0% found this document useful (0 votes)
108 views12 pages

Lahjah Arabiyah: Membangkitkan Potensi Diri Dan Minat Siswa Dalam Belajar Bahasa Arab Dengan Nilai-Nilai Hypnoteaching

This document discusses using hypnoteaching values to increase students' potential, talents, and interest in learning Arabic. It begins with an introduction to hypnoteaching, which originated from hypnosis and can be used to optimize the learning process. The author argues that teachers must understand students' psychology and backgrounds to awaken their abilities in Arabic. Specifically, teachers can adopt seven concepts from hypnoteaching: 1) classroom setting, 2) mental settings, 3) early stimuli, 4) communication styles, 5) practice-focused classes, 6) evaluation, and 7) closing activities. The purpose is to shift Arabic teaching from language instruction to exploring students' capabilities.

Uploaded by

Heffy Annisa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
108 views12 pages

Lahjah Arabiyah: Membangkitkan Potensi Diri Dan Minat Siswa Dalam Belajar Bahasa Arab Dengan Nilai-Nilai Hypnoteaching

This document discusses using hypnoteaching values to increase students' potential, talents, and interest in learning Arabic. It begins with an introduction to hypnoteaching, which originated from hypnosis and can be used to optimize the learning process. The author argues that teachers must understand students' psychology and backgrounds to awaken their abilities in Arabic. Specifically, teachers can adopt seven concepts from hypnoteaching: 1) classroom setting, 2) mental settings, 3) early stimuli, 4) communication styles, 5) practice-focused classes, 6) evaluation, and 7) closing activities. The purpose is to shift Arabic teaching from language instruction to exploring students' capabilities.

Uploaded by

Heffy Annisa
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]

P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

MEMBANGKITKAN POTENSI DIRI DAN MINAT SISWA DALAM


BELAJAR BAHASA ARAB DENGAN NILAI-NILAI HYPNOTEACHING

Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah


[email protected]
Univesitas Ibrahimy Situbondo

Abstract:
The most important obstacle today in learning Arabic is that the awareness of the importance of
Arabic in students has not been fully formed. This fact occurs because Arabic learners and teachers,
especially in Indonesia, are still trapped in policies (regulations regarding the continuity of learning
in class, time and space issues), curriculum (objectives and boundaries of competence), and
methodology (theories that must be put into practice). Coupled with the "image" and "mindset" that
has been formed in society that Arabic is only the language of religion. Make students aware that
Arabic is one of the international languages and it is useful in their world life. This problem is a
fundamental problem which academics and Arabic language practitioners have to slowly resolve.
The purpose of learning Arabic must be shifted from "teaching the language" to "teaching the
language", teaching methodology must be "constructed" from practicing theory and curriculum to
exploring potential and arousing student interest. With the application of Hipnoteaching values, it is
hoped that teachers will be able to design Arabic language learning that is able to increase the
potential, talents, and interests of students in Arabic. Hypnoteaching values according to the results
of this study, it can be adopted in Arabic learning with the following concepts : 1) Place, Location
and Arabic Study Room Setting, 2) Mental and psychological settings of Arabic teachers and
students, 3) Early Learning Stimulus, 4) Setting communication styles in Arabic learning, 5)
Enabling the class with practice is not just a transfer of knowledge or knowledge of Arabic, 6)
Evaluation and 7) Closing Activities of Learning Arabic.

Keywords: Self Potential, Student Interests, Learning Arabic, Hypnoteaching Values

PENDAHULUAN pasif dan stagnan, maka kualitas lembaga


Pengembangan kurikulum pendidikan pendidikan akan merosot tajam, demikian
2
di Indonesia sampai saat ini belum pula sebaliknya. Oleh sebab itu, guru sebagai
memberikan hasil sesuai dengan yang aktor yang terlibat langsung dalam proses
1 3
diharapkan. Salah satunya karena faktor pembelajaraan seharusnya mampu berinovasi
guru. karena gurulah yang menjadi aktor dan berkreasi.
terdepan dalam implementasi kurikulum, Dalam proses belajar mengajar,
disamping beberapa faktor lainnya. Sebaik sebuah metode akan mengalami kegagalan
apapun sebuah kurikulum, selama gurunya
2
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru
Inspiratif, Kratif, dan Inovatif, (Yogyakarta: Diva
1 Press, 2010), hlm. 6
Terhitung sejak tahun 1968, kurikulum
3
di Rogers memberikan batasan bahwa yang
Indonesia sudah mengalami perubahan dan dimaksud dengan inovasi adalah “suatu gagasan,
pengembangan sebanyak 7 kali perubahan, yakni tahun praktik, atau obyek benda yang dipandang baru oleh
1968 untuk memperbaiki kurikulum seseorang atau kelompok calon penerima lainnya”.
sebelumnya,kurikulum 1975,kurikulum 1984, Kata “baru” tersebut bersifat sangat relatif, bisa karena
kurikulum 1994, kurikulum 2004 yang dikenal dengan seseorang baru mengetahui, atau bisa juga karena baru
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum mau menerima meskipun sudah lama tahu, lihat
tahun 2006 yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Rogers, E. M., Diffusion of Innovations. (London: The
Satuan Pendidikan (KTSP), dan kurikulum 2013 yang Free Press, 1983) hal. 11
berlaku sampai sekarang.

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 40
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

manakala metode tersebut menjadi tempat sumber terkait. Melalui sumber terkait
bersandar terlalu lama, dan tidak sesuai peneliti melakukan analisis dan
dengan kondisi dan situasi dimana dan kapan menyimpulkan tentang gambaran teori dan
proses belajar mengajar berlangsung, tidak cara bagaimana membangkitkan potensi dan
terkecuali dalam pembelajaran Bahasa Arab. bakat siswa dalam belajar bahasa Arab.
Salah satu yang bisa membantu dalam proses
belajar mengajar, adalahdengan cara Dasar Pendekatan Hipno Teaching
berkomunikasi dengan alam bawah sadar Hipno teaching berembrio dari aliran
4 hipnotis. John Af mengemukakan bahwa usia
siswa. Salah satu metode komunikasi yang
digunakan dan cukup populer saat ini adalah ilmu hipnotis sama dengan usia ilmu sihir,
teknik hipnosis. Hipnotis merupakan gaya mistik, falak, perwatakan (tabiat), dan ilmu
komunikasi untuk mempengaruhi seseorang ketabiban. Hal tersebut sebagaimana
dengan mengubah tingkat ditemukan dalam kitab-kitab kuno warisan
5 6
kesadarannya. Dalam dalam proses Yunani, Mesir, India dan Arab .Ilmu hipnotis
pembelajaran hipnotis dikenal dengan istilah mulai dipopulerkan oleh Franz Anton
hypno teaching. Hipnotis tidak hanya berguna Mesmer, seorang tabib di kota Wina pada
untuk mengatasi permasalahan yang abad ke 18. Dia memakai ilmu hipnotis untuk
menyangkut kondisi fisik maupun psikis, mengobati pasiennya yang sakit saraf.
melainkan juga dapat digunakan dalam upaya Tekniknya di dasarkan pada sifat alamiah
mengoptimalkan proses pembelajaran. magnetisme hewani. Masmer beranggapan
Membangkitkan potensi dan bakat bahwa pasiennya sembuh karena mendapat
siswa dalam belajar, dalam hal ini belajar transfer magnetisme hewani dari dirinya.
7
bahasa Arab, merupakan tugas guru bahasa Kemudian teknik mesmer di ekperimenkan
Arab. Untuk membangkitkan potensi dan oleh seorang dokter dari Inggris pada abad ke-
bakat siswa bahasa Arab, maka seorang guru 19 bernama James Braid, yang menyimpulkan
bahasa Arab harus mengetahui psikologis dan bahwa hipnotis bersifat psikologis.
latar belakang siswanya terlebih dahulu. Guru
harus mendeteksi potensi dan bakat siswa Kemudian, sesuai rekomendasi dari
melalui pendekatan personal dan model American Medical Associationpada tahun
pembelajaran yang menyenangkan serta 1958, hipnosis bisa digunakan dalam dunia
menenangkan. Lalu apa nilai-nilai yang dapat kedokteran. Dan kemudian menjadi salah satu
diadopsi untuk melakukan hal itu semuanya, ilmu yang resmi dipelajari dan diakui dalam
tentunya menggunakan pendekatan dunia kedokteran setelah terbentuknyaThe
hipnoteaching. Artikel ini menggambarkan British Medical Association dan Italian
tentang teori dasar hipnoteaching dan hal-hal Medical Association for the Study of
8
yang perlu dilakukan oleh guru bahasa Arab Hypnosis.
dalam membangkitkan potensi dan bakat Ada lima karakteristik yang harus
siswa dalam belajar bahasa Arab. diketahui jika seseorang dalam keadaan ter-
9
hipnotis. Kelima kondisi tersebut adalah :

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan 6
John Af, Hipnotis Modern, (Djap Djempoel,
pendekatan Library Research dengan 2009), hlm. 30
melakukan penelusuran melalui sumber- 7
Adi W. Gunawan, Hypnosis: The Art of
Subconscious Communication, Meraih Sukses dengan
Kekuatan Pikiran, (Jakarta: Pt. Gramedia Utama,
4 2007), hlm. 6
Agung Webe, Smart Teaching 5 Metode
8
Efektif Lejitkan Prestasi Anak didik,(Yogyakarta: Jogja Setia I. Rusli & Johanes Arifin Wijaya, The
Bangkit Publisher, 2010), hlm. 36 secret Of Hypnosis: Mengungkap Rahasia hipnosis,
5
Ade W. Gunawan, Hypnosis: The Art of mencegah, menghindari, dan menghadapi kejahatan
Subconscious Communication, Meraih Sukses dengan Hipnosis, (Jakarta: Penebar Plus+, 2009), hlm. 36
9
Kekuatan Pikiran, (Jakarta: Pt. Gramedia Utama, Ade W. Gunawan, Hypnosis: The Art of
2007), hlm. 3 Subconscious Communication, Meraih Sukses dengan

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 41
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)
11
Pertama, Relaksasi fisik yang dalam. Hal tersimpan di pikiran alam bawah sadarnya.
tersebut untuk membawa subjek pindah dari Hypnoteaching yang merupakan bagian dari
alam pikiran sadar ke alam pikiran bawah ilmu hipnotis, merupakan seni berkomunikasi
sadar dengan melibatkan konsentrasi fisik. dengan cara memberikan sugesti agar
Pada Saat tubuh dalam kondisi rileks, pikiran seseorang dalam hal ini siswa adalah siswa
12
akan menjadi rileks. Dan pada saat dalam menjadi lebih cerdas, imajinatif dan kreatif.
kondisi rileks, gelombang otak akan turun Implementasi metode Hypnoteaching
dari beta, alpha, theta dan delta. Kedua, dalam proses belajar mengajar adalah dengan
Perhatian yang sangat terpusat. Pada saat mengkomunikasikan pikiran bawah sadar
kondisi normal, pikiran sadar dipenuhi oleh yang bisa menimbulkan sugensti kepada para
stimulus melalui panca indera, berbeda siswa untuk berkonsentrasi terhadap materi
dengan dengan pada saat kondisi hipnotis yang diajarkan. Pikiran bawah sadar akan
yang membuat perhatian terfokus pada satu lebih mendominasi yakni 88 % dari pikiran
13
stimulus saja. sadarnya yang hanya berkisar 12 %.
Ketiga, Kemampuan indra mengalami Pikiran bawah sadar lebih bersifat netral
peningkatan. Hal tersebut sesuai dengan hasil dan sugestif. Pikiran bawah sadar inilah yang
eksperimen dengan menggunakan hipnosis merupakan sebuah memori jangka panjang
yang menunjukan bahwa kemampuan indra manusia dengan menyimpan berbagai
pada saat ter-hipnotis meningkat. Indra peristiwa, baik yang berdasarkan pengalaman
beroperasi lebih akurat apabila fungsinya pribadi (eksperimental) maupun orang lain
14
diarahkan dengan menggunakan sugesti. (induksi).
Keempat, Pengendalian refleks dan aktivitas Sementara itu kondisi hipnotis dibagi
fisik. Pada waktu dihipnotis, detak jantung menjadi dua yaitu : hipnotis ringan (light
seseorang dapat dikendalikan, bagian hypnosis) dan hipnotis dalam (deep hypnosis).
tubuhnya bisa dibuat mati rasa, sirkulasi Dalam proses belajar mengajar lebih
darahnya dapat ditingkatkan atau diturunkan. menggunakan teknik light hypnosis, yang
Kelima, adanya respon terhadap dalam kondisi tersebut gelombang pikir
pengaruh pasca hipnotis. Sugesti yang seseorang berada pada light alpha.
diberikan pada saat hypnosis –dengan catatan Sedangkan langkah-langkah dasar
kondisi sugesti tersebut tidak bertentangan yang perlu dilakukan dalam
dengan nilai dasar yang dipegang oleh mengimplementasikan metode hypnoteaching
15
subjek–, akan tetap dijalankan oleh subjek menurut Ibnu Hajar adalah :
setelah ia tersadar kembali. Sugesti positif, 1. Membangkitkan Niat dan motivasi
baik, dan menguntungkan subjek, akan lebih Hal pertama yang perlu diperhatikan
mudah diterima daripada sugesti negative, oleh guru yang akan menggunakan metode
jelek dan tidak menguntungkan subjek. hypnoteaching adalah harus bisa
Hipnotis dibutuhkan untuk menanamkan niat yang kuat pada diri
10 siswa. Niat tersebut akan memunculkan
menonaktifkan critical area pada diri
seseorang, sehingga informasi yang diperoleh
seseorang dapat diserap secara mudah dan
11
Andri Hakim, “Hypnosis in The Teaching:
Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar”, (Jakarta:
Visimedia, 2011), hlm. 46-47
12
Ibnu Hajar, Hypno Teaching:
Kekuatan Pikiran, (Jakarta: Pt. Gramedia Utama, Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar
2007), hlm. 16-17 dengan Hipnoterapi, (Yogyakarta: Diva Press, 2011),
hlm. 75
10 Informasi yang masuk melalui panca 13
indera tidak secara langsung diserap oleh pikiran Willy Wong & Andri Hakim, “Dahsyatnya
bawah sadar seseorang, namun membutuhkan daya Hipnosis”, (Jakarta: Visimedia, 2010), hlm. 18
14
analisis dari pikiran sadar yang disebut critical area. Andri Hakim, “Hypnosis in The Teaching:
Critical area ini diperlukan dalam kehidupan sehari- Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar”, (Jakarta:
hari sebagai filter informasi untuk menyeleksi hal-hal Visimedia, 2011), hlm. 27
15
yang membahayakan dan bertentangan dengan diri. Ibnu Hajar, Op. Cit, h. 100-104

42 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

motivasi yang tinggi dan komitmen yang menjadi nyaman dengan guru, mereka bisa
kuat pada diri siswa dalam belajar. diarahkan sesuai keinginan guru, dengan
2. Pacing modal kalimat-kalimat positif. Perlu pula
Pacing merupakan penyamaan posisi, kepercayaan (trust) siswa pada guru
bahasa, gerak tubuh, serta gelombang otak dimantapkan dengan perilaku guru yang
dengan orang lain dalam hal ini adalah dilakukan secara konsisten melalui ucapan
siswa, dengan : a) membayangkan usia dan tindakan, sehingga guru akan selalu
guru setara dengan siswa; b) menggunakan menjadi figure yang dipercaya.
bahasa yang sering digunakan oleh siswa; Sebagaimana dijelasakan di atas,
c) melakukan gerakan-gerakan dan mimik Hipnotis dalam pembelajaran diperlukan
wajah sesuai dengan tema atau pokok untuk membendung aktifitas critical area
bahasan; d) mengaitkan tema atau pokok siswa. pada saat aktifitas critical area
bahasan dengan tema yang menjadi Trend siswa berada pada level cukup signifikan,
di kalangan para siswa; e) selalu up date informasi akan lebih sulit diterima dan
pengetahuan yang berkaitan dengan tema direkam dalam memori jangka panjang
atau pokok bahasan (alam bawah sadar). Dalam keadaan ini,
3. Leading siswa akan menolak informasi-informasi
Leading berarti memimpin atau yang bertentangan dengan keinginannya.
mengarahkan. Setelah pacing, proses Sebagai contoh, ketika siswa tidak
selanjutnya dalam hypnoteaching adalah menyukai salah satu materi pelajaran tentu
leading. Dalam praktik pembelajaran, guru ia akan sulit menerima informasi yang
harus bisa mengkombinasikan antara disampaikan oleh guru. Hal tersebut terjadi
peacing dan leading, dimana kedua teknik karena aktifitas critical area siswa cukup
tersebut dapat menciptakan suasana tinggi. Oleh sebab itu, maka seorang guru
pembelajaran yang kondusif dan efektif. harus mampu menembus critical area
4. Kata positif tersebut melalui metode hypnoteaching.
Langkah pendukung selanjutnya Andri Hakim mengungkapkan bahwa
adalah metode hypnoteaching adalah untuk dapat menembus CA, seorang guru
penggunaan bahasa atau kata-kata yang harus memahami beberapa hal dalam
positif. Kata-kata positif sangat sesuai proses hipnosis di
dengan sistem kerja pikiran alam bawah antaranya: 1) Relaxation; proses
sadar yang tidak menerima sugesti negatif. pembelajaran harus dimulai dengan
5. Berikan pujian suasana yang menyenangkan yang dapat
Pujian merupakan salah satu cara membuat siswa relaks, hal ini diperlukan
untuk membentuk konsep diri seseorang untuk mengistirahatkan aktifitas CA.
Pujian merupakan reward yang penting Relaxation ini bisa diciptakan dengan
untuk peningkatan harga diri seseorang. memperhatikan suasana kelas, penampilan
Guru perlu memberikan pujian pada siswa pengajar dan kalimat pembuka yang dapat
khususnya ketika ia berhasil melakukan membangun motivasi siswa; 2) Mind
sesuatu atau mencapai prestasi tertentu, Focus & Alpha State; hipnosis dalam
sekecil apapun bentuk prestasinya, pembelajaran bekerja pada level
termasuk ketika ia berhasil melakukan gelombang alpha yaitu mengkondisikan
perubahan positif pada dirinya sendiri. siswa untuk memasuki kondisi hipnosis
Dengan pujian, seseorang akan terdorong (hypnosis state). Dalam kondisi ini siswa
untuk melakukan yang lebih dari diharapkan lebih mudah merekam
sebelumnya. informasi ke dalam memori jangka
6. Modeling panjang; 3) Komunikasi bawah sadar;
Yaitu memberi keteladanan melalui komunikasi terkadang kurang efektif dan
ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal efisien. Hal ini disebabkan tidak adanya
tersebut sangat penting dan menjadi salah komunikasi bawah sadar yang mendukung
satu kunci hypnoteaching. Setelah siswa terjadinya sebuah “two way

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 43
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

communication heart to heart” atau adalah role mode


komunikasi dua arah dari hati ke hati”. (berbahasa arablah
Dengan demikian maka diperlukan sehari-hari dikelas),
beberapa hal untuk membangun guru adalah ibarat
komunikasi bawah sadar di antaranya: a) kamus berjalan
informasikan hal yang akan disampaikan ketika siswa ingin
kepada siswa; b) guru harus mengetahui segala
memperhatikan cara penyampaian dan cara sesuatu tentang
mengatakan informasi tersebut; c) kondisi bahasa Arab, maka
atau situasi yang kondusif. guru harus serba
Dalam hal pembelajaran bahasa Arab, mengetahui dan
seorang guru bisa menjadikan metode menguasai keilmuan
hypnotaching sebagai metode alternatif bahasa Arab, guru
untuk bisa menciptakan suasana bahasa arab harus
pembelajaran yang efektif, kondusif dan mengayomi,
menyenangkan dengan cara membawa momong siswa, dan
siswa ke arah suasana yang rileks dengan mampu berposisi
mengubah gelombang pikiran siswa ke sebagai seorang
alam bawah sadar. Bagaimakah gambaran ayah dan teman
penerapan nilai-nilai hypnoteaching dalam tidak hanya seorang
pembelajaran bahasa Arab : guru artinya guru
harus mengikuti
Biah lughawiyah perkembangan
yaitu dengan pergaulan siswa
mendesain namun tetap
lingkungan belajar menjaga marwah
yang keguruannya (guru
menyenangkan, jika update tentang hal-
lokasinya di pondok hal milenial),
pesantren maka kondisikan siswa
Setting Tempat, sekeliling pondok tenang dan tanpa
Lokasi, Ruang pesantren dan problem sebelum
Belajar bahasa disetiap sudut belajar.
Arab pasanglah papan
yang berisi Guru menceritakan
kosakata-kosakata, tentang sekilas
ungkapan bahasa sejarah bahasa Arab,
Arab (uslubiah), dan mengaitkan dengan
kata-kata mutiara), Agama Islam,
begitu juga di mengaitkan dengan
ruangan sekolah. pentingnya bahasa
Stimulus awal Arab untuk masa
Guru bahasa Arab pembelajaran depan siswa dengan
tegas namun tidak bahasa Arab bercerita ulama
Setting mental dan menakutkan, bahasa Arab,
menyenangkan bercerita orang-
psikologi diri guru
dipandang tidak orang sukses
dan siswa bahasa
membuat siswa dibidang bahasa
Arab
bosan dengan Arab, bercerita
berpakaian rapi tentang kegunaan
(good looking), guru bahasa Arab dalam

44 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

kehidupan. Guru pengalaman belajar


sesekali di kelas, berbagai
menggunakan LCD problem dan solusi,
untuk melihat film- dan tindak lanjut
film berbahasa Arab
yang edukatif dan Memberikan tugas
membangkitkan tentang pengalaman
semangat belajar yang dihadapai saat
bahasa Arab, cerita belajar di rumah,
inspiratif memberikan tugas
pengalaman belajar tentang apa yang
guru (perjalanan dialami dalam
karier guru dibidang kehidupan siswa
bahasa Arab), berhubungan
mengkondisikan Kegiatan penutup dengan bahasa
psikologis dan Arab, memberikan
pembelajaran
pemusatan pikiran kesan untuk minat
bahasa Arab
siswa dengan siswa bertemu
relaksasi sebelum kembali dikelas,
belajar (bercanda memberikan
dan cerita) apresasi yang
membangkitkan
Tidak menyuruh, semangat belajar,
tidak memaksa, semangat minat, dan
tidak otoriter namun mengembangkan
lebih sebagai bakat.
fasilitator, teman
Setting gaya belajar, solutif
berkomunikasi bukan problematik,
dalam menyenangkan, dan Potensi Diri Dan Minat Siswa
pembelajaran edukatif Dalam Belajar
bahasa Arab (memberikan contoh Potensi dalam diri manusia di
dan teladan), guru kategorikan dalam empat instrumen yaitu al-
harus kreatif dan gharizah (insting), al-hawas (indra), al-„aql
aktif. (peacing dan (kognisi), al-jasad (serta fisik). Potensi
modeling) tersebut dapat dikembangkan dan membuat
manusia berbeda satu dengan yang
16
Praktek berbicara, lainnya. Insting merupakan fitrah manusia
praktek menulis, yang telah digariskan oleh-Nya yang potensi
Menghidupkan praktek membaca, yang langsung bisa diaplikasikan dalam
kelas dengan praktek mendengar, kehidupan.
praktek tidak diskusi dan analisis, Indra selanjutnya adalah otak yang
sekedar transfer problem solving. merupakan potensi utama manusia dalam
ilmu atau Media yang mengatur segala hal yang akan dikerjakan
pengetahuan menyenangkan, manusia. Akal erat hubungannya dengan
bahasa Arab media tegnologi dan kecerdasan (intelegence). Banyak peneliti dari
sebagainya. barat yang berbicara tentang intelegence,
salah satunya adalah Howard Gagner. Dia
Evaluasi Mengadakan
pembelajaran evaluasi kelas, 16 Darwis Hude, Emosi: Penjelajahan
bahasa Arab berdiskusi Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam
Al-Quran, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm. 95

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 45
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

berpendapat bahwa manusia tidak ada yang Mengenali potensi diri seseorang bisa
bodoh, artinya setiap manusia memiliki diketahui melalui kepribadian. Kepribadian
kecerdasannya masing-masing, namun yang diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu : 1)
jadi problem adalah apakah manusia mampu kepribadian menarik (lot of personality), yang
menggali potensinya itu menjadi energi yang menggambarkan sifat mudah menarik simpati
besar dalam hidupnya yang mampu merubah orang, mengesankan, berbudi pekerti, sopan
“pola pikir” dan “wordview” nya. Hal inilah santun, memberikan kesan menarik pada
yang dimaksud oleh penulis bahwa potensi pertama kali, dan 2) kepribadian yang
yang dimaksud dalam artikel ini adalah membosankan atau disebut no personality.
tentang akal atau kecerdasan. Bagaimana Menunjukkan sifat-sifat yang tidak disukai
siswa mampu mengembangkan potensi orang, membosankan, kurang bersemangat,
kecerdasannya dalam belajar bahasa tidak menarik, tidak mendalam, dan mudah
21
Arab.Setidaknya, hal ini merupakan stimulus dilupakan.
buat guru agar menyadari bagaimana cara Menurut Ibrahim el-Fiky, dalam
mengembangkan potensi diri siswa dalam bukunya berjudul“Personal Power” bahwa
mempelajari bahasa Arab. potensi diri dimulai dari “kekuatan
Minat merupakan suatu keadaan 22
kesadaran”. Harapan adalah kekuatan
dimana seseorang mempunyai perhatian kasatmata di balik semua pencapaian.
terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk Harapan adalah jangkar jiwa, stimulus
mengetahui dan mempelajari ataupun tindakan, dan insentif bagi pencapaian. Robert
17
membuktikan. Menurut W. S Winkel minat Schuller mengatakan dalam bukunya, “The
merupakan kecenderungan yang menetap Be Happy Attitude” yaitu: “harapan akan
untuk merasa tertarik terhadap bidang-bidang melahirkan keyakinan, keyakinan
tertentu dan merasa senang turut serta dalam memungkinkan adanya cinta, dan dengan
18 23
bidang itu. minat adalah kesadaran hadirnya cinta, keajaiban akan terjadi”.
seseorang terhadap suatu objek, seseorang, Hasrat itu adalah seperti keinginan namun
suatu soal atau situasi tertentu yang lebih dalam,“dimana ada kemauan, disitu
mengadung sangkut paut dengan dirinya atau ada jalan”.
19
dipandang sebagai sesuatu yang sadar.
minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa Cara Membangkitkan Potensi Diri Dan
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas Minat Siswa Dalam Belajar Bahasa Arab
20
tanpa ada yang menyuruh. Siswa merupakan bagian dari
Menurut Crow ciri-ciri minat bisa di komponen pembelajaran yang merupakan
jelaskan berikut: 1) perhatian terhadap obyek bagian terpenting sebab berkaitan dengan
yang diminati secara sadar dan spontan, wajar obyek pembelajaran. Dalam pembelajaran
tanpa paksaan, 2) perasaan senang terhadap abad 21, model pembelajaran bergeser dari
obyek yang menarik perhatian, 3) konsistensi “teacher centered” menuju “student
terhadap obyek yang diminati selama onyek centered”. Tujuan belajar dari mengetahui
tersebut efektif bagi dirinya, 4) pencarian sesuatu menjadi mempertanyakan terjadinya
obyek yang diminati, 5) pengalaman yang sesuatu itu dan implikasinya. Belajar untuk
didapat selama perkembangan individu dan mempertanyakan “apa” mengalamai
bersifat bawaan. perluasan makna pembelajaran menjadi
“kenapa” dan “bagaimana”. Pembelajaran
menjadi lebih filosofis, historis, dan lebih

17 Bimo, Pengantar Psikologi Umum, 21


Yogyakarta: Andi Offside, 2016, hlm. 38 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan
18W.S Winkel, Peikologi Pendidikan dan Psikologis Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta, 1983, hlm.38 Rosdakarya, 2003), hlm. 134
19 Witherington, Psikologi Pendidikan, 22
Ibrahim El-Fikry, Personal Power
Jakarta:Aksara Baru, 1985, hlm.38 (Membuktikan 7 Rahasia Kekuatan Pribadi), Terj.
20 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Aisyah, (Kanada: Sales Master Press, 2002), hlm. 21
Grafindo Perkasa: Jakarta, 2002, hlm.68 23 Ibid, hlm. 60

46 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

bermanfaat kedepan untuk membentuk bagus adalah guru yang mampu menjadi
karakter dan kepribadian. Siswa yang fasilitator yang profesional. Guru mampu
seharusnya aktif dalam proses pembelajaran menjadi solusi ditengah-tengah problematika
bukan guru, sebab kebiasaan aktif itulah yang atau kesulitan belajar siswa.
nantinya akan menentukan keberhasilan siswa Menurut Howard Gagner tidak ada
berperan dimasyarakat. Hal ini ada siswa yang bodoh, yang ada hanyalah
hubungannya dengan outcome pembelajaran. problem bahwa guru tidak mampu menjadi
Namun pada prakteknya pendekatan “student guru yang profesional yang mampu
centered” tidak serta merta berjalan seperti memahami siswanya. Manusia diberi
yang direncanakan dan dirumuskan rapi kelebihan oleh Allah berupa Akal. Secara
dalam silabus atau perencanaan pembelajaran. fitrah, tanpa diajari manusia tetap akan
Ada problem yang selalu muncul dalam mampu beradaptasi dengan lingkungan untuk
pelaksaaannya, entah problem itu dari siswa mengajari dirinya sendiri dan menjadikan
sendiri maupun gurunya. Pada faktanya, dirinya paham dan pintar. Anak-anak
banyak siswa siswa dewasa ini yang masih disekolah tidak seharusnya dipaksa untuk
malas dalam belajar bahasa Arab, problem ini belajar sesuai kemauan kurikulum dan
terindikasi dan dipengarahi baik dari dalam gurunya. Secara filosofis, kurikulum hanyalah
(internal) siswa yang berhubungan dengan media yang tersistematika untuk menstimulus
minat ataupun kemampuan kecerdasan. agar siswa mengetahui kemana arah
Ternyata, faktor ekternal juga mempengaruhi pengetahuannya. Karena kurikulum adalah
keberhasilan dan kesuksesan belajar siswa media seharusnya memudahkan untuk belajar
seperti guru yang pasif dan kurang mampu bukan menyulitkan atau menjadikan belajar
mengkondisikan kelas atau siswa. Guru jadi rumit.
cenderung tidak memberikan stimulus agar Dalam teori Humanisme, siswa
siswa lebih antusias dalam belajar dan harusnya dibimbing bukan dipaksa untuk
bergairah dengan mata pelajaran, namun guru belajar ini itu, biarlah siswa menemukan cara
lebih cenderung membosankan, belajarnya sendiri, kalau perlu berfikir sendiri
membebankan materi, menakutkan dengan memecahkan problem dalam belajarnya.
banyak tugas dan soal-soal. Kenapa demikian, karena manusia memilik
Dalam pembelajaran bahasa Arab akal untuk berfikir dan mengikuti alur
24
proble, diatas telah terjadi semuanya. akalnya. Chomsky mengatakan bahwa
Ditambah lagi kesan bahwa bahasa arab manusia memiliki semacama chip dalam
adalah mata pelajaran yang sulit dan terkesan otaknya yang disebut dengan LAD, dan itu
rumit. Apalagi belajar ketatabahasaan (nahwu membantunya untuk mengembangkan
25
dan sharf). Maka sebenarnya di era abad bahasanya sendiri. Dalam teori
21ini, para pakar memberikan arahan baru Kontruktifisme, belajar bahasa seharusnya
dan model pembelajaran baru yang lebih bersifat komunikatif, artinya bahasa harus
mampu membangkitkan gairah siswa untuk dipraktekkan sesuai kondisi berbahasa siswa
26
menyenangi belajar bahasa Arab dan masing-masing. Sehingga ketika mereka
menstimulus mereka untuk berkarya atau berbahasa mampu untuk membentuk pola
menciptakan produk dalam bahasa Arab ungkapan dan kebahasaan mereka sendiri dan
meskipun hanya berupa tulisan sederhana
berbahasa Arab. Arah pemnbelajarannya
adalah pembelajaran bermakna (otentik) dan 24
Abdul Qodir, “Humanistik” Teori Belajar
long live study {belajar seumur hidup). Humanistik Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Menurut aturannya, proses pembelajaran Siswa, Vol. 04, No.02, 2017, hlm. 191
25
bahasa Arab dikelas adalah sebagai Bagus Andrian Permata, Teori Generatif-
Transformatif Noam Chomsky dan Relevansinya
tanggungjawab guru, meskipun siswanya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal: Empirisma,
yang harus aktif bukan berarti siswa dibiarkan Vol. 24, No. 2, Juli 2015, hlm.179-187
tanpa pengawasan, dan bimbingan. Maka 26
Suparlan, Teori Kontruktivisme Dalam
dalam pembelajaran bahasa Arab, guru yang Pembelajaran, Jurnal Islamika: Keislaman dan Ilmu
Pendidikan, Vol. 1, No. 2, Juli 2019, hlm. 79-78

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 47
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

mampu membentuk “biah lughawiyah” atau pembelajaran bahasa Arab. Memberikan


lingkungan berbahasa Arab. motivasi dalam pembelajaran bahasa Arab
Untuk mendeteksi tipe kecerdasan dapat dilakukan dengan menceritakan kisah-
siswa membutuhkan waktu yang relatif tidak kisah para pakar bahasa Arab yang sukses
sebentar, artinya dibutuhkan kejelian dan dibidang bahasa Arab. Cerita tentang ulama-
kekonsistenan guru dalam mendeteksi baik ulama terdahulu bagaimana belajar dan
didalam kelas maupun diluar kelas. Guru mengembangkan bahasa Arab. Memberikan
harus memiliki hubungan personal yang baik sekilas tentang sejarah bagaimana
dengan setiap siswa, jika memungkinkan terbentuknya bahasa Arab dan
memahami latar belakang seluruh siswa perkembangannya pada masa sebelum islam,
dikelas baik yang berhubungan dengan masa nabi Muhammad SAW, dan pada masa
keluarga siswa maupun berhubungan dengan kekhalifahan. Bagaimana para khalifah
siswanya sendiri. mengembangkan bahasa Arab. Bagaimana
Guru juga harus menggunakan mempertahankan keeksistensian bahasa Arab
metodologi pembelajaran bahasa Arab yang dalam perpolitikan dan pemerintahan pada
bervariasi dikelas. Guru cenderung lebih masa bani Umayah, bani Abbasyiyah, Turki
luwes dan tidak kaku dalam mengajar, artinya Ustmani dan sebagainya. Di era masa kini
guru harus mampu mengikuti alur kebutuhan memberikan motivasi bisa juga dilakukan
siswa dalam belajar tanpa memaksakan gaya dengan mengajarkan pepatah-pepatah bahasa
belajar atau metode belajarnya terhadap Arab (mahfudhat). Memberikan gambaran
siswanya. Dalam metode “ekletik”, guru tentang sekilas puisi berbahasa Arab dan
harus mampu mengkolaborasi beberapa sebagainya.
metode agar siswa senang dalam belajar
Guru berperan penting dalam
dikelas dan mampu menyerap pengetahuan
27 keteladanan. Seorang guru bahasa Arab yang
disaat belajar dikelas. Dalam sebuah artikel ideal seharusnya mampu berbahasa dengan
yang membahas “post metode”, disitu baik dan benar (fasih). Guru harus ideal secara
dijelaskan bahwa pada saat tertentu teori-teori keimuan bahasa Arab artinya guru bisa
dalam pembelajaran bahasa Arab sudah tidak menulis Arab dengan baik, mampu berbicara
bisa lagi diterapkan karena guru menemukan bahasa Arab dan konsisten menggunakannya
28
metode sendiri dalam mengajarnya. Inilah di dalam kelas. Guru juga mampu atau
arah dimana belajar itu dibentuk oleh setidaknya memahami kaidah kebahasaaraban
komponen didalamnya yaitu guru dan (nahwu dan sharf). Guru ketika memberikan
siswanya sendiri bukan metodologi yang tugas, tentunya harus dijelaskan dan dan
membentuknya. Inilah yang diharapkan diberikan contoh dulu, sampai siswa benar-
sesungguhnya dengan apa yang dinamakan benar memahami perintah dalam tugasnya.
model belajar abad 21 yaitu belajar secara Guru harus konsinten dalam menilai, obyektif
29
merdeka. dan bermakna. Dalam proses pembelajaran
Memberikan motivasi kepada siswa harus ada refleksi materi, untuk mengetahui
agar lebih bersemangat belajar adalah salah seberapa tingkat pemahaman siswa. Guru
satu tugas guru. Begitu pula dalam memberikan apresiasi yang baik ketika siswa
mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
27 yang diberikan dengan bentuk pujian atau
Fitri Alrasi, Pendekatan Metode Ekletik
Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab di AKPER hadiah jika perlu. Jika dalam pembelajaran
Aisyiyah Padang, Jurnal Kajian dan Pengembangan terjalin hubungan emosial yang erat antara
Umat, Vol. 1, No. 1, 2018, hlm. 93-102 siswa dan guru, tentunya akan mempengaruhi
28
Muhbib Abdul Wahab, Pembelajaran keberhasilan pembelajaran bahasa Arab.
Bahasa Arab di Era Post Metode, Arabiyat: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban, Vol. 2, Dalam evaluasi program pembelajaran
No. 1, 2015, hlm. 60-74 bahasa Arab ada istilah “konteks”. Konteks
29
Saripudin, Pengembangan Model adalah bagaimana mengevaluasi lingkungan
Pembelajaran Abad 21 Dengan Menggunakan latar belakang siswa, analisis kebutuhan siswa
Tegnologi Web 2.0, Jurnal Teknodik, Vo. 19, No. 1, dalam belajar serta kondisi sekolah.
April 2015, hlm. 1-11

48 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

Mendekati siswa secara sosial dan personal tatap muka dikelas. Mereka lebih senang
bisa dilakukan dengan meninjau keadaan berkumpul di café atau tempat belajar yang
keluarganya, bagaimana lingkungan dirumah santai sambil berdiskusi. Inilah gaya belajar
dan sekitarnya apakah mendukungh dia untuk era milenial menggeser gaya belajar
belajar. Pendidikan utama adalah ada tradisional. Hal ini tentunya memiliki
dikeluarga, jika keadaan keluarga mendukung kelebihan namaun juga bisa berefek negatif
belajar siswa, maka kemungkinan besar siswa terhadap eksistensi guru sebagai ruh dalam
lebih mudah untuk sukses dalam belajarnya. pembelajaran. Peluang dan tantangan selalu
Setiap individu memiliki personalitas ada di setiap perubahan model pembelajaran
berbeda-beda. Guru yang profesional harus di setiap era atau zaman.
mampu mengetahui psikologis siswanya. Mengingat fenomena ini, maka guru
Artinya guru harus memahami bagaimana bahasa Arab dituntut oleh keadaan untuk
karakternya, guru harus memahami mengupgrade kemampuan mereka dalam
perasaannya, guru menyelami kedalam jauh mengikuti perkembangan tegnologi dan media
kejiwaan siswanya. Maka itulah kenapa pembelajaran. Guru bahasa Arab saat ini
didalam pembelajaran ada teori psikologi sudah dibekali berbagai skill baik yang
yang mempengaruhi pembelajaran. Bahkan berhubungan dengan keilmuan bahasa Arab,
dalam pembelajaran bahasa Arab, ada istilah kependidikan maupun perkembangan
psikolinguistik sebagai ilmu yang tegnologi. Pelatihan-pelatihan
mempelajari gejala berbahasa, pemerolehan diselenggarakan oleh pemerintah maupun
bahasa, dan perilaku berbahasa. otoritas sekolah baik negeri maupun swasta.
Untuk menjadikan siswa senang dan Meskipun pada faktanya belum menyebar ke
tertarik dalam belajar, guru perlu seluruh pelosok negeri indonesia. Tentunya
menggunakan media yang menarik. Media ini menjadi catatan penting bagi pemangku
bisa disesuaikan dengan jenjang umur siswa. kebijakan pemerintahan dalam hal ini adalah
Untuk anak jenjang SD bisa menggunakan kementrian pendidikan.
medie visual atau audio visual. Anak-anak Model pembelajaran siswa saat ini
jenjang SD lebih menyukai sesuatu yang yang berbasis media sosial dan jejaring sosial
mengandung visual dan audio, karena lebih menyenangkan daripada bertatap muka.
sejatinya anak seumuran SD lebih senang Saat ini sudah banyak belajar dengan mudah
dengan visualisasi. Untuk anak jenjang SMP melalui komunitas di media sosial. Banyak
bisa menggunakan media internet dan lembaga non formal yang menyelenggarakan
tegnologi berupa powerpoint dengan bantuan pembelajaran bahasa Arab secara online
LCD. Media yang lain bisa berupa alat peraga maupun daring melalui aplikasi facebook,
dan sebagainya. Untuk anak jenjang SMA instagram, whatsupp, aplikasi zoom, google
bisa menggunakan media sosial dan jejaring meeting dan aplikasi daring lainnya. Sangat
sosial seperti media whatsupp, instagram, mudah dan praktis dalam belajar bahasa Arab.
telegram, facebook dan sebagainya. Bisa juga Materi-materi juga didesain semenarik
media berbasis android dan file tutorial. mungkin agar memudahkan dan menjadikan
Untuk jenjang perguruan tinggi bisa siswa senang dalam belajar. Ditambah lagi
menggunakan media jejaring sosial seperti perkembangan media multimedia dan android
komunitas atau club bahasa Arab. menjadikan materi didesain dalam bentuk
Pada era milenial ini, para siswa sudah tutorial sehingga bisa diakses dan dipelajari
melek tegnologi. Mereka sudah paham dan kapan saja dengan mudah melalui media
mengerti betul tentang perkembangan kompoter dan internet.
tegnologi. Perkembangan tegnologi itu Jika ini diterapkan akan membuat
merubah gaya belajar mereka juga. Mereka siswa suka dalam belajar bahasa Arab.
saat ini cenderung menyukai gaya belajar Adapun langkah-langkah yang perlu
berbasis internet dan google. Mereka lebih dilakukan guru untuk membangkitkan potensi
interest di depan komputer mengakses materi diri siswa dan minat siswa dalam belajar
dari internet dan google, daripada sekedar bahasa Arab adalah sebagai berikut:

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 49
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

1. Mendeteksi tipe kecerdasan siswa dan Daftar Pustaka


cara belajarnya Agustian A G, Rahasia Sukses
2. Mendekati siswa secara personal dan Membangkitkan ESQ POWER Sebuah
sosial untuk mengetahui problem Inner Journey melalui Ihsan, Jakarta:
belajarnya dan problem yang Arga, 2003.
mempengaruhi belajarnya. Alrasi F, Pendekatan Metode Ekletik
3. Memberikanmotivasi,memberikan Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab
tauladan dalam mengajar, dan di AKPER Aisyiyah Padang, Jurnal
memberikan reinforcement Kajian dan Pengembangan Umat, Vol.
4. Menerapkan pembelajaran dengan 1, No. 1, 2018.
pendekatan “impian dan harapan” Abdul Wahab M, Pembelajaran Bahasa Arab
5. Menerapkan pembelajaran dengan di Era Post Metode, Arabiyat: Jurnal
pendekatan “problem solving” dan Pendidikan Bahasa Arab dan
“sharing pengalaman” Kebahasaaraban, Vol. 2, No. 1, 2015.
6. Menerapkan dasar-dasar “quantum Andrian Permata B, Teori Generatif-
teaching” di dalam kelas Transformatif Noam Chomsky dan
7. Memberikan gambaran dan cerita dengan Relevansinya Dalam Pembelajaran
pendekatan “kisah-kisah inspiratif dalam Bahasa Arab, Jurnal: Empirisma, Vol.
pembelajaran bahasa Arab” 24, No. 2, Juli 2015.
8. Menjelaskan akan pentingnya bahasa Arifin Wijaya J, The secret Of Hypnosis:
Arab tidak cukup sebagai mata pelajaran Mengungkap Rahasia hipnosis,
namun pentingnya dalam mencegah, menghindari, dan
keberlangsungan kehidupan menghadapi kejahatan Hipnosis,
9. Membangun “image” bahwa bahasa Arab +,
(Jakarta: Penebar Plus 2009).
adalah pelajaran yang sangat mudah Bimo, Pengantar Psikologi Umum,
dengan bukti bukti nyata Yogyakarta: Andi Offside, 2016.
10. Ajarkan “berbahasa Arab” bukan “bahasa El-Fikry Ibrahim, Personal Power
Arab” (Membuktikan 7 Rahasia Kekuatan
11. Menjadi guru yang handal dan profesioal Pribadi), Terj. Aisyah, (Kanada: Sales
(berbahasa arab yang baik dan Master Press, 2002).
menggunakan media yang menarik dalam Gunawan W Ade, Hypnosis: The Art of
pembelajaran sesuai kebutuhan siswa). Subconscious Communication, Meraih
Sukses dengan Kekuatan Pikiran,
(Jakarta: Pt. Gramedia Utama, 2007)
Kesimpulan Hude D, Emosi: Penjelajahan Religio-
Nilai-nilai Hipnoteaching diadopsi Psikologis Tentang Emosi Manusia Di
dalam pembelajaran bahasa Arab dengan Dalam Al-Quran, Jakarta: Erlangga,
konsep sebagai berikut, yaitu pada 1) Setting 2006.
Tempat, Lokasi, Ruang Belajar bahasa Arab, Hajar I, Hypno Teaching: Memaksimalkan
2) Setting mental dan psikologi diri guru dan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan
siswa bahasa Arab, 3) Stimulus Awal Hipnoterapi, (Yogyakarta: Diva Press,
Pembelajaran, 4) Setting gaya berkomunikasi 2011).
dalam pembelajaran bahasa Arab, 5) Hakim A, “Hypnosis in The Teaching: Cara
Menghidupkan kelas dengan praktek tidak Dahsyat Mendidik dan Mengajar”,
sekedar transfer ilmu atau pengetahuan (Jakarta: Visimedia, 2011).
bahasa Arab, 6) Evaluasi Pembelajaran Qodir A, “Humanistik” Teori Belajar
Bahasa Arab, 7) Kegiatan Penutup Humanistik Dalam Meningkatkan
Pembelajaran Bahasa Arab. Prestasi Belajar Siswa, Vol. 04, No.02,
2017.
Saripudin, Pengembangan Model
Pembelajaran Abad 21 Dengan

50 Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab
Lahjah Arabiyah [ Akhsan Akhsan, Ahmadi Muhammadiyah ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

Menggunakan Tegnologi Web 2.0,


Jurnal Teknodik, Vo. 19, No. 1, April
2015.
Suparlan, Teori Kontruktivisme Dalam
Pembelajaran, Jurnal Islamika:
Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol.
1, No. 2, Juli 2019.
Suryabrata S, Psikologi Pendidikan, Grafindo
Perkasa: Jakarta, 2002.
Syaodih Sukmadinata N, Landasan
Psikologis Proses Pendidikan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2003).
Webe A, “Smart Teaching 5 Metode Efektif
Lejitkan Prestasi Anak didik”,
(Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher,
2010).
Winkel W.S, Peikologi Pendidikan dan
Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta,
1983.
Witherington, Psikologi Pendidikan,
Jakarta:Aksara Baru, 1985.
Wong W& Hakim A, “Dahsyatnya
Hipnosis”, (Jakarta: Visimedia, 2010).

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 51

You might also like