Pengaruh Kualitas Anc Dan Riwayat Morbiditas Maternal Terhadap Morbiditas Maternal Di Kabupaten Sidoarjo

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH KUALITAS ANC DAN RIWAYAT MORBIDITAS MATERNAL

TERHADAP MORBIDITAS MATERNAL DI KABUPATEN SIDOARJO

Nelyta Oktavianisya, Prodi Ilmu Keperawatan FIK Universitas Wiraraja Sumenep,


e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Morbidity and mortality in pregnant and labor women are the major problems in developing
countries. The maternal mortality rate in sidoarjo district has readed 96.27 per 100,000 live birth in
2013. This aim of this study was to analyze the effect of the quality of ANC and history of maternal
moridity to maternal morbidity in Sidoarjo. This study is an analytic observational with case-control
design. The samples of this study were 34 pregnant women in the third trimester who experienced
maternal morbidity and 34 pregnant women in the third trimester who did not experience maternal
morbidity. The data was analyzed by using univariable, bivariable and multivariable analysis with
logistic regression. The results of this study confirmed that the quality of the ANC was poor
(OR=4,965; 95% CI: 1,547 to 15,927; p=0,007) and the history of maternal morbidity (OR 6,077;
95%CI: 1,433 to 25,773; p=0,014). Thus, the incidence of maternal morbidity increased. The
conclusion: the quality of ANC and the history of maternal morbidity affect the occurrence of
maternal morbidity. Suggestions can be drawn based on the results of this study. First, health
education should be given to women in their productive age. Secoundly, the quality of ANC should
be improved by using KSPR (Kartu Skor Pudji Rochjati) to detect early risk of maternal morbidity in
women.

Keywords:maternal morbidity, quality of ANC, history of maternal morbidity

PENDAHULUAN dengan penyebab terkait atau diperberat oleh


Kematian ibu di dunia, 99 % terjadi di kehamilan dan manajemen kehamilan, tetapi
negara berkembang (6). Kematian saat bukan karena kecelakaan (10).
melahirkan menjadi faktor utama (17). Angka Morbiditas merupakan penyebab utama
kematian ibu (AKI) di negara berkembang kematian ibu, diantaranya infeksi, perdarahan
berkisar antara 50-800 per 100.000 kelahiran dan preeklampsia (2). Berdasarkan data WHO
hidup. Negara dengan jumlah kematian ibu tahun 1997-2002, hipertensi dalam kehamilan
terbesar menurut data World Health seperti preeklampsia merupakan penyebab
Organization (WHO) tahun 2004 adalah India, utama kematian ibu di Amerika Latin sebesar
Nigeria, Pakistan, Republik Kongo dan 25,7% dan penyebab kematian kedua di negara
Ethiopia, Tanzania, Afganistan, Banglades, maju dengan persentase sebesar 16,1%.
Angola, Cina dan Kenya, Indonesia dan Tahun 2005, sebanyak 536.000 kematian ibu di
Uganda. Semua negara tersebut menyumbang dunia disebabkan oleh perdarahan (25%),
67% dari seluruh kematian ibu di dunia (24). infeksi (15%) dan eklampsia (12%) (24).
Data WHO memperkirakan 210 juta per tahun Menurut Gutierrez, penyebab kematian ibu di
terjadi kehamilan di seluruh dunia, 20 juta Meksiko adalah perdarahan, preeklampsia,
mengalami kesakitan akibat kehamilan, 8 juta status marital, antenatal care, komplikasi
mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, kehamilan dan sosial ekonomi (6).Kematian ibu
dan lebih dari 500.000 mengalami kematian di Indonesia, seperti halnya dengan negara lain
pada tahun 1995. Sebanyak 50% kematian disebabkan karena perdarahan, infeksi dan
terjadi di negara-negara Asia Selatan dan eklampsia (21,16,22, 1, 3, 11, 12). Tahun 1999-
Tenggara, termasuk Indonesia (15). 2009 preeklampsia menjadi penyebab utama
Kematian ibu disebut juga mortalitas kematian ibu yaitu 52,9% diikuti perdarahan
maternal, yaitu kematian perempuan hamil atau 26,5% dan infeksi 14,7% (8).
kematian dalam 42 hari setelah berakhirnya Negara Indonesia memiliki angka
kehamilan, tanpa mempertimbangkan umur dan kematian ibu yang cukup tinggi. Berdasarkan
jenis kehamilan. Kematian ibu dapat hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
disebabkan komplikasi persalinan atau nifas, tahun 1992-2012 dapat dilihat pada tabel 1.

78
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 79

Tabel 1. Angka Kematian Ibu dengan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal


berdasarkan Hasil Survei Kesehatan Rumah Care (ANC) secara teratur. Antenatal Care
Tangga tahun 1992-2012 berfungsi untuk memonitor kesehatan ibu hamil
Tahun Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayinya, sehingga bila terdapat
1992 425 per 100.000 KH permasalahan dapat diketahui secepatnya dan
1995 373 per 100.000 KH diatasi sedini mungkin serta dipersiapkan
2001 396 per 100.000 KH rujukan yang sudah terencana (12).
2002 307 per 100.000 KH Upaya penurunan morbiditas maternal
2003 307 per 100.000 KH
dan kematian ibu di Indonesia telah banyak
2007 228 per 100.000 KH
2012 359 per 100.000 KH dilakukan. Kebijakan Departemen Kesehatan
Sumber: (Kemenkes RI, 2001; 2013). RI dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan
Tabel 1. menunjukkan bahwa angka sebagai empat pilar Safe Motherhood, yaitu
kematian ibu di Indonesia tetap tinggi selama Pelayanan Keluarga Berencana, Pelayanan
20 tahun terakhir (1992-2012). Antenatal (Antenatal Care), Persalinan yang
WHO memperkirakan, bahwa 98% Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri
penyebab kematian ibu di negara berkembang Esensial. Departemen Kesehatan
masuk kategori “dapat dicegah”. Upaya untuk mengupayakan agar setiap persalinan ditolong
menurunkan angka kematian ibu, dapat atau minimal didampingi oleh bidan dan
dilakukan dengan menurunkan morbiditas pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada
maternal yaitu penyediaan pelayanan semua ibu hamil (23, 17).
kesehatan ibu yang berkualitas baik terhadap
masyarakat. Angka kematian ibu dan
komplikasi dalam kehamilan dapat dikurangi
Tabel 2. Hasil Analisis Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia, Provinsi
Jawa Timur, dan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013.
Indonesia Jawa Timur Sidoarjo
Cakupan
(%) (%) (%)
K1 96,8 92,14 83,83
K4 86,52 84,38 80,87
Ibu hamil risikotinggi/komplikasiyang ditangani 69,15 83,15 64,82
Persalinan olehtenaga kesehatan 90,88 89,14 84,94
Sumber : Profil Kesehatan Indonesia dan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013
Berdasarkan tabel 2. cakupan (Ibu hamil METODE PENELITIAN
risiko tinggi/komplikasi yang ditangani dan Penelitian ini merupakan penelitian
Persalinan oleh tenaga kesehatan) di Provinsi analitik observasional dengan pendekatan case
Jawa Timur telah melampaui capaian secara control atau kasus kontrol yaitu suatu penelitian
nasional, namun cakupan K1 (92,14%) dan K4 analitik yang menyangkut bagaimana faktor
(84,38%) belum mampu melampaui capaian risiko dipelajari dengan menggunakan
pelayanan kesehatan ibu dan anak secara pendekatan retrospektif. Dengan kata lain, efek
nasional. Hasil pencapaian pelayanan (penyakit atau kasus kesehatan) diidentifikasi
kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Sidoarjo, pada saat ini, kemudian faktor risiko
seluruh cakupan belum mampu melampaui diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu
capaian secara nasional maupun provinsi. yang lalu (14). Penelitian ini dilakukan pada
Morbiditas maternal dalam penelitian ini adalah bulan mei-juli 2014 di Kabupaten Sidoarjo.
ibu yang mengalami preeklampsia atau Populasi kasus adalah semua ibu
eklampsia dan pendarahan antepartum. trimester III yang mengalami morbiditas
Tujuan penelitian ini adalah untuk maternal (preeklampsi dan pendarahan) di
menganalisis pengaruh kualitas ANC dan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014. Populasi
riwayat morbiditas maternal terhadap kontrol adalah semua ibu trimester III yang
morbiditas maternal di Kabupaten Sidoarjo. tidak mengalami morbiditas maternal
(preeklampsi dan pendarahan) di Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2014. Data populisi kasus dan
80 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

control diperoleh dari Puskesmas, Rumah Sakit Karakteristik Responden N %


dan Bidan. Sampel kasus adalah ibu trimester Pendidikan
III yang mengalami morbiditas maternal SD 2 2,94
(preeklampsi dan pendarahan) selama periode SMP 5 7,35
SMA 47 69,12
bulan Mei-Juli 2014 di Kabupaten Sidoarjo.
Diploma/ PT 14 20,59
Sampel kontrol adalah ibu trimester III yang
Pendapatan Keluarga
tidak mengalami morbiditas maternal
Rendah (< Rp. 2.190.000) 35 51,47
(preeklampsi dan pendarahan) selama periode Tinggi (≥ Rp. 2.190.000) 33 48,53
bulan Mei-Juli 2014 di Kabupaten Sidoarjo. Riwayat Morbiditas Maternal
Besar sampel sebesar 34 untuk kelompok Memiliki 15 22,06
kasus, perbandingan kasus dengan kontrol Tidak Memiliki 53 77,94
yaitu 1:1 sehingga besar sampel yang akan Berdasarkan Tabel 3. mayoritas
diteliti adalah 68 responden. Tehnik responden berumur 20-35 tahun (70,59%),
pengambilan sampel adalah Simple Random berpendidikan SMA (69,12%), tidak bekerja
Sampling, dengan cara pengambilan sampel (60,29%), berpendapatan rendah (51,47%) dan
dari anggota populasi dengan menggunakan tidak memilikiriwayat morbiditas maternal
acak (lotre) tanpa memperhatikan strata pada (77,94%).
anggota populasi. Berdasarkan Tabel 4. diketahui bahwa
Pengumpulan data primer diperoleh responden ada yang tidak diukur lingkar lengan
melalui wawancara dengan menggunakan atas saat pertama periksa (17,65%), tidak
kuesioner dan dukumentasi. Data sekunder diperiksa denyut janin janin (13,24%), tidak
yang diperoleh dari Dinas Kesehatan diberi tablet Fe (13,24%), imunisasi TT
Kabupaten Sidoarjo, Puskesmas, dan Bidan (14,18%), tidak diperiksa laboratorium
adalah data ibu hamil risiko tinggi. (33,82%), tidak dilakukan temu wicara
Analisis data menggunakan analisis (20,59%), dan tatalaksana tidak dilakukan
univariat, bivariat, dan multivariatdengan uji sesuai standar (27,94%). Responden juga ada
regresi logistik dengan tingkat kemaknaan yang tidak mendapatkan penjelasan tanda
sebesar 5% (α=0,05) (Notoatmodjo, 2010). morbiditas oleh bidan (30,88%).
Penentuan variabel yang paling dominan Hasil analisis bivariat menunjukkan (Tabel
dilakukan melalui nilai Odds Ratio (OR), 5), risiko terjadinya morbiditas maternal pada
variabel yang mempunyai nilai OR tertinggi, ibu hamil memiliki kualitas ANC kurang
maka disebut sebagai variabel yang paling baik4,67 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil
dominan pengaruhnya dengan morbiditas yang mendapatkan kualitas ANC baik (OR=
maternal di Kabupaten Sidoarjo. 4,67; 95%CI : 1,54–14,14) dan nilai p
value0,006(p<0,05), artinyaada pengaruh
HASIL PENELITIAN kualitas ANC terhadap morbiditas
Responden penelitian ini berjumlah 68 maternal.Semakin baik kualitas ANC maka
orang terdiri dari 34 orang kasus dan34 orang morbiditas maternal semakin rendah.
kontrol. Sebaran karakteristik responden Berdasarkan Tabel 6. menunjukkan risiko
menurut umur, pendidikan, pendapatan dan terjadinya morbiditas maternal ibu hamil yang
riwayat morbiditas maternal dapat dilihat pada memiliki riwayat morbiditas maternal pada
Tabel 3. kehamilan sebelumnya 5,64 kali lebih besar
dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki
Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden riwayat morbiditas maternal pada kehamilan
Karakteristik Responden N % sebelumnya (OR = 56,4; 95%CI : 1,42 – 22,36),
Umur nilai p yang didapat 0,014 (p<0,05), artinyaada
pengaruh riwayat morbiditas maternal terhadap
>35 tahun 20 29,41 morbiditas maternal.Hasil penelitian ini, jika
seseorang tidak memiliki riwayat morbiditas
20-35 tahun 48 70,59
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 81

maternal maka tidak akan terjadimorbiditas maternal.

Tabel 4. Distribusi Kegiatan Antenatal Care (Frekuensi Kunjungan ANC,10T dan Penjelasan
Tanda Morbiditas Maternal)di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014
Kasus Kontrol Jumlah
Komponen Kualitas ANC
n % n % n %
Frekuensi (Jumlah kunjungan) ANC
1-3 kali
≥4 kali tidak sesuai 7 20,59 2 5,88 9 13,24
≥4 kali sesuai 6 17,65 1 2,94 7 10,29
21 61,76 31 91,18 52 76,47
Timbang berat badan (BB)
Tidak ditimbang 0 0 0 0 0 0
1–3 kali 7 20,59 2 5,88 9 13,24
≥4 kali 27 79,41 32 94,12 59 86,76
Ukur lingkar lengan atas (LLA)
Tidak di ukur 7 20,59 5 14,71 12 17,65
Pernah 27 79,41 29 85,29 56 82,35
Ukur tekanan darah (TD)
Tidak diukur 0 0 0 0 0 0
1–3 kali 7 20,59 2 5,88 9 13,24
≥4 kali 27 79,41 32 94,12 59 86,76
Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
0 0 0 0 0 0
Tidak diukur
7 20,59 2 5,88 9 13,24
1–3 kali
27 79,41 32 94,12 59 86,76
≥4 kali
Periksa presentasi dan denyut jantung janin
(DJJ)
Tidak diperiksa 7 20,59 2 5,88 9 13,24
1–3 kali 0 0 3 8,83 3 4,41
≥4 kali 27 79,41 29 85,29 56 82,35
Beri tablet tambah darah (Fe)
Tidak diberi 7 20,59 2 5,88 9 13,24
<90 tablet 2 5,88 4 11,77 6 8,82
≥90 tablet 25 73,53 28 82,35 53 77,94
Imunisasi TT
Tidak di TT 7 20,59 4 11,76 11 14,18
1-2 kali 27 79,41 30 88,24 57 83,82
Pemeriksaan laboratorium
Tidak diperiksa Lab 17 50,0 6 17,65 23 33,82
≥1 kali 17 50,0 28 82,35 45 66,18
Temu wicara atau konseling
12 35,29 2 5,88 14 20,59
Tidak mendapat konseling
5 14,71 4 11,77 9 13,24
1–3 kali
17 50,00 28 82,35 45 66,18
≥4 kali
Tatalaksana atau penanganan kasus
Dilaksanakan tidak sesuai -standart
Dilaksanakan sesuai standart 13 38,24 6 17,65 19 27,94

21 61,77 28 82,35 49 72,06


Penjelasan Tanda Morbiditas Maternal:
Tidak mendapatkan
15 44,11 6 17,65 21 30,88
Mendapatkan
19 55,88 28 82,35 47 69,12

Berdasarkan tabel 4. menunjukkan morbiditas maternal. Kualitas ANC dengan


kualitas ANC kurang baik diperoleh nilai p OR=4,965, artinya besar risiko kualitas ANC
sebesar 0,007 (p<0,05), artinya kualitas ANC kurang baik terhadap morbiditas maternal 4,965
merupakan faktor yang mempengaruhi
82 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

kali lebih besar dibandingkan kualitas ANC OR=6,077, artinya besar risiko ibu hamil yang
baik. memiliki riwayat morbiditas maternal terhadap
Riwayat morbiditas maternal diperoleh morbiditas maternal 6,077 kali lebih besar
nilai p sebesar 0,014, artinya riwayat morbiditas dibandingkan yang tidak memiliki riwayat
maternal berpengaruh terhadap morbiditas morbiditas maternal.
maternal. Riwayat morbiditas maternal dengan
Tabel 5. Pengaruh Kualitas Antenatal Care terhadap Morbiditas Maternal di Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2014
Kasus Kontrol Jumlah Nilai
Kualitas Antenatal care OR 95%CI
n % n % N % p
4,6 1,54- 0,006
Kurang Baik 17 50,0 6 17,65 23 33,82
7 14,14
Baik 17 50,0 28 82,35 45 66,18
Jumlah 34 100 34 100 68 100

Tabel 6. Pengaruh Riwayat Morbiditas Maternal pada Kehamilan Sebelumnya terhadap Morbiditas
Maternal di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014
Kasus Kontrol
Riwayat Morbiditas Maternal OR 95%CI Nilai p
n % n %
Memiliki 12 35,3 3 8,8 1,42 –
5,64 0,014
Tidak memiliki 22 64,7 31 91,2 22,36
Jumlah 34 100 34 100

Tabel 7. Analisis Multivariat


Variabel Kategori B OR 95%CI P
Kualitas ANC Baik
Kurang baik 1,602 4,965 1,547-15,927 0,007
Riwayat Morbiditas Maternal Tidak memiliki
1,804 6,077 1,433-25,773 0,014
Memiliki

Berdasarkan Tabel 7. menunjukkan PEMBAHASAN


bahwakualitas ANC kurang baik diperoleh nilai Hasil penelitian ini menunjukkan ada
p value sebesar 0,007 (p<0,05), artinya kualitas pengaruh kualitas ANC terhadap morbiditas
ANC merupakan faktor yang mempengaruhi maternal di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini berarti
morbiditas maternal. Kualitas ANC dengan semakin baik kualitas ANC maka semakin
OR=4,965, artinya besar risiko kualitas ANC rendah kejadian morbiditas maternal. Kualitas
kurang baik terhadap morbiditas maternal ANC yang kurang baik berdasarkan hasil
4,965kali lebih besar dibandingkan kualitas wawancara disebabkan ketidakpatuhan bidan
ANC baik. dalam menangani ibu hamil risiko tinggi
Kualitas rujukan kurang baik diperoleh terutama ibu hamil dengan morbiditas maternal.
nilai p value sebesar 0,014 (p<0,05), artinya Responden ada yang tidak diukur lingkar
riwayat morbiditas maternal merupakan faktor lengan atas saat pertama periksa, tidak
yang mempengaruhi morbiditas maternal. diperiksa denyut janin janin, tidak diberi tablet
Riwayat morbiditas maternal dengan Fe, imunisasi TT, tidak diperiksa laboratorium,
OR=6,077, artinya besar risiko ibu hamil yang tidak dilakukan temu wicara, dan tatalaksana
memiliki riwayat morbiditas maternal terhadap tidak dilakukan sesuai standar. Temu wicara
morbiditas maternal 6,077 kali lebih besar yang dilakukan hanya dihadiri pihak keluarga
dibandingkan yang tidak memiliki riwayat sebanyak 45%.
morbiditas maternal. Pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 83

masa kehamilannya sesuai dengan standar karena berbagai faktor resiko bisa diketahui
pelayanan antenatal yang mencakup seawal mungkin dan dapat segera dikurangi
anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan atau dihilangkan (16).
kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas Kebijakan teknis pelayanan antenatal
indikasi tertentu serta indikasi dasar dan setiap kehamilan dapat berkembang menjadi
khusus (1). Selain itu aspek yang lain yaitu masalah atau komplikasi setiap saat. Itu
penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan
Edukasi (KIE), motivasi ibu hamil dan rujukan. pemantauan selama kehamilannya.
Tujuan asuhan antenatal adalah Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
memantau kemajuan kehamilan untuk meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh mengupayakan kehamilan yang sehat,
kembang bayi, meningkatkan dan melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan bila diperlukan, persiapan persalinan yang
social ibu dan bayi, mengenali secara dini bersih dan aman, perencanaan antisipatif dan
adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang persiapan dini untuk melakukan rujukan jika
mungkin selama kehamilan, termasuk riwayat terjadi komplikasi.
penyakit secara umum, kebidanan dan Kualitas pelayanan Antenatal erat
pembedahan, mempersiapkan persalinan hubungannya dengan penerapan standar
cukup bulan, melahirkan dengan selamat,ibu pelayanan kebidanan, yang mana standar
maupun bayinya dengan trauma seminimal pelayanan berguna dan penerapan norma dan
mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai
berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif, hasil yang diinginkan. Penerapan standar
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam pelayanan akan sekaligus melindungi
menerimakelahiran bayi agar dapat tumbuh masyarakat, karena penilaian terhadap proses
kembang secara normal serta optimalisasi dan hasil penilaian dapat dilakukan dengan
kembalinya kesehatan reproduksi ibu secara dasar yang jelas (12).
wajar. Keuntungan layanan antenatal sangat Preeklampsia dan eklampsia merupakan
besar karena dapat mengetahui resiko dan komplikasi kehamilan berkelanjutan, oleh
komplikasi sehingga ibu hamil dapat diarahkan karena itu melalui antenatal care yang
untuk melakukan rujukan ke rumah sakit. bertujuan untuk mencegah perkembangan
Layanan antenatal dilakukan sehingga dapat preeklampsia, atau setidaknya dapat
dilakukan pengawasan yang lebih intensif, mendeteksi dini sehingga dapat mengurangi
pengobatan agar resiko dapat dikendalikan, kejadian kesakitan. Pada tingkat permulaan
serta melakukan rujukan untuk mendapat preeklampsia tidak memberikan gejala yang
tindakan yang adekuat (10). dapat dirasakan oleh pasien sendiri, maka
Pelayanan yang dilakukan secara rutin diagnosa dini hanya dapat dibuat dengan
juga merupakan upaya untuk melakukan antenatal care. Jika calon ibu melakukan
deteksi dini kehamilan beresiko sehingga dapat kunjungan setiap minggu ke klinik prenatal
dengan segera dilakukan tindakan yang tepat selama 4-6 minggu terakhir kehamilannya, ada
untuk mengatasi dan merencanakan serta kesempatan untuk melakukan tes proteinuri,
memperbaiki kehamilan tersebut. Kelengkapan mengukur tekanan darah, dan memeriksa
antenatal terdiri dari jumlah kunjungan tanda udema. Setelah diketahui diagnosa dini
antenatal dan kualitas pelayanan antenatal . perlu segera dilakukan penanganan untuk
Pelayanan antenatal mempunyai pengaruh mencegah masuk ke dalam eklampsia (13). Di
yang baik terhadap pertumbuhan janin atau samping faktor yang sudah diakui, jelek
lama waktu mengandung, baik dengan tidaknya kondisi ditentukan juga oleh baik
diagnosis maupun dengan perawatan berkala tidaknya antenatal care. Dari 70% pasien
terhadap adanya komplikasi kehamilan. primigravida yang menderita preeklampsia,
Pertama kali ibu hamil melakukan pelayanan 90% nya mereka tidak melaksanakan antenatal
antenatal merupakan saat yang sangat penting, care (18).
84 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Pelayanan Antenatal Care merupakan keluarga tentang rencana proses kelahiran; 8).
cara untuk memonitor dan mendukung Persiapan dan biaya persalinan.
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi Pelayanan antenatal lengkap adalah jika
komplikasi. Pelayanan Antenatal Care penting seorang ibu hamil yang mendapatkan
untuk menjamin bahwa proses alamiah dari pelayanan antenatal dengan pola standar 4 kali
kehamilan berjalan normal dan tetap demikian selama kehamilan, yaitu 1 kali pada triwulan
seterusnya. Kehamilan dapat berkembang pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali
menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. pada triwulan ketiga. Pelayanan antenatal yang
Sekarang ini sudah umum diterima bahwa berkualitas (sesuai standar) dapat mendeteksi
setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu. gejala dan tanda yang berkembang selama
Kebijakan program dalam pelayanan kehamilan. Jika ibu tidak memeriksakan diri
Antenatal Care yaitu kunjungan antenatal hingga paruh kedua masa kehamilan, diagnosis
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama hiptertensi kronis akan sulit dibuat karena
kehamilan, satu kali pada triwulan pertama, tekanan darah biasanya menurun selama
satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada trimester kedua dan ketiga pada wanita dengan
triwulan ketiga. hipertensi. Kunjungan antenatal kurang dari 4
Menurut Kemenkes RI (2012) penerapan kali dengan demikian akan meningkatkan risiko
operasionalnya dikenal standar minimal (10T) menderita preklampsia atau eklampsia (4).
yang terdiri atas : Penelitian ini sesuai dengan penelitian
1. (Timbang) berat badan dan pengukuran yang dilakukan oleh Hermawan (2013), yang
tinggi badan menyatakan bahwa ada hubungan yang
2. Ukur (Tekanan) darah signifikan antara keteraturan antenatalcare
3. Ukur lingkar lengan atas (LLA) dengan resiko kejadian preeklampsia (7). Serta
4. Ukur (Tinggi) fundus uteri penelitian Langelo (2012) dan Sari (2013) yang
5. Tentukan presentasi janin dan denyut mengatakan bahwa ada hubungan bermakna
jantung janin (DJJ) antara pemeriksaan kehamilan dengan
6. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) / TT kejadian preeklamsia (13,19).
lengkap Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
7. Pemberian (Tablet besi), minimal 90 tablet pengaruh riwayat morbiditas maternal terhadap
selama kehamilan morbiditas maternal. Riwayat morbiditas
8. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual maternal mempunyai risiko terhadap
9. Tatalaksana/penanganan kasus morbiditas, responden yang mempunyai
10. Temu wicara dalam rangka persiapan morbiditas maternal mengalami morbiditas
rujukan. maternal sebesar 35,3%. Penelitian ini searah
Temu wicara (persiapan rujukan) dengan penelitian yang dilakukan Isworo (2012)
dilakukan untuk memberikan konsultasi atau dan Utami (2007) yang mengatakan ada
melakukan kerjasama terhadap penanganan hubungan variabel pernah menderita
kesehatan ibu hamil. Tindakan yang harus preeklampsia dengan kejadian preeklampsia
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain : (9,20). Wanita yang mengalami preeklampsia
1).Merujuk ke dokter untuk konsultasi, pada kehamilan pertama memiliki tujuh kali
menolong ibu menentukan pilhan yang tepat; risiko preeclampsia pada kehamilan kedua.
2).Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta Wanita dengan preeklampsia pada kehamilan
surat rujukan; 3).Meminta ibu untuk kembali kedua tujuh kali lebih cenderung memiliki
setelah konsultasi dan membawa surat hasil riwayat preeklampsia kehamilan sebelumnya
rujukan; 4).Meneruskan pemantauan kondisi (5).
ibu dan bayi selama kehamilan; 5).Memberikan
asuhan antenatal; 6).Perencanaan dini jika SIMPULAN
tidak aman melahirkan di rumah; Ada pengaruh kualitas ANC dan riwayat
7).Menyepakati pengambil keputusan dalam morbiditas maternal terhadap morbiditas
maternal di kabupaten sidoarjo.
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 85

DAFTAR PUSTAKA dan anak di Indonesia. Jakarta: Badan


1. Ariyanti, Farida Dhiah. Analisis Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Pelayanan Antenatal oleh Bidan di 2005.
Puskesmas di Kabupaten Purbalingga. 13. Kementerian Kesehatan RI. Profil
Tesis.Universitas Diponegoro. 2010. Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta:
2. Burscher PA, Harper M, Meyer RE. Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Enhanced surveillance of maternal 14. Langelo, Wahyuny dan Arsin A. Arsunan
mortality in north carolina. CHIS study No. dan Russeng Syamsiar. Faktor Risiko
125. 2001. Preeklampsia di RSKD Ibu dan Anak Siti
3. Cunningham FG. Hypertensive disorders in Fatimah Makassar Tahun 2011-2012.
pregnancy. In: New York: Williams Makassar: Universitas Hasanuddin. 2012.
Obstetrics McGraw-Hill 23rd ed., 2010: p. 15. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi
706-56. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
4. Djaja, Sarimawar, Tin Afifah. Pencapaian Cipta. 2010.
dan Tantangan Status KesehatanMaternal 16. Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. Yayasan Bina Pustaka. 2008.
10 No 1, Maret 2011 : 10 – 20 17. Prual A. Colle MHB, de Bernis L, Breart G.
5. Djannah, Sitti Nur dan Ariyanti Ika Sukma. Severe maternal morbidity from direct
Gambaran Epidemiologi Kejadian obstetric causes in west africa: incidence
Preeklampsia/ Eklampsia di RSU PKU and case fatality rates. Bulletin of the
Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2007- WHO; 2000: vol 78. 593-601.
2009. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan: 18. Saifuddin, AB. Buku Panduan Praktis
Vol. 13 No. 4 Oktober 2010: 379-385. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
6. Duckitt, K and Harrington, D. Risk Factors Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono
for Preeclampsia at Antenatal Booking: Prawirihardjo. 2005.
Systematic Review of Controlled Studies. 19. Rahmasari, Ullan Ramadhona. Pengaruh
BM Journal; 2005: Vol. 330, pp 2. Faktor Karakteristik Ibu terhadap Kejadian
7. Gutierrez. R, Gustavo, Vera.E, de Lean P, Preeklampsia pada Ibu Bersalin di VK
Vargas LF. Risk Factors of Maternal Death RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya.
in Mexico. Birth; 2007: Volume 34, pp. 21- [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga.
25. 2012.
8. Hermawan, Dinda Nova dan 20. Sari, Mayang dan Imelda. Faktor-Faktor
Puspitaningtyas, Ita dan Fajriyah Nuniek yang Berhubungan dengan Kejadian Pre-
Nizmah, dan Atabaki, Zulfa. Hubungan eklampsi pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan
Keteraturan Antenatal Care dengan Resiko Kesdam Banda Aceh. 2013.
Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di 21. Utami, Bakti. Faktor-Faktor Risiko
Puskesmas Buaran Kabupaten Preeklampsia pada Kehamilan (Studi di
Pekalongan. [Skripsi]. Stikes RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten).
Muhammadiyah Pekajangan. 2013. Skripsi. Semarang: Universitas
9. Indrianto A, Hadisaputro H. Preeklamsia Diponegoro. 2001.
berat di RS dr. Kariadi Periode 1 Januari 22. Wahdi, Praptohardjo U. Kematian maternal
2004 –31 Desember 2004. Semarang: di rsup dr. kariadi semarang tahun1996 –
Bagian Obstestri Ginekologi Fakultas 1998.Bagian Kebidanan dan Kandungan
Kedokteran Universitas Diponegoro. 2009. FK UNDIP / RSUP Dr. Kariadi.Semarang.
10. Isworo, Adi, M. Hakimi, Trisno Agung 1999.
Wibowo. Hubungan antara Kecemasan 23. Waterstone M., Bewley S., Wolfe C.
dengan Kejadian Preeklampsia di Incidence and predictors of severe
Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Berita obstetricmorbidity: case control study.
Kedokteran Masyarakat; Maret 2012: Vol. British Medical Journal Vol 322. 2001:
28, No. 1, 1089–1094.
11. Kementerian Kesehatan RI. Buku pedoman 24. Wijono W. Kebijaksanaan Direktorat
pengenalan tanda bahaya pada kehamilan, Jenderal Pembinaan Kesehatan
persalinan dan nifas. Jakarta: Direktorat Masayarakat dalam Rangka Upaya
Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa. Penurunan Angka Kematian Ibu. Jakarta:
2000. Direktorat Jenderal Pembianaan
12. Kementerian Kesehatan RI. Tim Kajian Kesehatan Masyarakat. 1997.
AKI-AKA, Depkes RI. Kajian kematian ibu
86 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

25. WHO. 2005. Making pregnancy safer. Mortality in the ICU, Critical Care, Volume
http://www.who.int/making_pregnancy_safe 12 suppl 2 pp.492
r/topics/maternal_mortality/en/index.html 28. Simarmata, Oster Suriani. 2010.
(Sitasi 4 April 2014) Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal
26. WHO. Maternal Mortality in 2000. WHO. terhadapa Kejadian Bayi Berat Lahir
2007 Rendah di Indoenesia (Analisis Data
27. Kaddour C, Souissi R, Haddad Z, Sekunder Survey Demografi dan
Zaghdoudi, Magouri M, Saussi M. 2008. Kesehatan Indonesia Tahun 2007). Tesis.
Causes and Risk Factors of Maternal Jakarta: UI.

You might also like