Paper Indo Communication
Paper Indo Communication
Paper Indo Communication
Arranged by :
FACULTY OF ECONOMICS
2021/2021
i
PREFACE
First of all, thanks to Allah SWT because of the help of Allah, writer finished writing the
paper entitled “Office Communication Skills in Negotiation in Pandemic Situation” right in the
calculated time.
The purpose in writing this paper is to fulfill the assignment that given by Mrs. Hana
Netti Purasani, S.Pd., M.Pd. as lecturer in Communication subjects.
In arranging this paper, the writer trully get lots challenges and obstructions but with help
of many indiviuals, those obstructions could passed. Writer also realized there are still many
mistakes in process of writing this paper. Because of that, the writer says thank you to all
individuals who helps in the process of writing this paper. Hopefully Allah replies all helps and
bless you all. The writer realized this paper still imperfect in arrangment and the content. Then
the writer hope the criticism from the readers can help the writer in perfecting the next paper.
Last but not the least Hopefully, this paper can helps the readers to gain more knowledge
about Communication subjects.
Author
2
Table Of Contents
3
CHAPTER I
INTRODUCTION
4
c. What are the skills required in Negotiation?
d. How to communicate in Negotiations?
e. What are the things that must be considered in Negotiations?
f. What are the stages of the Negotiation?
g. What are some tips for conducting negotiations during a pandemic?
5
CHAPTER II
THEORY & DISCUSSION
6
3. Untuk mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang
bernegosiasi dimana semuanya mendapatkan manfaat (win-win solution).
1. Terciptanya suatu jalinan kerjasama antara satu pihak dengan pihak lainnya untuk
mencapai tujuan masing-masing.
2. Adanya saling pengertian antara masing-masing pihak yang bernegosiasi mengenai
kesepakatan yang akan diambil dan dampaknya bagi semua pihak.
3. Negosiasi bermanfaat bagi terciptanya suatu kesepakatan bersama yang saling
menguntungkan bagi semua pihak yang bernegosiasi.
4. Terciptanya suatu interaksi yang positif antara pihak-pihak yang bernegosiasi sehingga
jalinan kerjasama akan menghasilkan dampak yang lebih luas bagi banyak orang.
7
Dengan begitu, Anda dapat menyadari apakah negosiasi telah berjalan seperti yang
diharapkan atau tidak. Sehingga, Anda dapat mengetahui kapan waktunya untuk
berhenti atau masih perlu menekan lebih jauh.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan persiapan dengan cara melakukan riset
sederhana untuk mengetahui latar belakang perusahaan atau seseorang secara online.
Informasi ini dapat Anda manfaatkan untuk membangun keakraban atau membuat topik
obrolan yang menyenangkan, sehingga situasi negosiasi menjadi lebih kondusif.
d. Mendengarkan lawan bicara secara aktif
Untuk menjadi negosiator yang baik, Anda perlu berlatih untuk mendengarkan lawan
bicara secara aktif. Maksudnya adalah memahami apa yang disampaikan oleh lawan
bicara secara verbal maupun non-verbal. Dengan mendengarkan dan memahami
maksud sebenarnya dari apa yang disampaikan oleh pihak lain membuat Anda dapat
melakukan analisis masalah dengan lebih akurat, sekaligus memikirkan solusi yang
paling tepat untuk kedua belah pihak. Dengarkan dan perhatikan dengan baik apa yang
dikatakan oleh pihak lain, jangan sampai Anda mendominasi percakapan.
e. Cerdas dalam mengontrol emosi
Kontrol emosi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah proses negosiasi. Pihak
yang tidak sanggup mengatur emosinya, seringkali akan menjadi pihak yang menyesali
keputusan atau ucapannya saat negosiasi berakhir. Walaupun terkadang negosiasi dapat
berjalan dengan alot dan membuat frustasi, seorang negosiator yang baik akan menjaga
emosinya tetap terkontrol selama proses negosiasi berlangsung.
f. Tunjukkan komitmen
Untuk memastikan bahwa negosiasi yang Anda lakukan telah efektif, Anda perlu
meyakinkan pihak lain bahwa kedua belah pihak memiliki komitmen untuk
berpartisipasi dalam kesuksesan negosiasi. Tunjukkanlah bahwa Anda peduli terhadap
keberhasilan negosiasi tanpa mengesampingkan keinginan dan kepentingan pihak
lawan. Anda perlu menunjukkan komitmen ini melalui kata-kata, kontak mata dan
bahasa tubuh agar pihak lawan percaya akan komitmen Anda.
g. Ketahui gaya negosiasi pihak lawan
Proses dan hasil dari negosiasi tentunya akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Oleh
sebab itu, Anda harus pintar dalam mempelajari karakteristik pihak lawan. Kenali tipe
8
dan sifatnya, apakah pihak lawan Anda termasuk ke dalam tipe yang to the point dan
tidak suka negosiasi terlalu panjang, atau termasuk ke dalam tipe yang banyak akal
atau hard player. Dari sini Anda kemudian dapat menyesuaikan gaya negosiasi yang
akan digunakan.
2.4 Komunikasi Teknik Negosiasi
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis harus
dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
1. Fact Finding
Mencari/mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum
melakukan negosiasi.
2. Planning
Sebelum bernegosiasi/ berbicara susunlah dalam garis besar pesan yang hendak
disampaikan. Berdasarkan kerangka topik yang hendak dibicarakan, rincilah hasil yang
diharapkan akan teraih. Berdasarkan pengenalan anda terhadap lawan tersebut,
perkirakan/bayangkan kemung-kinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa
yang anda katakan.
3. Penyampaian
Lakukan negosiasi/ sampaikan pesan dalam bahasa lawan/sipenerima. Usahakan gunakan
istilah khas yang bisa dipakai oleh lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang
mencerminkan citra yang spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap
kata yang disampaikan.
4. Umpan Balik
Negosiator harus menguasai bahasa tubuh pihak lawan. Dengarkan baik- baik reaksi
lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala,
mencibir, mengaggguk setuju. Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna
yang disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
5. Evaluasi
Hal ini perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/ negosiasi sudah tercapai,
apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang
lebih baik.
9
2.5 Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam Negosiasi
Menurut oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi,
antara lain: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan posisi Anda, membuat usulan,
penawaran, dan persetujuan. Masing-masing kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut dapat
di jelaskan berikut ini.
Negosiasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu menghasilkan
kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, maka semakin banyak persiapan
yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi pada tahap persiapan atas hal-hal berikut:
kemungkinan pihak lawan membuka pernyataan dan posisi, bagaimana Anda bergerak
dari posisi pihak lawan menuju aspirasi Anda, masalah potensial, rintangan, kesempatan,
kebutuhan dan pilihan yang dimiliki lawan Anda, bagaimana idealism dan garis dasar
Anda, pertimbangan biaya setiap gerakan yang mungkin Anda buat dan itu dapat
menguntungkan pihak lawan Anda, dan antisipasi apa konsesi yang akan diberikan oleh
pihak lawan Anda.
Berlatih
Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu pembuka
besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul. Semakin sering berlatih dan
selalu memperbaiki diri setiap terjadi kekeliruan akan menjadikan modal dasar yang
berharga menuju kesuksesan Anda.
Pada beberapa titik setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas. Tujuan anda
adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara tentang
berbagai hal berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, di mana, dan mengapa negosiasi
perlu dilakukan.
10
Jika pihak lawan anda mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan (proposal) yang ingin
diajukan dalam bernegosiasi, saatnya bagi anda untuk mengusulkannya. Hal itu juga akan
memberikan suatu konsesi yang terlalu dini oleh pihak lawan. Namun demikian, pada
babak awal tersebut janganlah terlalu berharap munculnya sebuah kesepakatan. Masih
ada kata-kata tawaran berikutnya yang perlu di pertimbangkan lebih lanjut dalam
bernegosiasi.
Penawaran
Salah satu respons yang efektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran
bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik. Bagaimanapun, proses bernegosiasi tidak
dapat dijlepaskan dengan proses penawaran. Gunakan kesempatan proses penawaran ini
dengan sebaik-baiknya.
Persetujuan
Dalam proses penawaran yang intens, sangatlah mudah untuk melupakan apa yang telah
disetujui sebelumnya. Sasaran dari setiap kali bernegosiasi adalah untuk mencapai
kesepakatan. Suatu kesepakatan tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan,
tetapi butir-butir dari kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan
dalam proses bernegosiasi. Tak ada yang harus dikalahkan atau dirugikan dalam
bernegosiasi. Yang terpenting adalah bagaimana menghasilkan sebuah kemenangan
bersama.
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu: merencanakan
sasaran negosiasi anda, memutuskan strategi anda, dan memperjelas proses bernegosiasi.
a. Sasaran Negosiasi
11
Sasaran negosiasi (negotiation objective) adalah apa hasil yang diharapkan dalam
bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang
bernegosiasi. Penentuan sasaran atau target dalam bernegosiasi sangatlah penting
sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam
bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar (batas minimal yang dapat
dicapai).
b. Strategi Negosiasi
Komponen kedua adalah strategi negosiasi (negotiationstrategy) yang merupakan
cara atau teknik untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan
kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat. Ada beberapa strategi
yang dapat anda gunakan dalam bernegosiasi, antara lain: strategi kooperatif
(cooperative strategy), strategi kompetitif (competitive strategy), dan strategi analitis
(analitycal strategy)
Strategi Kooperatif
Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak.
Memakai semboyan win-win solution (saling menguntungkan)
Mempercayai pihak lawan.
Melakuka kompromi jika diperlukan dan timbal balik.
Menciptakan landasan dan kepentingan bersama.
Strategi Kompetitif
Strategi Analitis
Masing masing strategi tersebut tentu memiliki sisi kekuatan dan kelemahannya.
Strategi kooperatif tentunya sangatlah baik, manakala pihak lawan negosiasi tersebut
menjalankan permainan negosiasi yang sama. Begitu pula, strategi kompetitif yang
cenderung keras dan menekan pihak lawan negosiasi, bukan tidak mustahil juga akan
membawa risiko kegagalan yang besar dan biaya yang mahal. Sedangkan strategi
analitis yang nampaknya baik dan rapi, dalam dunia praktis bisa saja berbeda atau
tidak sejalan dengan harapan anda. Orang memiliki perasaan dan emosi yang setiap
saat bisa saja berubah. Oleh karena itu, tidak setiap strategi analitis dapat diterapkan
dengan mudah dalam suatu organisasi yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai dan
kepercayaan antara yang satu dengan yang lainnya.
c. Proses Negosiasi
Komponen ketiga adalah proses negosiasi (negotiation process). Sebelum mencapai
sasaran yang telah Anda tentukan sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam setiap
negosiasi sangat diperlukan yang namanya proses negosiasi yang melibatkan kedua
belah pihak. Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang
diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling
menguntungkan. Proses negosiasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
dinamis dalam dunia bisnis.
Menurut Casse dalam proses negosiasi ada enam tahapan penting yang perlu di
perhatihan, antara lain:
1. Persiapan
Merupakan tahapan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi secukupnya
dan penentu tim negosiasi yang sebaik-baiknya yang akan di ikutsertakan dalam
proses negosiasi.
2. Kontak pertama
Merupakan tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak yang
terlibat dalam proses negosiasi.
13
3. Konfrontasi
Merupakan tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang akan di
negosiasikan.
4. Konsisiliasi
Merupakan tahap untuk saling melakukan proses tawar-menawar.
5. Solusi
Merupakan tahap dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan
member.
6. Pascanegosiasi
Merupakan tahap untuk melakukan konsolidasi bagi kedua belah pihak.
2. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi sebagai
wacana pikiran atau ide lagi, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang
diperlukan dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen
penting, antara lain: taktik negosiasi, keterampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi.
Berikut ini beberapa taktik negosiasi yang sering digunakan dalam praktek bernegosiasi,
antara lain:
14
c. Taktik Tidak Bertindak Apa-apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini Anda
tetap bersikukuh pada pendirian sebelumnya dan tidak mudah berubah. Taktik ini
dilakukan karena Anda ingin mempertimbangkan sesuatu, salah satu trik untuk
mengulur waktu, upaya untuk membuat pihak lawan gugup atau grogi, dan Anda
percaya inilah saatnya untuk menilai secara perspektif.
d. Taktik Melangkah ke Tujuan Lain
Taktik ini menuntut Andalah yang harus akti menggeser suatu persoalan ke persoalan
lain. Andalah yang memang mencoba untuk menghindar dari suatu persoalan agar
tidak dibahas lagi. Taktik ini diambil dengan beberapa alasan sebagai berikut. Anda
punya peluang untuk memenangkan negosiasi saat ini pihak lain justru yang akan
memperoleh peluang memenangkan negosiasi bila suatu persoalan dibahas lagi,
waktunya tidak tepat, atau adanya kesepakatan lain yang perlu dibahas lebih dulu.
3. Tahap Peninjauan
Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Tahapan ini
memiliki arti yang sangat penting bagi seorang negosiator dalam meninjau kembali apa
yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi.
Alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain:
15
Mengupayakan negosiasi sekaligus tetap menjalin kerjasama bisnis yang baik demi
menjaga keberlangsungan usaha kedua belah pihak (mutual survival) antara penjual dan
pembeli.
Melakukan negosiasi untuk mengantisipasi persediaan secure material. Sehingga
kebutuhan perusahaan tetap terpenuhi dan terhindar dari kelangkaan suplai material yang
membuat perusahaan kesulitan melanjutkan proses operasional.
Mendiskusikan tentang peluang penyesuaian harga material yang dibeli, sehingga upaya
memaksimalkan saving cost dapat direalisasikan.
Membicarakan rencana penundaan pengiriman bahan baku jika kapasitas gudang sedang
penuh akibat persediaan produk jadi yang belum disalurkan ke pasar.
16
CHAPTER III
CONCLUSION
3.1 Conclusion
Negosiasi akan berjalan dengan baik jika diantara pihak-pihak secara terbuka bersedia
mengemukakan ide dan gagasan yang mereka miliki. Negosiator mempunyai tujuan dan
sudut pandang berbeda untuk mencapai kepuasan masing–masing mengenai masalah yang
sama. Dalam melakukan komunikasi negosiasi, tentunya harus memperhatikan
berbagaiaspek.Mulaidarikomunikasi yang jelas, informasi, persuasi yang semuanya jika
dapat dipenuhi dengan sempurna maka sama halnya dengan menerapkan etika bernegosiasi
dalam berdiplomasi. Tidak hanya itu, pada dasarnya etika berdiplomasi meliputi etika dalam
bersikap dan bertutur kata yang harus dipenuhi oleh seorang negosiator agar kepentingan
nasional yang dibawa saat bernegosiasi dapat terpenuhi.
3.2 Suggest
Agar negosiasi bisnis dapat berjalan dengan baik dan lancar maka orang yang akan
melakukan negosiasi harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
negosiasi agar informasi yang ingin disampaikan melalui negosiasi dapat tersampaikan,
maka usahakan penyampaian tujuan dilakukan semenarik mungkin, jelas, tidak bertele-tele,
tidak monoton, dan lain-lain. Sehingga kedua belah pihak mendapatkan kesepakatan yang
saling menguntungkan dan sesuai tujuan yang diinginkan.
17