Rahmad Ramelan Setia Budi, Junaini: Kata Kunci: Kemampuan Guru, Perancangan Soal HOTS, Pendampingan Berkala, MGMP
Rahmad Ramelan Setia Budi, Junaini: Kata Kunci: Kemampuan Guru, Perancangan Soal HOTS, Pendampingan Berkala, MGMP
Rahmad Ramelan Setia Budi, Junaini: Kata Kunci: Kemampuan Guru, Perancangan Soal HOTS, Pendampingan Berkala, MGMP
Abstract
The purpose of this research are: (1) to describe the planning of academic supervision by
supervising school supervisory technique periodically at Mathematics Teacher Organization of
Bengkulu City to improve the ability of math teacher in designing HOTS-based questions; (2) to
describe the implementation of academic supervision by regular supervision of school supervisor
at Mathematics Teacher Organization of Bengkulu City to improve the ability of mathematics
teacher in designing HOTS-based questions; (3) to describe the evaluation of academic supervision
by regular supervision of school supervisors at Mathematics Teacher Organization of Bengkulu
City to improve the ability of math teachers in HOTS-based problem-solving; (4) to describe the
supporting factors and factors inhibiting the implementation of academic supervision by regular
supervision of school supervisors in Mathematics Teacher Organization of Bengkulu City to
improve the ability of math teachers in the design of HOTS-based questions; and (5) to describe
solution or effort to overcome the obstacle factor of the implementation of academic supervision by
regular supervision of school supervisor on Mathematics Teacher Organization of Bengkulu City
to improve the ability of math teacher in designing HOTS based problems. The research method
used to examine the problem is qualitative descriptive method. This qualitative research procedure
follows a research procedure that produces descriptive data in the form of written or oral words of
persons and observable behavior. Research Sites at Mathematics Teacher Organization of
Bengkulu City based in Senior High School of Vocational State Number 2 in Bengkulu city. In this
study, the subjects studied were the active members of Mathematics Teacher Organization of
Bengkulu City, which amounted to about 20 of mathematics teachers of Senior High School of
Vocational subjects throughout the city of Bengkulu. Based on the results of the study and discussion
focused it can be concluded that the technical supervision of school supervisors on a regular basis
in Mathematics Teacher Organization of Bengkulu City was able to improve the ability of math
teachers in designing problems based on HOTS in the school year 2016/2017. With the technical
supervision of school supervisors on a regular basis at the Mathematics Teacher Organization of
Bengkulu City was able to contribute to improving the ability of math teachers in designing HOTS-
based questions according to rules and procedures required.
Kata Kunci: Kemampuan Guru, Perancangan Soal HOTS, Pendampingan Berkala, MGMP
60
61 PAKAR PENDIDIKAN. VOL. 16 NO. 1 JANUARI 2018 (60-83)
untuk mengkaji lebih dalam tentang persepsi yang bertujuan untuk meningkatkan
guru binaan tentang HOTS dan bagaimana kemampuan profesional guru dan
memfasilitasi mereka agar memiliki meningkatkan kualitas pembelajaran.
kemampuan dalam merancang atau menyusun Supervisi akademik sebaiknya dilakukan
soal-soal dalam lingkup instrumen penilaian dengan pendekatan supervisi klinis yang
berbasis HOTS sesuai tuntutan kurikulum 2013 dilaksanakan secara berkesinambungan melalui
yang umumnya telah diimplementasikan di tahapan pra-observasi, observasi pembelajaran,
sekolah binaan. Oleh karena pentingnya guru dan pasca observasi. Supak yang dilakukan
mampu dan cakap dalam merancang soal-soal pengawas sekolah melalui kegiatan
berbasis HOTS dan tuntutan kurikulum 2013 pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan
yang mengisyaratkan agar setiap peserta tindak lanjut hasil pengawasan. Inti supervisi
didiknya dilatih dan dibiasakan dengan soal- akademik yang efektif ini melalui segenap
soal berbasis HOTS guna peningkatan rangkaian kegiatan dari penyusunan program
kemampuan dan keterampilannya dalam kepengawasan, pelaksanaan, evaluasi,
berpikir kritis, kreatif dan inovatif, mampu menganalisis segenap faktor penghambat dan
berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik. faktor-faktor pendukung, serta mencarikan
Supervisi perlu dilakukan dengan tujuan solusi untuk setiap faktor penghambat yang
untuk meningkatkan mutu pendidikan secara muncul guna mencapai tujuan pengawasan
kontinu pada sekolah yang diawasinya oleh akademik yang ditetapkan. Program supervisi
karena itu kehadiran pengawas sekolah harus harus realistik dan dapat dilaksanakan sehingga
menjadi bagian integral dalam peningkatan benar-benar membantu mempertinggi kinerja
mutu pendidikan, agar bersama guru, kepala guru. Program supervisi yang baik mencakup
sekolah dan staf sekolah lainnya berkolaborasi keseluruhan proses pembelajaran yang
membina dan mengembangkan mutu membangun lingkungan belajar mengajar yang
pendidikan di sekolah yang bersangkutan kondusif, di dalamnya mencakup maksud dan
seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang tujuan, pengembangan kurikulum, metode
telah ditetapkan. Pada umumnya ada dua jenis mengajar, evaluasi, pengembangan
supervisi oleh pengawas sekolah meliputi pengalaman belajar peserta didik yang
supervisi akademik (supak) yang berkaitan direncanakan baik dalam intrakurikuler
dengan aspek pelaksanaan proses pembelajaran maupun ekstrakurikuler. Supervisi yang efektif
dan supervisi manajerial (suman) yang juga memerlukan program supervisi yang baik
berkaitan dengan aspek pengelolaan dan dan berisikan kegiatan untuk meningkatkan
administrasi sekolah. kemampuan profesional guru. Kemampuan
Supervisi akademik (supak) menurut profesional ini berupa berbagai kemampuan
APSI (2006) merupakan kegiatan pembinaan pokok yang diperlukan guru dalam
dengan memberi bantuan teknis kepada guru menjalankan tugas sehari-harinya (Suhardan,
dalam melaksanakan proses pembelajaran, 2010). Selanjutnya Sa’adah Ridwan (2005)
Peningkatan Kemampuan Guru... (Rahmad Ramelan Setia Budi) 64
Sekretaris dan Bendahara MGMP Matematika (deep interview) dari hasil isian learning log
Kota Bengkulu. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 subjek penelitian dan triangulasi.
Kota Bengkulu dipilih sebagai informan karena Teknik analisis data yang digunakan
dianggap oleh peneliti sebagai orang yang dapat dalam penelitian ini adalah berdasarkan model
memberikan informasi mengingat dan analisis yang dikembangkan oleh Miles dan
menimbang pengetahuan akan guru-guru dan Huberman (1991). Teknik analisis data model
pengalamannya sebagai kepala sekolah dan ini ada empat komponen yang saling
tempat dilaksanakannya MGMP matematika di berinteraksi yaitu pengumpulan data, reduksi
Kota Bengkulu. Ketua MGMP Matematika data, penyajian data, serta penarikan
Kota Bengkulu, serta Sekretaris dan Bendahara kesimpulan dan verifikasi. Jika kesimpulan
MGMP Matematika Kota Bengkulu juga masih dirasa kurang pas, maka peneliti kembali
dijadikan informan dalam penelitian ini karena mengumpulkan data di lapangan, dan
terlibat dalam kegiatan MGMP kelompok mata seterusnya sehingga merupakan sebuah siklus,
pelajaran matematika. seperti yang digambarkan dalam gambar 2
Teknik yang digunakan untuk berikut.
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi (pengamatan) dan wawancara secara
mendalam terhadap informasi kunci, serta
dilengkapi learning log dan teknik
dokumentasi. Dalam penelitian yang telah
dilakukan ini juga digunakan alat perekam Gambar 2. Komponen-komponen Analisis Data
Model Interaktif Miles & Huberman
suara dan gambar dengan menggunakan hand
phone beresolusi tinggi baik kualitas suara dan Teknik analisis data meliputi: (1)
pengambilan gambar. Mengingat dan pengumpulan data (data collection), pada tahap
menimbang secara sadar bahwa alat utama ini analisis data bertujuan mengorganisasi data
adalah peneliti sendiri yaitu peneliti utama yang terkumpul dari beberapa cara
pengawas SMK dan peneliti kedua dari unsur pengumpulan data, seperti catatan dari
widya iswara LPMP maka kedua peneliti akan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto
mengadakan kunjungan secara periodik dan dokumen, dan sebagainya. Data yang diperoleh
berulang-ulang ke lapangan atau lokasi akan dianalisis secara akurat dan seksama agar
penelitian. Prosedur yang telah dilakukan dapat memberi makna yang benar; (2) reduksi
dalam pemeriksaan keabsahan data yang data (data reduction), pada tahap reduksi dalam
beberapa pengamatan di lokasi penelitian, dan membuat abstraksi. Pada proses ini peneliti
diskusi kelompok terfokus atau Focus Group meringkas data yang diperoleh dari lapangan
Discussion (FGD), wawancara mendalam sehingga diperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian; (3) penyajian data (data
69 PAKAR PENDIDIKAN. VOL. 16 NO. 1 JANUARI 2018 (60-83)
(PNS)/Guru Tidak Tetap (GTT); (5) Jenis mendasari HOTS, serta bagaimana perihal
Kelamin (P/L); (6) TMT; (7) Tempat Bertugas perancangannya dan pengembangannya ke
(Sekolah); dan (8) Pendidikan Terakhir. depan. Kesemua instrumen ini disusun oleh
Selanjutnya pengawas mengadakan kunjungan pengawas SMK sebagai peneliti utama dan
ke setiap sekolah guna mengadakan orientasi divalidasi pakar oleh peneliti kedua yakni
awal kepada sekolah dan guru mata pelajaran seorang widya iswara dari LPMP provinsi
matematika sambil mencatat pada hari dan jam Bengkulu.
keberapa guru-guru matematika di sekolah Supervisi Akademik Bidang Pelaksanaan
tersebut mengajar di kelas. Pencatatan jadwal Pada supervisi akademik aspek
guru mengajar ini sangat penting pada saat pelaksanaan supervisi pada kunjungan MGMP
pelaksanaan supervisi akademik karena hampir matematika kota Bengkulu dilakukan sesuai
dipastikan setiap pengawas datang ke sekolah dengan panduan program kerja yang telah
guna mengadakan kunjungan kelas hampir dibuat. Pelaksanaan supervisi akademik ini
pasti pula dapat bertemu dengan guru yang berkaitan dengan teknik supervisi berupa
akan disupervisi, kecuali guru yang pemantauan dan pembinaan MGMP
bersangkutan sakit atau ada kegiatan diklat atau matematika kota Bengkulu dengan teknik
ada urusan yang sangat penting yang tidak pendampingan secara berkala. Pelaksanaan
dapat ditinggalkannya. Pengawas sekolah juga supervisi akademik ini difokuskan untuk
mengadakan pra kunjungan kepada segenap meningkatkan kemampuan profesional guru
pengurus MGMP matematika Kota Bengkulu dalam merancang soal-soal berbasis HOTS
guna melaksanakan pemantauan dan yang tercermin pada RPP dan rancangan
pembinaan berkala yang dituangkan dalan penilaian harian peserta didik yang dirancang
perencanaan jadwal kegiatan pendampingan dan dikembangkan oleh guru matematika
guru dalam kegiatan MGMP matematika pada binaan. Supervisi akademik yang dilakukan
tahun pelajaran yang sedang berjalan. oleh pengawas mata pelajaran matematika
Pada bidang perencanaan juga SMK pada kunjungan MGMP matematika kota
dipersiapkan penyusunan instrumen Bengkulu menggunakan pendekatan kemitraan
pengawasan tentang analisis dokumen Rencana dengan siklus perencanaan yang sitematis,
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan observasi yang cermat, dan umpan balik yang
pra-kunjungan kelas dan penilaian harian objektif dan segera, untuk memberikan
peserta didik yang berkaitan dengan bantuan teknis kepada guru dalam merancang
perancangan soal-soal berbasis HOTS serta soal-soal berbasis HOTS.
format laporan hasil supervisi akademik Beberapa hal yang diperhatikan oleh
pengawas mata pelajaran matematika SMK se- pengawas mata pelajaran matematika SMK
kota Bengkulu. Juga bahan presentasi yang pada kunjungan di MGMP matematika kota
berkaitan dengan perancangan soal-soal Bengkulu pada setiap tahapan yang disebutkan
berbasis HOTS, konsep dan teori yang di atas adalah: (1) pada pelaksanaan kegiatan
73 PAKAR PENDIDIKAN. VOL. 16 NO. 1 JANUARI 2018 (60-83)
kerja operasional yang tepat dalam merancang dengan meminta pengawas sekolah pada
soal-soal berbasis HOTS. Menurut guru pertemuan pendampingan ketiga yang akan
kegiatan pendampingan ini sebaiknya didahului datang lebih memberikan banyak contoh soal
dengan pemberian contoh dan non contoh berbasis HOTS dengan tingkat kesulitan yang
tentang soal-soal berbasis HOTS. Pada kegiatan sama namun bentuk soalnya beragam.
wawancara ini juga diperoleh informasi bahwa Pengawas sekolah menyampaikan
guru telah mencoba merancang beberapa soal- kesediaannya menyediakan beberapa contoh
soal berbasis HOTS di sekolah pada waktu jam soal berbasis HOTS dengan tingkat kesulitan
kosong yaitu jam dimana para guru tidak yang sama namun bentuk soalnya beragam
mengajar dan telah dibawanya pada kegiatan pada pertemuan pendampingan secara berkala
pendampingan berkala yang kedua ini. berikutnya.
Pada hasil kegiatan wawancara antara Pada kegiatan supervisi akademik yang
pengawas SMK dengan forum guru pada ketiga pada pelaksanaan pendampingan secara
kegiatan MGMP matematika kota Bengkulu berkala yang ketiga pada akhir bulan Oktober
setelah kegiatan pendampingan berkala yang tahun 2016 pada forum MGMP matematika
kedua dilakukan diperoleh keterangan bahwa Kota Bengkulu pengawas sekolah memberikan
guru merasa telah cukup memiliki pengetahuan beberapa contoh soal berbasis HOTS dengan
dan pengalaman yang lebih baik dalam tingkat kesulitan yang sama namun bentuk
merancang beberapa soal-soal berbasis HOTS soalnya beragam sesuai dengan yang telah
bila dibandingkan dengan kegiatan disepakati pada pertemuan pendampingan
pendampingan secara berkala yang pertama, berkala yang kedua dalam presentasinya yang
begitu juga dengan minat dan motivasinya tentu sangat dibutuhkan oleh guru binaan agar
mereka merasa lebih baik, namun hal ini belum pemahaman dan kemampuannya dalam
memuaskan mereka karena pada untuk merancang soal-soal berbasis HOTS semakin
beberapa materi matematika tertentu mereka piawai. Tampak dalam pertemuan yang ketiga
masih merasa kesulitan dan berdasarkan ini semua guru matematika binaan lebih
pernyataan para guru mereka masih belum termotivasi dan antusias bahkan ada yang
memiliki bayangan. Guru matematika dalam memberikan contoh dan mempresentasikan di
forum MGMP ini mengakui masih merasa depan forum pertemuan MGMP matematika
kesulitan dalam menentukan konteks dan Kota Bengkulu pada kegiatan pendampingan
stimulus yang cukup beragam guna yang ketiga ini.
merefleksikan dalam bentuk butir soal berbasis Pada hasil wawancara oleh pengawas
HOTS dengan tingkat kesulitan yang sama atau sekolah pasca kegiatan pendampingan berkala
sejenis guna memperkaya bentuk dari butir yang ketiga pada forum pertemuan MGMP
soalnya. Tampak guru merefleksi dirinya matematika Kota Bengkulu menurut beberapa
bahwa masih perlu belajar lagi dan orang guru binaan yang mewakili rekan-
membutuhkan bimbingan pengawas sekolah rekannya bahwa telah semakin nampak jelas
75 PAKAR PENDIDIKAN. VOL. 16 NO. 1 JANUARI 2018 (60-83)
soal-soal berbasis HOTS pada aspek C5 dan C6. sesuai dengan kaidah soal berbasis HOTS yang
Berdasarkan pengamatan langsung ada 6 orang dipersyaratkan dan berkisar pada aspek C4 dan
guru yang menyanggupi saran pengawas ini. C5, masih belum ada yang mencoba
Pada pertemuan kelima pada kegiatan mempresentasikan pada aspek C6. Melalui
pendampingan secara berkala dalam pengamatan yang telah dilakukan terhadap lima
perancangan soal-soal berbasis HOTS pada orang guru yang telah mempresentasikan soal-
pertengahan minggu ketiga bulan Januari 2017 soal berbasis HOTS yang telah dirancangnya
terdapat delapan orang guru yang semakin tampak lebih baik dan lengkap.
mempresentasikan hasil rancangan beberapa Konteks dan stimulus dalam rancangan soal-
soal berbasis HOTS yang telah dibuat guru soal berbasis HOTS yang berhasil dibuat sudah
binaan. Dari hasil masukan para guru yang sesuai kaidah atau prosedur dan dapat
diberikan kepada beberapa guru yang telah diterapkan secara baik kepada peserta didik.
melakukan presentasi rata-rata hampir sama Ini didasarkan pada pengakuan beberapa guru
bahwa dalam perancangan hasil rancangan yang telah mengujicobakan kepada peserta
beberapa soal berbasis HOTS yang telah dibuat didiknya hasil rancangan soal-soal berbasis
ternyata telah sesuai dengan kaidah soal HOTS yang telah dibuatnya melalui
berbasis HOTS yang dipersyaratkan dan mulai pelaksanaan penilaian harian dan berdasarkan
berkembang pada aspek C5 dan tidak melulu hasil analisis terhadap uji coba soal-soal
pada aspek C4. Melalui pengamatan yang telah berbasis HOTS tersebut ternyata rata – rata
dilakukan setiap guru yang melakukan bahwa soal – soal berbasis HOTS tersebut valid.
presentasi pada kegiatan pendampingan secara
Supervisi Akademik Bidang Evaluasi dan
berkala kelima ini belum menampilkan soal
Pelaporan
berbasis HOTS pada aspek C6.
Hasil supervisi akademik pengawas
Pada kegiatan pendampingan secara
sekolah dalam kegiatan pendampingan secara
berkala pertemuan keenam yang dilaksanakan
berkala bersama seorang widya iswara LPMP
pada awal minggu kedua bulan Februari 2017,
provinsi Bengkulu berupa kemampuan
guru matematika binaan dalam merancang soal
profesional guru dalam merancang soal-soal
– soal berbasis HOTS terdapat lima orang guru
berbasis HOTS yang tercermin pada RPP dan
matematika binaan yang mempresentasikan
rancangan penilaian harian peserta didik yang
hasil rancangan beberapa soal berbasis HOTS
dirancang dan dikembangkan oleh guru
yang telah dibuatnya. Dari hasil masukan para
matematika binaan dan hasil pengamatan dan
guru binaan yang telah tampil pada pertemuan-
wawancara pasca kegiatan pendampingan
pertemuan sebelumnya yang diberikan kepada
secara berkala yang telah dilaksanakan atau
lima orang guru yang telah melakukan
telah dilakukan oleh pengawas sekolah pada
presentasi rata-rata hampir sama bahwa dalam
MGMP matematika kota Bengkulu selalu
perancangan hasil rancangan beberapa soal
dievaluasi dan dilaporkan dengan
berbasis HOTS yang telah dibuat ternyata telah
77 PAKAR PENDIDIKAN. VOL. 16 NO. 1 JANUARI 2018 (60-83)
sepengetahuan dan ditandatangani oleh proses berpikir terkait dengan ingatan dan
koordinator pengawas demi kemajuan kualitas pengetahuan, HOTS terjadi ketika individu
guru matematika binaan dalam merancang soal- mampu menghubungkan informasi baru
soal berbasis HOTS pada khususnya di kota dengan informasi baru dengan informasi yang
Bengkulu dengan harapan memberikan telah dimiliki sebelumnya, kemudian membuat
sumbangsih bagi pencapaian tujuan solusi untuk masalah pada konteks yang belum
membentuk guru yang mumpuni pada di kenal sebelumnya. Keterampilan berfikir
bidangnya. tingkat tinggi (HOTS) mencakup: berfikir
Hasil evaluasi dan laporan supervisi kritis, berfikir kreatif, pemecahan masalah, dan
akademik pengawas sekolah dalam pembuatan keputusan. HOTS menunjukkan
menjalankan tugas pokok dan fungsinya pemahaman akan informasi dan bernalar bukan
sebagai pengawas akademik dalam kegiatan sekedar mengingatkan kembali /recall
pendampingan secara berkala terhadap guru informasi. Bentuk soal ujian HOTS meliputi
matematika binaan yang tergabung dalam pertanyaan dan jawaban eksplorasi dan analisis
MGMP Matematika Kota Bengkulu dalam penawaran informasi. Pertanyaan HOTS
merancang soal-soal berbasis HOTS, juga tidaklah selalu lebih sulit; (2) Sulis mayry,
merupakan masukkan yang sangat penting dan Soal HOTS merupakan soal yang
berharga untuk memantau pemetaan perihal penyelesaiannya membutuhkan kemampuan
kemampuan guru matematika binaan di setiap berfikir secara indvidu yang kritis, berurutan,
sekolah di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu banyak pengetahuan sebelumnya yang harus
dan Nasional. Pada gilirannya nanti pemetaan dikuasai dan membutuhkan waktu yang cukup
tentang kemampuan guru juga membantu Dinas lama untuk menyelesaikannya; (3) Rusmaini,
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Soal HOTS merupakan penyelesaian soal yang
Bengkulu dan berbagai pihak yang berkaitan mennunjukan pemahaman terhadap informasi
dalam membuat program-program dan bernalar, mengembangkan ketrampilan
pemberdayaan guru dalam rangka peningkatan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk
kompetensi dan profesionalisme guru menjawab gagasan atau memanipulasi,
khususnya guru matematika. sehingga dalam kegiatan – kegiatan lain dapat
Berdasarkan hasil learning log beberapa mengembangkan keterampilan berpikir kritis
subjek penelitian berupa persepsi guru dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab
matematika binaan di kota Bengkulu tentang pertanyaan-pertanyaan inovatif; (4) Lia
HOTS yang memiliki perbedaan wawasan waroko, HOTS adalah alat untuk mengukur
mengenai HOTS adalah: (1) Dian oktari, kemampuan siswa di tinjau dari indikator-
Higher Order Thinking Skills (HOTS) indikator yang ingin di ketahui seperti
merupakan kemampuan berpikir individu pada kemampuan pemecahan masalah, koneksi,
tingkat yang lebih tinggi, meliputi cara berfikir representasi, soal HOTS disusun dengan
secara kritis, logis, metakognitif dan kreatif pertimbangan mampu menstimulus cara
Peningkatan Kemampuan Guru... (Rahmad Ramelan Setia Budi) 78
berfikir anak yang tinggi dan kreatif menggali ariyanti, Soal HOTS merupakan soal dengan
kemampuan sebelumnya dan kemampuan berfikir individu pada tingkat yang
mengkoneksikannya ke pengetahuan baru lebih tinggi meliputi cara berfikir secara kritis,
untuk menyelesaikannya; (5) Novi Dwi logis, metakognisi dan kreatif, HOTS
Lestari, soal HOTS lebih cenderung menilai menunjukkan pemahaman terhadap informasi
atau mengukur bukan sekedar menghafal bukan sekedar mengingat informasi, HOTS
sejumlah informasi, namun lebih kepada member penekanan lebih pada proses: (a)
bagaimana memproses sejumlah informasi Mentransfer fakta dari suatu konteks ke konteks
untuk mendapatkan solusi dan permasalahan lain; (b) Memilih,memproses dan menerapkan
yang diajukan, dalam menilai dan mengukur informasi; (c) Melihat keterkaitan antara
keterampilan yang lebih kompleks seperti beberapa informasi yang berbeda; (d)
berfikir kritis dan merangsang siswa untuk Menggunakan informasi untuk menyelesaikan
menganalisis atau bahkan mampu masalah; dan (e) Menguji informasi dengan
memanipulasi informasi sebelumnya sehingga gagasan secara kritis. HOTS menunjukkan
tidak monoton, lebih bernalar dan menunjukan pemahaman terhadap informasi dan bernalar,
pemahaman bukan hanya sekedar mengingat, bukan sekedar mengingat informasi, kita tidak
namun bagi siswa setara SMK, soal HOTS menguji ingatan, sehingga kadang-kadang
cenderung lebih susah dimengerti; (6) Andi perlu menyediakan informasi yang diperlukan
herlinawati, High order Thingking Skills untuk menjawab pertanyaan dan siswa
(HOTS) adalah kemampuan berfikir tingkat menunjukkan pemahaman terhadap gagasan
tinggi ,memerlukan berbagai kriteria baik dari atau informasi dan atau memanipulasi
segi bentuk soalnya maupun konten materi menggunakan informasi tersebut; (8)
subjeknya, teknik penulisan soal hots baik yang Hikmanely, menurut saya, soal HOTS adalah
berbentuk pilihan ganda /uraian menuntut siswa soal yang mengandung materi yang rumit,
untuk berfikir tinggi, misalnya sesuai ranah dengan pengerjaan penyelesaian
kognitif bloom dan setiap pertanyaan di berikan memebutuhkan ketelitian dan biasanya soal
stimulus dan soal mengukur kemampuan tersebut adalah soal yang memiliki keterkaitan
berfikir siswa, adapun indikator dalam dengan materi-materi atau sebelum-
pembuatan soal HOTS adalah: (a) sebelumnya atau materi dasar sehingga jika
Memfokuskan pada pertanyaan; (b) pengetahuan dari yang mengerjakan soal
Menganalisis argumen; (c) Mempertimbangkan tersebut sedikitatau kurang dan kurang teliti,
yang dapat dipercaya; (d) Mempertimbangkan maka ia diragukan untuk dapat menyelesaikan
laporan observasi; (e) Membandingkan soal tersebut. Untuk dapat menyelesaikan soal
kesimpulan; (f) Menentukan kesimpulan; (g) HOTS ini, maka butuh persiapan matang, baik
Kemampuan induksi; (h) Menilai; (i) ketelitian maupun pemahaman materinya,
Mendefinisikan konsep; (j) Mendefinisikan sehingga dapat menyelesaikan soal ini dengan
asumsi; dan (k) Mendeskripsikan; (7) Desy baik dan tepat; (9) Fitri ardiningsih, High
79 PAKAR PENDIDIKAN. VOL. 16 NO. 1 JANUARI 2018 (60-83)
order Thingking Skills (HOTS) matematika Bengkulu telah ditemui beberapa faktor
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang penghambat yaitu: (1) beberapa guru
meliputi cara berfikir kritis, logis dan kreatif. menemukan masalah ketika mempraktikkan
HOTS juga dapat mengingat kembali informasi atau mengujicobakan soal-soal HOTS kepada
untuk lebih mengukur kemampuan. HOTS juga peserta didiknya di sekolah yang berupa: (a)
memberikan penekanan lebih pada proses Sulitnya peserta didik memahami soal; (b)
menstransfer fakta dari dari satu konteks ke peserta didik sulit memahami gambar pada soal
konteks yang lain, melihat keterkaitan antara yang diberikan; (c) rata-rata peserta didik
beberapa informasi yang berbeda adapun tipe membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
soal yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda, menyelesaikannya; (d) peserta didik kesulitan
isian singkat, esai, unjuk kerja, portofolio. Jadi membuat model matematika dari soal yang
keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi; diberikan; dan (e) peserta didik masih merasa
(a) Berpikir kritis; (b) Berpikir kreatif; (c) kesulitan dalam menentukan dan menggambar
Pemecahan masalah; dan (d) Pembuatan daerah penyelesaian soal-soal berbasis HOTS
keputusan; dan (10) Leli sumarni, yang berkaitan dengan program linear; (2)
Kemampuan berfikir tingkat tinggi dimana beberapa guru masih merasakan kurang
siswa diajarkan untuk berfikir kritis, logis dan percaya diri ketika dihadapkan dengan
kreatif. tantangan secara langsung merancang soal-soal
Deskripsi tentang Faktor Penghambat berbasis HOTS; dan (3) Beberapa guru masih
dalam Pelaksanaan Kegiatan merasa membutuhkan bimbingan pengawas
Pendampingan secara Berkala pada MGMP sekolah dengan disertai harapan besar dari
Matematika Kota Bengkulu sebagian guru agar pengawas SMK benar-benar
Pada pelaksanaan dan pembinaan membimbing dan membinanya dalam
supervisi akademik melalui kegiatan meningkatkan kompetensi dan profesionalnya
pendampingan secara berkala terhadap guru sebagai guru khususnya merancang soal-soal
matematika binaan yang tergabung dalam berbasis HOTS pada aspek mencipta (C6) pada
MGMP Matematika Kota Bengkulu dalam ranah kognitif taksonomi Bloom Revised.
merancang soal-soal berbasis HOTS tentu
Solusi terhadap Hambatan yang Ditemui
ditemui beberapa faktor yang menjadi faktor
Faktor penghambat yang menjadi
penghambat. Pada kegiatan pendampingan
hambatan dalam supervisi akademik sungguh
secara berkala terhadap guru matematika
mendesak untuk dicarikan solusinya. Kegiatan
binaan yang tergabung dalam MGMP
pengawas sekolah sebagai peneliti pada
Matematika Kota Bengkulu dalam merancang
kegiatan MGMP matematika kota Bengkulu
soal-soal berbasis HOTS yang telah dilakukan
dalam merancang soal-soal berbasis HOTS
oleh pengawas SMK dengan berkolaborasi
melalui kegiatan pendampingan secara berkala
dengan seorang widya iswara LPMP Provinsi
pada guru matematika binaan adalah dengan
Bengkulu pada MGMP Matematika Kota
Peningkatan Kemampuan Guru... (Rahmad Ramelan Setia Budi) 80
dalam membuat soal HOTS akan lebih mudah lebih menarik, menyenangkan ketika
jika diambil/didasarkan dari kondisi nyata/ dihubungkan dengan kegiatan sehari-hari,
yang sering dialami sehari-hari (kontekstual), belajarnya menyenangkan dan membuat
dalam mengajarkan soal HOTS guru perlu sabar penasaran”.
dalam melihat batasan kemampuan anak dan Berdasarkan hasil diskusi triangulasi
memperhatikan perkembangan anak dalam peneliti bersama informan penelitian bahwa
menyelesaikan soal HOTS tersebut, sangat pendampingan secara berkala pengawas
berguna ilmunya untuk guru-guru matematika, sekolah dalam membimbing guru-guru binaan
dan harus sering diberikan materi seperti ini di MGMP matematika kota Bengkulu tahun
untuk menambah wawasan”; (5) Fitri pelajaran 2016/2017 dalam merancang soal-
Ardiningsih, “Mendapat ilmu pengetahuan soal berbasis HOTS sesuai dengan kisi-kisi
tentang menganalisis soal HOTS, jadi lebih pada jenjang SMK bahwa soal HOTS
mengetahui tingkatan soal yang sesuai dengan dikelompokkan pada level penalaran kognitif
tipe-tipe soal HOTS, dapat mengetahui dan C4, C5 dan C6 serta kata kerja operasional yang
membedakan cara kemampuan berpikir tingkat digunakan umumnya membandingkan,
tinggi dan kemampuan berpikir tingkat membedakan, menyeleksi, menganalisis,
rendah”; (6) Dian Oktari, “Mendapat wadah menyimpulkan, menginterpretasikan,
untuk dapat bertanya , belajar, dan saling menyusun, mengaktualisasikan serta
bertukar pikiran, membuka cakrawala bagi menerapkan gagasan. Pada kegiatan
seorang pengajar untuk lebih termotivasi untuk pendampingan secara berkala para guru belajar
berinovasi membuat soal HOTS, pertemuan tentang HOTS, soal-soal berbasis HOTS,
MGMP lebih memfasilitasi para guru Mengklarifikasikan soal HOTS berdasarkan
matematika untuk lebih baik lagi dan levelnya, melakukan analisis dan mencoba
berinovasi”; dan (6) Hikmanely, dengan merancang dan menyusun soal-soal berbasi
mempelajari soal HOTS ini mendapatkan HOTS berdasarkan tuntutan kompetensi dasar
metode mengajar yang baru, yang dan indikator dalam tataran penalaran C4, C5
menyenangkan, yang dapat memancing lebih dan C6 sesuai taksonomi Bloom revised serta
kreatif ketika belajar, dimana metode-metode mendiskusikan arti dan makna HOTS,
yang diperkenalkan ini belum pernah terfikir bagaimana merancang soal-soal HOTS dengan
atau dijumpai sebelumnya dan memancing perancangan awal kisi-kisinya, membedakan
untuk berpikir lebih praktis dan kreatif. contoh-contoh soal HOTS dan bukan HOTS,
Biasanya penyelesaian suatu soal hanya dan pemilihan kata kerja operasional dalam
berdasarkan pengetahuan saja, dengan belajar perancangan soal-soal berbasis HOTS.
HOTS ini diajarkan bagaimana menyelesaikan Berdasarkan pengamatan, hasil wawancara,
suatu soal dengan berbagai macam pendekatan pesan dan kesan dalam learning log subjek
dengan kata lain bahwa suatu soal dapat penelitian dapat dikatakan bahwa teknik
diselesaikan dengan banyak cara, tentunya pendampingan pengawas sekolah secara
Peningkatan Kemampuan Guru... (Rahmad Ramelan Setia Budi) 82
berkala pada MGMP Matematika Kota pemikiran kritis, kreatif, dan inovatif dengan
Bengkulu ternyata dapat meningkatkan membiasakan melatihkan soal-soal berbasis
kemampuan guru matematika dalam HOTS dalam berbagai level penalaran C4, C5
merancang soal-soal berbasis HOTS pada dan C6 sesuai gradasi taksonomi Bloom revised
tahun pelajaran 2016/2017. atau taksonomi Anderson & Krathwohl.