Perancangan Filter Dengan Matlab
Perancangan Filter Dengan Matlab
Koefisien filter
b=
Columns 1 through 6
Band-pass orde 31 F 0.0004 0.0011 0.0017 0.0012 -0.0022 -0.0106
cut off 1000 – 3000 Columns 7 through 12
Hz -0.0244 -0.0414 -0.0562 -0.0615 -0.0507 -0.0211
Columns 13 through 18
0.0241 0.0757 0.1208 0.1471 0.1471 0.1208
Columns 19 through 24
0.0757 0.0241 -0.0211 -0.0507 -0.0615 -0.0562
Columns 25 through 30
-0.0414 -0.0244 -0.0106 -0.0022 0.0012 0.0017
Columns 31 through 32
0.0011 0.0004
Respon Frekuensi Filter
Respon frekuensi menggunakan freqz(sinyal,1, 100)
Menggunakan fir2
Koefisien filter
b2 =
Columns 1 through 6
Band-pass orde 31 F 0.0022 0.0022 0.0021 0.0010 -0.0021 -0.0076
cut off 1000 – 3000 Columns 7 through 12
Hz -0.0151 -0.0230 -0.0288 -0.0294 -0.0229 -0.0087
Columns 13 through 18
0.0110 0.0325 0.0507 0.0611 0.0611 0.0507
Columns 19 through 24
0.0325 0.0110 -0.0087 -0.0229 -0.0294 -0.0288
Columns 25 through 30
-0.0230 -0.0151 -0.0076 -0.0021 0.0010 0.0021
Columns 31 through 32
0.0022 0.0022
Respon Frekuensi Filter
High pass orde 31 f Koefisien Filter
cut off 6000 Hz c2 =
Columns 1 through 6
-0.0000 -0.0001 0.0002 -0.0000 0.0002 -0.0007
Columns 7 through 12
0.0002 -0.0006 0.0027 -0.0013 0.0009 -0.0099
Columns 13 through 18
0.0088 -0.0013 0.0668 -0.2222 0.3125 -0.2222
Columns 19 through 24
0.0668 -0.0013 0.0088 -0.0099 0.0009 -0.0013
Columns 25 through 30
0.0027 -0.0006 0.0002 -0.0007 0.0002 -0.0000
Columns 31 through 33
0.0002 -0.0001 0.0000
Respon Frekuensi Filter
Analisis :
1. Pada saat menggunakan penulisan freq(sinyal, 100), hasil yang didapat ketikan dibandingkan hasilnya
menghasilkan plot respon fasa yang sama bentuknya namun berbeda magnitudenya. Misal freqz(c, n),
disini yang dipakai adalah sinyal dari fir1c (high pass filter), bila nilai n dimasukkan seratus maka
magnitude sinyal yang tadinya di nol berubah menjadi -40, saat dinaikkan menjadi 1000 jadi -60, dinaikkan
menjadi 10000 menjadi -80. Perubahan 10^n mengubah magnitude sebesar nx(-20). Pada awalnya
praktikan mengira perubahan ini merupakan perubahan jumlah point sinyal yang dipakai plot akan tetapi
hasil yang didapat justru memperlihatkan perubahan magnitude atau magnitude scaling.
2. Kesalahan terjadi saat penulisan pada sintaks program freqz(b,a,n). b merupakan numerator, sedangkan a
adalah numerator. n merupakan banyak sample yang dipakai, jadi semakin besar n semakin baik pula hasil
interpolasi respon sinyal yang dihasilkan. Sehingga yang penulisan yang benar adalah freqz(sinyal,1,n).
3. Pada Matlab fir1 mengimplementasikan method klasik dari fasa-linear FIR desain filter digital yang di
window (dikalikan dengan sinyal window). Fir1 mendesain filter pada konfigurasi standar lowpass,
highpass, bandpass, dan bandstop. Secara default filter di normalisasi sehingga respon magnitude dari filter
pada frekuensi tengah passband adalah 0 dB.
4. fir2 mendesain digital FIR frekuensi berbasis sampling dengan bentuk respon frequensi yang sembarang.
5. Pada pemrosesal sinyal funsi window merupakan fungsi matematuk yang bernilai nol diluar interval
tertentu yang telah dipilih. Sebagai contoh, sinyal yang bernilai konstan dalam interval dan bernilai nol
diselain interval tersebut disebut sinyal kotak window. Ketika sebuah fungsi dikalikan dengan fungsi
window maka hasilnya menjadi bernilai nol diluar interval fungsi window tersebut. Umumnya fungsi ini
direpresentasikan dengan bentuk “bell-shaped”.
6. Perbedaan fir1 dengan fir2
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
[2.] http://www.mathworks.com/help/toolbox/sign
al/fir1.html
[3.] http://www.mathworks.com/help/toolbox/sign
al/fir2.html
hasil plot konvolusi sintot dengan c