Jurnal Kesehatan Gigi 8 Nomor 1 (2020) 16-21
Jurnal Kesehatan Gigi
p-ISSN: 2407-0866 http://ejournal.poltekkes-
e-ISSN: 2621-3664 smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/index
Efektivitas Berkumur Larutan Garam
terhadap Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Dalam Saliva
Nur Khamilatusy Sholekhah1
1
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah, Semarang, Indonesia
Jalan Kedungmundu Raya Nomor 22 Semarang, 50273;
[email protected] Corresponding author: Nur Khamilatusy Sholekhah
Email:
ABSTRACT
Streptococcus mutans is a bacteria that causes dental caries. These bacteria can adhere to teeth and
are able to produce acid. Salt has antibacterial properties that can inhibit bacterial growth. The purpose of
this study was to determine the effectiveness of gargling salt solution against the number of streptococcus
mutans colonies in saliva. This type of research is a laboratory experiment using 23 samples at the Khaira
Ummah Orphanage. For 10 days the sample rinsed the 12% salt solution. Measurements were taken
before rinsing, after 5 days of rinsing and after 10 days of rinsing. Then the saliva was incubated for 24
hours. The number of streptococcus mutans colonies was counted by colony counter. Data were analyzed
using paired t test. The results showed that the number of streptococcus mutans colonies before rinsing
was 20.0435 x 10³ CFU / ml, 5 days after rinsing was 14.1304 x 10³ CFU / ml and 10 days after rinsing
was 9.9565 x 10³ CFU / ml. The measurement results before and after 5 days of rinsing there is a
significant difference p = 0.000 (p <0.05), the measurement before and after 10 days of rinsing there is a
significant difference p = 0.000 (p <0.05) and the measurement after 5 days and after 10 days there was a
significant difference p = 0.000 (p <0.05). The conclusion from this study is that gargling with a 12% salt
solution can reduce the number of Streptococcus mutans colonies in saliva.
Keywords: caries; salt; saliva; streptococcus mutans
Pendahuluan yang menyebabkan perubahan pH saliva dan pH
plak menjadi asam [3]. Streptococcus mutans
Karies adalah suatu penyakit jaringan keras merupakan salah satu bakteri yang dominan pada
gigi (email, dentin dan sementum) yang plak gigi yang berperan dalam proses karies.
disebabkan oleh aktivitas bakteri akibat dari Streptococcus mutans adalah bakteri gram positif,
karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bersifat non motil dan bakteri anaerob fakultatif.
bakteri [1]. Etiologi dari karies adalah multifaktor, Bakteri ini tumbuh optimal dalam suhu sekitar 18-
terdapat 4 faktor utama yang berperan yaitu host, 40°C dan pada pH 5,2 – 7 sesuai dengan pH plak
mikroorganisme, substrat dan waktu [2]. [4].Saliva dalam rongga mulut dihasilkan oleh
Mekanisme karies diawali dengan terbentuknya kelenjar saliva mayor (parotis, submandibularis
suatu biofilm, kemudian biofilm menjadi tempat dan lingualis) dan kelenjar saliva minor.Saliva
berkumpulnya bakteri membentuk plak, bakteri merupakan pertahanan pertama terhadap karies. 5
pada plak akan memfermentasikan karbohidrat Rongga mulut termasuk tempat yang sering
16
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
terkena substansi yang membahayakan. Beberapa test - post test design dimana melakukan satu kali
substansi tersebut dapat berefek langsung terhadap pengukuran (pre test) sebelum dan setelah
terjadinya proses karies, contohnya sukrosa yang perlakuan (post test) dengan memberikan
termasuk karbohidrat paling kariogenik yang dapat perlakuan berkumur garam 12% selama 10 hari.
difermentasikan oleh bakteri sehingga Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
menyebabkan karies. Saliva dengan fungsinya anak panti asuhan Khaira Ummah, Sayung, Demak
sebagai oral clearance mampu mengeliminasi yang berjumlah 32 anak. Penentuan sampel
substansi tersebut [3]. Saliva berperan sebagai menggunakan teknik purposive sampling dengan
buffer yang membantu menetralkan pH plak memenuhi syarat sebagai kriteria inklusi dan
sesudah makan, sehingga mengurangi waktu eksklusi pada populasi ini. Kriteria inklusi pada
terjadinya demineralisasi [6]. populasi ini yaitu berusia 13-23 tahun, tidak
Penggunaan obat kumur adalah salah satu merokok, tidak menggunakan alat protesa atau alat
cara yang efektif dalam menjaga kesehatan gigi orthodontik, kebersihan rongga mulut baik (OHI-S
[7]. Penghilangan plak terhadap gigi maupun < 3) dan terdapat gigi karies/restorasi/kehilangan
terhadap jaringan penyangga dapat dilakukan gigi dengan jumlah ≤ 4 (DMFT ≤ 4). Sedangkan
secara mekanis seperti dengan sikat gigi, dental kriteria eksklusi pada populasi ini adalah tidak
floss, sikat interdental serta kimiawi dengan obat bersedia menjadi sampel, mengkonsumsi obat-
kumur. Penggunaan obat kumur sebagai antiseptik obatan yang mempengaruhi pH saliva dan subjek
diperlukan untuk membantu menghambat berhalangan hadir atau tidak ditempat ketika
pertumbuhan bakteri dan menurunkan konsentrasi pengumpulan data dilakukan. Didapatkan sampel
bakteri pada plak gigi [4]. Kandungan obat kumur dalam penelitian ini sejumlah 23 anak.
dapat berisikan obat kumur alkohol maupun obat Larutan air garam yang digunakan adalah
kumur non alkohol. Sediaan obat kumur yang garam dapur dengan konsentrasi 12% dibuat
dipasarkan banyak ditambahkan dengan alkohol dengan menimbang 12 gram garam lalu dilarutkan
untuk menimbulkan rasa segar disamping efek masing-masing ke dalam 100 ml aquades.
antibakterinya [8]. Sebanyak 20 ml larutan air garam dimasukkan
Sifat antibakteri obat kumur terutama kedalam gelas lalu digunakan untuk berkumur
ditentukan oleh bahan aktif yang terkandung di selama 30 detik. Saliva dikumpulkan sebanyak 5
dalamnya. Bahan-bahan aktif dalam obat kumur ml.. Penelitian dilakukan selama 10 hari. Sampel
memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga berkumur 2x sehari selama 30 detik pada pagi hari
penggunaan larutan kumur yang lebih aman dan dan malam hari dengan ketentuan menyikat gigi 1
tanpa efek samping [9]. Garam banyak digunakan jam sebelum diberi perlakuan. Setelah itu sampel
oleh masyarakat Indonesia untuk mengatasi mengeluarkan saliva sebanyak 5ml lalu dilakukan
penyakit infeksi dalam rongga mulut dengan cara perhitungan jumlah streptococcus mutans dalam
kumur-kumur [10]. Garam untuk konsumsi saliva. Saliva diencerkan berseri dalam tiga tabung
manusia diproduksi dalam berbagai bentuk yang mengandung larutan fisiologis sebanyak 4
diantaranya garam dimurnikan (seperti garam laut), ml. Kemudian pada pengenceran pertama 1 mL
garam halus (garam meja) dan garam beryodium. saliva diambil dari pot plastik ke dalam tabung
Larutan garam dapat dipakai sebagai obat kumur yang berisi 3 mL larutan saline dan seterusnya.
karena garam mempunyai kandungan chloride Setelah itu, diambil sebanyak 2 ml untuk
yang berfungsi sebagai oksidator yang dapat diletakkan pada media blood agar. Kemudian
merusak dinding bakteri. Konsentrasi minimal air diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37°C
garam dalam menghambat Streptococcus mutans selama 1x24 jam.Identifikasi bakteri streptococcus
sebesar 10% [11]. Penelitian ini bertujuan untuk mutans dengan ciri-ciri blood agar berubah warna
mengetahui efektivitas berkumur larutan garam hijau (hemolisis), berbentuk bulat, kecil dan
terhadap jumlah koloni streptococcus mutans berwarna bening menggunakan alat Colony
dalam saliva . Forming Unit. Jumlah koloni streptococcus mutans
dihitung dengan CFU ( Colony Forming Unit ).
Metode Penelitian CFU adalah metode untuk menghitung banyaknya
koloni yang tumbuh dalam medium tertentu. Satu
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan titik di cawan petri dianggap 1 CFU. Pada
penelitian eksperimen laboratoris. Rancangan penelitian ini dilakukan dengan membiakkan
penelitian yang digunakan adalah one group pre streptococcus mutans pada uji media agar di cawan
17
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
petri dan koloni yang terbentuk dihitung dengan persetujuan etik dari Komisi Bioetika Penelitian
menggunakan colony counter. Skala Kedokteran/Kesehatan Fakultas Kedokteran
pengukurannya adalah rasio. Universitas Islam Sultan Agung Semarang No.
Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan 159/VIII/2013/Komisi Bioetik. Data yang
Khaira Ummah, Sayung dan Laboratorium diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNISSULA, paired t test, yang sebelumnya diuji normalitas
Semarang. Penelitian ini sudah memiliki dengan Shapiro wilk.
Hasil dan Pembahasan
Peneliti mengambil sampel dari seluruh anak OHIS < 3 dan terdapat gigi karies dengan DMFT ≤
panti asuhan Khaira Ummah yang berjumlah 32 4. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
anak. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan efektivitas berkumur larutan garam terhadap
kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi ini. jumlah koloni streptococcus mutans dalam saliva.
Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari Dalam menghitung jumlah streptococcus mutans
populasi tersebut, didapatkan sampel berjumlah 23 maka dalam cawan petri dianggap satu titik bulat
yang berumur 13-23 tahun, tidak merokok, tidak dan bening merupakan 1 koloni streptococcus
menggunakan alat protesa atau alat orthodontik, mutans (Gambar 1).
Gambar 1.
Jumlah bakteri streptococcus mutans; (A) sebelum berkumur, (B) 5 hari setelah berkumur; (C) 10
hari setelah berkumur
Penghitungan jumlah koloni bakteri yang diberi angka merupakan urutan daerah
streptococcus mutans dilakukan secara penghitungan koloni bakteri (Gambar 2 dan 3).
mikroskopis dengan alat colony counter, daerah
1 2 3 4
5 6
30 7 8 9
28 29 10 11
25 26 27 2 13 14
24 16 17 15
18 19
20 21 22 23
Gb 2. Kotak daerah perhitungan Gb 3.Kotak daerah perhitungan pada colony counter
Sebelum dilakukan uji statistik untuk dengan Shapiro-wilk (jumlah sampel < 50)
mengetahui mengetahui efektivitas berkumur diperoleh nilai signifikan > 0,05 (p > 0,05). Hasil
larutan garam terhadap jumlah koloni uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk pada
streptococcus mutans dalam saliva, uji normalitas kelompok perlakuan berkumur larutan air garam
data perlu dilakukan. Suatu data dikatakan memiliki nilai p ≥ 0,05 sehingga sebaran data
berdistribusi normal apabila pada uji normalitas dapat dikatakan normal (Tabel 1).
18
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
Tabel 1.
Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Perlakuan Berkumur Larutan Air Garam dengan
Menggunakan Uji Shapiro-Wilk
Jumlah s.mutans (10³ CFU/ml) Perlakuan Nilai p
Berkumur Larutan Air Garam Sebelum 0,918*
Setelah 5 hari 0,363*
Setelah 10 hari 0,358*
Pada penelitian ini menggunakan uji masing waktu perlakuan menunjukkan perbedaan
parametrik paired t test dimana didapatkan data yang signifikan atau bermakna (p < 0,05). Waktu
berdistribusi normal dari uji normalitas Shapiro- perlakuan pada kelompok sebelum dan setelah 5
wilk dengan p>0,05, menggunakan skala hari berkumur terdapat perbedaan yang signifikan
pengukuran numerik yaitu rasio (jumlah atau bermakna dengan p=0,000 (p<0,05), waktu
streptococcus mutans) dan varians data homogen perlakuan sebelum dan setelah 10 hari berkumur
karena uji kelompok yang berpasangan. Uji paired terdapat perbedaan yang signifikan atau bermakna
t test pada penelitian ini digunakan untuk dengan p=0,000 (p<0,05) dan waktu perlakuan
mengetahui rata-rata jumlah koloni streptococcus setelah 5 hari dan setelah 10 hari berkumur
mutans dalam saliva setelah berkumur dengan terdapat perbedaan yang signifikan atau bermakna
larutan air garam. Berdasarkan hasil uji didapatkan dengan p=0,000 (p<0,05) (Tabel 2).
nilai p sebesar 0,000 menunjukkan bahwa rata-rata
jumlah koloni streptococcus mutans pada masing-
Tabel 2.
Hasil Uji Paired T Test Sebelum dan Setelah Berkumur Larutan Air Garam
Kelompok Perlakuan Jumlah s.mutans (10³ Nilai
CFU/ml) p
Sebelum 20,0435
Garam Setelah 5 hari 14,1304 0,000
Setelah 10 hari 9,9565
Grafik 1.
Penurunan Jumlah Streptococcus Mutans Setelah Berkumur Larutan Air Garam
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
Berkumur Larutan Air Garam
Sebelum Berkumur 5 Hari Setelah Berkumur 10 Hari Setelah Berkumur
Berdasarkan penelitian yang telah larutan garam terdapat khasiat antibakteri, dimana
dilaksanakan menghasilkan bahwa berkumur garam mampu menyebabkan perubahan osmotik
dengan larutan garam 12% baik setelah berkumur yang mengakibatkan gangguan dan kematian sel
selama 5 hari dan 10 hari dapat menurunkan bakteri10. Garam memiliki daya anti bakteri dengan
jumlah koloni streptococcus mutans dalam saliva. cara menarik air dari bakteri melalui osmosis
Hal ini dikarenakan di dalam garam terkandung menyebabkan bakteri menyusut dan mati. Osmosis
unsur natrium chloride yang merupakan adalah proses dimana air dari konsentrasi garam
golongahalogen.Halogen mempunyai sifat yang lebih rendah perjalanan di seluruh membran
oksidator yang kuat dan mampu membunuh bakteri sel penghalang untuk konsentrasi yang lebih tinggi
[12]. [13].
Garam dapur adalah senyawa kimia Pengaruh garam terhadap bakteri
dengan nama Natrium Klorida (NaCl). Di dalam streptococcus mutans penyebab karies yaitu
19
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
adanya water insoluble Glucan dari sukrosa yang Obat kumur merupakan larutan atau cairan yang
dapat disintesis oleh glucosyltransferase dari digunakan untuk membersihkan rongga mulut
streptococcus mutans telah ditemukan sangat dengan tujuan untuk menyingkirkan bakteri
dirangsang oleh bermacam-macam mono-atau perusak, menghilangkan bau mulut, mempunyai
divalent kation. Efek garam mungkin dikarenakan efek terapi dan menghilangkan infeksi atau
perubahan glucosyltransferase dan pelepasan batas mencegah karies gigi [20]. Berkumur dapat
sel glucosyltransferase [11]. Garam mempunyai menghilangkan bakteri di sela-sela gigi yang tidak
sifat bakterisid (membunuh bakteri) dan terjangkau oleh sikat gigi. Hal ini disebabkan
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri). berkumur dengan obat kumur dapat mencapai lebih
Larutan garam beryodium dengan konsentrasi 20% banyak permukaan-permukaan rongga mulut,
memiliki zona hambat sebesar 5,3mm dimana sehingga efektivitas kontrol plak meningkat [21].
termasuk dalam kategori sedang terhadap daya Akumulasi plak pada permukaan gigi dapat
hambat pertumbuhan bakteri streptococcus dipakai sebagai salah satu indikator kebersihan
mutans, sedangkan konsentrasi 80% memiliki zona rongga mulut. Pembersihan yang kurang maksimal
hambat sebesar 7,0mm dimana termasuk dalam akan menyebabkan plak semakin melekat dan
kategori kuat terhadap daya hambat pertumbuhan menjadi karang gigi setelah mengalami kalsifikasi.
bakteri streptococcus mutans [14]. Pengendalian plak dapat dilakukan secara mekanik
Sampel diambil dari Panti Asuhan Khaira maupun kimiawi. Kontrol plak secara mekanik
Ummah dikarenakan untuk mendapatkan sampel yaitu dengan cara menyikat gigi dan flossing, cara
yang homogeny [15]. Sampel dengan usia 13-23 ini dianggap paling efektif dalam pencegahan
tahun karena pada usia tersebut dapat membawa penyakit periodontal, sedangkan kontrol plak
perubahan besar yang saling bertautan dalam secara kimiawi dapat dilakukan dengan
semua ranah perkembangan. Berkumur menggunakan obat kumur [22].
menyebabkan efek garam terhadap rongga mulut
dapat lebih intens dan lama sehingga aktivitas Simpulan
antibakteri dari garam dapat lebih menempel
terhadap gigi tempat mayoritas streptococcus Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa
mutans [16]. berkumur dengan larutan garam 12% dapat
Kriteria sampel yang digunakan adalah menurunkan jumlah koloni streptococcus mutans
sampel yang tidak menggunakan alat orthodonti dalam saliva, baik setelah 5 hari berkumur larutan
dan alat protesa karena menjaga kebersihan mulut air garam maupun 10 hari setelah berkumur larutan
selama perawatan orthodonti dan penggunaan alat air garam.
protesa sangat sulit karena dapat menyebabkan
terjadinya retensi makanan [17]. Pada orang yang Ucapan Terimakasih
merokok terjadi penurunan pH saliva yang
disebabkan karena dalam proses pengolahan Terima kasih saya ucapkan kepada Fakultas
tembakau untuk pembuatan rokok terdapat Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah
beragam gula-gula dan pemanis ditambahkan Semarang, Panti Asuhan Khaira Ummah Desa
dengan sengaja hingga 4%, atau bisa hingga 13% Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak,
gula [18]. Pengambilan skor DMFT ≤ 4 karena Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
skor DMFT ≥ 4 tidak terlalu efektif dalam Universitas Sultan Agung Semarang yang telah
menurunkan jumlah koloni streptococcus mutans memberikan dukungan finansial, memberikan
dalam saliva [19]. kontribusi kerja dan memberikan sumberdaya
Tingginya penyakit pada gigi dan mulut dalam penelitian ini.
mengharuskan masyarakat menjaga kesehatan gigi
dan mulut karena fungsi gigi dan rongga mulut Daftar Pustaka
saling berkaitan dengan sistem pencernaan
manusia. Menggosok gigi merupakan salah satu [1] Soesilo, D., Santoso, R.E., Diyatri, I. Peranan
cara yang dapat digunakan untuk membersihkan Sorbitol dalam Mempertahankan Kestabilan
gigi dan mulut. Membersihan gigi dengan sikat pH Saliva Pada Proses Pencegahan
gigi saja tidak cukup untuk membersihkan gigi dan Karies,Dental Journal,2005,Vol 38(1),Pg 25-
mulut sehingga masih ada kotoran yang tertinggal 28
dan menimbulkan masalah gigi. Salah satu [2] Mangkey, E., Posangi, J. & Leman, M. A.
alternatif untuk meningkatkan kesehatan gigi dan Gambaran Status Karies Pada Siswa Smp
mulut adalah dengan penggunaan obat kumur. Negeri I Tomohon. e-GIGI 3, (2015)
20
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
[3] Fejerskov, O., Kidd, E,Dental Caries, 2nd ed, Bakteri Streptococcus Mutans. J Kesehat
Oxford : Blackwell;2008. pg : 267;269- Gigi. 2016;Vol.03 No.(1):30–3.
270;273;4-5 [15] Achmad, G.V. Jumlah Koloni Streptococcus
[4] Suwandi, T. Pengembangan Potensi mutans Dalam Plak Anak Sebelum dan
Antibakteri Kelopak Bunga Hibiscus Sesudah Berkumur Minuman Probiotik
sabdariffa L. (Rosela) Terhadap Streptococcus (Tesis). Jakarta : Fakultas Kedokteran Gigi
sanguinis Penginduksi Gingivitis Menuju Program Studi Illmu Kedokteran Gigi Anak
Obat Herbal Terstandar(Disertasi). Jakarta : Universitas Indonesia, 2012.
FKG UI, 2012 [16] Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldmen, R.D.
[5] Harris, N.O., Godoy, F.G., Nathe, C.N, Human Development. 9th ed. USA : Higher
Primary Preventive Dentistry, 7th ed, USA : Education;2011. pg : 535-537
Pearson;2009. pg : 36;151 [17] Wahyuningtyas, E. Pengaruh Ekstrak
[6] Haryani W, Siregar I, Ratnaningtyas LA. Graptophyllum Pictum Terhadap
Buah Mentimun dan Tomat Meningkatkan Pertumbuhan Candida Albicans Pada Plat
Derajat Keasaman (pH) Saliva dalam Rongga Gigi Tiruan Resin Akrilik. Indonesian Journal
Mulut. J Ris Kesehat. 2016;5(1):21–4. of Dentistry, 2008. Vol 15(3);pg 187-191
[7] Endarti., Fauzia., Zuliana, E. Manfaat [18] Sari, N.N.G. Permen Karet Xylitol Yang
Berkumur dengan Larutan Ekstrak Siwak, Dikunyah Selama 5 Menit Meningkatkan dan
Majalah Kedokteran Nusantara,2007, Vol Mempertahankan pH Saliva Perokok Selama
40(1),pg 29-37 3 Jam (Tesis). Denpasar : Program Magister
[8] Ferdinandha, G. Perbedaan Obat Kumur Studi Ilmu Biomedik Universitas Udayana,
Beralkohol dan Non Alkohol Terhadap 2011
Kekasaran Permukaan Tumpatan Resin [19] Rupesh, S., Winnier, J.J., Nayak, U.A., Rao,
Komposit Dengan Monomer BIS- A.p., Reddy, N.V. Comparative Evaluation of
GMA+TEGDMA Dibandingkan The Effects Of An Alum-Containing
UDMA(Tesis PPDGS). Yogyakarta : Fakultas Mouthrinse And A Saturated Saline Rinse On
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, The Salivary Levels Of Streptococcus
2011 Mutans. Journal of Indian Society of
[9] Thioritz, Ernie., Saleh M. Perubahan pH Pedodontics and Preventive Dentistry,2010.
Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Air Vol.28(3). Pg 138-144
Rebusan Jahe Merah Pada Masyarakat Di [20] I Putu Eka Widana, Maulin Inggraini SN.
Kelurahan Lompo Riaja Kecamatan Tanete PerbedaanJumlah Pertumbuhan Koloni
Riaja Kabupaten Barru. Media Kesehat Gigi. Bakteri Pada Rongga Mulut Sebelum dan
2020;21(1):1–9. Sesudah Memakai Obat Kumur Yang
[10] Nurdeviyanti, N. Larutan Garam Dapur Mengandung Alkohol dan Non Alkohol. J
Beriodium Menghambat Pertumbuhan Mitra Kesehat. 2020;2(2):82–7.
Streptococcus mutans Secara In Vitro. [21] Patabang WA, Leman MA, Maryono J.
Denpasar : Universitas Udayana, 2011. Perbedaan Jumlah Pertumbuhan Koloni
[11] Salam, F. Efektivitas Larutan Garam Bakteri Rongga Mulut Sebelum Dan Sesudah
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Menggunakan Obat Kumur Yang
mutans. Makassar : FKG UNHAS,2012. Mengandung Chlorheksidine. Pharmacon.
[12] Purba, M. Kimia Untuk SMA Kelas X 2016;5(1):26–31.
Semester 1. Jakarta : Erlangga; 2006.pg : 85 [22] Fatimah S, Adhani R. Perbandingan Skor
[13] Tampubolon, K. Mikroorganisme Dalam Indeks Plak Sebelum Dan Sesudah Berkumur
Pangan Laut. Bogor : Departemen Teknologi Dengan Air Rebusan Daun Sirih ( Piper Betle
Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu L ) Pada Ibu Hamil Tinjauan Pada Ibu Hamil
Kelautan IPB, 2008. di Puskesmas Sungai Jingah Kota
[14] Rimbiyastuti H, Suwarsono, Julianto AY. Banjarmasin. J Kedokt Gigi Dentino.
Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam 2017;I(1):94–9.
Beryodium (Nacl) terhadap Daya Hambat
21
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866