ID Analisis Perubahan Morfologi Sungai Roka
ID Analisis Perubahan Morfologi Sungai Roka
ID Analisis Perubahan Morfologi Sungai Roka
Abstract
The river morphology is a geometry (shape and size), the type, property and circumstance of
the river with all aspects and changes in the dimensions of space and time. Extreme changes in
river morphology would be harmful to the assets in the region around the river. This study is
located in downstream of Rokan river that was analyzed by using Geographical Information
Systems and remote sensing. To investigate the rate and extent change, this study extract the
river change from satellite data during 1988 to 2016. Changes would be reviewed is limited to
changes horizontally divided into two classes of areas including erosion and deposition area.
The data that used is imagery satellite data those are Landsat-5 TM, Landsat-7 ETM+, and
Landsat-8 OLI_TIRS that were obtained from the USGS (United States Geological survey).
Based on the analysis results, it was obtained that total morphological changes of Rokan river
eroded area of 2799.63 ha with an erosion rate average of 101.69 ha / year and covering an
area of 2541.95 ha deposited with a deposition rate average of 92.33 ha / years. The magnitude
of the changes in river morphology of Rokan River has broken meanders neck, resulting in
severance and change the direction of the river flow. Morphological changes of Rokan River
that occurred also pose a potential breakup of a meander, damaging transport infrastructure,
settlements and plantations eroded residents area around the Rokan River.
A. PENDAHULUAN
Air hujan yang mengalir sebagai perubahan ini dikenal dengan morfologi
aliran permukaan dalam suatu DAS akan sungai.
terakumulasi pada suatu sungai yang akan Morfologi sungai merupakan
menyebabkan munculnya aktifitas erosi geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat
(pengikisan), pengangkutan (transportasi), dan perilaku sungai dengan segala aspek
dan pengendapan (sedimentasi). Selain dan perubahannya dalam dimensi ruang dan
aliran permukaan, yang menjadi faktor waktu. Proses perubahan dari morfologi
penyebab aktifitas erosi dan sedimentasi sungai telah terjadi sejak terbentuk sungai
antara lain kondisi topografi DAS, jenis dan itu sendiri dan berlangsung terus-menerus.
kemampuan tanah, kapasitas angkut sungai, Perubahan morfologi akan terjadi sangat
vegetasi, dan gangguan yang diciptakan cepat akibat dari perubahan tata guna lahan.
manusia. Aktifitas ini jika tidak dilakukan Perubahan tata guna lahan dapat berdampak
kontrol yang baik maka akan berdampak pada berkurangnya fungsi resapan air dan
pada perubahan sungai baik dimensi meningkatkan aliran air permukaan (run
maupun geometrik sungai. perubahan- off) yang berujung pada meningkatnya debit
C. METODOLOGI PENELITIAN
600
92,33 ha/tahun.
400 3. Besarnya area yang tererosi telah
mengakibatkan putusnya sebuah
200
meander, dan berpotensi memutuskan
0 leher meander lainnya.
1 2 3 4 5 6 7 4. Putusnya leher meander tersebut terjadi
Data Seri Tahun Ke- pada rentang tahun 2009 dan 2016.
5. Pada tebing sungai perlu dilakukan
perlindungan dari aktivitas erosi,
Gambar 8 Grafik Jumlah Erosi dan Karena dibeberapa lokasi erosi terdapat
Deposisi Sungai Rokan Bagian Hilir aset penting seperti area permukiman,
Tahun 1988 Sampai Tahun 2016 lahan pertanian, serta infrastruktur
transportasi berupa jalan dan jembatan.
Dari Grafik dapat dilihat aktivitas E.2 Saran
erosi lebih tinggi setiap tahunnya dari tahun
Seiring dengan terus terjadinya
1988 sampai dengan tahun 2008. Namun
aktivitas erosi dan deposisi pada sungai
tahun selanjutnya hingga tahun 2016
Rokan maka disarankan melakukan
dominasi berganti menjadi deposisi. Ini
penelitian lanjutan dengan mencoba
menunjukkan bahwa pada tahun 1988
mengidentifikasi pola aliran serta
sampai dengan 2008 material yang tererosi
kerentanan material tebing sungai terhadap
banyak terdeposisi tidak pada sungai Rokan
gerusan air pada sungai tersebut.
bagian hilir namun lebih ke arah muara
sungai. Tapi ditahun selanjutnya material
DAFTAR PUSTAKA
yang tererosi banyak terdeposisi pada
sungai Rokan bagian hilir. Ini diduga akibat
Arief, M., Winarso, g., & Prayoga, T.
dari putusnya sebuah leher meander pada
(2011). Kajian Perubahan Garis
sungai Rokan bagian hilir yang
Pantai Menggunakan Data Satelit
mennyebabkan terciptanya jalur aliran baru
Landsat Di Kabupaten Kendal.
dan tertutupnya jalur aliran lama akibat
Peneliti Pusat Pemanfaatan
terdeposisi.
Penginderaan Jauh, LAPAN.
Butler, K. (2013). Band Combinations for
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Landsat 8.
E.1 Kesimpulan http://blogs.esri.com/esri/arcgis/2013
Berdasarkan hasil dan pembahasan /07/24/band-combinations-for-
yang telah dipaparkan maka dapat diambil landsat-8/, diakses 25 Febuari 2013.
kesimpulan sebagai berikut. Hara. (2009). Aplikasi Sistem Informasi
1. Sungai Rokan bagian hilir telah Geografis Dalam Perencanaan
mengalami erosi dari tahun 1988 – 2016 Mengurangi Efek Pulau Panas Kota
secara keseluruhan dengan luas Medan. Medan : Universitas Sumatra
2.799,63 ha dengan laju erosi rata-rata Utara.
101,63 ha/tahun dan deposisi seluas Jailani. 2014. Analisis Sedimentasi dan
2.541,95 ha dengan laju akresi rata-rata Gerusan WadukPLTA Koto Panjang
92,33 ha/tahun. Menggunakan Data Penginderaan
2. Sungai Rokan bagian hilir telah Jauh. Jurnal Online Mahasiswa
mengalami erosi dari tahun 1988 – 2016