Review: Potensi Bakteri Dari Saluran Pencernaan: Ikan Sidat (Anguilla SP.) Sebagai Pendegradasi Sampah Plastik

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Indobiosains. Vol. 3 No.

2 Edisi Agustus 2021


http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/biosains

REVIEW : POTENSI BAKTERI DARI SALURAN PENCERNAAN


IKAN SIDAT (Anguilla sp.) SEBAGAI PENDEGRADASI
SAMPAH PLASTIK

Dennisa Ameria Sendjaya1*, Irna Riski Kardila2, Shafira Lestari3, Diah Kusumawaty4
1,2,3,4
Program Studi Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
*e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Eel (Anguilla sp.) is found in Indonesian waters, has potential as an export commodity and is widely
consumed in various countries. The microbial community found in the digestive tract of eels plays
an important role. Each phase of the eel's life cycle has a different population and abundance of
bacteria. Eel digestive tract bacteria have the potential to degrade plastic waste. Efforts are needed
in handling increasing plastic waste. One of the efforts that can be done is biodegradation or
decomposition of plastic waste by utilizing microorganisms. The purpose of this study was to
determine the digestive tract bacteria of eel that have the potential as candidates for bacteria to
degrade plastic waste, to determine the mechanism of degradation, and the type of plastic that is
degraded. The method used is to collect secondary data through various databases. The results
obtained are various types of digestive tract bacteria according to the highest abundance in each
phase of the eel's life cycle that have the potential to degrade plastic waste, namely Clostridium and
Aeromonas found in thephase wild eel. Shewanella and Vibrio are present in thephase fingerling wild
eel. Pseudomonas and Bacillus were present in thephase eel-elver cultivated. The information
obtained can be an important source of information for further research on the potential of eel
digestive tract bacteria in degrading plastic waste.
Keywords: Eel, Anguilla sp., Bacteria, Digestive Tract, Plastic, Biodegradation

ABSTRAK

Ikan sidat (Anguilla sp.) banyak ditemukan di perairan Indonesia, berpotensi sebagai komoditas
ekspor dan banyak di konsumsi di berbagai negara. Komunitas mikroba yang terdapat pada saluran
pencernaan ikan sidat memainkan peran penting. Setiap fase siklus hidup ikan sidat memiliki
populasi dan kelimpahan bakteri yang berbeda beda. Bakteri saluran pencernaan ikan sidat memiliki
potensi dalam mendegradasi sampah plastik. Diperlukan upaya dalam penanganan limbah plastik
yang semakin meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan biodegradasi atau
penguraian limbah plastik dengan memanfaatkan mikroorganisme. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bakteri saluran pencernaan ikan sidat yang berpotensi sebagai kandidat bakteri
pendegradasi sampah plastik, mengetahui mekanisme degradasi, dan jenis plastik yang terdegradasi.
Metode yang digunakan yaitu dengan mengumpulkan data sekunder melalui berbagai database. Hasil
yang diperoleh adalah berbagai jenis bakteri saluran pencernaan sesuai dengan kelimpahan tertinggi
pada setiap fase siklus hidup ikan sidat yang berpotensi sebagai pendegradasi sampah plastik yaitu
Clostridium dan Aeromonas terdapat pada fase eel elver wild. Shewanella dan Vibrio terdapat pada
fase eel fingerling wild. Pseudomonas dan Bacillus terdapat pada fase eel elver cultivated. Informasi
yang diperoleh dapat menjadi sumber informasi penting bagi penelitian selanjutnya mengenai potensi
bakteri saluran pencernaan ikan sidat dalam mendegradasi sampah plastik.

Kata Kunci: Ikan sidat, Anguilla sp., Bakteri, Saluran Pencernaan, Plastik, Biodegradasi.

18
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

PENDAHULUAN penyakit bakteri oportunistik. Selain itu,


Ikan sidat (Anguilla sp.) penggunaan pakan yang berlebihan dan
merupakan salah satu spesies ikan yang padat tebar yang tinggi menyebabkan
berpotensi sebagai komoditas ekspor dan lingkungan air pemeliharaan menjadi
banyak dikonsumsi di berbagai negara mediayang baik untuk pertumbuhan
karena memiliki kandungan gizi yang bakteri heterotrofik dan oportunistik
tinggi. Ikan sidat merupakan ikan dari (Chinabut dan Puttinaowarat, 2005).
famili Anguillidae yang hidup di perairan Salah satu aspek yang
Indonesia, mempunyai karakteristik berkontribusi terhadap kesehatan ikan
habitat yang unik yaitu dapat mendiami sidat adalah keseimbangan komunitas
beberapa kondisi perairan tawar, estuari, bakteri (mikrobiota) yang terdapat pada
dan laut. Siklus hidup ikan sidat adalah saluran pencernaannya. Komunitas
katadromus, yaitu bermigrasi ke laut mikroba memainkan peran penting dalam
untuk memijah, larvanya bermuara ke perkembangan, fisiologi dan kesehatan
sungai, kemudian hingga mencapai usia inang (Mueller et al., 2012). Setiap fase
dewasa di perairan tawar. Saat akan siklus hidup ikan sidat memiliki populasi
bereproduksi, ikan sidat akan kembali ke bakteri yang berbeda beda. Beberapa
laut untuk memijah (Indrawati & bakteri yang terdapat pada saluran
Anggoro, 2016). Siklus hidup ikan sidat pencernaan ikan sidat memiliki potensi,
terdiri dari lima tahapan, yaitu diantaranya adalah bakteri Pasteurella
leptocephalus, glass eel, elver eel, yellow multocida, Staphylococcus haemolyticus,
eel, dan silver eel (McKinnon, 2006). Ikan Micrococcus luteus, Citrobacter freundii,
sidat fase glass eel dan elver eel Pseudomonas mallei, Escherichia coli,
merupakan sidat pada stadia muda, Morganella morganii, Klebsiella
sedangkan fase yellow eel dan silver eel pneumonia, dan Bacillus subtilis dapat
merupakan stadia dewasa. dijadikan sebagai kandidat probiotik
Permintaan akan komoditas ikan (Lestari & Budiharjo, 2016). Bakteri
sidat semakin meningkat. Untuk Shewanella dan Pseudomonas mampu
memenuhi permintaan ekspor dan mendegradasi plastik (Sekiguchi et al.,
permintaan pasar yang tinggi, ikan sidat 2010). Bakteri, Bacillus pumilus dan
mulai dibudidayakan. Salah satu masalah Bacillus subtilis, mampu mendegradasi
yang sering dialami oleh pembudidaya plastik dan menggunakan polietilen
sehingga menghambat produksi ikan sidat sebagai sumber karbon (Harshvardhan &
adalah berkembangnya penyakit dalam Jha, 2013).
kolam pemeliharaan. Pemeliharaan benih Plastik merupakan senyawa kimia
fase glass eel hingga fase elver, hasil yang tersusun atas polimer rantai panjang.
tangkapan dari alam mengalami masa Penggunaan sampah plastik yang semakin
krisis karena terjadinya perubahan kondisi meningkat dapat menyebabkan masalah
lingkungan dari alam yang berpindah ke seperti terjadinya pencemaran sampah
kolam budidaya. Menurut Afriyanto & plastik di laut. Sampah plastik yang
Evi (1992), kondisi lingkungan yang ditemukan mengambang di laut menjadi
kurang menunjang mengakibatkan ikan kontaminan terbesar di laut. Menurut
mudah stres, sehingga ikan akan Eriksen et al. (2014), ditemukan minimal
mengalami penurunan kemampuan dalam sebanyak 5,25 triliun plastik dengan berat
mempertahankan diri dari serangan sekitar 268.940 ton di belahan dunia

19
E IISN: 2655-9137
3
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

selatan. Berdasarkan asumsi Kementerian pada saluran pencernaan ikan sidat


Lingkungan Hidup (KLH), setiap hari khususnya dalam mendegradasi sampah
penduduk Indonesia menghasilkan 0,8 kg plastik belum pernah dilaporkan
sampah per orang atau secara total sebelumnya. Oleh karena itu, artikel ini
sebanyak 189 ribu ton sampah/hari. Dari bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri
jumlah tersebut, 15% berupa sampah saluran pencernaan ikan sidat dan
plastik atau sejumlah 28,4 ribu ton sampah potensinya sebagai kandidat bakteri
plastik/ hari. Beberapa jenis plastik yang pendegradasi sampah plastik sesuai
banyak digunakan dan mencemari laut dengan kelimpahan tertinggi pada setiap
diantaranya adalah polyethylene fase siklus hidup ikan sidat, dan
terephthalate (PET), high-density mengetahui mekanisme degradasi serta
polyethylene (HDPE), polyvinyl chloride jenis plastik yang terdegradasi oleh
(PVC), low-density polyethylene (LDPE), bakteri.
dan polystyrene (PS). Dari segi ukuran,
plastik dibedakan menjadi mikroplastik METODE PENELITIAN
(<4,75 mm) dan makroplastik (>4,75 mm)
(Eriksen et al., 2014). Pencarian atau skrining data
Beberapa upaya telah dilakukan mengenai bakteri yang terdapat pada
untuk menangani sampah plastik, saluran pencernaan ikan sidat yang
diantaranya dengan skrining bakteri berpotensi sebagai pendegradasi sampah
pendegradasi plastik. LDPE banyak plastik dan mekanisme degradasi plastik
dimanfaatkan sebagai kantong kresek dan dilakukan melalui pendekatan studi
kantong plastik tipis digunakan sebagai literatur dengan menggunakan data
media skrining bakteri. Studi tentang sekunder. Pada penelitian studi literatur
degradasi plastik oleh bakteri yang ini penulis menggunakan berbagai sumber
dilakukan oleh Sharma & Sharma (2004) tertulis seperti artikel dan sumber lainnya
dengan menggunakan Pseudomonas yang terkait dengan kajian penelitian.
terbukti dapat mendegradasi plastik low Pencarian artikel penelitian terkait
density polyethylene (LDPE) dan dilakukan melalui Google Scholar dengan
polyethylene (PE). Chee et al. (2010), juga kata kunci “Ikan sidat”, “Anguilla sp.”,
mengamati beberapa spesies bakteri yang “Bakteri saluran pencernaan”, “Siklus
mampu mendegradasi plastik, diantaranya hidup sidat”, “Plastik”, “Biodegradasi”,
Bacillus dan Pseudomonas. Biodegradasi dan kata kunci lainnya. Untuk kelimpahan
dengan menggunakan agen biologis bakteri disetiap fase siklus hidup ikan
seperti bakteri dapat menjadi salah satu sidat disesuaikan dengan database atau
yang terbaik untuk meningkatkan efisiensi raw data yang sudah ada. Diperoleh 29
degradasi (Starnecker & Menner, 1996). referensi yang merupakan hasil skrining.
Sampai saat ini, penelitian Kemudian informasi dan data diolah, lalu
mengenai potensi bakteri yang terdapat disusun dalam bentuk review artikel.

Informasi
Studi Literatur
Identifikasi Analisis Data disusun dalam
(Kandidat
Masalah dan Pembahasan bentuk artikel
Bakteri)
review

Gambar 1. Alur Penelitian

20
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

HASIL DAN PEMBAHASAN kelompok mikrobiota atau komunitas


bakteri yang terdapat pada ikan sidat serta
Kelimpahan Bakteri Saluran kelimpahan dan distribusinya. Setiap fase
Pencernaan Ikan Sidat yang Berpotensi siklus hidup ikan sidat memiliki
Sebagai Pendegradasi Sampah Plastik kelimpahan bakteri yang berbeda-beda.
Berdasarkan kelimpahan bakteri di setiap
Untuk mendapatkan bakteri pada fasenya, terdapat beberapa jenis bakteri
saluran pencernaan ikan sidat yang saluran pencernaan ikan sidat yang
berpotensi dalam mendegradasi sampah berpotensi sebagai kandidat bakteri
plastik diperlukan proses analisis pendegradasi sampah plastik, diantaranya
metagenomik. Analisis metagenomik ini adalah (Tabel 1.):
memberikan penjelasan mengenai

Tabel 1. Kelimpahan Bakteri Saluran Pencernaan Ikan Sidat dan Degradasi Polimer Sintesis Plastik
Jenis Bakteri Fase Polimer
Sumber
Pendegradasi Eel Elver Wild Eel Fingerling Wild Eel Elver Cultivated Sintesis Plastik
PU
(polyuretane), Mzoric et al.,
Aeromonas 0.172911664106 0.0106626929283 0.0290849849827 LDPE (low (2002); Oktaviani,
density (2020)
polyethylene)
PCL
Ghosh et al.,
Clostridium 0.309534655682 0.0893782283407 0.0245527614136 (polycaprolacto
(2013)
ne)
PCL
Sekiguchi et al.,
Shewanella 0.00249388111213 0.0208621262074 0.000787541403831 (polycaprolacto
2011
ne)
Polystyrene Foulon., dkk
Vibrio 0.0 0.00381417111267 0.000162140877259
(PS) (2016)
Polyethylene
(PE),
Polystyrene Sriningsih dan
(PS), Low- Shovitri, (2015);
Pseudomonas 0.00180671263232 0.00187620157972 0.0184763390134
Molecular- Yoon, Jeon and
Weight Kim., (2012)
Polyethylene
(LMWPE)
LDPE (low
Fadlilah dan
density
Shobitri, (2014);
Bacillus 0.0022931352641 1.54419883104e-05 0.0032582595335 polyethylene),
Harshvardhan &
PE
Jha, (2013)
(polyethylene)

a. Fase Eel Elver Wild anaerob fakultatif. Aeromanas


dikenal juga sebagai bakteri patogen
Pada fase eel elver wild, bakteri yang pada ikan sidat. Bakteri ini membuat
memiliki kelimpahan tertinggi dan endotoksin yang dilepaskan apabila
berpotensi dalam mendegradasi sampah sel mati atau pecah. Endotoksin
plastik adalah: merupakan lipopolisakarida pada
1. Aeromonas dinding sel bakteri. Bakteri juga
Aeromonas merupakan menghasilkan enzim ekstraseluler
bakteri gram negatif yang bersifat yang dapat menyerang ikan sehat

21
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

(Afrianto et al., 2015). Menurut memecah polimer menjadi


Mzoric et al (2002), Genus monomer-monomer. Monomer
Aeromonas mampu mendegradasi tersebut akan digunakan menjadi
Poliuretan dalam jalur metabolitnya. sumber metabolisme untuk
Aeromonas dapat mendegradasi pertumbuhan sehingga molekul
sampah plastik jenis LDPE (low plastik menjadi terdegradasi.
density polyethylene) dengan
kemampuan degradasi rata-rata 2. Vibrio
sebesar 0,12% per hari (Oktaviani, Vibrio merupakan bakteri
2020). Aeromonas dapat gram negatif, berbentuk batang
memanfaatkan partikel-partikel pendek, memiliki flagel, dan bersifat
mikroplastik sebagai sumber karbon aerob fakultatif. Bakteri ini dapat
dan energi sehingga partikel plastik mendegradasi sampah plastik jenis
dapat terdegradasi dalam kondisi PS (polystyrene), yang merupakan
anaerob (B. yan dkk., 2019). salah satu molekul pembentuk
plastik. Menurut Foulon., dkk (2016)
2. Clostridium bakteri yang menempel pada
Clostridium merupakan polystyrene, salah satunya adalah
bakteri gram positif, berbentuk Vibrio dengan menggunakan
batang, non-motil dan bersifat mikroplastik polystyrene sebagai
anaerob obligat yang menghasilkan substratnya dan menggunakan
spora. Clostridium dapat styrene sebagai sumber karbon.
mendegradasi sampah plastik
dibawah kondisi anaerob, jenis c. Fase Eel Elver Cultivated
sampah plastik yang didegradasi Pada fase eel elver cultivated, bakteri
adalah PCL (polycaprolactone). yang memiliki kelimpahan tertinggi dan
PCL adalah polyester sintesis yang berpotensi dalam mendegradasi sampah
mudah terdegradasi oleh bakteri plastik adalah:
Clostridium botulinum (Ghosh dkk.,
2013). 1. Pseudomonas
Pseudomonas merupakan
b. Fase Eel Fingerling Wild bakteri gram negatif yang memiliki
Pada fase eel fingerling wild, bakteri karakteristik sel berbentuk batang,
yang memiliki kelimpahan tertinggi dan alat gerak berupa flagela, tidak
berpotensi dalam mendegradasi sampah membentuk spora untuk reproduksi
plastik adalah: aseksual, dan bersifat aerob obligat
tetapi dapat hidup secara anaerobik
1. Shewanella ketika berada di lingkungan dengan
Shewanella merupakan kandungan nitrat (Shovitri, 2015).
bakteri gram negatif, berbentuk Menurut Trevino et al. (2012),
batang, motil, dan bersifat anaerob Pseudomonas dapat menghasilkan
fakultatif. Shewanella merupakan enzim serine hidrolase, esterase, dan
bakteri pendegradasi bioplastik jenis lipase yang memiliki kemampuan
PCL / Poly ε-caprolactone mendegradasi plastik. Proses
(Sekiguchi et al., 2011). Pada saat pendegradasian sampah plastik oleh
proses biodegradasi terjadi, bakteri enzim tersebut dapat berlangsung
ini akan membuat koloni di secara optimal jika tidak terdapat
permukaan plastik yang akan inhibitor yang mampu menghambat
mengeluarkan eksoenzim dan dapat aktivitas enzim di lingkungan.

22
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

Pseudomonas aktif melekat (Sriningsih dan Shovitri, 2015).


membentuk biofilm di permukaan Pengamatan menggunakan SEM
sampah plastik selama proses yang telah dilakukan oleh Yoon,
pendegradasian. Plastik yang dapat Jeon and Kim (2012) mempelihatkan
didegradasi oleh bakteri ini adalah adanya biodegradasi Low-
jenis PE (polyethylene) dan PS Molecular-Weight Polyethylene
(polystyrene) selama  3 bulan (LMWPE) oleh bakteri
Pseudomonas sp.

Gambar 2. Hasil SEM pada lembaran LMWPE setelah 80 hari degradasi oleh
Pseudomonas sp. (A), (C), (E) dan (G); sebelum biodegradasi., (B), (D),
(F) dan (H); setelah biodegradasi. (Yoon, Jeon and Kim, 2012)

2. Bacillus density polyethylene) selama 4 bulan


Bacillus merupakan bakteri dengan degradabilitas 2,3% untuk
gram positif berbentuk batang, dapat plastik hitam dan 1,9% untuk plastik
membentuk endospora, serta bersifat putih (Fadlilah dan Shobitri, 2014).
anaerobik fakultatif (Fadlilah dan Menurut Harshvardhan &
Shovitri, 2014). Menurut Nur (2009), Jha (2013), bakteri Bacillus pumilus
degradasi sampah plastik oleh dan Bacillus subtilis mampu
Bacillus dapat berlangsung secara mendegradasi jenis plastik PE
aerobik dan anaerobik menggunakan (polyethylene) dan menggunakannya
enzim ekstraseluler serta intraseluler sebagai sumber karbon. Bakteri
depolimerase. Sampah plastik yang pendegradasi plastik umumnya akan
dapat didegradasi oleh Bacillus membentuk biofilm di permukaan
adalah jenis plastik LDPE (low plastik, begitu juga dengan Bacillus

.
Gambar 3. Visualisasi hasil analisis SEM pada permukaan polietilen setelah 30 hari
(a) tanpa inokulasi bakteri, (b) diinokulasi B. pumilus, (c) diinokulasi B.
subtilis (Harshvardhan & Jha, 2013)

23
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

Mekanisme Kerja Mikroorganisme biodegradasi termo oksidatif atau proses


Pendegradasi Sampah Plastik degradasi dengan memanfaatkan panas,
Biodegradasi merupakan suatu degradasi hidrolitik dan biodegradasi oleh
proses penguraian senyawa kompleks mikroorganisme. Mikroorganisme
menjadi suatu senyawa yang lebih pendegradasi limbah plastik mengubah
sederhana seperti air dan karbondioksida. karbon dalam rantai polimer menjadi
Proses penguraian tersebut memanfaatkan karbon dioksida atau memasukkannya ke
aktivitas mikroorganisme sehingga terjadi dalam biomolekul. Proses biodegradasi
perubahan integritas molekuler. Setiap yang terjadi mengakibatkan limbah plastik
mikroorganisme memiliki karakteristik menjadi rapuh dan pecah menjadi bagian
yang berbeda, sehingga proses degradasi yang lebih kecil, hingga rantai polimer
yang terjadi akan bervariasi antara satu pada limbah plastik memiliki berat
mikroorganisme dengan mikroorganisme molekul yang cukup rendah untuk
yang lain (Fadlilah dan Shovitri, 2014). dimetabolisme oleh mikroorganisme
Pada umumnya proses degradasi terjadi (Webb, 2013).
karena senyawa tersebut dimanfaatkan Menurut Andreas et al. (2011),
oleh mikroorganisme sebagai sumber tahapan utama dalam biodegradasi polimer
nutrisi untuk pertumbuhannya. Kecepatan adalah depolimerisasi atau pemecahan
proses biodegradasi dipengaruhi oleh rantai kompleks. Polimer tergolong
beberapa factor, diantaranya adalah molekul yang kompleks, mikroorganisme
kelembaban, jenis mikroorganisme, tidak dapat membawa polimer melewati
temperatur, pH, jenis polimer, dan membrane sel sehingga mikroorganisme
ketebalan polimer. Kondisi biodegradasi tersebut memerlukan strategi khusus yaitu
yang meliputi pH, temperatur, nutrien, dengan mengeksresikan enzim
mineral, oksigen, dan kelembaban harus ekstraseluler untuk memecah polimer yang
menyesuaikan dengan jenis mikroba yang ada di luar sel. Enzim depolimerase
akan digunakan sebagai biodegradator. ekstraseluler dan intraseluler berperan
Bahan-bahan polimer yang dilepaskan ke secara aktif dalam biodegradasi polimer.
lingkungan akan mengalami penguraian Eksoenzim dari mikroorganisme memecah
secara fisika, kimia dan biologi atau polimer kompleks menjadi rantai pendek
kombinasinya yang tergantung oleh atau molekul sederhana seperti oligomer,
adanya kelembaban, udara, temperatur, dimer dan monomer yang larut air untuk
cahaya (photo-degradation), radiasi energi melewati membran semi permeable
tinggi (UV, γ-radiation) atau oleh hadirnya sehingga mampu digunakan sebagai
mikroorganisme (bakteri) (Sumarsono, sumber karbon dan energi. Setelah itu,
2011). dibawa masuk ke dalam sel dan terjadi
Terdapat empat mekanisme asimilasi sehingga menghasilkan produk
biodegradasi plastik di lingkungan yaitu akhir berupa CO2, CH4, H2O dan biomassa.
dengan fotodegradasi atau proses Proses ini disebut mineralisasi (Arutchelvi,
penguraian dengan memanfaatkan cahaya, 2008) .

Gambar 4. Mekanisme Biodegradasi Plastik (Mueller, 2012).

24
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

KESIMPULAN Afrianto. E., Liviawaty. E., Jamaris. dan


Z., Hendi. (2015). Penyakit Ikan.
Kelimpahan bakteri tertinggi pada Penebar Swadaya. Jakarta.
saluran pencernaan ikan sidat di setiap
fase siklusnya yang berpotensi sebagai Anggarini, Debie. (2016). Aspek Klinis
pendegradasi sampah plastik, diantaranya dan Pemeriksaan Laboratorium
adalah: Bakteri Clostridium dan Clostridium perfringens Tipe A.
Aeromonas terdapat pada fase eel elver Jurnal Kedokteran Baiturrahmah.
wild. Lalu bakteri Shewanella dan Vibrio ISSN: 2407-328X.
terdapat pada fase eel fingerling wild,
sedangkan bakteri Pseudomonas dan Anindyawati, Trisanti. (2010). Potensi
Bacillus terdapat pada fase eel elver Selulase Dalam Mendegradasi
cultivated. Bakteri tersebut berpotensi Lignoselulosa Limbah Pertanian
dalam mendegradasi sampah plastik dan Untuk Pupuk Organik. Berita
dapat dijadikan sebagai kandidat bakteri Selulosa. Vol. 45 No.2
pendegradari sampah plastik. Tahapan
utama bakteri mendegradasi sampah Arutchelvi, J., Sudhakar, M., Arkatkar, A.,
plastik adalah depolimerisasi dengan Doble, M., Bhaduri, S., & Uppara,
memecah rantai polimer yang kompleks P. V. (2008). Biodegradation of
menjadi rantai pendek sederhana. Jenis polyethylene and polypropylene.
plastik yang dapat didegradadi oleh Ind. J. Biotechno.l, 7: 9–22
bakteri adalah: LDPE (low density
polyethylene), Polyethylene (PE), Binghua Yan, Lin Luo & Haijun Yang
Polystyrene (PS), Low-Molecular-Weight (2020) Isolation and
Polyethylene (LMWPE), PCL characterization of Aeromonas sp.
(polycaprolactone), dan PU TXBc10 capable of high-
(polyuretane). efficiency degradation of
octylphenol polyethoxylate from
REKOMENDASI tannery wastewater,
Environmental Technology,
Perlunya penelitian lebih lanjut 41:28, 3722-3731
mengenai potensi bakteri yang terdapat
pada saluran pencernaan ikan sidat Chee, J. Y., Yoga, S. S., Lau, N. S., Ling,
sebagai pendegradasi sampah plastik serta S. C., Abed, R. M., & Sudesh, K.
pengaplikasiannya secara langsung agar (2010). Bacterially produced
diperoleh bakteri yang memiliki aktivitas polyhydroxyalkanoate (PHA):
pengurai plastik yang tinggi. Ini ditujukan converting renewable resources
agar potensi bakteri pada ikan sidat dapat into bioplastics. Current research,
dirasakan dan dimanfaatkan oleh technology and education topics in
masyarakat luas terutama dalam Applied Microbiology and
mengurangi sampah plastik. Microbial Biotechnology, 2, 1395-
1404.
DAFTAR PUSTAKA
Chinabut, S., & Puttinaowarat, S. (2005).
Afrianto, E., & Liviawaty, E. (1992). The choice of disease control
Pengawetan dan pengolahan ikan. strategies to secure international
1989. Kanisius. Yogyakarta. market access for aquaculture
products. Developments in
biologicals, 121, 255-261.

25
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

Eriksen, M., Lebreton, L. C., Carson, H. Harshvardhan, K., & Jha, B. (2013).
S., Thiel, M., Moore, C. J., Biodegradation of low-density
Borerro, J. C., ... & Reisser, J. polyethylene by marine bacteria
(2014). Plastic pollution in the from pelagic waters, Arabian Sea,
world's oceans: more than 5 trillion India. Marine Pollution Bulletin,
plastic pieces weighing over 77(1-2), 100-106.
250,000 tons afloat at sea. PloS
one, 9(12), e111913. Indrawati, A., Anggoro, S., & Wijaya
Saputra, S. (2016). Pemetaan
Erlambang, B. P.D., Oktaranti, R., dan potensi ikan sidat (Anguilla
Wathon S. (2019). bicolor bicolor) pada perairan
Mikroorganisme Potensial sungai di Kabupaten Purworejo.
Sebagai Agen Hayati
Pendegradasi Limbah Sampah Lestari, N. W., Budiharjo, A., &
Plastik. BioTrends. Vo.10 No.2 Pangastuti, A. (2016). Bakteri
heterotrof aerobik asal saluran
Fadlilah FR dan Shovitri M. (2014): pencernaan ikan sidat (Anguilla
Potensi Isolat Bakteri Bacillus bicolor bicolor) dan potensinya
dalam Mendegradasi Plastik sebagai probiotik. Bioteknologi
dengan Metode Kolom Biotechnological Studies, 13(1), 9-
Winogradsky, Jurnal Teknik 17.
POMITS, 3, E40 – E42.
McKinnon, L. J. (2006). A review of eel
Fadlilah, Fiki Rahmah dan Maya Shovitri. biology: Knowledge and Gaps.
(2014). Potensi Isolat Bakteri Report to EPA Victoria.
Bacillus dalam Mendegradasi
Plastik dengan Metode Kolom Müller, C., Townsend, K., & Matschullat,
Winogradsky. Jurnal Teknik J. (2012). Experimental
Pomits.3(2) degradation of polymer shopping
bags (standard and degradable
Foulon, Valentin & Le Roux, Frédérique plastic, and biodegradable) in the
& Lambert, Christophe & Huvet, gastrointestinal fluids of sea
Arnaud & Soudant, Philippe & turtles. Science of the Total
Paul-Pont, Ika. (2016). Environment, 416, 464-467.
Colonization of Polystyrene
Microparticles by Vibrio Nur M. (2009) : Pengaruh Cara
crassostreae: Light and Electron Pengemasan, Jenis Bahan
Microscopic Investigation. Pengemas, dan Lama
Environmental Science & Penyimpanan terhadap Sifat
Technology. 50. Kimia, Mikrobiologi, dan
10.1021/acs.est.6b02720. Organoleptik Sate Bandeng
(Chanos chanos), Nur M. (2009) :
Ghosh, S. K., Pal, S., & Ray, S. (2013). Pengaruh Cara Pengemasan, Jenis
Study of microbes having Bahan Pengemas, dan Lama
potentiality for biodegradation of Penyimpanan terhadap Sifat
plastics. Environmental Science Kimia, Mikrobiologi, dan
and Pollution Research, 20(7), Organoleptik Sate Bandeng
4339-4355.

26
E IISN: 2655-9137
Review : Potensi Bakteri.., Dennisa Ameria Sendjaya, Irna Riski Kardila, Shafira Lestari,
Diah Kusumawaty, Volume 3 No. 2, Agustus 2021, 18-27.

(Chanos chanos), Jurnal Teknologi composting conditions in a


Industri Hasil Pertanian, 14, 7. laboratory test system.
International biodeterioration &
Oktavianti, R., Rozirwan, R., & Melki, M. biodegradation, 37(1-2), 85-92.
(2020). Identifikasi dan uji
kemampuan bakteri pendegradasi Sumarsono, T. (2011). Efektivitas Jenis
limbah mikroplastik di muara dan Konsentrasi Nutrien dalam
sungai musi (doctoral dissertation, Bioremediasi Tanah Tercemar
sriwijaya university). Minyak Mentah yang
Diaugmentasi Dengan
Sekiguchi, T., Sato, T., Enoki, M., Konsorsium Bakteri. Skripsi.
Kanehiro, H., Uematsu, K., & Departemen Biologi FSAINTEK
Kato, C. (2011). Isolation and Universitas Airlangga, Surabaya
characterization of biodegradable
plastic degrading bacteria from Treviño AL, Gerardo GS, Raúl RH dan
deep-sea environments. JAMSTEC Cristóbal NA. (2012): Microbial
Report of Research and Enzymes Involved in Polyurethan
Development, 11, 33-41. Biodegradation: A Review, J
Polym Environ, 20, 261.
Sharma, A., & Sharma, A. (2004).
Degradation assessment of Webb, H., Arnott, J., Crawford, R., &
lowdensity polythene (LDP) and Ivanova, E. (2012). Plastic
polythene (PP) by an indigenous Degradation and Its
isolate of Pseudomonas stutzeri. Environmental Implications with
Special Reference to
Sriningsih A dan Shovitri M. (2015): (Polyethylene terephthalate).
Potensi Isolat Bakteri Polymers, 5(1):1-18
Pseudomonas sebagai
Pendegradasi Plastik, Jurnal Sains Yoon, M. G., Jeon, H. J., & Kim, M. N.
dan Seni ITS, 4, E-67 – E-69 (2012). Biodegradation of
polyethylene by a soil bacterium
Starnecker, A., & Menner, M. (1996). and AlkB cloned recombinant
Assessment of biodegradability of cell. J Bioremed Biodegrad, 3(4),
plastics under simulated 1-8.

27
E IISN: 2655-9137

You might also like