Tuberculosis - The Most Common Symptoms of TB Disease Are Cough With Phlegm
Tuberculosis - The Most Common Symptoms of TB Disease Are Cough With Phlegm
Tuberculosis - The Most Common Symptoms of TB Disease Are Cough With Phlegm
Clarisa Rahmah1
1
Program Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2020 593
PENDAHULUAN pada rencana strategis yaitu menurunkan
prevalensi TB dari 235 per 100.000
Indonesia merupakan negara dengan penduduk menjadi 224 per 100.000
peringkat kedua kasus penyakit penduduk (Infodatin, 2015). Sejak tahun
tuberkulosis (TB) Paru tertinggi di dunia. 2016, tujuan program TB Paru adalah
Lima negara dengan insiden kasus mengakhiri epidemik TB Paru melalui
tertinggi yaitu India, Indonesia, China, penerapan strategi End TB. Strategi
Philipina, dan Pakistan (Infodatin, 2018). tersebut berupa mengurangi kematian
Pada tahun 2016 penderita TB Paru akibat TB Paru sebesar 90% pada tahun
mengalami peningkatan dari tahun 2030 dan memutuskan kejadian kasus
sebelumnya dari 9,6 juta jiwa menjadi baru TB sebesar 80% (WHO, 2015).
10,5 juta jiwa. Angka ini cenderung Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah
mengalami peningkatan dibandingkan penyakit radang parenkim paru yang
dengan jumlah penderita TB paru BTA (+) bersifat menular disebabkan oleh infeksi
tahun 2010 adalah sekitar 302.861 orang, bakteri TB yaitu Mycobacterium
di mana 183.366 kasus di antaranya tuberculosis (CDC, 2016). Sebagian besar
adalah menderita BTA (+) (Butarbutar, kuman TB menyerang paru tetapi dapat
2018). World Health Organization (WHO) juga mengenai organ tubuh lain (Janan M,
menyatakan bahwa TB merupakan salah 2019). Penderita tuberkulosis paru BTA (+)
satu dari 10 penyebab utama kematian dapat menularkan pada orang
akibat penyakit infeksi. TB menyebabkan sekelilingnya, terutama yang melakukan
sekitar 1,3 juta kematian dan terdapat 6,4 kontak erat. Setiap penderita tuberculosis
juta kasus baru TB yang dilaporkan pada paru BTA (+) dapat menularkan pada 10-
tahun 2017 di seluruh dunia (WHO, 2017). 15 orang per tahun. Daya penularan dari
Pada tahun 2016 di Indonesia seorang penderita TB paru BTA (+)
terdapat 298 ribu penemuan kasus TB Paru ditentukan oleh banyak bakteri yang
dan 156 ribu penemuan kasus BTA (+) dikeluarkan dari paru-paru. Pada saat
berdasarkan hasil cakupan penemuan penderita mengalami batuk dan bersin
kasus penyakit TB Paru. Hasil riset maka bakteri penyebab penyakit TB akan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ditularkan melalui udara dalam bentuk
2018, menyebutkan bahwa jumlah percikan dahak. Apabila penderita
prevalensi Tuberkulosis paru klinis yang mengalami batuk dan bersin dalam suatu
tersebar di seluruh Indonesia yaitu 1,0%. ruangan yang tertutup maka akan
Beberapa Provinsi yang di antaranya memudahkan proses penularan TB yang
mempunyai angka Prevalensi di atas angka akan menghasilkan kurang lebih 3000
Nasional yaitu: Provinsi Aceh, DKI Jakarta, percikan. TB menyebar melalui droplet
Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatra nuclei penderita, sehingga setiap orang
barat, kepulauan Riau, Nusa Tengara yang kontak dengan penderita TB memiliki
Barat, Nusa Tengara Sulawesi selatan, risiko untuk terinfeksi, terutama kontak
Sulawesi tengah dan daerah timur serumah penderita TB paru. Penularan
Indonesia (Riskesdas, 2018). penyakit TB pada kontak serumah dapat
Pemerintah telah mencanangkan terjadi karena perilaku penderita TB paru
konsep pembangunan kesehatan menuju yang menyebabkan kontaminasi bakteri TB
Indonesia sehat (2015 – 2025) yang di udara dalam rumah, seperti batuk dan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bersin tanpa menutup mulut (Muslimah,
kemauan dan kemampuan hidup bagi 2019).
setiap orang agar terwujud derajat Kondisi lingkungan dalam rumah
kesehatan masyarakat yang optimal. yang tidak memenuhi syarat menjadi
Melalui berbagai program kesehatan salah media penularan penyakit TB paru. Rumah
satunya mengeksekusi penyakit menular atau tempat tinggal yang buruk atau
akibat infeksi pernafasan yaitu TB paru. kumuh dapat mendukung terjadinya
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian penularan penyakit dan gangguan
Kesehatan membuat sasaran strategis kesehatan seperti TB Paru. Faktor
pengendalian TB hingga 2014 mengacu lingkungan dalam rumah yang secara
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2020 594
statistik berhubungan bermakna dengan kurang adanya fasilitas ventilasi yang baik,
kejadian penyakit TB paru adalah ventilasi pencahayaan yang buruk di dalam
kamar, kelembaban kamar, sinar matahari, ruangan, kepadatan hunian dalam rumah
dan kepadatan hunian kamar (Versitaria dan bahan bangunan di dalam rumah
dan Kusnoputranto, 2011). Faktor risiko (Asrijun, 2018). Maka dari itu pencegahan
yang mempengaruhi kejadian TB di penularan penyakit TB paru dapat
antaranya adalah lingkungan terkait dilakukan dengan mengetahui faktor-faktor
dengan pencahayaan rumah, kelembapan, yang mempengaruhi penularan penyakit
suhu, kondisi atap, dinding, lantai rumah TB, terutama pada kontak serumah
serta kepadatan hunian (Azhar K dan penderita sehingga dapat dijadikan dasar
Perwitasari D, 2014). Lingkungan rumah upaya pencegahan penularan dan
yang kurang sehat dapat mempengaruhi penyebaran penyakit TB paru.
tingginya kejadian TB paru misalnya
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 7, Nomor 4, Oktober 2020 598