Pemeliharaan BOILER CFB
Pemeliharaan BOILER CFB
Pemeliharaan BOILER CFB
DURASI : 8 JP
2.
TUJUAN PELAJARAN............................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
TUJUAN PELAJARAN............................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
2.2.1 Fan........................................................................................................................................ 7
2.2.2 Furnace.............................................................................................................................. 18
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................v
2.27 Cyclone............................................................................................................................................ ke
Konsep dasar dari Boiler CFB adalah boiler stoker (unggun fluidisasi) dimana batu bara
dibakar diatas rantai berjalan (Belt Conveyor) dan diberi hembusan udara dari sisi bawah
sehingga batu bara membara diatas rantai berjalan tersebut. Setelah dilakukan repowering dan
redesigning maka didapatkanlah jenis boiler dengan tipe CFB. Berikut ini akan dibahas secara
singkat pengertian, bagian-bagian boiler, konsep pembakaran, Perbandingan boiler CFB dan
Pulvurized Coal, Prosedur umum operasi, Proses pembakaran, kontrol pembakaran, dll.
- CIRCULATING : Terjadinya sirkulasi batubara yang belum habis terbakar dari FURNACE ke
CYCLONE kemudian masuk ke SEAL POT dan kembali ke FURNACE.
- FLUIDIZED : Penghembusan udara primer untuk menjaga material bed dan batubara tetap
melayang didalam Furnace.
- BED : Material berupa partikel-partikel kecil (pasir kuarsa, bottom ash) yang digunakan
sebagai media awal transfer panas dari pembakaran HSD ke pembakaran Batubara (± 100
ton).
Pada boiler type CFB terdapat 3 bagian utama yaitu:
2. CYCLONE yang berfungsi untuk memisahkan batubara yang belum terbakar dengan
abu (ash) sisa pembakaran dan mengembalikannya ke Furnace. Komponen utama
Cyclone: Cyclone, SealPot, F.A Nozzle Sealpot, Vortex Finder, Refractory,Return Solid.
3. BACKPASS yang berfungsi sebagai ruang pemanfaatan kalor yang terdapat dalam flue
gas. Komponen utama di Backpass: Finishing Superheater, Low Temperature
Superheater, Economizer, Soot Blower dan Tubular Air Heater.
a. CFB Boiler mampu membakar dengan tingkat emisi yang rendah (SOx dan NOX
yang sangat rendah).
b. Coal dibakar pada bagian `bed of hot material` yang mengambang dan sirkulasi
dalam furnace karena kecepatan udara yang tinggi sehingga menyebabkan fluidisasi
pada bed material.
c. Bed inventory terdiri dari coal fuel, sorbent, inert sand, dan reinjected coal dari
cyclone.
Teknologi Boiler tipe CFB ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan jenis
boiler Pulvurized Coal yang kita kenal selama ini. Berikut adalah beberapa perbandingan antara
Boiler Tipe CFB dan Boiler PC (Pulverized Coal).
2. Kadar SOx dan NOx yang rendah karena Kadar SOx dan NOx tinggi karena tidak
menggunakan Limestone menggunakan Limestone.
3. Ukuran batu bara yang masuk ke Furnace Ukuran batubara yang masuk ke furnace
(± 6 mm) dalam bentuk serbuk halus.
4. Dapat menggunakan batubara dengan nilai Menggunakan batubara dengan nilai kalor
kalor yang rendah. (4000 – 5000 kkal/kg) yang tinggi.
Seperti jenis boiler lainnya, pertama-tama dilakukan Purging selama 5 menit untuk
membersihkan ruang bakar dari gas-gas yang berpotensial menimbulkan ledakan pada saat
burner dinyalakan. Setelah purging selesai 2 burner (sisi berseberangan ) dinyalakan. Kenaikan
temperature furnace di jaga tidak lebih dari 95 0C per jam untuk menjaga material dari thermal
stress dan menjaga refractory agar tidak retak. Setelah temperature Furnace 530 oC Batubara
dimasukkan melalui 3 coal feeder pada minimum flow rate (6 Ton/jam) / coal feeder sambil
kedua burner masih menyala. Setelah temperature furnace mencapai 660 oC kedua burner
dimatikan satu persatu. Selanjutnya pembakaran dilakukan dengan batubara. Selama boiler
beroperasi tidak diperlukan support burner karena dapat menyebabkan materal bed meleleh.
Burner hanya digunakan pada saat proses start up sampai temperature yang diizinkan diatas.
Efficiency % 87.95
Bottom Ash : Furnace – Cyclone – Sealpot – Furnace – Ash Screw – Bottom Ash Silo
Fly Ash : Furnace – Cyclone – Backpass – Baghouse – Ash Veyor (AV) - Fly Ash Silo
6. Sistem Limestone
Limestone Silo – Furnace
Pengertian Fan
Fan atau kipas berfungsi untuk mengalirkan udara atau gas yang kompresibel dengan tekanan
rendah (kurang dari 2 bar) bagi beberapa keperluan. Fan kadang disebut juga sebagai blower
untuk menghembuskan (meniupkan). Fan dapat juga digunakan untuk menghisap udara atau
gas.
Fans, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan
udara, dan oleh tekanan terhadap sistem operasinya. Sesuai American Society of Mechanical
Engineers (ASME) rasio tertentu - rasio tekanan discharge atas tekanan hisap - digunakan
untuk mendefinisikan fans, blower dan kompresor.
Jenis-jenis Fan
CENTRIFUGAL OF FAN
Radial 69-75
AXIAL FAN
Propeller 45-50
centrifugal fan : aliran udara mengalami perubahan pada saat masuk dan keluar (mengalami
perbedaan arah radial).
axial fan : Pada axial fan aliran udara tidak mengalami perubahan baik pada saat masuk
maupun keluar.
Radial flow
Forward curved
Forward curved digunakan pada lingkungan bersih dan beroperasi pada suhu yang lebih
rendah. Forward curved sangat cocok untuk kecepatan rendah, paling cocok untuk
memindahkan volume besar udara dengan tekanan yang relatif rendah.
Backward curved
Backward curvedlebih efisien daripada fan forward curved. Penggemar Backward curved
mencapai konsumsi daya puncak mereka dan kemudian permintaan listrik menurun, bisa
digunakan berbagai aliran udara. Backward curvedfan dikenal sebagai "non-overloading"
karena perubahan tekanan statis tidak membebani motor.
Axial Fan
Salah satu variasi disain fan bersaluran (duct) yang beroperasi dengan rentang tekanan antara
5 hingga 25 mbar. Tekanan operasi dapat dinaikkan dengan kombinasi disain impeller dan
pengaturan sirip pengarah (guide vane). Guide vane biasanya diletakkan setelah impeller.
Guide vane berfungsi untuk memanfaatkan kembali enerji putar dan mengubahnya menjadi
kerja yang bermanfaat, sehingga meningkatkan efisiensi. Vane Axial Fan dapat dipasang
paralel untuk meningkatkan aliran, atau dipasang berderet (series) untuk meningkatkan tekanan.
Vaneaxial fan :
Propeller fan :
Propeller fan biasanya dioperasikan pada kecepatan rendah dan suhu tinggi. Mereka
mengalami perubahan besar dalam aliran udara dengan perubahan kecil dalam tekanan statis.
Propeller fan menangani volume besar dari udara pada tekanan rendah. Propeller fan sering
digunakan di dalam ruangan sebagai exhaust fan. Aplikasi luar ruangan termasuk kondensor
berpendingin udara dan menara pendingin. Efisiensi rendah sekitar 50% atau kurang.
Sistem fan terdiri dari fan-fan dan sistem salurannya (ducts). Rancang bangun suatu sistem
saluran fan akan mempengaruhi bagaimana fan bekerja; bagaimana fan dipilih juga akan
mempengaruhi bagaimana sistem salurannya berfungsi. Fan dapat bekerja pada semau bentuk
saluran yang berbeda-beda, mulai dari tanpa saluran sama sekali, saluran yang pendek dan
sederhana ataupun saluran panjang yang rumit dan fan dapat juga bekerja dapa sistem saluran
yang bisa ditutup (yang bertujuan untuk mendapatkan/mempertahankan tekanan). Semakin
panjang dan semakin rumit sistem saluran, maka akan semakin besar pula tahanan (hambatan)
alirannya.
- Periksa Kondisi Level Oli Bearing, jika kurang tambahkan oli Bearing
- Periksa Kondisi Level Oli Backstop, jika kurang tambahkan oli Backstop
- Periksa Kondisi Regulasi damper inlet sisi luar, jika ada kelainan segera
perbaiki
- Periksa Kondisi Regulasi & bearing regulasi sisi outlet, perbaiki jika rusak
- Periksa kekencangan Baut : Baut manhole, Baut regulasi,baut bearing,
kencangkan jika kendor
- Periksa jika ada kelainan suara
- Periksa jika ada kebocoran oli ataupun air pendingin, segera tanggulangi jika
terjadi kebocoran
- Cleaning area Fan dari ceceran oli, debu, Fly ash, batubara ataupun kotoran
- Periksa Kondisi Level Oli Bearing, jika kurang tambahkan oli Bearing
- Periksa kekencangan Baut : Baut pondasi, Baut blower kencangkan jika
kendor
- Cleaning area Blower dari ceceran oli, debu, Fly ash, batubara ataupun
kotoran
- Periksa jika ada kelainan suara
- Periksa jika ada kebocoran oli ataupun air pendingin, segera tanggulangi jika
terjadi kebocoran
- Cleaning area Fan dari ceceran oli, debu, Fly ash, batubara ataupun kotoran
- Bongkar dan periksa secara visual bagian-bagian : impeller, shaft & shaft seal,
casing dan diffuser, check valve & manual valve.
Furnace merupakan ruang yang digunakan untuk pembakaran bahan bakar. Didalam
Furnace juga terdapat nozzle yang berfungsi untuk menghembuskan udara Primer dari PA
Fan. Disekeliling furnace adalah pipa-pipa (tube) air ketel yang menempel pada dinding
Furnace yang akan menerima panas dari pembakaran yang terjadi didalam Furnace.
Gb.2.16 Drawing Bentangan Furnace (kiri) & Foto Furnace dari bawah (kanan)
a. Tube wall
Wall tube merupakan susunan pipa-pipa yang berada pada sisi dinding sepanjang
furnace.
Gambar 2.17 Nozzle terpasang dalam Furnace (kiri) & F,A Nozzle Furnace (kanan)
c. Evaporator Panel
merupakan susunan pipa-pipa yang berada pada furnace dengan posisi
menggantung, fungsinya hamper sama dengan Tube Wall yaitu mengubah air
menjadi uap
e. Refractory
Refractory adalah Material Tahan panas/ tahan api, Bahan utama penyusun
Refractory adalah mirip dengan keramik yaitu unsur-unsur tanah yang dimurnikan.
Unsur utama refractory biasanya adalah Alumina atau Al2O3 dan silika atau SiO2.
Bahan atau material refraktori ádalah suatu jenis material yg punya daya mampu
menahan suhu panas amat tinggi tanpa kehilangan sifat ketahanannya (contohnya:
tidak akan lembek/ cair).
Material refraktori punya sifat2 mekanis dan elektris yg unik. Umumnya bersifat
sebagai thermal insulator. Pembuatannya ada beberapa cara, yaitu seperti proses
pembuatan batu bata. Adukan material dimasukkan ke cetakan, atau seperti
membuat puding, cairan dituang ke cetakan lalu dibiarkan dingin, lalu dibakar pada
suhu sekitar 1250 Deg Celcius hingga mengeras. Untuk refractory yang berupa
cement, biasanya dipakai untuk menambal atau menambah ketebalan refractory
Angkur adalah pendukung atau penguat refraktori berbentuk kawat logam untuk
mendukung beban berat refraktori pada suhu tinggi ataupun kondisi operasi unit , angkur
biasanya memiliki penampang berbentuk lingkaran ataupun persegi, pemasangan angkur
dilakukan dengan pengelasan pada media/ plat yang akan dipasang refraktori berbagai bentuk
angkur bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
Bottom plenum adalah sebuah ruangan/tempat yang terletak di bawah furnace yang
berfungsi sebagai tampungan Hot Primary Air sebelum mengalir/ memfluidisasikan bed
material dalam Furnace lewat F.A Nozzle (Fluidizing Air Nozzle). Bed material yang
digunakan merupakan campuran material pembakaran yang terdapat dalam furnace,
antara lain Batubara, Pasir silika& Limestone(kapur). Batubara berfungsi sebagai bahan
bakar dalam boiler, Pasir silika (inner bed) merupakan media pemanfaatan panas dalam
furnace, sedangkan Limestone berfungsi untuk mengikat kandungan Sox (karbon) agar
ramah lingkungan.
a. Wall Tube
1) Pemeriksaan tubes terhadap korosi, penumpukan deposit, retak dan berlubang
2) Lakukan pengukuran tube thickness pada critical area secara sampling ataupun
menyeluruh ganti tubewall (retubing) jika ketebalan tube < 3.6 mm
3) Lakukan Weld Overlay jika terdapat kerusakan pada area kecil (< ± 50 cm2)
4) Pemeriksaan Anchor yang mengikat pada Tube, jika anchor lepas segera lakukan
weld overlay & penambahan Anchor baru pada fin plate
5) Mapping thickness walltube
e. Tube Header
1) Pemeriksaan visual
2) Periksa, perbaiki/ ganti bila terdapat kerusakan.
Gambar 2.25 Marking posisi hanger boiler sebelum & sesudah berbeban
Cyclone adalah ruang pemisah antara flue gas dan batubara yang belum habis
terbakar berdasarkan berat jenis, batubara akan jatuh menuju sealpot yang akan
dimasukkan lagi ke dalam Furnace. Sedangkan flue gas akan dihisap oleh ID Fan
melalui Vortex Vendor yang akan menuju ke Bag Pass, yang akan dimanfaatkan
panasnya untuk memanaskan uap yang keluar dari Furnace.
Sebagian besar material Cyclone - Sealpot terdiri dari Plat & Refractory,Hal ini
dimaksudkan karena Cyclone & Sealpot berfungsi sebagai tempat mengalirnya Flue Gas/ Gas
Buang,Bagian-bagian Cyclone & Sealpot :
a. Outlet Cyclone
Berfungsi sebagai tempat aliran Flue gas halus menuju Backpass
b. Vortex Finder
Berfungsi sebagai Plat pemisah antara Flue Gas dengan Bed Material : Flue Gas /
partikel halus menuju Outlet Cyclone & Bed Material/material besar menuju Furnace
karena gaya sentrifugal
Material : Plat RA 253 MA
d. Cone Cyclone
Berfungsi sebagai tempat mengalirnya Bed material yang bergerak berputar oleh gaya
sentrifugal & menuju ke Sealpot
e. Sealpot
Digunakan sebagai penghambat laju aliran batubara yang belum habis terbakar
sebelum masuk ke furnace. Tempat untuk menampung batubara yang belum habis
terbakar yang keluar bersama dengan flue gas dan batubara tersebut nantinya akan
dimasukkan lagi kedalam ruang bakar (furnace) untuk pembakaran lebih sempurna.
Batubara tersebut didorong oleh udara yang berasal dari FA Blower melalui nozzel yang
ada didalam sealpot.
Material : Refractory Castable
Max. Service Temperature (deg C) 1600
Bulk Density (gr/cm cubic) after firing 1100 deg C 2,25
Thermal Expantion at 1000 deg C 0,48
Thermal Condusivity (Tm : 1100 deg C) 1,45
Chemical composition (%)
AL2 O3 64,4
Si O2 5,6
Fe2 O3 3,2
Water Addition on site 11 - 14
Net Weight per bag (kg) 25
Pemeliharaan Rutin
Gambar 2.31 Pengecekan refractory yg rusak(kiri) & Refractory yang telah diperbaiki
b. Pemeriksaan Plat Body, jika terjadi crack atau rusak segera diperbaiki
c. Pemeriksaan F.A Nozzle sealpot, jika rusak dilakukan penggantian
g. Return Solid
Berfungsi sebagai tempat aliran / line bedmaterial dari sealpot menuju Furnace
Material : Refractory Castable
Coal feeder memiliki fungsi penting yaitu untuk memberikan pasokan batubara secara kontinyu
serta mengatur laju aliran batubara untuk boiler. Untuk beban 100 MW Flow batubara total yang
dialirkan 50 ton/ jam dengan masing-masing coal feeder 16-17 ton/ jam.
a. Periksa dan Perbaiki bila terdapat kerusakan pada : Liner, Gate bunker, chain, belt
conveyor dan Belt scrapper.
b. Lumasi bearing dan bagian yang berputar.
c. Pemeriksaan Gear box dan ganti pelumas.
d. Lakukan test running belt conveyor tanpa batubara untuk mengetahui kelurusan belt
e. Cleaning Batubara
bejana bertekanan yang fungsi utamanya adalah untuk memisahkan fasa uap dan fasa air, juga
berfungsi sebagai penyedia air.
SPESIFIKASI AIR
pH : 9,1-9,8
Spec. conductivity : < 40 µS/cm
Silica : < 0,300 mg/l
Pressure : 122,7 kgcm2g
Temperatur : 322,7 0C
a. Periksa bagian dalam dari steam drum terhadap kemungkinan : terdapat carry over,
terdapat kerak, terdapat korosi
b. Bongkar/periksa innerpartnya (Baffle, steam separator, dsb)
c. Periksa kemungkinan terjadi keretakan pada sambungan blow down, water colom,
gauge glas, trasmitter dan sekeliling drum
d. Periksa dan bersihkan drum sight glass.
e. Perbaiki /ganti bila terdapat kerusakan
f. Penggantian Packing Manhole setiap kali dibuka
2.2.7 BackPass
Back Pass adalah ruang untuk memanfaatkan kalor dari flue gas , paling atas digunakan
untuk pemanasan uap lanjut sehingga dihasilkan uap yang sangat panas yang akan
digunakan untuk memutar turbin, bagian tengah digumnakan untuk memanfaatkan
pemanasan air (Economizer) dan paling bawah, flue gas digunakan untuk
memanfaatkan udara pembakaran sebelum masuk Furnace:
b. Economizer
Merupakan pemanasan awal air sebelum masuk ke steam drum, media pemanas yang
digunakan adalah flue gas sisa pembakaran dari pembakaran bahan bakar dalam
furnace.
Pemeliharaan Backpass
a. Pembersihan kerak dan defosit abu pada tube-tube finishing super heater,
economizer,air heater
b. Pemeriksaan kemungkinan terjadi erosi, korosi, plugging, retak pada tube-tube dan
header LTSH & HTSH
c. Pemeriksaan semua erosion shields dan perbaiki bila terjadi kerusakan
d. Pemeriksaan sisi luar backpass casing plate terhadap kebocoran
e. Pemeriksaan kondisi isolasi casing
f. Pemeriksaan Thickness Tube Economizer & hanger Economizer
g. Bersihkan hopper air heater dari deposit abu
Ash Srew Cooler adalah pendingin abu berat (Bottom ash) yang berasal dari furnace. Air
pendingin masuk ke dalam sebuah bantalan jacket pada dinding abgian dalam dari Ash
Screw Cooler, sedangkan Bottom Ash akan diputar pada sebuah ulir (Screw) agar dapat
bergerak maju. Putaran dari ulir tersebut tidak boleh terlalu cepat agar bottom ash dapat
didinginkan dengan baik.
2.2.9 Burner
Burner digunakan pada saat pemanasan awal, setealah mencapai temperatur tertentu,
kemudian batubara dimasukkan ke dalam ruang bakar (furnace) dan Burner dimatikan.
Pemeliharaan Burner
Pada dasarnya prinsip dari soot blower adalah untuk membersihkan permukaan daerah yang
terkena panas dari berbagai macam sebab baik dari high pressure udara atau uap yang
terjadi dilokasi tersebut.
Suatu bentuk spiral (helix) dengan ukuran 105 mm digunakan pada lance tube soot blower.
Ketika soot blower mundur (revers) terdapat lance pengarah sebagai lintasan yang
memungkinkan dapat bergerak kebelakang dan ke depan.
a. Drive Motor
Drive motor berfungsi untuk menggerakan rangkaian transmisi roda gigi yang
berada pada carriage, sehingga dapat berputar. Dengan berputarnya roda gigi-
roda gigi tersebut merubah gerakan putarnya ke gerakan maju atau mundur
carriage secara keseluruhan oleh gear rack, dan menempel secara langsung
pada carriage.
e. Feed Tube
Feed tube adalah suatu bahan baja tahan karat yang digunakan untuk
mensupply blowing medium kepada lance tube.
Bag House adalah suatu unit peralatan yang berfungsi untuk penyaring fly ash/bottom ash
yang keluar dari furnace yang akan di buang melalui Chimney vertikal. Keuntungan
penggunaan Bag House adalah gas buang akan menjadi lebih bersih karena
menggunakan system penyaringan Bagfilter berbahan PPS sehingga tidak mencemari
udara lingkungan, serta dapat mengurangi keausan pada casing ID Fan akibat gesekan
abu.
TEMPERATUR INLET MAXIMUM : 140 0C
TEMPERATUR INLET RATA-RATA : 140 0C
TEMPERATUR INLET MINIMUM : 138 0C
TEMPERATUR OUTLET : 128 0C
Gb.2.47 Baghouse
Pemeliharaan Baghouse
a. Bersihkan dan periksa bagian dalam baghouse dari deposit abu.
b. Periksa dinding dan saluran flue gas terhadap keretakan kerusakan dan perubahan
bentuk.
c. Periksa dan bersihkan semua Bag filter & Frame, ganti bila ada kerusakan
d. Perbaiki / ganti bila terdapat kerusakan.
e. Periksa valve - valve hopper.
f. Lumasi bagian - bagian yang bergerak & berputar.
g. Lakukan test buka tutup damper inlet & outlet
h. Penggantian v-belt pada sealing fan, tiap 6 bulan
Tube boiler merupakan susunan pipa-pipa yang berada pada sisi dinding ,didalam
Ruang bakar (furnace),ataupun chamber/ruang pemanfaatan kalor (Backpass). Tube
boiler tersebut digunakan sebagai tempat mengalirnya air ataupun steam (uap) pada saat
terjadinya pembakaran di dalam furnace, pada tube boiler terjadi perpindahan panas dari
api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi
dan perubahan wujud.
Furnace
a. Tube wall
Wall tube merupakan susunan pipa-pipa yang berada pada sisi dinding sepanjang
furnace. Bertujuan agar terjadi perpindahan panas dari ruang bakar di luar tube menuju ke air
yg berada di dalam tube. Dimana dalam wall tube, sebagian water akan berubah menjadi steam.
Pipa-pipa air memperoleh air dari header bagian bawah ruang bakar. Pipa-pipa header tersebut
diisi oleh downcomer yang mengalirkan air dari Drum, turun ke bawah melalui bagian luar dari
ketel dan mengisi header bawah. Karena itu selama adanya pembakaran, air dari pipa-pipa naik
ke dalam Drum melalui wall tube dan air yang lebih dingin dari Drum turun ke bawah melalui
downcomer, mengisi pipa-pipa air.
Gambar 2.52 Drawing Evaporator Panel (kiri) ; Evap.& SH Panel dalam furnace (kanan)
Terdapat 6 Row SH Panel, dengan masing-masing row terdapat sisi inlet dan outlet,
tiap sisi inlet/ outlet terdapat 20 tube dengan spesifikasi sebagai berikut :
INLET OUTLET
Material : SA-213 T12 Material : SA-213 T12
Diameter : 44 mm Diameter : 44 mm
Tebal : 4,2 MWT Tebal : 4,2 MWT
Jumlah : 120 Jumlah : 120
Temperatur : 377,8 C 0
Temperatur : 437,2 0C
SPESIFIKASI AIR
pH : 9-9,6
Spec. conductivity : 3-11 µS/cm
Cation conductivity : < 0,2 µS/cm
Total iron : < 0,020 mg/l
Total copper : < 0,003 mg/l
Silica : < 0,020 mg/l
Temperatur inlet : 426,8 0C
Temperatur outlet : 535,3 0C
Pressure outlet : 115,8 kgcm2g
SPESIFIKASI TUBE
Intermeadite superheater
Material : SA-213 T91 Material : SA-213 T12
Diameter : 51mm Diameter : 51mm
b. Economizer
Merupakan pemanasan awal air sebelum masuk ke steam drum, media pemanas yang
digunakan adalah flue gas sisa pembakaran dari pembakaran bahan bakar dalam
furnace.
SPESIFIKASI AIR
pH : 9-9,6
Spec. conductivity : 3-11 µS/cm
Cation conductivity : < 0,5 µS/cm
Total iron : < 0,020 mg/l
Total copper : < 0,003 mg/l
Silica : < 0,020 mg/l
Dissolved oxygen : <0,01mg/l
Residual hydrazine : 0,01 mg/l
Temperatur inlet : 237,7 0C
Temperatur outlet : 327 0C
Pressure inlet :125,5 kgcm2g
SPESIFIKASI TUBE
Material : SA-210 A1
Diameter :51mm
Tebal : 4,2 MWT
Jumlah : 285
Temperatur : 371,1 0C
I. PERSIAPAN TOOLS :
- Mesin las listrik
- Gerinda tangan 4”, 7”
- Gerinda Tuner
- Cutting wheel
- Las Asitelin
- Las Argon
- Gergaji besi
- Sikat baja
- Sarung tangan katun
- Sarung tangan kulit
- Kunci ring, pass, sock 19, 28, 30, 32, 50
- Kunci Inggris 12”
- Kunci pukul 50
- Palu
- Obeng minus dan plus
- Tang buaya
- Kunci tabung asitelin, argon, oksigen
- Majun
- Kacamata, kaplas
- NDT, Penetrant
- Thickness tool
- Kawat Las LB 52 D 3.2 dan 2.6
- Piller TGS 50