J P S T: Studi Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan Di Rsud Kabupaten Sidoarjo
J P S T: Studi Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan Di Rsud Kabupaten Sidoarjo
J P S T: Studi Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Rawat Jalan Di Rsud Kabupaten Sidoarjo
Research Article
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a metabolic disease that has symptoms due to elevated blood glucose levels above
normal values and requires regular treatment. Patient adherence is very important to reduce the risk of
complications in diabetes mellitus patient. This research aims to determine correlation the patient
adherence in taking antidiabetic drugs with two different methods, Pill count and MMAS-8 method. This
research used cross-sectional with non-probability sampling methods. There were 21 outpatients in
Sidoarjo Hospital included in this research. Based on the result by pill count, obtained 14 respondents
adherent (66.67%) and non-adherent respondents was 7 (33.33%), while the result of MMAS-8 method
was 8 respondents (38.10%) with high adherence, 10 respondents (47.62%) with moderate adherence and
3 respondents (14.29%) with low adherence. Comparison between pill count and MMAS-8 was carried out
using the SPSS statistical program, and 50% result had expected count value less than 5, so did not qualify
for chi-square (χ2). Therefore, the Fisher exact test was done as the alternative way by viewing the exact-
sig value in the column Fisher exact-test and obtained the value of 0.247 with a significance value of 0.05.
So it shows there is no correlation between the measurements result of adherence with the method MMAS-
8 and pill count.
Keywords : Diabetes mellitus, Pill count, MMAS-8
ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme yang memiliki kumpulan gejala yang timbul karena ada
peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal dan membutuhkan pengobatan yang teratur.
Kepatuhan pasien sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi pada penderita diabetes
mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien dalam meminum obat antidiabetes
dengan dua metode berbeda yaitu Pill count dan MMAS-8, serta melihat adanya korelasi antara kedua
metode tersebut. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan metode non-probability sampling, yang dilakukan pada 21 pasien rawat jalan di RSUD
Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan hasil penelitian dengan metode pill count, diperoleh 14 responden
(66,67%) patuh dan 7 responden (33,33%) tidak patuh, sedangkan hasil penelitian dengan metode MMAS-
8 diperoleh 8 responden (38,10%) memiliki kepatuhan tinggi, 10 responden (47,62%) memiliki kepatuhan
sedang dan 3 responden (14,29%) memiliki kepatuhan rendah. Perbandingan antara metode pill count dan
MMAS-8 dilakukan menggunakan program statistik SPSS, dan diperoleh hasil sebanyak 50% memiliki nilai
expected count kurang dari 5, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi square(χ2). Oleh
karena itu, dilakukan uji fisher exact sebagai alternatifnya dengan cara melihat nilai exact sig pada kolom
fisher exact test dan diperoleh nilai sebesar 0,247 dengan nilai signifikansi 0,05 sehingga hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara hasil pengukuran kepatuhan dengan metode MMAS 8 dan
pill count.
Kata Kunci : Diabetes mellitus, Pill count, MMAS-8
yang dapat diambil sebagai sampel penelitian [4]. 4. Pasien yang bersedia menjadi responden
Yang termasuk ke dalam kriteria inklusi pada penelitian;
penelitian ini adalah : 5. Pasien yang dapat membaca, menulis,
1. Pasien yang mengalami penyakit diabetes mendengar dan berkomunikasi dengan baik.
mellitus yang menjadi pasien rawat jalan dan
terdaftar di rekam medis di RSUD Kabupaten Kriteria Eksklusi
Sidoarjo; Kriteria eksklusi yaitu kriteria di luar kriteria
2. Pasien DM yang menderita komplikasi maupun inklusi [4], terdiri atas:
tidak menderita komplikasi; 1. Pasien Diabetes mellitus yang memakai insulin;
3. Pasien DM yang menebus resep obat diabetes 2. Pasien Diabetes mellitus pediatri dan geriatri.
di instalasi farmasi RSUD Kabupaten Sidoarjo;
Variabel Penelitian
Tabel 1. Variabel penelitian.
Variabel Indikator Alat Ukur Skala
Kepatuhan Jumlah obat Pill Count 80%-100% = Patuh
<80% = Tidak patuh
Lupa minum obat MMAS-8 no.1 Untuk pertanyaan no. 1-4,6-7:
Konsistensi pemakain MMAS-8 no.2 Ya =0
obat Tidak = 1
Penghentian pemakaian MMAS-8 no.3 Untuk pertanyaan no. 5:
obat tanpa konsultasi Ya =1
Tidak = 0
Ketersediaan obat MMAS-8 no.4 Untuk pertanyaan no. 8:
Pemakaian obat saat MMAS-8 no.5 Tidak pernah/jarang = 4
kemarin Sesekali = 3
Penghentian MMAS-8 no.6 Terkadang = 2
penggunaan obat saat Biasanya = 1
merasa baikan Setiap waktu = 0
Merasa tidak nyaman MMAS-8 no.7 Skor MMAS-8:
terhadap pemakaian obat 8 = Kepatuhan tinggi
Analisis Data
Pill Count
Metode pill count merupakan metode pengukuran kepatuhan pasien dengan melakukan perhitungan sisa
obat pasien untuk mendapatkan % kepatuhan menggunakan rumus Grymonpre [9] :
Tingkat kepatuhan untuk metode pill count yang diperoleh ≥ 80% dan tidak patuh apabila hasil
terdiri atas dua kategori yaitu patuh apabila hasil yang diperoleh <80% [10].
maka akan semakin baik atau cepat menerima dan ini disebabkan karena kurangnnya pengetahuan
menyerap informasi yang diberikan oleh konselor, responden tentang penyakit dan obat diabetes.
serta memiliki pola pikir yang lebih baik terhadap Selain itu, dapat disebabkan karena responden
penyakit dan terapi yang dijalani, sehingga mengganti obat tablet dengan insulin, karena
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam memiliki keluhan pada saluran pencernaan.
mengkonsumsikan obat antidiabetes. Data Hasil uji kuisioner MMAS-8 dibagi menjadi 3
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2. kategori yaitu kepatuhan tinggi bila nilai MMAS-8 =
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat 8, kepatuhan sedang bila nilai MMAS-8 = 6-7 dan
pekerjaan yang paling banyak adalah pegawai dan kepatuhan rendah bila nilai MMAS-8 = <6.
lain-lain dengan jumlah yang sama yaitu 5 orang Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan
responden (23,81%). Kategori lain-lain terdiri atas responden dengan tingkat kepatuhan tinggi
pekerja bengkel dan pensiunan. Data selengkapnya sebanyak 8 responden atau sebesar 38,10% dan
dapat dilihat pada tabel 2. Penelitian yang dilakukan kepatuhan sedang yang paling dominan yaitu
oleh Adisa et al [15], menyatakan bahwa pekerjaan sebanyak 10 responden atau sebesar 47,62%.
mempengaruhi kepatuhan pasien dalam meminum Responden dengan kepatuhan rendah hanya
obat antidiabetes. Pasien diabetes yang tidak aktif sebanyak 3 orang atau sebesar 14,29%. Hasil
bekerja memiliki kepatuhan yang lebih tinggi kepatuhan pasien dengan MMAS-8 dapat dilihat
dibandingkan dengan pasien yang aktif bekerja. pada gambar 2 dan lampiran 1.
Responden dengan jumlah terbanyak Dalam penelitian ini, uji statistik dilakukan
adalah yang lama menderita diabetesnya berkisar menggunakan uji chi-square dengan tingkat
antara 1-5 tahun, yaitu sebanyak 12 orang signifikansi sebesar 5% (α=0,05) untuk
responden (57,14%). Data selengkapnya dapat membandingkan hasil kepatuhan pasien antara
dilihat pada tabel 2. Hal ini sejalan dengan pendapat metode Pill count dengan metode MMAS-8. Setelah
Donald et al [16], durasi diabetes melitus yang dilakukan analisa dengan chi-square, maka pertama
panjang disertai dengan kepatuhan dan yang dilihat adalah nilai expected count dari hasil uji
pengontrolan gula darah yang tepat walaupun telah chi square(χ2), dan dalam penelitian ini diperoleh
terkena komplikasi tentunya akan membuat pasien hasil sebanyak 50% memiliki nilai expected count
memiliki kualitas hidup yang baik dan terpelihara. kurang dari 5, sehingga tidak memenuhi syarat untuk
Hasil uji pill count tergolong patuh apabila dilakukan uji chi square(χ2). Oleh karena itu,
memiliki persentase 80-100% dan tidak patuh dilakukan uji fisher exact sebagai alternatifnya
apabila < 80% [10]. Uji pill count dilakukan dengan dengan cara melihat nilai exact sig. Pada kolom
menghitung jumlah obat pada kunjungan pertama fisher exact test nilai exact sig yang diperoleh adalah
dan jumlah obat pada kunjungan kedua yang 0,247 (>0,05), maka Ho diterima, artinya tidak ada
dilakukan di rumah pasien. Hasil uji pill count korelasi antara hasil pengukuran kepatuhan dengan
menunjukkan kepatuhan pasien rata-rata adalah metode MMAS-8 dan pill count. Data hasil uji statistik
83,83% ± 16,21% dan sebanyak 14 responden dengan SPSS dapat dilihat pada lampiran 2.
(66,67%) dapat dikatakan patuh, sedangkan Hasil uji statistik dengan SPSS yang
sebanyak 7 responden (33,33%) dapat dikatakan menunjukkan tidak adanya korelasi antara metode
tidak patuh. Untuk persentase kepatuhan pasien pill count dan MMAS-8 dapat disebabkan karena
berkisar antara 42,86-100%. Data hasil uji pill count keterbatasan pada masing-masing metode. Pada
dapat dilihat pada gambar 1 dan lampiran 1. metode pill count, hasilnya dihitung hanya dalam
Penyebab responden memiliki kepatuhan jangka waktu terapi resep itu saja, dan tidak dalam
yang rendah karena responden berhenti minum obat jangka rutinitas yang panjang karena resep yang
saat merasa kadar gula darahnya sudah normal, hal diberikan oleh rumah sakit didominasi oleh resep
7 (33,33%)
Patuh
Tidak Patuh
14 (66,67%)
Lampiran 1
Lampiran 2