Dinas Kesehatan Kota Tomohon Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado
Dinas Kesehatan Kota Tomohon Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado
Dinas Kesehatan Kota Tomohon Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Manado Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado
Abstract. In Tomohon has a lot of standing water charging service business where its existence needs to get supervision and
coaching as well as permit the legalization of the local city government. As per the data, there are 30 depots Water Refill
scattered in Tomohon. The purpose of this study was to determine the relationship of hygiene sanitation depot on the
bacteriological quality of the drinking water refill in Tomohon. This research is an observational study with Cross-sectional
study design, data collection by observation and direct interviews using a questionnaire and the results of the examination of
water samples in the laboratory BTKL PP Class I Manado. The sample in this research is all the drinking water refill depot
totaling 30 depots and 10 raw water sources used by the depot. Results of bacteriological examination of drinking water
quality in 30 refill depot depot there were 26 qualified (86.7%) and 4 depots are not eligible (13.3%) and for raw water from
the raw water source 10 there are 3 sources of qualified (30%) and 7 raw water source are not eligible (70%). The results of
the bivariate analysis using Chi square test showed that there was a significant association between hygiene sanitary
processing equipment associated with the bacteriological quality of the drinking water refill with p = 0.035, Hygiene
sanitation employees no meaningful relationship with the bacteriological quality of the drinking water refill with p = 0.035,
and no significant correlation between the quality of raw water sources with the bacteriological quality of drinking water refill
with p = 0.045. The conclusion of this study is the quality of raw water sources, hygiene sanitation and hygiene sanitary
processing equipment handlers associated with the bacteriological quality of the drinking water refill in Tomohon. It is
recommended to the Department of Health and Social Tomohon to conduct periodic surveillance.
Keywords: Bacteriological Quality, Source Water Quality, Hygiene Equipment and Hygiene handlers
Abstrak. Kecenderungan penduduk untuk mengkomsumsi air minum siap pakai demikian besar, sehingga usaha depot air
minum isi ulang tumbuh subur dimana-mana yang perlu diawasi, dibina dan diawasi kualitasnya agar selalu aman dan sehat
untuk dikomsumsi masyarakat sesuai dengan Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan
hygiene sanitasi depot terhadap kualitas bakteriologis air minum isi ulang di Kota Tomohon. Jenis penelitian ini adalah
Latar Belakang.
penelitian observasionalAir sangat
analitik dengan diperlukan olehsectional study, Hygiene
rancangan Cross pengumpulan sanitasi adalah
data dilakukan usaha
dengan cara yang
observasi
dan wawancara
tubuh langsunghalnya
manusia seperti dengan udara
menggunakan kuesioner serta hasil
dan makanan. dari pemeriksaan
dilakukan untuk sampel air di laboratorium
mengendalikan BTKL PPair
faktor-faktor
Kelas I Manado. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua depot air minum isi ulang yang berjumlah 30 depot serta 10 sumber
Tanpa air, manusia tidak akan bisa bertahan hidup minum, penjamah, tempat dan perlengkapannya
air baku yang digunakan oleh depot. Hasil pemeriksaan sampel air di laboratorium untuk kualitas air sumber dari 10 sumber
lama.
air baku yang memenuhi syarat sebanyak 3 sumber air baku (30%)yang
Selain berguna untuk manusia, air pun dapatmemenuhi
dan tidak atau yang mungkin
syarat sebanyak dapat menimbulkan
7 sumber air baku
diperlukan
(70%), hasiloleh mahkluk
pemeriksaan hidup
untuk lain
kualitas misalnyaair minum
bakteriologis penyakit atau 26gangguan
depot sebanyak depot (86,7%) kesehatan
kualiats airlainnya.
depot
hewan dan tumbuh
memenuhi – tumbuhan.
syarat sebagai air minumBagidan 4manusia, air air depot
depot (13,3%) Kebutuhan penduduk
tidak memenuhi syarat terhadap
sebagai air air minum
minum dapat di
berdasarkan
Permenkesuntuk
diperlukan No.492/Menkes/Per/IV
menunjang kehidupan 2010 tentang
antarapersyaratan
lain kualitas
penuhi air melalui
minum. Hasilair analisis secara bivariat
yang dilayani oleh dengan
sistem
menggunakan uji Chi square didapatkan hasil yaitu ada hubungan yang bermakna antara kualitas sumber air dengan kualitas
dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa perpipaan ( PDAM), air minum dalam
bakteriologis air minum isi ulang dengan nilai p= 0,045, Hygiene sanitasi peralatan/alat pengolahan berhubungan dengan
kemasan
mengganggu kesehatan
kualitas bakteriologis (Ditjen
air minum P2PL
isi ulang Kemenkes,
dengan (AMDK)
nilai p= 0,035 dan maupun
Hygiene sanitasi Depotberhubungan
penjamah Air Minum. Selain
dengan itu air
kualitas
2010)
bakteriologis air minum isi ulang dengan nilai p = 0,035. Kesimpulan tanah dangkal
penelitian ini dari
yaitu sumur-sumur
kualitas sumber airgalibaku,
atauhygiene
pompa
Juliperalatan
sanitasi Soemiratdan Slamet (2009)penjamah
hygiene sanitasi menyebutkan serta kualitas
berhubungan dengan air hujan diolah oleh
bakteriologis penduduk
air minum menjadi
isi ulang di Kotaair
Tomohon.
sumber yang dimanfaatkan manusia pada dasarnya minum setelah dimasak terlebih dahulu.
digolongkan menjadi air tanah, air permukaan dan Kualitas air dapat ditinjau dari segi físik,
Kata Kunci : Kualitas Bakteriologis, Kualitas Sumber Air, Hygiene Peralatan dan Hygiene Penjamah
air angkasa a). Air Tanah, Air tanah yang kimia, dan bakteriologis. Persyaratan secara físik,
tergantung kedalamannya yaitu air tanah dangkal air minum tidak berbau, tidak berasa, tidak
dan air tanah dalam. b). Air Permukaan, Air berwarna dan tidak keruh. Persyaratan
permukaan merupakan air sungai dan danau dan bakteriologis air minum tidak boleh mengandung
c). Air Angkasa, Yaitu air yang berasal dari kuman E.coli,sedangkan persyaratan kimia, air
atmosfir, seperti hujan dan salju. tidak boleh mengandung senyawa kimia beracun
dan setiap zat yang terlarut dalam air punya batas
tertentu yang diperbolehkan (Jamaluddin dkk, tahun mengalami penurunan ( DinkesSos Kota
2007). Tomohon).
Menurut peraturan menteri kesehatan Hingga saat ini di kota Tomohon telah
republik indonesia Nomor banyak berdiri usaha jasa pengisian air minum
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dimana keberadaanya perlu mendapatkan
dan pengawasan kualitas air, Bab 1 Ketentuan pengawasan dan pembinaan serta legalisasi
Umum Pasal 1: Air bersih adalah air yang perizinan dari pemerintah Kota setempat. Sesuai
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang data yang ada terdapat 30 Depot Air Minum Isi
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat Ulang yang tersebar di Kota Tomohon (Dinkessos
diminum apabila telah dimasak. Sebagai Kota Tomohon 2013). Tujuan Penelitian Untuk
batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi mengetahui hubungan hygiene sanitasi depot
persyaratan bagi system penyediaan air minum, terhadap kualitas bakteriologis air minum isi ulang
dimana persyaratan yang dimaksud adalah di Kota Tomohon
persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi
kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis, METODE
sehingga apabila dikomsumsi tidak menimbulkan Jenis penelitian ini merupakan studi
efek samping (Kepmenkes observasional analitik dengan rancangan cross
No.492/Menkes/Per/IV/2010). sectional study, yaitu suatu rancangan studi
Air minum menurut peraturan menteri epidemiologi yang mempelajari hubungan variabel
kesehatan republik indonesia Nomor independen yaitu hygiene sanitasi peralatan,
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan sanitasi penjamah serta kandungan total coliform
Kualitas Air Minum pasal 1: Air minum adalah air pada air baku dan air yang sudah diolah dengan
yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses variabel dependen yaitu kualitas bakteriologis air
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan minum isi ulang. Variabel penelitian yaitu hygiene
dapat langsung diminum. sanitasi peralatan dan hygiene sanitasi penjamah
Peneliti terdahulu Jasman (2007), Meneliti dan kualitas bakteriologis air baku (variabel
tentang Manajemen pengawasan Sanitasi independen) dan kualitas bakteriologis air minum
Lingkungan dan Kualitas Bakteriologis Air isi ulang sebagai variabel dependen
Minum Pada Depot di Kota Manado, mengatakan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
bahwa dari 38 sampel depot air minum di Kota depot air minum isi ulang yang ada di Kota
Manado, 34 (89,5%) mempunyai kualitas Tomohon dan sekitarnya yang berjumlah 30 depot,
bakteriologis yang memenuhi syarat kesehatan dan dan Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh
4 (10,5%) tidak memenuhi syarat kesehatan. depot air minum isi ulang yang ada di Kota
Dikri dkk (2012), Meneliti tentang tentang Tomohon dan sekitarnya yang berjumlah 30 depot
Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi yang di ambil dari total populasi. Instrumen
dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum Pada Depot penelitian yang dipakai adalah Kuisioner
Air Minum Isi Ulang di Kota Padang, Pelaksanaan pemeriksaan Depot dan Uji laboratorium.
Penyelenggaraan hygiene sanitasi depot air minum Data hasil penelitian dianalisis secara
isi ulang di Kota Padang sebanyak 12 depot air univariat yaitu analisis deskriptif karakteristik
minum isi ulang (50%) tidak memenuhi syarat responden, dilakukan dengan menyajikan
hygiene sanitasi sedangkan sebagian lainya yaitu distribusi frekwensi dari variabel yang diteliti dan
12 depot air minum isi ulang (50%) memenuhi disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, untuk
syarat hygiene sanitasi. mengetahui proporsi masing masing variabel yang
Di Sulawesi Utara, kasus diare lebih banyak diteliti, dan analisis analisis bivariat dengan uji
dideteksi berdasarkan gejala klinis yaitu sebesar hipotesis menggunakan uji Chi Square (χ2) yang
5,4% (Riskesdas, 2007). Penyakit diare tidak bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
termasuk penyakit menonjol namun kasus setiap variabel bebas dan terikat. Uji ini dipilih oleh
minggu ada di Kota Tomohon. Tahun 2011 karena variabel bebas dan terikat berskala
sebanyak 1513 kasus, tahun 2012 sebanyak 1212 kategorial. Nilai p dianggap bermakna apabila p <
kasus, tahun 2013 sebanyak 838 kasus dan setiap 0,05 Analisis data dilakukan dengan menggunakan
program computer
Hasil dan Pembhasaan Gambar 2 menjelaskan bahwa hasil
Hasil pemeriksaan sampel air secara
1. Hasil Analisis Univariat bakteriologis untuk pemeriksaan kualitas
a. Kualias Bakteriologis Air Baku Depat air minum depot terdapat 26 depot (86,7%)
Berdasarkan hasil analisis data untuk kualitas air memnuhi syarat dan 4 depot
kualitas air baku depot di Kota Tomohon (13,3%) yang kualitas air tidak memenuhi
berdasarkan hasil pemeriksaan secara syarat untuk air minum (Permenkes
bakteriologis dapat dilihat pada gambar 1 No.492/Menkes/Per/IV 2010).
dibawah ini : c. Higyene Sanitasi Penjamah
Hasil analisis data untuk hygiene
sanitasi penjamah air depot isi ulang di Kota
Gambar 1. Distribusi Kualitas Air Baku Depot Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Air
Tomohon dapat dilihat pada gambar 3 di
20
bawah ini :
20
Gambar 3. Distribusi Hygiene Sanitasi Penjamah Air Depot Isi Ulang Di Kota Tomohon
15 10
10
0
MS TMS
15 15
20
Kualitas bakteriologis Air Depot
10
4
0
MS
TMS
Gambar 4 menjelaskan bahwa dari dari
Gambar 4. Hasil Pemeriksaan Kualitas Bakteriologis Air Baku (MPN/100 ml air) 10 sumber air baku hasil pemeriksaan
25 secara bakteriologis terdapat 3 (30%)
sumber air baku yang memenuhi syarat dan
20 21
7 (70%) air baku yang tidak memenuhi
syarat sesuai dengan baku mutu air bersih
15
yang mengacu pada permenkes RI No.
12
11 (MPN/100
11 10 ml11air) 10 416/Menkes/ PER/IX/1990 tentang kualitas
10 Kandungan 9.3 9.2
7.8 air bersih.
5 2. Hasil Analisis Bivariat
a. Hubungan Kualitas Air Baku/Sumber
0 dengan Kualitas Bakteriologis Air Depot
Isi Ulang
Hasil analisis data secara bivariat
untuk hubungan kualitas air baku sebagai
sumber air depot isi ulang yang diolah
sebagai air minum berdasarkan hasil
pemeriksaan secara bakteriologis air
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1. Hubungan Kualitas Air Baku Sebagai Sumber Air Depot dengan Kualitas Bakteriologis Air
Depot Isi Ulang Di Kota Tomohon
Tabel 2. Hubungan Hygiene Sanitasi Peralatan Depot dengan Kualitas Bakteriologis Air Depot Isi
Ulang Di Kota Tomohon
Hygiene Sanitasi Kualitas Bakteriologis Air N % p
Peralatan MS % TMS %
MS 24 80 2 6.7 26 86.7
TMS 2 6.7 2 6.7 4 13.3 0.035
Total 26 86.7 4 13.4 30 100