).
sebagai sarana trasportasi barang maupun Upaya dalam melindungi bantaran sungai
penumpang bagi masyarakat dan perusahaan salah satunya adalah dengan membangun
sekitar dalam mengangkut bahan baku dan hasil dinding penahan tanah hal ini diperlukan untuk
produksi dan jalur yang menghubungkan antara mempertahankan kondisi bantaran sungai dari
kota pekanbaru, kabupaten siak dan Kabupaten proses terjadinya erosi. Selain itu dapat
lainnya. Akibat aktifitas transportasi tersebut menambah estetika, dengan menambah
menimbulkan terjadinya erosi pada tebing sungai keindahan bantaran sungai mampu mendorong
siak dan mengalami penurunan fungsi kualitas peranserta masyarakat dalam mejaga kebersihan
air. dan keindahan sumber daya air sungai siak
Perkembangan yang pesat di DAS Siak, dengan tidak membangun perumahan dibantaran
membuat DAS Siak semakin kritis. Di DAS Siak sungai dan tidak membuang sampah ke sungai
- 41 -
ISSN 2407-9200 (Online)
(Rosihun2011),. Pemerintah kabupaten siak dalam sistem sungai, dan keluar dari wilayah
memiliki komitmen menyelamatkan Sungai Siak tersebut melalui satu titik tunggal (single outlet).
antara lain membangunan infrastruktur Daratan atau pulau hampir seluruhnya terbagi
pengaman tebing di sepanjang bantaran Sungai dalam satuan daerah aliran sungai (DAS). Di
Siak baik berupa turap, bronjong dan lainnya, DAS ada rangkaian. proses pengumpulan,
dengan konsep “water Front City” dan penyimpanan, penambatan dan penyaluran air,
melakukan relokasi daerah pemukiman kumuh yang semuanya itu menjadi suatu sistem
dibantaran sungai Siak, melakukan penghijauan hidrologis dan memiliki peran yang sangat
di sepanjang bantaran sungai penting dalam pengaturan tata air( Lihawa,dkk,
(infosiak.com,2017). 2014).
Berdasarkan pengamatan dilapangan studi
kasus di kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Erosi Tebing sungai
kondisi tanah dan dinding pengaman tebing Erosi Tebing sungai adalah pengikisan
disepanjang bantaran sungai siak mengalami tanah pada tebing-tebing sungai dan
perubahan dan penurunan fungsi bangunan, penggerusan dasar sungai oleh aliran sungai. Dua
sehingga perlu dilakukan penelitian dengan proses berlangsungnya erosi tebing sungai adalah
melakukan identifikasi terhadap kerusakan oleh adanya gerusan aliran sungai dan oleh
kerusakan pada dinding pengaman tebing. adanya longsoran tanah pada tebing sungai.
Semakin cepat laju aliran sungai (debit puncak
KAJIAN PUSTAKA atau banjir) semakin besar kemungkinan
Sungai terjadinya erosi tebing. Erosi tebing sungai dalam
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor bentuk gerusan dapat berubah menjadi tanah
35 Tahun 1991, sungai adalah tempat-tempat dan longsor ketika permukaan sungai surut
wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai (meningkatkan gaya tarik kebawah) sementara
dari mata air sampai muara dengan dibatasi pada pada saat bersamaan tanah tebing sungai telah
kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh jenuh. Dengan demikian, longsoran tebing
garis sempadan(Naditia,2011). sungai terjadi setelah debit aliran besar berakhir
dan surut. Proses terjadinya erosi tebing yang
Daerah Aliran Sungai (DAS) kedua lebih ditentukan oleh keadan kelembaban
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu tanah di tebing sungai menjelang terjadinya erosi.
wilayah ekosistem yang sangat berperan dalam Erosi tebing sungai dipengaruhi, antara lain oleh
masalah lingkungan. Ekosistem ini dibatasi oleh kecepatan aliran, kondisi vegetasi disepanjang
igir-igir punggung bukit (river divide dan tebing sungai, kegiatan bercocok tanam
berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, dan dipinggiran sungai, kedalaman dan lebar sungai,
penyalur air, sedimen serta unsur-unsur hara bentuk alur sungai dan tekstur
- 43 -
ISSN 2407-9200 (Online)
pengikisan tanah pada tebing –tebing sungai seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.
Salah satu faktor yang mempengaruhi gambar 3. Sehingga memperparah tingkat erosi
terjadinya erosi pada bantaran sungai siak adalah dan pengikisan tanah pada tebing –tebing di
kuat arus dan gelombang akibat aktifitas sepanjang bantaran sungai siak kevamatan
transportasi masyarakat seperti terlihat pada Tualang Kabupaten Siak.
Berdasarkan Informasi yang diperoleh dari lokasi pemukiman masyarakat. Hal ini
Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten siak diakibatkan oleh keterbatasan dana pemerintah
bahwa pemerintah sudah melakukan penanganan dalam hal tersebut. Sehingga masih dirasa kurang
dengan membangun dinding penahan tanah optimal dalam penanggulangan abrasi yang
berupa Turap, Bronjong dan Concrete Reverment terjadi di sepanjang bantaran sungai siak.
Mattress ( CRM) pada beberapa tempat yang
Pelebaran Sungai dan kerusakan
tingkat abrasinya tinggi serta berdekatan dengan
- 45 -
ISSN 2407-9200 (Online)
Berdasar kondisi di lapangan banyak dinding penahan tanah tipe Concrete Reverment
ditemukan kawat pembungkus bangunan Matress (CRM), hasil pengamatan dilapangan
bronjong yang patah dan lepas akibat kawat besi menunjukan terjadinya kerusakan dibeberapa
mengalami korosi sehingga berkarat dan lokasi seperti dapat dilihat pada gambar 7 dan
akhirnya patah, hal ini disebabkan kondisi gambar 8.
bronjong yang terendam air sungai dan
mengalami pasang surut. Pada beberapa lokasi
bronjong banyak ditumbuhi vegetasi tanaman
bakau sehingga dapat merusak susunan pada
Brojong tersebut. Kerusakan juga terjadi pada
- 47 -
ISSN 2407-9200 (Online)
Concrete Reverment Matress (CRM) tersebut. Penelitian ini dapat membantu dalam
perencanaan Bangunan air dan penanganan Erosi
KESIMPULAN DAN SARAN
di Kecamatan Tualang.
Kesimpulan
Kondisi Bantaran Sungai Siak Kecamatan DAFTAR PUSTAKA
Tualang Kabupaten Siak Menunjukkan tingkat Anwar, M Ruslin.Pudyono and M,
Kerusakan yang cukup tinggi baik pada bantaran Sahiruddin. (2009). Penanggulangan
sungai yang alami maupun yang telah diberikan Erosi Secara Struktural pada aliran
pengaman tebing. Beberapa lokasi mengalami Sungai Bango. Jurnal Rekayasa Teknik
proses abrasi dan erosi terutama pada daerah Sipil, 3(1), 51-63.
yang masih alami. Antaranews.com. (2017). Sungai Siak
Kerusakan Bantaran Sungai siak Mengalami Abrasi Satu Meter
diakibatkan oleh faktor alam dan faktor Pertahun, Aviable from
antropogenik. Faktor alami dapat berupa kuat http://www.antaranews.com/berita/509
arus dan gelombang yang diakibatkan oleh 306/sungai-siak-alami-abrasi-satu-
aktifitas trasportasi masyarakatdan pabrik di meter-pertahun, Accesed : 2017,
sekitar lingkungan Sungai Siak. Sehingga dapat Maret 30.
mengakibatkan abrasi, kerusakan ekosistem, dan Asdak, C. (2007). Hidrologi dan Pengelolaan
kerusakan bangunan pengaman tebing. Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta:
Sedangkan Faktor Antropogenik dalah perilakuk Gajah Mada University Press.
masyarakat dan Pabrik disekitar Sungai siak yang Beauvais, M., Pellerin, S., Dubé, J., &
tidak memetuhi peraturan daerah dan kaidah Lavoie, C. (2017). Herbarium
yang berlaku. specimens as tools to assess the impact
of large herbivores on plant
Saran
species. Botany, 95(2), 153-162.
Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
doi:10.1139/cjb-2016-0206.
kondisi tanah dan kestabilan lereng pada lokasi
Das, Braja, M. (1993). Mekanika Tanah
disepanjang bantaran sungai siak, sehingga dapat
(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis),
merencanakan tipe dinding penahan tanah yang
Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
sesuai dengan kondisi didaerah tersebut.
Hardiyatmo H.C. ( 1992). Mekanika
- 49 -
ISSN 2407-9200 (Online)