Pembentukan Asam Humat Dan Fulvat Selama Pembuatan Kompos J Erami Padi
Pembentukan Asam Humat Dan Fulvat Selama Pembuatan Kompos J Erami Padi
Pembentukan Asam Humat Dan Fulvat Selama Pembuatan Kompos J Erami Padi
Production of humic substances during the composting of organic matter becomes one
criterion of compost quality. The objectives of this study were to measure and quantify the amounts
of humic substances produced during the composting of rice straw by commercial decomposer,
Effective Microorganism 4 (EM4). The experiment was carried out by using twenty kilograms of
rice straw with C/N ratio 105 and containing 32.28% of cellulose and 4.48% lignin. The treatment
essayed was the quantity EM4 applied i.e 10, 20, 30 ml and without inoculation as control.
Experimental design used was Completely Randomized Design with three replications. Parameters
observed are C/N ratio, humic acid, fulvic acid, and humification ratio. The results clearly showed
that the increase of EM4 applied was closely related with the sum of humic substances, humic acid,
and fulvic acid produced. The significance results were observed after 60 days applying compost
with 30 ml EM4. It could be concluded that the quantity of EM4 applied to determine the rate of
compost maturity as indicated by the value of humification ratio, was significantly different. On the
other hand, the low contents of lignin in rice straw might also determine humic and fulvic acid
formation.
9
Pembentukan Asam Humat dan Fulvat (Agustian, et al): 9 - 14 ISSN: 1829-7994
10
J. Solum Vol. I No. 1, Januari 2004: 9 - 14 ISSN: 1829-7994
HCl 0,1 N sehingga asam humat mengendap perlakuan pemberian EM4. Nisbah C/N
dan dibiarkan selama 24 jam. Selanjutnya terlihat menurun lebih rendah dengan
asam humat yang mengendap dipisahkan dari peningkatan jumlah pemakaian EM4, namun
asam fulvat yang ada dalam larutan dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang
sentrifugasi dengan kecepatan 15.000 rpm nyata antara pemberian 10, 20 dengan 30 ml
selama 10 menit. Asam humat yang terkumpul EM4.
di dasar tabung kemudian dikeringkan dalam
oven pada suhu 60 oC begitu juga dengan Dari Tabel 2. Juga dapat kita lihat
filtrat yang mengandung asam fulvat. Berat bahwa nilai C/N menurun seiring dengan
yang diperoleh merupakan berat asam humat lamanya waktu pengomposan sedangkan
dan fulvat yang dikandung kompos. pemberian EM4 dalam hal ini tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan pengaruh yang nyata
terhadap perubahan nilai C/N sampai
a. Asam humat dan fulvat kompos berumur 60 hari.
Kandungan asam humat maupun asam
fulvat telah terbentuk setelah 20 hari Menurut Dalzel et al. (1987) proses
pengomposan dengan jumlah asam fulvat jauh pengomposan sangat tergantung kepada
lebih tinggi dibandingkan dengan asam humat. aktivitas mikroorganisme perombak.
Pada umur kompos 20 hari jumlah asam Mikroorganisme membutuhkan sumber C
humat yang terbentuk belum berbeda nyata untuk mendapatkan energi dan N sebagai
antar perlakuan yang dicobakan, sebaliknya bahan untuk pembentukan dan perbanyakan
peningkatan dosis pemakaian EM4 sudah sel. Tanpa adanya sumber C dalam bentuk
memperlihatkan pengaruh dimana pada taraf gula sederhana dan N yang cukup maka
30 ml ditemukan sebanyak 182,67 mg g-1 proses perombakan akan berlangsung
asam fulvat yang berbeda nyata dengan taraf lambat. Semakin tinggi nisbah C/N bahan
pemakaian yang lebih rendah. organik yang akan dirombak akan semakin
lama terbentuk bahan humus. Singer dan
Seiring dengan lamanya pengomposan Munns (1987) menyatakan bahwa proses
kandungan asam humat secara perlahan dekomposisi bahan organik menjadi humus
meningkat, sementara asam fulvat terlihat dalam lingkungan alami tanpa tambahan
sudah menurun jumlahnya pada umur kompos inokulan dari luar membutuhkan waktu yang
pada umur 60 hari.Hasil yang diperoleh dalam panjang yaitu lebih kurang 300 hari. Oleh
percobaan ini sejalan dengan apa yang sebab itulah untuk memacu aktivitas
dikemukakan oleh Inbar et al. (1990) dimana mikroorganisme dalam proses dekomposisi
dikatakan bahan organik yang perombakannya bahan organik dengan Nisbah C/N tinggi
baru pada tahap awal biasanya mengandung sering ditambahkan nutrisi seperti N, P, K ,
asam fulvat lebih banyak dibandingkan asam Mg dan S.
humat dan jika perombakannya telah berlanjut
asam fulvat menurun atau tetap jumlahnya c. Tingkat Humifikasi
sedangkan asam humat justru meningkat.
Tingkat humifikasi atau tingkat
b. Nisbah C/N dekomposisi bahan organik selain dapat di
Dari hasil yang ditampilkan pada Tabel 2 ekspresikan dengan nilai C/N juga dapat
terlihat bahwa nisbah C/N setelah 20 hari dinyatakan dalam bentuk nisbah humifikasi
pengomposan menurun dari 105 pada awal yang merupakan perbandingan antara fraksi
pengomposan menjadi 94,8 pada perlakuan asam humat dengan asam
tanpa EM4 yang berbeda nyata dengan
11
Pembentukan Asam Humat dan Fulvat (Agustian, et al): 9 - 14 ISSN: 1829-7994
Tabel 1. Kandungan asam humat (AH) dan asam fulvat (AF) selama 60 hari pengomposan
jerami padi
AH AF AH AF AH AF
* Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT
pada taraf nyata 5%.
* Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT
pada taraf nyata 5%.
12
J. Solum Vol. I No. 1, Januari 2004: 9 - 14 ISSN: 1829-7994
EM4
* Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata
menurut DNMRT pada taraf nyata 5%.
fulvat (AH/AF). Dari Tabel 3 dapat dilihat pada penelitian ini sampai umur 60 hari
bahwa nisbah humifikasi menaik sejalan masih jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan lamanya waktu pengomposan dengan asam humat yang dihasilkan sedangkan
EM4. Namun demikian nilai nisbah hal sebaliknya dijumpai pada penelitian
humifikasi baru memperlihatkan perbedaan Inbar et al. (1990). Hal lain yang bisa
yang nyata setelah kompos berumur 60 hari. menyebabkan terdapatnya perbedaan
adalah karena sumber dan asal bahan yang
Pada umur kompos tersebut pemakaian dikomposkan juga berbeda seperti yang
EM4 sebanyak 30 ml menunjukkan nisbah juga ditemui oleh Hadas dan Portnoy
humifikasi yang berbeda nyata dengan (1994).
perlakuan tanpa dan pemberian 10 ml EM4
KESIMPULAN
namun demikian masih tidak berbeda nyata
dengan pemakaian 20 ml. Dari hasil-hasil pengamatan yang
diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai
Nilai nisbah humifikasi yang diperoleh berikut :
dalam penelitian ini jika dibandingkan dengan
hasil penelitian Inbar et al. (1990) yang 1. Dalam proses pengomposan jerami
menggunakan kotoran sapi sebagai bahan padi dengan maupun tanpa
kompos terbilang masih sangat rendah. Pada pemberian menggunakan Effective
umur kompos 20 hari pada percobaannya Microorganism 4 (EM4) tetap
nisbah humifikasi sudah mencapai lebih dari terbentuk asam humat dan asam
3,0 dan pada hari ke-147 nilai nisbah telah fulvat
mendekati 5,0. Rendahnya Nisbah Humifikasi 2. Pemakaian EM4 sebagai inokulan
yang diperoleh pada percobaan ini disebabkan dalam pengomposan jerami padi
karena kandungan asam fulvat yang diperoleh dapat mempengaruhi jumlah asam
humat dan
asam He X.T., S.J. Traina and T.J. Logan. 1992.
fulvat yang terbentuk pada percobaan ini Chemical Properties of Municipal
13
Pembentukan Asam Humat dan Fulvat (Agustian, et al): 9 - 14 ISSN: 1829-7994
14