49 98 1 SM With Cover Page v2
49 98 1 SM With Cover Page v2
49 98 1 SM With Cover Page v2
Ampas sagu
Cut Risna
BIOBLEACHING PELEPAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN
NITROSELULOSA MENGGUNAKAN ENZIM XYLANASE
Medonna Febrina Putri, Dita Permata Sari, Adisty Caesari, Gilda Miranda
Abstract
Palm midrib is a waste which produced from palm plantations and contained of 35% cellulose-
α. Cellulose-α can be used as raw material for nitrocellulose if the purity is more than 92%. To
improve the purity of cellulose-α, palm midrib have to go through some process of purification.
Most of purification agent of cellulose-α is chemicals using, which it will give a bad impact to
environment. Xylanase is a group of enzymes that have the ability to hydrolyze hemicellulose
and damage xilose bonds as a constituent of xylan in the hemicellulose. The purpose of this
research is to utilize an agent xylanase enzyme purification of cellulose-α and produce
nitrocellulose from palm midrib. Before purification, palm midrib is extracted to eliminate the
extractive substances then hydrolyzed with extract the extract solution ash of palm empty fruit
bunches. The condition of purification process is 50 oC,60 oC and 70oC temperature variations,
volume 1,2 and 3 ml enzyme, pH at 4,5 and 6 as well as the time for 60,90 and 120 minutes.
From this research, the highest purity cellulose-α obtained at pH 6, temperature of 60oC, the
enzyme 3 ml volume and time for 90 which reached 97.55%.
Delignifikasi
Delignifikasi pelepah sawit
bertujuan untuk mendapatkan selulosa yang
memiliki kadar lignin rendah. Proses
delignifikasi dilakukan setelah proses
hidrolisis. Hasil hidrolisis disaring dan
dicuci dengan air panas untuk Gambar 2 Komposisi Kimia Pelepah Sawit
menghilangkan lindi hitam. Residu
ditambahkan dengan larutan pemasak Gambar 2 memperlihatkan bahwa
ekstrak abu tandan kosong sawit (TKS) komposisi yang paling besar dari pelepah
yang baru dengan nisbah padatan larutan sawit adalah selulosa (35,88%), sehingga
1:5, kondisi delignifikasi pada suhu 1000C pelepah sawit berpotensi untuk
dan waktu 30 menit. Selanjutnya residu dimanfaatkan sebagai bahan baku sintesa
dicuci hingga pH netral. produk-produk bernilai ekonomi tinggi. Di
samping selulosa, pelepah sawit tersusun
Proses Pemurnian dengan Enzim atas hemiselulosa (26,47%), lignin (18,9%),
Xylanase ekstraktif (9,05%) dan air (9,7%). Menurut
Sampel hasil hidrolisis sebanyak 5 Tarmansyah [2007], untuk pemanfaatan
gram dimasukkan ke dalam labu produk-produk turunan selulosa di
erlenmeyer 100 mL, dan ditambahkan 125 antaranya nitroselulosa sebagai bahan baku
mL aquadest. Kemudian dilakukan variasi propelan, komponen selulosa dalam bahan
pH (pH 4, 5, 6), variasi suhu (50oC, 60oC, bakunya harus di atas 92%, sehingga harus
70oC), variasi volume enzim (1 ml, 2 ml, 3 dilakukan pemurnian terlebih dahulu
ml) dan variasi waktu (60 menit, 90 menit, sebelum pelepah sawit dapat dimanfaatkan
120 menit). Setelah proses pemurnian, lebih lanjut. Salah satu caranya yaitu
sampel didinginkan dan disaring. dengan melakukan proses hidrolisis dan
Residunya dicuci sampai pH netral dan pemurnian menggunakan enzim xylanase.
dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC.
Komposisi Kimia Pelepah Sawit Hasil
Analisa Hasil Pemurnian Hidrolisis
Setelah proses pemurnian selesai, Bahan baku pelepah sawit setelah
dilakukan analisa kadar ekstraktif (TAPPI T dilakukan proses pengeringan, pengecilan
222 cm-98), kadar lignin (SNI 0492-2008), dan penyeragaman ukuran menjadi 20-40
dan kadar selulosa-α (SNI 0444-2009). mesh [Zulfieni, 2011]. Adapun pengecilan
dan penyeragaman ukuran ini untuk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN meningkatkan luas permukaan serta
Analisa Komponen Kimia Pelepah Sawit meningkatkan kelarutan dalam air. Laju
Bahan baku yang digunakan pada reaksi meningkat seiring dengan waktu
penelitian ini adalah pelepah sawit yang terhadap ukuran partikel. Semakin kecil
didapat dari perkebunan sawit Fakultas ukuran partikel memberikan waktu
Pertanian Universitas Riau. Analisa pemasakan yang semakin cepat.
selulosa-α dilakukan dengan metode SNI Selanjutnya dilakukan proses hidrolisis
0444-2-2009 di Laboratorium Dasar dengan menggunakan larutan ekstrak abu
Teknik, Jurusan Teknik Kimia Universitas TKS yang memiliki pH larutan 12.5,
Riau. Analisa selulosa-α bertujuan untuk kemudian sampel hasil hidrolisis dianalisa
mengetahui kadar selulosa-α dari pelepah komposisi kimianya. Komposisi kimia
sawit. Selulosa-α merupakan penentu pelepah sawit hasil hidrolisis ditampilkan
kemurnian dari selulosa. pada Gambar 3.
Gambar4. Pengaruh Waktu Reaksi
Gambar 3. Komposisi Kimia Pelepah Terhadap Kadar Selulosa-α
Sawit Hasil Hidrolisis
Gambar 4 menunjukkan bahwa
Gambar 3 memperlihatkan bahwa variasi waktu reaksi memberikan pengaruh
pelepah sawit hasil hidrolisis mengandung terhadap komposisi hasil pemurnian. Waktu
selulosa-α sebesar 86,48%, tidak jauh reaksi terhadap proses pemurnian
berbeda dengan yang didapatkan oleh menggunakan enzim xylanase akan
Zulfieni [2011], yaitu 86,12%. Kadar mempengaruhi besarnya degradasi terhadap
selulosa-α pelepah sawit hasil hidrolisis ikatan xilan dalam bahan baku. Struktur
yang masih rendah yaitu 86,48% xilan yang merupakan komponen penyusun
dikarenakan masih mengandung lignin hemiselulosa bersifat amorf (tidak kristal)
(6,6%), hemiselulosa (4,54%), dan sehingga lebih mudah diputuskan
ekstraktif (2,375%), sehingga masih (dihidrolisis) oleh enzim xylanase [Tolan,
memungkinkan untuk mendapatkan kadar 1992].
selulosa-α yang lebih tinggi, yaitu dengan Namun dari waktu reaksi 90 menit
proses pemurnian menggunakan enzim hingga 120 menit, terjadi penurunan kadar
xylanase. Proses pemurnian menggunakan selulosa-α dari 96,60% menjadi 96,3%. Hal
enzim xylanase dilakukan dengan harapan ini kemungkinan disebabkan karena waktu
dapat dihasilkan selulosa dengan kadar di reaksi yang lebih lama mengakibatkan
atas 92%, karena selulosa dengan kadar rusaknya rantai selulosa seperti terjadi
tinggi (>92%) dapat dimanfaatkan sebagai hidrolisis selulosa-α dan membentuk gula
bahan baku utama pembuatan nitroselulosa. sederhana (glukosa).
Pengaruh Waktu Reaksi Terhadap Pengaruh Suhu Reaksi Terhadap
Kemurnian Selulosa-α Kemurnian Selulosa-α
Proses pemurnian dilakukan Variasi suhu reaksi dilakukan dari
dengan bantuan enzim xylanase, dengan 50 C, 60 oC, dan 70 oC dengan variabel
o
variasi waktu reaksi yaitu 60, 90 dan 120 tetap waktu reaksi 90 menit, nisbah
menit, serta variabel tetap suhu pemurnian padatan-larutan 1:25, serta pH pemurnian 5.
60oC, nisbah padatan-larutan 1:25, volume Komposisi kimia pelepah sawit hasil
enzim 3 ml, serta pH pemurnian 5. Data pemurnian menggunakan enzim xylanase
hasil analisa komposisi kimia pelepah sawit dengan variasi suhu reaksi ditampilkan
hasil dari proses pemurnian menggunakan pada Gambar 5.
enzim xylanase dengan variasi waktu reaksi
ditampilkan pada Gambar 4.
enzim xylanase dengan variasi penambahan
volume enzim ditampilkan pada Gambar
5.4.