Perancangan Sistem Kontrol Dan Monitoring Kualitas Air Dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
Perancangan Sistem Kontrol Dan Monitoring Kualitas Air Dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
Perancangan Sistem Kontrol Dan Monitoring Kualitas Air Dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
net/publication/328806181
Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada
Kolam Budidaya Ikan
Article in Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan · August 2018
DOI: 10.31629/sustainable.v7i1.435
CITATIONS READS
2 119
1 author:
Rozeff Pramana
Universitas Maritim Raja Ali Haji
22 PUBLICATIONS 45 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Design of Energy Saving Fish / Sea Cucumber Dryer. (Rancang Bangun Pengering Ikan/Teripang Hemat Energi) View project
All content following this page was uploaded by Rozeff Pramana on 07 October 2020.
Rozeff Pramana
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29100
[email protected]
Abstract—The quality and the temperature of pond water is an important parameter that
need to get attention in fish cultivation. Every type of fish has their own characteristic towards
water condition and pond temperature. The monitoring of water quality in cultivation pond is done
manually and it takes a lot of time. The purpose of this research is to design web-based control
system device and monitoring the quality of the water of fish cultivation pond including salinity,
temperature and the hardness in real time using special application. This device design consists of
salinity sensor, hardness sensor, and temperature sensor. Temperature can be controlled and
monitored automatically on the application via computer/laptop. The result of this research is
temperature drop by 0,1 oC on a 10 liters pond that takes 18 seconds, and to decrease the
temperature of 1 oC takes 180 seconds (3 minutes). To raise the temperature of 0,1 oC takes 264
seconds or 4,4 minutes, and to raise the temperature of 1 oC takes 2640 seconds or 44 minutes. The
percentage of error for sensor reading is ranged 2,4% - 3,9%.
Keywords—water quality, cultivation, automatic control, monitoring, sensor, Arduino, web.
Intisari— Kualitas dan suhu air kolam merupakan parameter penting yang perlu mendapat
perhatian dalam budidaya ikan. Setiap jenis ikan memiliki karakteristik berbeda terhadap kondisi air
dan temperatur kolam. Pemantauan kualitas air pada kolam budidaya banyak dilakukan secara
manual dan memerlukan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini merancang perangkat sistem
kontrol dan monitoring kualitas air pada kolam budidaya ikan berbasis Web yang meliputi salinitas,
suhu dan kesadahan secara real time menggunakan aplikasi khusus. Perangkat rancangan ini terdiri
dari sensor salinitas, sensor kesadahan dan sensor suhu. Suhu dapat dikontrol dan dimonitoring
secara otomatis pada applikasi melalui komputer/laptop. Hasil penelitian ini penurunan suhu
sebesar 0,1oC pada kolam berkapasitas 10 liter membutuhkan waktu 18 detik, dan untuk
menurunkan suhu sebesar 1oC membutuhkan waktu 180 detik (3 menit). Untuk menaikan suhu
0,1oC dibutuhkan waktu 264 detik atau 4,4 menit, dan untuk menaikan suhu sebesar 1 oC dibutuhkan
waktu 2640 detik atau 44 menit. Persentase error dari pembacaan sensor berkisar 2,4% - 3,9%.
Kata kunci— kualitas air, budidaya, kontrol otomatis, monitoring, sensor, Arduino, web.
berbagai jenis ikan konsumsi selayaknya Kualitas air dapat dilihat dari besaran kimia
menjadi peluang besar bagi nelayan Indonesia maupun besaran fisik. Besaran kimia tersebut
dan industri perikanan untuk memenuhi meliputi kadar pH, salinitas, kesadahan dan
permintaan pasar tersebut. kandungan senyawa kimia. Sifat-sifat kimia air
Departemen Populasi Divisi Urusan Sosial berhubungan dengan pembawa zat-zat hara yang
dan Ekonomi PBB memperkirakan bahwa diperlukan bagi pembentukan bahan-bahan
populasi penduduk dunia saat ini mencapai organik bagi tumbuhan. Karakteristik fisik
hampir 7,6 miliar. Laju pertumbuhan penduduk meliputi bahan padat keseluruhan yang terapung
tersebut menuntut peningkatan konsumsi ikan. maupun yang terlarut, kekeruhan, warna, bau,
rasa, dan temperatur (suhu) air. Sifat-sifat fisik
Peluang pengembangan usaha perikanan
air berhubungan dengan medium tempat hidup
Indonesia memiliki prospek yang sangat tinggi.
tumbuh-tumbuhan dan hewan [3]. Pemantauan
Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan
kualitas air pada kolam budidaya ikan saat ini
perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk
masih banyak dilakukan dengan cara manual
mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan
dengan langsung mengukur kualitas air ke kolam
mencapai USD 82 miliar per tahun. Potensi
budidaya, hal ini tentunya tidak efektif dan
sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta
memerlukan waktu yang lama serta tidak
ton per tahun tersebar di berbagai perairan
effisien.
wilayah Indonesia dan perairan Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI) yang terbagi dalam Temperatur pada air kolam budidaya juga
sembilan wilayah perairan utama Indonesia. berpengaruh terhadap organisme yang ada dalam
Volume dan nilai produksi untuk setiap kolam tersebut. Diantaranya mempengaruhi
komoditas unggulan perikanan budidaya dari tingkat viskositas air, distribusi mineral dalam
tahun 2010-2014 mengalami kenaikan, terdiri air, konsentrasi oksigen terlarut, dan kadar
dari: (1) Udang mengalami kenaikan rata-rata oksigen. (Armanto, dkk. 2013) [4]. Peningkatan
per tahun sebesar 14,03%; (2) Kerapu dan penurunan suhu air kolam budidaya yang
mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar tidak sesuai dengan kondisi ikan akan
9,61%; (3) Bandeng mengalami kenaikan rata- menyebabkan ikan mengalami kesulitan
rata per tahun sebesar 10,45%; (4) Patin melakukan proses mobilisasi energi dan
mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar mengakibatkan kematian dalam waktu singkat.
30,73%; (5) Nila mengalami kenaikan rata-rata Pentingnya pemantauan secara kontinyu
per tahun sebesar 19,03%; (6) Ikan Mas
kualitas air dan suhu air pada keberhasilan
mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar budidaya perikanan, maka perlu dirancang suatu
14,44%; (7) Lele mengalami kenaikan rata-rata perangkat sistem kontrol dan monitoring kualitas
per tahun sebesar 26,43%; (8) Gurame air dan suhu air pada kolam budidaya ikan, yang
mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar dapat dikontrol secara otomatis dan dimonitoring
17,70%; dan (9) Rumput Laut mengalami dari jauh. Parameter kualitas air yang dikontrol
kenaikan rata-rata per tahun sebesar 27,72%. pada penelitian ini terdiri atas salinitas, kadar zat
(David Setia Maradong, 2016) [2]. kapur (kesadahan) dan suhu.
Pembudidayaan ikan berorientasi pada
kelestarian lingkungan merupakan hal yang II. KAJIAN LITERATUR
perlu mendapat perhatian. Ikan akan hidup dan Kajian terdahulu terkait judul penelitian ini
berkembang biak dengan baik bila syarat-syarat sebelumnya pernah dilakukan oleh Mahfudz, S.
lingkungan yang disediakan sesuai dengan dan Rahardjo, P.M., (2008) [5], dengan judul
kondisi hidupnya bisa terpenuhi atau mendekati pengukur Suhu dan pH Tambak Air Terintegrasi
habitat aslinya. Kualitas air merupakan salah dengan Data Logger. Penelitian tersebut
satu parameter utama dalam budidaya ikan. merancang perangkat pengukur tingkat
keasaman (pH) dan suhu air pada tambak.
14
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan ISSN 2615-6334 (Online)
Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 ISSN 2087-5347 (Print)
Perangkat ditempatkan dilapangan untuk pH dan suhu air ditampilkan pada layar LCD dan
pengawasan secara terus menerus. pada monitor dalam bentuk grafik sehingga
memudahkan pembudidaya ikan lele
Penelitian selanjutnya [6], dengan judul
memonitoring kondisi air kolam ikan.
Water Quality Monitoring System Using
Selanjutnya penelitian yang dilakukan [7]
Wireless Sensor Network. Tujuan penelitian
berjudul sistem monitoring kualitas air pada
tersebut adalah memonitoring lingkungan dalam
kolam ikan berbasis wireless sensor network
hal pengawasan kualitas air dengan berbagai
menggunakan komunikasi zigbee. Penelitian
parameternya seperti suhu, derajat keasaman,
tersebut merancang alat yang dapat mengontrol
dan kandungan oksigen.
kualitas air kolam berbasis wireless sensor
Penelitian berikutnya [7], dengan judul The network. Berdasarkan hasil pengujian dapat
Application of Internet of Things System for disimpulkan bahwa sensor keasaman (pH)
Water Quality Monitoring. Penelitian ini mampu menjangkau pH nilai 1 sampai dengan
mendesain dan membangun telemetri untuk 14, serta memiliki akurasi diatas 90 % dengan
keasaman (pH) dan konduktivitas. Piranti yang kertas pH meter sebagai pembanding. Sensor
digunakan adalah sensor pH dan konduktivitas, suhu juga memiliki akurasi diatas 90 %.
RTC (Real Time Clock), data logger, dan XBee
PRO sebagai media komunikasi nirkabel. III. METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa A. Metode Pengumpulan Data.
pada kondisi LOS XBee PRO mampu
mentransmisikan data sejauh 500 m. Sensor 1) Studi Literatur
keasaman (pH) mampu menjangkau pH 1 Studi literature dilakukan dengan
sampai dengan 14, serta memiliki akurasi 100% mempelajari kajian-kajian yang pernah
dengan kertas lakmus sebagai pembanding. dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan
Sensor konduktivitas dengan menggunakan bersumber dari buku, jurnal-jurnal, prosiding
elektroda 2 kutub memiliki akurasi sebesar yang relevan. Juga dipelajari tentang perangkat-
94,483%. Penelitian ini menggunakan satu node perangkat utama terkait perancangan penelitian
sehingga terbatas untuk pengaplikasiannya untuk ini.
jumlah sampel lebih dari satu.
Penelitian berjudul Sistem Pemantauan 2) Observasi
Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Metode adalah dengan melakukan
Melalui Web Berbasis Wireless Sensor Network pengamatan langsung kelapangan untuk
[8]. Penelitian tersebut mengembangkan mendapatkan permasalahan yang sebenarnya
purwarupa sistem pemantauan kadar pH, suhu dalam pembudidayaan ikan.
dan warna yang dapat dipantau melalui web.
3) Perancangan perangkat
Hasil pengujian didapatkan bahwa pembacaan
sensor dapat dibaca oleh seluruh node dan Metode ini diawali dengan merancang konsep
diterima oleh sink serta dapat ditampilkan dari gambaran permasalahan yang telah
melalui laman web yang telah dibangun. diperolah dari observasi lapangan dan kemudian
dilanjutkan dengan membuat perangkat sesuai
Penelitian oleh Ghulam Imaduddin dan
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Andi Saprizal (2017) [9] yaitu otomatisasi
monitoring dan pengaturan keasaman larutan B. Perancangan Sistem
dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan Perangkat yang dirancang pada penelitian
lele. Penelitian ini membuat otomatisasi ini dibagi atas empat bagian utama, yaitu bagian
monitoring kadar pH dan suhu menggunakan sensor, bagian pemproses, bagian pengirim data,
Electrode Eutech Instrument pH Meter Kit dan bagian output. Perangkat ini juga terdapat 3
sebagai sensor pH, LM35 sebagai sensor suhu jenis kolam yang berbeda.
serta pengontrolan ketinggan air menggunakan
sensor ultrasound HCSR-04. Output pengukuran Bagian input terdiri dari sensor salinitas
(kadar garam), sensor kesadahan (kadar zat
15
Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
kapur) dan sensor suhu. Semua sensor tersebut Sensor suhu penelitian ini menggunakan
ditempatkan/ dimasukkan pada kolam utama sensor type LM35 dengan tegangan keluaran
tempat pembudidayaan. analog. Range suhu yang dapat dideteksi sensor
ini adalah -55 °C sampai 150 °C. Tegangan
Bagian pemproses terdiri dari Arduino Uno
output sensor ini bervariasi dari -1 volt sampai 5
yang akan mengatur fungsi kerja dari sistem
volt sesuai kondisi suhu disekitar sensor.
sensor dan memberi perintah pada perangkat
Tegangan output sensor naik sebesar 10mV/ °C.
output. Bagian Ethernet Shield adalah perangkat
yang berfungsi mengirimkan data dan terhubung
dengan jaringan komputer. Sedangkan bagian
output terdiri dari PC/Laptop dan LCD sebagai
perangkat monitoring dan kontrol yang akan
menampilkan hasil pengolahan data dari
pembacaan sensor-sensor.
Pada bagian output ini juga terdapat 3
pompa air serta pemanas air yang akan
beroperasi sesuai keadaan temperatur air yang
telah ditentukan. Setiap pompa ditempatkan di 3
jenis kolam, yaitu kolam utama, kolam
pendingin dan kolam pemanas. Khusus
instrumen pemanas air ditempatkan pada kolam Gambar 3. Perancangan sensor suhu
pemanas. Pemanas air yang digunakan adalah Sensor kesadahan pada penelitian ini
pemanas air minum dengan elemen sederhana menggunakan metal keping yang terbuat dari
yang umum dijual dipasaran. bahan perak. Metal tersebut dialiri tegangan 5
volt DC sebagai pendeteksi perubahan resistansi.
Tegangan output dari kepingan metal ini
diteruskan menjadi masukan bagi ADC Arduino.
Sensor ini mengukur kandungan kadar zat kapur
(CaCO3) dalam satuan ppm.
16
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan ISSN 2615-6334 (Online)
Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 ISSN 2087-5347 (Print)
17
Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
Sehingga sistem akan bekerja berdasarkan nilai Ppt = Data ADC x ketelitian x 9
suhu/temperature yang ditetapkan pada web = 664 x 0,00488281 x 9
tersebut. = 29 ppt
Bila suhu air pada kolam budidaya melebihi Perhitungan error:
dari nilai suhu yang ditetapkan pada web, maka
sistem akan bekerja untuk mendinginkan kolam
tersebut agar temperatur kolam kembali normal
sesuai dengan suhu yang ditentukan. Sistem
pendingin dalam rancangan ini menggunakan air
biasa yang disupply dari luar kolam utama
budidaya. Air dingin tersebut dipompa kedalam
kolam budidaya dengan pompa air dingin, dan
secara bersama sebagian air pada kolam utama (a) Perangkat rancangan (b) Perangkat
dipompa keluar dengan pompa air utama. pembanding
Gambar 8. Pengujian salinitas pada air laut
Bila suhu air pada kolam kurang dari suhu
yang ditetapkan pada web, maka sistem akan Tabel 1. Hasil pengujian salinitas pada air laut
memerintahkan bagian pemanas air bekerja
untuk memanaskan air pada kolam khusus air
panas. Sistem pemanas pada rancangan
penelitian ini menggunakan element pemanas.
Air panas selanjutnya dipompa menuju kolam
utama budidaya agar suhu kolam tersebut
mencapai keadaan normal sesuai yang telah
ditetapkan web.
IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS Dari tabel pengujian diatas, tingkat error
A. Pengujian Perangkat sensor salinitas perangkat rancangan ini pada air
1) Pengujian Sensor Salinitas laut dibanding dengan perangkat ukur
Pengujian sensor salinitas dilakukan pada pembanding (refrakto) adalah 2,4%.
dua kondisi yaitu pada air laut dan air tawar
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kadar Pengujian salinitas dengan metode yang
garam terlarut yang terdapat pada kedua jenis air sama pada air tawar diperoleh hasil:
tersebut. Pengujian sensor dilakukan sebanyak
sepuluh kali dengan jeda waktu selama 10 menit
dan menggunakan alat ukur pembanding
pabrikan (refracto).
Berikut hasil perhitungan:
Tegangan = Data ADC x Ketelitian (a) Perangkat rancangan (b) Perangkat
terukur = 664 x 0,00488281 pembanding
= 3,24 Volt Gambar 9. Pengujian salinitas pada air tawar
Ketelitian = Avcc⁄ jumlah bit
= 5⁄ 1024
= 0,00488281 Volt
= 4,88281 mv
Bila data ADC yang terbaca 664, maka
konversi kadar kesadahan air dalam satuan per
100 menjadi (ppt) adalah:
18
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan ISSN 2615-6334 (Online)
Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 ISSN 2087-5347 (Print)
Tabel 2. Hasil pengujian salinitas pada air tawar Pengujian suhu pada tabel diatas rata – rata
hasil pengukuran sensor adalah 27,7 oC dan pada
thermometer pembandingnya rata – rata suhu
yang terukur adalah 28,5 oC, tingkat error
perangkat rancangan ini adalah 2,9%.
Pengujian suhu dengan metode yang sama
pada air tawar diperoleh hasil sebagai berikut:
19
Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
Berikut hasil pengujian sensor kesadahan magnesium yang dan menyebabkan senyawa
pada air tawar yang belum di panaskan: akan mengendap.
Tabel 5. Hasil pengujian kesadahan pada air tawar yang 4) Pengujian pompa air
belum dipanaskan Pompa pada perangkat rancangan ini
terdiri dari 3 buah pompa yang terdapat pada
kolam utama, kolam pendingin dan kolam
pemanas. Pompa pada kolam utama berfungsi
sebagai pembuang air pada kolam utama, pompa
ini akan mempercepat kondisi pada air kolam
yang dalam keadaan suhu dingin/panas berlebih
kembali kepada suhu normal. Pompa pada kolam
pendingin berfungsi untuk memompa air dingin
dari kolam pendingin menuju kolam utama.
Nilai rata-rata dari pengukuran kesadahan Pompa kolam air panas berfungsi untuk
pada pengujian tersebut adalah 22,8 ppm, ini memompa air panas dari kolam pemanasan
dikarenakan air tersebut terkandungan senyawa menuju kolam utama.
kalsium bikarbonat dan magnesium bikarbonat. Setiap pompa air dikendalikan dengan
Pengujian sensor kesadahan dengan metode relay. Channel 1 pada relay digunakan untuk
yang sama pada air yang telah dipanaskan pompa kolam utama, channel 2 pada relay
diperoleh hasil sebagai berikut: digunakan untuk pompa air dingin dan channel 3
pada relay digunakan untuk pompa air panas.
Beroperasinya setiap pompa bergantung pada
aktif atau tidak aktifnya relay pada setiap
channel 1, channel 2 atau channel 3 tersebut.
5) Pengujian pemanas air
Pemanas air pada perangkat rancangan ini
berfungsi untuk memanaskan air pada kolam
Gambar 13. Pengujian sensor kesadahan pada air tawar pemanas. Air pada kolam pemanas tersebut akan
yang telah dipanaskan digunakan untuk menaikan suhu pada kolam
Hasil pengujian sensor kesadahan tersebut dapat utama bila suhu pada kolam utama tersebut
dilihat pada tabel berikut. berada dibawah suhu yang ditentukan. Pemanas
Tabel 6. Hasil pengujian sensor kesadahan pada air tawar air menggunakan relay channel 4 yang
yang belum dipanaskan terhubung sebelumnya dengan bagian
pemproses. Ketika channel 4 relay aktif, maka
pemanas air pun aktif dan ketika channel 4 relay
tidak aktif, maka pemanas air pun ikut tidak
aktif. Pemanas air beroperasi bergantung pada
pembacaan sensor suhu pada kolam utama
budidaya tersebut.
Kapasitas pemanas air pada perangkat
rancangan ini dapat memanaskan air sebanyak 4
liter selama 5 menit dari suhu 29,5 oC hingga
Niilai rata-rata dari pengukuran kesadahan suhu 39,5 oC.
pada air yang telah dipanaskan perangkat ini
adalah 17,5 ppm. Bila dibandingkan dengan
pengujian terhadap air yang belum dipanaskan,
terdapat penurunan nilai kesadahan air setelah
dipanaskan. Ini terjadi karena setelah pemanasan
senyawa akan terbebas dari ion kalsium dan
20
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan ISSN 2615-6334 (Online)
Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 ISSN 2087-5347 (Print)
Tabel 7. Hasil pengujian Pemanas air suhu yang ditentukan. Proses ini membutuhkan
Perubahan kenaikan Perubahan penurunan waktu 6 detik.
suhu Suhu
Waktu Waktu
Bila sensor suhu kolam utama mengukur
o o
Suhu ( C) Suhu ( C) suhu air kurang dari batas suhu yang ditetapkan,
(detik) (detik)
24 0 31 0 bagian pemproses memerintahkan pengaktifan
24,1 264 30,9 18 bagian pemanas pada kolam pemanas, pompa air
24,2 528 30,8 36 pada kolam utama dan kolam pemanas mulai
24,3 792 30,7 54
30,6 72
beroperasi. Proses ini membutuhkan waktu 66
24,4 1056
detik. 60 detik pertama adalah untuk
24,5 1320 30,5 90
memanaskan air pada kolam pemanas,
24,6 1584 30,4 108
selanjutnya pompa air utama beroperasi
24,7 1848 30,3 126
mengeluarkan air pada kolam utama dan secara
24,8 2112 30,2 144
bersamaan air pada kolam pemanas dipompa
24,9 2376 30,1 162
dimasukkan ke kolam utama sampai pembacaan
25 2640 30 180 suhu pada kolam utama naik dan kembali normal
B. Analisis sesuai suhu yang ditentukan.
Pengujian sensor salinitas air pada perangkat
ini memiliki tingkat ketelitian mencapai 97,6 % Dari pengujian diperoleh hasil bahwa pada
dengan error 2,4 %. kolam berkapasitas 10 liter, untuk menaikan
suhu sebesar 0,1oC dibutuhkan 4 kali sirkulasi
Pengujian suhu air dilakukan pada dua lokasi dengan waktu 264 detik atau 4,4 menit, untuk
yaitu pada air laut dan air tawar. Pada air laut menaikan suhu sebesar 1oC dibutuhkan 40 kali
tingkat ketelitian sensor suhu mencapai 97,1 % sirkulasi dengan waktu 2640 detik atau 44 menit.
dengan error 2,9 % sedangkan pada air tawar Elemen pemanas yang digunakan pada
96,1% dengan tingkat error 3,9%. pengujian tersebut berjumlah 1 dan berukuran
Pengujian sensor kesadahan dilakukan pada kecil. Untuk mempercepat kenaikan suhu bisa
air biasa (normal) dan air panas. Hasilnya, pada digunakan elemen pemanas berukuran besar atau
air normal nilai pembacaan sensor sebesar 22 memperbanyak elemen pada kolam pemanas.
ppm, dan pada air panas nilai pembacaan sensor Untuk menurunkan suhu 0,1oC pada kolam
sebesar 17 ppm. berkapasitas 10 liter, diperlu 3 kali sirkulasi
Suhu yang ingin diatur pada kolam utama dengan waktu 18 detik dan untuk menurunkan
dapat diinputkan menggunakan aplikasi suhu 1oC diperlukan 30 kali sirkulasi dengan
komputer/laptop yang dirancang. Suhu dapat waktu 180 detik atau 3 menit. Waktu penurunan
diinput baik secara manual maupun dari pilihan suhu bisa dipercepat dengan mempercepat debit
yang tersedia pada monitor aplikasi. air pompa pada kolam pendingin.
Perangkat pemproses membutuhkan waktu Dalam menaikkan atau menurunkan suhu
untuk meng-update perubahan suhu setiap 2 pada kolam, perlu memperhatikan karakteristik
detik, yaitu 1 detik untuk mengukur suhu serta jenis ikan budidaya tersebut. Ikan jenis tertentu
untuk meng-upload hasil pengukuran ke memiliki sensitifitas pada perubahan suhu.
database dan 1 detik sebagai delay sebelum Hasil ukur sensor dikirimkan ke web local
pengukuran suhu berikutnya. Bila sensor suhu host melalui Ethernet Shield. Pembacaan hasil
kolam utama mengukur kelebihan suhu dari ukur dan pengontrolan kolam dapat dimonitoring
batas yang ditetapkan, bagian pemproses dan dikontrol secara otomatis menggunakan
memerintahkan pompa air pada kolam utama komputer/laptop.
dan kolam pendingin mulai beroperasi. Air pada
kolam utama akan dikeluarkan dan pada saat
yang sama air pada kolam pendingin
dimasukkan ke kolam utama sampai pembacaan
suhu pada kolam utama kembali normal sesuai
Gambar 14. Tampilan aplikasi kontrol melalui web
21
Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan
REFERENSI
22
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan ISSN 2615-6334 (Online)
Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 ISSN 2087-5347 (Print)
23