Akupresur
Akupresur
Akupresur
1
akupresur terhadap derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus dilakukan
uji bivariat paired t test.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan rerata derajat neuropati pada
pasien Diabetes Melitus sebelum dilakukan intervensi akupresur adalah 5,82 dan
sesudah intervensi 3,68. Hasil analisis bivariat menunjukkan akupresur efektif
dalam menurunkan derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus (p=0,001).
Kesimpulan : Terapi akupresur efektif dalam menurunkan derajat neuropati
pada pasien Diabetes Melitus. Akupresur dapat dijadikan salah satu alternatif
terapi yang dapat diterapkan perawat di masyarakat untuk mencegah
terjadinya komplikasi lanjut pada Diabetisi sebagai kelompok rentan.
Tabel 1
Distribusi Usia, Lama Menderita DM, dan Derajat Neuropati pada Pasien
Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo (n=17)
Variabel Mean SD Min-Maks
Usia 52,41 5,62 39 – 60
Tabel 2
Perbedaan Derajat Neuropati Sebelum dan Setelah Diberikan Intervensi
Akupresur pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja
Puskesmas Nanggalo (n=17)
610
komplikasi lebih dihubungkan sensori dan fungsi saraf otonom
dengan lamanya paparan seseoang sehingga menimbulkan vasoaktif
terhadap kondisi hiperglikemia neuropeptida seperti calcitonin
kronik. Hiperglikemia kronik akan gene-related peptide (CGRP) dan
menyebabkan terjadinya substansi p (SP) dan akhirnya
peningkatan kadar glukosa di saraf. melancarkan aliran darah (Shuji et
Tingginya kadar glukosa di saraf al., 2009). Titik akupunktur
akan mengaktivasi enzim aldose merupakan titik perangsangan untuk
reduktase dan menimbulkan keseimbangan
sorbitol kesehatan tubuh (Sukanta 2008).
dehydrogenase sehingga merubah Titik-titik akupuntur menyebar di
glukosa menjadi sorbitol dan jalur meridian yang merupakan
fruktosa. Sorbitol dan fruktosa jalur energi. Stimulasi yang
menyebabkan terjadinya gangguan dilakukan untuk menurunkan gejala
konduksi saraf sehingga dapat neuropati dengan melakukan
menurunkan sensasi kaki (Veves, pemijatan pada titik LR3, K13, SP6,
Giurini, & LoGervo, 2012). SP10 dan ST36 dapat menstimulasi
Berdasarkan hasil penelitian reseptor sensori yang ada di kaki
didapatkan perbedaan bermakna sehingga mempengaruhi konduksi
derajat neuropati sebelum dan saraf di kaki (Tong et al., 2010).
sesudah diberikan terapi akupresur Teknik akupresur bertujuan
(p=0,001). Hasil penelitian ini untuk membangun kembali sel-sel
sejalan dengan penelitian Tong et dalam tubuh yang melemah serta
al. (2010) yang melakukan mampu meregenerasikan sel tubuh,
akupunktur selama 7 sesi terhadap memperlancar aliran darah sehingga
42 orang Diabetisi neuropati. Tong memperbaiki fungsi sel tubuh dan
et al. (2010) menyatakan terdapat mengurangi sel abnormal (Fengge,
pengaruh akupunktur terhadap 2012). Jika dibandingkan dengan
penurunan gejala neuropati motorik kondisi Diabetisi yang mengalami
dan sensorik pasien neuropati komplikasi neuropati, maka dengan
diabetik (p<0,05). pemberian terapi akupresur dapat
Esensi kesamaan penelitian ini meregenerasi sel saraf.
dengan penelitian Tong et al. (2010) Teori dasar akupresur
adalah akupresur merupakan menjelaskan bahwa manusia terdiri
pemijatan yang dilakukan pada titik dua aspek yaitu Yin dan Yan yang
akupunktur. Akupresur merupakan saling mendasari dan
salah satu bentuk terapi sentuhan mempengaruhi. Yin adalah sesuatu
(touch therapy) yang didasarkan yang bersifat pasif, sedangkan Yang
pada prinsip ilmu akupunktur dan bersifat lebih aktif (Loupatty et
pengobatan Cina, dimana beberapa al.,1996; Cheung, Li & Wong, 2001;
titik yang terdapat pada permukaan Sukanta, 2008). Jika dikaitkan
tubuh dirangsang dengan penekanan dengan kondisi Diabetisi dengan
jari (Dupler, 2005). kondisi mengalami komplikasi bisa
Mekanisme dasar terapi diartikan bahwa unsur Yin atau Yang
akupresur untuk memperbaiki dalam tubuh Diabetisi tidak
gejala neuropati pada Diabetisi seimbang. Jika salah satu lebih
adalah dengan memperbaiki dominan maka kesehatan terganggu
sirkulasi darah ke kaki. Stimulasi atau tidak sehat. Tujuan akupresur
yang dilakukan pada titik akupresur
dapat menstimulator reseptor
adalah untuk menyeimbangkan Yin menjadi terapis yang tersertifikasi
dan Yang. di tengah masyarakat.
Pada Diabetisi, kondisi
kekurangan insulin dan DAFTAR PUSTAKA
hiperglikemia menyebabkan
terjadinya penurunan nerve growth Black, J. M, & Hawks, J. H. (2010).
factor (NGF). NGF berperan dalam Medical-surgical nursing:
regenerasi saraf. Pada Diabetisi, Clinical management for
berkurangnya NGF menyebabkan positive outcome. St.Louis:
saraf yang rusak tidak mengalami Saunders Elsevier
perbaikan. Dengan pemberian
terapi akupresur, dapat Bulechek, G. M., Dochterman, J. M.,
menstimulasi perbaikan saraf Butcher, H. K., & Wagner,
dengan meningkatkan NGF. C. M. (2015). Nursing
Perbaikan regenerasi saraf dengan intervention classification
pemberian akupresur dapat (NIC). St.Louis: Mosby.
menyebabkan peningkatan konduksi
saraf sehingga mengurangi gejala Dahlan, M. S. (2013). Besar sampel
neuropati (Baeumler et al., 2014). dan cara pengambilan
sampel dalam penelitian
KESIMPULAN kedokteran dan kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Jakarta: Salemba Medika.
disimpulkan rerata derajat
neuropati pada pasien Diabetes Deli, G., Bosnyak, E., Pusch, G.,
Melitus sebelum diberikan Komoly, S., & Feher, G.
intervensi akpresur adalah 5,82. (2014). Diabetic
Rerata derajat neuropati pada neuropathies: Diagnosis and
pasien Diabetes Melitus setelah management.
diberikan intervensi akupresur Neuroendocrinology, 98(4),
adalah 3,68. Hasil analisis bivariat 267-280.
dengan paired t-test menunjukkan doi:http://dx.doi.org/10.11
akupresur efektif dalam 59/000358728
menurunkan derajat neuropati pada
pasien Diabetes Melitus (p=0,001) Dergisi, H. Y. (2006). Acupressure.
Journal of Hacetteppe
SARAN University School of
Terapi akupresur dapat menjadi Nursing, 304, 43-47.
peluang bagi perawat komunitas Fengge, A. (2012). Terapi akupresur
khususnya di Wilayah Kerja : Manfaat dan teknik
Puskesmas Nanggalo Kota Padang pengobatan. Edisi 1.
untuk mengembangkan pelayanan Yogyakarta: Circle Crop
keperawatan komplementer di
masyarakat untuk mencegah Garrow, A. P., Xing, M., Vere, J.,
terjadinya komplikasi lanjut Verrall, B., Wang, L., &
Diabetes Melitus. Diharapkan Jude, E. B. (2014). Role of
Puskesmas dapat memberikan acupuncture in the
pelatihan akupresur khususnya bagi management of diabetic
perawat sehingga perawat bias painful neuropathy (DPN): a
pilot RCT. Acupuncture
Medical, 32, 242-249. Surya, D. O. (2018). Akupresur
efektif meningkatkan ankle
Gemechu, F. W., Seemant, F., & brachial index pada
Curley, C. A. (2013). diabetisi. Jurnal Endurance,
Diabetic foot infections. 3(2), 408 – 414.
American Family Physician,
88(3), 177-184. University of Michigan. (2000).
Michigan Neuropathy
International Diabetes Federation. Screening Instrument.
(2015). IDF diabetes atlas Retrieved from
2015. Retrieved from http://www.med.umich.ed
http://www.diabetesatlas. u/borc/profs/documents/sv
org/resources/2015- i/MNSI_patient.pdf
atlas.html
Yapeptri. (2008). Pedoman Praktis
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Akupresur. Jakarta :
Pedoman pembinaan Departemen Kesehatan RI.
pengobatan tradisional Direktorat Jendral
akupresur. Jakarta: Pembinaan Kesehatan
Balitbang Kemenkes RI. Masyarakat. Direktorat Bina
Peran Serta Masyarakat.
Kuate-Tegueu, C., Temfack, E., Tidak dipublikasikan.
Ngankou, S., Doumbe, J.,
Djientcheu, V. P., &
Kengne, A. P. (2015).
Prevalence and
determinants of diabetic
polyneuropathy in a sub-
Saharan African referral
hospital. Journal of the
Neurological Sciences, 355,
108–112.
http://doi.org/10.1016/j.jn
s.2015.05.035