Analisis Positioning Produk Umkm MJB (Milo Jelly Kasus: Outlet Komplek Tiban Cipta Puri Batam)
Analisis Positioning Produk Umkm MJB (Milo Jelly Kasus: Outlet Komplek Tiban Cipta Puri Batam)
Analisis Positioning Produk Umkm MJB (Milo Jelly Kasus: Outlet Komplek Tiban Cipta Puri Batam)
Abstract
This study aims to analyze product positioning milo jelly bubble based on the perception of customers in Tiban
Cipta Puri Sekupang, Batam. Total of sample is 100 by using Probability Sampling technique, simple random
sampling. Data were collected by using questionnaires and Likert scale. Data analysis method used descriptive
analysis and inferential analysis by using SEM-PLS and the coefficient of determination (R2). The results of this
study indicate that: (1) there is a positive and insignificant relationship with product attributes (X1),
demonstrated T-statistic (0.197) are lower than the T-table (1.64). (2) there is a positive and significant
relationship with the benefits of the product (X2), demonstrated T-statistic (1.768) is higher than the T-table
(1.64). (3) there is a positive and insignificant relationship with product user (X3), demonstrated T-statistic
(0.628) are lower than the T-table (1.64). (4) there is a positive and significant relationship with competitors
(X4), demonstrated T-statistic (1.699) is higher than the T-table (1.64). (5) there is a positive and significant
relationship with product category (X5), demonstrated T-statistic (2.855) are higher than the T-table (1.64). (6)
there is a positive and significant relationship with attribute price (X6), demonstrated T-statistic (1,996) are
higher than the T-table (1.64).
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif dan tidak signifikan dengan
atribut produk (X1), dibuktikan T-statistic (0,197) lebih kecil dari T-tabel (1,64). (2) terdapat hubungan positif
dan signifikan dengan manfaat produk (X2), dibuktikan T-statistic (1,768) lebih besar dari T-tabel (1,64). (3)
terdapat hubungan positif dan tidak signifikan dengan pemakai produk (X3), dibuktikan T-statistic (0,628) lebih
kecil dari T-tabel (1,64). (4) terdapat hubungan positif dan signifikan dengan pesaing (X4), dibuktikan T-statistic
(1,699) lebih besar dari T-tabel (1,64). (5) terdapat hubungan positif dan tidak signifikan dengan kategori produk
(X5), dibuktikan T-statistic (2,855) lebih kecil dari T-tabel (1,64). (6) terdapat hubungan positif dan tidak
signifikan dengan atribut harga (X6), dibuktikan T-statistic (1,996) lebih kecil dari T-tabel (1,64).
yaitu Milo Jelly Bubble, penjualan dimasing- Berdasarkan Persepsi Pelanggan dengan studi
masing outlet ini sangatlah berbeda. kasus Outlet Komplek Tiban Cipta Puri Batam.
Pemilik usaha MJB adalah usaha keluarga
yang dikelola oleh suami istri, dahulunya Perumusan Masalah
mereka adalah karyawan yang bekerja pada
perusahaan di Batam. Untuk menambah Berdasarkan Latar belakang di atas, maka
penghasilan mereka berjualan minuma Milo penulis merumuskan masalah penelitian
Jelly Bubble yang biasa dikenal dengan MJB. adalah:
Usaha yang awalnya dianggap usaha 1. Bagaimana pengaruh variabel atribut
sampingan ternyata bisa menguntungkan. produk (X1) terhadap persepsi pelanggan
Usaha yang dijalankan tersebut awalnya (Y)?
dilakukan di waktu siang sepulang kerja dan 2. Bagaimana pengaruh variabel manfaat
hari libur saja. produk (X2) terhadap persepsi pelanggan
Setelah dievaluasi omset usaha cukup (Y)?
tinggi, maka akhirnya mereka memutuskan 3. Bagaimana pengaruh variabel pemakai
berhenti bekerja dan melanjutkan menekuni produk (X3) terhadap persepsi pelanggan
usaha tersebut sampai sekarang. Alasan yang (Y)?
lain juga karena bisa mengurus keluarga secara 4. Bagaimana pengaruh variabel pemakai
bersama-sama.Keputusan yang diambil untuk produk (X4) terhadap persepsi pelanggan
memilih menjadi pengusaha adalahbagian dari (Y)?
toleransi resiko, Kondis tersebut sesuai dengan 5. Bagaimana pengaruh variabel pesaing (X5)
penelitian Irawati dan Hati SW (20014)bahwa terhadap persepsi pelanggan (Y)?
eberhasilan diri dan toleransi resiko 6. Bagaimana pengaruh variabel harga (X6)
berpengaruh signifikan sedangkan kebebasan terhadap persepsi pelanggan (Y)?
dalam bekerja..
MJB outlet Komplek Tiban Cipta Puri Tujuan Penelitian
selalu mengungguli banyaknya penjualan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
setiap harinya. Sebagai lokasi pertama 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
berkembangnya usaha MJB, Cipta Puri variabel atribut produk (X1) terhadap
merupakan tempat strategis dalam persepsi pelanggan (Y).
berwirausaha. Lokasinya yang dekat dengan 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pasar Cipta Puri serta 3 (tiga) komplek yang variabel manfaat produk (X2) terhadap
berdekatan yaitu Tiban Puri Malaka, Tiban persepsi pelanggan (Y).
Koperasi, Serta Tiban Housing membuat pasar 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
Cipta Puri selalu ramai dikunjungi masyarakat variabel pemakai produk (X3) terhadap
yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari. persepsi pelanggan (Y).
Lokasi yang strategis ini, Komplek Tiban 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
Cipta Puri banyak ditempati oleh UMKM yang variabel pemakai produk (X4) terhadap
menjual berbagai jenis makanan serta persepsi pelanggan (Y).
minuman. Banyaknya UMKM yang 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
berkembang di Komplek Tiban Cipta Puri variabel pesaing (X5) terhadap persepsi
menimbulkan banyak pesaing bagi MJB baik pelanggan (Y).
itu pesaing produk sejenis maupun tidak 6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
sejenis. variabel harga (X6) terhadap persepsi
Dalam melakukan strategi pemasaran pelanggan (Y).
kita perlu mengetahui aspek-aspek yang
terkait, yaitu: segmenting, targeting, dan Manfaat Penelitian
positioning. Aspek Positioning produk
merupakan salah satu hal yang perlu Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
diperhatikan untuk kesuksesan sebuah brand 1. Manfaat Praktis
dalam waktu panjang. Berdasarkan latar a. Perusahaan : Perusahaan dapat
belakang di atas, penulis ingin melakukan mengetahui bagaimana positioning
penelitian mengenai Analisis Positioning produk dikalangan masyarakat serta
307
Geliga & Shinta, Analisis Positioning Produk MJB (Milo Jelly Bubblle)…
Geliga & Shinta, Analisis Positioning Produk MJB (Milo Jelly Bubblle)…
d. Positioning harus berkelanjutan dan selalu 4. Variabel pesaing (X4) tidak berpengaruh
relevan dangan berbagai perubahan dalam terhadap persepsi pelanggan (Y)
lingkungan bisnis. 5. Variabel kategori produk (X5) tidak
Persepsi berpengaruh terhadap persepsi
1. Pengertian Persepsi pelanggan (Y)
Menurut Hawkins (2013) (dalam
6. Variabel harga (X6) tidak berpengaruh
Dewi,L.A.P., Dkk.: 2015) persepsi merupakan
proses yang dimulai dari exposure, dan terhadap persepsi pelanggan (Y)
perhatian terhadap stimulus pemasaran dan
berakhir dengan interpretasi konsumen. Proses METODE PENELITIAN
persepsi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
exposure, attention dan interpretation. Jenis Penelitian
Exposure merupakan sifat dimana konsumen Rancangan penelitian menggunakan
sangat selektif dalam memilih stimulus yang pendekatan eksplanatori (Explanatory
mau dilihat dan voluntary exposure sifat Research). Menurut Sugiyono (2008:5) dalam
dimana konsumen sengaja untuk melihat Dwiyanto (2011) merupakan penelitian yang
stimulus secara aktif. Selanjutnya adalah menjelaskan hubungan kausal antara variabel
proses attention (perhatian) yang ditentukan penelitian dengan pengujian hipotesis.
oleh tiga faktor yang dinamakan faktor Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini
individual, situasional dan stimulus. Faktor adalah metode survei atau penelitian yang
stimulus merupakan bentuk fisik dari stimulus dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta
itu sendiri seperti ukuran, posisi, isolasi, dll. mengenai fenomena-fenomena yang ada di
Faktor individual adalah karakteristik yang dalam obyek penelitian dan mencari
membedakan satu individu dengan yang lain keterangan secara aktual dan sistematis.
yang secara umum terbagi atas motivasi dan Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
kemampuan konsumen. Faktor situasional Objek dan ruang lingkup penelitian ini
meliputi rangsangan yang berada di dilakukan pada pelanggan MJB (Milo Jelly
lingkungan selain stimulus. Bubble) di outlet Komplek Tiban Cipta Puri.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Kerangka Penelitian Positioning (X) Positioning adalah
Atribut Produk segala upaya untuk mendesain produk dan
merek agar dapat menempati sebuah posisi
Manfaat yang unik di benak pelanggan. Variabel
POSITIONING PERSEPSI Turunan
MJB Pemakai PELANGGAN 1. Atribut
(MILO JELLY (Y)
BUBBLE) 2. Manfaat
Pesaing
(X) 3. Pemakai
4. Pesaing
Kategori Produk
5. Kategori produk
Harga
6. Harga
1. Atribut Produk (X1) Perusahaan
memposisikan diri menurut atribut, seperti
Gambar 1 Kerangka Penelitian ukuran, lama keberadaannya.
a. Derajat kepentingan (importance)
Hipotesis Penelitian b. Keunikan(distinctiveness)
1. Variabel atribut produk (X1) tidak c. Dapat dikomunikasikan
berpengaruh terhadap persepsi pelanggan (communicability)
(Y) 2. Manfaat (X2) Produk diposisikan
2. Variabel manfaat produk (X2) tidak sebagai pemimpin berdasar manfaat
berpengaruh terhadap persepsi pelanggan tertentu.
(Y) a. Kebutuhan
3. Variabel pemakai produk (X3) tidak b. Keinginan
berpengaruh terhadap persepsi pelanggan c. Selera
(Y)
310
Geliga & Shinta, Analisis Positioning Produk MJB (Milo Jelly Bubblle)…
diketahui bahwa mayoritas pelanggan MJB toping yang disajikan dalam varian menu
adalah perempuan. Milo Pas Mantap yang mendapatkan 9
responden (9%). Milo Pas Mantap
3. Frekwensi Pembelian Pelanggan merupakan menu special dari MJB dengan
harga paling mahal diantara varian menu
lainnya yaitu Rp10.000,-. Selanjutnya
varian menu yang hanya selisih 1 poin dari
Milo Pas Mantap adalah Milo Oreo Van
Crunch yaitu 8 responden (8%). Milo
Extravaganza mendapat 6 responden (6%),
Milo Larva Crunch mendapat 4 responden
(4%) dan varian menu yang paling sedikit
dipilih oleh pelanggan adalah Milo Jelly
Crunch yaitu sebanyak 2 responden (2%).
Gambar 4 Pembelian Pelanggan Penulis mengambil kesimpulan bahwa
pelanggan lebih tertarik dengan varian
Pelanggan MJB mayoritas melakukan menu yang sederhana seperti Milo Jelly dan
membelian lebih dari 3 kali dalam seminggu, Milo Jelly Bubble
jarang sekali pelanggan yang membeli hanya
1 kali seminggu. Dari penelitian ini dapat
diketahui bahwa MJB mendapat respon yang
positif dari pelanggan sehingga pelanggan
sering melakukan pembelian.
Geliga & Shinta, Analisis Positioning Produk MJB (Milo Jelly Bubblle)…
mencari informasi sendiri mengenai MJB. Bisa 8.Deskripsi Variabel Pemakai Produk (X3)
dikatan bahwa posisi lokasi berjualan produk Tabel 3 Variabel Pemakaian Produk
MJB strategis.
6. Deskripsi Variabel Atribut Produk
Tabel 1 Variabel Atribut Produk (X1)
SKOR JAWABAN
VARIAB
EL (X1) ITEM SS S TS STS MEAN
f % f % f % f %
Derajat MJB merupakan produk minuman kesukaan saya X1.1.1 41 0.41 58 0.58 1 0.01 0 0 3.40
Kepentingan
Rasa MJB lebih enak daripada produk lain
(X1.1) sejenis. X1.1.2 41 0.41 57 0.57 2 0.02 0 0 3.39
Rasa MJB yang nikmat terletak pada rasa Milo X1.2.1 47 0.47 47 0.47 6 0.06 0 0 3.41
Keunikan
dan Bubble nya.
(X1.2)
Rasa Milo dan Jelly selalu ada dalam produk
X1.2.2 47 0.47 53 0.53 0 0 0 0 3.47
MJB.
Saya bisa mengenali rasa MJB ketika saya X1.3.1 42 0.42 56 0.56 2 0.02 0 0 3.40
Dapat
diberikan produk lain sejenis.
Dikomunikas
ikan (X1.3)
Saya bisa membedakan produk MJB dengan X1.3.2 43 0.43 56 0.56 1 0.01 0 0 3.42
produk lain sejenis.
MEAN VARIABEL 3.42
terasa kuat daripada produk lain yang juga Kesimpulan bahwa harga produk
menggunakan campuran susu milo. Produk minuman MJB sesuai dengan varian toping
MJB selalu memberikan yang terbaik bagi yang diberikan. Semakin banyak toping yang
pelanggan sehingga tidak mengurangi rasa asli dipilih, semakin mahal harga yang harus
dari milo dan menghasilkan produk berkualitas dibayar. Namun, harga produk MJB sesuai
yang menjadikan toping jelly dan bubble dengan kualitas produk yang diberikan
produk MJB lebih terasa enak dan sehingga pelanggan tidak berat hati
campurannya pas serta sesuai daripada produk mengeluarkan uang untuk sebuah produk MJB
lain sejenis. Selain rasa yang enak pelanggan yang nikmat.
juga menilai dari karyawan yang melayani
pembeli dengan ramah dan cepat merespon
pelanggan serta memiliki keahlian dalam 12. Deskripsi Variabel Persepsi Pelanggan
mengemas produk sehingga produk aman saat Tabel 7 Deskripsi Variabel Persepsi Pelanggan
sampai ke tangan pelanggan. Produk MJB
memiliki khas dengan stan bewarna hijau
lumut serta logo MJB yang unik yang
membuat pelanggan mudah mengenali serta
membedakan stan MJB dengan produk lain
sejenis.
Geliga & Shinta, Analisis Positioning Produk MJB (Milo Jelly Bubblle)…
Dari Gambar di atas terjadi pengurangan produk (X1) seperti kepentingan, keunikan,
path coefisien pada variabel laten 7 yaitu dan dapat dikomunikasikan tidak
koefisien Y1.3.4. Tidak disertakannya path berpengaruh positif langsung terhadap
coefisien pada variabel laten 7 dikarenakan persepsi pelanggan (Y).
nilainya yang tidak valid. Setelah pengukuran 2. Skor T-statistic adalah 1,768 diatas nilai T-
path model yang ketiga, dilakukan lagi proses table (1,768>1,64) Artinya, manfaat produk
iterasi algoritma untuk menentukan validitas. (X2) yang terbagi menjadi kebutuhan,
Berikut tabel yang dihasilkan dari proses keinginan, dan selera berpengaruh positif
iterasi algoritma: langsung terhadap persepsi pelanggan (Y).
Tabel 8 Iterasi Algoritma 3. Skor T-statistic adalah 0,628 dibawah nilai
T-table (0,628<1,64) Artinya, pemakai
produk (X3) yang terbagi menjadi asosiasi
merek, kebanggaan, serta status sosial tidak
berpengaruh positif langsung terhadap
persepsi pelanggan (Y).
4. Skor T-statistic adalah 1,699 diatas nilai T-
Dari tabel di atas terlihat bahwa 7 table (1,699>1,64) Artinya, pesaing (X4)
variabel laten sudah memenuhi ketentuan yang terbagi menjadi perbandingan kualitas
dengan nilai Cronbach’s Alpha dan Composite produk, perbandingan pelayanan karyawan
Reliability > 0,7. Sebuah data dikatakan serta desain interior berpengaruh positif
reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha dan langsung terhadap persepsi pelanggan (Y).
Composite Reliability > 0,7. 5. Skor T-statistic adalah 2,855 diatas nilai T-
Setelah tidak disertakanya path coefisien table (2,855>1,64) Artinya, kategori produk
pada variabel laten 7 yang tidak memenuhi (X5) yang terbagi menjadi kategori produk
kriteria sebanyak 2 kali, didapatkan nilai serta varian rasa dan toping produk
variabel laten 7 sebanyak 0,510 yang telah naik berpengaruh positif langsung terhadap
dari sebelumnya yang bernilai 0.487. Ini persepsi pelanggan (Y).
menunjukkan bahwa variabel laten 7 sudah 6. skor T-statistic adalah 1,996 diatas nilai T-
dikatakan valid dikarenakan nilai AVE sudah table (1,996>1,64) Artinya, harga (X6)
>0.5. berpengaruh positif langsung terhadap
Tabel 9 R Square persepsi pelanggan (Y).
Pembahasan
Tabel di atas menunjukkan tabel R 1. Pengaruh Variabel Atribut Produk (X1)
terhadap Persepsi Pelanggan (Y)
Posisi produk dirancang dengan
Nilaia R square yang diperoleh dari menonjolkan satu atau beberapa atribut-
iterasi algoritma path model yang telah reliabel feature-customer benefits yang dihubungkan
dan valid. Apabila nilai Adjusted R Square dengan merek, manfaat bagi pelanggan
adalah 0,54 maka besarnya pengaruh variabel Menurut Kotler (dalam Dwianto WK,B.:
bebas terhadap variabel terikat adalah 54%, 2011). Hasil uji T-statistic menerangkan
sedangkan sisanya (100 – 54 = 46%) bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan
dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian. signifikan antara variabel atribut produk (X1)
Tabel 10 Hasil Tingkat Signifikansi
dengan persepsi pelanggan (Y) dengan nilai
signifikansi yang diperoleh 0,197. Nilai yang
dihasilkan memiliki arti bahwa variabel atribut
produk (X1) tidak memiliki hubungan positif
dan signifikan terhadap persepsi pelanggan.
Keberadaan MJB sebagai minuman kegemaran
pelanggan tidak mempengaruhi penilaian
persepsi pelanggan terhadap MJB.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam menawarkan berbagai varian rasa dan toping
suatu manfaat tertentu atau lebih dikaitkan membuat kategori produk berpengaruh
dengan manfaat lebih yang diberikan dari suatu terhadap persepsi pelanggan mengenai produk
produk Menurut (Kotler, 2004:345). MJB.
Hasil uji T-statistic menerangkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan 6. Pengaruh Variabel Harga (X6) terhadap
antara variabel manfaat produk (X2) dengan Persepsi Pelanggan (Y)
persepsi pelanggan (Y) dengan nilai
signifikansi yang diperoleh 1,768. Nilai yang Hasil uji T-statistic menerangkan bahwa
dihasilkan memiliki arti bahwa variabel terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
manfaat produk (X2) memiliki hubungan antara variabel harga (X6) dengan persepsi
positif dan signifikan terhadap persepsi pelanggan (Y) dengan nilai signifikansi yang
pelanggan. Manfaat yang diberikan produk diperoleh 1,996. Nilai yang dihasilkan
MJB berpengaruh terhadap persepsi memiliki arti bahwa variabel harga (X6)
pelanggan. memiliki hubungan positif dan signifikan
3. Pengaruh Variabel Pemakai Produk (X3) terhadap persepsi pelanggan.
terhadap Persepsi Pelanggan (Y) SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil uji T-statistic menerangkan bahwa
1.Variabel atribut produk (X1) berpengaruh
tidak terdapat pengaruh yang positif dan
positif dan tidak signifikan terhadap persepsi
signifikan antara variabel pemakait produk
pelanggan (Y). Dibuktikan dengan skor T-
(X3) dengan persepsi pelanggan (Y) dengan
statistic yang lebih rendah dari nilai T-table
nilai signifikansi yang diperoleh 0,628. Nilai
yaitu (0,197<1,64). Tidak dibutuhkan
yang dihasilkan memiliki arti bahwa variabel
variabel atribut produk dengan indikator
pemakai produk (X3) memiliki hubungan
derajat kepentingan, keunikan, serta dapat
positif dan tidak signifikan terhadap persepsi
dikomunikasikan untuk menilai persepsi
pelanggan. MJB sebagai minuman trendi masa
pelanggan terhadap produ MJB.
kini tidak mempengaruhi penilaian persepsi
pelanggan terhadap MJB. 2.Variabel manfaat produk (X2) berpengaruh
4. Pengaruh Variabel Pesaing (X4) terhadap positif dan signifikan terhadap persepsi
Persepsi Pelanggan (Y) pelanggan (Y). Dibuktikan dengan skor T-
Produk secara keseluruhan menonjolkan statistic yang lebih tinggi dari nilai T-table
nama mereknya secara penuh dan diposisikan yaitu (1,768>1,64). Dibutuhkan variabel
lebih baik daripada pesaingnya (Kotler, manfaat produk seperti mengetahui
(2004:345). Hasil uji T-statistic menerangkan keinginan, kebutuhan dan selera pelanggan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan dalam menilai persepsi pelanggan.
signifikan antara variabel pemakai (X4)
3.Variabel pemakai produk (X3) berpengaruh
dengan persepsi pelanggan (Y) dengan nilai
positif dan tidak signifikan terhadap persepsi
signifikansi yang diperoleh 1,699. Nilai yang
pelanggan (Y). Dibuktikan dengan skor T-
dihasilkan memiliki arti bahwa variabel statistic yang lebih rendah dari nilai T-table
pesaing (X4) memiliki hubungan positif dan yaitu (0,628<1,64). Tidak dibutuhkan
signifikan terhadap persepsi pelanggan. variabel pemakai produk seperti dengan
5. Pengaruh Variabel Kategori Produk (X5) indikator asosiasi merek, kebanggan dan
terhadap Persepsi Pelanggan (Y) status sosial dalam menilai perepsi
Hasil uji T-statistic menerangkan bahwa pelanggan.
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel kategori produk (X5) dengan 4.Variabel pesaing (X4) berpengaruh positif
persepsi pelanggan (Y) dengan nilai dan signifikan terhadap persepsi pelanggan
signifikansi yang diperoleh 2,855. Nilai yang (Y). Dibuktikan dengan skor T-statistic yang
dihasilkan memiliki arti bahwa variabel lebih tinggi dari nilai T-table yaitu
kategori produk (X5) memiliki hubungan (1,699>1,64). Dibutuhkan variabel pesaing
positif dan signifikan terhadap persepsi seperti mengetahui perbandingan kualitas
pelanggan. Minuman produk MJB yang produk, perbandingan pelayanan karyawan,
317
Geliga & Shinta, Analisis Positioning Produk MJB (Milo Jelly Bubblle)…