Auditdan Penerapan International Standard On Auditingterhadap
Auditdan Penerapan International Standard On Auditingterhadap
Auditdan Penerapan International Standard On Auditingterhadap
Hendra
[email protected]
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI)
ABSTRACT
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 45
Hendra
I. PENDAHULUAN
Audit adalah salah satu jasa dari Kantor Akuntan Publik yang dikenal
sebagai jasa asurans, dengan adanya proses audit tingkat keandalan sebuah
laporan keuangan menjadi meningkat. Para pengguna laporan keuangan
menggunakan laporan keuangan untuk membantu mereka dalam pengambilan
keputusan. Opini akuntan publik memberikan keyakinan yang memadai
(reasonable assurances) kepada para pengguna laporan keuangan untuk sebuah
pengambilan keputusan bisnis yang akan dibuat.
Masyarakat mengenal jasa audit dari opini yang diberikan oleh akuntan
publik seperti Wajar Tanpa Pengecualian/WTP (unqualified opinion), Wajar
Dengan Pengecualian/WDP (qualified opinion), Tidak Wajar/TW (adverse
opinion) dan Tidak Memberikan Pendapat/TMP (disclaimer opinion).
Risiko bisnis dan risiko pelaporan adalah risiko yang harus dihadapi oleh
auditor dalam setiap proses kerjanya, untuk itu auditor haruslah dapat melakukan
proses audit yang benar dan tepat agar dapat melakukan penilaian yang baik atas
setiap jenis risiko audit yang dihadapi.
Audit berbasis risiko adalah sebuah proses audit yang menekankan pada
aspek risiko audit. Hal yang membedakan adalah penekanan yang sangat besar
terhadap risiko di setiap tahapan proses audit. Terdapat tiga tahapan proses audit
yaitu penilaian risiko (risk assessment) dan menanggapi risiko (risk response) dan
pelaporan (reporting).
Untuk membantu proses kerja dan menyakinkan para akuntan publik bahwa
proses audit dilakukan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan beberapa
kantor akuntan publik baik empat besar (big four) atau pun kelas kedua (second
tier) menggunakan electronic audit dalam proses audit laporan keuangan.
Rumusan Masalah
Tabel 1
200 – 299 Tanggung jawab dan prinsip umum / General Principles and
responsibilities.
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 47
Hendra
300 – 499 Penilaian risiko dan menanggapi penilaian risiko / Risk assessment
& Response to assessed risks.
Tabel 1 (Lanjutan)
700 – 799 Kesimpulan audit dan pelaporan/ Audit conclusions and reporting
Menurut (Tuanakotta, 2015) Audit berbasis ISA adalah sinonim dari audit
berbasis risiko. Ciri penting dari audit berbasis ISA ialah bahwa audit ini berbasis
risiko (risk-based audit). Penekanan terhadap risiko terdapat dihampir setiap
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 49
Hendra
ELECTRONIC AUDIT
Berikut adalah audit tools yang digunakan pada Kantor Akuntan Publik
pada kelas empat besar (big four) dan beberapa Kantor Akuntan Publik kelas
kedua (second tier):
Tabel 2
Daftar electronic audit yang digunakan pada perusahan KAP empat besar
(big four) dan kelas kedua (second tier)
Dalam proses kerja electronic audit sesuai dengan ISA terdapat beberapa
tahap proses kerja audit laporan keuangan diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalam tahap ini auditor melakukan kegiatan survey penerimaan calon klien
baru atau analisa penerimaan kembali klien yang telah ada. Selain melakukan
prosedur penerimaan calon klien baru atau klien yang telah ada auditor juga
melakukan pernyataan independen terhadap semua klien yang akan diaudit oleh
akuntan publik tersebut yang akhirnya akan menghasilkan surat perikatan dan
proposal audit laporan keuangan yang akan diberikan oleh akuntan publik kepada
kliennya. Semua proses ini mereferensikan pada SA 210 “Persetujuan atas
ketentuan perikatan audit” dan SA 220 “Pengendalian mutu untuk audit atas
laporan keuangan”.
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 51
Hendra
Berikut adalah tabel proses audit laporan keuangan dengan Standar Audit
terkait:
Tabel 3
Daftar proses kerja audit laporan keuangan dalam tahap penilaian risiko /
risk assessment
Understanding the entity and its environment / SA 315, SA 320 & SA 450
Pemahaman Entitas dan lingkungannya
Pada tahap aktivitas sebelum audit dan tahap penilaian risiko audit, auditor
hanya melakukan dokumentasi yang diperlukan untuk digunakan sebagai dasar
dalam melakukan respon tindakan yang diperlukan atas risiko yang telah
teridentifikasi dalam kedua tahap proses tersebut.
Pada tahap inilah fungsi utama pada electronic audit sangat membantu para
auditor untuk memfasilitasi proses respon atas setiap risiko yang telah diperoleh
pada dua tahap sebelumnya.
Reporting / Pelaporan.
Gambar 1
Kerangka pemikiran
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 53
Hendra
Y = a + b1X1 + b2X2
Tabel 4
Arti dari persamaan regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (a) adalah 15,639 yang mana dapat diartikan jika
penggunaan electronic audit dan penerapan International Standard on
Auditing nilainya 0, maka pertimbangan efetivitas kerja auditor dalam
proses audit laporan keuangan nilainya adalah 15,639.
2. Nilai koefisien regresi variabel penggunaan electronic audit (b1) bernilai
positif, yaitu 0,263 dimana dapat diartikan bahwa setiap peningkatan
penggunaan electronic audit sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan
efektivitas auditor dalam proses audit laporan keuangan sebesar 0,263
satuan dengan asumsi variable independen lain nilainya tetap.
3. Nilai koefisien regresi variabel penerapan International Standard on
Auditing (b2) bernilai positif, yaitu 0,562 dimana dapat diartikan bahwa
setiap peningkatan penerapan International Standard on Auditing 1 satuan,
maka akan meningkatkan efektivitas auditor dalam proses audit laporan
keuangan sebesar 0,562 satuan dengan asumsi variabel independen lain
nilainya tetap.
Uji Parsial
Tabel 5
Uji parsial (t) dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dari hasil output
di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung penggunaan electronic audit sebesar
2,657 dan nilai signifikansi penggunaan electronic audit sebesar 0,012, maka
dapat disimpulkan bahwa t hitung penggunaan electronic audit2,657 > t 1,684 dan
signifikansi auditor 0,012 <0,05 berarti penggunaan electronic audit secara parsial
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 55
Hendra
berpengaruh signifikan dan positif terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses
audit laporan keuangan. Semakin digunakan electronic audit oleh auditor maka
akan semakin baik efektivitas kerja auditor atas proses audit laporan keuangan.
Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung penerapan
International Standard on Auditing sebesar 2,220 dan nilai signifikansi penerapan
International Standard on Auditing sebesar 0,033, maka dapat disimpulkan bahwa
t hitung penerapan International Standard on Auditing 2,220 > t 1,684 dan
signifikansi auditor 0,033 < 0,05 berarti penerapan International Standard on
Auditing secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap efektivitas
kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan. Semakin maksimal penerapan
International Standard on Auditing oleh auditor maka akan semakin baik
efektivitas kerja auditor atas proses audit laporan keuangan.
Uji Simultan
Tabel 6
Uji simultan (F) dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dari hasil
output diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 10,739 dan signifikansi
sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa F hitung 10,739 > F tabel 3,26 dan
signifikansi 0,000 <0,05 berarti pengguna Electronic Audit dan penerapan
International Standard on Auditing secara simultan berpengaruh signifikan dan
positif terhadap efektevitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan.
Tabel 7
Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dari
hasil output di atas diketahui bahwa nilai R Squaresebesar 0,367 yang berarti
persentase sumbangan pengaruh variabel penggunaan electronic audit dan
penerapan International Standard on Auditing terhadap efektivitas kerja auditor
dalam proses audit laporan keuangan sebesar 36,7%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain.
Tabel 8.
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 57
Hendra
Berdasarkan hasil uji parsial (t), didapatkan hasil t hitung positif variable
penggunaan Electronic Audit lebih besar dari t tabel sebesar 2,657 dengan
signifikansi sebesar 0,012 yang membuktikan bahwa hipotesis awal H1 diterima
karena telah terbukti bahwa variabel penggunaan Electronic Audit memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap efektivitas kerja auditor dalam proses
audit laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Electronic Audit
sangatlah diperlukan untuk menunjang efektivitas kerja auditor dalam proses audit
laporan keuangan, Electronic Audit membantu para auditor untuk secara konsisten
menjalankan standar audit dalam pendokumentasian prosedur audit yang
dilakukan serta memberikan format arahan yang memadai untuk melakukan
penilaian risiko audit sehingga para auditor dapat melakukan respon yang tepat
atas setiap risiko yang dihadapi selama proses audit laporan keuangan.
Berdasarkan hasil uji parsial (t), didapatkan hasil t hitung positif variabel
penerapan International Standard on Auditing lebih besar dari t tabel sebesar
2,220 dengan signifikansi sebesar 0,033 yang membuktikan bahwa hipotesis awal
H2 diterima karena terbukti bahwa variabel penerapan International Standard on
Auditing memilik pengaruh yang signifikan dan positif terhadap efektivitas kerja
auditor dalam proses audit laporan keuangan. Setiap akuntan publik harus
menerapkan Standard Profesional Akuntan Publik berbasis International Standard
on Auditing yang merupakan simbol profesionalisme para akuntan publik
sehingga para pengguna laporan keuangan yang telah diaudit memiliki keyakinan
yang memadai atas laporan audit dan opini akuntan publik bahwa laporan tersebut
telah diperiksa oleh akuntan publik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh profesi akuntan publik yaitu Standar Profesi Akuntan Publik berbasis
International Standard on Auditing.
Berdasarkan hasil uji simultan (F), didapatkan hasil F hitung positif variabel
penggunaan Electronic Audit dan penerapan International Standard on Auditing
lebih besar dari F tabel sebesar 10,739 dengan signifikansi sebesar 0,000 yang
membuktikan bahwa hipotesis awal H3 diterima karena telah terbukti bahwa
variabel penggunaan Electronic Audit dan Penerapan International Standard on
Auditing secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan danpositif terhadap
efektivitas kerja auditor dalam proses audit laporan keuangan. Electronic audit
adalah alat auditor untuk memastikan bahwa penerapan standar dan prosedur yang
telah ditetapkan akan dijalankan selama proses audit yang dijalankan para staff
V. SIMPULAN
5.1. IMPLIKASI
5.2. KETERBATASAN
Keterbatasan dalam penelitan ini adalah tidak semua Kantor Akuntan Publik
memiliki Electronic Audit terutama Kantor Akuntan Publik lokal yang tidak
memiliki afiliasi keanggotaan Kantor Akuntan Publik Asing, bahkan hampir
semua Kantor Akuntan Publik yang miliki afiliasi Kantor Akuntan Publik Asing
pun tidak memiliki Electronic Audit (kecuali big four dan second tier) atau
bahkan memiliki tapi belum mengimplementasikannya dengan maksimal. Selain
keterbatasan tersebut diatas, peneliti pun sangat sulit mendapatkan artikel atau
buku terkait dengan penggunaan Electronic Audit.
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 59
Hendra
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 14, No. 02, Oktober 2018 61